Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
FacebookWhatsAppTelegramMessengerLineEmail
Seorang perawat memiliki tugas penting yakni memberikan asuhan keperawatan kepada klien/pasien
baik individu, kelompok, keluarga atau masyarakat. Dalam pemberian asuhan keperawatan perawat
diwajibkan mengikuti proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Diagnosis keperawatan merupakan komponen yang sangat penting dalam
proses tersebut.
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respons manusia terhadap kondisi
kesehatan/proses kehidupan. Diagnosis keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil yang harus dipertanggungjawabkan oleh perawat. Diagnosis
keperawatan dikembangkan berdasarkan data yang diperoleh selama asesmen keperawatan dan
memungkinkan perawat mengembangkan rencana asuhan.
Membantu mengidentifikasi bagaimana klien merespo proses kesehatan dan kehidupan untuk
mencegah atau menyelesaikan masalah.
Menyediakan bahasa yang sama dan membentuk dasar untuk komunikasi dan pemahaman antara
profesional keperawatan dan tim perawatan kesehatan.
Memberikan evaluasi dasar untuk menentukan apakah asuhan keperawatan bermanfaat bagi klien.
Bagi mahasiswa, diagnosis keperawatan adalah alat pengajaran yang efektif untuk membantu
mempertajam keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis.
Baca Juga:
Diagnosis aktual adalah masalah klien yang muncul pada saat asesmen keperawatan. Diagnosis ini
didasarkan pada adanya tanda dan gejala terkait. Diagnosis keperawatan aktual pada prinsipnya tidak
bisa dipandang lebih penting daripada diagnosis risiko, karena pada beberapa kasus diagnosis risiko
memiliki prioritas lebih tinggi daripada diagnosis aktual.
Diagnosis keperawatan aktual memiliki tiga komponen yakni diagnosis keperawatan, faktor terkait, dan
karakteristik yang menentukan. Contoh diagnosis keperawatan aktual.
Kecemasan/Ansietas
Nyeri akut
Jenis kedua dari diagnosis keperawatan adalah diagnosis keperawatan risiko yakni penilaian klinis bahwa
masalah tidak ada, tetapi adanya faktor risiko menunjukkan bahwa masalah kemungkinan besar akan
berkembang kecuali jika perawat melakukan intervensi. Individu atau kelompok memiliki rentan
perkembangan masalah karena adanya faktor risiko. Misalnya, pada klien lansia dengan diabetes dan
vertigo mengalami kesulitan berjalan atau ambulasi sehingga dapat didiagnosis dengan Risiko Cedera.
Komponen diagnosis keperawatan risiko meliputi: (1) label diagnostik risiko, (2) faktor risiko. Contoh
diagnosis keperawatan risiko adalah: