Anda di halaman 1dari 128

PERANAN AKTIVITAS PENGENDALIAN PADA SIKLUS PENDAPATAN

DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PENDAPATAN PADA BAKSO


KEMON GALAXY

DRAF SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memeroleh gelar Sarjana
Akuntansi

Oleh:
Mario Gregorius Narendra Nugroho Adi
2017130180

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM SARJANA AKUNTANSI
Terakreditasi oleh BAN-PT No. 1789/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018
BANDUNG
2022
istilah asing harusnya dicetak miring (italics)

THE ROLE OF CONTROL ACTIVITIES IN REVENUE CYCLE TO


INCREASE REVENUE RECEIPT AT BAKSO KEMON GALAXY

UNDERGRADUATE THESIS (DRAFT)

Submitted to complete part of the requirements


for Bachelor’s Degree in Accounting

By:
Mario Gregorius Narendra Nugroho Adi
2017130180

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY

coba cek template yg baru, harusnya


FACULTY OF ECONOMICS
Program in Accounting ACCOUNTING DEPARTMENT
Accredited by BAN-PT No. 1789/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018
BANDUNG
2022
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM SARJANA AKUNTANSI

PERANAN AKTIVITAS PENGENDALIAN PADA SIKLUS PENDAPATAN


DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PENDAPATAN PADA BAKSO
KEMON GALAXY

Oleh:
Mario Gregorius Narendra Nugroho Adi
2017130180

PERSETUJUAN DRAF SKRIPSI UNTUK DISIDANGKAN

Bandung, 3 Januari 2022


Ketua Program Sarjana Akuntansi,

Felisia,SE.,AMA., M.Ak.,CMA.
Pembimbing Skripsi

Elsje Kosasih, Dra.,Ak.,M.Sc.,CMA.


ABSTRAK

Industri kuliner adalah salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Variasi dan
keunikan-keunikannya yang membuat industri ini terus berkembang. Seiring dengan
perkembangan industri tersebut, persaingan pada industri kuliner juga semakin ketat. Strategi
dan inovasi harus bisa ditingkatkan untuk membuat perusahaan di industri kuliner tersebut
tidak ketinggalan zaman dan terus dipandang masyarakat. Dalam menciptakan strategi dan
inovasi yang tepat, perlu informasi yang tepat pula agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor
dan meningkatkan penerimaan pendapatan. Salah satu cara untuk mendukung tujuan tersebut
adalah adanya aktivitas pengendalian yang sesuai dengan siklus pendapatannya.
Penelitian ini menggunakan teori sistem informasi akuntansi pada siklus
pendapatan. Selain itu pada penelitian ini juga menggunakan teori aktivitas pengendalian
berdasarkan COSO ERM untuk diterapkan pada siklus pendapatan perusahaan. Pada siklus
pendapatan, terdapat beberapa aktivitas, yaitu penerimaan pesanan, pengiriman barang,
penagihan dan penerimaan kas. Terdapat berbagai ancaman yang dapat mengganggu aktivitas-
aktivitas tersebut. Aktivitas pengendalian tersebut dilaksanakan untuk memberikan keyakinan
wajar bagi perusahaan bahwa tujuan pengendalian dapat tercapai. Dengan dikendalikannya
risiko dan ancaman pada siklus pendapatan, diharapkan penerimaan pendapatan perusahaan
dapat ditingkatkan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian descriptive study. Descriptive
study adalah metode yang didesain untuk mengumpulkan data yang mendeskripsikan
karakteristik dari seseorang, kejadian, atau situasi yang sedang diteliti. Penelitian ini dilakukan
pada Bakso Kemon Galaxy yang bergerak di industri kuliner. Teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Penelitian
lapangan dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan studi
kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan aktivitas
pengendalian.
Setelah dilakukannya penelitian dan pembahasan, ditemukan bahwa masih
terdapat penerapan aktivitas pengendalian pada Bakso Kemon Galaxy yang belum memadai.
Struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan yang ada pada Bakso Kemon Galaxy belum
memadai, karena Bakso Kemon Galaxy tidak membedakan bagian kitchen dan bar meskipun
kedua bagian tersebut memiliki deskripsi pekerjaan yang berbeda. Otorisasi pada kegiatan
penerimaan pesanan belum memadai karena waiter dan kasir diberikan kewenangan oleh
manager untuk saling bertukar pekerjaan dan karyawan perusahaan belum memiliki nomor
identifikasi khusus. Pemisahan fungsi yang dijalankan juga belum memadai, Fungsi custody
dan recording masih dijalankan oleh waiter dan kasir yang dapat saling bertukar pekerjaan,
Sebaiknya waiter hanya melakukan pemesanan dan pengiriman pesanan saja dan kasir hanya
melakukan penagihan serta penerimaan pembayaran. Penggunaan dan desain dokumen-
dokumen pada Bakso Kemon Galaxy cukup memadai, namun dokumen tersebut belum diberi
prenumbered dan dokumen captain order belum memiliki kolom otorisasi bagi kasir, kitchen
dan bar. Sebaiknya dokumen captain order diberi prenumbered dan diberi kolom otorisasi
bagi kasir, kitchen dan bar. Pengamanan atas aset dan dokumen yang dijalankan belum
memadai, Aset kas yang diterima atas pembayaran dari pelanggan hanya disimpan pada laci
yang tidak terkunci. Sebaiknya laci yang digunakan untuk menyimpan aset kas tersebut diberi
kunci. Pemeriksaan independen atas proses pada siklus penjualan di Bakso Kemon Galaxy
sudah dijalankan namun pemeriksaan independen atas pada dokumen-dokumen pendukung
proses aktivitas penjualan tersebut belum dijalankan. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan
independen pada dokumen-dokumen pendukung tersebut.

Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Aktivitas Pengendalian, Siklus Pendapatan.


kata kunci menggunkan huruf kecil dan diurutkan berdasarkan alfabet

v
ABSTRACT
Culinary industry is one of the fastest growing industries in Indonesia. The variety dan
uniqueness that make this industry continue to grow. Along with the development of that
industry, competition in the culinary industry is also getting tougher. Strategies and
innovations must be improved to make the culinary industry not outdated and continue to be
regarded by the public. In creating that right strategies and innovations, the right information
is also needed in order to remain competitive with the other competitors and increase revenue
receipt. one way to support that goal is the control activities aligned with the revenue cycle.
This research uses the theory of accounting information system in revenue
cycle. Furthermore, the researcher uses the theory of control activities based on COSO ERM
and applies this theory to the company’s revenue cycle. In revenue cylce, there are some
activites, sales order entry, shipping, billing, and cash collections. There are numerous threats
that may cause interference in those activities. The control activities can give reasonable
assurance that the purpose of controls can achieved. By controlling the risk and threats in the
revenue cycle, it is expected that the company’s revenue can be increased.
This research uses the descriptive study method. Descriptive study method is
a method designed to collect data that describes the characteristics of a group of people,
events, or situations being studied, This research was conducted on Bakso Kemon Galaxy,
which is engaged in the culinary industry. The data collection techniques used in this research
are field research and library research. The field research conducted through interviews,
observations, and documentation, while library research was done by learning books related
to control activties.
After conducting the research and discussion, it was found that the
implementation of control activities on Bakso Kemon Galaxy was still inadequate. The
organizational structure and job description of Bakso Kemon Galaxy are still inadequate,
because Bakso Kemon Galaxy does not differentiate between the kitchen and bar division even
though that two divisions have different job descriptions. Authorization for sales order entry
activity is not sufficient because waiters and cashiers are authorized by the manager to do the
same jobs and the employees are not yet have a unique number identification. The separation
of functions that are carried out is also inadequate, the function of custody and recording are
still carried out by waiters and cashiers who can exchange jobs. It is recommended that the
waiter only take place to orders and send the orders, and the cashier only does the billing
activities and receiving payments. The use and design of the documents on Bakso Kemon
Galaxy are adequate, but the documents are not prenumbered and the captain order
documents do not have yet authorization columns for the cashier, kitchen and bar division. It
is better that the captain order document is prenumbered and have an authorization column
for the cashier, kitchen and bar. The safeguarding assets and documents that are carried out
is inadequate. Cash that received for payments from customers are only saved in unlocked
drawers. It is recommended that the drawer used to safe the cash, is given a lock. An
independent checks on the sales activity process at Bakso Kemon Galaxy has been performed,
but not on the supporting documents for the sales activity process. It is recommended that the
company should perfom independent checks on the supporting documents.

Keywords: Accounting Information System, Control Activities, Revenue Cycle


kata kunci menggunkan huruf kecil saja

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya yang
melimpah bagi peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul”
PERANAN AKTIVITAS PENGENDALIAN PADA SIKLUS PENDAPATAN
DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PENDAPATAN PADA BAKSO
KEMON GALAXY”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan. Peneliti menyadari bahwa selama
perkuliahan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari perhatian, dukungan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Peneliti dengan penuh rasa hormat ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang peneliti terima kepada:

1. Albertus Pasaribu dan Maria Goretti Retno Adi, selaku orang tua peneliti, yang
tidak pernah berhenti dalam memberikan doa dan dukungan secara moril maupun
materiil bagi peneliti.
2. Ibu Elsje Kosasih, Dra.,Ak.,M.Sc.,CMA. selaku dosen pembimbing peneliti yang
telah memberikan waktu, bimbingan dan saran bagi peneliti sejak awal penulisan
hingga selesainya skripsi ini.
3. Bapak Pangudi dan Ibu Yuli serta seluruh karyawan Bakso Kemon Galaxy yang
telah memberikan izin untuk menggunakan Bakso Kemon Galaxy sebagai unit
penelitian, meluangkan waktu untuk wawancara dan memberikan data perusahaan
yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Monica Paramita Ratna Putri Dewanti, S.E., M.Ak. selaku dosen wali peneliti
yang telah memberikan waktu dan saran kepada peneliti sejak awal memasuki
perkuliahan hingga penyelesaian studi peneliti.
5. Kepada yang terhormat kedua bapak/ibu dosen penguji skripsi. Terima kasih
karena telah meluangkan waktu untuk membaca dan menguji skripsi ini.
6. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
peneliti.

vii
7. Seluruh staf administrasi tata usaha dan perpustakaan di Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Parahyangan yang telah membantu peneliti selama proses
penelitian skripsi ini.
8. Terima kasih untuk Mas Ndito yang telah membantu peneliti dalam proses
penulisan skripsi ini.
9. Untuk Mbak Riri dan Dek Yodya, terima kasih atas bantuan dan dukungan dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
10. Terima kasih kepada seluruh keluarga peneliti yang telah memberikan dukungan
dan perhatian bagi peneliti.
11. Kepada teman-teman “candle behavior”, Nino, Vino, Ico dan Inez, terima kasih
atas semua canda dan tawa yang telah kalian berikan kepada peneliti selama
perkuliahan.
12. Kepada Radit, Juna, Alfred dan seluruh teman-teman akuntansi Unpar lainnya
yang telah menemani dan membantu peneliti dalam perkuliahan.
13. Teman-teman di Universitas Katolik Parahyangan dan berbagai pihak lainnya
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.
14. Teman-teman peneliti yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selalu
memberikan dukungan dan semangat bagi peneliti baik secara langsung ataupun
tidak langsung.
15. Untuk Theresa Novira Rezalin, yang selalu hadir di samping peneliti, terima kasih
atas semua dukungan, perhatian dan kehadirannya dalam menemani peneliti dan
mendengar segala keluh kesah yang dialami peneliti selama perkuliahan dan
penyelesaian skripsi ini. Terus semangat agar mencapai apa yang sudah
direncanakan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

viii
DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................................v

ABSTRACT................................................................................................................vi

KATA PENGANTAR...............................................................................................vii

DAFTAR TABEL.....................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian.............................................................................. 1

1.2. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2

1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3

1.5. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6

2.1. Sistem Informasi Akuntansi .......................................................................... 6

2.1.1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi ..................................................... 6

2.1.2. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi ................................. 7

2.1.3. Informasi yang Bermanfaat .................................................................... 7

2.2. Internal Control ............................................................................................. 8

2.2.1. Definisi Internal Control ........................................................................ 8

2.2.2. COSO’s Internal Control Framework dan COSO’s Enterprise Risk


Management ........................................................................................... 9

2.2.3. Tujuan dan Fungsi Internal Control ...................................................... 9

2.2.4. Komponen Internal Control................................................................. 10

ix
Internal Environment ......................................................................... 11

Objective Setting ................................................................................ 12

Event Identification............................................................................ 13

Risk Assesment and Risk Response .................................................... 13

Control Activities ............................................................................... 14

Information and Communcation........................................................ 14

Monitoring ......................................................................................... 15

2.2.5. Keterbatasan Internal Control.............................................................. 15

2.3. Aktivitias Pengendalian ............................................................................... 16

2.3.1. Definisi Aktivitas Pengendalian........................................................... 16

2.3.2. Tujuan dan Manfaat Aktivitas Pengendalian ....................................... 16

2.3.3. Aktivitas Pengendalian yang Memadai ................................................ 17

2.3.4. Komponen Aktivitas Pengendalian ...................................................... 17

Proper Authorization of Transactions and Activities ........................ 17

Segregation of duties ......................................................................... 18

Project Development and Acquisition controls ................................. 18

Change Management Controls .......................................................... 18

Design and Use of Documents and Records ..................................... 19

Safeguarding Assets Records and Data............................................. 19

Independent Checks on Performance ................................................ 20

2.4. Siklus Pendapatan........................................................................................ 21

2.4.1. Definisi Siklus Pendapatan .................................................................. 21

2.4.2. Tujuan Siklus Pendapatan .................................................................... 21

2.4.3. Aktivitas Dalam Siklus Pendapatan ..................................................... 22

Sales Order Entry .............................................................................. 22

x
Shipping ............................................................................................. 24

Billing ................................................................................................ 25

Cash Collection ................................................................................. 26

2.4.4. Ancaman pada Siklus Pendapatan ....................................................... 26

2.4.5. Siklus Pendapatan Pada Restoran ........................................................ 28

2.5. Penerimaan Pendapatan ............................................................................... 28

2.6. Hubungan Aktivitas Pengendalian Pada Siklus Pendapatan Dengan


Penerimaan Pendapatan ................................................................................. 29

BAB 3 METODE DAN OBJEK PENELITIAN ................................................. 31

3.1. Metode Penelitian ........................................................................................ 31

3.1.1. Variabel Penelitian ............................................................................... 31

3.1.2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 32

3.1.3. Langkah-langkah Penelitian ................................................................. 33

3.1.4. Periode Penelitian................................................................................. 33

3.2. Objek Penelitian .......................................................................................... 34

3.2.1. Sejarah singkat Bakso Kemon Galaxy ................................................. 34

3.2.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan ....................................... 35

3.2.3. Aktivitas Penjualan dan Penerimaan Pendapatan Pada Perusahaan .... 41

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 43

4.1. Prosedur Pada Siklus Pendapatan di Bakso Kemon Galaxy ....................... 43

4.1.1. Prosedur Sales Order Entry ................................................................. 43

Prosedur Sales Order Entry Melalui Dine-In .................................... 45

Prosedur Sales Order Entry Melalui Aplikasi Jasa Transportasi


Online ................................................................................................ 46

4.1.2. Prosedur Billing.................................................................................... 47

xi
Prosedur Billing Melalui Dine-in ...................................................... 48

Prosedur Billing Melalui Aplikasi Jasa Transportasi Online............. 48

4.1.3. Prosedur Cash Collection..................................................................... 49

Prosedur Cash Collection Melalui Dine-in ....................................... 51

Prosedur Cash Collection Melalui Aplikasi Jasa Transportasi


Online ................................................................................................ 51

4.1.4. Prosedur Shipping ................................................................................ 52

Prosedur Shipping Melalui Dine-in ................................................... 53

Prosedur Shipping Melalui Aplikasi Jasa Transportasi Online ......... 53

4.2. Evaluasi Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan ............................... 53

4.2.1. Evaluasi Struktur Organisasi ................................................................ 54

4.2.2. Evaluasi Deskripsi Pekerjaan ............................................................... 56

4.3. Aktivitas Pengendalian pada Siklus Pendapatan Bakso Kemon Galaxy..... 63

4.3.1. Aktivitas Pengendalian Pada Prosedur Sales Order Entry .................. 63

Proper Authorization of Transaction and Activities.......................... 63

Segregation of Duties ........................................................................ 66

Design and Use of Documents and Records ..................................... 67

Safeguarding Assets, Records, and Data........................................... 68

Independent Checks on Performance ................................................ 69

4.3.2. Aktivitas Pengendalian Pada Prosedur Billing..................................... 70

Proper Authorization of Transaction and Activities.......................... 71

Segregation of Duties ........................................................................ 72

Design and Use of Documents and Records ..................................... 73

Safeguarding Assets Records and Data............................................. 74

Independent Checks on Performance ................................................ 76

xii
4.3.3. Aktivitas Pengendalian pada Prosedur Cash Collection ...................... 77

Proper Authorization of Transactions and Activities ........................ 77

Segregation of Duties ........................................................................ 78

Design and Use of Documents and Records ..................................... 79

Safeguarding Assets, Records and Data............................................ 80

Independent Checks on Peformance................................................. 81

4.3.4. Aktivitas Pengendalian Pada Prosedur Shipping ................................. 82

Proper Authorization of Transaction and Activities.......................... 83

Segregation of Duties ........................................................................ 84

Design and Use of Documents and Records ..................................... 85

Safeguarding Assets, Records and Data............................................ 86

Independent Checks On Performance ............................................... 87

4.4. Peranan Aktivitas Pengendalian pada Siklus Pendapatan untuk


Meningkatkan Penerimaan Pendapatan pada Bakso Kemon Galaxy ............ 89

BAB 5 Kesimpulan dan saran .............................................................................. 92

5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 92

5.2. Saran ............................................................................................................ 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENELITI

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Ancaman Pada Siklus Pendapatan.............................................................27

Tabel 4.1. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Sales Order Entry............43

Tabel 4.2. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Billing..............................47

Tabel 4.3. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Cash Collections.............49

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Shipping............................52

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Evaluasi Struktur Organisasi...........54

Tabel 4.6. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Evaluasi Deskripsi Pekerjaan.........57

Tabel 4.7. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Proper Authorization of


Transactions and Activities Pada Prosedur Sales Order Entry................64

Tabel 4.8. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Segregation of Duties Pada


Prosedur Sales Order Entry.....................................................................66

Tabel 4.9. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents
and Records Pada Prosedur Sales Order Entry........................................67

Tabel 4.10. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Safeguarding Assets, Records,


and Data Pada Prosedur Sales Order Entry............................................69

Tabel 4.11. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Independent Checks On


Performance Pada Prosedur Sales Order Entry......................................70

Tabel 4.12. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Proper Authorization of


Transaction and Activities Pada Prosedur Billing...................................71

Tabel 4.13. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Segregation of Duties Pada


Prosedur Billing.......................................................................................72

Tabel 4.14. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents
and Records Pada Prosedur Billing.........................................................73

xiv
Tabel 4.15. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Safeguarding Assets, Records,
and Data Pada Prosedur Billing..............................................................75

Tabel 4. 16. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Independent Checks on


Performance Pada Prosedur Billing........................................................76

Tabel 4.17. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Proper Authorization of


Transaction and Activities Pada Prosedur Cash Collections.................77

Tabel 4.18. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Segregation of Duties Pada


Prosedur Cash Collections......................................................................78

Tabel 4.19. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents
and Records Pada Prosedur Cash Collections........................................79

Tabel 4.20. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Safeguarding Assets, Records,


and Data Pada Prosedur Cash Collections.............................................80

Tabel 4.21. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Independent Checks on


Performance Pada Prosedur Cash Collections.......................................82

Tabel 4.22. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Proper Authorization of


Transaction and Activities Pada Prosedur Shipping...............................83

Tabel 4.23. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Segregation of Duties Pada


Prosedur Shipping...................................................................................84

Tabel 4.24. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents
and Records Pada Prosedur Shipping.....................................................85

Tabel 4.25. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Safeguarding Assets, Records,


and Data Pada Prosedur Shipping..........................................................87

Tabel 4.26. Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Independent Checks on


Performance Pada Prosedur Shipping....................................................88

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kubus COSO ERM...............................................................................11

Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi Bakso Kemon Galaxy............................... 35

Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi Bakso Kemon Galaxy Rekomendasi


Penulis..................................................................................................56

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumen captain order minuman

Lampiran 2. Dokumen captain order makanan

Lampiran 3. Dokumen Tagihan

Lampiran 4. Dokumen Struk

Lampiran 5. Rekomendasi Prosedur Penjualan Bakso Kemon Galaxy Melalui


Pemesanan dine-in

Lampiran 6. Rekomendasi Prosedur Penjualan Bakso Kemon Galaxy Melalui


Pemesanan Aplikasi Jasa Transportasi Online

Lampiran 7. Flowchart Rekomendasi Aktivitas Penjualan Bakso Kemon Galaxy


Melalui Pemesanan Dine-in

Lampiran 8. Flowchart Rekomendasi Aktivitas Penjualan Bakso Kemon Galaxy


Melalui Pemesanan Aplikasi Jasa Transportasi Online

Lampiran 9. Rekomendasi Desain Captain Order Makanan

Lampiran 10. Rekomendasi Desain Captain Order Minuman

xvii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Industri kuliner merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia.
Semakin unik dan bervariasinya kuliner di Indonesia adalah tanda bahwa kuliner
Indonesia memang terus berkembang. Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang
menjanjikan sehingga tidak sedikit masyarakat yang ingin terjun ke bisnis tersebut.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
bisnis kuliner memberikan kontribusi yang terbesar untuk sektor ekonomi kreatif yang
menyumbangkan hingga 30% (persen) dari total pendapatan sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif. (Kemenparekraf, 2017)

Di era modern seperti sekarang ini, persaingan yang terjadi pada


industri kuliner semakin ketat. Dengan semakin ketatnya persaingan tersebut,
perusahaan yang bergerak pada industri kuliner harus bisa meningkatkan
kemampuannya yang lebih agar bisa menjadi market leader. Strategi dan inovasi harus
bisa ditingkatkan secara terus menerus agar tidak menjadi ketinggalan zaman dan terus
dipandang oleh masyarakat. Dengan demikian, perusahaan bisa menjalani usahanya
agar sejalan dengan perilaku dan pola hidup masyarakat Indonesia yang konsumtif.

