1 2 3
Permasalahan Terkait Etika dan Profesi Kode Etik Sebagai
Etika Profesi Hukum Di Hukum Pedoman Dalam
Indonesia Berprofesi
5 4
Pelanggaran Kode Etik ditinjau dari Pelaksanaan Penegakan
Pemotongan Vonis Koruptor Oleh Hukum dan Kode Etik
Majelis Hakim Hakim
Permasalahan Terkait Etika Profesi Hukum Di
Indonesia
Menurut Sumaryono sebagaimana dikutip Abdulkadir Muhammad
menyebutkan lima masalah yang dihadapi sebagai kendala yang cukup
serius, Beberapa masalah profesi hukum itu antara lain:
Keberanian Moral
Keberanian moral adalah kesetiaan terhadap suara hati nurani
yang menyatakan kesediaan untuk menanggung resiko konflik.
Keberanian tersebut antara lain :
a. menolak segala bentuk korupsi, kolusi suap, pungli;
b. menolak segala bentuk cara penyelesaian melalui jalan
belakang yang tidak sah.
Kode Etik Sebagai Pedoman Dalam
Berprofesi
Kode etik profesi menjadi acuan supaya anggota
profesi tetap bermartabat dalam profesinya. Dengan
adanya kode etik ini, suatu profesi yang dijalankan akan
menghindari komunitas dan interaksi yang liar dan
cenderung menolelir beragam cara melanggar norma-
norma. Dapat dipertegaskan lagi antara hukum dan
etika profesi mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaan dua-duanya memiliki sifat normative dan
mengandung norma-norma etik, barsifat mengikat.
Disamping itu mempunyai tujuan sosial yang sama, yaitu
agar manusia berbuat baik sesuai dengan norma
masyarakat, dan siapa yang melanggar akan dikenai
sanksi.
Pelaksanaan Penegakan Hukum dan Kode Etik
Hakim
Dalam upaya penegakan hukum suatu negara beberapa aktor utama yang
peranannya sangat penting, diantaranya adalah hakim, jaksa, advokat, dan polisi.
Atau lebih dikenal dengan penegak hukum. Hakim sebagai pelaksana kekuasaan
yudikatif adalah lembaga penegak hukum yang mewakili kepentingan negara.
Mahkamah Agung telah mengadakan kajian dengan memperhatikan masukan dari
Hakim di berbagai tingkatan lingkungan peradilan, kalangan praktisi hukum, akademisi
hukum, serta pihak-pihak lain dalam masyarakat untuk menyusun Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim.
Prinsip-prinsip dasar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim diimplementasikan dalam
10 (sepuluh) aturan perilaku sebagai berikut : (1) Berperilaku Adil, (2) Berperilaku
Jujur, (3) Berperilaku Arif dan Bijaksana, (4) Bersikap Mandiri, (5) Berintegritas Tinggi,
(6) Bertanggung Jawab, (7) Menjunjung Tinggi Harga Diri, (8) Berdisiplin Tinggi, (9)
Berperilaku Rendah Hati, (10) Bersikap Profesional.
Pelanggaran Kode Etik ditinjau dari Pemotongan Vonis
Koruptor Oleh Majelis Hakim
Munculnya perbincangan hangat di kalangan masyarakat mengenai anggapan bahwa telah terjadi
pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh majelis hakim terkait dengan berjalannya penegakan hukum
di Indonesia yaitu Hakim yang memotong vonis dari seorang koruptor dengan alasan koruptor tersebut
dermawan dan sudah berusia lansia. Dari tinjauan pelanggaran kode etik di atas yang sedang menjadi
perbincangan masyarakat Indonesia, di sinilah rakyat, yang merupakan korban sesungguhnya dari
perbuatan penyalahgunaan kekuasaan, harus mengambil inisiatif untuk mengembangkan pengawasan
massal, yang melibatkan peran serta masyarakat di semua lapisan sosial dan profesi. Saat ini, sudah
terbangun mitos di dalam kehidupan sosial masyarakat bahwa korupsi hampir mustahil dihilangkan
karena ada anggapan bahwa korupsi telah menjadi budaya bangsa Indonesia. Seorang Majelis Hakim
sebagai peran tertinggi dalam penegak hukum, yang seharusnya bersinergi dalam melakukan
pemberantasan korupsi. Dengan demikian, Langkah-langkah hukum yang dilakukan penyidik
kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hakim serta penegak hukum lainnya
saling mendukung satu sama lain.
KESIMPULAN
Putusan yang diambil oleh Hakim, menjadikan
kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum semakin
berkurang. Kode etik yang seharusnya dimiliki hakim,
bertolak belakang dengan putusan tersebut. Hal ini akan
terus menjadi pertanyaan yang tak kunjung hilang dari
pandangan masyarakat.
Masyarakat akan selalu berharap agar sistem penegakan
hukum di Indonesia cepat membaik dan selalu menjadikan
kode etik sebagai pedoman dalam berprofesi hukum. Hal
ini tentunya dalam menjalankan sesuai kode etik perlu
dimulai dari mempunyai sifat dan sikap moral yang baik,
yang dibangun dari lingkungan sekitar dan keinginan
untuk menjadikan hukum di Indonesia mengalami
perubahan.
THANK
YOU!