Anda di halaman 1dari 94

TESIS

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI


DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KABUPATEN TORAJA UTARA

Diajukan Oleh

KARNIATI LEBONNA P
81603021210092

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
MAKASSAR
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tesis : Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja

Pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara

Nama : Karniati Lebonna P.

NIM : 81603021210092

Program Studi : Magister Manajemen

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. PETRUS MA’NA, M.Si Prof. Dr. H. BAHARUDDIN,


M.Si

Mengetahui:
Ketua Program Studi Magister Manajemen

Prof .Dr. H. BAHARUDDIN, M.Si

ii
PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KABUPATEN TORAJA UTARA

Disusun dan Diajukan Oleh

KARNIATI LEBONNA P
81603021210092

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis


Pada Tanggal 21 Agustus 2023
Yang dinyatakan telah memenuhi syarat

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

K e t u a, Anggota,

Dr. Petrus Ma’na, M.Si Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Si


Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Magister Manajemen,
Universitas Kristen Indonesia Paulus,

Dr. Petrus Ma’na, M.Si. Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Si

iii
ABSTRAK

Karniati Lebonna 2023. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai di


Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara. Pembimbing I
Dr. Petrus Ma’na, M.Si, Pembimbing II Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Si

Komunikasi merupakan sebuah kebutuhan dalam kehidupan kita sehari-hari.


Sebagai seorang pekerja suatu instansi, organisasi, atau perusahaan tentunya perlu
melakukan kegiatan komunikasi untuk membantu terlaksananya suatu pekerjaan
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi terhadap kinerja pada
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan analisis
linier sederhana. Teknik analisis regresi linier sederhana adalah dengan melihat
pengaruh komunikasi terhadap kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Toraja Utara dan dilanjutkan dengan menggunakan determinasi
korelasi dan hipotesis dengan uji t. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan wawancara. Komunikasi pegawai pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Toraja Utara sangat baik dan kinerja Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara sangat baik. Dari hasil uji persamaan
regresi linier sederhana terdapat pengaruh komunikasi terhadap kinerja yaitu
sebesar 94,6% artinya komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja pada
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara. Dan dengan
meningkatnya komunikasi maka kinerja karyawan pun akan meningkat.
Komunikasi sudah berjalan dengan baik, namun perlu dibuatkan kotak saran bagi
atasan agar pegawai lebih leluasa menyampaikan pengaduan tanpa perlu
mengungkapkan identitas. Sebaiknya atasan lebih memberikan motivasi agar
kehadiran tepat waktu sehingga kinerja dapat lebih ditingkatkan.

Kata kunci: Komunikasi, Kinerja

iv
ABSTRACT

Karniati Lebonna 2023. The Influence of Communication on Employee


Performance at Toraja Utara Regency of Culture and Tourism. Supervisor I
Dr. Petrus Ma’na, M.Si, Supervisor II Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Si.

Communication is a necessity in our day life. As a worker from an


agency, organization, or company, of course you need to carry out
communication activities to help carry out a job in order to achieve the goals
that have been set. The purpose of this study was to determine how much
influence communication has on performance at the Toraja Utara Regency of
Culture and Tourism.
This study uses descriptive and verification analysis using simple linear
analysis. The technique of simple linear regression analysis is to see the effect of
communication on the performance of the Toraja Utara Regency of Culture and
Tourism and continued by using the correlation determination and the
hypothesis with the t test. Data collection technique using questionnaires and
interview.
Employee communication at the Toraja Utara Regency of Culture and
Tourism is very good and Toraja Utara Regency of Culture and Tourism
performance is very good. From the result of the simple linear regression
equation test, there is an effect communication on performance, which is 94.6%
meaning that communication has a positive effect on performance at the Toraja
Utara Regency of Culture and Tourism. And with increased communication,
employee performance will increase.
Communication has gone well, but it is necessary to make a
suggestion box for superiors so that employees can submit complaints more
freely without revealing identities. Superiors should provide more motivation for
punctual attendance so that performance can be further improved.

Keyword: Communication, Performance

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, dan

petunjuk sehingga skripsi ini dengan judul “Pengaruh Komunikasi Terhadap

Kinerja Pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara” dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan tesis ini melibatkan

berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah memberikan

bantuan, baik berupa dorongan semangat maupun sumbangan pemikiran,

informasi, data dan lain-lain. Dengan diiringi doa, semoga Tuhan Memberkati dan

membalas budi baik tersebut.

Secara khusus penulis, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya atas bantuan dan bimbingannya yang telah penulis terima,

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Agus Salim, SH, M.H, selaku Rektor Universitas Kristen

Indonesia Makassar

2. Bapak Dr. Petrus Ma’na, M.Si, selaku Direktur Program Studi

Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Kristen Indonesia

Makassar

vi
3. Bapak Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Kristen Indonesia

Makassar

4. Bapak Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Si dan Bapak Prof. Dr. H. Baharuddin,

M.Si, sebagai dosen Pembimbing tesis.

5. Bapak/Ibu Dosen beserta Staff UKI Makassar khususnya Studi

Pascasarjana Magister Manajemen yang telah banyak membantu penulis

selama mengikuti perkuliahan

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kelemahan dan jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis menghargai kritik dan saran serta masukan

yang membangun untuk perbaikan tesis ini.

Rantepao, Agustus 2023

Karniati Lebonna P

vii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 5

B. Rumusan Masalah.................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Sumber Daya Manusia............................................ 10

B. Komunikasi.............................................................................. 17

C. Prestasi Kerja........................................................................... 22

D. Kerangka Pemikiran............................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian....................................................................... 31

B. Lokasi Penelitian.................................................................... 32

C. Sumber Data........................................................................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 34

E. Teknik Penarikan Sampel...................................................... 35

F. Teknik Analisis Data.............................................................. 36

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

viii
A. Letak Geografis Kabupaten Toraja Utara.............................. 37

B. Keadaan Demografis Kabupaten Toraja Utara...................... 38

C. Keadaan Iklim Kabupaten Toraja Utara................................ 38

D. Peta Kabupaten Toraja Utara................................................. 39

E. Visi Misi Kabupaten Toraja Utara......................................... 39

F. Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata......... 40

G. Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata......... 40

H. Tugas dan Fungsi Masing – Masing Jabatan......................... 42

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden ....................................................... 53

B. Pembahasan............................................................................ 67

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................ 69

B. Saran...................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 71

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional tidak

dapat dilepaskan dari prinsip otonomi daerah. Sebagai daerah otonom, setiap

daerah mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan kepentingan

masyarakat berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah

tersebut diperlukan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggungjawab di

daerah. Sebagai tindak lanjut penyelenggaraan otonomi daerah adalah dengan

dikeluarkannya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah yang

merupakan kebijakan yang lahir dalam rangka menjawab dan memenuhi

tuntutan reformasi dan semangat pembaharuan akan demokratisasi hubungan

pusat dan daerah serta upaya pemberdayaan daerah. Sehingga dapat dipahami

bahwa inti dari Otonomi daerah adalah demokratisasi dan pemberdayaan.

Keberadaan UU Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintahan daerah tentu

saja membawa angin segar bagi daerah untuk menunjukan potensi diri dalam

melakukan pengelolaan segala asset yang dimiliki oleh daerah. Tentu saja

pengelolaan ini diwujudkan guna mengadakan pembangunan daerah mandiri

yang terbebas dari intervensi pemerintah pusat secara mutlak. Dalam Undang-

undang tersebut memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

10
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan

(otonomi daerah). Dengan adanya keleluasaan daerah untuk mengatur segala

aspek kehidupan yang ada di daerah seiring dengan pemenuhan kebutuhan

atau aspirasi masyarakat, maka pemerintah daerah sebagai pengelola daerah

sangat dituntut untuk memiliki daya inovasi, kreasi, intelegensi, dan kejujuran

dalam menggagas atau mengembangkan potensi daerah yang tersedia, serta

memunculkan potensi baru bagi daerah.

Hal tersebut jelas memberikan tantangan bagi daerah-daerah untuk

memaksimalkan potensi guna menyongsong otonomi daerah yang lebih luas

dan nyata. Apalagi dalam pasal 6 ayat 1 UU Nomor 32 Tahun 2004

dinyatakan bahwa daerah yang tidak mampu menyelenggarakan otonomi

daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain.

Sarana prasarana serta hotel diharapkan sudah dapat dijadikan sarana

pendukung bagi pengembangan pariwisata oleh Pemerintah Kabupaten Toraja

Utara. Namun dalam pengembangan pariwisata terdapat banyak aspek yang

berperan didalamnya, salah satunya yaitu sumber daya manusia. Manusia

merupakan unsur sentral dalam setiap organisasi, karena unsur-unsur seperti

modal, tanah, dan teknologi akan dapat bermanfaat bagi suatu organisasi,

apabila ada manusia dalam organisasi sebagai penggeraknya. Hal ini

menunjukkan bahwa dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam

suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya

manusialah yang paling penting dan sangat menentukan. Karena betapapun

majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan

11
memadainya bahan namun jika tanpa Sumber daya manusia yang handal maka

akan sulit bagi organisasi dalam mencapai tujuannya.

Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan dalam Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara, yaitu “ Menjadikan Kabupaten Toraja Utara Sebagai

Daerah Tujuan Wisata Utama Yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan ”, maka

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara juga telah

menetapkan misinya. Misi kedua Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara adalah ‘Pembangunan sumber daya manusia dan

kelembagaan pariwisata Misi ini mengandunng makna perlunya meningkatkan

kerjasama kelembagaan antara Pemerintah, swasta dan masyarakat dalam

pembangunan kepariwisataan daerah.

Pengembangan pariwisata membutuhkan kinerja yang baik dari

Pemerintah. Kinerja yang baik dapat diukur melalui produktivitas, kualitas

layanan, responsivitas, serta responsibilitas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

dalam pelayanannnya kepada masyarakat. Kinerja yang baik juga sangat

penting untuk pengelolaan/pengembangan obyek dan daya tarik wisata serta

pengembangan sumberdaya manusia bidang pariwisata. Berdasarkan alasan

tersebut, maka penelitian ini mencoba mengungkap implementasi strategi

yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Koabupaten Toraja Utara

dalam pengembangan pariwisata melalui optimalisasi kinerja sumberdaya

manusia bidang pariwisata.

12
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik perumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai di Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara?

2. Bagaimana analisis kinerja pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara?

C. Tujuan Penelitian

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti didasari oleh adanya

dorongan untuk mencapai tujuan tertentu dan keyakinan bahwa tujuan akan

tercapai dengan melakukan suatu aktivitas. Secara garis besar tujuan dari

penelitian ini adalah

1. Tujuan Obyektif

a) Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap kinerja sumber

daya manusia di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara.

b) Untuk menganalisis kinerja sumber daya manusia Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

2. Tujuan Fungsional

Dapat digunakan sebagai bahan masukan/bahan pertimbangan yang

bersifat konstruktif bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara dalam menganalisa pengaruh komunikasi terhadap kinerja

pegawai.

13
3. Tujuan Subyektif

a) Untuk mengembangkan pengetahuan dan daya nalar penulis dalam

menganalisa pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai..

b) Untuk memenuhi tugas akhir (tesis) sebagai persyaratan untuk

memperoleh gelar Magister Manajemen (MM) pada Program Studi

Magister Manajemen Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara

akademis maupun secara praktis.

1. Manfaat Akademis.

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri

dalam mengembangkan gagasan dan daya kreativitas. Penulisan ini juga

dapat menambah wacana dan pengetahuan mengenai pengaruh

komunikasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Toraja Utara.

