Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL BISNIS

GELATO

NAMA & NIM


Intan Dina Sari (705210388)

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Nama Usaha...........................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................2
BAB II ASPEK PASAR.........................................................................................3
2.1 Pasar Potensial dan Pengembangan Bisnis............................................3
2.2 Pesaing Pasar.........................................................................................3
2.3 Profil Bisnis...........................................................................................5
BAB III ASPEK TEKNIS......................................................................................6
3.1 Daur Hidup Produk................................................................................6
3.2 Pendirian Lokasi Bisnis.........................................................................7
3.3 Penyusunan Kapasitas Bisnis................................................................8
3.4 Layout Usaha.........................................................................................9
3.5 Teknologi...............................................................................................9
3.6 Skenario...............................................................................................10
BAB IV ASPEK KEUANGAN............................................................................12
BAB V ASPEK MANAJEMEN..........................................................................19
BAB VI ASPEK EKONOMI...............................................................................20
BAB VII DAMPAK LINGKUNGAN.................................................................21

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mendirikan Gelato Delizia di Jogja adalah langkah yang terinspirasi oleh
tren konsumsi makanan penutup yang terus berkembang di kalangan masyarakat
dan wisatawan. Yogyakarta, sebagai salah satu kota tujuan wisata terkemuka di
Indonesia, menawarkan peluang bisnis yang menarik dalam industri makanan
penutup. Kami menyadari bahwa es krim dan gelato telah menjadi produk favorit
di kalangan orang-orang dari berbagai usia, dan dengan adanya objek wisata
terkenal di kota ini, kami melihat potensi besar untuk menarik pelanggan dari
berbagai latar belakang.
Gelato Delizia bertujuan untuk membedakan diri dari pesaing dengan
menawarkan produk berkualitas tinggi. Gelato, dengan tekstur lembut dan rasa
yang intens, menawarkan alternatif yang menarik dari es krim biasa. Kami akan
memilih bahan-bahan terbaik, seperti susu segar, buah-buahan asli, dan bahan-
bahan alami lainnya, untuk menciptakan gelato yang lezat dan autentik. Kami
meyakini bahwa fokus pada kualitas akan menjadi kunci keberhasilan kami, dan
ini akan menjadi nilai inti dari Gelato Delizia.
Selain kualitas produk, kami juga mengutamakan pengalaman pelanggan.
Lokasi strategis di pusat kota Jogja atau di dekat objek wisata terkenal akan
memudahkan akses pelanggan. Di dalam toko, kami akan menciptakan suasana
yang nyaman dan menarik dengan desain interior yang estetis. Staf kami akan
dilatih untuk memberikan pelayanan yang ramah dan membantu kepada
pelanggan, sehingga setiap kunjungan ke Gelato Delizia akan menjadi
pengalaman yang tak terlupakan.
Kami berkomitmen untuk mendukung ekonomi lokal dengan menggunakan
bahan-bahan lokal seperti buah-buahan segar atau rempah-rempah khas Jogja. Ini
tidak hanya akan memberikan pelanggan pengalaman yang autentik, tetapi juga
mendukung komunitas lokal. Kami juga akan terus berinovasi dengan menu kami,
menawarkan rotasi rasa gelato yang unik setiap musim atau perayaan khusus,
sehingga pelanggan selalu memiliki alasan untuk kembali.

1
Selain itu, kami akan menjalin kemitraan dengan restoran, kafe, atau hotel
lokal untuk memasarkan produk Gelato Delizia. Kami juga akan memanfaatkan
media sosial untuk meningkatkan visibilitas kami dan berkomunikasi dengan
pelanggan potensial. Selain itu, kami akan mematuhi standar kebersihan dan
keamanan makanan yang ketat untuk memastikan kualitas dan keamanan produk
kami. Dengan menggabungkan semua elemen ini, Gelato Delizia bertujuan untuk
menjadi destinasi kuliner yang sangat dihormati di Yogyakarta, membawa
kebahagiaan melalui setiap sendok gelato kami kepada masyarakat dan
pengunjung kota ini.

1.2 Nama Usaha


Gelato Delizia di Jogja adalah toko gelato yang menghadirkan cita rasa
autentik dan kelezatan kepada pelanggan. Terinspirasi oleh gelato Italia yang
lezat, kami menyediakan gelato berkualitas tinggi dengan tekstur lembut dan rasa
yang intens. Terletak di kota Yogyakarta, kami mendukung ekonomi lokal dengan
menggunakan bahan-bahan lokal, seperti buah-buahan segar dan rempah-rempah
khas Jogja. Kami menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan dalam
suasana yang nyaman dan menarik, menjadikan Gelato Delizia sebagai tempat
unggulan untuk menikmati kenikmatan sejati dalam setiap gigitan gelato kami.

1.3 Tujuan
1. Menjadi destinasi utama bagi pecinta makanan penutup di Yogyakarta.
2. Menawarkan gelato berkualitas tinggi dengan rasa autentik.
3. Menciptakan pengalaman pelanggan yang tak terlupakan dengan suasana
yang nyaman dan pelayanan ramah.

1.4 Manfaat
1. Meningkatkan pilihan makanan penutup berkualitas di Yogyakarta.
2. Menggunakan kemitraan dengan bisnis lokal untuk mempromosikan
produk- produk lokal.
3. Memberikan pelanggan pengalaman kuliner yang memuaskan melalui
produk gelato premium kami.

