PENDAHULUAN (Nicole) ✅
Di era modern ini, perkembangan teknologi telah membawa manusia pada
kemungkinan yang sebelumnya hanya terdengar dalam kisah fiksi ilmiah. Salah
satu bidang yang mengemuka dalam sorotan adalah rekayasa genetika. Rekayasa
genetika merupakan cabang ilmu yang terus berkembang dengan cepat,
menghadirkan potensi transformasi yang mendalam dalam berbagai aspek
kehidupan. Dari peningkatan hasil pertanian hingga pengembangan obat-obatan
inovatif, rekayasa genetika telah membuka pintu untuk solusi-solusi baru terhadap
tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi oleh manusia.
Dulu, para ilmuwan memperkenalkan atau memindahkan DNA dari satu spesies ke
spesies lainnya. Namun sekarang, mereka menggunakan teknik pengeditan untuk
mengubah DNA induk yang disebut dengan rekayasa genetika atau modifikasi.
Teknik ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengubah sifat atau fitur yang
diinginkan pada suatu organisme. Hal ini dapat meningkatkan ketahanan tanaman
terhadap penyakit dan dapat membuatnya tahan terhadap pembasmi gulma atau
herbisida. Manipulasi buatan ini tidak akan pernah terjadi di alam. Metode ini
menggantikan metode tradisional yang disebut penangkaran selektif, yaitu suatu
sifat genetik tertentu yang melalui seleksi secara bertahap dan sistematik yang
sepenuhnya aman dan umumnya digunakan oleh para petani.
Proyek Beras Emas diperkenalkan pada tahun 1999 ketika dua orang profesor
bernama Ingo Potrykus dan Peter Beyer menyampaikan rencananya kepada The
Rockefeller Foundation untuk merekayasa padi secara genetis untuk meningkatkan
nilai gizinya. Rockefeller Foundation mendukung tujuan mereka. Akan tetapi,
kekurangan vitamin A dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi
kesehatan tubuh, seperti kekeringan pada mata yang dapat menyebabkan
kebutaan jika tidak diobati, berkurangnya respons sistem kekebalan tubuh, dan
meningkatkan resiko kematian akibat infeksi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan bahwa sekitar 250 juta anak prasekolah terkena VAD (Vitamin A
Deficiency atau kekurangan vitamin A) dan suplementasi vitamin A dapat
mencegah 2,7 juta kematian anak.
Ketika proyek Beras Emas pertama kali diumumkan, proyek ini dipromosikan
sebagai solusi yang menarik untuk mengurangi kasus VAD di negara-negara yang
berkembang. Namun, penolakan yang terjadi terhadap rekayasa genetika muncul
dan menghalangi pengembangan proyek ini. Banyak pihak dan organisasi,
termasuk Friends of the Earth, MASIPAG (organisasi yang dipimpin oleh petani yang
berada di Filipina), dan Greenpeace mengajukan argumen untuk menghentikan
Keiko/3, Feysha/13, Nicole/26, Valerie/32
proyek Beras Emas. Pada saat yang sama, para pendukung proyek ini, seperti
International Rice Research Institute (IRRI) dan Humanitarian Board untuk Beras
Emas terus mempromosikan manfaatnya agar proyek ini tetap berjalan. Sudah jelas
bahwa perdebatan tentang beras emas bukan hanya tentang Beras Emas, tetapi
juga tentang transgenik secara umum.
Namun, para pendukung Beras Emas mengatakan bahwa beras ini sama
amannya dengan beras konvensional. Tak hanya itu, mereka juga
mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi beras hasil rekayasa genetika,
mereka menawarkan strategi yang ampuh dan hemat biaya untuk
memerangi VAD dan resiko-resiko yang terkait dengannya. Hal ini termasuk
penyakit menular dan diare, kebutaan permanen, kehilangan sensorik
lainnya, dan kematian dini. Tanaman ini juga berbeda dari banyak tanaman
transgenik lainnya dalam komposisinya, serta penolakan yang terjadi
terhadap penggunaannya dilakukan tanpa dasar ilmiah yang nyata. Kini,
penanaman padi tersebut sudah berlangsung di 7 provinsi dan para pejabat
akan mengkomersialkannya sepenuhnya pada akhir tahun 2024.