2. Manfaat Praktis.

Secara praktis hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah masukan

bagi Pemerintah Kabupaten Toraja Utara berupa saran-saran untuk

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan analisis

kinerja pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara.

14
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengetian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manusia secara kodrat dan lahirlah mempunyai harkat, martabat

dan nilai- nilai kepribadian yang semuanya merupakan anugerah Tuhan

yang mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Oleh karena itu, manusia

sebagai salah satu sumber daya yang utama dan terpenting dakam suatu

organisasi. Dalam mencapai tingkat efesiensi dan efektivitas yang optimal

dalam mengkombinasikan sumber-sumber daya dimana sumber daya

manusia merupakan faktor determinan utama keberhasilan atau kegagalan

suatu organisasi.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu

bidang yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengendalian (4P). Karena SDM dianggap penting

peranannya dalam pencapaian tujuan organisasi, maka berbagai

pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara

sistematis dalam sumber daya manusia. Istilah manajemen mempunyai arti

sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya mengola

Sumber Daya Manusia.

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani

berbagai masalah pada ruang lingkup pegawai, karyawan, buruh, manajer

dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau

15
perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit

yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia

atau dalam bahasa inggris disebut HRD (Human Resource Department).

Sumber daya manusia Manullang (2004:23) sebagai suatu seni dan

ilmu untuk memperoleh, memajukan dan memanfaat tenaga kerja,

sehingga tujuan organisasi dapat terealisir secara berdaya guna sekaligus

adanya kegairahan dalam bekerja dari para pekerja.

Selanjutnya Hasibuan (2000:241) memberikan pengertian sumber

daya manusia sebagai kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik

yang dimiliki seoarang individu. Tanpa adanya unsur manusia dalam

organisasi tidak mungkin organisasi dapat berjalan menuju yang

diinginkan. Oleh karena itu, SDM dianggap sebagai faktor utama dalam

melaksanakan produksi.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sumber daya

manusia dalah seseorang yang siap, mampu dan mau memberi sumbangan

terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, SDM juga

merupakan salah satu unsur masukan (input), yang bersama dengan unsur

lainnya seperti modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi yang diubah

melalui proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang dan

jasa yang dapat dipasarkan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Tujuan Manajemen SDM

Tujuan yang ingin diklarifikasikan dalam manajemen sumber daya

manusia adalah manfaat apa yang akan kita peroleh dengan penerapan

16
manajemen SDM dalam suatu organisasi. Tujuan manajemen SDM ialah

meningkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam organisasi

melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan

sosial. Tujuan ini menentukan studi dan praktik manajemen SDM yang

umumnya juga dikenal sebagai manajemen personalia.

Studi manajemen menguraikan upaya-upaya yang terkait dengan

SDM mempengaruhi keberhasilan setiap perusahaan atau organisasi.

Meningkatkan andil manusia sangat penting, sehingga seluruh organisasi

membentuk departemen SDM. Dikatakan penting karena departemen

SDM tidak mengontrol banyak faktor yang membentuk andil SDM

misalnya : modal, bahan baku, dan prosedur. Departemen ini tidak

memutuskan masalah strategi atau perlakuan supervisor terhadap pegawai,

meskipun departemen tersebtu jelas-jelas mempengaruhi keduanya.

Manajemen SDM mendorong para pimpinan dan tiap pegawai untuk

melaksanakan strategi-strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi.

3. Sasaran Manajemen SDM

a) Sasaran organisasi

Sasaran ini untuk mengenali manajemen SDM dalam rangka

memberikan kontribusi atas efektivitas organisasi. Bahkan ketika

departemen SDM secara formal didirikan untuk membantu para

pimpinan, mereka masih tetap bertangggung jawab atas kinerja

pegawai. Departemen SDM dicciptakan untuk dapat membantu para

pimpinan dalam mencapai sasaran organisasi. Manajemen SDM bukan

17
merupakan tujuan (hasil), akan tetapi manajemen SDM hanya

merupakan cara membantu pimpinan yang menyangkut masalah SDM

organisasi. Sasaran organisasi antara lain meliputi perencanaan, SDM,

seleksi, pelatihan, pengembangan,pengangkatan, penempatan,

penilaian, hubungan pekerja.

b) Sasaran Fungsional

Sasaran ini untuk mempertahankan kontribusi departemen

SDM pada level yang cocok lagi berbagai kebutuhan organisasi.

Terkadang sumber data dihabiskan ketika manajejen SDM kurang atau

lebih canggih dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi.

Sasaran fungsional antara lain meliputi pengangkatan, penempatan,

dan penilaian.

c) Sasaran Sosial

Sasaran ini untuk selalu tanggap secara etis maupun sosial

terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat dengan terus

meminimalkan dampak negatif atas tuntutan tersebut terhadap

organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber daya

mereka bagi kepentingan masyarakat yang tidak melalui cara-cara

yang estetis bisa menimbulkan sejumlah kendala. Sasaran sosila antara

lain meliputi : keuntungan, organisasi, pemenuhan tuntutan hukum,

dan hubungan menejemen dengan sedikit pekerja.

18
d) Sasaran Pribadi Pegawai

Sasaran pribadi pegawai harus mampu ditemukan bila mereka

ingin dipertahankan dan dimotivasi. Selain itu kinerja dan kepuasan

pegawai bisa menurun sehingga mereka hengkang dari organisasi.

4. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi-fungsi manajemen SDM mungkun akan dijumpai ada

beberapa perbedaan dalam berbagai literatur, hal ini sebagai akibat sudut

pandang, akan tetapi dasar pemikiran relatif sama. Aspek lain dari

manajemen SDM adalah peranannya dalam pencapaian tujuan organisasi

secara terpadu.

Manajemen SDM tidak hanya memperhatikan kepentingan

organisasi, tetapi juga memperhatikan kebutuhan pegawai dan pemilik

tuntutan masyarkat luas. Peranan manajemen SDM adalah

mempertemukan atau memadukan ketuga kepentingan tersebut yaitu

organiasi,pegawai dan masyarakat luas, menuju tercapainya efektivitas,

efisensi, produktivitas dan kinerja organisasi

a. Situasi Kerja

Situasi kerja Instansi harus benar-benar diatur dan diperhatikan

sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan suasana yang menyenangkan

dan dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Situasi kerja adalah

segala sesuatu yang ada disekitar Instansi dan dapat mempengaruhi diri

dalam menjalankan tugas yang dibebankan (Nitisemito A.S., 2009)

19
Situasi kerja didesain sedemikian rupa dapat tercipta hubunggan

kerja yang mengikat pekerja dengan lingkungannya. Situasi kerja yang

baik apabila pegawai dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat,

aman dan nyaman. Situasi kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga

kerja serta waktu yang lebih banyak dan kurang mendukung diperolehnya

rancangan sistem kerja yang efisien.

Berdasrkan hal tersebut maka tujuan merencakan situasi kerja

dalam perusahaan juga akan sejalan dengan tujuan dari perencanaan

lingkungan kerja pada umumnya, yaitu terdapatnya tingkat prestasi kerja

karyawan Instansi yang cukup tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi

situasi kerja antara lain :

1. Pewarnaan

Pewarnaan dalam lingkungan kerja adalah bagaimana membuat

komposisi warna yang dapat menyejukkan, enak dipandang, tidak

terlalu mencolok yang berkaibat dapat mengganggu pemandangan,

sehingga membuat rasa tidak enak / kurang menyenangkan.

2. Lingkungan kerja yang bersih

Kebersihan lingkungan bagi setiap perusahaan. Hendaknya

selalu menjadi perhatian bagi seluruh pegawai, mulai dari level paling

rendah sampai dengan top manajemen. Hal ini dikarenakan kebersihan,

dapat mempengaruhi kejiawaan seseorang. Bagi seseorang yang

normal, lingkungan kerja yang bersih menimbulkan rasa senang dan

semangat dalam bekerja.

20
3. Penerangan

Penerangan merupakan salah satu unsur yang amat penting

dalam membuat lingkungan kerja menyenangkan. Penerangan, baik

yang bersumber dari tenaga kerja listrik (lampu-lampu) maupun

penerangan yang bersumber dari sinar matahari, amatlah

mempengaruhi situasi kerja pegawai. Bisa dibanyangkan, dalam suatu

ruangan yang tidak berventilasi dan tidak ada lampu penerang, maka

sudah pasti ruangan tersebut gelap gulita dan pengap.

4. Keamanan

Keamanan dan rasa aman yang tercipta pada suatu situasi kerja

akan menimbulkan ketenangan dan ketentraman bagi setiap

penghuninya, sehingga mendorong untuk dapat bekerja dengan baik

dan benar.

5. Tingkat kebisingan

Suasanan yang bising merupakan gangguan yan menyebabkan

konsentrasi dalam bekerja akan terganggu, sehingga prestasi kerja akan

menurun.

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Salah satu prinsip dalam manajemen dan organisasi adalah kerja

sama. Kerja sama dapat dilaksanakan dengan baik apabila terjadi

komunikasi dialogis antara manejer dan bawahan dan diantara seluruh

pekerja yang pelaksanaan kegiatan organisasi (Athoillah, 2010).

21
Ada beberapa pengertian tentang komunikasi yang dilaksanakan

oleh para pakar komunikasi dan literatur, diantaranya sebagai berikut:

oxford dictionary (terbitan Oxford University Press 2010:213)

menyatakan bahwa komunikasi adalah “the sending or exchange of

information, ideas, etc, “ yang artinya pengiriman atau tukar informasi dan

sebagainya.

Phil. Astrid Susanto (2010:213) dalam bukunya “ komuniksi dalam

Teori dan praktek” menyebutkan bahwa, komunikasi adalah proses

pengoperasian lambang- lambang yang mengandung arti.

Keith Davis (2010:213) dalam bukunya “Human Relation At

Work” menyebutkan sebagai berikut, “Communication in the process of

passing information and understanding from one person to another”,

atrinya komunikasi merupakan proses penyampian dan penahanan dari

seseorang kepada orang lain.

Komunikasi yang disampaikan secara komunikatif dapat

mengubah sikap-sikap perilaku, pendapat/pandangan, dan kehidupan

sosial seseorang. Hal ini karena kegiatan komunikasi tidak hanya membuat

orang lain mengerti dan mengetahui (informatif), tetapi orang lainpun

bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, ajakan, perbuatan atau

kegiatan (Athoillah, 2010).

2. Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah proses timbal balik antara komunikator

sebagai pengirim dan komunikan sebagai penerima pesan, dan yang

22
menciptakan pengertian dan penerimaan yang sama, serta menghasilkan

suatu tindakan yang sama untuk mancapai tujuan. (Athoillah, 2010).

Tahap-tahap proses komunikasi sebagaimana dijelaskan oleh Kristiadi

(2010) terdiri atas sebagai berikut:

1. Tahap Ideasi/Gagasan

Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi

(ideation) yaitu proses penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan

oleh komunikator.

2. Tahap Encoding

Dalam tahap encoding, gagasan atau informasi dibentuk menjadi

simbol atau sandi yang dirancang untuk dikirim kepada komunikan.

Dalam tahap ini juga dilakukan pemilihan saluran dan media komunikasi

yang akan digunakan. Simbol atau sandi dapat berbentuk kata-kata (lisan

maupun tertulis), gambar (poster atau grafik), atau berupa tindakan.