Masyarakat di kota-kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek,


memiliki gaya hidup yang berbeda dengan kota-kota kecil lainnya. Pola hidup
masyarakat di kota-kota besar yang bekerja hingga larut malam membuat mereka
bergantung pada restoran-restoran yang ada di sekitar tempat mereka bekerja. Maka
dari itu restoran yang menyajikan jenis makanan seperti bakso, memiliki popularitas
di semua kalangan, dan itulah salah satu keunggulannya.

Bakso Kemon, yang sudah tersebar di kota-kota besar di pulau Jawa


dan di Batam, merupakan salah satu restoran yang menyajikan makanan tidak hanya
untuk kalangan muda saja tetapi juga bagi semua kalangan, dengan gaya yang
kekinian. Persaingan pada industri kuliner kekinian yang semakin ketat, membuat

1
Bakso Kemon Galaxy memerlukan keunggulan kompetitif agar tetap bisa bertahan dan
terus berkembang. Strategi dan inovasi perlu ditingkatkan secara terus menerus, maka
dari itu dalam menciptakan strategi dan inovasi yang baik dan tepat, perlu informasi
yang baik dan tepat pula. Informasi yang baik dan tepat perlu dikelola dengan
pengendalian yang memadai dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan, sehingga
akhirnya dapat menyusun strategi yang tepat agar tetap bisa bersaing dengan
kompetitor dan meningkatkan penerimaan pendapatan. Dalam meningkatkan
penerimaan pendapatan, siklus pendapatan perlu dikendalikan melalui aktivitas
pengendalian yang sesuai dengan prosedur penerimaan pendapatan agar berjalan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh Bakso Kemon Galaxy.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dirumuskan beberapa


masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas dalam siklus pendapatan pada Bakso Kemon Galaxy?


2. Bagaimana evaluasi struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dalam menerapkan
aktivitas pengendalian pada Bakso Kemon Galaxy?
3. Bagaimana aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan yang diterapkan oleh
Bakso Kemon Galaxy?
4. Bagaimana peranan aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan yang dilakukan
oleh Bakso Kemon Galaxy dalam meningkatkan penerimaan pendapatan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian
ini:

1. Mengetahui prosedur penerimaan pendapatan pada Bakso Kemon Galaxy.

2. Mengevaluasi struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dalam menerapkan


aktivitas pengendalian pada Bakso Kemon Galaxy

3. Menganalisis aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan yang diterapkan oleh


Bakso Kemon Galaxy.

2
4. Menganalisis peranan aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan yang
dilakukan oleh Bakso Kemon Galaxy dalam meningkatkan penerimaan
pendapatan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

1. Bakso Kemon Galaxy

Memberikan informasi agar bisa dipertimbangkan kembali bagi manajemen


perusahaan mengenai aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan, sehingga
perusahaan dapat meningkatkan penerimaan pendapatannya dengan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam aktivitas pengendalian yang selama ini
sudah dilakukan.

2. Penulis

Memberikan sarana bagi penulis agar lebih memahami mengenai sistem informasi
akuntansi, khususnya aktivitas pengendalian secara lebih dalam dibidang restoran dan
penerapannya di kehidupan nyata.

3. Peneliti Selanjutnya

Menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya terhadap studi dan penelitian mengenai
aktivitas pengendalian pada perusahaan lainnya.

1.5. Kerangka Pemikiran

Pola hidup masyarakat Indonesia yang konsumtif, membuat bisnis kuliner di Indonesia
berkembang pesat. Pada era ini, sudah banyak pengusaha yang berkecimpung di dunia
kuliner, sehingga semakin banyak pengusahanya, semakin ketat pula persaingan yang
muncul. Bakso Kemon merupakan salah satu restoran yang menyajikan makanan yang
dapat dinikmati bagi semua kalangan dengan gaya yang kekinian. Berlokasi di daerah
Galaxy, Bekasi, yang cukup strategis bagi industri kuliner adalah salah satu strategi
Bakso Kemon dalam menjalankan kegiatan usahanya. Tetapi tidak sedikit pula
perusahaan yang muncul dan berlokasi di daerah Galaxy, Bekasi, sehingga persaingan

3
yang tinggi menjadi ancaman bagi Bakso Kemon. Maka dari itu perlu dibutuhkan
keunggulan yang menjadikan Bakso Kemon tetap dipandang oleh masyarakat
dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Informasi yang lengkap dan memadai serta
pengendalian yang sesuai, adalah salah satu cara perusahaan dalam memperoleh
keunggulan yang dimiliki Bakso Kemon.

Informasi yang lengkap dan memadai dibutuhkan oleh seluruh


organisasi atau perusahaan dalam menentukan keputusan yang baik dan tepat sasaran.
Prosedur yang dimiliki oleh perusahaan adalah salah satu alat yang dapat membantu
dalam menentukan keputusan. Proses bisnis adalah sekumpulan aktivitas dan
pekerjaan yang saling berhubungan, terkoordinasi, dan terstruktur yang dilaksanakan
oleh individual atau komputer, atau mesin yang membantu perusahaan dalam
mencapai tujuan. Proses bisnis tersebut terbagi menjadi lima bagian yaitu, revenue
cycle atau siklus pendapatan, expenditure cycle, production cycle, payroll cycle, dan
financing cycle. (Romney & Steinbart, 2018:33).

Siklus pendapatan merupakan salah satu siklus utama yang dilakukan


perusahaan. Siklus pendapatan adalah sekumpulan aktivitas bisnis dan proses operasi
informasi yang berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan
serta memperoleh pembayaran atas penjualan tersebut. Proses pada siklus pendapatan
terdiri dari, sales order entry, shipping, billing, dan cash collections (Romney &
Steinbart, 2018:381). Pada setiap proses dalam siklus, terdapat aktivitas dan risiko
tersendiri. Perbedaan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan membuat perbedaan
pula pada risiko-risiko yang dapat dialami perusahaan tersebut, sehingga adanya
pengendalian merupakan salah satu upaya dalam meminimalkan adanya risiko
tersebut. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang menyediakan
jaminan wajar yang membantu pencapaian dari tujuan pengendalian dan tanggapan
atas risiko yang dilakukan sudah memadai (Romney & Steinbart, 2018:238). Maka
dari itu dengan melakukan aktivitas pengendalian tersebut yang meliputi proper
authorization of transactions and activities, segregation of duties, project development
and acquisition controls, change management controls, design and use of documents
and records, safeguarding assets, records and data dan independent checks on

4
performance., diharapkan siklus pendapatan di perusahaan akan lebih efektif dan
efisien.

Tambahkan gambar kerangka pemikiran

5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi Akuntansi

Informasi diperlukan bagi semua perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.


Informasi tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan oleh perusahaan, sehingga
dibutuhkan sistem informasi yang memadai, agar perusahaan dapat mengolah
informasi tersebut melalui sistem informasi akuntansi.

2.1.1.Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Romney dan Steinbart (2018:29) menyatakan bahwa sistem adalah sekumpulan


komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian lain mengenai sistem yaitu koleksi atas sumber daya yang berkaitan
sehingga tujuan tertentu dapat tercapai (Bodnar & Hopwood, 2013:1). Berdasarkan
kedua pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa sistem adalah sekumpulan sumber
daya yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan.

Menurut Romney dan Steinbart (2018:29), informasi adalah data yang


telah dikelola dan diproses agar memiliki makna dan mendukung dalam proses
pengambilan keputusan. Informasi tersebut digunakan oleh dua belah pihak yakni
pihak eksternal dan pihak internal. Ketika kuantitas dan kualitas informasi semakin
baik, maka pengambilan keputusan pun akan semakin baik juga.

Berdasarkan pernyataan Romney dan Steinbart (2018:36), sistem


informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan dan
memroses data akuntansi maupun data lainnya untuk menghasilkan informasi bagi
pengambil keputusan. Menurut Bodnar dan Hopwood (2013:1), sistem informasi
akuntansi adalah sekumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang
dirancang untuk mengubah data keuangan dan informasi lainnya menjadi informasi.
Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah sistem yang terdiri dari sekumpulan sumber daya, yang
mengumpulkan, merekam, menyimpan dan memroses data akuntansi dan data lainnya

6
untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh pengguna dalam mengambil
keputusan.

2.1.2.Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi pasti memiliki tujuan, seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, yaitu mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah informasi
akuntansi dan data lainnya sebagai dasar pembuat keputusan. (Romney & Steinbart,
2018:36).

Sistem informasi akuntansi yang baik, adalah sistem informasi


akuntansi yang memiliki manfaat bagi perusahaan. Dengan adanya sistem informasi
akuntansi yang baik, perusahaan dapat: (Romney & Steinbart, 2018:37)

1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya dari suatu produk maupun jasa.
2. Meningkatkan efisiensi.
3. Menyebarkan pengetahuan.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada rantai pasokan.
5. Meningkatkan struktur pengendalian internal.
6. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.

2.1.3.Informasi yang Bermanfaat

Informasi yang diperlukan oleh perusahaan adalah informasi yang memadai. Informasi
yang memadai adalah informasi yang bermanfaat bagi perusahaan tersebut. Informasi
yang bermanfaat memiliki enam karakteristik (Romney & Steinbart, 2018:30):

1. Relevant
Informasi harus bisa mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan, dan dapat mengkonfirmasi atau memperbaiki dugaan sebelumnya.

2. Reliable
Informasi harus bebas dari kesalahan atau makna ganda dan menggambarkan kejadian
atau aktivitas organisasi secara akurat

7
3. Complete
Informasi harus lengkap dalam arti tidak menghilangkan aspek penting dari sebuah
aktivitas atau kejadian yang disampaikannya.

4. Timely
Informasi harus disajikan tepat waktu saat dibutuhkan oleh pengguna untuk membuat
keputusan.

5. Understandable
Informasi harus disajikan dalam bentuk yang dapat dipahami dan digunakan oleh
pengguna.

6. Verifiable
Informasi harus dapat dibuktikan kebenarannya dengan cara dua pihak independen
yang memiliki pengetahuan menghasilkan informasi yang sama.

7. Accessible
Informasi harus tersedia ketika dibutuhkan oleh pengguna dan harus dalam bentuk
yang dapat digunakan.

2.2. Internal Control

Perusahaan memerlukan pengambilan keputusan yang tepat dan sesuai agar bisa
mengatasi ancaman dari luar maupun dari dalam dan agar bisa terus bersaing dengan
kompetitornya.

2.2.1.Definisi Internal Control

Berdasarkan pernyataan Romney dan Steinbart (2018:224) Internal control atau


pengendalian internal adalah proses yang diterapkan untuk menyediakan keyakinan
yang memadai untuk memastikan tujuan perusahaan dapat tercapai. Definisi lain
dikemukakan oleh Bodnar dan Hopwood (2013:108) bahwa internal control sebagai
proses yang dilakukan oleh dewan komisaris, manajemen, dan bawahan untuk
menghasilkan keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian yang dijalankan
telah tercapai. Dari kedua pengertian yang telah disebutkan sebelumnya menunjukkan

8
bahwa internal control merupakan suatu sistem pengendalian yang dilakukan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan bawahan yang diterapkan untuk menyediakan
keyakinan yang memadai untuk memastikan tujuan perusahaan dapat tercapai.

2.2.2.COSO’s Internal Control Framework dan COSO’s Enterprise Risk


Management

Internal control pada perusahaan dilakukan berdasarkan kerangka kerja. Romney dan
Steinbart (2018:228) menyatakan pada tahun 1992, Committee of Sponsoring
Organizations of The Treadway Commission (COSO) menerbitkan Internal Control-
Integrated Framework (IC) yang secara luas dapat diterima sebagai sumber internal
control dan tergabung dalam kebijakan, peraturan, dan regulasi yang digunakan untuk
mengendalikan aktivitas bisnis. Pada kerangka kerja ini, digunakan pendekatan
control based. Di dalam COSO IC tersebut, terdapat lima komponen yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya, yaitu control environment, risk assessment,
control activities, information and communication, dan monitoring. Untuk
meningkatkan proses manajemen risiko, selanjutnya COSO mengembangkan
kerangka kerja yang kedua yang disebut Enterprise Risk Management-Integrated
Framework (ERM) (Romney dan Steinbart, 2018:228). Pada kerangka kerja kedua ini
digunakan pendekatan risk based yang di dalamnya terdapat tiga komponen tambahan
yaitu objective settings, event identification, dan risk response sehingga pengendalian
menjadi lebih fleksibel dan relevan karena masing-masing saling berhubungan untuk
mencapai tujuan perusahaan. (Romney dan Steinbart, 2018:230).

2.2.3.Tujuan dan Fungsi Internal Control

Internal Control memiliki tujuan-tujuan yang dikemukakan oleh Romney dan


Steinbart (2018:224), yaitu:

a. Melindungi aset

b. Memelihara catatan dalam keadaan rinci untuk melaporkan aset perusahaan secara
akurat dan sebagaimana mestinya.

c. Memberikan informasi yang dapat diandalkan dan akurat

9
d. Mempersiapkan laporan-laporan keuangan sesuai dengan kriteria

e. Meningkatkan efisiensi kegiatan operasional

f. Mendorong ketaatan pada kebijakan manajerial yang ditentukan

g. Patuh pada hukum dan aturan yang berlaku.

Internal Control memiliki tiga fungsi penting dalam perusahaan


(Romney dan Steinbart, 2018:224), yaitu:

a. Preventive control adalah pengendalian yang menghalangi atau mencegah


munculnya masalah sebelum masalah tersebut terjadi.

b. Detective control adalah pengendalian yang menemukan permasalahan yang tidak


dapat dicegah oleh preventive control.

c. Corrective Control adalah pengendalian dengan mengidentifikasi dan mengoreksi


permasalahan yang terjadi.

2.2.4.Komponen Internal Control

Internal Control memiliki komponen-komponen yang digambarkan dalam model


kubus yang terdiri dari (Romney dan Steinbart, 2018:230):

Empat kolom vertical yang merepresentasikan tujuan strategis COSO ERM.

Delapan baris horizontal atau komponen COSO ERM.

Lapisan bertingkat dari organisasi, dimulai dari entitas tertinggi hingga individual,
banyaknya lapisan ini bergantung pada bentuk organisasi.

10
Gambar 2.1
Kubus COSO ERM

Sumber: COSO’s Enterprise Risk Management Model, Romney dan Steinbart


(2018:230)

Internal Environment
Internal environment atau yang biasa disebut budaya perusahaan merupakan dasar dari
komponen COSO ERM karena dengan adanya internal environment, perusahaan dapat
menciptakan strategi dan tujuan, struktur aktivitas bisnis dan mengidentifikasi,
menilai serta menanggapi risiko. (Romney & Steinbart, 2018:230)

Internal Environment yang lemah dapat menyebabkan kerusakan atau


kegagalan dalam manajemen risiko perusahaan. Komponen-komponen pada internal
environment adalah sebagai berikut (Romney & Steinbart, 2018:230):

Management’s philosophy, operating style, and risk appetite

Management’s philosophy dan operating style berisi tentang keyakinan serta sikap
perusahaan terhadap risiko yang memengaruhi kebijakan serta keputusan
perusahaan. Risk appetite merupakan besarnya risiko yang dapat ditanggung oleh
perusahaan dalam mencapai suatu tujuan.

Internal control oversight by the board of directors

Dewan direksi mewakili pemegang saham dan memberikan tinjauan yang


independen atas kinerja manajemen perusahaan. Direksi juga berkewajiban untuk
menyetujui strategi perusahaan dan meninjau kebijakan pengendalian perusahaan.

11
Commitment to integrity, ethical values, and competence

Perusahaan membutuhkan budaya yang menekan integritas dan komitmen


terhadap nilai-nilai etika serta kompentensi. Manajemen tingkat atas harus
menerapkan nilai-nilai tersebut agar karyawan dapat meniru sikap atasan terhadap
risiko dan pengendalian

Organizational structure

Struktur organisasi perusahaan menyajikan kerangka kerja untuk proses


perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan operasi perusahaan.

Methods of assigning authority and responsibility

Manajemen harus memastikan karyawan memahami tujuan perusahaan. Dengan


memberikan kewenangan dan kewajiban kepada mereka dalam departemen atau
secara individu, dapat membuat mereka menjadi lebih bertanggungjawab untuk
melaksanakan tujuan perusahaan, serta mendorong mereka untuk memiliki
kehendak sendiri untuk berinisiatif dalam menyelesaikan permasalahan.
Kewenangan dan tanggung jawab diberikan dan dikomunikasikan menggunakan
deskripsi pekerjaan, pelatihan karyawan, jadwal operasi, anggaran, kode etik, dan
kebijkaan yang tertulis serta prosedur.

Human resource standard operating procedures

Kebijakan yang tegas dan praktik kepegawaian pada departemen human resource
seperti penerimaan pegawai baru, penggajian, promosi, disiplin, dan aktivitas
kepegawaian lainnya harus dilakukan sesuai standar agar hasilnya mendukung
dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dengan adanya kebijakan yang tegas
tersebut, karyawan akan memiliki tingkat kejujuran yang tinggi yang merupakan
salah satu kekuatan terbesar dalam pengendalian.

Objective Setting
Objective setting yang merupakan komponen kedua dari COSO ERM, sering juga
disebut sebagai visi atau misi dari perusahaan. Manajemen harus menentukan visi,
misi atau tujuan perusahaan sebelum mengidentifikasi events yang dapat memengaruhi

12
pencapaian tujuan perusahaan. Romney dan Steinbart (2018:234) menyatakan bahwa
terdapat empat jenis objective setting, yaitu:

Strategic objectives,adalah tujuan yang harus ditentukan paling awal, yaitu tujuan
jangka panjang perusahaan yang sejalan dengan misi perusahaan, mendukung
misi perusahaan, dan menciptakan nilai terhadap pemegang saham.

Operations Objectives adalah tujuan yang berhubungan dengan efektivitas dan


efisiensi dari operasi perusahaan, menentukan cara mengalokasikan sumber daya
yang akan digunakan oleh perusahaan.

Reporting Objectives yaitu yang membantu memastikan laporan perusahaan yang


dihasilkan baik secara akurat, lengkap, dan dapat diandalkan. Laporan tersebut
juga digunakan perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Compliance Objectives yaitu yang membantu memberikan keyakinan bahwa


semua aturan dan hukum yang berlaku telah dijalankan dan ditaati oleh seluruh
entitas yang ada di perusahaan dalam menunjang pencapaian tujuan perusahaan.

Event Identification
Event oleh COSO, didefinisikan sebagai sebuah insiden atau kejadian yang muncul
dari sumber daya intern atau extern yang memengaruhi implementasi dari strategi atau
pencapaian dari tujuan perusahaan (Romney dan Steinbart, 2018:235). Event dapat
berdampak positif sebagai kesempatan bagi perusahaan maupun negatif yaitu sebagai
ancaman bagi perusahaan. Manajemen harus bisa mengidentifikasi sifat dari event
tersebut apakah menjadi sebuah ancaman atau kesempatan bagi perusahaan.
Manajemen juga perlu menentukan event yang mungkin terjadi dan event yang tidak
akan terjadi, serta memahami hubungannya terhadap tujuan perusahaan.

Risk Assesment and Risk Response


Risiko dari event yang teridentifikasi dinilai dalam beberapa cara, yaitu kemungkinan
terjadi, dampak positif dan negatif, secara individual atau berdasarkan kategori,
efeknya bagi unit perusahaan, dan berdasarkan jenis inherent atau residual. Inherent
risk merupakan risiko yang muncul sebelum diterapkan pengendalian internal,

13
sedangkan residual risk merupakan risiko yang muncul setelah pengendalian internal
diterapkan. (Romney dan Steinbart, 2018:235).

Tidak semua perusahaan memiliki toleransi yang berbeda dalam


menghadapi risiko. Setelah risiko tersebut teridentifikasi, perusahaan perlu menilai
kemungkinan yang akan terjadi dan dampaknya, serta cost dan benefit dari alternatif
yang ada atas risiko tersebut. Menurut Romney dan Steinbart(2018:236), terdapat
empat cara dalam menanggapi risiko:

1. Reduce, yaitu mengurangi kemungkinan terjadi dan dampak dari risiko yang akan
dihadapi, contohnya dengan menerapkan aktivitas pengendalian.
2. Accept, yaitu menerima kemungkinan terjadi dan dampak dari risiko yang akan
dihadapi
3. Share, memberikan risiko yang terjadi dengan pihak luar dengan melakukan
asuransi, outsource, atau melakukan hedging transactions.
4. Avoid, yaitu menghindari risiko dengan tidak melakukan aktivitas yang
menghasilkan risiko tersebut.
Control Activities
Control activities menurut Romney dan Steinbart (2018:238), merupakan kebijakan
dan prosedur yang memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian
tercapai dan risk response yang sudah diterapkan terlaksana dengan baik. Manajemen
menentukan prosedur-prosedur untuk memastikan pengendalian terhadap kepatuhan
dan pelaksanaan dari prosedur yang sudah dirancang tersebut.

