Anda di halaman 1dari 4

PISAU CUKUR OCCAM

Para skeptik seringkali menyebut Pisau Occam (Occam's Razor). Pisau Occam
digunakan untuk memilih salah satu dari berbagai pilihan penjelasan mengenai suatu hal,
khususnya ketika belum ada pilihan yang telah dibuktikan kebenarannya atau belum
dibuktikan ketidakbenarannya. Pisau Occam akan menolong orang dengan menuntunnya
pada satu pilihan yang lebih jelas dan nyata. dibandingkan pilihan (-pilihan) lainnya. Oleh
karena itu, apakah Pisau Occam itu?
Istilah "Pisau Occam" berasal dari seorang filsuf Inggris di abad Pertengahan yang
bernama William dari Ockham (1285-1349). Secara sederhana Pisau Occam mengatakan,
"keragaman seharusnya tidak diangkat/dikemukakan jika tidak diperlukan". Ketika
pernyataan ini diterapkan dalam konteks masa kini, maka menjadi, "jangan membuat hal
yang tidak perlu untuk menjelaskan sesuatu"
Demi mempermudah maka perlu digunakan contoh. Seumpama saya memiliki seekor
anjing. Pada suatu malam saya meninggalkan satu mangkok susu di atas wastafel, kemudian
pada pagi hari saya menemukan mangkok yang tadinya berisi susu itu telah kosong. Yang
tinggal di rumah itu hanya saya dan seekor anjing. Tidak ditemukan bukti sekecil apapun
bahwa ketika saya tidur ada orang ataupun kucing yang masuk ke dalam rumah. Rumah itu
juga bersih dari tikus. Mengenai hal tersebut setidaknya ada dua kemungkinan yang bisa
diangkat:
1. Pada malam hari ketika saya tidur anjing saya telah meminum h abis susu di mangkok itu
atau
2. Pada malam hari ketika saya tidur bergentayangan peri susu di rumah saya dan karena
haus ia meminum habis susu di mangkok itu.