2
BAB II
ASPEK
PASAR

2.1 Pasar Potensial dan Pengembangan Bisnis


Dalam usaha gelato, pasar potensial menjadi faktor kunci untuk
pertumbuhan dan keberhasilan bisnis. Gelato, dengan tekstur lembut dan rasa susu
yang kuat, menawarkan peluang besar di Indonesia, terutama karena masyarakat
Indonesia cenderung konsumtif terhadap produk makanan penutup. Bisnis gelato
juga terbukti fleksibel dan memiliki potensi pertumbuhan yang tak terbatas.
Namun, untuk mengembangkan bisnis gelato dengan baik, inovasi dalam
menciptakan varian rasa yang menarik dan penggunaan mesin es krim yang
handal menjadi kunci. Selain itu, riset pasar yang teratur, penetrasi ke pasar baru,
dan upaya promosi yang efektif diperlukan. Selama pengembangan bisnis,
menjaga harga dan kualitas produk untuk memuaskan pelanggan, memperluas
jaringan distributor, dan memperluas infrastruktur dengan kantor dan pergudangan
juga menjadi faktor krusial. Semua langkah ini akan membantu bisnis gelato
seperti Gelato Delizia untuk berkembang dan sukses di pasar yang kompetitif.

2.2 Pesaing Pasar


2.2.1 Pemimpin Pasar
Pemimpin pasar memiliki reputasi yang kuat, jaringan toko yang luas, dan
pelanggan setia. Dalam bisnis ini untuk waktu yang lama dan telah membangun
citra merek yang solid. Beberapa pemimpin pasar dalam bisnis gelato di
Yogyakarta adalah Massimo Gelato, yang menyajikan es krim khas Italia dengan
tekstur yang lembut dan padat, Ademuy Gelato, merek premium yang
menggunakan bahan lokal dan murni, Milk by Artemy, dulunya dikenal sebagai
Artemy Italian Gelato dan menjadi pionir ice cream gelato di kota Yogyakarta,
Yogya Ice Cream, usaha es krim yang didirikan oleh Andro dan Yuki, serta Il
Tempo del Gelato, yang menawarkan berbagai varian rasa es krim. Keberadaan
pesaing ini menunjukkan adanya persaingan yang kuat dalam pasar gelato di
Yogyakarta, dan untuk bersaing secara efektif, Gelato Delizia harus berfokus pada

3
inovasi produk, pelayanan pelanggan yang baik, dan strategi pemasaran yang
cerdas.
2.2.2 Pesaing Terdekat
Pesaing terdekat adalah bisnis gelato lain yang beroperasi di wilayah yang
sama atau memiliki penawaran produk yang serupa dengan Gelato Delizia. Di
Yogyakarta, beberapa pesaing terdekat pasar dalam industri gelato yang dapat
diidentifikasi meliputi Massimo Gelato, yang dikenal dengan es krim khas Italia
dan tekstur yang lembut, Ademuy Gelato yang merupakan merek premium yang
menggunakan bahan lokal dan murni, Milk by Artemy, yang dulunya dikenal
sebagai Artemy Italian Gelato dan menjadi pionir ice cream gelato di kota
Yogyakarta, Yogya Ice Cream yang didirikan oleh Andro dan Yuki, serta Il
Tempo del Gelato yang menyajikan es krim dengan berbagai varian rasa.
Hadirnya para pesaing pasar ini menunjukkan persaingan yang ketat dalam bisnis
gelato di Yogyakarta, mendorong Gelato Delizia untuk tetap berinovasi dan
memberikan nilai tambah kepada pelanggan agar dapat bersaing secara efektif
dalam pasar yang kompetitif ini.
2.2.3 Startegi Menghadapi Pesaing
Menghadapi pesaing dalam bisnis gelato di Yogyakarta memerlukan strategi
yang cermat untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar dan
membedakan diri dari pesaing. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan
oleh Gelato Delizia:
1. Terus melakukan inovasi dalam menciptakan varian rasa gelato yang unik
dan menarik. Eksperimen dengan bahan-bahan lokal yang khas Yogyakarta
untuk menciptakan rasa-rasa yang istimewa yang tidak dapat ditemukan di
tempat lain.
2. Fokus pada pelayanan pelanggan yang ramah, cepat, dan berkualitas.
Memberikan pengalaman pelanggan yang positif dapat membantu
membangun loyalitas pelanggan dan membuat mereka kembali lagi.
3. Menawarkan promosi, diskon, atau paket-paket spesial secara berkala untuk
menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan. Juga, manfaatkan media
sosial dan situs web untuk mempromosikan produk dan menjangkau
pelanggan potensial.

4
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Gelato Delizia dapat menjaga dan
memperluas pangsa pasar di tengah persaingan yang ketat di pasar gelato
Yogyakarta.