Information and Communcation


Komponen yang ketujuh dari kerangka kerja COSO ERM adalah information and
communication yang berhubungan langsung dengan tujuan utama sistem informasi
akuntansi, yaitu mengumpulkan, mencatat, memroses, menyimpan, meringkas, dan
mengkomunikasikan informasi mengenai perusahaan. (Romney dan Steinbart,
2018:244)

Seluruh pihak perusahaan perlu mengetahui pesan yang sama mengenai


cara perusahaan mengelola risiko, maka dari itu perlu komunikasi yang kuat untuk

14
memberi keyakinan yang memadai bahwa pesan tersebut tersampaikan secara tepat di
setiap tingkat dalam perusahaan. Komunikasi yang tidak tepat dapat menimbulkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan. (Romney dan Steinbart, 2018:244)

Monitoring
Komponen terakhir dari kerangka kerja COSO ERM, yaitu monitoring. Monitoring
harus dilakukan secara terus menerus dan dilakukan modifikasi jika diperlukan serta
kekurangan-kekurangannya harus dilaporkan ke pihak manajemen. Monitoring
dilakukan untuk menjamin bahwa semua aktivitas COSO ERM dilakukan secara
efektif (Romney dan Steinbart, 2018:244).

2.2.5.Keterbatasan Internal Control

Internal control memiliki kemampuan dalam memberikan suatu keyakinan tertentu


yang memadai, tetapi sebaik apapun rancangan dan pengoperasian internal control,
dalam mencapai keyakinan yang mutlak sangat sulit dan biayanya sangat besar
(Romney & Steinbart, 2018:224). Internal control memiliki keterbatasan (inherent
limitations), yaitu:

1. Judgment
Kelemahan manusia dalam mengambil keputusan bisnis menjadi salah satu
hambatan dari adanya pengendalian. Keputusan bisnis terkadang dibuat
berdasarkan pertimbangan atau penilaian tertentu yang bergantung pada
ketersediaan waktu, informasi, dan tekanan lingkungan. Faktor-faktor tersebut
dapat mempengaruhi keputusan yang diambil sehingga seringkali dirasa kurang
baik dan mungkin perlu diubah.
2. Breakdowns
Kesalahpahaman oleh karyawan atas instruksi yang diberikan, kesalahan dalam
penilaian, ketidaktelitian dalam melakukan pekerjaan, adanya gangguan juga
merupakan hambatan yang menjadi keterbatasan adanya pengendalian.
3. Management Override
Perusahaan dengan pengendalian internal yang efektif, terkadang mempunyai
manajer yang ingin mengambil keuntungan pribadi atas pengendalian internal.

15
Management override dapat diartikan sebagai mengesampingkan kebijakan dan
prosedur yang telah ditentukan dengan tujuan untuk mengambil keuntungan
pribadi.
4. Collusion
Individu atau kelompok tertentu yang saling bekerja sama untuk melakukan dan
menyembunyikan fakta yang sebenarnya terjadi, diubah datanya sehingga tidak
dapat dilacak oleh pengendalian internal. Kolusi dapat dilakukan oleh dua orang
atau lebih karyawan, bisa dengan pemasok, pelanggan, atau karyawan lainnya.

2.3. Aktivitias Pengendalian

Salah satu komponen pada COSO ERM adalah control activities atau aktivitas
pengendalian yang akan dibahas lebih mendalam pada bagian selanjutnya.

2.3.1.Definisi Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang memberikan keyakinan


yang memadai bahwa tujuan dari internal control dan risk response yang sudah
diterapkan terlaksana dengan baik. (Romney & Steinbart, 2018:238). Berdasarkan
COSO (COSO, 2013:5), aktivitas pengendalian merupakan tindakan-tindakan yang
ditetapkan melalui kebijakan dan prosedur yang memastikan bahwa tindakan
manajemen dapat mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan. Dari kedua definisi
di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur
dalam tindakan manajemen yang memastikan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

2.3.2.Tujuan dan Manfaat Aktivitas Pengendalian

Manajemen membuat suatu set prosedur untuk memastikan kepatuhan dan


pelaksanaan pengendalian. Manajemen bertanggungjawab dalam mengembangkan
sistem yang aman dan terkendali secara memadai. Tindakan tersebut dilakukan agar
pengendalian yang dijalankan oleh perusahaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan
oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya. Aktivitas pengendalian memastikan
perusahaan dapat mengurangi risiko-risiko yang ada pada setiap prosedur-prosedur
yang dijalankan perusahaan.

16
2.3.3.Aktivitas Pengendalian yang Memadai

Aktivitas pengendalian akan efektif jika dirancang bersamaan dengan pendirian


perusahaan ketimbang dirancang setelah perusahaan sudah berdiri karena manajemen
perlu mengeluarkan biaya lebih untuk melibatkan system analysts, designers dan end
users ketika ingin mendesain sistem pengendalian berbasis komputer. Aktivitas
pengendalian sangat berperan penting ketika musim liburan dan akhir tahun karena
tingkat pembobolan keamanan dan kecurangan meningkat akibat dari banyaknya
karyawan yang libur sehingga semakin berkurangnya pengawasan pada perusahaan
(Romney dan Steinbart, 2018:238). Aktivitas pengendalian yang baik adalah aktivitas
pengendalian yang dirancang dan dijalankan dengan baik sesuai dengan prosedur,
aktivitas, budaya dan tujuan perusahaan dalam meminimalkan risiko yang ada.

2.3.4.Komponen Aktivitas Pengendalian

Pada aktivitas pengendalian, terdapat tujuh komponen yaitu, proper authorization of


transactions dan activities, segregation of duties, project development and acquisition
controls, change management controls, design and use of documents and records,
safeguarding assets, records and data dan independent checks on performance.
(Romney & Steinbart, 2018:238).

Proper Authorization of Transactions and Activities


Authorization merupakan kebijakan yang diberikan oleh manajemen bagi karyawan.
Manajemen tidak selalu bisa mengawasi setiap aktivitas perusahaan dan keputusan
yang dilakukan sehingga karyawan diberikan kuasa oleh manajemen untuk mengawasi
aktivitas yang tidak dapat diawasinya. Authorization atau otorisasi merupakan
prosedur pengendalian yang penting dan sering didokumentasi dengan
menandatangani dan/atau memasukkan kode otorisasi pada dokumen atau catatan
tersebut, misalnya proses verifikasi otorisasi pada suatu transaksi yang dilakukan oleh
karyawan.

Adanya otorisasi yang tidak tepat pada suatu transaksi, dapat


mengindikasikan bahwa kemungkinan ada permasalahan pengendalian. Terdapat dua
jenis otorisasi yaitu specific authorization, yaitu otorisasi yang dilakukan apabila

17
terjadi event yang berada di luar transaksi biasanya, dan front authorization, yaitu
pemberian kewenangan oleh manajemen kepada karyawan tanpa perlu memberi
persetujuan khusus karena prosedurnya sudah diketahui. (Romney dan Steinbart,
2018:238).

Segregation of duties
Pengendalian internal yang baik mengharuskan seorang karyawan tidak diberikan
tanggung jawab yang terlalu banyak dalam proses bisnis dan transaksi yang terjadi di
perusahaan. Karyawan tidak seharusnya ditempatkan pada posisi yang membuat
mereka dapat melakukan dan menutupi kecurangan.

Segregation of Duties atau pemisahan fungsi dapat dilakukan dengan


efektif bila pemisahan terjadi pada fungsi-fungsi berikut, yaitu pertama, authorization,
pengesahan atas transaksi dan keputusan, kedua, recording, mempersiapkan sumber
dokumen, memasukkan data ke sistem online, menjaga jurnal, buku besar, file atau
database, dan mempersiapkan laporan rekonsiliasi dan kinerja. Ketiga custody,
menangani kas, peralatan, persediaan, atau aset tetap, menerima cek masuk dari
pelanggan, dan menulis cek. (Romney dan Steinbart, 2018:239)

Project Development and Acquisition controls


Komponen aktivitas pengendalian ini berguna untuk mengendalikan pengembangan,
perolehan, implementasi dan pengelolaan sistem informasi dan teknologi informasi.
Perusahaan sebaiknya memiliki prosedur dan perencanaan yang jelas dan berisi
pengendalian yang cukup pada pemeriksaan dan persetujuan manajemen, rencana
induk strategis, rencana pengembangan strategis, jadwal memroses data, sistem
pengukuran kinerja dan tinjauan pasca-implementasi. Prosedur yang jelas dan
kepatuhan pelaksanaan prosedur dapat mengurangi risiko kegagalan dan biaya yang
berlebihan pada saat penerapan sistem baru. (Romney dan Steinbart, 2018:241).

Change Management Controls


Modifikasi terhadap sistem perusahaan yang sudah diterapkan dalam menunjang
proses bisnis yang baru dan mendapatkan keunggulan dari kemajuan sistem tersebut
maka pihak yang berkepentingan dalam perubahan tersebut harus memastikan bahwa

18
mereka tidak membuat kesalahan dan mempermudah terjadinya fraud (Romney dan
Steinbart, 2018:242)..

Design and Use of Documents and Records

Rancangan dan penggunaan atas dokumen atau catatan yang sesuai, baik dalam bentuk
kertas maupun elektronik membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan
lengkap atas semua data transaksi yang relevan. Bentuk dan isi dari dokumen harus
sesederhana mungkin, mengurangi kesalahan, dan mempermudah ulasan dan
verifikasi. Dokumen yang memulai suatu transaksi harus diberi tempat untuk
melakukan otorisasi. Setiap dokumen harus diberikan nomor secara berurutan dan
sudah tercetak (prenumbered) agar dapat dipertanggungjawabkan. (Romney dan
Steinbart, 2018:242).

Safeguarding Assets Records and Data


Perlindungan informasi atas aset perlu diterapkan oleh perusahaan. Informasi dapat
disalahgunakan oleh pihak luar maupun dari dalam perusahaan. Bagi perusahaan,
pihak internal seperti karyawan berada pada tingkat ancaman yang lebih tinggi
dibandingkan dari pihak luar. Pengetahuan yang mereka miliki atas kelemahan sistem
perusahaan lebih tinggi dibandingkan pihak luar, sehingga mereka dapat
menyembunyikan tindakan ilegal mereka. (Romney dan Steinbart, 2018:242).
Ancaman yang secara tidak sengaja oleh karyawan juga dapat membahayakan
perusahaan, seperti tidak sengaja menghapus data perusahaan, membuka lampiran
surat elektronik yang berisi virus, atau mencoba memperbaiki hardware atau software
tanpa memiliki keahlian yang memadai. Romney dan Steinbart (2018:243)
mengemukakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan aset, dokumen
dan data, yaitu:

1. Membuat dan menjalankan kebijakan dan prosedur yang memadai


2. Menjaga keakuratan pencatatan atas semua aset perusahaan
3. Membatasi akses atas aset-aset perusahaan
4. Melindungi catatan dan dokumen yang ada di perusahaan.

19
Independent Checks on Performance
Pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang perlu ditinjau kembali oleh orang lain selain
orang yang menjalankan pekerjaan tersebut untuk memastikan bahwa pekerjaan
tersebut telah dilakukan dengan seharusnya secara tepat dan akurat. Berdasarkan
pernyataan Romney dan Steinbart (2018:243), Independent checks on performance
meliputi:

1. Top level reviews


Manajemen perusahaan harus memantau hasil perusahaan dan secara periodik
membandingkan kinerja perusahaan dengan kinerja yang direncanakan, kinerja
periode sebelumnya, dan kinerja kompetitor.
2. Analytical reviews
Merupakan pemeriksaan terhadap data yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
3. Reconciliation of independently maintained records
Rekonsiliasi atas catatan dengan dokumen atau catatan lain harus dilakukan dalam
jumlah yang sama
4. Comparison of actual quantities with recorded amounts
Aset yang signifikan harus dihitung secara periodik dan dicocokkan dengan
pencatatan yang telah dilakukan perusahaan.
5. Double-entry accounting
Setiap akun tidak hanya memiliki relasi ke satu akun saja, melainkan ke beberapa
akun lainnya, sehingga harus dilakukan pemeriksaan agar tidak terjadi double-
entry accounting.
6. Independent review
Pemeriksaan terhadap orang pertama, memeriksa otorisasi yang sesuai, mengulas
dokumen pendukung, dan memeriksa ketepatan dari harga, kuantitas dan
penjumlahan yang dilakukan oleh orang kedua.

20
2.4. Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan merupakan siklus yang penting pada perusahaan. Siklus pendapatan
penting karena merupakan siklus yang menghasilkan dana utama bagi perusahaan agar
perusahaan bisa terus menjalankan usahanya. Pada siklus pendapatan, aktivitas
utamanya yaitu menyediakan barang dan/atau jasa bagi pelanggan untuk memperoleh
pendapatannya.

2.4.1.Definisi Siklus Pendapatan

Menurut Romney dan Steinbart (2018:380), siklus pendapatan dijelaskan sebagai


rangkaian aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan informasi yang saling
berhubungan yang terkait dengan penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan dan
mengumpulkan uang sebagai pembayaran untuk penjualan tersebut. Menurut Bodnar
dan Hopwood (2013:10), siklus pendapatan dijelaskan sebagai”events related to the
distribution of goods and services to other entities and collection of related payments.
This includes the outbond logistics, sales, and service, and marketing plus supporting
finance and accounting”.

Dari dua definisi sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa siklus


pendapatan merupakan sekumpulan aktivitas bisnis dan penyediaan informasi yang
terus berulang pada suatu perusahaan, yang berhubungan dengan penyediaan barang
dan jasa kepada pelanggan, serta mendapatkan pembayaran atas barang dan jasa yang
sudah diberikan.

2.4.2.Tujuan Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan memiliki tujuan untuk menyediakan produk yang tepat, di tempat
yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan harga yang tepat. (Romney & Steinbart,
2018:380). Menurut Wilkinson dkk (2000:416), tujuan siklus pendapatan sebagai
berikut:

To record sales order promptly

To verify that the customers are worthy credit

To ship the products or perform the services by agreed dates

21
To bill for products or services in a timely and an accurate manner

To record and classify cash receipts promptly and accurately

To post sales and cash receipts to proper customer’s accounts in the accounts
receivable ledger

To safeguard products until shipped

To safeguard cash until deposited

2.4.3.Aktivitas Dalam Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan memiliki empat aktivitas utama yaitu, sales order entry, shipping,
billing, dan cash collections yang dikemukakan oleh Romney dan Steinbart
(2018:381).

Sales Order Entry


Menurut Romney dan Steinbart (2018:385), aktivitas pertama dalam siklus pendapatan
adalah sales order entry yang di dalamnya terdapat empat aktivitas bisnis, yaitu:

Taking customers orders

Aktivitas penjualan pada suatu perusahaan biasanya dimulai dengan pelanggan


yang melakukan pemesanan ke perusahaan yang berbentuk customer order. Setelah
perusahaan menerima customer order, dibuatlah sales order atas dokumen tersebut.
Sales order berisi informasi mengenai nomor barang yang dipesan, jenis barang
yang dipesan, jumlah barang yang dipesan, harga barang per satuan unit yang
dipesan, tanggal pemesanan, serta informasi lainnya terkait dengan pelanggan yang
memesan, seperti alamat dan nama pelanggan. Selain pemesanan langsung di
tempat, perusahaan dapat menerima pesanan melalui email, telepon, internet atau
tenaga penjual di lapangan (Romney dan Steinbart, 2018:385).
Credit Approval

Atas salinan dari sales order yang sudah dibuat dikirim ke bagian kredit untuk
mendapatkan persetujuan, jika disetujui, departemen penjualan akan mengizinkan
transaksi untuk dilanjutkan. Pelanggan yang memiliki track record yang baik dalam

22
pembayaran kreditnya terhadap perusahaan biasanya tidak memerlukan kredit
secara formal. Manajemen memberikan wewenang kepada karyawan penjualan
untuk langsung menerima pesanan dari pelanggan. Pada proses credit approval,
terdapat istilah credit limit, yaitu saldo rekening maksimum yang perusahaan
izinkan kepada pelanggan untuk melakukan transaksi secara kredit, berdasarkan
pada sejarah kredit dan kemampuan pelanggan dalam membayar (Romney dan
Steinbart, 2018:388).
Checking Inventory Availability

Pada proses ini, bagian penjualan memeriksa ketersediaan barang yang dipesan.
Proses ini harus dilakukan sebelum sales order dibuat oleh bagian penjualan.
Apabila barang yang dipesan tersedia, maka bagian penjualan akan membuat sales
order dan mengurangi jumlah barang yang tersedia di perusahaan sesuai dengan
jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan pada inventory master file. Namun
apabila barang tidak tersedia, maka diperlukan back order, yaitu pengadaan barang
dengan cara membeli kembali atau memproduksi kembali jika terjadi pada
perusahaan manufaktur. Setelah dipastikannya barang tersedia, dokumen yang
dibuat adalah picking ticket, yaitu dokumen yang berisikan daftar atas jenis dan
jumlah dari setiap barang yang dipesan pelanggan. Dokumen ini mengotorisasi
fungsi pengendalian barang untuk mengeluarkan barang ke departemen pengiriman
barang. (Romney dan Steinbart, 2018:390)
Responding To Customer Inquiries

Sesudah maupun sebelum pelanggan memesan, mereka sering bertanya mengenai


saldo piutang dan status pemesanan produk. Menanggapi pertanyaan pelanggan
tersebut, dengan baik dan akurat sangat penting bagi perusahaan karena kualitas
pelayanan kepada pelanggan sering kali menjadi kunci keberhasilan jangka panjang
perusahaan. Pelayanan terhadap pelanggan seperti ini dapat menjaga loyalitas
mereka terhadap produk, sehingga penting bagi perusahaan untuk menjaga
pelanggan tetap puas agar mereka kembali memilih produk perusahaan untuk
pembelian selanjutnya (Romney dan Steinbart, 2018:391).

23
Shipping
Aktivitas kedua pada siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan
mengirim pesanan tersebut. Bagian gudang dan pengiriman adalah bagian yang
bertanggung jawab pada aktivitas ini. Romney dan Steinbart (2018:392) membagi
aktivitas ini menjadi 2 tahap, yaitu:

Pick and Pack The Order

Bagian penerimaan pesanan memberikan picking ticket kepada bagian gudang.


Bagian gudang akan mengambil barang dari gudang sesuai dengan jenis dan jumlah
barang yang tertulis pada picking ticket. Lalu picking ticket dan barang yang sudah
diambil tadi, kemudian akan diserahkan kepada bagian pengiriman barang
(Romney dan Steinbart, 2018:393).

Ship The Order

Tahap ini dimulai dengan bagian pengiriman membandingkan jumlah fisik barang
yang akan dikirim ke pelanggan sesuai dengan jumlah yang tertulis pada picking
ticket dan sales order. Jika sesuai, maka bagian pengiriman akan membuat packing
slip dan bill of lading. Pada packing slip, berisi informasi tentang jumlah dan
deskripsi setiap barang yang akan dikirimkan kepada pelanggan. Bill of lading
adalah dokumen perjanjian antara bagian pengiriman dengan bagian muatan atau
jasa angkutan yang memuat informasi mengenai nama pengirim, asal dan tujuan
pengiriman, instruksi pengiriman, serta pihak yang membayar biaya angkut. Jika
jasa pengiriman menggunakan pihak luar, maka packing slip dan bill of lading
dibuat salinannya untuk diberikan kepada bagian penagihan, piutang, dan
perusahaan jasa angkutan. (Romney dan Steinbart, 2018:394)

24
Billing
Aktivitas yang ketiga pada siklus pendapatan adalah menagih pembayaran kepada
pelanggan. Menurut Romney dan Steinbart (2018:397), terdapat dua tugas yang
terpisah tetapi sangat berhubungan dalam aktivitas billing, yaitu:

Invoicing

Aktivitas invoicing merupakan aktivitas memroses informasi dengan cara


mengumpulkan dan merangkum informasi yang berasal dari aktivitas penerimaan
pesanan dan pengiriman barang. Pada aktivitas ini dibutuhkan informasi dari
bagian pengiriman tentang jenis dan jumlah barang yang dikirim serta informasi
dari bagian penjualan tentang harga dan syarat-syarat penjualan lainnya.
Dokumen sales invoice adalah dokumen dasar yang dibuat dalam aktivitas
penagihan ini.

Bagian penagihan membuat sales invoice berdasarkan informasi yang


tercantum dalam sales order yang diterima dari bagian penjualan dan packing slip
yang diterima dari bagian pengiriman. Selanjutnya bagian penagihan akan
membuat satu salinan sales invoice untuk kemudian diserahkan kepada pelanggan
bersama dengan sales invoice asli. Penagihan yang akurat dan tepat waktu atas
barang yang dikirimkan kepada pelanggan sangat penting bagi perusahaan.
(Romney dan Steinbart, 2018:397)

Maintain Accounts Receivable

Pada bagian piutang terdapat dua tugas yaitu mencatat penambahan atas saldo
piutang pelanggan berdasarkan informasi yang terdapat pada sales invoice serta
mengurangi saldo piutang ketika pembayaran diterima. Pada dasarnya, terdapat
dua cara dalam mengurus piutang, yaitu open-invoice method yaitu pelanggan
diminta untuk membayar setiap sales invoice yang diterima dan balance-forward
method, yaitu pelanggan diminta untuk membayar sebesar jumlah yang tertera
pada monthly statement. Monthly statement berisikan daftar semua transaksi
penjualan dan pembayaran pelanggan yang terjadi selama satu bulan terakhir dan

25
bertujuan untuk memberitahu pelanggan tentang saldo piutang yang dimilikinya
(Romney dan Steinbart, 2018:399).