3. Tahap Pengiriman

Tahap ketiga adalah pengirim (transmitting) gagasan atau pesan-

pesan yang telah disimbolkan/disandikan (encoded) melalui saluran da

media komunikasi yang tersedia dalam organisasi dapat langsung

dikirimkan. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan berbicara, menulis,

menggambarkan, dan bertindak. Media komunikasi yang dipakai sebagai

saluran dapat berbentuk lisan (telepon, temu muka langsung) atau tertulis

(papan pengumuman dan poster, buku pedoman), mengalir kebawah

(memo dan instruksi), kertas (kotak saran, grievance procedure, laporan

23
prestasi kerja), atau mengalir ke samping (panitia kerja, pertemuan

antardepartemen), formal (deskripsi jabatan dan prosedur kerjs,

konferensi) atau informal (ngobrol makan siang dikaferia instansi), dan

aliran satu arah (laporan tahunan yang dipublikasikan) atau dua arah

(konferensi, wawancara pemutusan kerja).

4. Tahap penerima

Setelah dikirim melalui media komunikasi, pesan diterima oleh

komunikan. Penerima pesan ini dapat melalui proses mendengarkan,

membaca atau mengamati, bergantung pada saluran atau media yang

digunakan untuk mengirimkan. Informasi atau pesan berbentuk

komunikasi lisan sering menyebabkan kegagalan dalam mendengarkan

atau berkonsentrasi, sehingga mengakibatkan hilangnya atau kaburnya

pesan-pesan tersebut.

5. Tahap Decoding

Pesan-pesan yang diterima kemudian diinterprestasikan, dibaca,

diartikan, dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui

proses berfikir. Pikiran manusia, sistem memori mekanis, insting,

binatang, dan proses berfikir lainnya berfungsi sebagai mekanis decoding.

Pada tahap ini sring terjadi ketidaksesuaian atau bahkan penolakan

terhadap gagasan atau ide yang di-encoding oleh komunikator karena

adanya hambatan tekns, atau terjadi perbedaan antara komunikator dan

komunikan dalam hal arti kata atau sematik.

24
6. Tahap Respons

Tindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai respons

terhadap pesan- pesan yang diterimanya merupakan tahap terakhir dalam

suatu proses komunikasi. Dalam tahap ini. Respons komunikasi dapat

berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta informasi tambahan atau

melakukan tindakan-tindakan lain. Jika setiap pesan yang dikirimkan

komunikator menghasilkan respons atau tindakan dari para komunikan

sebagaimana yang diharapkan, itu berarti terjadi komunikan efektif.

Terjadinya komunikasi antarmanusia merupakan proses adanya

stimulus dan respons dari kedua belah pihak. Respons adalah reaksi yang

diberikan oleh pihak komunikan. Dengan adanya respons, anggapan atau

umpan balik yang diberikan oleh komunikan berarti pesan yang dikirim itu

sudah sampai sehingga terjadi komunikasi dua arah (Athoillah,2010)

3. Manfaat Komunikasi

Komunikasin penting bagi organisasi dan informasi penting bagi

komunikasi yang efektif. Seseorang yang mengendalikan informasi akan

mengendalikan kekuatan organisasi. Struktur organisasi ditentukan oleh

keefektifan komunikasi. Ketika organisasi diharuskan mencapai tujuan,

maka anggota-anggota yang berada dalam strukturnya akan bekerja sesuai

dengan jabatan dan fungsinya untuk mencapai tujuan dimaksud, setipa

struktur saling melengkapi dan mempengaruhi antara satu dengan lainnya

(Allen,2012).

25
Dengan demikian, menurut Athoillah (2010:213) manfaat

komunikasi dapat disebutkan sebagai berikut:

1) Memberikan pengaruh positif bagi kemajuan suatu organisasi

2) Menumbuhkan keakraban yang memperbesar semangat kerja dan

kepercayaan diri.

3) Menambah pengetahuan dan meningkatkan kepekatan terhadap masalah,

4) Mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi,

5) Menyamakan persepsi tentang suatu dan melaksankan pengambilan

keputusan, dengan penuh pertimbangan atas dasar musyawarah dan sakala

prioritas, dan

6) Bertukar pengalaman tentang sesuatu dan melaksanakan pengambilan

kemajuan organisasi atau sejenisnya.

C. Prestasi Kerja

1) Pengertian Prestasi Kerja

Kelangsungan hidup suatu organisasi salah satunya tergantung

pada prestasi kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Pencapaian tujuan organisasi menjadi kurang efektif apabila banyak

karyawannya tidak berprestasi. Hal ini akan menimbulkan pemborosan

bagi organisasi, oleh karena itu prestasi kerja karyawan harus benar-benar

diperhatikan, mengingat bahwa prestasi kerja karyawan merupakan sarana

informasi mengenai kondisi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya

secara keseluruhan.

26
Berikut ini beberapa pengertian mengenai penilaian prestasi kerja

yang dikemukakan oleh para ahli. Prestasi Kerja menurut Ambar Teguh

Sulistiyani (2003:223) adalah :

“Hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab

yang diberikan kepadanya”.

Sedangkan menurut Marihot (2002:195) mendefinisan prestasi

kerja adalah : “Hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau prilaku nyata

yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi”.

Menurut Veitzal Rivai (2004:309), menyatakan bahwa: “Prestasi

Kerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan”.

Ada delapan dimensi atau kriteria yang perlu mendapat perhatian

terhadap prestasi kerja karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang

spesifik, yaitu :

a) Supervisor (penilaian) yaitu kemampuan dan motivasi penilaian dalam

melakukan penilaian terus menerus.

b) Relevance (keterkaitan), yaitu keterkaitan langsung unsure penilaian

prestasi kerja karyawan.

c) Sensitivity (kepekaan), yaitu kecermatan sistem penilaian.

d) Reability (keterandalan), yaitu keandalan dan konsistensi alat ukur.

e) Practicaliti (kepraktisan), yaitu penilaian yang mudah dimengerti.

f) Acceptability (dapat diterima), yaitu mengkomunikasikan dan

g) mendefinisikan dengan standar dari unsur penilaian yang harus dicapai.

27
2) Pengertian Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja merupakan alat untuk mengukur kualitas

sumber daya manusia yang dimiliki organisasi. Dengan penilaian prestasi

kerja tersebut, pimpinan dapat mengetahui kondisi prestasi kerja pegawai

secara keseluruhan. Sebelum memahami pengertian mengenai penilaian

dan prestasi kerja.

Menurut Bambang Wahyudi (2002:101) : “Suatu evaluasi yang

dilakukan secara periodik dan sistimatis tentang prestasi kerja/jabatan (job

performance) seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.

Dengan peilaian ini kita dapat mengetahui bagaimana tingkat para

karyawan mencapai persyaratan pekerjaan. Sedangkan menurut Vaithzal

Rivai (2004:309) mengemukakan bahwa : “Penilai prestasi kerja adalah

merupakan hasil kerja karyawan dalam lingkungan tanggungjawabnya”.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

penilaian prestasi kerja merupakan suatu sistem formal dan struktur yang

digunakan perusahaan yang mengukur, menilai dan mempengaruhi

ptrestasi kerja karyawan yang berguna untuk penempatan kebijaksanaan

perusahan selanjutnya.

Faktor-faktor yang dinilai dari Pegawai dapat dirinci sebagai berikut:

a) Perbaiki prestasi kerja

Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan pegawai manajer

dan departemen SDM dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka untuk

memperbaiki prestasi.

28
b) Penyesuaian kompensasi

Evaluasi prestasi kerja membantu mengambil keputusan dalam

menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi

lainnya.

c) Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan

Prestasi kerja jelas menunjukan kemungkinan kebutuhan latihan.

Demikian juga prestasi yang baik mencerminkan potensi yang harus

dikembangkan.

d) Penyimpangan-penyimpangan proses staffing

Prestasi kerja yang baik atau jelas mencerminkan kekuatan dan

kelemahan prosedur staffing departemen SDM.

e) Keputusan penempatan

Penempatan karyawan biasanya didasarkan pada prestasi kerja

masa lalu atau antisipasinya.

f) Perencanaan dan engembangan karir

Umpan balik presentasi mengarahkan keputusan-keputusan karir

yaitu tentang jalur karir tertentu yang harus diteliti

g) Kesalahan desain pekerjaan

Prestasi kerja yang jelek bisa menjukan kesalahan informasi

analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia.

h) Ketidak akuratan informasional

Prestasi kerja yang jelek bisa menunjukan kesalahan dalam

informasi jabatan, rencana SDM, atau komponen-komponen lain sistem

29
informasi MSDM menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat

dapat menyebabkan keputusan-keputusan tentang SDM yang diambil tidak

tepat.

i) Tantangan Eksternal

Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar

lingkungan kerja seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial atau

masalah pribadi lainnya.

j) Kesempatan kerja yang adil

Penilaian prestasi kerja yang akurat akan menjamin keputusan-

keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.

3) Tujuan Penilaian Prestasi Kerja

Tujuan penilaian prestasi kerja menurut Ivancevich (2001:246)

adalah untuk pengembangan, motivasi, perencanaan sumber daya manusia

dan jabatan, komunikasi, pengaduan secara legal dan riset manajemen

SDM. Sedangkan menurut Gomes (2001:135), mengatakan bahwa

penilaian terhadap prestasi kerja mempunyai tujuan untuk mereward

prestasi kerja sebnelumnya (to reword past performance) dan untuk

memotivasi demi perbaikan prestasi kerja pada masa yang akan datang (to

motivate future performance improvement). Informasi yang diperoleh dari

penilaian prestasi kerja ini dapat digunakan untuk kepentingan pemberian

gaji, kenaikan gaji, promosi, pelatihan dan penempatan tugas-tugas

tertentu.

30
C. Hubungan Situasi Kerja dan Komunikasi Dengan Prestasi Kerja

Di antara faktor-faktor produksi yang ada dapat diketahui bahwa

manusia merupakan faktor terpenting dalam peningkatan prestasi kerja,

prinsip utama dari menejemen adalah peningkatan efisiensi penggunaan

sumber-sumber yang digunakan dalam proses produksi seperti modal,

waktu, bahan mentah, tenaga kerja serta faktor-faktor produksi lainnya.

Tingkat efisiensi dari penggunaan sumber-sumber dalam proses produksi

dapat dilihat dari tingkat prestasi kerja yang dihasilkan.

Prestasi kerja bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tentunya

berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan tenaga kerja itu sendiri.

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja pegawai

antara lain:

1. Pengaruh situasi kerja terhadap prestasi kerja

Situasi kerja para pengawai mempunyai pengaruh tidak kecil

terhadap jalannya Instansi. Yang dimaksud dengan situasi kerja disini

dapat diartikan iklim kerja atau suasana kerja yang berhubungan dengan

antar manusia. Tetapi juga bisa diartikan suasan dalam arti fisik, tempat

kerja yang khas, bersih dan membuat karyawan merasa lebih betah

bekerja, sehingga keryawan menjadi disiplin maupun berprestasi.

Situasi kerja yang baik dapat menjadi sumber dukungan terhadap

peningkatan prestasi kerja pegawai . Instansi hendaknya selalu menjaga

kebersihan lingkungan karena selain mempengaruhi kesehatan pengawai,

lingkungan karena selain mempengaruhi kesehatan karyawan, lingkungan

31
kerja yang bersih juga akan mempengaruhi kesehatan-kesehatan jiwa para

pegawai. Bagi pekerja yang normal, lingkungan kerja yang bersih pasti

akan menimbulkan kemauan untuk bekerja kebih semangat dan lebih

bergairah. Dengan adanya situasi kerja yang meyenangkan diharapkan

akan mendorong pegawai untuk bekerja dengan baik dan diharapkan juga

akan meningkatkan prestasi kerja karyawan.