Apa yang terjadi pada susu di mangkok itu? Siapa yang telah meminumnya? Ataukah
siapa yang telah mencuri susu di mangkok itu?
Jika pertanyaan-pertanyaan tadi dijawab menggunakan Pisau Occam, maka pilihan
nomor dua tidak akan menjadi jawabannya. Mengapa? Jika pilihan nomor dua yang menjadi
jawabannya, maka orang yang memilih nomor dua pertama-tama harus bisa membuktikan
bahwa memang ada makhluk yang disebut peri susu itu. Kedua, jika peri susu adalah
makhluk yang tidak beraga alias roh, maka harus bisa dibuktikan bagaimana bisa sesuatu
tidak beraga mampu menyentuh bahkan menghabiskan semangkok susu. Ketiga, jika
memang ada makhluk yang disebut peri susu, dari mana ia berasal? Apakah dari luar rumah?
Atau?
Bagaimana dengan anjing di rumah saya? Apakah ia bisa dibuktikan telah meminum
habis susu itu? Bagaimana membuktikan bahwa anjing itu telah meminum habis susu itu
karena tidak seorang pun yang melihat! Tidak ada bukti jika anjing itu telah meminum susu
di mangkok. Dengan demikian, orang tidak dapat membuktikan bahwa susu di mangkok telah
diminum oleh seekor anjing, dan tidak dapat dibuktikan juga bahwa tidak ada peri susu yang
telah meminum susu itu. Jika demikian, apa yang bisa dikatakan mengenai raibnya susu di
mangkok itu?
Mari kembali pada apa yang dikatakan Pisau Occam. Bagaimana Pisau Occam dapat
menjawab kasus di atas. Terhadap dua pilihan yang ada, maka orang harus memperlakukan
kedua pilihan tadi dengan seimbang. Artinya, kedua pilihan itu sama-sama dilihat memiliki
kemungkinan. Namun, tidak berhenti hanya pada kemungkinan yang ada, melainkan pilihan
mana yang memiliki kemungkinan yang lebih kuat atau paling kuat di antara keduanya. Satu
hal yang pasti dan jelas ada seekor anjing di rumah. Sementara itu, sama sekali tidak pasti
dan tidak jelas apakah ada makhluk yang disebut peri susu itu. Pisau Occam bekerja bukan
untuk memberikan jawaban yang pasti terhadap suatu hal melainkan mengarahkan pada salah
satu pilihan yang lebih jelas dan nyata. Memang, tidak dapat dibuktikan bahwa anjing telah
meminum susu di mangkok itu, tetapi yang jelas dan nyata bahwa ada anjing di rumah itu.
Bagaimana dengan kemungkinan adanya peri susu? Apakah peri susu adalah sesuatu yang
jelas dan nyata? Jika orang ngotot mengatakan bahwa peri susu-lah yang telah meminum
susu di mangkok itu, maka sekarang menjadi "beban" dan "tugas" orang itu yang harus
menjawab dan membuktikan ketiga hal yang menjadi pertanyaan di atas.
Missal dalam kasus hukum, Ketika seseorang melihat bangkai manusia tergeletak di
belakang rumahnya. Disituasi itu pemukiman itu sepi, tetangga sedang tidak ada di pedesaan
itu karena seminggu yang lalu mereka mudik. Dan dirimu hanya seorang diri. Cuman hanya
dirimu pasti yang akan ditanyai a-z oleh hakim. Walaupun asas hukum berbicara “unus testis
nullus testis” satu saksi bukanlah saksi, namun hakim bisa skeptis dengan dirimu. Bahkan kamu bisa
diduga kuat menjadi saksi satu-satunya dan terdakwa satu-satunya karena mungkin penyelidikan kasus
pembunuhan itu mendapatkan jalan sulit. Mencari kemungkinan, walaupun hukum juga tidak sesimple itu.

Pisau Occam dapat diterapkan dalam hal apapun. Hal yang harus ditekankan dan
diingat adalah bahwa Pisau Occam tidak bekerja untuk mencari dan menemukan jawaban
yang paling tepat, tetapi mengarahkan pada pilihan yang lebih jelas dan nyata. Pisau Occam
bekerja untuk memisahkan antara bukti-bukti yang jelas dan nyata dan bukti-bukti yang tidak
jelas dan tidak nyata. Pisau Occam bekerja demi mengarahkan pada pilihan yang paling jelas
dan nyata sampai ditemukan bukti-bukti baru yang lebih jelas dan nyata dari bukti-bukti
sebelumnya. Tanpa adanya bukti-bukti yang jelas dan nyata, maka seseorang mudah terjebak
dengan mempercayai sesuatu seperti mempercayai adanya peri susu yang telah meminum
habis susu di mangkok tadi.
MEMULAI PENYELIDIKAN METAFISIKA
Andaikata kita setuju pada QUINE, bahwa studi ontologi harus bersumber dari teori dunia
yang sederhana yang dikomitmenkan, langkah apa sebenernya yang harus dimulai?
1. Mencari teori sederhana
Mencarinya bisa dari beberapa hal
a. Kepercayaan yang lazim
b. Teori ilmiah saat ini
c. Kepercayaan/ teks keagamaan
d. Kombinasi
Banyak filsuf memulai dari 3 kombinasi ini, keyakinan biasa, sains, dan teks agama. Namun
ada yang menolak sumber potensial ini karena dianggap tidak relevan dengan penyelidikan
filosofis.
Misal, teks agama. Bagaimana upaya untuk menemukan apa yang ada pun, bergantung pada
agama masing-masing.
Sedangkan dalam sumber potensial teori ilmiah, ada consensus umum atau kesepakata jika
sains memberikan setidaknya satu masukan “penting” untuk penyidikan metafisika. Beberapa
filsuf naturalis, berpendapat bahwa satu-satunya sumber pengetahuan objektif berasal dari
sains.
Sampai-sampai QUINE menganggap jika si naturalis memaparkan realitas dan
mengidentifikasi dalam sains itu sendiri, bukan filsafat sebelumnya.
Para naturalis berkata jika penyelidikan metafisika di bebankan pada sumber selain sains itu
salah, bahkan akal sehat sekalipun. Tujuan dari ontology adalah menyatakan teori ilmiah
dengan sejelas mungkin, mengaturnya dalam Bahasa logika, dan membacakan implikasi.
Bahkan fisikawan juga lebih membatasi. Fisikisme!. physicalism,Memandang jika fisika saja
dapat memberikan gambaran lengkap tentang sifat dan dunia kita. Sampai biologi dan
psikologi dalam klaim mereka harus didasarkan pada klaim fisika.
Namun, naturalisme dan fisikisme, mendapatkan perlawan. Hal ini tidak sepenuhnya bisa
terjadi. Kenapa?
Bagaimana gambaran dunia pra awam atau pra ilmiah ini dapat dibuat konsisten dengan
sains?
“Philosophy and the Scientific Image
of Man,” Wilfrid Sellars (1912–1989) (tujuan utama filsafat adalah mendamaikan gambar nyata dan ilmiah)