Cash Collection

Langkah keempat atau terakhir pada siklus pendapatan adalah cash collection atau
menerima uang dari pelanggan. Pada aktivitas ini, perusahaan awalnya menerima satu
salinan invoice yang diterima kembali dari pelanggan (remittance advice) beserta
pembayaran yang jumlahnya sama besar dengan jumlah tagihan yang tertera pada
remittance advice. Remittance advice sendiri merupakan dokumen yang memuat
informasi seperti tanggal pembayaran, nomor akun piutang, dan jumlah pembayaran.
Karyawan bagian mailroom, yang menerima remittance advice, akan membuat
remittance list atas remittance advice. Remittance list berisikan daftar nama dan
jumlah pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan. Lalu remittance list diserahkan
kepada bagian piutang yang bertanggungjawab untuk mencatat pembayaran dari
pelanggan, sedangkan pembayaran dari pelanggan diserahkan langsung kepada bagian
kasir untuk kemudian disetor ke bank (Romney dan Steinbart, 2018:403).

2.4.4.Ancaman pada Siklus Pendapatan

Setiap aktivitas bisnis tidak terlepas dari adanya risiko dan ancaman baik dari pihak
internal maupun eksternal perusahaan. Pada setiap aktivitas pada siklus pendapatan,
terdapat banyak ancaman, seperti yang dinyatakan oleh Romney dan Steinbart
(2018:383) terdapat berbagai ancaman dalam menjalankan aktivitas pada siklus
pendapatan yang dapat dilihat pada tabel 2.1.

26
Tabel 2.1.

Ancaman pada Siklus Pendapatan

No Activity Threat
General Issues 1. Inaccurate or invalid master data
1 throughout entire 2. Unauthorized disclosure of
revenue cycle sensitive information
3. Loss or destruction of data
4. Poor performance
5. Incomplete/inaccurate orders
6. Invalid Orders

7. Uncollectible Accounts
2 Sales Order Entry
8. Stockouts or excess inventory

9. Loss of Customers
10. Picking the wrong items or quantity
Shipping 11. Theft of inventory
3 12. Shipping errors

13. Failure to bill


14. Billing errors
Billing 15. Posting errors in accounts
4 receivable
16. Inacurate or invalid credit memos

17. Theft of cash


5 Cash Collections 18. Cashflow problems

Sumber: Accounting Information Systems Romney & Steinbart, 2018:383-384

27
2.4.5.Siklus Pendapatan Pada Restoran

Sumber utama pendapatan pada perusahaan di bidang restoran adalah penjualan atas
makanan dan minuman yang dijual kepada pelanggan. Disesuaikan dengan siklus
pendapatan yang sudah dijelaskan pada subbab 2.4.3. Pada siklus pendapatan restoran
dengan penyajian dine-in atau makan di tempat, pertama yaitu sales order entry,
terdapat aktivitas taking customers orders, yaitu pelanggan memesan makanan
dan/atau minuman yang diinginkan lalu karyawan memeriksa ke bagian dapur, yaitu
checking inventory availability apakah makanan tersebut tersedia dan dapat
dipersiapkan. Jika tidak ada, maka pelanggan bisa memesan pesanan yang lain, jika
sudah siap maka karyawan mencatat pesanan dan sesudah itu karyawan melakukan
responding to customer inquiries dengan mengulang kembali pesanan yang sudah
tercatat untuk mengkonfirmasi pesanananya. Lalu karyawan melakukan input ke
dalam sistem yang tersimpan pada bagian kasir untuk perhitungan pembayarannya dan
ke bagian dapur untuk mempersiapkan makanan dan /atau minuman tersebut.
Selanjutnya pada aktivitas shipping, setelah makanan dan/atau minuman tersebut
disiapkan oleh bagian dapur, karyawan mengantarkan makanan dan/atau minuman
tersebut kepada pelanggan. Setelah itu dilakukanlah proses responding to customer
inquiries, untuk menanyakan apakah makanan dan/atau minuman sudah tersaji semua.
Setelah pelanggan selesai, aktivitas billing dilakukan. Karyawan memberikan invoice
yang sudah dicetak oleh bagian kasir, yang berisikan jenis produk, jumlah produk,
harga produk, dan total pembayarannya. Setelah itu perusahaan menerima pembayaran
yang jumlahnya sama dengan yang ada pada invoice.

2.5. Penerimaan Pendapatan

Siklus yang paling utama dalam menjalankan perusahaan ada siklus pendapatan.
Pendapatan perusahaan merupakan dana utama bagi perusahaan. Penerimaan atau
receipt, merupakan pengakuan secara tertulis bahwa telah menerima atau mengakui
hak atas uang, barang dan lain-lain. Pendapatan atau revenue merupakan peningkatan
bruto dalam ekuitas yang dihasilkan dari kegiatan bisnis yang dilakukan untuk
memperoleh pendapatan (Weygandt dkk 2015:13). Pendapatan menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (PSAK 23, 2018), adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi

28
yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik.
Penerimaan pendapatan adalah dana yang diterima oleh suatu perusahaan sebagai hasil
dari aktivitas inti perusahaan. (Accountingcapital, 2020). Maka dapat disimpulkan
bahwa penerimaan pendapatan adalah pengakuan atas peningkatan bruto dari aktivitas
inti perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang bisa berbentuk uang, barang dan
lain-lain. yang tidak berasal dari modal pemilik secara langsung.

2.6. Hubungan Aktivitas Pengendalian Pada Siklus Pendapatan dengan


Penerimaan Pendapatan

Sebagai sumber pemasukan utama bagi perusahaan, siklus pendapatan harus


dipastikan dapat berjalan dengan baik dan dikendalikan secara memadai. Pada siklus
pendapatan, perusahaan mendapatkan dana dari hasil penjualan produk berupa barang
atau jasa kepada pelanggan. Dalam siklus pendapatan terdapat aktivitas-aktivitas
seperti yang sudah dijelaskan pada subbab 2.4.3 yang di dalamnya terdapat ancaman-
ancaman yang dapat mengganggu siklus pendapatan, adanya internal control, dapat
mengurangi risiko atas ancaman-ancaman tersebut.

Internal control membantu perusahaan mencapai tujuannya. Aktivitas


pengendalian adalah salah satu komponen internal control. Aktivitas pengendalian
adalah kebijakan dan prosedur yang memberikan keyakinan yang memadai bahwa
tujuan pengendalian tercapai dan risk response yang sudah diterapkan berjalan dengan
baik. Tetapi adanya aktivitas pengendalian tidak menjamin bahwa perusahaan terbebas
dari adanya risiko. Aktivitas pengendalian membantu perusahaan meminimalkan
risiko dengan prosedur-prosedurnya. Siklus pendapatan efektif apabila tujuannya
untuk menyediakan produk yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat,
dan dengan harga yang tepat dapat terpenuhi.

Pada aktivitas pengendalian, otorisasi yang tepat terhadap transaksi


yang dilakukan karyawan dapat memastikan bahwa setiap aktivitas dalam siklus
pendapatan dilakukan oleh orang yang memang memiliki wewenang atas transaksi
tersebut. Pemisahan fungsi dalam aktivitas otorisasi dalam siklus pendapatan dengan

29
fungsi recording dan dengan fungsi custody dapat mengurangi kemungkinan adanya
kecurangan seperti pencurian dan transaksi palsu. Pengendalian atas pengembangan
proyek dan akuisisi dapat membantu perusahaan dalam mengimplementasikannya
karena terdapat metodologi yang terpercaya dan terbukti untuk membantu perusahaan
apabila ingin mengembangkan sistem informasi dalam penjualannya. Pengendalian
atas perubahan manajemen memastikan bahwa penerapan sistem baru tidak merugikan
perusahaan dan mempermudah dilakukannya kecurangan. Dalam meningkatkan
akurasi dan kelengkapan data transaksi penjualan, dapat dibantu dengan adanya
aktivitas pengendalian desain dan penggunaan dokumen yang di dalamnya terdapat
pula bagian khusus untuk dilakukan otorisasi oleh karyawan atau komputer.
Perlindungan atas aset, dokumen, dan data pada siklus pendapatan menghindarkan dari
terjadinya pencurian atas aset seperti inventory dan informasi penjualan. Perlindungan
atas data juga mengurangi risiko penyalahgunaan, kerusakan dan kehilangan atas data
penjualan tersebut. Pemeriksaan independen atas kinerja dapat membantu dalam
memastikan transaksi penjualan telah dilaksanakan secara tepat dan akurat.

Prosedur yang terdapat dalam aktivitas pengendalian jika dapat


dilakukan dengan baik dapat membantu perusahaan mendapatkan keyakinan yang
memadai bahwa tujuan perusahaan tercapai. Prosedur pada aktivitas pengendalian
tersebut dapat dikembangkan dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan siklus
pendapatan perusahaan sehingga membantu mengurangi risiko dan ancaman yang ada
pada siklus pendapatan.

30
BAB 3
METODE DAN OBJEK PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive study. Descriptive study
didesain untuk mengumpulkan data yang mendeskripsikan karakteristik dari suatu
objek seperti manusia, organisasi, produk atau kejadian. (Sekaran & Bougie, 2016:43).
Metode descriptive study pada penelitian ini, dapat membantu peneliti untuk
memahami karakteristik dari suatu organisasi pada situasi tertentu.
penelitian deskriptif tdk menggunakan variabel, langsung bahas saja
3.1.1.Variabel Penelitian jenis data & teknik pengumpulannya.

Variabel merupakan segala yang dapat menyebabkan suatu nilai berbeda atau
bervariasi. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang
sama, atau pada saat yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. (Sekaran dan
Bougie, 2016:72). Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang ingin dipahami oleh peneliti dengan tujuan
untuk memahami agar bisa dideskripsikan dan dijelaskan variabilitasnya. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah penerimaan pendapatan. (Sekaran dan Bougie,
2016:73).

Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Perbedaan


variabel terikat bergantung pada variabel bebasnya. Pada penelitian ini variabel
bebasnya adalah aktivitas pengendalian. (Sekaran dan Bougie, 2016:73).

31
3.1.2.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Lapangan
Wawancara

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur. (Sekaran


dan Bougie, 2016:113). Wawancara terstruktur adalah wawancara yang
daftar pertanyaannya sudah dibuat sebelum wawancara tersebut dilakukan,
sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang dilakukan
tanpa menggunakan daftar pertanyaan. Teknik pengumpulan data ini
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber secara lisan.
ceritakan kamu wawancara ke siapa aja
Observasi

Observasi adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data


mengenai tindakan dan perilaku, kemudian menggambarkan, menganalisis,
dan menginterpretasikan apa yang terlihat (Sekaran dan Bougie, 2016:127).
Teknik ini dilakukan peneliti dengan mengamati perusahaan secara langsung.
ceritakan kamu observasi apa aja
Dokumentasi

Proses dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah proses pengambilan data


melalui persetujuan manajemen perusahaan yang berupa dokumen dan
catatan yang digunakan oleh perusahaan kemudian dianalisis bentuk dan
penggunaannya. cari definisinya dl. dokumentasi itu bukan ambil data berupa dokumen, tapi kamu
memfoto situasi di unit penelitian, merekam, memfoto / scan dokumen perusahaan
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan menurut (Sekaran dan Bougie, 2016:89), merupakan suatu
penelitian terhadap literatur yang dapat membantu peneliti dalam berpikir dan
memahami suatu masalah. Peneliti memperoleh data sekunder dengan
menggunakan studi kepustakaan yang diperoleh dari buku, jurnal, serta literatur
lainnya yang dibuat oleh para ahli. Data sekunder tersebut digunakan sebagai
landasan teori bagi peneliti.

32
3.1.3.Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian pada penelitian ini akan dijabarkan menjadi:

1. Menentukan topik dan judul penelitian


Menentukan topik dan judul penelitian adalah langkah pertama dalam melakukan
penelitian ini sehingga peneliti dapat mengembangkan penelitian dan variabel
yang diteliti.
2. Menentukan variabel penelitian
Variabel penelitian ditentukan agar bisa diukur dan diteliti secara jelas. Variabel
terikat pada penelitian ini adalah penerimaan pendapatan, sedangkan variabel
bebasnya adalah aktivitas pengendalian.
3. Menentukan objek penelitian
Objek penelitian merupakan hal yang ingin diteliti atau goal dalam penelitian ini.
Objek pada penelitian ini adalah aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan.
4. Mengumpulkan data
Dalam melakukan penelitian, diperlukan data primer dan data sekunder. Pada
penelitian ini data primer dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan
dokumentasi, sedangkan data sekunder didapatkan melalui studi kepustakaan.
5. Mengolah dan melakukan analisis data
Data yang sudah dikumpulkan perlu diolah dan dianalisis. Pada penelitian ini data
akan diolah dan dibandingkan dengan teori yang ada, kemudian dianalisis.
6. Membuat kesimpulan dan saran
Langkah terakhir adalah menyimpulkan hasil penelitian dari analisis data yang
sudah dilakukan serta memberikan saran bagi perusahaan.

3.1.4.Periode Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2021 saat pengambilan data mengenai profil
perusahaan hingga sampai Desember 2021.

33
3.2. Objek Penelitian

Pada penelitian ini, objek penelitian yang pada penelitian ini adalah aktivitas
pengendalian pada siklus pendapatan dan unit penelitian yang digunakan adalah
sebuah restoran yang bernama Bakso Kemon Galaxy yang berlokasi di daerah Galaxy,
Kota Bekasi. Restoran ini menyajikan menu-menu makanan bakso yang bervariasi.

3.2.1.Sejarah singkat Bakso Kemon Galaxy

Sebelum ada Bakso Kemon, kelompok usaha yang membentuk Bakso Kemon ini
sudah mengelola beberapa jenis usaha kuliner dan fashion di Jakarta. Seperti Distro
Bloop, Endorse dan Urbie yang bergerak di bidang fashion lalu di bidang kuliner
kelompok usaha tersebut membentuk Nasi Bebek Ginyo, Kafe DeJons, dan Eat
Happens. Karena adanya dukungan iklim usaha yang baik, usaha tersebut mengalami
perkembangan yang cukup baik pula.

Dengan semakin bertumbuhnya perusahaan-perusahaan mereka,


perusahaan-perusahaan tersebut khususnya Eat Happens, membutuhkan fasilitas yang
memadai dalam meningkatkan kenyamanan konsumen, khususnya pada tersedianya
lahan restoran yang luas untuk menampung meja-meja dan sarana lainnya serta lahan
parkir mobil yang dapat menampung kurang lebih dua puluh lima mobil dalam satu
area khusus.

Dalam perkembangannya, dengan perbaikan, perluasan dan pengaturan


parkir mobil yang semakin efisien ternyata masih menyisakan lahan kosong. Maka
dari itu, kelompok usaha tersebut memiliki pemikiran yang lebih maju, ketimbang
menambah biaya pemeliharaan, tersedianya sisa lahan tersebut dapat dimaksimalkan
untuk usaha baru. Pada bulan Mei 2017 dibangunlah brand baru yang mengkhususkan
pada menu tertentu, yang operasionalisasinya lebih sederhana dibanding restoran
terdahulu, yaitu Bakso Kemon. Bakso Kemon resmi mulai beroperasi pada tanggal 18
Agustus 2017 hingga sekarang.

34
3.2.2.Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

Pada bagian ini, digambarkan struktur organisasi Bakso Kemon Galaxy yang diperoleh
dari manager Bakso Kemon Galaxy. Struktur organisasi Bakso Kemon dapat dilihat
pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1

Bagan Struktur Organisasi Bakso Kemon Galaxy

MANAGER

ACCOUNTING

SUPERVISOR

FRONT GENERAL
GUDANG KASIR WAITER
KITCHEN KITCHEN

DISHWASHER

GARDENER

Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan dari setiap bagian yang sesuai
dengan struktur organisasi yang ada pada Bakso Kemon:
1. Manager
Pemilik Bakso Kemon Galaxy.

Mengawasi kinerja supervisor.

Manager restoran harus secara rutin berkunjung ke setiap cabang untuk


melakukan pengecekan atau pengawasan.

Memastikan terlaksananya program pusat..

35
Jika kemudian ditemukan kendala-kendala dalam pelaksanaannya, maka
manager harus menyampaikannya kepada manajemen pusat untuk kemudian
dilakukan evaluasi terhadap program tersebut.

Memberikan dukungan kepada supervisor dalam mengatasi kendala yang


dihadapi di cabang.

Menyatukan persepsi dan cara pandang supervisor.

Memberikan motivasi kepada supervisor.

Pusat koordinasi

2. Accounting
Melakukan pengaturan administrasi keuangan restoran. Misalnya saja tentang
sistem dan format laporan stock opname, sistem dan format rekap kasir dan lain-
lain.

Menyusun dan membuat laporan keuangan restoran.

Menyusun dan membuat laporan perpajakan restoran.

Menyusun dan membuat anggaran pendapatan dan belanja restoran secara


periodik.

Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan.

Melakukan pengecekan terakhir rekap gaji karyawan.

Melakukan pembayaran gaji karyawan.

3. Supervisor
Cek kehadiran Karyawan (cross check dengan jadwal kerja)

Cek daftar pesanan

Cek persediaan barang dan bahan

Cek standard operating procedure kualitas menu (makanan & minuman)

Cek standard operating procedure penampilan karyawan

Membuat jadwal kerja karyawan

36
Mengusulkan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan kepada
manajemen

Menangani event atau pesanan dalam jumlah besar

Menangani complaint atau keluhan pelanggan

Mengusulkan promosi dan demosi karyawan

Menangani dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran operasional


restoran

Melakukan ramah-tamah (customer Intimacy) kepada tamu atau pelanggan


restoran.

Memberikan contoh baik, pengarahan, dan motivasi tinggi kepada karyawan

Membuat rekap gaji karyawan

Memastikan terlaksananya program-program bulanan seperti front cleaning dan


SO inventaris.

Mencatat penyimpangan dan pelanggaran dalam operasional.

Menindaklanjuti memo, ide, dan usulan baik dari manajemen maupun karyawan.

4. Gudang
Menerima dan review surat permintaan material (bahan baku produksi maupun
barang inventaris) dari semua bagian atau divisi.

Membuat PO (purchase order) dan menyerahkannya kepada manager atau


supervisor untuk disetujui

Melakukan pembelian material, baik secara langsung maupun melalui supplier

Meminta uang kas kepada manager untuk pembelian secara langsung, misalnya
untuk belanja di pasar tradisional atau di pasar swalayan

Mencari dan melakukan negosiasi dengan supplier untuk mendapatkan harga


dan kualitas terbaik, serta ketepatan waktu pengiriman

37
Membuat perjanjian dengan supplier untuk memastikan bahwa material yang
dikirim supplier sesuai dengan standar yang telah ditetapkan restoran, demikian
juga dengan harganya

Menjaga hubungan baik dengan supplier

Koordinasi dengan supervisor mengenai material yang telah dipesan dari


supplier. Jika material yang dipesan gudang belum juga dikirim oleh supplier,
maka baik gudang dan Supervisor bisa langsung melakukan follow-up ke
supplier

Follow-up ke supplier saat terjadi ketidaksesuaian jumlah atau kualitas material


yang dikirim oleh supplier

Membuat database supplier

Mencatat setiap pembelian material ke dalam buku pembelian

Melakukan pengelolaan pengadaan material dengan sistem FIFO (first in first


out).

5. Front Kitchen
Mengerjakan dan menyediakan makanan dan minuman

Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional bagian/divisi produksi

Cek standar kualitas makanan, minuman, dan service atau pelayanan crew

6. Kasir
Membersihkan dan merapikan area kasir yang meliputi : Meja kasir, komputer
kasir, printer, lantai, vas bunga (jika ada), dan tempat sampah area kasir.

Memastikan komputer kasir dan printer berfungsi dengan baik.

Cek dan hitung ulang uang modal kasir dan uang receh atau pecahan yang
berfungsi sebagai uang tukaran

Melakukan transaksi dengan baik, ramah ,cepat, dan akurat.

Menjawab telepon masuk dengan baik sesuai SOP menerima telepon

38
Mencatat pesanan konsumen dengan jelas dan benar di buku pesanan : Nama,
alamat, dan nomor telepon konsumen, Tanggal pesanan diterima, tanggal
pesanan harus dikerjakan, Uang panjar atau down payment (jika ada).

Koordinasi dengan supervisor dan waiter jika ada complaint atau keluhan dari
konsumen atau pelanggan untuk segera ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.

Mendata dan menyimpan barang milik tamu atau konsumen yang tertinggal di
restoran.

Menutup kasir : cuci kasir atau clean transaction dilakukan di tiap akhir shift.
Penghitungan sales dan pengeluaran dilakukan bersama supervisor dan waiter.
Jika ada bagian accounting di restoran, maka lakukanlah rekap kasir bersama
accounting restoran.

Membersihkan kembali area kasir

Serah terima modal dengan kasir berikutnya untuk shift pagi, dan serah terima
modal dengan supervisor dan waiter untuk kasir di shift terakhir pada saat akan
tutup atau closing restoran.

7. Waiter
Membersihkan area. Area yang dibersihkan meliputi : ruang dine-in atau
ruangan makan, lantai, meja, kursi, dinding, wastafel, kaca atau cermin wastafel,
pot bunga dan lainnya.

Membantu menyiapkan bahan pendukung operasional seperti tissue, ashtray


(asbak), condiment (kecap, saus, toothpick/tusuk gigi).

Melakukan step to customer atau prosedur pelayanan kepada tamu sesuai dengan
S.O.P (standard operating procedure) yang ditetapkan restoran.

Lakukan sesuai SOP yang telah ditentukan.

Cek dan rapikan standard operating procedure penampilan. Lakukan minimal


setiap dua jam sekali.

Laporkan kepada supervisor atau waiter jika ada complaint dari tamu untuk
segera ditangani dan ditindaklanjuti jika perlu.

39
Mengikuti briefing harian bersama Supervisor

Mengikuti acara front cleaning restoran setiap bulan sesuai jadwal yang
ditetapkan.