2. Pengaruh komunikasi terhadap prestasi kerja

Selain kedua faktor yang telah dijelaskan di atas, komunikasi juga

mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam usaha meningkatkan

prestasi kerja karyawan. Dengan adanya komunikasi dengan pimpinan

akan menimbulkan semangat kerja dari karyawan sehingga akan

berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerjanya.

Dengan demikian komunikasi yang terjalin dengan baik perlu

diusahakan agar usaha peningkatan prestasi kerja dari karyawan dapat

tercapai.

32
D. Kerangka Pemikiran

Kerangka dasar pemikiran yang digunakan sebagai dasar atau landasan

dalam pengembangan berbagai konsep dan teori yang digunakan dalam

penelitian ini, serta hubungan dengan perumusan masalah yang telah

dirumuskan. Mengacu pada teori dan konsep yang ada maka kerangka dasar

pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Situasi Kerja

Kinerja Pegawai

Komunikasi

Dari kerangka pemikiran tersebut akan digunakan untuk menjelaskan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara dalam melaksanakan optimalisasi kinerja sumber daya

manusia bidang pariwisata.

33
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur atau cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan tertentu, Menurut (Resseffendi 2010:33)

mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggunakan

observasi, wawancara atau angket mengenai keadaan sekarang ini, mengenai

subjek yang sedang kita teliti. Melalui angket dan sebagainya kita

mengumpulkan data untuk menguji hipotensis atau menjawab suatu

pertanyaan. Melalui penelitian deskriptif ini peneliti akan memaparkan yang

sebenarnya terjadi mengenai keadaan sekarang ini yang sedang diteliti.

Sugiyono (2017:2) mengatakan bahwa, metode penelitian pada dasarnya

merupakan ciri-ciri ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam pendekatan kuantitatif .

Untuk pendekatan penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan

penelitian kuantitatif , seperti yang dikemukakan (Sugiyono 2017:8) bahwa

metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk

mengaju hipotensis yang telah ditetapkan. Pendekatan kuantitatif ini

digunakan oleh peneliti untuk menganalisa pengaruh komunikasi terhadap

34
kinerja pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara..

B. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang Pengaruh Komunikasi terhadap kinerja pegawai ini

mengambil lokasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan pada pertimbangan bahwa

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan Dinas atau instansi pemerintah

yang diberi wewenang oleh Pemerintah Kabupaten Toraja Utara untuk

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pariwisata, seni dan

budaya.

Adapun dasar pertimbangan / alasan-alasan pemilihan lokasi ini adalah

sebagai berikut:

a) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara adalah

Dinas yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan

pemerintahan daerah bidang pariwisata, seni, sejarah, kebudayaan dan

purbakala.

b) Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara sangat

mendukung untuk memberikan data-data atau informasi yang penulis

butuhkan sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

c) Adanya ijin dari pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara untuk melakukan penelitian ini.

35
C. Sumber Data

1. Sumber Data Primer.

Sumber data primer yaitu sumber data yang langsung dari sumber

aslinya yaitu para informan dari hasil wawancara untuk mendapatkan data

primer. Dalam penelitian ini possisi sumber data manusia (narasumber)

sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya.

Peneliti dan narasumber disini memiliki posisi yang sama dan narasumber

bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi

ia lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia

miliki. (H.B. Sutopo, 2002:50). Informan tersebut sebanyak 53 orang

yang terdiri dari :

1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

2. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara

3. Kepala – kepala Bidang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara

4. Kepala – kepala Seksi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara

5. Kasubag dan staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara

6. Tenaga Honor Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara

36
2. Sumber Data Sekunder.

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang tidak secara langsung

dari sumber aslinya, akan tetapi dari sumber lain melalui studi

kepustakaan. Sumber data sekunder diantaranya adalah arsip, peraturan

perundang-undangan dan dokumen- dokumen yang peneliti butuhkan

dalam penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut (Riduwan, 2012:69) metode pengumpulan data adalah teknik

atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data”.

“Menurut (Sugiyono, 2018:224) Teknik pengumpulan data merupakan

langkah utama dalam penelitian, karena tujua utama dari penelitian adalah

mendaatkan data, jika peneliti tidak mengetahui teknik pengumpulan data

maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar. Untuk

memperoleh data yang diperhatikan maka penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut

1. Angket : merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi kesepakatan pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2018:124). Angket ini merupakan Teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable

yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.

2. Wawancara : yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan

wawancarai pihak-pihak yang bersangkutan dalam instansi untuk

memperoleh data yang berhubungan dengan pembahasan.

37
3. Dokumentasi : yaitu teknik pengumpulan data yang diambil dari

dokumen atau catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

E. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Teknik ini adalah menggunakan cuplikan atau sampel

pada informan yang dianggap lebih mengetahui tentang informasi yang akan

diteliti. Menurut H.B Sutopo (2002:36) pilihan sampel diarahkan pada

sumber data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang

diteliti.

Tetapi tidak menutup kemungkinan penulis juga menggunakan

snowball sampling, sepanjang data-data yang diperoleh belum lengkap dan

mendalam. Teknik ini digunakan, apabila informasi yang didapat sangat

terbatas, yaitu dengan cara bertanya kepada informan pertama barangkali

informan pertama mengetahui siapa yang lebih mengetahui informasi,

sehingga penulis bisa menemui informan berikutnya dan bertanya lebih jauh

dan mendalam, demikian seterusnya.

F. Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data

secara kualitatif dengan menggunakan model analisa data interaktif, menurut

H.B Sutopo (2002 : 91-93) teknik tersebut meliputi :

1. Data Reduction (pegumpulan data)

Merupakan proses seleksi, membuat fokus, menyederhanakan dan

38
membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa.

Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan riset, yang dimulai

dari sebelum pengumpulan data dilakukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Merupakan sekumpulan informasi secara sistematis yang

memungkinkan penarikan suatu kesimpulan dapat diambil.

3. Conclusion Data (Penarikan Kesimpulan)

Dari awal pengumpulan data peneliti harus sudah mulai mengerti

apa arti hal-hal yang ditemui. Dari data yang diperoleh di lapangan maka

dapat diambil suatu kesimpulan sebagai hasil akhir dari proses penelitian

tersebut. Dalam proses analisanya, ketiga komponen tersebut di atas

aktivitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai

proses siklus. Selama proses pengumpulan data berlangsung, peneliti tetap

bergerak diantara komponen pengumpulan data tersebut.

39
BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Letak Geografis Kabupaten Toraja Utara

Kabupaten Toraja Utara terletak antara 2°-3° LS dan 119°-

120° BT. Jarak antara Rantepao (ibukota Kabupaten) dengan Kota

Makassar (ibukota Provinsi) 329 km.

Kabupaten Toraja Utara memiliki luas wilayah sebesar 1.151

km2 terdiri dari 21 kecamatan. Luas wilayah kecamatan Baruppu

(162 m2) dan Buntu Pepasan (132 km2) berkontribusi terhadap 1/4 luas

Kabupaten Toraja Utara.

Kabupaten Toraja Utara berbatasan dengan:

 Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Provinsi

Sulawesi Barat

 Sebelah selatan dengan Kabupaten Tana Toraja

 Sebelah timur berbatasan dengan daerah Kota Palopo dan Kabupaten

Luwu

 Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Barat

Kabupaten Toraja Utara memiliki 31 Badan/Dinas dan 21

Kecamatan yang terdiri dari 111 Lembang dan 40 Kelurahan.

Kecamatan Rantepao sebagai Ibukota Kabupaten memiliki Lembang

terbanyak, yakni 20 Lembang.

40
B. Keadaan Demografi Kabupaten Toraja Utara

Pada akhir tahun 2019, tercatat sebanyak 3.679 Pegawai Negeri Sipil

(PNS) yang bekerja di Pemerintah Daerah Toraja Utara. Sebanyak

2.230 PNS Fungsional Tertentu, 578 PNS Fungsional Umum dan 871

PNS Struktural. Berdasarkan jenis Kelamin, sebanyak 2.026 PNS adalah

perempuan dan 1.653 merupakan PNS laki-laki.

Penduduk Kabupaten Toraja Utara berdasarkan proyeksi penduduk

tahun 2019 ada sebanyak 231.214jiwa dengan rasio jenis kelamin

penduduk laki- laki terhadap penduduk perempuan sebesar 100,18.

Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2018, penduduk

Kabupaten Toraja Utara hasil proyeksi mengalami pertumbuhan sebesar

0,62 persen.

Sementara itu, jumlah penduduk Kabupaten Toraja Utara tahun

2019 hasil registrasi sebanyak 247.157 jiwa dengan rasio jenis kelamin

penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 103,59.

Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2018, penduduk

Kabupaten Toraja Utara hasil registrasi mengalami pertumbuhan sebesar

0,68 persen.

C. Keadaan Iklim Kabupaten Toraja Utara

Kabupaten Toraja Utara dan pada umumnya daerah di Sulawesi

Selatan mempunyai dua musim yaitu musim kemara yang terjadi pada

Juni sampai September dan musim hujan pada bulan Desember sampai

dengan Maret.

41
Berdasarkan pengamatan dari Stasium Badan Meteorologi dan

Geofisika (BMG) Rantetayo, di Kabupaten Toraja Utara, rata- rata suhu

udara 22,10 oC. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Oktober yaitu

30,10 oC dan suhu minimum terjadi pada bulan September yaitu 16,50 oC.

D. Peta Toraja Utara

Gambar 4.1 Peta Toraja Utara

E. Visi dan Misi Toraja Utara

a. Visi

Ada pun Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yaitu :

Terwujudnya Masyarakat Toraja Utara Yang Mandiri, Berbudaya, dan

Berdaya Saing

b. Misi

Adapun Misi Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara yang terpilih

yaitu :

1) Menggairahkan Kualitas Pendidikan

2) Meningkatkan Derajat Kesehatan

3) Meningkatkan Daya Saing Pariwisata

42
4) Reformasi Birokrasi

5) Penguatan Pertumbuhan Ekonomi

6) Meningkatkan Infrastruktur

7) Mewujudkan Kedaulatan Pangan

8) Pembinaan Prestasi Pemuda

9) Pemberdayaan Masyarakat

10) Pengendalian Penyakit Sosial Masyarakat

11) Meningkatkan Kapasitas Lembaga Keagamaan

F. Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

G. Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten


Toraja Utara

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Toraja Utara mempunyai susunan organisasi

dimana setiap bagian mempunyai tugas dan fungsi yang lebih khusus

43
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Adapun susunan

organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

berdasarkan bagan struktur organisasi adalah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat yang terdiri dari:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Program dan Pelaporan

c. Bidang Pelestarian Nilai dan Promosi Budaya yang terdiri dari:

1) Seksi Komunitas

2) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Seni dan Budaya

3) Seksi Internalisasi Nilai dan Promosi Budaya

d. Bidang Sejarah dan Cagar Budaya yang terdiri dari:

1) Seksi Warisan Budaya

2) Seksi Sejarah

3) Seksi Permuseuman dan Dokumentasi

e. Bidang Pemasaran yang terdiri dari:

1) Seksi Promosi

2) Seksi Analisa Pasar Wisata

3) Seksi Komunikasi Pemasaran Pariwisata

f. Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata

1) Seksi Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata

2) Seksi Usaha Jasa Pariwisata dan Ekonimi Kreatif

3) Seksi Pengembangan Kawasan Wisata, Wisata Olahraga dan

44
Tempat Rekreasi

g. Bidang Tata Kelola dan Pemberdayaan Masyarakat

1) Seksi Pelatihan Kepariwisataan

2) Seksi Internalisasi dan Pengembangan Sadar Wisata

3) Seksi Pengembangan

h. Unit Pelaksana Teknis Daerah

i. Kelompok Jabatan Fungsional

H. Tugas dan Fungsi Masing - Masing Jabatan

a. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tugas:

Merumuskan kebijakan teknis, penyelenggaraan pelayanan umum,

pengendalian dan pembinaan teknis di bidang kebudayaan dan

pariwisata berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis urusan Pemerintah Kepala bidang

Kebudayaan dan Parawisata

2) Pelaksanaan kebijakan teknis urusan pemerintahan Kepala

bidang Kebudayaan dan Pariwisata

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Kepala bidang Kebudayaan

dan Pariwisata

4) Pelaksanaan administrasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati terkait tugas fungsinya

45
b. Sekretariat

Tugas:

Memimpin, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan

kegiatan administrasi umum, pengelolaan keuangan, penyusunan

program dan pelaporan serta pengelolaan umum perlengkapan dan

kepegawaian

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai

fungsi:

1) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan

pelayanan kesekretariatan

2) Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan

penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan konprehensif

3) Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas.

4) Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan

kerumah tanggaan

5) Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan

ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat

6) Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi

kepegawaian,pengelolaan keuangan, penyusunan program serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan

7) Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi,

penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban

pelaksanaana tugas Dinas

46
8) Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan

kesekretariatan

9) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya

10) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/

instansi/ lembaga atau pihak ketiga dibidang pengelolaan pelayanan

kesekretariatan

Berdasarkan fungsi tersebut, Sekretariat dibagi menjadi 3 macam

urusan dimana masing-masing urusan dipimpin oleh seorang kepala

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

Sekretariat. Sekretariat ini terdiri dari:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Tugas:

merencakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan

pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan

kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian

2) Sub Bagian Keuangan

Tugas:

melakukan pengumpulan bahan dan mengelola administrasi keuangan

meliputi penyusunan anggaran penggunaan, pembukuan tentang

tanggung jawab dan pelaporan

47
3) Sub Bagian Program dan Pelaporan

Tugas:

Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan

pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan

rencana program dan kegiatas serta pelaporan dinas

c. Bidang Pelestarian Nilai dan Promosi Budaya

Tugas:

menyusun dan merumuskan rencana kerja bidang dan melaksanakan

penyelenggaraan kegiatan dalam rangka pelestarian nilai dan promosi

budaya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kepala Bidang

pelestarian nilai dan promosi budaya mempunyai fungsi:

1. penyusunan dan perumuskan kebijakan teknis pembinaan dan

pengembangan seni dan budaya, internalisasi nilai dan promosi

budaya serta komunitas

2. pengelolaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pelestarian nilai dan promosi budaya

3. pelestarian nilai serta pembinaan dan pengembangan promosi budaya.

4. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

dengan tugas dan fungsinya

Bidang Pelestarian Nilai dan Promosi Budaya terdiri dari:

1. Seksi Komunitas

Tugas: menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

teknis pembinaan dan pengembangan komunitas budaya

48
2. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Seni dan Budaya

Tugas:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan seni dan budaya.

3. Seksi Internalisasi Nilai dn Promosi Budaya

Tugas:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan penanaman / menumbuhkembangkan nilai

tentang budaya dan pengembangan promosi budaya.

d. Bidang Sejarah dan Cagar Budaya.

Tugas:

menyusun dan merumuskan rencana kerja bidang dan melaksanakan

penyelenggaraan kegiatan dalam rangka pelestarian sejarah dan cagar

budaya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Sejarah dan

Cagar Budaya mempunyai fungsi:

1. penyusunan dan perumuskan kebijakan teknis pelestarian warisan

budaya, sejarah dan cagar budaya, pembinaan serta pengembangan

permusiuman dan dokumentasi.

2. Pengelolaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum Kepala

Bidang sejarah dan cagar budaya

3. Pelestarian warisan budaya, sejarah dan cagar budaya serta

pembinaan dan pengembangan permusiuman dan pendokumentasian.

4. Pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

49
dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Sejarah dan Cagar Budaya terdiri dari:

1. Seksi Warisan Budaya

Tugas:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan penggalian,perlindungan dan pelestarian

warisan budaya.

2. Seksi Sejarah.

Tugas:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

teknis pelaksanaan kegiatan penggalian, perlindungan, pelestarian dan

fasilitasi pengembangan pemahaman sejarah.

3. Seksi Permuseuman dan Dokumentasi.

Tugas:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

teknis permuseuman dan pendokumentasian

e. Bidang Pemasaran

Tugas:

menyusun dan merumuskan rencana kerja bidang pemasaran dan

melaksanakan penyelenggaraan kegiatan promosi, analisis pasar

pariwisata dan komunikasi pemasaran pariwisata.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Pemasaran

mempunyai fungsi:

50
1. Penyusunan dan merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan

kegiatan promosi, analisis pasar pariwisata dan komunikasi

pemasaran pariwisata

2. Pengelolaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pemasaran

3. Penyelenggaraan kegiatan promosi, analisis pasar pariwisata dan

komunikasi pemasaran pariwisata

4. Pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pemasaran ini terdiri dari:

1. Seksi Promosi

Tugas:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

teknis kegiatan / penyelenggaraan promosi

2. Seksi Analisis Pasar Pariwisata

Tugas:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

teknis kegiatan dan pengembangan analisis pasar pariwisata.

3. Seksi Komunikasi Pemasaran Pariwisata.

Tugas:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

teknis kegiatan dan pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata

f. Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata

51
Tugas:

menyusun dan merumuskan rencana kerja bidang dan melaksanakan

pengembangan destinasi wisata dan kawasan wisata serta peningkatan

daya saing industry pariwisata. Untuk menyelenggarakan tugas

tersebut, Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata mempunyai fungsi:

1. penyusunan dan merumuskan kebijakan teknis pengembangan

infrastruktur dan ekosistem parwisata, pengembangan destinasi

wisata, kawasan wisata dan industry pariwisata serta

pengembangan wisata minat khusus

2. pengelolaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

destinasi dan industry pariwisat

3. penyelenggarakan kegiatan pengembangan infrastruktur dan

ekosistem, pengembangan destinasi wisata, kawasan wisata dan

industry pariwisata serta pengembangan wisata minat khusus

4. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

dengan tugas dan fungsinya..

Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata ini terdiri dari:

1. Seksi Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata

Tugas:

menyiapkan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk teknis

kegiatan dan pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata.

2. Seksi Usaha Jasa Pariwisata

Tugas:

52
menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan ekonomi

kreatif petunjuk teknis kegiatan usaha jasa pariwisata.

3. Seksi Pengmbangan Kawasan Wisata, Wisata Olahraga dan Tempat

Rekreasi.

Tugas:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

teknis kegiatan dan pengembangan kawasan wisata wisata olahraga

dan tempat rekreasi.

g. Bidang Tata Kelola dan Pemberdayaan Masyarakat

Tugas:

menyusun dan merumuskan rencana kerja bidang dan melaksanakan

pengembangan pendidikan dan pelatihan kepariwisataan, internalisasi

dan pengembangan sadar wisata serta pengembangan potensi

masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Tata

Kelola dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi:

1. penyusunan dan merumuskan kebijakan teknis pengembangan

pendidikan dan pelatihan kepariwisataan, internalisasi dan

pengembangan sadar wisata serta pengembangan potensi

masyarakat

2. Pengelolaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum Kepala

Bidang tata kelola dan pemberdayaan masyarakat

3. Penyelenggarakan kegiatan pengembangan pendidikan dan

pelatihan kepariwisataan, internalisasi dan pengembangan sadar

53
wisata serta pengembangan potensi masyarakat

4. Pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

dengan tugas dan fungsinya..

Bidang Tata Kelola dan Pemberdayaan Masyarakat ini terdiri dari:

1. Seksi Pelatihan Kepariwisataan

Tugas:

Menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

teknis kegiatan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan

kepariwisataan

2. Seksi Internalisasi dan Pengembangan Sadar Wisata

Tugas:

Menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan penanaman / menumbuh kembangkan nilai dan

pengembangan sadar wisata kepada masyarakat

3. Seksi Pengembangan Potensi Masyarakat

Tugas:

Menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan penanaman / menumbuh kembangkan nilai dan

pengembangan potensi masyarakat.

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas Kabupaten Toraja Utara

yang melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau

teknis kegiatan penunjang.

54
i. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas:

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan

Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja, sedangkan jenis, jenjang dan pembinaan terhadap Pejabat

Fungsional diatur dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

55
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah responden

yang bekerja pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara. Adapun Karaktetristik responden yang dijadikan sampel sebagai

berikut:

a. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Karakteristik menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5. 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Perempuan 29 54,71
Laki-laki 24 45,28
Jumlah 53 100
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa berdasarkan jenis

kelamin yang menjadi responden penelitian ini didominasi oleh jenis

kelamin perempuan dengan komposisi sebanyak 54,71% sedangkan yang

jenis kelamin laki-laki sebanyak 42,28%.

56
b. Karakteristik Responden Menurut Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Responden (Tahun) Jumlah Persentase (%)
20-24 7 13,20
25-29 10 18,87
30-34 16 30,19
>35 20 37,74
Jumlah 53 100
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa persentase umur

terbanyak >35 tahun sebanyak 37,74%, umur 30-34 tahun

sebanyak 30,19%, umur 25-29 sebanyak 18,87%, umur 20-24

tahun sebanyak 13,20%.

c. Karakter Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD - -
SLTP 3 5,66
SLTA 11 20,75
D3 8 15,09
Sarjana 31 54,49
Jumlah 53 100

57
Sumber: Data Primer (diolah)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tingkat pendidikan

terbanyak yaitu Sarjana dengan persentase sebesar 54,49%, D3 sebanyak

15,09%, SLTA sebanyak 20,75%, SLTP sebanyak 5,66%.

d. Karakter Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Karakteristik berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja (Tahun) Jumlah Persentase (%)


<1 - -
2-3 7 13,21
4-5 5 9,43
>6 41 77,36
Jumlah 53 100
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lama bekerja

terbanyak adalah >6 tahun yaitu 77,36%, 2-3 tahun sebanyak 13,21%,

4-5 tahun sebanyak 9,4

e. Analisis Deskriptif Komunikasi Pada Kantor Dinas Kebudayaan


dan Pariwisa Kabupaten Toraja Utara
Analisis pengaruh komunikasi pada Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Toraja Utara dapat dilihat dari hasil jawaban

responden sebagai berikut:

58
1. Menetapkan Tujuan

Hasil jawaban responden terhadap indikator menetapkan

tujuan dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 5. 5
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Menetapkan Tujuan
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Atasan Sangat
menetapkan 28 25 - - - 240 Baik
tujuan yang
akan dicapai
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor sebesar 240

artinya pegawai sebagai atasan dapat menetapkan tujuan yang akan

dicapai dinilai Sangat Baik.

2. Menyampaikan Instruksi

Hasil jawaban responden terhadap indikator menyampaikan

instruksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.6
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Menyampaikan
Instruksi
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.
SS S KS TS STS
Atasan menyampaikan Sangat
instruksi soal 22 31 - - - 234 Baik
pekerjaan
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor sebesar

234 berarti pegawai sebagai atasan dapat menyampaikan instruksi

59
soal pekerjaan dinilai Sangat Baik.

3. Menginformasikan kebijakan serta prosedur kepada pegawai

Hasil jawaban responden terhadap indikator menginformasikan

kebijakan serta prosedur kepada pegawai adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan
Menginformasikan Kebijakan Serta Prosedur
Kepada Pegawai
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Atasan Sangat
menginformasikan 23 30 - - - 235 Baik
kebijakan serta
prosedur
Sumber: Data Primer (diolah)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor sebesar 235

berarti pegawai sebagai atasan dapat menginformasikan kebijakan

serta prosedur dinilai Sangat Baik.

4. Menunjukkan persoalan yang membutuhkan perhatian

Hasil jawaban responden terhadap indikator menunjukkan

persoalan yang membutuhkan perhatian adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 8
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Menunjukkan
Persoalan Yang Membutuhkan Perhatian
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Atasan menunjukkan
persoalan yang 10 32 11 - - 211 Baik
memburtuhkan
perhatian
Sumber: Data Primer (diolah)

60
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor sebesar

211 berarti pegawai sebagai atasan dapat menunjukkan persoalan

yang membutuhkan perhatian dinilai Baik.

5. Umpan balik mengenai kinerja

Hasil jawaban responden terhadap indikator umpan balik

mengenai kinerja dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5. 9
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Umpan Balik Mengenai
Kinerja
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.
SS S KS TS STS
Atasan memberikan 4 39 9 1 - 205 Baik
umpan balik mengenai
kinerja
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor sebesar

205 berarti pegawai sebagai atasan dapat memberikan umpan balik

mengenai kinerja dinilai Baik.

6. Laporan Kerja

Hasil jawaban responden terhadap indikator menetapkan

tujuan dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5. 10
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Laporan Kerja
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Bawahan Sangat
menyampaikan 26 27 - - - 238 Baik
laporan kerja
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor sebesar 238

61
artinya pegawai sebagai bawahan memberikan laporan kerja dinilai

Sangat Baik.

7. Kotak Saran

Hasil jawaban responden terhadap indikator kotak saran

adalah sebagai dibawah ini:

Tabel 5. 11
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Kotak Saran
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Bawahan Sangat
memberikan 21 32 - - - 233 Baik
saran kepada
atasan
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor sebesar 233

artinya pegawai sebagai bawahan memberikan saran kepada atasan

dinilai Sangat Baik.

8. Prosedur penyampaian keluhan

Hasil jawaban responden terhadap indikator prosedur

penyampaian keluhan mengenai kinerja dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4. 12
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Prosedur Penyampaian Keluhan
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Bawahan menyampaikan Kurang
keluhan kepada atasan 3 21 23 6 - 180 Baik
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor sebesar 181

62
artinya pegawai sebagai bawahan menilai indikator prosedur

penyampaian keluhan Kurang Baik.

9. Diskusi atasan-bawahan

Hasil jawaban responden terhadap indikator diskusi atasan-

bawahan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.13
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Diskusi Atasan-Bawahan
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Bawahan Sangat
melakukan 22 30 1 - - 233 Baik
diskusi antara
atasan-bawahan
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor sebesar 233

artinya pegawai sebagai bawahan diskusi atasan- bawahan dinilai

Sangat Baik.

10. Mengidentifikasi dan mendiskusikan masalah-masalah bawahan

dengan atasan

Hasil jawaban responden terhadap indikator mengidentifikasi

dan mendiskusikan masalah-masalah bawahan dengan atasan dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 5. 14
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan
Mengidentifikasi dan Mendiskusikan Masalah-Masalah

63
dengan Atasan
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Bawahan
menemukan 13 35 5 - - 220 Baik
masalah dan
menyelesaikan
masalah dengan
Atasan
Sumber: Data Primer (diolah)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor sebesar

220 artinya pegawai sebagai bawahan mengidentifikasi dan

mendiskusikan masalah-masalah bawahan dengan atasan dinilai Baik.

f. Analisis Deskriptif Kinerja pada Dinas Kebudayaan dan


Pariwisata Kabupaten Toraja Utara
a. Kuantitas

Hasil jawaban responden terhadap indikator kuantitas dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 5. 15
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Kuantitas
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Pekerjaan Sangat
terselesaikan 21 32 - - - 233 Baik
dengan tepat
waktu
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor sebesar

233 artinya pegawai menilai indikator kuantitas Sangat Baik.

b. Kualitas

64
Hasil jawaban responden terhadap indikator kualitas

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.16
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Kualitas
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Pekerjaan dilakukan Sangat
dengan cermat 24 29 - - - 236 Baik
dan teliti

Sumber: Data Primer (diolah)


Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor

sebesar 236 artinya indikator kualitas pegawai dinilai Sangat

Baik.

c. Keandalan

Hasil jawaban responden terhadap indikator keandalan

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.17
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Keandalan
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Instruksi kerja 21 30 2 - - 231 Sangat
dilaksanakan Baik
dengan baik
Pekerjaan dapat 17 35 1 - - 227 Sangat
dilakukan tanpa Baik
pengawasan
Total 458
Rata-rata 229
Sangat
Baik
Sumber: Data Primer (diolah)

65
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor rata-

rata sebesar 229 artinya pegawai menilai Sangat Baik.

d. Inisiatif

Hasil jawaban responden terhadap indikator inisiatif

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.18
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Inisiatif
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Dapat
mengambil 20 18 15 Baik
- - 194
tindakan tepat
ketika adanya
masalah
Tanggung jawab Baik
pekerjaan - - 196
21 21 11
dilaksanakan

Total 390
Rata-rata 195 Baik

Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata

skor sebesar 234,5 artinya indikator inisiatif pegawai dinilai Baik.

e. Kerajinan

Hasil jawaban responden terhadap indikator kerajinan

dapat dilihat sebagai berikut:

66
Tabel 5.19
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Kerajinan
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Mengerjakan pekerjaan
dengan baik Sangat
24 29 - - - 236
tanpa adanya Baik
paksan
Tidak pernah menolak Sangat
setiap tugas yang 19 31 3 - - 228 Baik
diberikan atasan

Total 464
Rata-rata 232
Sangat
Baik
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor rata-

rata sebesar 232 artinya pegawai menilai indikator kerjinan

Sangat Baik.

f. Sikap
Hasil jawaban responden terhadap indikator sikap

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.20
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Sikap
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Merasa nyaman 17 35 1 - - 228 Sangat
saat bersama Baik
rekan kerja
Selalu Sangat
memberikan hasil 20 33 - - - 232 Baik
kerja yang baik
Total 460
Rata-rata 230 Sangat
Baik
Sumber: Data Primer (diolah)

67
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata

skor sebesar 230 artinya pegawai menilai indikator sikap Sangat

Baik.

g. Kehadiran

Hasil jawaban responden terhadap indikator kehadiran

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.21
Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Kehadiran
Pernyataan Frekuensi Skor Ket.

SS S KS TS STS
Selalu hadir 17 36 - - - 230 Sangat
tepat waktu Baik
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor sebesar

230 artinya indikator kehadiran dinilai Sangat Baik oleh

pegawai.

Hasil rekapan jawaban responden berdasarkan indikator

kinerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.22
Hasil Rekap Jawaban Responden Terhadap Kinerja
No Sub Indikator Pernyataan Skor Ket.
1 Kuantitas Pekerjaan terselesaikan 233 Sangat
dengan tepat waktu Baik
2 Kualitas Pekerjaan dilakukan 236 Sangat
dengan cermat dan teliti Baik
3 Keandalan Instruksi kerja 231 Sangat
dilaksanakan dengan Baik
baik

68
Pekerjaan dapat 227 Sangat
dilakukan tanpa Baik
pengawasan
4 Inisiatif Dapat mengambil 196 Baik
tindakan tepat ketika
adanya masalah
Tanggung jawab 194 Baik
pekerjaan dilaksanakan
dengan baik
5 Kerajinan Mengerjakan pekerjaan 236 Sangat
dengan baik tanpa Baik
adanya paksaan
Tidak pernah menolak 228 Sangat
setiap tugas yang Baik
diberikan dengan atasan
6 Sikap Merasa sangat nyaman 228 Sangat
saat bersama dengan Baik
rekan kerja
Selalu memberikan hasil 232 Sangat
kerja yang baik Baik
7 Kehadiran Selalu hadir tepat waktu 230 Sangat
Baik
Total 2471
Rata-Rata 224,63 Sangat
Baik
Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan hasil rekap pada tabel diatas dapat dilihat

rata-rata skor 224,63 serta disimpulkan bahwa Kinerja pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kebudayaan dan pariwisata

Kabupaten Toraja Utara dinilai Sangat Baik. Nilai Skor terendah

pada pernyataan Dapat mengambil Tindakan tepat ketika adanya

masalah dalam indikator Inisiatif dengan skor 194, serta nilai skor

tertinggi pada pernyataan Pekerjaan dilakukan dengan cermat dan

teliti pada indikator Kualitas dan pernyataan mengerjakan

pekerjaan dengan baik tanpa adanya paksaan pada indikator

Kerajinan dengan skor 236.

69
h. Analisis Verifikatif Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja pada

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

a. Persamaan Regresi

Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara berdasarkan

perhitungan SPSS dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.23 Persamaan Regresi


Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) .372 .218 1.705 .094
1
Komunikasi .946 .093 .820 10.225 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Diketahui nilai persamaan regresi linear

sederhana pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = 0,372 + 0,946 X + e

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui nilai

konstan sebesar 0,372. Hal ini membuktikan jika variable

Komunikasi (X) bernilai 0, maka variabel Kinerja (Y) adalah

sebesar 0,372. Kemudian melalui persamaan regresi linier

sederhana diatas, terdapat nilai koefisien regresi variabel

Komunikasi yang positif yaitu sebesar 0,946. Jika nilai koefisien

X positif apabila terjadu oerubahan pada variabel X, akan

70
menyebabkan perubahan secara searah pada variabel Y. Dalam

penelitian ini maka dapat dianalisis yaitu besarnya pengaruh

Komunikasi sebesar 0,946 artinya apabila komunikasi pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara meningkat

1% maka Kinerja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara akan meningkat sebanyak 94,6%.

b.Koefisien Korelasi dan Determinasi

Tabel 5.24
Koefisien Korelasi Determinasi
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 .820a .672 .666 .37160

a. Predictors: (Constant), Komunikasi


b. Dependent Variable: Kinerja

Koefisien korelasi antara Komunikasi terhadap Kinerja

adalah 0,820 (82%) artinya terdapat hubungan yang erat antara

variabel Komunikasi (X) dan Kinerja (Y). Dari pengujian model

summary maka diperoleh nilai koefisien korelasi dan determinasi

R square sebesar 0,672 angka ini menyatakan bahwa variabel

Komunikasi (X) mampu menjelaskan variabel Kinerja (Y)

sebesar 62,7% dan sisanya sebesar 37,3% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Uji Hipotesis t

Tabel 5.25 Uji Hipotesis t


Coefficientsa

71
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) .372 .218 1.705 .094
1
Komunikasi .946 .093 .820 10.225 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Menghitung 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (Supardi, 2013: 233)

menggunakan ketentuan berikut: a = 0,05 (5%) dan Degree of

Freedom (DF) = (Jumlah data-1-1) atau 53-1-1 = 51 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =

1,67528. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g

10,225 > 1,67528. Maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan

demikian ada pengaruh signifikan antara Komunikasi terhadap

Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara.

