Anda di halaman 1dari 2

Dampak Optrimalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pelajar selama Pandemi di NTT

Teman-teman sekalian, Seperti yang kita ketahui, NTT termasuk daerah tertinggal, teknologi masih
jauh dari kebanyakan masyarakat NTT apalagi yang tinggal dipedalaman NTT. Hal ini pun juga terjadi
pada anak- anak muda dalam hal ini anak sekolah yang harusnya sudah harus mengerti tentang
teknologi informasi dan komunikasi tapi nyatanya tidak bisa, mengoperasikan hp dan laptoppun
susah.

Nh, Pada saat Pandemi covid 19, Pembelajaran sekolah yang sebelumnya dilakukuan dengan tatap
muka, harus dilakukan secara jarak jauh sebagai bentuk Penerapan protokol Covid 19. Pembelajaran
jarak jauh yang terjadi dilakukan secara online dimana pihak sekolah tetap melakukan kegiatan
belajar mengajar menggunakan teknologi informasi dan komunikasi melalui media seperti aplikasi E-
Learning, perpesanan atau video converence. Hal ini juga terjadi NTT, dan keadaan ini memaksa
anak-anak, guru-guru bahkan orangtua yang mendampingi anak-anak dirumah untuk terbiasa
menggunakan teknologi komunikasi informasi dan komunikasi sebagai alat bantu pembelajaran.

Anak-anak pun sudah mulai mengoperasikan HP, Orangtua mengusahakan untuk membelikan HP,
yang sbelumnya hanya anak-anak tertentu saja yang ekonominya berkecukupan atau yang tinggal
diibukota pprovinsi.

Beberapa platform yang dapat membantu pelaksanaan pembelajaran daring (online) seperti e-
learing dan bentuk video conference seperti Google meet, Zoom dan Ms Team juga digunakan untuk
menunjang pembelajaran online ini. Teknologi juga membantu anak dalam memperoleh materi-
materi pelajaran dengan mengakses berbagai macam website serta aplikasi misalnya slide share.
Selain itu anak juga bisa mendapatkan tambahan materi pembelajaran dengan memanfaatkan
berbagai situs media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube dan lain sebagainya.

Sedangkan sebelumnya anak-anak di NTT masih jauh itu, untuk belajar susah dan sering tertinggal

Pemerintah juga mendukung program pembelajaran jarak jauh agar aktivitas pendidikan tetap

terlaksana selama masa pandemi. Salah satu upaya pemerintah yaitu dengan menyediakan wifi di
Sekolah-sekolah yang sebelumnya jaringannya terkendala dan sebagainya.

Dampaknya anak-anak di NTT jadi lebih dekat dengan teknologi,tidak melek sudah tidak kagok
memegang HP, laptop dll. Mereka juga dapat mengetahui lebih banyak hal yang sama dengan
teman-teman di Jawa yang sudah lebih maju. Walaupun tak bisa di pungkiri bahwa di bagian
pedalaman masih ada juga yang memang masih susah untuk terhubung ke internet, atau juga
kendala membeli Hp sebagai media utk pembelajaran ataupun jaringan.

Tapi sejauh ini saya sangat bersykur akan adanya optimalisasi teknolohi khusunya Informasi dan
komunikasi berbagi Eplatform saat pandemic, sehingga membuat NTT juga bisa berkembang
perlahan-lahan. Dan tentu saja ini membantukan pemerataan pengetahuan di seluruh inonesia.

Saya sigi, sbg anak NTT asli berharap Smeoga kedepannya anak-anak NTT semakin maju lagi
mengejar ketertinggalan, ddan didukung pemerintah untuk sekolah, prasarana mauapun sarana di
NTT, jairnang sehingga bisa mendukung Indonesia yang lebih maju.

Awan hitam pertanda hujan


Dibawa angin menuju Pantai Ketapang

Dalam pantun beta sampaikan

Teman-teman ayo main ke Kupang

Anda mungkin juga menyukai