Mengikuti acara penghitungan atau SO barang inventaris setiap bulan. Semua


inventaris servis seperti piring, sendok, gelas, dan lainnya harus dihitung
jumlahnya setiap bulan.

8. General Kitchen
a. Menyediakan peralatan masak
b. Memasak kebutuhan makan pekerja
c. Mencatat lost and break (hilang dan pecah/rusak) peralatan, misalnya : saat
mencuci, ada gelas yang jatuh dan pecah, maka crew dishwasher harus
mencatatnya dalam form lost and break berikut keterangan sebab terjadinya.
Keterangan atau kolom yang harus ada dalam form lost and break antara lain :
nomor, nama peralatan, jumlah, keterangan dan nama crew
9. Dishwasher / Steward
Mencuci peralatan saji, seperti piring, gelas, sendok, garpu dan lainnya.

Mencuci peralatan masak, seperti panci, kuali dan lainnya.

Melakukan polishing (mengelap dan mengeringkan) peralatan saji yang telah


dicuci

Mendistribusikan (mengantar) peralatan saji dan peralatan masak yang telah


bersih ke bagian waiter dan kitchen

Membantu waiter melakukan clear up di saat kondisi ramai dan belum ada
cucian

Menyiapkan air panas untuk keperluan merendam peralatan saji kotor yang
banyak lemak atau minyak sebelum dicuci

Menyiapkan sabun cuci piring (chemical) dan peralatan yang digunakan untuk
mencuci peralatan saji dan peralatan memasak.

40
Membersihkan sink (bak cuci), grease trap (perangkap lemak) dan merapikan
kembali peralatan kerja dishwasher.

Membuang sampah yang telah dibungkus dalam polybag (plastik hitam untuk
wadah sampah) ke tempat pembuangan sampah

Mengisi dan membaca log book dishwasher

10. Gardener
Memelihara kebersihan dan keindahan taman dan kebun restoran

Memupuk dan menyiram tanaman sesuai jadwal

Memangkas rumput sesuai jadwal

Mengganti dan merawat bunga-bunga yang ada di area restoran

Menyediakan bunga atau kembang untuk keperluan dekorasi

Menghadiri briefing tim

Merawat tools atau alat dan perlengkapan gardener

Membaca informasi dan menulis kegiatan di log Book.

3.2.3.Aktivitas Penjualan dan Penerimaan Pendapatan Pada Perusahaan

Pada Bakso Kemon aktivitas penjualan mereka dijalankan dengan menggunakan dua
metode. Dine-in adalah metode penjualan mereka yang pertama. Pada dine-in, setelah
pelanggan duduk di meja, bagian waiter akan memberikan menu makanan kepada
pelanggan. Setelah itu pelanggan akan memilih makanan yang ingin dipesan dan
waiter akan mencatat pesanan tersebut pada dokumen captain order. Setelah itu waiter
memberikan dokumen captain order tersebut ke bagian kasir untuk di-input ke dalam
sistem kasir. Lalu kasir akan memastikan pelanggan sudah membayar terlebih dahulu.
Setelah pelanggan melakukan pembayaran, bagian kasir akan membuat struk untuk
diberikan kepada pelanggan. Lalu dokumen captain order akan dikirim ke bagian
dapur sebagai awal mula pembuatan makanan. Dokumen captain order dibuat setiap
ada pemesanan baru. Setelah makanan selesai dipersiapkan, bagian dapur akan

41
mengirim makanan ke serving counter dan akan diambil oleh bagian waiter, dan
waiter akan mengirimkan makanan kepada pelanggan.

Metode yang kedua adalah melalui aplikasi jasa transportasi online,


yaitu Gojek dan Grab. Melalui Gojek, antara restoran dengan pelanggan, terhubung
dengan aplikasi Gofood, dan pada Grab, restoran terhubung dengan pelanggan aplikasi
Grabfood. Keduanya memiliki siklus yang sama. Pertama, pelanggan yang ingin
memesan melalui aplikasi, mencari nama restoran Bakso Kemon terlebih dahulu.
Setelah itu, pelanggan akan memilih makanan yang ingin dipesan. Setelah pelanggan
memesan, pada aplikasi yang dipegang oleh kasir, baik Gofood jika memesan melalui
Gojek, dan Grabfood jika melalui Grab, akan muncul notifikasi pemesanan. Lalu
setelah pemesanan diterima, restoran akan menunggu driver yang akan mengantarkan
pesanan sampai di restoran terlebih dahulu. Setelah itu kasir dan driver akan
melakukan verifikasi pemesanan dengan memasukkan kode verifikasi yang tertera
pada aplikasi yang dipegang oleh kasir yang digunakan untuk melakukan verifikasi
pemesanan dan melakukan pembayaran melalui saldo yang dimiliki oleh driver.
Setelah itu bagian kasir akan mencetak struk untuk diberikan kepada driver yang
nantinya akan dikirimkan kepada pelanggan dan setelah itu kasir akan membuat
dokumen captain order. Lalu dokumen captain order akan dikirim ke bagian dapur
sebagai awal mula pembuatan makanan. Dokumen captain order dibuat setiap ada
pemesanan baru. Setelah makanan selesai dipersiapkan dan dibungkus, bagian dapur
akan mengirim makanan ke bagian kasir pada serving counter, dan kasir akan
memberikan kepada driver. Setelah itu driver akan mengantarkan makanan beserta
struk kepada alamat pelanggan. Setelah driver sampai, driver akan menyerahkan
pesanan kepada pelanggan, dan pelanggan akan melakukan pembayaran kepada
driver.

42
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Prosedur Pada Siklus Pendapatan di Bakso Kemon Galaxy

Pada bagian ini, dijabarkan mengenai tahap-tahap dalam prosedur siklus pendapatan
pada Bakso Kemon Galaxy. Tahap tersebut adalah sales order entry, billing, cash
collection dan shipping.

4.1.1.Prosedur Sales Order Entry

Aktivitas pertama dalam siklus pendapatan pada Bakso Kemon Galaxy adalah
penerimaan pesanan. Pada Bakso Kemon Galaxy, pelanggan dapat memesan pesanan
dengan beberapa cara yaitu melalui dine-in, melalui aplikasi online Gojek, yaitu
Gofood dan Grab, yaitu Grabfood. Pada Bakso Kemon Galaxy, pemilik perusahaan
masih terlibat dalam kegiatan usaha perusahaan. Hasil wawancara dengan manager
dan supervisor berkaitan dengan prosedur sales order entry dapat dilihat pada tabel
4.1.

Tabel 4.1.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Sales Order Entry

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Apakah pemesanan dapat Melalui dine-in,


1 dilakukan dengan lebih dari Gofood dan
satu cara? ✓ Grabfood

Prosedur sudah
Apakah terdapat prosedur
tertulis dan
tertulis bagi pihak yang
2 disampaikan juga
menerima pesanan jika
secara lisan kepada
pesanan melalui dine-in? ✓
karyawan

43
Tabel 4.1. (Lanjutan)

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Sales Order Entry

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah terdapat prosedur
tertulis bagi pihak yang Prosedur
menerima pesanan jika disampaikan secara
3
pesanan dilakukan dengan lisan kepada
aplikasi jasa transportasi karyawan
online? ✓
Apakah prosedur Perusahaan telah
penerimaan pesanan melalui menggunakan
4
dine-in telah didukung oleh dokumen captain
dokumen yang memadai? ✓ order
Menggunakan
Apakah prosedur aplikasi yang sudah
penerimaan pesanan melalui terhubung dengan
5 aplikasi jasa online telah aplikasi dan
didukung oleh dokumen dan menggunakan
sistem yang memadai? ✓ dokumen captain
order

Prosedur penerimaan
pesanan langsung
Apakah penerimaan pesanan
dilakukan oleh
6 melalui dine-in dilakukan
bagian waiter yang
oleh orang yang tepat? ✓
juga dapat dilakukan
oleh kasir

44
Tabel 4.1. (Lanjutan)

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Sales Order Entry

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Prosedur penerimaan
Apakah penerimaan pesanan pesanan dilakukan
melalui aplikasi online oleh bagian kasir
7
dilakukan oleh orang yang yang juga dapat
tepat? ✓ dilakukan oleh
waiter
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Prosedur Sales Order Entry Melalui Dine-In


Dengan metode dine-in, aktivitas penerimaan pesanan di restoran
diawali dengan pengunjung yang datang ke restoran dan menempati tempat duduk
yang tersedia, lalu waiter memberikan daftar menu makanan dan minuman kepada
pengunjung lalu pengunjung menyebutkan pesanan yang ingin dipesan kepada waiter,
lalu waiter akan menuliskan pesanan tersebut secara manual pada dokumen captain
order. Dokumen captain order restoran terdiri dari dua lembar, yang satu berisi menu
makanan dan yang satu minuman. Dari kedua dokumen captain order tersebut, diinput
ke dalam mesin cash register untuk dimasukkan ke dalam sistem. Dokumen captain
order menu makanan setelah diinput ke sistem dan dilakukannya pembayaran oleh
pelanggan, akan langsung dikirim ke bagian kitchen untuk dibuatkan makanan. Lalu
setelah makanan dibuat sesuai dengan pesanan, dan makanan sudah dikirimkan ke
pelanggan, dokumen captain order menu makanan akan diarsip oleh bagian waiter.
Pada dokumen captain order menu minuman yang sudah diinput ke dalam cash
register, setelah itu akan dikirim ke bagian bar (rekomendasi) untuk dibuatkan
minuman, setelah minuman dibuat sesuai dengan pesanan, dan dikirimkan kepada
pelanggan, dokumen captain order menu minuman akan diarsip oleh waiter. Jika ada
pelanggan yang ingin melakukan penambahan pesanan, sama seperti prosedur
penerimaan pesanan baru, waiter akan membuat dokumen captain order yang baru.

45
Prosedur Sales Order Entry Melalui Aplikasi Jasa Transportasi Online
Dengan metode pemesanan lewat aplikasi online yakni Gofood dan
Grabfood, aktivitas penerimaan pesanan diawali dengan pengunjung memesan melalui
aplikasi Gojek (Gofood) dan Grab (Grabfood) yang di dalamnya sudah tersedia menu
makanan dan minuman. Setelah pelanggan memesan, muncul notifikasi pada aplikasi
perusahaan yang berisi nama pelanggan, alamat pelanggan, makanan dan/atau
minuman yang dipesan beserta jumlahnya, dan total harga pesanan. Setelah itu,
perusahaan akan menyetujui adanya pesanan tersebut, lalu akan muncul notifikasi
pada aplikasi perusahaan yang berisi nama driver Gojek atau Grab yang akan
mengantarkan pesanan tersebut. Sebelum perusahaan membuat dokumen captain
order, driver harus sudah datang di restoran terlebih dahulu dan melakukan verifikasi
untuk pembayaran. Setelah kasir menerima pembayaran, kasir akan membuat
dokumen captain order makanan dan/atau minuman. Dari kedua dokumen captain
order tersebut, diinput ke dalam mesin cash register untuk dimasukkan ke dalam
sistem. Dokumen captain order menu makanan setelah diinput ke sistem, akan
langsung dikirim ke bagian kitchen untuk dibuatkan makanan. Lalu setelah makanan
dibuat sesuai dengan pesanan, dan makanan dikirimkan kepada pelanggan, dokumen
captain order menu makanan akan diarsip oleh waiter. Pada dokumen captain order
menu minuman yang sudah diinput ke dalam mesin cash register, setelah itu akan
dikirim ke bagian bar untuk dibuatkan minuman, setelah minuman dibuat sesuai
dengan pesanan, dan dikirim kepada pelanggan, dokumen captain order menu
minuman akan diarsip oleh waiter. Jika pelanggan ingin melakukan penambahan
pesanan, pelanggan harus melakukan pemesanan baru melalui aplikasi kembali.

Dokumen dan sistem yang digunakan oleh Bakso Kemon Galaxy untuk
melakukan sales order entry sudah memadai. Baik untuk kedua metode pemesanan
dine-in dan aplikasi online. Sistem aplikasi online yang langsung terhubung dengan
restoran juga sudah baik dan dengan adanya dokumen captain order, terjadinya salah
input makanan dan atau minuman serta kesalahan pembuatan makanan dan/atau
minuman dapat dicegah sehingga pemesanan dapat berjalan secara optimal. Pada
subbab 4.1.1., peneliti telah memberikan rekomendasi atas struktur organisasi, dengan

46
menambah bagian bar, sebaiknya dokumen captain order bagian minuman diberikan
kepada bagian bar. Menjadi perhatian lebih bahwa kegiatan penerimaan pesanan
dilakukan oleh kedua pihak yaitu bagian waiter dan kasir. Sebaiknya pekerjaan
dilakukan sesuai dengan deskripsi pekerjaan masing-masing

4.1.2.Prosedur Billing

Aktivitas siklus pendapatan yang kedua pada perusahaan adalah


prosedur billing atau penagihan. Pada subbab berikutnya, dijabarkan mengenai
prosedur billing restoran atas pemesanan melalui dine-in dan melalui aplikasi jasa
transportasi online. Hasil wawancara dengan manager dan supervisor berkaitan
dengan prosedur billing terdapat di tabel 4.2.

Tabel 4.2.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Billing

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah terdapat prosedur
tertulis bagi pihak yang Prosedur penagihan
1 melakukan penagihan jika tertera pada SOP
pemesanan dilakukan dengan penagihan oleh kasir
dine-in? ✓
Apakah terdapat prosedur
tertulis bagi pihak yang Hanya disampaikan
2
melakukan penagihan dengan secara lisan
pemesanan melalui aplikasi? ✓
Terdapat dokumen
Apakah prosedur penagihan
penagihan yang
dengan pemesanan melalui
3 dibuat oleh kasir
dine-in didukung oleh
dengan mesin cash
dokumen yang memadai? ✓
register

47
Tabel 4.2. (Lanjutan)

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Billing

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah prosedur penagihan
Penagihan dilakukan
dengan pemesanan melalui
4 dengan memasukkan
aplikasi sudah didukung oleh
kode verifikasi
sistem yang memadai? ✓
Apakah prosedur penagihan Prosedur penagihan
5 dilakukan oleh orang yang dapat dilakukan baik
tepat? ✓ oleh waiter dan kasir
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Prosedur Billing Melalui Dine-in


Dengan metode dine-in, dari dokumen captain order yang sudah diterima dan diinput
oleh kasir ke dalam cash register tersebut, kasir akan melakukan pembuatan dokumen
penagihan yang diberikan kepada pelanggan restoran saat akan membayar yang dibuat
sesuai dengan pesanannya. Apabila dokumen penagihan tersebut sudah sesuai dengan
pesanan, maka pengunjung restoran akan membayarkan uang kepada kasir, lalu kasir
akan mencetak struk penjualan yang diberikan kepada pengunjung restoran sebagai
bukti pembayaran.

Prosedur Billing Melalui Aplikasi Jasa Transportasi Online


Dengan metode pemesanan melalui aplikasi online Gojek (Gofood) dan
Grab (Grabfood), setelah muncul notifikasi adanya pemesanan pelanggan melalui
aplikasi, perusahaan akan menunggu driver terlebih dahulu untuk melakukan
pembayaran. Perusahaan akan melakukan penagihan dengan cara verifikasi empat
angka yang secara otomatis dikirimkan oleh aplikasi kepada kedua pihak yakni driver
dan perusahaan bagian kasir. Setelah dilakukan verifikasi, saldo pada aplikasi yakni
Go-pay untuk Gojek dan OVO untuk Grab yang dimiliki oleh driver akan berkurang
sesuai dengan total harga pesanan pelanggan. Setelah itu, kasir akan membuat struk
penjualan yang diberikan kepada driver untuk dikirimkan kepada pelanggan sebagai

48
bukti pembayaran. Setelah pembayaran tersebut, kasir akan membuat dokumen
captain order makanan dan minuman untuk dikirim ke bagian kitchen dan bar.
Pembayaran tersebut dilakukan oleh driver terlebih dahulu dan setelah pesanan diantar
ke pelanggan, pelanggan akan membayar kepada driver.

Pembuatan dokumen tagihan pada restoran sudah menggunakan mesin


cash register yang akan menghasilkan dokumen penagihan yang akan diberikan
kepada pelanggan dan langsung direkapitulasi di dalam sistem cash register sehingga
memudahkan manager melakukan rekapitulasi penjualan harian. Bagi pemesanan
melalui aplikasi jasa transportasi online, prosedur penagihan juga sudah cukup baik
dengan melakukan verifikasi terlebih dahulu. Dokumen perusahaan pada prosedur
penagihan sudah cukup memadai, namun belum ada aturan mengenai prosedur
penagihan yang hanya dilakukan oleh satu bagian. Pada Bakso Kemon Galaxy, bagian
waiter juga dapat melakukan prosedur penagihan.

4.1.3.Prosedur Cash Collection

Aktivitas siklus pendapatan yang ketiga pada Bakso Kemon Galaxy adalah aktivitas
penerimaan kas. Pada subbab berikutnya, dijabarkan mengenai prosedur cash
collection restoran atas pemesanan dine-in dan melalui aplikasi jasa transportasi
online. Hasil wawancara dengan manager dan supervisor berkaitan dengan prosedur
cash collection terdapat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3.
Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Cash Collection
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
Prosedur
Apakah terdapat prosedur penerimaan
penerimaan kas atas pembayaran tertera
1 pemesanan melalui dine- in pada SOP
secara tertulis bagi pihak penerimaan
yang menerima pembayaran? ✓ pembayaran oleh
kasir

49
Tabel 4.3. (Lanjutan)
Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Cash Collection
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
Apakah terdapat prosedur
Prosedur
penerimaan kas atas
penerimaan
pemesanan melalui aplikasi
2 pembayaran
online secara tertulis bagi
disampaikan
pihak yang menerima
✓ secara lisan
pembayaran?
Apakah pihak yang
melakukan penerimaan
pembayaran pemesanan
adalah pihak yang berwenang Bagian waiter juga

baik melalui pemesanan dapat melakukan


3
secara: penerimaan

dine-in? pembayaran

aplikasi jasa transportasi
online? ✓

Terdapat struk
Apakah terdapat dokumen
yang dicetak dari
4 yang memadai pada prosedur
mesin cash
penerimaan pembayaran? ✓
register
Dilakukan oleh
supervisor dan
Apakah pihak yang
tetap dilaporkan
melakukan penyetoran uang
5 kepada manager
ke bank adalah pihak yang
dan bagian
berwenang? ✓
accounting untuk
pencatatan
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

50
Prosedur Cash Collection Melalui Dine-in
Kasir adalah pihak yang memiliki tugas untuk menerima uang atas hasil penjualan
perusahaan. Dokumen tagihan yang sudah disesuaikan dengan pesanan pelanggan
akan dibayarkan oleh pelanggan lalu kasir akan mencetak struk penjualan yang
diberikan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran. Setelah jam operasional
selesai, supervisor akan melaporkan hasil penjualan kepada manager. Setiap dua jam,
manager akan mendapatkan laporan penjualan yang terjadi selama waktu dua jam
tersebut melalui sistem. Lalu oleh manager dilakukan perbandingan antara jumlah
hasil penjualan pada sistem tersebut dan laporan atas uang yang diterima serta nama
dan jumlah makanan dan/atau minuman yang terjual di hari tersebut melalui laporan
yang disampaikan oleh supervisor. Uang kas yang diterima dari hasil penjualan di hari
tersebut akan disetor ke bank oleh supervisor pada keesokan harinya sebelum jam
operasional restoran berjalan.

Prosedur Cash Collection Melalui Aplikasi Jasa Transportasi Online


Dengan metode pemesanan melalui aplikasi online, baik Gofood maupun Grabfood,
setelah melakukan verifikasi dengan driver dengan cara memasukkan kode verifikasi
empat angka, saldo driver pada aplikasi akan berkurang sebesar total harga pesanan
pelanggan dan akan menambah saldo pada aplikasi perusahaan. Saldo tersebut
berbentuk Gopay untuk Gofood dan OVO pada Grabfood. Hasil penjualan melalui
aplikasi online tersebut juga akan direkapitulasi oleh supervisor dan dilaporkan kepada
manager. Setelah itu kasir akan membuat dokumen captain order untuk dikirimkan ke
bagian dapur.

Prosedur penerimaan kas yang dilakukan restoran sudah memadai


meskipun kegiatan penerimaan pesanan dan penerimaan kas yang melalui pemesanan
aplikasi online keduanya dilakukan oleh kasir. Yang menjadi perhatian adalah pihak
yang melakukan penerimaan pembayaran tersebut. Sebaiknya pihak yang menerima
uang saat pembayaran dikhususkan oleh bagian kasir saja. Bagian waiter tidak
diperbolehkan menerima pembayaran. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya
pencurian uang dan kelalaian dalam menyimpan uang, dan jika terjadi kelalaian dalam
menyimpan uang, sulit diteliti bahwa kelalaian tersebut disebabkan oleh siapa, waiter

51
atau kasir. Penyetoran kas ke bank oleh restoran dilakukan oleh supervisor keesokan
harinya sebelum jam operasional restoran dimulai.