nyata tu ya yang ada saat ini, kehidupan saat ini, saat kita bekerja , menggunakan konsep-konsep yang kita peroleh
sebelumnya.

Jikalau semua ini bisa dijelaskan dengan fisika saja, bagaimana dengan pikiran manusia, mental, kesadaran.

Bagaimana pemikiran dan kesadaran itu muncul dari benda fisik ini?

Sains memberikan pandangan tertentu terhadap penyelidikan metafisika, lantas bagaimana hal ini dapat diselaraskan
dengan apa yang kita sebut dengan fakta?

Kehendak bebas, waktu yang berlalu, beberapa hal actual mungkin dapat terjadi.

Filsuf naturalis (james Ladyman dan Don Ross) sampai mengatakan jika akal sehat terbukti salah.

Menurut Van Inwagen, akal sehat itu ibarat yang memberitahu kalian untuk mencicipi makanan sebelum diasinkan .

Namun, hal ini tidak universal.

Banyak juga filsuf yang mengatakan jika kepercayaan umum, laporan intuisi kita, dan data pra teoritis mempunyai tempat
dalam penyelidikan metafisika. Keyakinan ini mungkin alasannya satu, hal itu benar.

Sama seperti naturalis mengatakan jika sains kontemporer sebagai penentu utama. Metafisik non naturalis dan fisikis yang
punya pandangan seperti itu ya menganggap benar dengan kepercayaan yang dia bawa.

Mungkin sebagai penutup, ada kutipan dari Kit Fine yang sempat sebelumnya dibahas di pertemuan sebelumnya.
Bermetafisika itu penelitiannya murah, karena hanya pakai akal sehat. Berbeda dengan ilmuwan yang harus berobservasi dan
membutuhkan biaya mahal untuk observasi. Akal sehat filsuf adalah data data filsafat, dan itu tidak boleh diabaikan.

bahwa akal sehatlah yang memberitahu kita


bahwa waktu terus berlalu, bahwa kita mempunyai pengetahuan yang
lebih pasti tentang masa lalu dibandingkan masa depan, bahwa
angka dua itu genap dan tidak mempunyai bentuk atau warna, bahwa
setidaknya terdapat suatu materi. benda seperti meja, kursi, dan
orang.
Perdebatan utama saat ini menyangkut seberapa besar peran
keyakinan tersebut, dan ketidakmungkinannya, dengan kata lain,
seberapa besar akal sehat dapat dijungkirbalikkan oleh hasil teori,
ilmiah atau argumen filosofis terbaik, atau sebaliknya.

Kemungkinan yang belum teraktualisasi

Anda mungkin juga menyukai