2.3 Profil Pembeli Bisnis


2.3.1 Segmentasi Pasar
1. Segmentasi Demografis: Gelato Delizia dapat menargetkan segmen usia
yang bervariasi, mulai dari anak-anak hingga dewasa muda dan dewasa.
2. Segmentasi Geografis: Mengidentifikasi segmen wisatawan yang
mengunjungi Yogyakarta dan memiliki minat dalam mencicipi makanan
penutup lokal seperti gelato.
3. Segmentasi Firmografis: Menargetkan mahasiswa yang tinggal atau belajar
di kampus-kampus di Yogyakarta. Menawarkan layanan pengiriman atau
promosi khusus untuk perusahaan atau perkantoran di sekitar toko Gelato
Delizia.
4. Segmentasi Perilaku: Membedakan antara pelanggan reguler dan pelanggan
yang datang sesekali. Mungkin menawarkan program loyalitas untuk
pelanggan yang sering datang.
5. Gaya Hidup: Mengidentifikasi segmen pelanggan yang aktif, ramah
lingkungan, atau memiliki minat khusus dalam makanan organik atau lokal.
2.3.2 Kebiasaan
Kebiasaan pembeli dalam usaha Gelato Delizia di Jogja dapat bervariasi,
tergantung pada segmen pelanggan yang dilayani dan preferensi individu.
1. Kunjungan Berkala: Banyak pelanggan Gelato Delizia mungkin memiliki
kebiasaan kunjungan berkala, entah itu sebagai bagian dari rutinitas harian
atau kegiatan bersama teman dan keluarga di akhir pekan.
2. Penggunaan Media Sosial: Pelanggan mungkin memiliki kebiasaan berbagi
pengalaman mereka dengan Gelato Delizia di media sosial.
3. Penggunaan Program Loyalitas: Pelanggan yang sering berkunjung
mungkin menggunakan program loyalitas atau kartu keanggotaan untuk
mendapatkan manfaat seperti diskon atau gelato gratis setelah beberapa
kunjungan.

5
BAB III
ASPEK TEKNIS

3.1 Daur Hidup Produk


Daur hidup produk menggambarkan perkembangan produk dari saat
pertama diperkenalkan ke pasar hingga fase kedewasaan dan mungkin penurunan
penjualan. Bagi bisnis gelato, ini mencakup pengembangan produk gelato, variasi
rasa, dan strategi pemasaran yang relevan sepanjang perjalanan produk.
3.1.1 Startup (Introduction)
a. Deskripsi: Fase ini adalah awal dari bisnis Gelato Delizia, ketika produk
gelato pertama kali diperkenalkan di Jogja. Ini adalah saat penting untuk
membangun kesadaran merek dan menarik pelanggan pertama.
b. Strategi: Menggunakan pemasaran yang kuat dan promosi, seperti
penawaran spesial atau uji coba gratis untuk menarik perhatian pelanggan.
Memperkenalkan varian rasa unik dan menekankan kualitas produk.
3.1.2 Masa Pertumbuhan (Growth)
a. Deskripsi: Fase pertumbuhan terjadi ketika Gelato Delizia mulai
mendapatkan pelanggan lebih banyak, dan penjualan meningkat secara
signifikan. Pelanggan mulai mengenal merek ini.
b. Strategi: Memperluas operasi dengan membuka cabang baru,
menggandakan upaya pemasaran, dan menjalin kemitraan untuk
menjangkau lebih banyak pelanggan. Fokus pada mempertahankan dan
membangun basis pelanggan yang setia.
3.1.3 Kedewasaan (Maturity)
a. Deskripsi: Pada tahap kedewasaan, pertumbuhan penjualan menjadi lebih
stabil, dan bisnis telah membangun pangsa pasar yang kuat. Pelanggan
mulai menganggap Gelato Delizia sebagai destinasi rutin.
b. Strategi: Mengoptimalkan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas
pelayanan, dan menjaga variasi rasa yang menarik. Menyusun program
loyalitas pelanggan dan mengeksplorasi ekspansi geografis jika
memungkinkan.

6
3.2 Pendirian Lokasi Bisnis
3.2.1 Pasar
Memilih lokasi bisnis yang tepat adalah salah satu faktor kunci dalam
kesuksesan Gelato Delizia. Jalan Malioboro adalah salah satu pilihan lokasi yang
tepat karena daerah ini sering dikunjungi oleh wisatawan dan penduduk lokal.
Pasar Prawirotaman, yang berlokasi di Jl. Parang Tritis No. 103, juga merupakan
alamat yang strategis. Selain sebagai lokasi bisnis, Pasar Prawirotaman juga bisa
digunakan untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan oleh Gelato Delizia.
Dengan lokasi di Jalan Malioboro dan Pasar Prawirotaman, Gelato Delizia
dapat memanfaatkan lalu lintas pelanggan yang signifikan, terutama dari para
wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Ini memungkinkan bisnis untuk
menarik pelanggan yang mencari makanan penutup premium dan produk gelato
berkualitas tinggi. Gelato Delizia juga bisa membangun hubungan dengan pemilik
bisnis lain di sekitar daerah tersebut untuk saling mendukung dan meningkatkan
visibilitas merek.
3.2.2 Tenaga Kerja
Mengelola tenaga kerja adalah aspek penting dari operasi bisnis Gelato
Delizia. Dengan Upah Minimum Regional (UMR) di Jogja sekitar Rp 2 juta,
perusahaan perlu memastikan bahwa gaji yang ditawarkan bersaing dan
menawarkan kondisi kerja yang baik untuk menarik dan mempertahankan staf
berkualitas.
Untuk menarik dan mempertahankan staf berkualitas, Gelato Delizia dapat
mempertimbangkan untuk memberikan insentif tambahan seperti tunjangan
kesehatan, bonus kinerja, atau peluang pengembangan karir. Kualitas kerja dan
kepuasan karyawan adalah faktor kunci dalam memberikan pelayanan pelanggan
yang berkualitas.
3.2.3 Transportasi
Akses yang mudah ke lokasi bisnis adalah faktor penting dalam menarik
lalu lintas pelanggan. Akses jalan raya yang baik adalah aset yang berharga untuk
bisnis seperti Gelato Delizia. Memastikan bahwa lokasi di Pasar Prawirotaman
memiliki akses jalan raya yang nyaman dan dapat diakses dengan baik oleh
kendaraan pribadi maupun transportasi umum adalah langkah penting.