4.1.4.Prosedur Shipping

Aktivitas siklus pendapatan yang terakhir pada perusahaan adalah shipping atau
pengiriman pesanan makanan/minuman. Pada subbab berikutnya, dijabarkan
mengenai prosedur shipping di restoran atas pemesanan dine-in dan melalui aplikasi
jasa transportasi online. Hasil wawancara dengan manager dan supervisor berkaitan
dengan prosedur shipping terdapat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Prosedur Shipping

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah terdapat prosedur
tertulis bagi pihak yang
melakukan pengiriman
pesanan melalui cara dine-in? ✓
2 Apakah terdapat prosedur
tertulis bagi pihak yang
melakukan pengiriman
pesanan melalui aplikasi
online? ✓
3 Apakah prosedur pengiriman Disesuaikan dengan
pesanan baik melalui cara - dokumen captain
dine-in maupun melalui order
aplikasi online telah didukung
oleh dokumen yang memadai? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

52
Prosedur Shipping Melalui Dine-in
Dengan melalui metode dine-in, setelah bagian front kitchen menerima dokumen
captain order dan pelanggan sudah melakukan pembayaran, pembuatan makanan dan
minuman dijalankan berdasarkan dokumen captain order yang dikirim dari bagian
kasir. Setelah pembuatan makanan, bagian front kitchen akan mengantar makanan
beserta dokumen captain order tersebut ke serving counter makanan dan/atau
minuman. Setelah itu waiter akan memeriksa kembali makanan dan/atau minuman
tersebut apakah sudah sesuai dengan dokumen captain order. Jika sudah sesuai bagian
waiter akan mengantar makanan dan /atau minuman tersebut dari serving counter ke
meja pelanggan dan setelah pengantaran pesanan, waiter akan melakukan pengarsipan
terhadap dokumen captain order tersebut.

Prosedur Shipping Melalui Aplikasi Jasa Transportasi Online


Ketika pelanggan memesan menggunakan aplikasi online, setelah
proses pembayaran dan pembuatan makanan selesai, bagian front kitchen akan
mengirimkan pesanan ke serving counter makanan dan/atau minuman. Setelah itu
bagian kasir akan mencocokkan makanan dan/atau minuman tersebut apakah sudah
sesuai dengan dokumen captain order. Jika sudah sesuai, bagian kasir akan mengantar
makanan dan/atau minuman tersebut kepada driver untuk mengantar makanan
dan/atau minuman kepada pelanggan. Setelah itu kasir akan melakukan pengarsipan
terhadap dokumen captain order tersebut.

Prosedur shipping yang dilakukan oleh restoran sudah cukup memadai.


Yang perlu menjadi perhatian bahwa deskripsi pekerjaan yang dijalankan oleh waiter,
sebaiknya tidak dikerjakan juga oleh bagian kasir sehingga pekerjaan mereka hanya
dapat dilakukan oleh bagiannya masing-masing.

4.2. Evaluasi Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

Pada bagian ini, akan dibahas mengenai struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan
yang ada di perusahaan untuk mengetahui kewenangan dan tanggung jawab setiap
bagian atau divisi dari perusahaan. Mulai dari tingkat atas sampai karyawan di tingkat

53
atas hingga paling bawah. Hasil dari penelitian ini diperlukan untuk mengevaluasi
aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan perusahaan agar lebih efektif.

4.2.1.Evaluasi Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang baik dapat membantu perusahaan untuk memperjelas


kewenangan dan alur tanggung jawab karyawan perusahaan. Struktur organisasi
perusahaan berisi kerangka kerja untuk perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pengawasan operasi perusahaan. Informasi mengenai struktur organisasi perusahaan
diperoleh melalui wawancara dengan Manager perusahaan dan supervisor perusahaan.
Hasil wawancara mengenai struktur organisasi perusahaan disajikan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Evaluasi Struktur Organisasi

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah perusahaan
1 memiliki struktur
organisasi? ✓
Apakah struktur
2 organisasi tersebut
tertulis? ✓

Apakah struktur Dijelaskan secara


organisasi tersebut lisan kepada
3
dijelaskan kepada karyawan saat awal
karyawan? ✓ diterima kerja

54
Tabel 4.5. (Lanjutan)

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Evaluasi Struktur Organisasi

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah fungsi
authorization, custody,
dan recording dalam Bagian kasir dan
4 struktur organisasi waiter dapat saling
tersebut sudah bertukar pekerjaan
dipisahkan secara
memadai? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Berdasarkan hasil wawancara dengan manager Bakso Kemon Galaxy,


diketahui bahwa perusahaan tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis.
Karyawan perusahaan memahami struktur organisasi yang dimiliki perusahaan dengan
cara dijelaskan oleh manager saat awal karyawan diterima. Terdapat bagian yang perlu
diperhatikan, bagian dishwasher dan gardener tidak perlu ada karena deskripsi
pekerjaan yang dijalani oleh keduanya, adalah deskripsi pekerjaan yang dilakukan oleh
general kitchen, selanjutnya yang perlu diperhatikan lagi yaitu rangkap tugas dari
bagian gudang. Fungsi pembelian, penerimaan, dan penyimpanan barang yang
dipercayakan kepada divisi gudang, seharusnya tidak boleh digabungkan karena dapat
menimbulkan risiko adanya manipulasi harga dan pencurian barang atau bahan baku.
Sebaiknya pembelian dilakukan oleh supervisor atas otorisasi oleh manager dan
bagian accounting. Tanggung jawab dalam pemilihan supplier juga diberikan kepada
manager untuk mencegah adanya manipulasi harga beli bahan baku. Pada fungsi
penginputan pesanan dan penerimaan pembayaran meskipun dijalankan oleh bagian
kasir, tetapi bagian waiter diberikan kepercayaan juga dalam menjalankan kedua
fungsi tersebut. Kedua fungsi tersebut tidak dapat digabungkan karena disesuaikan
dengan fungsi custody dan recording yang seharusnya dipisah. Kelemahan pada
struktur organisasi ini bisa menyebabkan terjadinya kecurangan yang dapat dilakukan

55
oleh karyawan perusahaan. Berikut rekomendasi peneliti mengenai bagan struktur
organisasi perusahaan yang dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1.

Bagan Struktur Organisasi Bakso Kemon Galaxy (Rekomendasi)

MANAGER

ACCOUNTING

SUPERVISOR

GENERAL
GUDANG KITCHEN BAR KASIR WAITER
KITCHEN

Sumber: Bakso Kemon Galaxy (Hasil Olahan Peneliti)

Pada bagan struktur organisasi rekomendasi, terlihat bahwa bagian


general kitchen tidak memilik bawahan lagi, karena pekerjaan yang dilakukan oleh
general kitchen sama dengan dishwasher dan gardener. Selain itu ada pemisahan dari
bagian front kitchen yang menangani produksi makanan dan minuman, dibagi menjadi
dua yaitu kitchen bagian yang memproduksi pesanan makanan, dan bagian bar untuk
bagian yang memproduksi pesanan minuman. Pemisahan ini tidak diperlukan
penambahan karyawan.

4.2.2.Evaluasi Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi kerja diperlukan oleh perusahaan untuk membantu karyawan memahami


tugas-tugas mereka agar terhindar dari terjadinya pekerjaan rangkap yang tidak efektif
dan efisien. Data mengenai deskripsi pekerjaan perusahaan diperoleh melalui
wawancara dengan manager perusahaan. Hasil wawancara tersebut disajikan dalam
tabel 4.6.

56
Tabel 4.6.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Evaluasi Deskripsi Pekerjaan

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Apakah perusahaan memiliki


1
deskripsi pekerjaan? ✓

Apakah deskripsi pekerjaan


2
tersebut tertulis? ✓
Apakah deskripsi pekerjaan
tersebut menunjukkan
3
wewenang setiap bagian
secara jelas? ✓
Apakah deskripsi pekerjaan Dijelaskan pada saat
4 tersebut dijelaskan kepada awal karyawan diterima

karyawan? kerja
Apakah dilakukan evaluasi
Manager dan
terhadap pekerjaan yang
supervisor
dilakukan karyawan terkait
5 mengevaluasi performa
kesesuaiannya dengan yang
para karyawan yang
tertulis di deskripsi
✓ dibawahi.
pekerjaan?
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Dari hasil wawancara dengan manager, diketahui bahwa Bakso


Kemon Galaxy sudah memiliki deskripsi pekerjaan secara tertulis dan telah
menunjukkan wewenang karyawan secara jelas. Pada subbab evaluasi struktur
organisasi, terdapat kekurangan yang memungkinkan terjadinya kecurangan dan tidak
optimalnya pelaksanaan tugas beberapa bagian atau karyawan perusahaan. Adanya
perubahan struktur organisasi yang direkomendasikan, maka terdapat pula beberapa
perubahan yang terjadi pada deskripsi pekerjaan.

57
Berikut adalah rekomendasi deskripsi pekerjaan berdasarkan usulan
bagan struktur organisasi yang telah dikemukakan di atas:

1. Manager
Merangkap sebagai pemilik Bakso Kemon Galaxy.

Mengawasi kinerja supervisor.

Secara rutin berkunjung ke setiap cabang untuk melakukan pengecekan atau


pengawasan.

Memastikan terlaksananya program pusat.

Jika kemudian ditemukan kendala-kendala dalam pelaksanaannya, maka


manager harus menyampaikannya kepada manajemen pusat untuk kemudian
dilakukan evaluasi terhadap program tersebut.

Memberikan dukungan kepada supervisor dalam mengatasi kendala yang


dihadapi di cabang.

Menyatukan persepsi dan cara pandang supervisor.

Memberikan motivasi kepada supervisor.

Pusat koordinasi

2. Accounting
Melakukan pengaturan administrasi keuangan restoran ,misalnya saja tentang
sistem dan format laporan stock opname (SO), sistem dan format rekap kasir
dan lain-lain.

Menyusun dan membuat laporan keuangan restoran.

Menyusun dan membuat laporan perpajakan restoran.

Menyusun dan membuat anggaran pendapatan dan belanja restoran secara


periodik.

Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan.

Melakukan pengecekan terakhir rekap gaji karyawan.

58
Melakukan pembayaran gaji karyawan.

3. Supervisor
Cek kehadiran Karyawan (cross check dengan jadwal kerja)

Cek standard operating procedure kualitas menu (makanan & minuman)

Melakukan penyetoran kas ke bank.

Cek standard operating procedure penampilan karyawan

Melakukan briefing bersama seluruh karyawan

Membuat jadwal kerja karyawan

Mengusulkan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan kepada


manajemen

Membuat PO (purchase order) dan menyerahkannya kepada manager dan


accounting untuk disetujui

Melakukan pembelian material, baik secara langsung maupun melalui


supplier

Meminta uang kas kepada manager untuk pembelian secara langsung,


misalnya untuk belanja di pasar tradisional atau di pasar swalayan

Mencari dan melakukan negosiasi dengan supplier untuk mendapatkan harga


dan kualitas terbaik, serta ketepatan waktu pengiriman

Membuat perjanjian supplier untuk memastikan bahwa material yang dikirim


supplier sesuai dengan standar yang telah ditetapkan restoran, demikian juga
dengan harganya

Follow-up ke supplier saat terjadi ketidaksesuaian jumlah atau kualitas


material yang dikirim oleh supplier

Membuat database supplier

Menangani complaint atau keluhan pelanggan

Mengusulkan promosi dan demosi karyawan

59
Menangani dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran operasional
restoran

Membuat rekap gaji karyawan

Memastikan terlaksananya program-program bulanan seperti front cleaning


dan SO Inventaris.

4. Gudang
Menerima dan review surat permintaan material (bahan baku produksi
maupun barang inventaris) dari semua bagian atau divisi.

Menjaga hubungan baik dengan supplier

Koordinasi dengan supervisor mengenai material yang telah dipesan dari


supplier. Jika material yang dipesan gudang belum juga dikirim oleh supplier,
maka baik gudang dan supervisor bisa langsung melakukan follow-up ke
supplier

Mencatat setiap pembelian material ke dalam buku pembelian

Melakukan pengelolaan pengadaan material dengan sistem FIFO (first in first


out).

5. Kitchen
Mengerjakan dan menyediakan pesanan makanan

Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional bagian/divisi produksi


makanan

Cek standar kualitas makanan, dan service atau pelayanan crew.

6. Bar
Mengerjakan dan menyediakan pesanan minuman

Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional bagian/divisi produksi


minuman

Cek standar kualitas minuman, dan service atau pelayanan crew

60
7. Kasir
Membersihkan dan merapikan area kasir yang meliputi : Meja kasir,
komputer kasir, printer, lantai, dan tempat sampah area kasir.

Memastikan komputer kasir dan printer berfungsi dengan baik.

Cek dan hitung ulang uang modal kasir dan uang receh atau pecahan yang
berfungsi sebagai uang tukaran

Melakukan transaksi dengan baik, ramah cepat, dan akurat.

Menjawab telepon masuk dengan baik sesuai SOP menerima telepon

Mencatat pesanan konsumen dalam jumlah besar dengan jelas dan benar di
buku pesanan : nama, alamat, dan nomor telepon konsumen, tanggal pesanan
diterima tanggal pesanan harus dikerjakan, dan uang down payment (jika ada)

Koordinasi dengan supervisor dan waiter jika ada complaint atau keluhan dari
konsumen atau pelanggan untuk segera ditindaklanjuti dengan cepat dan
tepat.

Mendata dan menyimpan barang milik tamu atau konsumen yang tertinggal
di restoran.

Jika ada bagian accounting di restoran maka dilakukan rekap kasir bersama
bagian accounting restoran

Serah terima modal dengan kasir berikutnya untuk shift pagi, dan serah terima
modal dengan supervisor dan waiter untuk kasir di shift terakhir pada saat
akan tutup atau closing restoran.

8. Waiter
Membersihkan area. Area yang dibersihkan meliputi : ruang dine-in atau
ruangan makan, lantai, meja, kursi, dinding, pigura, wastafel, kaca atau
cermin wastafel, pot bunga dan lainnya.

Membantu menyiapkan bahan pendukung operasional seperti tissue, ashtray


(asbak), condiment (kecap, saus, toothpick/tusuk gigi).

61
Melakukan step to customer atau prosedur pelayanan kepada tamu sesuai
dengan SOP

Melakukan pemeriksaan dan merapikan standard operating procedure


penampilan yang dilakukan minimal setiap dua jam sekali.

Laporkan kepada supervisor jika ada complaint dari tamu untuk segera
ditangani dan ditindaklanjuti jika perlu.

Mengikuti acara front cleaning restoran setiap bulan sesuai jadwal yang
ditetapkan.

Mengikuti acara penghitungan atau SO barang inventaris setiap bulan. Semua


inventaris servis seperti piring, sendok, gelas, dan lainnya harus dihitung
jumlahnya setiap bulan.

9. General Kitchen
a. Memasak kebutuhan makan pekerja.
b. Mencatat lost and break (hilang dan pecah/rusak) peralatan saji dan peralatan
masak.
c. Mencuci peralatan saji, seperti piring, gelas, sendok, garpu dan peralatan
masak, seperti panci, kuali dan lainnya.
d. Mengantar peralatan saji dan peralatan masak yang telah bersih ke bagian
waiter dan kitchen.
e. Membantu waiter melakukan clear up di saat kondisi ramai dan belum ada
cucian.
f. Membersihkan sink (bak cuci), grease trap (perangkap lemak).
g. Membuang sampah yang telah dibungkus dalam polybag (plastik hitam untuk
wadah sampah) ke tempat pembuangan sampah.
h. Memelihara kebersihan dan keindahan taman dan kebun restoran
Memupuk dan menyiram tanaman sesuai jadwal.

Memangkas rumput sesuai jadwal.

Mengganti dan merawat bunga - bunga yang ada di area restoran.

62
Menyediakan bunga atau kembang untuk keperluan dekorasi.

Merawat tools atau alat dan perlengkapan taman.

Membaca informasi dan menulis kegiatan di log Book.

Terdapat beberapa perubahan pada deskripsi pekerjaan. Pada bagian supervisor,


deskripsi pekerjaan ditambah. Fungsi pembelian tidak lagi dijalankan oleh bagian
gudang. Fungsi pembelian dijalankan oleh supervisor dan penerimaan barang
dijalankan oleh bagian gudang dengan tetap diperlukan adanya otorisasi dari manager.
Lalu deskripsi pekerjaan bagian dishwasher dan gardener, digabungkan menjadi
deskripsi pekerjaan general kitchen.

4.3. Aktivitas Pengendalian pada Siklus Pendapatan Bakso Kemon Galaxy

Pada Bakso Kemon Galaxy, siklus pendapatan terdiri dari empat proses, yaitu sales
order entry, billing, cash collection dan shipping. Aktivitas pengendalian yang
diterapkan pada siklus pendapatan di perusahaan ini diharapkan dapat mengurangi
risiko dan ancaman dalam siklus tersebut sehingga dapat meningkatkan penerimaan
pendapatan perusahaan. Untuk setiap proses siklus pendapatan pada Bakso Kemon
Galaxy, akan dilakukan pembahasan dengan menggunakan lima komponen aktivitas
pengendalian, yaitu proper authorization of transaction and activities, segregation of
duties, design and use of documents and records, safeguarding assets, records, and
data, dan independent checks on performance.

4.3.1.Aktivitas Pengendalian Pada Prosedur Sales Order Entry

Aktivitas sales order entry pada Bakso Kemon Galaxy telah dijabarkan pada subbab
4.1.1., analisis aktivitas pengendalian pada kegiatan ini baik pemesanan melalui cara
dine-in dan melalui aplikasi jasa transportasi online akan dijabarkan pada subbab
berikutnya.

Proper Authorization of Transaction and Activities


Analisis terhadap proper authorization and activities dalam aktivitas sales order entry
berdasarkan hasil wawancara dengan manager Bakso Kemon Galaxy. Hasil
wawancara tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7.

63
Tabel 4.7.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Proper Authorization of Transactions and


Activities Pada Aktivitas Sales Order Entry

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah pelanggan Dengan menggunakan
restoran bisa melakukan aplikasi online Gojek dan
pemesanan untuk Grab
diantarkan ke tempat
pelanggan berada? ✓
2 Apakah kegiatan Waiter dan kasir bisa
penerimaan pesanan melakukan penerimaan
dengan cara dine-in pesanan
dilakukan oleh pihak
yang berwenang? ✓
3 Apakah kegiatan Waiter dan kasir bisa
penerimaan pesanan melakukan penerimaan
melalui aplikasi online pesanan
dilakukan oleh pihak
berwenang? ✓
4 Apakah ada pihak yang
mengotorisasi aktivitas
penerimaan pesanan jika
melalui cara dine-in? ✓

5 Apakah ada pihak yang


mengotorisasi aktivitas
penerimaan pesanan jika
pemesanan melalui
aplikasi online? ✓

64
Tabel 4.7. (Lanjutan)

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Proper Authorization of Transactions and


Activities Pada Aktivitas Sales Order Entry

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


6 Apakah karyawan yang Restoran tidak memiliki
melakukan penerimaan nomor identifikasi
pesanan memiliki nomor khusus karyawan
identifikasi khusus untuk
melakukan input
pesanan pada sistem atas
pemesanan,
a. dine-in? ✓
b. aplikasi jasa
transportasi
online? ✓
7 Apakah terdapat Pengunjung langsung
prosedur credit approval membayar lunas dan
di perusahaan? ✓ tepat waktu
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Otorisasi pada aktvitas sales order entry melalui dine-in dan aplikasi
jasa transportasi online pada Bakso Kemon Galaxy belum memadai. Pada aktivitas
penjualan di restoran, pelanggan melakukan pembayaran terlebih dahulu, sehingga
dokumen captain order yang telah dibuat oleh waiter diserahkan kepada kasir untuk
kemudian dikirim ke bagian kitchen dan bar (rekomendasi) untuk pembuatan makanan
dan/atau minuman. Manager memberikan wewenang kepada kasir dan juga waiter
untuk melakukan input pesanan. Namun restoran belum memiliki nomor identifikasi
khusus bagi karyawan, sehingga restoran tidak dapat mengetahui karyawan mana
yang melakukan input pesanan tersebut. Sebaiknya restoran memiliki nomor
identifikasi khusus bagi waiter sehingga ketika waiter ingin melakukan input pesanan,
restoran dapat mengetahui karyawan mana yang melakukan proses input. Otorisasi

65
sebaiknya dilakukan oleh kasir ketika kasir selesai melakukan input pesanan ke sistem
dan penerimaan pembayaran dengan menggunakan paraf, sehingga setelah itu
dokumen captain order akan dikirim ke kitchen untuk proses pembuatan makanan.
Lalu sebaiknya kitchen atau bar melakukan otorisasi dengan paraf setelah proses
pembuatan makanan atau minuman untuk menandakan bahwa makanan dan/atau
minuman sudah selesai dibuat sesuai dengan captain order. Restoran tidak
menerapkan prosedur credit approval karena pelanggan restoran harus langsung
membayar secara tunai sebelum pembuatan makanan dan/atau minuman.

Segregation of Duties
Analisis berkaitan dengan segregation of duties dalam aktivitas sales order entry
berdasarkan hasil wawancara dengan manager Bakso Kemon Galaxy. Hasil
wawancara berkaitan dengan segregation of duties dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Segregation of Duties Pada Aktivitas Sales


Order Entry

Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah fungsi penerimaan Waiter dan kasir dapat
pesanan baik secara dine-in bertukar posisi pekerjaan.
maupun melalui aplikasi
online terpisah dari fungsi:
a. Penagihan
pembayaran? ✓
b. Penerimaan kas? ✓
c. Pengiriman pesanan? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Pada Bakso Kemon Galaxy segregation of duties pada aktvitas sales


order entry yang dilakukan oleh Bakso Kemon Galaxy belum memadai. Melalui dua
cara yakni dine-in dan melalui aplikasi jasa transportasi online, meskipun sudah
tertulis deskripsi pekerjaan masing-masing bagian kasir dan waiter, fungsi penerimaan

66
pesanan, pengiriman pesanan, penagihan dan penerimaan kas dari pengunjung restoran
belum memadai karena bagian kasir dan waiter, keduanya berwenang melakukan
fungsi-fungsi tersebut. Sebaiknya hanya bagian waiter saja yang dapat melakukan
penerimaan pesanan sehingga pemisahan antara fungsi penerimaan pesanan dan
penagihan pembayaran dapat dilakukan agar menghindari tidak terjadinya kesalahan
dalam penagihan terhadap pelanggan. Fungsi pemesanan dan fungsi penerimaan kas
juga dipisahkan dengan tujuan menghindari risiko pencurian atau penyalahgunaan
terhadap kas tersebut. Fungsi penerimaan pemesanan dan fungsi pengiriman pesanan
dipisahkan agar mengurangi risiko adanya pemesanan fiktif pada perusahaan.

