NIM : 2205010297
1. Officium nobile terkait tanggung jawab etika profesi hukum terhadap kode etik profesi :
Profesi hukum seperti advokat, hakim dan lainnya merupakan profesi terhormat atau
officium nobile. Hal ini membuat profesi hukum dituntut untuk selalu berperilaku yang
berbudi pekerti luhur. Oleh karena itu juga, setiap praktisi profesi hukum harus menjaga citra
dan martabat kehormatan profesi, serta setia dan menjunjung tinggi Kode Etik dan Sumpah
Profesi.
2. Penguatan ilmu hukum dalam mendukung profesionalisme dan penegakan profesi hukukm
Penyebab terjadinya pelanggaran kode etik profesi hukum disebabkan oleh minimnya
kualitas pengetahuan bidang ilmu hukum. Selain itu, kurangnya kemampuan menganalisis
masalah-masalah hukum dalam masyarakat, kurang bijaksana dan tidak melaksanakan
prinsip-prinsip hukum, terjadinya penyalahgunaan profesi, menjadikan profesi sebagai
kegiatan bisnis, kurangnya kesadaran dan kepedulian. Oleh karenanya pentingnya penguatan
ilmu hukum untuk meningkatkan tingkat profesionalisme seorang yang bekerja dalam profesi
hukum serta yang nantinya dapat berdampak baik dalam penegakan profesi hukum.
4. Pengaruh kode etik pada fungsi dan norma sebagai tolak ukur dalam menegakkan keadilan
dan kewibawaan hukum:
Pada dasarnya kode etik memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai sarana kontrol sosial, sebagai
pencegah campur tangan pihak lain, dan sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik.
Pengaruh kode etik pada fungsi dan norma yaitu sebagai satu kesatuan untuk memiliki
perangai yang baik, terlebih lagi dalam menjalankan profesi hukum antara etika, moral, dan
akhlak harus secara lengkap diimplentasikan dan menjadi acuan untuk menjalankan profesi
hukum untuk menciptakan penegakan hukum yang ideal sesuai dengan norma dan etika
yang berlaku.