B. Pembahasan

1. Analisis Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Komunikasi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara berada pada kriteria Sangat Tinggi. Hal tersebut dapat dilihat

pada nilai rata-rata skor 224,06, apabila dilihat pada rentang skala yaitu

222,6-265 artinya hipotesis mengenai komunikasi dapat diterima. Dari

keseluruhan indikator yang digunakan untuk mengukur komunikasi

terdapat pada indikator Atas Kebawah; Menetapkan tujuan yang dipakai

dan indikator Horizonal; Bekerja sama melakukan tugas dengan skor

sebesar 240. Sementara itu jawaban terendah berkaitan dengan indikator

72
Bawah Keatas yaitu Bawahan menyampaikan keluhan kepada atasan

dengan rata-rata skor sebesar 180.

Kurangnya skor nilai kemungkinan diakibatkan oleh ketakutan

pegawai terhadap gaya kepemimpinan dari atasan yang disebabkan oleh

sikap, cara komunikasi hingga respon terhadap masalah. selain itu juga

disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri dari pegawai dan ketakutan

akan dinilai tidak mampu untuk menyelesaiakan suatu masalah..

2. Analisis Kinerja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara

Kinerja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara berada pada kriteria Sangat Tinggi dengan nilai rata-rata skor 224,63

dapat dilihat pada rentang skala 222,6-265 artinya hipotesis mengenai

kinerja dapat diterima. Dari keseluruhan indikator nilai skor terendah pada

dalam indikator Inisiatif yaitu dapat mengambil tindakan tepat Ketika

adanya masalah dengan skor 194, serta nilai skor tertinggi pada pernyataan

Pekerjaan dilakukan dengan cermat dan teliti pada indikator kualitas dan

pernyataan mengerjakan pekerjaan dengan baik tanpa adanya paksaan

pada indikator Kerajinan dengan skor 236.

3. Analisis Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pada

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Hasil perhitungan dengan hasil SPSS 20 diketahui persamaan

model sebagai berikut Y = 0,372 + 0,946 X + e. dari persamaan tersebut

terlihat bahwa adanya pengaruh positif antara komunikasi terhadap kinerja

73
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara.

Kenyataan ini dibuktikan dari nikai koefisien regresi sebesar 0,946,

artinya setiap terjadi kenaikan pada komunikasi sebesar 1% maka

mengakibatkan kinerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara akan mengalami peningkatan sebesar 94,6%.

Berdasarkan penelitian ini telah dibuktikan bahwa komunikasi

berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Semakin tinggi komunikasi yang

dimiliki pegawai, maka meningkat pula kinerja pegawai. Pengaruh

komunikasi terhadap kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara memiliki koefisien determinasi diketahui dari nilai (𝑅2)

sebesar 0,666, angka ini menyatakan bahwa variabel komunikasi (X)

mampu menjelaskan variabel kinerja (Y) pada Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Toraja Utara sebesar 66,6% sedangkan 34,4%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti.

74
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Komunikasi Pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara dikategorikan Sangat Baik dengan rata-rata skor yaitu

224,06.

2. Kinerja Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara berada pada kriteria sangat baik dengan skor rata-rata 226,81.

3. Komunikasi terhadap kinerja pegawai mempunyai hubungan yang cukup

kuat, dengan koefisien korelasinya adalah 0,820 hal tersebut menunjukkan

bahwa komunikasi mampu memberikan hubungan sebesar 82% terhadap

kinerja dan memberikan pengaruh dengan koefisien determinasinya

sebesar 0,672 dan menunjukkan bahwa komunikasi mampu memberikan

pengaruh sebesar 67,2% terhadap kinerja pegawai Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Toraja Utara.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan kotak saran untuk atasan sehingga para pegawai dapat

menyampaikan keluhan lebih leluasa tanpa memberi tahu identitas

75
2. Perlunya memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti

pendidikan dan latihan yang bisa meningkatkan wawasan dan kepercayaan

diri pegawai sehingga bisa membangun rasa percaya diri dan kemampuan

untuk mengambil inisiatif yang tentunya akan meningkatkan kinerja

pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

76
Freddy Rangkuti, 2006, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Hadari Nawawi, 2000, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang


Pemerintahan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press

H.B. Sutopo, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta: Sebelas Maret


University Press

Istilamah Laili, 2002, Optimalisasi Kinerja Pelayanan Ekspor di Kantor


Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Surakarta, Skripsi S1 FISIP UNS
Surakarta

James A. F. Stoner & Charles Wankel, 2003, Perencanaan & Pengambilan


Keputusan Dalam Manajemen 1 (Sahat Simamora), Jakarta: Rineka Cipta

J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, 2003, Manajemen Strategis (Julianto


Agung), Yogyakarta: Andi

John A. Pearce & Richard A. Robinson, 2008, Manajemen Strategis: Formulasi,


Implementasi dan Pengendalian (Yanivi Bachtiar & Christine), Jakarta:
Salemba Empat

John M. Bryson, 2003, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial


(Miftahuddin), Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Joko Widodo, 2001, Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja, Malang: Bayumedia


Publishing

J. Salusu, 2003, Pengambilan Keputusan Stratejik: Untuk Organisasi Publik


dan Organisasi Nonprofit, Jakarta: Grasindo

J. S. Badudu, 1994, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar


Harapan Lexy J. Moleong, 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mudrajad Kuncoro, 2005, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,


Jakarta: Erlangga 109

Nyoman S. Pendit, 1999, Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta: PT.
Radya Paramita

Oka A. Yoeti, 1997, Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Jakarta: PT.

77
Radya Paramita

R.G. Soekadijo, 1997, Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata Sebagai


Systematik Lingkage, Jakarta: Gramedia

Suyadi Prawirosentono, 1995, Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta: BPFE

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1989, Kamus


Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Alex S, Nitisemito, Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya Manusia.
Edisi Ketiga, Ghalia Indonesia, 2006.
Djarwanto, PS Dan Pangestu Subagyo, Statistik Induktif, Edisi Keempat, BPFE.
Yogyakarta, 2003
Edwi B. Flippo, Manajemen Personalia, Jilid Satu, Edisi Keenam, Erlangga,
Jakarta,2000.
Heidjrachman, Dan Sutd Husnan, Manajemen Personalia, Edisi Keempat, BPFE,
Yogjakarta, 2005.
Husnan, Stuad, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogykarta, 2000
T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta,
2005.
Ghalia Indonesia. Rivai, Veithzal (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia
Rosidah,Ambar, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Graha Ilmu,
Nitisemito, Alexs. (2009). Situasi kerja. Jakarta Robbbins dan Judge. 2007.
Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat
Sadili Samsudin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Pustaka
Setia.

LAMPIRAN

78
Foto wawancara dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Plt. Sekretaris sekaligus Kepala Bidang


Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Kepala Bidang Tata Kelola dan Pemberdayaan


Masyarakat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya


Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

79
Foto wawancara dengan Kepala Bidang Pelestarian Nilai dan Promosi
Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Kepala sub bagian keuangan Dinas


Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Kepala sub Bagian Umum, Perlengkapan dan


Kepegawaian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja
Utara

80
Foto wawancara dengan Kepala sub Bagian Program dan Pelaporan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Adyatama Kepariwistaan dan Ekonomi Kreatif


Ahli Madya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Pamong Budaya Ahli Muda Dinas


Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

81
Foto wawancara dengan Pamong Budaya Ahli Muda Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Pamong Budaya Ahli Muda Dinas


Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Adyatama Kepariwistaan dan Ekonomi Kreatif


Ahli Muda Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara
82
Foto wawancara dengan Adyatama Kepariwistaan dan Ekonomi Kreatif
Ahli Muda Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Staf Fungsional Umum Dinas Kebudayaan


dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Staf Fungsional Umum Dinas Kebudayaan


dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

83
Foto wawancara dengan Staf Fungsional Umum Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Foto wawancara dengan Staf Fungsional Umum Dinas Kebudayaan


dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

84
Komunikasi

Jawaban
Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1. Atasan menetapkan tujuan yang akan dicapai
2. Atasan menyampaikan instruksi soal pekerjaan
3. Atasan menginformasikan kebijakan serta prosedur
pekerjaan
4. Atasan menunjukkan persoalan yang membutuhkan
perhatian
5. Atasan memberikan umpan balik mengenai kinerja

85
Bawah keatas :

Jawaban
Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1. Bawahan menyampaikan laporan kerja
2. Bawahan memberikan saran
3. Bawahan menyampaikan keluhan kepada atasan
4. Bawahan melakukan diskusi antara atasan-bawahan
5. Bawahan menemukan masalah dan menyelesaikan
masalah dengan atasan

Horizontal/sesama pegawai :

Jawaban
Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1. Sesama pegawai bekerja sama menyelesaikan tugas
2. Sesama pegawai berupaya bersama memecahkan
masalah
3. Sesama pegawai saling berbagi informasi
4. Berupaya memecahkan konflik sesama pegawai
5. Sesama pegawai membina hubungan melalui kegiatan
bersama

Kinerja

86
Jawaban
Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1. Pekerjaan terselesaikan dengan tepat waktu
2. Pekerjaan dilakukan dengan cermat dan teliti
3. Instruksi kerja dilaksanakan dengan baik
4. Pekerjaan dapat dilakukan tanpa pengawasan
5. Dapat mengambil tindakan tepat ketika adanya masalah
6. Tanggung jawab pekerjaan dilaksanakan dengan baik
7. Mengerjakan pekerjaan dengan baik tanpa adanya
paksaan
8. Tidak pernah menolak setiap tugas yang diberikan dengan
atasan
9. Merasa sangat nyaman saat bersama rekan kerja
10. Selalu memberikan hasil kerja yang baik
11. Selalu hadir tepat waktu

Lampiran 2. Data Variabel Komunikasi (X)

Pernyataan
No No. Responden Atas Kebawah Bawah Keatas Horizontal
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.
1. 1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4
2. 2 5 5 5 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5
3. 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4. 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4
5. 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4
6. 6 5 5 5 4 4 5 4 2 5 5 4 4 4 4 4
7. 7 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
8. 8 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
9. 9 4 4 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5
10. 10 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
11. 11 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
12. 12 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
13. 13 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5
14. 14 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 4 5
15. 15 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4

87
16. 16 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
17. 17 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4
18. 18 5 5 5 3 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
19. 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20. 20 5 5 5 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3
21. 21 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3
22. 22 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3
23. 23 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4
24. 24 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
25. 25 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
26. 26 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
27. 27 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5
28. 28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
29. 29 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
30. 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
31. 31 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5
32. 32 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
33. 33 5 5 5 5 4 5 5 3 5 3 5 5 5 4 4
34. 34 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3
35. 35 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
36. 36 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4
37. 37 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
38. 38 5 5 5 3 4 5 5 2 5 3 5 5 5 3 4
39. 39 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
40. 40 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5
41. 41 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5
42. 42 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
43. 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
44. 44 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3
45. 45 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4
46. 46 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
47. 47 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4
48. 48 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
49. 49 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4
50. 50 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
51. 51 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
52. 51 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5
53. 53 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

Lampiran 3. Data Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Pernyataan
No No. Responden
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
1. 1 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4
2. 2 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4
3. 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4. 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4

88
5. 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
6. 6 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
7. 7 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
8. 8 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
9. 9 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
10. 10 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4
11. 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12. 12 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5
13. 13 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4
14. 14 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4
15. 15 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5
16. 16 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4
17. 17 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4
18. 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
19. 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20. 20 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
21. 21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
22. 22 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4
23. 23 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5
24. 24 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4
25. 25 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
26. 26 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
27. 27 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
28. 28 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
29. 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
30. 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
31. 31 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3
32. 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
33. 33 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3
34. 34 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4
35. 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
36. 36 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3
37. 37 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
38. 38 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
39. 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
40. 40 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4
41. 41 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3
42. 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
43. 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
44. 44 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
45. 45 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
46. 46 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
47. 47 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3
48. 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
49. 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50. 50 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
51. 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
52. 51 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3
53. 53 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