Design and Use of Documents and Records


Analisis design and Use of Documents and Records dalam aktivitas sales order entry
didapatkan dari hasil wawancara dengan manager dan supervisor Bakso Kemon
Galaxy. Hasil wawancara terkait design and use of documents and records dapat
dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9.
Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents and Records
Pada Aktivitas Sales Order Entry
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah dalam kegiatan Terdapat dokumen
penerimaan pesanan melalui captain order
dine-in terdapat dokumen
tertulis? ✓
2 Apakah dalam kegiatan Restoran akan
penerimaan pesanan melalui membuat
aplikasi online terdapat dokumen captain
dokumen tertulis? ✓ order
3 Apakah dokumen yang Dokumen captain
disebutkan di atas sudah order diberi
diberi nomor urut yang nomor ketika akan
tercetak? (prenumbered) ✓ dibuat

67
Tabel 4.9. (Lanjutan)

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents and Records
Pada Aktivitas Sales Order Entry

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


4 Apakah dokumen yang
digunakan tersebut
memiliki rangkap? ✓
5 Apakah desain dokumen
yang digunakan:
a. Sederhana? ✓
b. Mudah dimengerti? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Pada aktivitas sales order entry restoran telah menggunakan dokumen


captain order. Restoran sudah memiliki dokumen captain order yang sederhana dan
mudah dimengerti. Dokumen captain order restoran tidak memiliki nomor urut yang
sudah tercetak (prenumbered). Nomor akan diberikan ketika dokumen tersebut akan
dibuat. Sebaiknya dokumen captain order ditulis terlebih dahulu nomor urut dokumen
tersebut. Sebaiknya juga, dokumen captain order ditambahkan kolom otorisasi untuk
kasir dan kitchen atau bar.

Safeguarding Assets, Records, and Data


Analisis safeguarding assets, records, and data dilakukan berdasarkan atas hasil
wawancara dengan manager dan supervisor restoran. Hasil wawancara berkaitan
dengan safeguarding assets, records, and data terdapat pada tabel 4.10.

68
Tabel 4.10.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Safeguarding Assets, Records, and Data


Pada Aktivitas Sales Order Entry

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah dokumen Dokumen captain order
yang telah diarsip oleh waiter
digunakan menjadi satu tumpukan
diarsipkan? ✓ pada card rock dan
diurutkan berdasarkan
waktu pemesanan
2 Apakah ada
pembatasan akses ke
dokumen dan aset? ✓
3 Apakah dokumen Dokumen hardcopy
disimpan dengan captain order ditumpuk
baik dalam bentuk: pada card rock dan
a. Hardcopy? ✓ dokumen softcopy
b. Softcopy? ✓ berasal dari cash register
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Bakso Kemon Galaxy sudah melakukan pengamanan atas aset, catatan,


dan data pada aktivitas sales order entry, namun belum memadai. Dokumen captain
order restoran setelah pesanan sampai ke tangan pelanggan, waiter akan melakukan
arsip dengan ditumpuk sesuai urutan pemesanan pada card rock. Sebaiknya dokumen
tersebut diarsip oleh kasir di tempat yang lebih aman sehingga ketika ada pemeriksaan
yang dilakukan oleh manager atau adanya keluhan dari pelanggan, dokumen tersebut
dapat menjadi bukti.

Independent Checks on Performance


Hasil analisis berkaitan dengan independent checks on performance didapatkan
berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan supervisor Bakso Kemon Galaxy.

69
Hasil wawancara berkaitan dengan independent checks on performance dapat dilihat
pada tabel 4.11.

Tabel 4.11.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Independent Checks on Performance Pada


Aktivitas Sales Order Entry

Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah ada
pemeriksaan
independen pada:
a. Proses
penerimaan
pesanan? ✓
b. Dokumen
penerimaan
pesanan? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Bakso Kemon Galaxy sudah menerapkan pemeriksaan independen pada proses


penerimaan pesanan yang dilakukan oleh karyawannya pada aktivitas sales order
entry. Manager restoran secara berkala memeriksa kinerja karyawan dalam proses
penginputan pesanan agar tetap sesuai dengan perencanaan pekerjaan. Namun
manager belum melakukan pemeriksaan terhadap dokumen penerimaan pesanan.
Sebaiknya manager secara berkala juga menerapkan pemeriksaan terhadap dokumen
penerimaan pesanan tersebut. Peneliti menganggap bahwa manager masih dapat
melakukan pemeriksaan independen karena lingkup perusahaan belum terlalu besar.

4.3.2.Aktivitas Pengendalian Pada Prosedur Billing

Aktivitas billing pada Bakso Kemon Galaxy telah dijabarkan pada subbab 4.2.2.,
analisis aktivitas pengendalian pada aktivitas ini akan dijabarkan pada subbab
berikutnya.

70
Proper Authorization of Transaction and Activities
Analisis mengenai proper authorization of Transaction and Activities dalam aktivitas
billing dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan supervisor Bakso
Kemon Galaxy. Hasil wawancara berkaitan dengan proper authorization of
transaction and activities dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Proper Authorization of Transactions and


Activities Pada Aktivitas Billing

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah kegiatan penagihan Yang
pembayaran atas pemesanan seharusnya
melalui dine-in dilakukan dikerjakan
oleh pihak yang berwenang? ✓ bagian kasir
masih
dilakukan oleh
waiter
2 Apakah kegiatan penagihan Yang
pembayaran atas pemesanan seharusnya
melalui aplikasi jasa dikerjakan
transportasi online dilakukan bagian kasir
oleh pihak yang berwenang? ✓ masih
dilakukan oleh
waiter
3 Apakah ada pihak yang
mengotorisasi kegiatan
penagihan pembayaran? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

71
Otorisasi yang ada pada Bakso Kemon Galaxy pada aktivitas billing
belum memadai. Pada Bakso Kemon Galaxy belum ada otorisasi pada kegiatan
penagihan restoran. Penagihan dilakukan oleh kasir tanpa perlu adanya otorisasi.

Segregation of Duties
Analisis mengenai segregation of duties dalam aktivitas billing dilakukan berdasarkan
wawancara dengan manager dan supervisor Bakso Kemon Galaxy. Hasil wawancara
berkaitan dengan segregation of duties pada aktivitas billing, dapat dilihat pada tabel
4.13.

Tabel 4.13.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Segregation of Duties Pada Aktivitas


Billing

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah fungsi penagihan Yang seharusnya
atas pemesanan melalui dine- dikerjakan bagian
in dan aplikasi jasa kasir masih
transportasi online terpisah dilakukan oleh
dari fungsi? ✓ waiter.
a. Penerimaan pesanan? ✓
b. Penerimaan kas? ✓
c. Pengiriman pesanan?
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Pemisahan fungsi yang dijalankan oleh Bakso Kemon Galaxy pada


aktivitas billing belum memadai. Fungsi penagihan dan fungsi penerimaan pesanan
berdasarkan deskripsi pekerjaan Bakso Kemon Galaxy sebaiknya dipisah. Namun
fungsi tersebut dapat dijalankan oleh waiter dan juga kasir, hal tersebut dikarenakan
restoran ingin semua karyawannya bisa menguasai semua deskripsi pekerjaan yang
ada sehingga bagian waiter dan kasir dapat bertukar deskripsi pekerjaan. Fungsi
penagihan dan fungsi penerimaan kas juga belum dipisahkan. Hal ini dapat
menyebabkan ancaman adanya pencurian kas. Apabila perusahaan ingin agar semua

72
karyawan dapat menguasai semua fungsi atau deskripsi pekerjaan, perusahaan dapat
melakukan rotasi pekerjaan untuk karyawan secara periodik, sehingga karyawan dapat
menguasai semua fungsi dan perusahaan tetap dapat mengendalikan tanggung jawab
masing-masing karyawannya.

Design and Use of Documents and Records


Analisis yang dilakukan pada design and use of documents and records pada aktivitas
billing dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan supervisor Bakso
Kemon Galaxy. Hasil wawancara berkaitan dengan design and use of documents and
records dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents and Records
Pada Aktivitas Billing

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah dalam kegiatan Dokumen
penagihan pembayaran atas penagihan
pemesanan melalui dine-in
terdapat dokumen tertulis? ✓
2 Apakah dalam kegiatan Menggunakan
penagihan pembayaran atas sistem dengan
pemesanan melalui aplikasi cara memasukkan
jasa transportasi online kode verifikasi
terdapat dokumen tertulis? ✓ empat angka yang
diberikan oleh
sistem aplikasi
3 Apakah dokumen Melalui sistem
penagihan atas pemesanan cash register
melalui cara dine-in sudah
prenumbered? ✓

73
Tabel 4.14. (Lanjutan)

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents and Records
Pada Aktivitas Billing

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


4 Apakah dokumen tersebut
memiliki rangkap? ✓
5 Apakah desain dokumen
yang digunakan:
a. Sederhana? ✓
b. Mudah dimengerti? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Dokumen penagihan yang digunakan Bakso Kemon Galaxy sudah


memadai. Restoran menggunakan dokumen penagihan yang dibuat dengan cash
register. Pada aktivitas penagihan, kasir memberikan dokumen penagihan tersebut
kepada pelanggan untuk dilakukan penyesuaian terhadap pesanan yang dipesan,
setelah itu pelanggan akan melakukan pembayaran dan bagian kasir akan mencetak
struk penjualan dan memberikannya kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran.

Safeguarding Assets Records and Data


Analisis safeguarding assets, records and data dalam aktivitas biiling dilakukan
berdasarkan wawancara oleh manager dan supervisor Bakso Kemon Galaxy. Hasil
wawancara berkaitan dengan safeguarding assets, records, and data dapat dilihat pada
tabel 4.15.

74
Tabel 4.15.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Safeguarding Assets. Records, and Data


Pada Prosedur Billing

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah terdapat Dokumen hardcopy hanya
dokumen yang diberikan ketika
berbentuk hardcopy ? ✓ pemesanan dine-in
2 Apakah dokumen Dokumen disimpan hanya
penagihan telah dalam bentuk softcopy
diarsipkan atas: pada database cash
a. Pemesanan register dan aplikasi jasa
melalui dine-in? ✓ transportasi online.
b. Pemesanan
melalui aplikasi
jasa transportasi
online ? ✓
3 Apakah akses dokumen Semua karyawan dapat
dibatasi? ✓ mengakses
4 Apakah dokumen Dokumen softcopy
disimpan dengan baik? disimpan pada database
✓ cash register
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Bakso Kemon Galaxy tidak melakukan pengarsipan dokumen


penagihan dalam bentuk hardcopy. Dokumen penagihan yang diarsip restoran terdapat
pada sistem cash register dan aplikasi jasa transportasi online restoran yang tidak
terkunci sehingga dapat diakses oleh seluruh karyawan. Sebaiknya restoran memiliki
batasan atas akses terhadap dokumen tersebut sehingga hanya supervisor atau
manager saja yang dapat mengaksesnya.

75
Independent Checks on Performance
Informasi berkaitan dengan independent checks on performance pada aktivitas billing
diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan supervisor. Hasil
wawancara tersebut dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Independent Checks on Performance Pada


Prosedur Billing

Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah ada pemeriksaan
independen dalam aktivitas
penagihan ini pada:
a. Proses penagihan
pembayaran? ✓
b. Dokumen penagihan
pembayaran? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Bakso Kemon Galaxy melakukan pemeriksaan independen terhadap


proses penagihan pembayaran secara berkala. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh
manager agar karyawan melakukan pekerjaannya dengan benar, akurat dan sesuai
dengan kebijakan. Namun Bakso Kemon Galaxy tidak melakukan pemeriksaan
independen terhadap dokumen penagihan tersebut. Sebaiknya manager juga
melakukan pemeriksaan independen terhadap dokumen penagihan tersebut secara
berkala melalui reconciliation of independently maintained records, yaitu melakukan
pengecekan apakah terdapat dokumen pendukungnya seperti captain order dan struk
penjualan serta nelakukan perbandingan atas dokumen-dokumen tersebut.

76
4.3.3.Aktivitas Pengendalian pada Prosedur Cash Collection

Prosedur cash collection telah dijabarkan pada subbab 4.2.3., dan pada subbab
berikutnya akan diuraikan mengenai analisis aktivitas pengendalian pada prosedur
cash collections.

Proper Authorization of Transactions and Activities


Analisis terhadap proper authorization of transactions and activites dalam prosedur
cash collections dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan
manager dan supervisor Bakso Kemon Galaxy. Hasil wawancara berkaitan dengan
proper authorizaiton of transactions and activities pada prosedur cash collections,
dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Proper Authorization of Transactions and


Activities Pada Prosedur Cash Collections

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah prosedur Keduanya baik
penerimaan kas dilakukan Waiter dan kasir
oleh pihak yang dapat melakukan
berwenang? ✓ penerimaan kas
2 Apakah prosedur Dilakukan oleh
penyetoran kas ke bank supervisor
dilakukan oleh pihak yang
berwenang? ✓
3 Apakah uang yang Disetorkan ke bank
diterima setiap harinya keesokan harinya
langsung disetor ke bank? ✓
4 Apakah ada pihak yang Dilakukan oleh
mengotorisasi kegiatan manager dan
penyetoran kas ke bank? ✓ dilaporkan ke
bagian accounting
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

77
Pada penerimaan pembayaran, karyawan bagian waiter dan kasir
adalah pihak yang telah mendapatkan wewenang dari manager untuk menjalankannya.
Penerimaan kas tersebut sebaiknya hanya dilakukan oleh bagian kasir saja agar
mencegah terjadinya kecurangan terhadap pencurian kas. Dalam melakukan
penyetoran ke bank, Bakso Kemon Galaxy sudah melakukan otorisasi dengan baik.
Supervisor restoran melakukan penyetoran kas ke bank atas otorisasi dari manager dan
melaporkannya kepada bagian accounting.

Segregation of Duties
Analisis segregation of duties dalam prosedur cash collections pada Bakso
Kemon Galaxy dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan
supervisor Bakso Kemon Galaxy. Hasil wawancara yang berkaitan dengan
segregation of duties dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Segregation of Duties Pada Prosedur Cash


Collections

Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah fungsi penerimaan kas Yang seharusnya
terpisah dari fungsi: dikerjakan bagian kasir
a. Penerimaan pesanan? ✓ masih dilakukan oleh
b. Pengiriman barang? ✓ waiter
c. Penagihan Pembayaran? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Pemisahan fungsi pada Bakso Kemon Galaxy dalam menjalankan


prosedur cash collections belum memadai. Kedua fungsi yakni fungsi custody dan
recording masih belum jelas. Kedua fungsi dapat dijalankan oleh kedua bagian baik
waiter dan kasir, sehingga mereka dapat bertukar pekerjaan. Hal ini dapat
meningkatkan terjadinya kecurangan seperti manipulasi terhadap transaksi penjualan
dan pencurian kas, serta sulit melakukan pelacakan siapa yang bersalah apabila terjadi
suatu kelalaian seperti uang yang diterima tidak sesuai dengan perhitungan hasil

78
penjualan yang harus diterima. Fungsi penerimaan pesanan dan penerimaan kas
tersebut juga dapat dilakukan oleh waiter dan kasir sehingga dapat menimbulkan
terjadinya transaksi fiktif di restoran. Sebaiknya penerimaan kas dilakukan oleh bagian
kasir saja sedangkan waiter melakukan penerimaan pesanan agar dapat mengurangi
ancaman pencurian kas.

Design and Use of Documents and Records


Analisis mengenai design and use of documents and records pada prosedur cash
collections dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan supervisor.
Hasil wawancara berkaitan dengan design and use of documents and records dapat
dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents and Records
Pada Prosedur Cash Collections

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah dalam kegiatan Struk penjualan
penerimaan kas terdapat
dokumen tertulis? ✓
2
Apakah semua dokumen sudah
diberikan nomor urut

(prenumbered)?
3 Dokumen tertulis
Apakah dokumen tersebut
✓ diberikan kepada
memiliki rangkap?
pelanggan.

79
Tabel 4.19. (Lanjutan)
Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents and Records
Pada Prosedur Cash Collections

4
Apakah desain dokumen yang
disebutkan:
a. Sederhana? ✓
b. Mudah dimengerti? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Desain dokumen yang digunakan oleh Bakso Kemon Galaxy dalam


prosedur penerimaan kas sudah cukup memadai. Bakso Kemon Galaxy mencetak struk
penjualan sebagai bukti pembayaran dari pelanggan. Bakso Kemon Galaxy tidak
membuat rangkap struk penjualan. Struk penjualan langsung diberikan kepada
pelanggan setelah proses pembayaran. Dokumen atas struk penjualan tersebut diarsip
dalam database cash register restoran, sehingga risiko manipulasi pada dokumen struk
penjualan dapat dikurangi.

Safeguarding Assets, Records and Data


Analisis atas safeguarding assets, records and data dalam prosedur penerimaan kas
dilakukan berdasarkan hasil wawancara degan manager dan supervisor Bako Kemon
Galaxy. Hasil wawancara berkaitan dengan safeguarding assets, records, and data
pada prosedur cash collections dapat dilihat pada tabel 4.20.

Tabel 4.20.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Safeguarding Assets, Records, and Data


Pada Prosedur Cash Collections

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah dokumen yang Diarsip dalam
digunakan telah diarsipkan? ✓ database cash
register dalam
bentuk softcopy

80
Tabel 4.20. (Lanjutan)

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Safeguarding Assets, Records, and Data


Pada Prosedur Cash Collections

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


2 Apakah uang tunai disimpan Dalam cash
dengan aman? ✓ register

3 Apakah ada pembatasan akses Tidak ada


ke dokumen dan aset? ✓ pembatasan untuk
seluruh karyawan
4 Apakah perusahaan Dilakukan oleh
mencocokkan jumlah uang kas supervisor
dengan jumlah di catatan? ✓ restoran yang
dilaporkan kepada
manager.
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Bakso Kemon Galaxy dalam melakukan safeguarding assets, records,


and data pada prosedur penerimaan kas belum memadai. Akses atas dokumen dan
aset restoran belum dibatasi, sehingga seluruh karyawan selain dapat membuka cash
register juga dapat mengakses kas perusahaan. Sebaiknya meskipun dokumen sudah
terarsip pada cash register dan kas sudah tersimpan pada cash register, restoran tetap
mempunyai batasan khusus untuk mengakses dokumen dan kas tersebut. Sebaiknya
hanya bagian kasir, supervisor, dan manager yang dapat mengaksesnya.

Independent Checks on Peformance


Informasi berkaitan dengan independent checks on performance pada prosedur cash
collections diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan supervisor
Bakso Kemon Galaxy. Hasil wawancara berkaitan dengan independent checks on
performance dapat dilihat pada tabel 4.21.
Tabel 4.21.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Independent Checks on Performance Pada


Prosedur Cash Collections

Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah ada pemeriksaan independen
pada:
a. Prosedur penerimaan kas? ✓
b. Dokumen penerimaan kas? ✓
c. Prosedur penyetoran ke
bank?
d. Dokumen penyetoran ke ✓
bank?

Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Bakso Kemon Galaxy tidak melakukan pemeriksaan independen atas


kinerja prosedur penerimaan kas . Dokumen atas penerimaan kas juga tidak dilakukan
pemeriksaan meskipun setiap dua jam manager perusahaan mendapatkan laporan
penjualan yang terjadi pada setiap dua jam tersebut. Prosedur penyetoran ke bank dan
dokumen penyetoran ke bank dilakukan pemeriksaan setiap harinya oleh manager
yang dilaporkan oleh supervisor sebelum dan sesudah dilakukannya penyetoran kas
ke bank.

4.3.4.Aktivitas Pengendalian Pada Prosedur Shipping

Prosedur shipping adalah prosedur akhir dari siklus pendapatan yang dijalankan oleh
Bakso Kemon Galaxy. Prosedur shipping pada Bakso Kemon Galaxy telah dijabarkan
pada subbab 4.2.4., analisis aktivitas pengendalian pada prosedur ini akan dijabarkan
pada subbab berikutnya.

82
Proper Authorization of Transaction and Activities
Analisis terhadap proper authorization of transactions and activities pada prosedur
shipping dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan manager dan
supervisor Bakso Kemon Galaxy. Hasil wawancara berkaitan dengan proper
authorization transactions and activities dapat dilihat pada tabel 4.22.

Tabel 4.22.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Proper Authorization of Transaction and


Activities Pada Prosedur Shipping

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah kegiatan Bagian waiter dan
pengiriman pemesanan kasir dapat
dilakukan oleh pihak yang melakukannya
berwenang apabila
pemesanan dilakukan
melalui,
a. dine-in ? ✓
b. jasa transportasi
online ? ✓
2 Apakah terdapat pihak yang
mengotorisasi kegiatan
pengiriman pemesanan
melalui apabila pemesanan
dilakukan melalui,
a. dine-in ? ✓
b. aplikasi jasa
transportasi online? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Pada prosedur pengiriman pesanan Bakso Kemon Galaxy, waiter dan


kasir adalah pihak yang memiliki wewenang untuk melakukan pengiriman pesanan

83
tersebut. Otorisasi pengiriman pesanan pada Bakso Kemon Galaxy belum memadai.
Pada restoran belum ada yang melakukan otorisasi atas pengiriman pesanan.
Pengiriman pesanan dilakukan ketika bagian kitchen dan bar selesai melakukan
pembuatan makanan dan minuman. Sebaiknya bagian kitchen dan bar melakukan
otorisasi dengan melakukan paraf pada kolom yang tertera (rekomendasi) pada
dokumen captain order. Lalu setelah itu secara bersamaan dokumen captain order dan
pesanan dapat dikirim ke serving counter.

