Fadia sahara

XII MIPA 5

Bahasa Indonesia

Teks editorial mengenai sekolah daring

Tesis

Dengan adanya COVID 19 ini, kementrian pendidikan dan kebudayaan republik indonesia
(KEMENDIKBUD) mengeluarkan beberapa kebijakan yaitu dengan diberlakukannya sekolah daring
dirumah saja secara online. KEMENDIKBUD menyarankan supaya melaksanakan sistem belajar
secara online untuk mencegah penularan di sekolah. Sepintas tampaknya hal ini terlihat mudah,
namun ternyata tidak semudah saat belajar di sekolah dikarenakan perlu kuota internet yang
memadai dan tidak hanya itu sinyal pun harus stabil. Banyak isu dan masalah yang terjadi selama
proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara online.

Argumentasi

Adanya kebijakan tersebut tentu saja banyak hal hal yang harus diperhatikan. Terutama bagi siswa
yang secara langsung terganggu proses belajarnya. Siswa yang belajar dirumah pun harus mengakses
menggunakan internet. Pasalnya hal ini membuat kontroversi dikalangan orang tua hal ini memaksa
semua orang tua untuk menyediakan sarana online yang memadai.

Tetapi tidak semua siswa menikmati fasilitas sekolah online ini banyak kendala yang dihadapi seperti
tidak memiliki kuota internet, tidak memiliki smartphone, akses sinyal tidak terjangkai dan tidak
stabil. Tentu saja tidak semua kalangan sanggup melaksanakan hal tersebut. Belum lagi tingkat
disiplin anak yang menurun saat belajar di rumah. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian dinas
pendidikan setempat. Misalnya melalui penyediaan kuota internet belajar secara gratis, yang sedikit
banyak membantu meringankan beban orang tua untuk membayar tagihan internet yang
membengkak.

Kesimpulan/penegasan ulang

Melalui bantuan dari pemerintah terkait, paling tidak masalah yang terjadi dengan keputusan belajar
online ini dapat diredam. Jika tidak tentu saja akan tetap banyak orang tua yang kurang setuju jika
belajar online diperpanjang hingga akhir tahun. Terutama bagi yang terdampak secara ekonomi dan
tidak memiliki cukup sarana dan prasarana untuk pelaksanaan belajar online tersebut.

Semua kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan harus bisa menjembatani antara kebutuhan
proses belajar di tengah pandemi corona. Jangan sampai kebijakan yang ada hanya bisa dijangkau
oleh kalangan siswa tertentu.