89
Lampiran 4. Konfersi Data MSI Variabel Komunikasi (X)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata-rata
1 2,60 2,61 2,60 3,81 5,33 2,60 2,61 3,38 4,38 2,53 2,60 2,61 2,61 3,58 2,28 3,07
2 2,60 2,61 2,60 2,41 5,33 2,60 1,00 2,20 2,83 2,53 2,60 2,61 2,61 3,58 3,59 2,78
3 2,60 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 3,38 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 2,28 2,01
4 2,60 2,61 2,60 2,41 3,62 1,00 2,61 3,38 4,38 2,53 2,60 1,00 1,00 4,99 2,28 2,64
5 1,00 1,00 1,00 3,81 3,62 1,00 1,00 3,38 2,83 2,53 2,60 2,61 2,61 4,99 2,28 2,42
6 2,60 2,61 2,60 2,41 3,62 2,60 1,00 1,00 4,38 4,02 1,00 1,00 1,00 3,58 2,28 2,38
7 2,60 2,61 2,60 2,41 3,62 2,60 2,61 3,38 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 4,99 3,59 3,15
8 2,60 2,61 2,60 2,41 3,62 2,60 2,61 3,38 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 4,99 3,59 3,15
9 1,00 1,00 2,60 3,81 3,62 2,60 1,00 2,20 4,38 4,02 2,60 2,61 1,00 3,58 3,59 2,64
10 2,60 2,61 2,60 2,41 2,12 2,60 2,61 4,71 4,38 4,02 2,60 1,00 1,00 3,58 3,59 2,83
11 2,60 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 3,38 2,83 2,53 2,60 2,61 2,61 4,99 3,59 2,52
12 2,60 2,61 1,00 2,41 3,62 2,60 2,61 4,71 4,38 2,53 2,60 2,61 1,00 4,99 3,59 2,92
13 1,00 1,00 1,00 2,41 2,12 2,60 2,61 3,38 4,38 2,53 1,00 1,00 2,61 3,58 3,59 2,32
14 2,60 2,61 2,60 3,81 5,33 2,60 1,00 2,20 4,38 2,53 2,60 2,61 1,00 3,58 3,59 2,87
15 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 2,60 1,00 3,38 2,83 2,53 2,60 1,00 1,00 3,58 2,28 2,12
16 2,60 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 4,71 2,83 2,53 2,60 1,00 2,61 3,58 2,28 2,32
17 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 2,60 1,00 3,38 2,83 2,53 2,60 1,00 1,00 3,58 2,28 2,12
18 2,60 2,61 2,60 1,00 1,00 2,60 2,61 2,20 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 4,99 3,59 2,80
19 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 3,38 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 2,28 1,91
20 2,60 2,61 2,60 1,00 2,12 2,60 1,00 2,20 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 2,26 1,00 1,89
21 1,00 1,00 1,00 2,41 2,12 2,60 2,61 3,38 2,83 2,53 2,60 1,00 1,00 3,58 1,00 2,04
22 2,60 1,00 2,60 2,41 3,62 1,00 1,00 3,38 2,83 2,53 2,60 2,61 2,61 2,26 1,00 2,27
23 1,00 1,00 1,00 1,00 3,62 1,00 2,61 2,20 2,83 4,02 1,00 1,00 2,61 3,58 2,28 2,05
24 2,60 1,00 1,00 2,41 2,12 1,00 1,00 3,38 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 2,26 2,28 1,83
25 2,60 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 2,20 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 2,28 1,94
26 2,60 2,61 2,60 2,41 3,62 2,60 2,61 3,38 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 3,58 3,59 3,05
27 2,60 2,61 2,60 3,81 3,62 2,60 2,61 2,20 4,38 2,53 2,60 2,61 2,61 3,58 3,59 2,97
28 1,00 1,00 1,00 2,41 2,12 1,00 1,00 3,38 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 2,26 2,28 1,72
29 1,00 1,00 1,00 1,00 3,62 1,00 1,00 2,20 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 1,00 1,65
30 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 3,38 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 1,00 2,28 1,74
31 2,60 2,61 2,60 3,81 3,62 2,60 2,61 2,20 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 3,58 3,59 3,07
32 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 2,20 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 2,26 2,28 1,74
33 2,60 2,61 2,60 3,81 3,62 2,60 2,61 2,20 4,38 1,00 2,60 2,61 2,61 3,58 2,28 2,78
34 2,60 2,61 2,60 3,81 3,62 2,60 2,61 3,38 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 3,58 1,00 2,97
35 1,00 1,00 1,00 2,41 2,12 1,00 1,00 3,38 1,00 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 2,28 1,69
36 1,00 1,00 1,00 1,00 3,62 1,00 1,00 1,00 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 2,26 2,28 1,57
37 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 2,20 2,83 1,00 1,00 1,00 1,00 3,58 1,00 1,64
38 2,60 2,61 2,60 1,00 3,62 2,60 2,61 1,00 4,38 1,00 2,60 2,61 2,61 2,26 2,28 2,42
39 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 2,20 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 2,26 2,28 1,74
40 2,60 2,61 2,60 3,81 3,62 2,60 2,61 2,20 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 3,58 3,59 3,07

90
41 2,60 2,61 2,60 3,81 3,62 2,60 2,61 2,20 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 3,58 3,59 3,07
42 1,00 1,00 1,00 1,00 3,62 1,00 1,00 1,00 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 2,28 1,66
43 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 3,38 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 2,26 2,28 1,82
44 1,00 1,00 1,00 2,41 2,12 1,00 1,00 1,00 2,83 1,00 1,00 1,00 1,00 3,58 1,00 1,46
45 2,60 2,61 2,60 2,41 3,62 2,60 2,61 3,38 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 2,26 2,28 2,88
46 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 2,20 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 1,00 1,74
47 2,60 2,61 2,60 1,00 3,62 2,60 2,61 3,38 4,38 4,02 2,60 2,61 2,61 4,99 2,28 2,97
48 1,00 1,00 1,00 2,41 3,62 1,00 1,00 2,20 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 1,00 1,74
49 1,00 1,00 1,00 1,00 3,62 1,00 1,00 1,00 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 2,26 2,28 1,57
50 1,00 1,00 1,00 1,00 3,62 1,00 1,00 2,20 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 2,28 1,74
51 1,00 1,00 1,00 2,41 2,12 1,00 1,00 2,20 2,83 2,53 1,00 1,00 1,00 3,58 1,00 1,64
52 2,60 2,61 2,60 2,41 5,33 2,60 2,61 2,20 4,38 2,53 2,60 2,61 2,61 2,26 3,59 2,90
53 1,00 1,00 1,00 1,00 3,62 1,00 1,00 2,20 2,83 1,00 1,00 1,00 1,00 3,58 2,28 1,63

Lampiran 5. Konfersi Data MSI Variabel Kinerja Pegawai (Y)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Rata-rata
1 2,61 2,60 4,15 2,21 4,41 2,60 2,60 4,05 2,97 1,00 3,54 2,98
2 1,00 2,60 4,15 4,63 4,41 2,60 2,60 1,00 4,56 2,62 3,54 3,06
3 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 1,00 1,00 3,54 1,91
4 2,61 2,60 4,15 4,63 2,86 2,60 2,60 2,57 2,97 2,62 3,54 3,07
5 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 1,98
6 1,00 1,00 2,64 2,21 1,00 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 1,81
7 2,61 2,60 4,15 4,63 4,41 2,60 1,00 4,05 2,97 2,62 4,77 3,31
8 2,61 2,60 4,15 4,63 4,41 2,60 1,00 4,05 2,97 2,62 4,77 3,31
9 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 1,98
10 1,00 2,60 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 1,00 2,97 1,00 3,54 1,98
11 2,61 2,60 4,15 4,63 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 4,77 3,60
12 2,61 2,60 4,15 3,37 4,41 2,60 2,60 2,57 2,97 2,62 4,77 3,21
13 1,00 1,00 2,64 3,37 4,41 2,60 2,60 2,57 4,56 2,62 3,54 2,81
14 2,61 2,60 4,15 4,63 4,41 2,60 2,60 2,57 4,56 1,00 3,54 3,21
15 2,61 2,60 2,64 2,21 2,86 2,60 2,60 4,05 2,97 1,00 4,77 2,81
16 1,00 1,00 1,00 3,37 2,86 1,00 2,60 2,57 2,97 1,00 3,54 2,08
17 2,61 2,60 2,64 3,37 2,86 2,60 2,60 4,05 2,97 1,00 3,54 2,80
18 2,61 2,60 4,15 4,63 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 4,77 3,60
19 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 2,09
20 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 1,00 2,97 1,00 3,54 1,84
21 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 1,98
22 1,00 1,00 4,15 3,37 4,41 1,00 2,60 2,57 2,97 1,00 3,54 2,51

91
23 1,00 2,60 1,00 3,37 2,86 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 4,77 2,91
24 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 2,60 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 2,13
25 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 1,98
26 2,61 2,60 4,15 3,37 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 4,77 3,49
27 2,61 2,60 4,15 3,37 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 4,77 3,49
28 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 1,98
29 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,98
30 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 1,00 1,86
31 2,61 2,60 4,15 3,37 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 2,37 3,27
32 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,98
33 2,61 2,60 4,15 3,37 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 2,37 3,27
34 2,61 2,60 4,15 1,00 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 3,54 3,16
35 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 4,77 2,20
36 1,00 1,00 2,64 1,00 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,76
37 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 1,98
38 2,61 2,60 4,15 3,37 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 4,77 3,49
39 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,98
40 2,61 2,60 4,15 1,00 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 3,54 3,16
41 2,61 2,60 4,15 2,21 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 2,37 3,16
42 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,98
43 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,98
44 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 1,98
45 2,61 2,60 4,15 3,37 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 4,77 3,49
46 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 1,98
47 2,61 2,60 4,15 2,21 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 2,37 3,16
48 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,98
49 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 3,54 2,09
50 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,87
51 1,00 1,00 2,64 3,37 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,98
52 2,61 2,60 4,15 3,37 4,41 2,60 2,60 4,05 4,56 2,62 2,37 3,27
53 1,00 1,00 2,64 2,21 2,86 1,00 1,00 2,57 2,97 1,00 2,37 1,87

92
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : KARNIATI LEBONNA PAKAMBANAN, ST


Tempat / Tgl. Lahir : Rantepao, 02 Rantepao 1981
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)
NIP : 19810802 200502 2 007
Jabatan : Kepala Bidang Pemasaran
Alamat Rumah : Jl. Ke’te Kesu’ Km.3, Bonoran, Kelurahan Panta’nakan Lolo
Kecamatan Kesu’ Kabupaten Toraja Utara.
Telp./Hp. : 081340538132
Email : klebonna@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. SD : SDN 90 Inpres To’Nangka’ Tamat Tahun : 1992
2. SMP : SMPN 2 Rantepao Tamat Tahun : 1995

93
3. SMA : SMAN 1 Rantepao Tamat Tahun : 1998
4. S1 : Universitas Hasanuddin Tamat Tahun : 2003
Pengalaman Kerja :
1. Staf Kantor Kecamatan Kesu’ 2005 - 2012
2. Lurah Kelurahan Tongkonan Basse 2012 - 2017
3. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara Tahun 2017- sekarang
Pengalaman Organisasi :
1. -
Pendidikan dan Pelatihan yang pernah diikuti :
1. Diklat Prajabatan Tahun 2005
2. Diklatpim IV Tahun 2015

94

Anda mungkin juga menyukai