7
Gelato Delizia perlu memastikan bahwa pelanggan dapat dengan mudah
menemukan dan mengakses lokasi bisnis. Hal ini bisa mencakup memastikan ada
tempat parkir yang memadai, serta memperhatikan rute transportasi umum yang
mungkin dilewati oleh pelanggan. Pemberitahuan tentang lokasi bisnis di aplikasi
peta dan navigasi juga penting untuk memandu pelanggan menuju lokasi dengan
mudah.

3.3 Penyusunan Kapasitas Bisnis


3.3.1 Keadaan Hari Senin – Minggu
Bisnis Gelato Delizia memiliki fluktuasi dalam jumlah pelanggan selama
minggu kerja dan akhir pekan. Gelato Delizia mengadaptasi kapasitas dan stok
berdasarkan pola ini. Meningkatkan persediaan dan staf selama akhir pekan ketika
kunjungan pelanggan cenderung lebih tinggi. Sebaliknya, pada hari-hari kerja,
bisnis dapat mengurangi persediaan untuk menghindari pemborosan.
3.3.2 Puasa dan Lebaran
Puasa dan Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) adalah periode khusus di
Indonesia. Selama bulan puasa, ada penurunan aktivitas makanan dan minuman
selama siang hari, sementara Lebaran adalah waktu untuk berkumpul dengan
keluarga dan sahabat. Gelato Delizia dapat mengadaptasi strategi penjualan
selama bulan puasa dengan fokus pada penjualan malam hari atau makanan
penutup berbuka puasa. Selama Lebaran, bisnis dapat menawarkan produk-produk
khusus yang cocok untuk acara bersama keluarga atau sebagai hadiah.
3.3.3 Natal dan Tahun Baru
Natal dan Tahun Baru adalah musim liburan yang meriah di Indonesia.
Selama periode ini, banyak orang merayakan dengan makanan penutup,
pertemuan sosial, dan perayaan keluarga. Mulai perencanaan stok beberapa bulan
sebelum musim liburan. Tinjau data penjualan dari tahun-tahun sebelumnya
selama periode yang sama untuk memperkirakan peningkatan permintaan selama
liburan. Dengan perencanaan dan manajemen persediaan yang baik, Gelato
Delizia dapat memastikan bahwa pelanggan dapat menikmati produk mereka
selama liburan Natal dan Tahun Baru tanpa masalah kekurangan stok.

8
3.4 Layout Usaha

Gambar 1. Layout Usaha Gelato Deliza


Layout usaha Gelato Delizia mencakup beberapa area utama. Bagian depan
terdiri dari meja dan kursi yang disediakan untuk pelanggan yang ingin menikmati
produk Gelato Delizia secara langsung. Ini adalah area tempat pelanggan bisa
duduk, bersantai, dan menikmati makanan mereka.
Area service gelato berdekatan dengan area kasir. Di sini, pelanggan dapat
melihat berbagai pilihan gelato yang ditawarkan dan memesan sesuai dengan
pilihan mereka. Ini adalah area tempat produk gelato dijajakan dan diberikan
kepada pelanggan.
Bagian belakang adalah area kitchen. Di sini, persiapan dan pembuatan
gelato serta makanan lainnya dilakukan. Terdapat kulkas untuk penyimpanan
bahan mentah dan produk jadi. Area ini merupakan tempat penting dalam
memastikan produk-produk Gelato Delizia diproduksi dengan kualitas terbaik.
Selain itu, terdapat juga fasilitas toilet atau WC yang disediakan untuk
kenyamanan pelanggan dan karyawan. Ini adalah area yang penting dalam
menjaga

9
standar kebersihan dan kenyamanan bagi semua yang berkunjung ke Gelato
Delizia.
Dengan layout ini, usaha Gelato Delizia memiliki area yang berfungsi
dengan baik untuk melayani pelanggan, memproduksi produk-produk berkualitas,
serta memberikan fasilitas dasar yang diperlukan. Ini penting dalam menciptakan
pengalaman pelanggan yang baik dan menjaga operasional yang efisien.

