Anda di halaman 1dari 2

Jika pengetahuan manusia terus berkembang, pengetahuan binatang berada pada

apa yang disebut dengan idle couriosity yakni pengetahuan yang statis, tidak berubah
sepanjang zaman. Tidak akan pernah ada dalam realitas kehidupan ini seekor burung jantan
yang membuat suatu bangunan untuk betinanya bertelur. Sejak dahulu sampai sekarang
yang dibuat oleh seekor burung tersebut hanyalah sarang dari rerumputan kering agar sang
betina dapat dengan nyaman bertelur dan menetas. Manusia, sebagai mahluk ciptaan Chaliq
yang maha agung telah mendapatkan sesuatu yang lebih dari binatang yaitu akal.
Dengan akalnya manusia selalu berfikir untuk mengenali sesuatu, bertanya tentang
dirinya dan alam di luar dirinya, selanjutnya menemukan sesuatu yang lebih bermakna.
Bahkan, teknologi operasi sesar telah dapat dilakukan untuk proses kelahiran yang tidak
normal. Dimulai dari penemuan radio yang hanya mengeluarkan suara, selanjutnya film bisul
yang hanya menampilkan gambar.
Kalimat yang sepadan maknanya adalah ‖sebagai ilmuan kita harus menghindari
penemuan yang diperoleh secara kebetulan‖. Di dalam kata ‖kebenaran‖ memuat
pemahaman sesuatu yang diperoleh secara ilmiah, sebaliknya di dalam kata ‖kebetulan‖
memuat suatu pemahaman non-ilmiah. Kesadaran akan adanya kelemahan yang ada pada
indera manusia menyebabkan tak ada kebenaran yang pasti sepanjang masa.
Kimia, adalah ilmu yang «pasti» kebenarannya. Sebaliknya ilmu pengetahuan sosial
seperti Sosiologi, Antropolcgi, Sejarah, dan sebagainya digolongkan dalam kebenaran yang
relatif. Beberapa pertanyaan di bawah ini barangkali akan memudahkan jalan untuk
memahami kebenaran relatif.
Bila di kemudian hari ditemukan penemuan yang dapat menolak kesimpulan ilmiah
yang lain, maka penemuan ilmiah tersebut akan menjadi suatu kebenaran baru, demikian
seterusnya. Dahulu, sebelum ada penemuan phitagoras yang menyatakan bahwa bumi ini
bulat, orang masih percaya bahwa bumi ini datar. Copernicus dan Galeli Galileo dengan
teleskopnya mampu membuktikan bahwa bukan matahari yang mengelilingi bumi tetapi
bumilah yang mengelilingi matahari maka anggapan-anggapan bahwa matahari mengelilingi
bumi menjadi batal. Coba lagi, gagal lagi, demikian seterusnya sampai dijunpai suatu
pemecahan yang memuaskan.
Di sini belum ada rencana yang sistematis. Cara yang dilakukan masih dicari-cari
sambil berjalan. Periode authority and traditionPeriode ini merupakan periode di mana
pendapat pihak yang mempunyai otoritas atau kekuasaan dianggap sebagai
kebenaran. Pencari kebenaran seperti Galileo yang hidup pada abad 16 yang secara tekun
dan sistematis mencari kebenaran melalui penyelidikan dan penelitian, terpaksa
menghadapi kekuasaan gereja yang dengan kaku dan tidak ada kompromi berusaha
mempertahankan dogma serta ajaran agama yang tidak boleh dipertanyakan kebenarannya.
Dalam realitas sosial, dapat disaksikan banyak orang berbuat karena melihat atau
tahu bahwa nenek moyangnya juga berbuat seperti yang mereka lakukan. Kendati tidak
semua tradisi salah, tetapi ada perbedaan kualitatif antara orang yang melakukan tradisi
sebagai suatu tradisi dengan orang yang melakukan tradisi karena mengetahui bahwa
tradisi tersebut merupakan sesuatu yang memiliki nilai kebenaran. Dalam periode ini mulai
tampak sifat kritis terhadap apa yang secara logika dianggap benar. Siapa yang dapat
berargumentasi logis akan dipandang sebagai pihak yang benar.
Suatu hari, pengadilan sedang menyidangkan kasus pemerkosaan yang dilakukan
oleh seorang pemuda terhadap seorang wanita. Tetapi, sulit untuk dapat dipahami seorang
diperkosa sebanyak enam kali oleh orang yang sama. Seolah-olah hanya akal dan ucapan
yang dapat membuktikan kebenaran. Kebenaran yang diyakini benar pada periode ini adalah
sesuatu yang dapat dijelaskan oleh akal melaui ucapan yang argumentatif.
Periode hyphotesis and experimentation pada periode ini, dugaan-dugaan yang
didasarkan oleh ketajaman fikiran mulai digunakan orang, setelah itu mulai dikumpulkan
fakta-fakta. Dari fakta-fakta itu disimpulkan apakah dugaan tersebut sesuai dengan fakta
yang diperolah. Biasanya, dalam mencari data tersebut orang menggunakan alat dan simbol-
simbol yang dilakukan secara sistematis. Pada periode inilah metode penelitian mulai
menemukan cirinya sebagai metode ilmiah di mana pemiliran yang logis mulai digunakan
dengan diperkuat oleh fakta-fakta berupa data penelitian. Dugaan, baik berupa hipotesis
maupun asumsi digunakan sebagai arah yang akan membantu di dalam pelaksanaan
penelitian, terutama saat pengumpulan data. Para teolog, demikian juga mungkin dengan
para ilmuan, percaya bahwa kebenaran yang mutlak hanyalah ada pada Tuhan. Kebenaran
ilmiah adalah kebenaran yang relative dan tentative. Menurut teori ini suatu pernyataan
dianggap benar apabila mempunyai konsistensi dengan pernyataan yang sebelumnya telah
diakui kebenarannya baik berupa teori, kaidah maupun hukum.
Harold H. Titus yang menyatakan bahwa kita dapat saja membangun suatu sistem
saling hubungan yang salah di samping yang benar secara logis, namun kemudian terbukti
sama sekali salah.

Anda mungkin juga menyukai