Selain itu, juga ada masalah tentang persilangan gen dari tanaman hasil
rekayasa genetika. Hal ini dapat menimbulkan resistensi pestisida atau
herbisida yang tidak diinginkan. Ada kemungkinan hewan lain yang
memakan tanaman hasil rekayasa genetika akan terpengaruh. Penelitian
mengenai dampak jangka panjang dari penanaman dan konsumsi Beras
Emas masih sangat minim. Meskipun resiko yang sangat minim ini masih
dibahas, banyak ilmuwan sekarang setuju bahwa tanaman hasil rekayasa
genetika sama amannya untuk dikonsumsi dan ditanam seperti tanaman
tradisional.
Di sisi lain, ada kemungkinan munculnya implikasi sosial ekonomi yang dapat
ditimbulkan oleh makanan hasil rekayasa genetika terhadap negara yang
berkembang. Karena perusahaan-perusahaan profit mendukung pangan
hasil rekayasa genetika, beberapa pihak khawatir bahwa kemungkinan
dominasi pasar mereka dapat berdampak negatif pada petani kecil,
terutama petani miskin yang tidak dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan bioteknologi besar untuk mendapatkan lahan dan
pangsa pasar beras.
ANALISIS (Valerie)
Rekayasa genetika adalah bidang yang kontroversial dan penuh dengan
pertimbangan etika. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari rekayasa
genetika, tetapi di sisi lain, ada juga risiko dan etika yang harus dipertimbangkan.
Berikut adalah beberapa manfaat dan risiko, serta pertimbangan etika terkait
dengan rekayasa genetika:
KESIMPULAN (Keiko) ✅
Dari hasil analisa kami, dapat disimpulkan bahwa rekayasa genetika telah
memajukan pemahaman dari banyak aspek, mulai dari aspek teoritis hingga
praktis dari fungsi dan organisasi gen. Perhatian khusus telah difokuskan pada
rekayasa genetika karena kekhawatiran akan masuknya sifat-sifat yang tidak
menguntungkan, sehingga berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit.
Contohnya Beras Emas, kejelasan akan manfaat kesehatan yang dapat diperoleh
dengan mengonsumsinya juga masih belum dapat dipastikan. Namun, para
Keiko/3, Feysha/13, Nicole/26, Valerie/32
pendukung menyatakan bahwa resiko akan hal tersebut sangatlah minim. Akan
tetapi, kami berpendapat bahwa hanya karena kemungkinan rekayasa genetika
dapat mengancam keanekaragaman hayati tersebut sangat minim, bukan berarti
tidak akan pernah terjadi. Oleh karena itu, kita berharap masyarakat dapat
bersikap bijak ketika menentukan solusi atau alternatif dalam mengatasi suatu
permasalahan, seperti dalam kasus ini, Beras Emas diharapkan dapat mengurangi
kasus VAD.
Daftar Pustaka:
● GMOs - political and ethical concerns
● Kontroversi Produk Rekayasa Genetika Yang Dikonsumsi Masyarakat
● Genetically Modified Organisms: The Golden Rice Debate | NYU Langone
Health
● Genetic Engineering
● Mencari Produk Unggul Lewat Rekayasa Genetik
● Rekayasa Genetik: Pengertian, Manfaat, dan Dampaknya Halaman all -
Kompas.com
● https://www.jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/34#:~:text=Beberapa%2
0potensi%20resiko%20yang%20muncul,transfer%20gen%20pada%20tanama
n%20liar%2C
● Genetically modified foods: safety, risks and public concerns—a review - PMC
● https://generasibiologi.com/2016/02/rekayasa-genetika-dan-permasalahan.
html
● https://doaj.org/article/b1fbc29eb4d84f769e03f2889eedb8dd
● https://nationalgeographic.grid.id/read/13304080/modifikasi-gen-embrio-m
anusia-berhasil-dilakukan-untuk-pertama-kalinya
● https://www.britannica.com/science/genetic-engineering/Process-and-techn
iques
● https://news.mongabay.com/2023/09/is-the-genetically-modified-nutrient-ri
ch-golden-rice-as-safe-as-promised/