3.5 Teknologi
Teknologi dalam proses produksi dan kapasitas mesin di Gelato Delizia
adalah elemen penting dalam memastikan produksi gelato yang berkualitas dan
memenuhi permintaan pelanggan.
1. Mesin Pembuat Gelato: Gelato Delizia menggunakan mesin pembuat gelato
yang canggih. Mesin ini memiliki kontrol suhu yang tepat, beragam
program untuk menciptakan tekstur dan konsistensi yang tepat, dan fitur
pemantauan untuk mengukur viskositas gelato. Mesin ini memungkinkan
produksi gelato dalam jumlah besar dengan kualitas yang konsisten.
2. Penggunaan Blast Freezer: Setelah adonan gelato diproduksi, blast freezer
digunakan untuk mengatur suhu gelato secara cepat. Ini adalah teknologi
yang penting untuk menghindari pembentukan kristal es dan memastikan
tekstur yang lembut dan lezat pada gelato.
3. Teknologi Pemantauan Produksi: Dalam beberapa kasus, teknologi
pemantauan produksi dapat digunakan untuk melacak kinerja mesin dan
kualitas produk secara real-time. Hal ini memungkinkan pengelola untuk
memantau produksi dengan lebih efisien.

3.6 Skenario
3.6.1 Ekspansi bisnis/Penambahan Lokasi Bisnis
Gelato Delizia perlu melakukan riset pasar untuk memilih lokasi yang tepat
untuk cabang baru. Lokasi harus mempertimbangkan faktor seperti lalu lintas
pelanggan potensial, keberadaan pesaing, dan ketersediaan sumber daya. Dengan
penambahan lokasi bisnis, manajemen persediaan menjadi lebih kompleks. Sistem

10
yang baik untuk mengoordinasikan persediaan antarlokasi diperlukan untuk
memastikan konsistensi produk dan menghindari kekurangan stok.
3.6.2 Diversifikasi Usaha/Mengatasi Kejeuhan Usaha
Gelato Delizia dapat mempertimbangkan untuk menambahkan produk lain
ke dalam penawarannya, seperti kue, kopi, atau makanan penutup lainnya. Ini
dapat membantu dalam menarik pelanggan yang memiliki preferensi beragam.
Melakukan inovasi dalam menu gelato dengan menciptakan varian rasa unik atau
musiman. Ini dapat memperbarui minat pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Menjalin kemitraan dengan bisnis lain, seperti restoran atau kafe, untuk
menyediakan gelato mereka sebagai bagian dari menu mereka. Ini dapat
membantu dalam meningkatkan distribusi dan meningkatkan penjualan. Menjalin
kemitraan dengan bisnis lain, seperti restoran atau kafe, untuk menyediakan gelato
mereka sebagai bagian dari menu mereka

11
BAB IV
ASPEK
KEUANGAN

1. Rincian Biaya
a. Biaya Investasi
Harga Satuan Total Harga
No Nama Barang Kuantitas
(IDR) (IDR)
1 Listrik 3 tahun 500,000 90,000,000
2 Sewa Toko 3 tahun 90,000,000 270,000,000
3 Biaya Pemasaran 3 tahun 12,000,000 36,000,000
4 Mesin Gelato 1 unit 10,000,000 10,000,000
5 Peralatan di Dapur 1 set 3,000,000 3,000,000
6 Peralatan di Tempat Kasir 1 set 2,000,000 2,000,000
Peralatan di Bagian Ice Cream
7 1 set 4,000,000 4,000,000
Gelato
8 Mesin Pendingin 1 unit 8,000,000 8,000,000
9 Mesin Pasteurisasi 1 unit 15,000,000 15,000,000
10 Perabotan Kantor 1 set 5,000,000 5,000,000
11 Layanan Kebersihan 3 tahun 1,000,000 3,000,000
Total 446,000,000
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa biaya tetap yang dikeluarkan untuk
3 tahun sebesar 446.000.000. Jadi pengeluaran per tahunnya kurang lebih sebesar
149.000.000, pengeluaran per bulannya kurang lebih sebesar 12.000.000, dan
pengeluaran perhari nya kurang lebih 413.000.

b. Biaya Bahan Baku Produksi


No Nama Barang Kuantitas Harga Satuan Total Harga
(IDR) (IDR)
1 Bahan Baku (Susu) 50 liter 6,000 300,000
2 Bahan Baku (Buah Segar) 30 kg 20,000 600,000

12
3 Bahan Baku (Gula) 20 kg 15,000 300,000
4 Kemasan
Dari (Cup) 200 pcs bahwa
tabel diatas, dapat diketahui 400 biaya variabel yang
80,000
dikeluarkan
5 Bahan1Baku
untuk hari (Pewarna &
sebesar 2.070.000,5untuk
botol 1 bulan
50,000
sebesar 62.100.000,250,000
dan untuk 1
Rasa) sebesar 745.200.000 Apabila ditambah dengan pengeluaran biaya tetap per
tahun
6 Bahan
hari Baku413.000,
sebesar (Krim Cair)
maka total20 liter yang 8,000
modal 160,000
harus dikeluarkan dalam sehari yaitu
7 Topping (Cokelat)
2.483.000. Sehingga, modal asli2 untuk
kg 25,0001 cup medium es
membuat 50,000
krim gelato
8 Bahan 24.830.
adalah Baku (Tepung) 10 kg 12,000 120,000
9 BahanDalam
Baku (Vanili) 3 botol
rangka memberikan beragam40,000 120,000 kami
pilihan kepada pelanggan,
10 menawarkan
Bahan Baku (Kacang) 1 kg variasi ukuran
gelato dalam berbagai 30,000 dan tipe cone, 30,000
dengan harga
11 yang
Coneberbeda-beda
Ice Cream sesuai dengan100 pcs gelato
ukuran 300dan jenis cone yang 30,000
dipilih.
12No Cup Ice Cream
Variasi Gelato 150 pcsUkuran
200(ml/gr) 30,000
Harga (IDR)
1 Total
Small Cup 150 ml 2,070,000
20,000
2 Medium Cup 250 ml 28,000
3 Large Cup 350 ml 35,000
4 Small Cone - 12,000
5 Medium Cone - 17,000
6 Large Cone - 22,000
Dalam melakukan perhitungan laba untuk usaha Gelato Deliza, kami telah
mempertimbangkan berbagai biaya tetap seperti biaya operasional dan variabel
cost untuk produksi gelato. Dengan membandingkan total pendapatan penjualan
bulanan dengan total biaya, kami dapat menghitung laba kotor yang diperoleh dari
usaha gelato ini.

