Paper UAS - Pemahaman Generasi Milenial Dan Gen Z Terhadap Ekonomi Dan Keuangan Syariah - Alfren Tomanta - 2021420021
Paper UAS - Pemahaman Generasi Milenial Dan Gen Z Terhadap Ekonomi Dan Keuangan Syariah - Alfren Tomanta - 2021420021
Keuangan Syariah
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Akuntansi Syariah
Disusun oleh :
Alfren Tomanta
2021420021
FAKULTAS EKONOMI
2024
Kata Pengantar
Puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan YME atas kasih dan karunianya, saya
dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Ganjil
mata kuliah Akuntansi Syariah dengan judul “Pemahaman Generasi Milenial dan Gen
Z Terhadap Ekonomi dan Keuangan Syariah”. Saya mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Dr. Derry Wanta, SE., MSi., CIBA. selaku dosen mata kuliah Akuntansi
Syariah.
Saya menyadari bahwa makalah ini kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saya menampung kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya
buat di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi
yang membacanya. Sebelumnya saya meminta maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan. Sekian dan terimakasih.
2
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................ 2
Daftar Isi ...................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Pertanyaan Penelitian ................................................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 6
BAB II .......................................................................................................................................... 7
LANDASAN TEORI ................................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Ekonomi dan Keuangan Syariah ........................................................... 7
2.2 Lingkup Generasi Milenial dan Generasi Z ............................................................. 8
BAB III ......................................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 9
KESIMPULAN.......................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi empiris menekankan pentingnya sektor keuangan di beberapa negara
berkembang dengan menunjukkan adanya sebuah korelasi positif antara
pembangungan keuangan dan pertumbuhan ekonomi. Goldsmith (1969), McKinnon
(1973), dan Shaw (1973) menyelidiki dan memajukan ide-ide ini melalui berbagai
studi kasus. Namun, jawaban pasti terhadap pertanyaan berikut yaitu apakah
pembangunan keuangan mendorong pertumbuhan pertumbuhan ekonomi, atau
apakah pertumbuhan ekonomi mendorong pembangunan keuangan?
4
atas krisis keuangan global seperti di masa wabah Covid-19 yang lalu. Menurut
laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia,
kinerja ekonomi syariah secara umum lebih tinggi dari PDB nasional dengan
pertumbuhan mencapi 5,72 persen yang berpotensi menjadikan ekonomi Islam
sebagai pelopor kemajuan ekonomi nasional bahkan di dunia. (Syariah, 2022)
Tujuan utama ketika mendirikan Bank Islam (IB) yaitu untuk menyediakan
pelayanan layanan perbankan yang sesuai dengan syariah bahwa dtierapkannya
bebas bunga atas suatu transaksinya. Kemudian hadirlah Dewan Pengawas Syariah
(DPS) untuk menjamin operasional perbankan yang sesuai syariah. Dewan Pengawas
Syariah sebagai dewan yang berlapis-lapis dalam suatu Bank Islam yang
bekerjasama dengan Dewan Direksi Bank memberikan saran dan konsultasi kepada
para manajer dalam menjalankan operasional perbankan yang ada. Dewan Pengawas
Syariah menjalankan tugasnya dengan melakukan audit (ex-ante dan ex-post)
terhadap seluruh transaksi Bank Islam secara bulanan (Mutairi and Quttainah, 2017).
Salah satu potensi yang harus dibina untuk lebih meningkatkan pertumbuhan
ekonomi syariah adalah dari Generasi Z. Generasi yang lahir antara tahun 1995
hingga 2010 sering disebut sebagai Generasi Z. Beberapa diantaranya adalah tahap
awal perkembangan remaja menuju dewasa awal (Santrock, 2018). Tumbuh dengan
internet, di mana dunia digital berkembang begitu cepat. Roberts dkk. (2014)
mengklaim bahwa remaja generasi Z menggunakan smartphone mereka dalam
menjalani kehidupan sehari-hari.
Dibandingkan generasi milenial yang lahir tahun 1980-1995 dan lebih melekat
dengan label generasi Y merupakan pembeda dari genersi yang lahir sebelumnya
ataupun sesudahnya merupakan generasi muda penuh semangat, aktif, kreatif, sangat
sadar lingkungan, dan orientasi pada tim dikegiatan apapun. Hal yang paling unik
dari generasi milenial merupakan generasi pertengahan dengan penguasaan teknologi
mereka dianggap mampu memenuhi dunia kerja dengan beragam tantangan era
digital yang mulai bermunculan saat ini (DeVaney, 2015; Ismail & Lu, 2014).
Generasi milenial dapat menjadi ujung tombak dalam pergerakan ekonomi digital,
hal ini tergambar dari pemahaman generasi ini dalam berbagai perkembangan
tekhnologi. Perbedaan generasi ini dengan generasi sebelumnya dan sesudahnya
5
yakni generasi X dan generasi Baby Boomer yaitu sebagian milenial telah kuliah
memperoleh gelar sarjana dan bekerja sementara itu generasi Baby Boomer saat ini
sudah memasuki usia pensiun.
Saat ini Bank Syariah yang merupakan lembaga keuangan mampu berperan
penting dalam layanan industri jasa perbankan. Sejarah lahirnya Bank Syariah yang
menjadi bagian dari lembaga keuangan pada dasarnya telah ditetapkan sejak lama
dalam Alqur’an dan hadist dan telah mengalami dinamika-dinamika yang cukup
berat sepanjang perjalanannya diawal abad ke 14. Akan tetapi di abad ke 20 barulah
mulai terbentuk jaringan layanan global Bank Syariah (Doraisamy et al., 2011).
Dimasa pandemi Covid-19, perbankan syariah berupaya meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanannya dengan cara membidik para generasi yang melek terhadap
teknologi sebagai sasaran utama pasar.
Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk menulis paper ini dengan mengambil
judul “PEMAHAMAN GENERASI MILENIAL DAN GENERASI Z
TERHADAP EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH”.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Ekonomi dan Keuangan Syariah
Ekonomi mengajarkan bagaimana manusia memilih dan menentukan barang-
barang yang akan dibeli dengan pendapatan yang dimiliki. Ekonomi juga
mengajarkan bagaimana manusia mengalokasikan waktu, tenaga, dan modal dengan
jumlah tertentu untuk meraih keuntungan yang maksimum. Kata syariah berasal dari
bahasa Arab-as-syariah yang mempunyai konotasi masyra’ah al-ma’ (sumber air
minum). Dalam bahasa Arab, syara’a berarti nahaja (menempuh), aw’dhaha
(menjelaskan) dan bayyana al-masalik (menunjukkan jalan). Secara harfiah syariah
dapat diartikan sebagai jalan yang ditempuh atau garis yang mestinya dilalui.
Ekonomi sebagai suatu aspek kehidupan manusia sudah ada sejak manusia
dilahirkan. Ekonomi Islam telah dipraktikkan sejak agama Islam itu diturunkan.
Banyak ayat dalam Alquran tentang ekonomi dan praktik kehidupan Rasulullah SAW
dengan para sahabat yang mencerminkan perilaku ekonomi yang sesuai syariat,
namun tidak diarsipkan atau didokumentasikan dalam buku ekonomi tersendiri
karena Islam tidak memisahkan disiplin ekonomi sebagai disiplin ilmu tersendiri.
Ekonomi diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri baru pada abad ke-18, sejak ekonom
klasik Adam Smith menuliskan buku berjudul The Wealth of Nations pada tahun
1776.
7
Keuangan syariah adalah sistem keuangan yang beroperasi sesuai dengan hukum
dan prinsip syariah. Seperti halnya sistem keuangan konvensional, komponen
keuangan syariah mencakup pasar, lembaga keuangan, instrumen keuangan, dan jasa
keuangan. Keempat elemen ini diatur oleh hukum syariah dan peraturan industri
keuangan yang berlaku. Sistem keuangan syariah selalu berinteraksi dengan sistem
keuangan secara umum. Prinsip dasar syariah dalam keuangan adalah mengadopsi
aturan (rules) syariah dalam muamalat, yaitu menghindari hal-hal yang diharamkan.
Langkah selanjutnya, menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dianjurkan
oleh syariah dalam setiap elemen sistem keuangan sebagai pengganti atas hal-hal
yang diharamkan, dalam rangka mewujudkan tujuan syariah, yaitu mencapai
kemaslahatan. Berikut beberapa aturan atau batasan syariah dalam keuangan.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Ekonomi Islam telah maju secara signifikan selama tiga dekade terakhir, baik dalam
hal penelitian akademik di universitas maupun aplikasi praktis. Ekonomi Islam telah
dibuat sebagai mata pelajaran di sejumlah perguruan tinggi di seluruh dunia, termasuk di
negara-negara Muslim seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.Perkembangan dan
penerapan ilmu ekonomi Islam juga berkembang pesat di Indonesia. Beberapa
perguruan tinggi negeri dan swasta telah menyediakan mata kuliah ekonomi Islam. Sejak
berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1992, pertumbuhan ekonomi syariah mulai
melesat. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang telah direvisi
dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia adalah dua contoh dari sekian banyak undang-
undang pendukung perekonomian yang telahdisusun.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang juga dikenal sebagai BSI (BRIS)
mampu membukukan kesuksesan kuartal ketiga di tahun 2022.Karena telah menerapkan
efisiensi melalui berbagai akselerasi digital, BSI dapat memberikan hasil yang baik.
Kinerja perusahaan didorong oleh efisiensi ini, dan akselerasi digital mendukungnya. Hal
ini terlihat dari jumlah pengguna BSI Mobile yang akan meningkat 43% setiap tahunnya
menjadi 4,44 juta pengguna pada September 2022.(Pratomo, 2022)
9
Dalam konteks generasi ‘milenial’ Muslim –atau disebut generasi M, Shelina
Janmohamed dalam karyanya Generation M: Young Muslims Changing the World
(2017), memberikan beberapa kriteria khusus dari generasi millennial Muslim, antara
lain: (1) Memiliki karakter kunci (key character), yaitu: mereka beriman sekaligus
modern. (2) mencari posisinya (perannya) di dunia. Sebagai bukti adalah peningkatan
jumlah konsumen (dan produsen) akan produk-produk yang Islami (syar’i dan
halal).Pengaruh mereka semakin nampak secara global, karena mereka mulai sadar akan
produk yang mereka butuhkan. Dan mereka menunjukkan dengan tegas, mereka
menuntut untuk bisa menikmati life-style sebagai seorang Muslim. (3) Gencar mecari
kesempatan bisnis, pekerjaan sosial (terutama muslimah) dan berpendidikan tinggi, (4)
Memiliki kesadaran tinggi, apakah produk yang di produksi atau di konsumsi sudah
sesuai dengan etika Islami (syariah dan halal). (5) Memiliki keinginan untuk merubah
dunia (menjadikannya lebih baik), dengan cara dialog, budaya dan gerakan sosial (wakaf,
zakat, infak dan sedekah). (6) Memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi (curiosity).
Kedua, fungsi persuasive yaitu mereka berperan sebagai praktisi ekonomi; baik
sebagai karyawan, pedagang-enterpreneur). Mereka dapat melakukan ‘gerakan Islami’
berkenaan dengan praktik bisnis yang tidak sesuai dengan syariah, seperti: praktik curang,
mengurangi timbangan, suap, penimbunan dan lain sebagainya. Berdasarkan data yang
dirilis oleh Balai pusat statistik terkait survei sosial ekonomi nasional tahun 2017 yang
dikutip dalam buku profile generasi milenial, disebutkan sebanyak 92,07 persen generasi
milenial mengakses internet dari rumah sendiri, 31,16 persen mengakses internet bukan
di rumah sendiri dan sebanyak 30,42 persen mengakses internet dari tempat
bekerja/kantor. Hal ini menunjukkan intensitas generasi milenial dengan akses ke internet
cukup tingggi, hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap intensitas generasi ini dengan
media. Dibutuhkan eduksi yang baik dalam mengawasi akses generasi milenial pada
10
media yang ada. Dengan bimbingan yang tepat, media sosial secara khusus dan internet
secara umum akan mampu memberikan pengaruh kuat untuk menjadikan para generasi
muda untuk mengembangkan dirinya dan berkontribusi pada umat manusia. Klaster
media jika dikaitkan rantai nilai halal berarti dalam media social dapat diisi dengan
muatan bimbingan spiritual. Perkembangan media social yang semakin positif akan
membuat generasi milenial tetap berjalan dalam naungan agama Islam. Dari segi
tayangan pada televisi nasional, di Indonesia tayangan-tayangan yang mnengandung
muatan islami sudah makin bervariasi salah satunya animasi dengan tema islami yang
tayang di Indonesia yaitu “Nusa”yang juga merupakan karya anak muda Indonesia.
Potensi penggunaan dan pemanfaatan media dengan basis halal dan islami berpeluang
untuk berkembang di Indonesia dengan memanfaatkan karakteristik milenial yang aktif
dan inovativ.
11
KESIMPULAN
Pemahaman Generasi Milenial sudah cukup memadai akan ekonomi syariah sedangkan
Generasi Z masih kurang mendalami dalam ekonomi syariah, sehingga perlu adanya
penjelasan lebih lanjut terkait hal tersebut kepada Generasi Z. Selain itu, dengan
hambatan-hambatan yang ada, perlu ditindaklanjuti untuk dapat menambah literatur akan
ekonomi syariah untuk Generasi Z dan Generasi Milenial.
12
Daftar Pustaka
Hassan. K. M., dkk. (2023). Convergence in Islamic financial development: Evidence
from Islamic countries using the Fourier panel KPSS stationarity test. Borsa
Istanbul Review. Volume 23. Issue 6
Mukhibad. Hasan., dkk. (2023). Open innovation in shariah compliance in Islamic banks
– Does shariah supervisory board attributes matter. Journal of Open Innovation:
Technology, Market, and Complexity. Volume 9. Issue 1.
13