13
c. Biaya Operasional
Komponen Biaya per Bulan (IDR) Biaya per Tahun (IDR)
Listrik Rp 500.000 Rp 6.000.000
Air Rp 250.000 Rp 3.000.000
Gas Rp 100.000 Rp 1.200.000
Komunikasi Rp 300.000 Rp 3.600.000
Tenaga Kerja Rp 2.000.000 Rp 24.000.000
Sewa Tempat Rp 1.000.000 Rp 12.000.000
Total Biaya Rp 49.800.000

Kebutuhan modal awal unuk memulai usaha Gelato Deliza adalah


= Biaya Investasi + Biaya Bahan Baku + Biaya Operasional
= Rp. 12.000.000 + 2.070.000+ Rp 49.800.000
= 63.870.000

2. Rincian Pendapatan
 HPP (Harga Pokok Produksi)
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 2.483.000
𝐻𝑃𝑃 = =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 24.830
120
 Harga Jual
Harga Jual = (100% + Persentasi Keuntungan) x HPP
= (100% + 13%) x 24.830
= 28.000
 Kapasitas Produksi
Kami menargetkan proses produksi yang dilakukan yaitu dalam 1 bulan
sebanyak 120 cup ice cream
Variasi Rasa Jumlah Produksi
Medium Cup Ice Cream 100

 Omset (Pendapatan)/Bulan
= Harga Jual x Kapasitas Produksi
= Rp. 28.000 x 100 = 2.800.000

14
 Laba Bersih/Bulan
Omset – Biaya produksi = 84.000.000 - 74.490.000
= 9.510.000
 Laba Bersih/Tahun
Laba Bersih/Bulan x 12 = 9.510.000 x 12
= 114.120.000
 Pendapatan 1 Tahun
Omset/Bulan x 12 = 2.800.000 x 12
= 33.600.000
3. Proyeksi Laba Rugi
Penjualan Perhitungan Total per Bulan
Penjualan 100 cup medium 100 cup x 28.000 x 30 84.000.000
Laba Kotor
Biaya Tetap 413.000 x 30 12.390.000
Biaya Variabel 2.070.000 x 30 62.100.000
Total Biaya Oprasional 74.490.000
Laba Bersih 9.510.000
Melalui analisis perincian biaya dan pendapatan yang terdapat dalam tabel
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa laba bersih yang diperoleh setiap bulannya
oleh Gelato Deliza sebesar 9.510.000. Hal ini didapatkan dengan mengurangkan
total biaya, yang meliputi biaya tetap dan variabel cost, dari total pendapatan
penjualan gelato pada setiap bulannya. Penekanan pada efisiensi biaya dan
manajemen yang baik telah memungkinkan perolehan laba bersih yang
memuaskan dalam operasional bisnis Gelato Deliza.

4. Proyeksi BEP
Penjualan Total
100 cup x 28.000 x 30 84.000.000
Total Penjualan 84.000.000
Biaya Variabal
Biaya Bahan Baku dan Kemasan 2.070.000

15
Total Penjualan 2.070.000
Biaya Tetap
Biaya Tetap 413.000
BEP Unit 784 unit eskrim gelato

Break Even Point


Untuk mengetahui kapan modal akan kembali, maka rumus untuk mencari BEP
adalah total biaya tetap per hari dan biaya variabel penjualan per hari dibagi
dengan harga jual per unit - biaya variabel per unit.
BEP = (413.000 + 2.070.000) : (28.000 - 24.830)
BEP = 2.483.000 : 3.170
BEP = 783,28 unit dibulatkan menjadi 784 unit
Jadi, untuk mencapai balik modal maka kita harus menjual 784 unit eskrim gelato.

5. Analisis R/C
R/C = Total Pendapatan : Total Biaya Produksi
R/C = 84.000.000 : 74.490.000 = 1,12
Karena lebih dari 1, maka usaha Gelato Deliza layak dijalankan

6. Rencana Arus Kas


Rencana Arus Kas
Periode Januari – April 2023
Kategori Januari Febuari Maret April
Penerimaan
Penjualan 84.000.000 84.000.000 84.000.000 84.000.000
Modal Awal 63.870.000
Sub Total Penerimaan 147.870.000 147.870.000 147.870.000 147.870.000
Pengeluaran
Pembelian Peralatan 413.000
Biaya Bahan Baku 62.100.000 62.100.000 62.100.000 62.100.000
Listrik 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Air 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

16
Gas 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Komunikasi 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
Tenaga Kerja 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000
Sewa Tempat 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000
Sub Total Pengeluaran 112.313.000 111.900.000 111.900.000 111.900.000
Selisih Kas 35.557.000 35.970.000 35.970.000 35.970.000
Saldo Kas Awal - 35.557.000 71.527.000 107.497.000
Saldo Kas Akhir 35.557.000 71.527.000 107.497.000 143.467.000

Payback Period
Payback Period merupakan metode evaluasi investasi yang mengukur waktu
yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi awal dari arus kas bersih
yang dihasilkan oleh suatu proyek atau investasi. Untuk mengetahui payback
period, maka rumus yang digunakan yaitu
PP = total biaya operasional per bulan : laba bersih setiap bulan
PP = 74.490.000 : 9.510.000
PP = 7,83 unit dibulatkan menjadi 8 bulan
Dalam kasus ini, berdasarkan perhitungan, estimasi Payback Period dari investasi
tersebut adalah pada bulan ke-8, yang menunjukkan bahwa investasi awal akan
terbayar kembali pada akhir bulan kedelapan setelah proyek atau investasi
dimulai.

Net Present Value (NPV):


Net Present Value (NPV) adalah metode untuk mengevaluasi keuntungan
dari suatu investasi atau proyek dengan membandingkan nilai sekarang dari arus
kas masuk (cash inflow) dengan nilai sekarang dari arus kas keluar (cash outflow).

9.510.000 9.510.000 9.510.000


𝑁𝑃𝑉 = −446,000,000 + + +⋯+
(1 + 0,15)1 (1 + 0,15)2 (1 + 0,15)8
𝑁𝑃𝑉 = −446.000.000 + 8.265.217,39 + 7.192.982,46 + ⋯ + 3.497.067,6
𝑁𝑃𝑉 = 2.117.290,31
Setelah dilakukan penjumlahan, total NPV sekitar 2.117.290,31. Jadi, dengan

17
tingkat diskonto 15%, investasi awal sebesar 446.000.000, dan arus kas bersih
9.510.000 selama 8 bulan, NPV-nya adalah sekitar 2.117.290,31.

18
Internal Rate of Return (IRR):
IRR adalah tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV sebesar nol. Rumus
untuk IRR adalah sebagai berikut. Untuk perhitungan IRR, NPV dianggap sama
dengan nol dan dicari tingkat diskonto yang membuatnya nol.
Tabel 4. Perhitungan IRR

Tahun ke Arus Kas Nilai Sekarang

0 -Rp 285.300.000 -Rp 285.300.000


1 Rp 285.300.000 Rp 271.714.286
2 Rp 285.300.000 Rp 258.775.510
3 Rp 285.300.000 Rp 246.452.867
4 Rp 285.300.000 Rp 234.717.016
5 Rp 285.300.000 Rp 223.540.015
Total NPV Rp 949.899.694
IRR 97%

Profitability Index (PI):


Profitability Index (PI) adalah metode evaluasi investasi yang mengukur
hubungan antara nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan dari suatu
proyek atau investasi dengan investasi awal. Untuk menghitung PI berdasarkan
data NPV sebesar 2.117.290,31 dan investasi awal sebesar 446.000.000, kita
gunakan rumus PI:
𝑁𝑃𝑉
𝑁𝑃𝑉 = +1
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙
2.117.290,31
𝑁𝑃𝑉 = + 1 = 1,005
446.000.000
Setelah perhitungan dilakukan, nilai PI dari investasi tersebut adalah sekitar
1,005. Jadi, PI sebesar 1,005 mengindikasikan bahwa nilai sekarang dari arus kas
bersih yang diharapkan melebihi investasi awal, menunjukkan bahwa proyek
tersebut memiliki nilai yang sedikit lebih besar dari investasi awal

19
BAB V
ASPEK MANAJEMEN

A. Perencanaan
Perencanaan dalam Gelato Deliza memegang peranan penting dalam
menetapkan strategi yang dibutuhkan untuk menghadapi persaingan pasar. Hal ini
mencakup penentuan metode pemasaran yang tepat untuk menjangkau target
pasar yang diinginkan serta memetakan kebutuhan bahan baku dan peralatan
untuk produksi gelato. Melalui perencanaan keuangan yang cermat, Gelato Deliza
mampu membuat proyeksi pendapatan dan biaya yang akurat.
B. Pengorganisasian
Gelato Deliza memiliki struktur organisasi yang jelas dan terorganisir
dengan baik. Mereka menetapkan tugas dan tanggung jawab bagi setiap karyawan
serta membangun tim yang terampil dan efisien dalam mengelola berbagai aspek
bisnis, mulai dari produksi hingga pemasaran. Hal ini mencakup pembagian peran
yang jelas antardepartemen dan memastikan adanya komunikasi yang efektif di
antara tim untuk menjaga kelancaran operasional.
C. Pelaksanaan
Dalam hal pelaksanaan, Gelato Deliza menekankan pada konsistensi dan
kualitas produk. Mereka menjalankan proses produksi gelato dengan standar
kualitas yang tinggi, memastikan bahwa rasa dan tekstur gelato tetap konsisten
dan memikat pelanggan. Selain itu, mereka aktif menerapkan strategi pemasaran
yang telah direncanakan, seperti penggunaan media sosial dan promosi yang tepat
guna untuk mempertahankan dan menarik pelanggan baru.
D. Pengawasaan
Pengawasaan merupakan aspek penting dalam usaha Gelato Deliza yang
melibatkan pemantauan kinerja operasional secara berkala. Mereka secara teratur
mengevaluasi pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan, baik dalam hal
keuangan maupun operasional. Selain itu, pengawasan terhadap kualitas gelato
yang dihasilkan sangat diperhatikan untuk memastikan bahwa standar kualitas
yang dijanjikan terus terjaga. Manajemen keuangan yang cermat juga merupakan
bagian dari pengawasaan untuk menjaga stabilitas finansial perusahaan.

20
BAB VI
ASPEK EKONOMI

1. Konsep Surplus Konsumen:


Konsep surplus konsumen merujuk pada perbedaan antara apa yang
konsumen bersedia bayar untuk suatu produk atau layanan dengan harga pasar
yang mereka bayar. Dalam konteks Gelato Deliza, hal ini dapat tercermin dari
kepuasan konsumen terhadap gelato yang dijualnya. Jika Gelato Deliza mampu
memberikan kualitas gelato yang memuaskan dengan harga yang wajar.
2. Konsep Harga Bayangan:
Konsep harga bayangan adalah nilai yang secara tidak langsung mewakili
nilai dari suatu sumber daya atau barang yang tidak diperdagangkan di pasar.
Dalam konteks Gelato Deliza, harga bayangan mungkin terkait dengan nilai dari
bahan baku yang dihasilkan dari sumber daya alam atau faktor-faktor produksi
lainnya, yang tidak memiliki nilai pasar yang jelas. Misalnya, harga bayangan
dapat merujuk pada nilai dari bahan baku spesifik atau keahlian khusus yang
digunakan dalam pembuatan gelato.
3. Faktor Produksi Tenaga Kerja:
Tenaga kerja adalah salah satu faktor produksi utama dalam usaha seperti
Gelato Deliza. Keterampilan dan produktivitas karyawan dapat secara langsung
memengaruhi kualitas gelato yang dihasilkan, efisiensi operasional, dan kepuasan
pelanggan. Dengan mempekerjakan tenaga kerja terampil dan memberikan
pelatihan yang tepat, Gelato Deliza dapat meningkatkan kualitas produknya
sambil memastikan efisiensi dalam operasional sehari-hari.
4. Konsep Domestic Resource Cost (DRC):
Domestic Resource Cost (DRC) mengacu pada biaya aktual yang
dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang atau layanan di dalam negeri.
Dalam konteks Gelato Deliza, DRC dapat merujuk pada total biaya yang terlibat
dalam memproduksi gelato, termasuk biaya bahan baku, upah tenaga kerja, biaya
energi, dan biaya operasional lainnya. Memahami DRC penting untuk
mengevaluasi efisiensi produksi dan membuat keputusan bisnis yang tepat terkait
dengan sumber daya dan biaya produksi gelato di tingkat domestik.

21
BAB VII
DAMPAK
LINGKUNGAN

Dalam menjalankan usaha gelato, terdapat beberapa dampak lingkungan


yang perlu diperhatikan:
1. Penggunaan Sumber Daya Air dan Energi: Proses produksi gelato
memerlukan penggunaan air yang signifikan untuk mencampur bahan-bahan
dan pendinginan. Pengelolaan air yang efisien dan penekanan pada
penggunaan energi yang ramah lingkungan, seperti menggunakan peralatan
yang hemat energi, dapat membantu mengurangi dampak lingkungan
negatif terkait pemakaian sumber daya.
2. Pengelolaan Limbah: Produksi gelato menghasilkan limbah padat dan cair,
termasuk sisa-sisa bahan baku dan kemasan. Pengelolaan limbah yang tepat
dengan sistem daur ulang atau pengurangan limbah dapat membantu dalam
mengurangi dampak lingkungan negatif.
3. Penggunaan Bahan-Bahan Ramah Lingkungan: Penggunaan bahan baku
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat membantu dalam
mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari rantai pasok gelato.
Misalnya, menggunakan bahan organik, bahan baku lokal untuk mengurangi
emisi karbon dari transportasi, atau menghindari bahan-bahan yang berasal
dari sumber daya alam yang langka.
4. Kemasan dan Plastik Sekali Pakai: Penggunaan kemasan, seperti cup dan
cone ice cream, serta sendok plastik sekali pakai, dapat memberikan dampak
lingkungan negatif jika tidak didaur ulang dengan baik. Pemilihan kemasan
yang ramah lingkungan atau pengurangan penggunaan plastik sekali pakai
dapat membantu mengurangi dampak lingkungan negatif.
Dalam menjalankan usaha gelato, upaya untuk menerapkan praktik ramah
lingkungan, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan penggunaan bahan baku
yang berkelanjutan sangat penting untuk meminimalkan dampak lingkungan
negatif dan mendorong keberlanjutan lingkungan.

22

Anda mungkin juga menyukai