Segregation of Duties
Analisis berkaitan dengan segregation of duties pada prosedur shipping diperoleh
berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan supervisor Bakso Kemon Galaxy.
Hasil wawancara terkait dengan segregation of duties dapat dilihat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Segregation of Duties Pada Prosedur


Shipping

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Apakah fungsi pengiriman
pesanan terpisah dari fungsi:
a. Penerimaan pesanan? ✓
b. Penagihan
pembayaran? ✓
c. Penerimaan kas? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Pemisahan fungsi yang dijalankan oleh Bakso Kemon Galaxy belum


memadai. Pengiriman pesanan dilakukan oleh bagian waiter dan penerimaan kas
diakukan oleh bagian kasir. Namun pengiriman pesanan tersebut dan penerimaan kas
terkadang masih dilakukan oleh kedua bagian tersebut. Deskripsi pekerjaan waiter dan
kasir pada Bakso Kemon Galaxy dilakukan oleh kedua bagian tersebut. Sebaiknya
waiter melakukan penerimaan pesanan dan pengiriman pesanan lalu bagian kasir akan
melakukan penagihan dan penerimaan kas. Bakso Kemon Galaxy sebaiknya memiliki

84
nomor identifikasi bagi waiter dan kasir sehingga masing-masing dapat memiliki
tanggung jawab atas pekerjaannya.

Design and Use of Documents and Records


Informasi berkaitan dengan design and use of documents and records pada prosedur
shipping yang dilakukan oleh Bakso Kemon Galaxy diperoleh berdasarkan hasil
wawancara dengan manager dan supervisor Bakso Kemon Galaxy. Hasil wawancara
terkait dengan design and use of documents and records dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Design and Use of Documents and Records
Pada Prosedur Shipping

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah dalam prosedur Berdasarkan
pengiriman pesanan terdapat dokumen captain
dokumen tertulis? ✓ order
2 Apakah dokumen dalam
pengiriman pesanan sudah
diberi nomor urut yang
tercetak? ✓
3 Apakah dokumen tersebut
memiliki rangkap? ✓
4 Apakah terdapat kolom untuk
melakukan otorisasi ? ✓
5 Apakah desain dokumen yang
disebutkan di atas:
a. Sederhana? ✓
b. Mudah dimengerti? ✓
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Bakso Kemon Galaxy menggunakan dokumen captain order yang


dikirim bersamaan dengan makanan dan/atau minuman dari bagian kitchen dan bar.

85
Setelah itu dokumen captain order tersebut akan disesuaikan oleh waiter apakah
pesanan sudah sesuai dengan dokumen captain order. Jika sudah sesuai maka waiter
akan melakukan pengiriman pesanan dan setelah itu waiter melakukan pengecekan
dengan memberi tanda jika pesanan tersebut sudah dikirim ke pelanggan. Sebaiknya
selain bagian kasir dan waiter, bagian kitchen dan bar juga memberi tanda tangan pada
dokumen captain order masing-masing sehingga pengecekan yang dilakukan setiap
pengiriman dokumen dari bagian kasir ke kitchen dan bar, lalu ke bagian waiter selalu
dilakukan untuk meminimalkan kesalahan pemesanan sampai pengiriman pesanan
tersebut. Sebaiknya dokumen captain order memiliki tambahan kolom tersendiri yang
digunakan untuk otorisasi kasir dan kitchen atau bar. Kolom otorisasi bagian kasir
akan diparaf oleh kasir setelah aktivitas penerimaan pembayaran. Setelah diparaf,
dokumen captain order akan diberikan kepada kitchen atau bar untuk proses
pembuatan makanan atau minuman. Setelah proses pembuatan makanan atau
minuman, kolom otorisasi bagian kitchen atau bar pada dokumen captain order akan
diparaf oleh kitchen atau bar. Setelah diparaf, makanan atau minuman akan dikirim
oleh kitchen atau bar ke serving counter bersamaan dengan dokumen captain order
tersebut. Lalu waiter akan mencocokkan makanan atau minuman tersebut dengan
dokumen captain order, dan jika sudah sesuai makanan atau minuman akan diantarkan
oleh waiter kepada pelanggan. Setelah itu dokumen captain order akan diberikan
kepada kasir untuk dilakukan pengarsipan.

Safeguarding Assets, Records and Data


Informasi berkaitan dengan safeguarding assets, records, and data pada prosedur
shipping diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan supervisor
Bakso Kemon Galaxy. Hasil wawancara terkait dengan safeguarding assets, records,
and data dapat dilihat pada tabel 4..25.

86
Tabel 4.25.

Hasil Wawancara Berkaitan Safeguarding Assets, Records and Data Pada


Prosedur Shipping

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah dokumen yang Diarsipkan oleh
digunakan diarsipkan? ✓ kasir
2 Apakah dokumen yang Disimpan pada
digunakan disimpan dengan card rock
aman? ✓
3 Apakah akses untuk dokumen Semua karyawan
tersebut dibatasi? ✓ dapat mengakses
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Dokumen Captain order yang dimiliki oleh Bakso Kemon Galaxy


merupakan dokumen yang digunakan oleh waiter dalam melakukan pengiriman
pesanan. Dokumen captain order tersebut hanya memiliki satu rangkap yang dibuat
saat restoran telah menerima pembayaran. Rangkap tersebut diarsip dengan
menggunakan card rock sehingga Bakso Kemon Galaxy tidak melakukan arsip
dokumen tersebut dengan aman. Akses terhadap dokumen tersebut juga tidak dibatasi
sehingga semua karyawan memiliki akses. Sebaiknya dokumen tersebut dilakukan
arsip dengan baik misalnya di dalam laci yang terkunci dan hanya dapat diakses oleh
bagian waiter dan supervisor.

Independent Checks On Performance


Analisis berkaitan dengan independent checks on performance pada prosedur shipping
Bakso Kemon Galaxy diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan manager dan
supervisor Bakso Kemon Galaxy. Hasil wawancara berkaitan dengan independent
checks on performance dapat dilihat pada tabel 4.26.

87
Tabel 4.26.

Hasil Wawancara Berkaitan Dengan Independent Checks on Performance Pada


Prosedur Shipping

No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah ada
pemeriksaan independen
pada proses pengiriman
barang atas : Dilakukan setiap hari oleh
a. Pemesanan dine- ✓ manager
in?
b. pemesanan
melalui aplikasi Dilakukan setiap hari oleh
jasa transportasi ✓ manager
online?
2 Apakah ada
pemeriksaan independen
pada dokumen
pengiriman barang atas:
a. pemesanan dine- Dilakukan setiap hari oleh
in? ✓ manager
b. pemesanan
melalui aplikasi
jasa transportasi Dilakukan setiap hari oleh
online? ✓ manager
Sumber: Bakso Kemon Galaxy

Bakso Kemon Galaxy melakukan pemeriksaan independen atas proses


pengiriman barang dengan baik. Bakso Kemon Galaxy juga melakukan pemeriksaan
independen pada dokumen shipping. Pemeriksaan dilakukan oleh manager setiap
harinya. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk melakukan rekapitulasi terhadap

88
karyawan yang melakukan kinerja yang baik sehingga restoran dapat memberikan
bonus terhadap karyawan tersebut.

4.4. Peranan Aktivitas Pengendalian pada Siklus Pendapatan untuk


Meningkatkan Penerimaan Pendapatan pada Bakso Kemon Galaxy

Siklus pendapatan yang dijalankan oleh Bakso Kemon Galaxy dilakukan dengan
tujuan memperoleh pendapatan atas aktivitas yang telah dilakukan sehingga restoran
tetap dapat berjalan dan terus berkembang dalam bersaing dengan kompetitornya.
Aktivitas pengendalian adalah salah satu kemudi perusahaan dalam melakukan
pengelolaan yang memadai untuk meminimalkan ancaman yang membuat siklus
pendapatan tidak berjalan dengan baik. Pada siklus pendapatan yang dijalankan oleh
Bakso Kemon Galaxy, masih terdapat aktivitas pengendalian yang belum memadai
yang telah dijabarkan pada subbab 4.3. Pada bagian ini, akan diuraikan aktivitas
pengendalian yang dapat diterapkan oleh Bakso Kemon Galaxy, agar penerimaan
pendapatan perusahaan dapat dijalankan lebih baik.

Bakso Kemon Galaxy belum menjalankan otorisasi dengan baik pada


prosedur pendapatannya. Hal ini dapat dilihat dari otorisasi yang diberikan oleh
manager kepada waiter dan kasir dalam melakukan prosedur penerimaan pesanan
sampai pada proses pengiriman makanan dan/atau minuman. Manager tidak
memberikan kewenangan secara jelas dalam melakukan pekerjaan, baik untuk waiter
maupun kasir, sehingga kedua bagian tersebut tidak melakukan pekerjaannya secara
khusus yang sudah dituliskan pada deskripsi pekerjaan masing-masing. Hal ini dapat
menimbulkan adanya pencurian kas dan pemesanan fiktif. Apabila Bakso Kemon
Galaxy ingin semua karyawan dapat mengerti dan memahami seluruh bagian
pekerjaan, sebaiknya restoran dapat melakukan rotasi pekerjaan yang dilakukan secara
periodik, misalnya satu atau dua bulan sekali bagi karyawan-karyawannya. Sebaiknya
Bakso Kemon Galaxy memiliki nomor identifikasi khusus bagi karyawan-
karyawannya, sehingga karyawan tersebut dapat mempertanggungjawabkan
pekerjaannya masing-masing dengan menyesuaikan pada nomor identifikasi masing-
masing karyawan yang tertera pada dokumen captain order.

89
Pemisahan fungsi yang ada pada Bakso Kemon Galaxy pada siklus
pendapatan belum memadai, karena pada prosedur penerimaan pesanan, penagihan,
penerimaan kas dan pengiriman pesanan masih dijalankan oleh kedua bagian yakni
waiter dan kasir. Fungsi recording dan custody masih dijalankan oleh satu orang yang
sama. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya risiko kecurangan yang dapat
dilakukan oleh karyawan restoran, sebaiknya fungsi tersebut dipisah. Bagian waiter
sebaiknya hanya melakukan prosedur penerimaan pesanan dan pengiriman pesanan
sedangkan yang melakukan penagihan dan penerimaan pembayaran adalah khusus
bagian kasir saja, sehingga yang dapat memegang kas hanya bagian kasir yang sudah
memiliki nomor identifikasi dalam melakukan transaksi.

Dokumen yang digunakan oleh Bakso Kemon Galaxy adalah dokumen


captain order, dokumen penagihan, dan struk penjualan. Dokumen captain order
makanan dan minuman dibuat sebanyak masing-masing satu rangkap yang dibuat oleh
waiter saat menerima pemesanan dari pelanggan. Setelah dibuat oleh waiter, dokumen
tersebut akan diberikan kepada kasir untuk diinput ke dalam cash register untuk
mencetak dokumen penagihan sebanyak satu rangkap dan struk penjualan sebanyak
satu rangkap untuk diberikan kepada pelanggan. Setelah itu, dokumen captain order
akan diberikan kepada bagian kitchen dan bar (rekomendasi) untuk dibuat makanan
dan/atau minuman. Setelah makanan dan/atau minuman dibuat, bagian kitchen atau
bar akan mengirimkannya ke serving counter bersama dengan dokumen captain order
yang akan diterima oleh bagian waiter untuk dikirim ke pelanggan atau ke driver jasa
transportasi online. Dokumen tersebut sudah dirancang sangat sederhana dan mudah
untuk dimengerti, namun sebaiknya dokumen captain order makanan dan minuman
diberikan prenumbered. Pada dokumen captain order makanan dapat ditambahkan
kolom otorisasi untuk kasir dan kitchen dan pada dokumen captain order minuman
dapat ditambahkan kolom otorisasi untuk kasir dan bar. Kolom otorisasi bagian kasir
akan diparaf oleh kasir setelah pelanggan melakukan pembayaran. Setelah itu,
dokumen tersebut akan dikirim ke bagian kitchen untuk dilakukan pembuatan
makanan dan dikirim ke bagian bar untuk dilakukan pembuatan minuman. Setelah
pembuatan makanan, kolom otorisasi bagian kitchen pada dokumen captain order
makanan akan diparaf oleh kitchen dan setelah dilakukan pembuatan minuman, kolom

90
otorisasi bagian bar akan diparaf oleh bagian bar. Dokumen yang memadai sangat
berperan penting pada aktivitas penjualan perusahaan, yaitu sebagai bukti terjadinya
transaksi penjualan, dan penggunaan dokumen akan memudahkan ketika dilakukan
pemeriksaan dan rekapitulasi.

Pengamanan atas aset dan dokumen pada Bakso Kemon Galaxy belum
memadai. Uang hasil penjualan yang diterima bagian kasir disimpan dalam laci yang
tidak terkunci. Bakso Kemon Galaxy sebaiknya menggunakan laci yang terkunci
untuk menyimpan kas perusahaan yang hanya dapat diakses oleh kasir, supervisor dan
manager saja. Untuk dokumen atas rekapan penjualan per hari yang berbentuk
softcopy terintegrasi dengan aplikasi yang dimiliki oleh manager saja dan diterima
oleh manager setiap dua jam sekali, dokumen tersebut juga dapat dicetak pada akhir
operasi restoran harian untuk dicocokkan dengan uang kas yang tersimpan dan
dokumen tersebut disimpan dalam sistem cash register yang telah terhubung dengan
akun manager.

Bakso Kemon Galaxy sudah melakukan pemeriksaan independen yang


dilakukan manager terhadap prosedur-prosedur pada siklus pendapatan perusahaan,
namun pemeriksaan tersebut tidak dilakukan pada dokumen-dokumen yang digunakan
oleh perusahaan. Sebaiknya pemeriksaan independen juga dilakukan oleh manager
atas dokumen-dokumen tersebut yang digunakan oleh perusahaan agar sesuai dengan
ketentuannya.

Aktivitas pengendalian sangat penting untuk dijalankan demi semakin


berkembangnya perusahaan. Bakso Kemon Galaxy masih memerlukan beberapa
perbaikan dalam aktivitas pengendalian pada prosedur pendapatannya, walaupun
prosedur pendapatan pada Bakso Kemon Galaxy jarang mengalami permasalahan.
Aktivitas pengendalian dapat membantu perusahaan dalam memberikan keyakinan
yang memadai kepada manajemen bahwa prosedur yang diterapkan dan dijalankan
sudah sesuai dengan kebijakan, prosedur, tanggapan atas risiko, dan aturan yang
berlaku. Penerapan tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko dan ancaman dalam
siklus pendapatan Bakso Kemon Galaxy dalam meningkatkan penerimaan
pendapatannya.

91
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

1. Bakso Kemon Galaxy memiliki aktivitas penjualan dengan pemesanan yang


melalui dua cara yaitu melalui dine-in atau makan di tempat dan aplikasi jasa
transportasi online melalui Go-food dan Grabfood. Prosedur penjualan yang
dilakukan oleh Bakso Kemon Galaxy sudah memadai meskipun prosedur yang
dijalankan tidak sesuai urutan pada siklus pendapatan, yaitu diawali dengan sales
order entry, lalu billing, ketiga, cash collections dan diakhiri dengan shipping.
Prosedur tersebut diakukan seperti itu karena Bakso Kemon Galaxy ingin
pelanggan melakukan pembayaran terlebih dahulu untuk menghindari tidak
terjadinya penerimaan pembayaran. Lalu pada prosedur penerimaan pesanan
hingga prosedur pengiriman pesanan, pembagian deskripsi pekerjaan waiter dan
kasir masih tergabung sehingga tidak sesuai dengan deskripsi pekerjaan masing-
masing bagian.
2. Bakso Kemon Galaxy belum memiliki prosedur baku (SOP) secara tertulis
mengenai aktivitas yang dilakukan pada siklus pendapatan restoran.
3. Struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan yang dimiliki oleh Bakso Kemon
Galaxy belum memadai. Waiter dan kasir diberikan kewenangan oleh manager
untuk saling bertukar pekerjaan. Bakso Kemon Galaxy tidak membedakan bagian
kitchen dan bar meskipun pekerjaan yang dilakukan kedua bagian tersebut
memiliki deskripsi pekerjaan yang berbeda. General kitchen pada Bakso Kemon
Galaxy memiliki deskripsi pekerjaan yang sama dengan Dishwasher dan
Gardener.
4. Aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan yang diterapkan oleh Bakso
Kemon Galaxy belum memadai, kelemahan pada aktivitas pengendalian tersebut
dijabarkan sebagai berikut:

92
Otorisasi atas transaksi dan aktivitas pada prosedur sales order entry, billing,
cash collections dan shipping belum memadai. Waiter dan kasir diberi
kewenangan untuk dapat saling bertukar pekerjaan sehingga dapat
meningkatkan adanya manipulasi dokumen serta pencurian kas. Karyawan
restoran juga belum memiliki nomor identifikasi khusus dalam melakukan
aktivitasnya.

Pemisahan fungsi yang terdapat pada proses penerimaan pesanan hingga


pengiriman pesanan belum memadai. Fungsi custody dan recording masih
dijalankan oleh waiter dan kasir yang dapat saling bertukar pekerjaan. Hal ini
dapat menimbulkan risiko manipulasi terhadap dokumen dan pencurian kas.

Penggunaan dan desain dokumen-dokumen yang dimiliki oleh Bakso Kemon


Galaxy cukup memadai. Namun terdapat kelemahan pada dokumen captain
order. Dokumen tersebut tidak prenumbered sehingga dapat menyulitkan
manager dalam menelusuri dokumen penjualan. Dokumen tersebut belum
memiliki kolom otorisasi bagi kasir dan kitchen pada captain order makanan
serta belum memiliki kolom otorisasi bagi kasir dan bar pada captain order
minuman. Hal ini dapat menimbulkan adanya transaksi fiktif dan pencurian
pesanan.

Pengamanan atas aset dan dokumen yang dijalankan oleh Bakso Kemon Galaxy
belum memadai. Aset kas yang diterima atas pembayaran dari pelanggan,
disimpan di dalam laci yang tidak terkunci sehingga dapat diakses oleh seluruh
karyawan. Hal in dapat menimbulkan risiko terhadap pencurian kas.
Pengamanan atas dokumen softcopy rekap penjualan yang tersimpan pada
database cash register sudah memadai karena dokumen tersebut terhubung
langsung dengan aplikasi yang dimiliki oleh manager.

Bakso Kemon Galaxy sudah melakukan pemeriksaan independen atas proses


aktivitas penjualan di restoran. Pemeriksaan independen dilakukan untuk
memastikan bahwa pekerjaan yang dijalankan karyawan sudah sesuai dengan
kebijakan, rencana dan kinerja periode sebelumnya. Namun manager Bakso

93
Kemon Galaxy belum melakukan pemeriksaan independen pada dokumen-
dokumen pendukung atas transaksi yang dijalankan.

5. Aktivitas pengendalian pada Bakso Kemon Galaxy belum berperan dalam


meningkatkan penerimaan pendapatan. Dari hasil pembahasan yang telah
dilakukan, menunjukkan bahwa aktivitas pengendalian mempunyai peran yang
sangat penting bagi perusahaan. Adanya aktivitas pengendalian, Bakso Kemon
Galaxy dapat memperkecil risiko yang ada pada siklus pendapatan, sehingga
aktivitas penjualan dapat dijalankan dengan baik dan dapat meningkatkan
penerimaan pendapatan perusahaan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disampaikan


beberapa saran yang dapat diterapkan pada siklus pendapatan untuk meningkatkan
penerimaan pendapatan Bakso Kemon Galaxy, yaitu:

1. Bakso Kemon Galaxy sebaiknya mengikuti prosedur baku tertulis pada siklus
pendapatan yang dapat dilihat pada lampiran 5 dan lampiran 6.
2. Bakso Kemon Galaxy disarankan agar memberikan nomor identifikasi pada
masing-masing karyawan dalam melakukan aktivitas penjualannya
3. Bakso Kemon Galaxy disarankan agar pada bagan struktur organisasi dishwasher
dan gardener dapat disatukan menjadi general kitchen saja dan pada bagian front
kitchen dilakukan pemisahan menjadi bagian kitchen untuk pembuatan makanan
dan bar untuk pembuatan minuman.
4. Fungsi custody dan recording pada aktivitas penjualan sebaiknya ada pemisahan
tanggung jawab, pada waiter hanya melakukan pemesanan dan pengiriman pesanan
saja dan pada kasir hanya melakukan penagihan serta penerimaan pembayaran saja.
Apabila Bakso Kemon Galaxy ingin semua karyawan dapat mengerti semua
deskripsi pekerjaan setiap bagian, disarankan agar menggunakan rotasi pekerjaan
bagi karyawan yang dilakukan secara terjadwal dan periodik misalnya satu atau dua

94
bulan sekali, sehingga pekerjaan yang dilakukan karyawan tetap dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Pada dokumen captain order, Bakso Kemon Galaxy disarankan agar diberi
prenumbered agar mudah ditelusuri dan dipertanggungjawabkan. Bakso Kemon
Galaxy juga disarankan menambah kolom otorisasi pada dokumen captain order
bagi kasir untuk melakukan otorisasi dengan melakukan paraf setelah pelanggan
melakukan pembayaran. Kolom otorisasi bagi kitchen dan bar juga disarankan
untuk ditambahkan, sehingga bagian kitchen dapat melakukan paraf setelah
pembuatan makanan selesai dan bagian bar dapat melakukan paraf setelah proses
pembuatan minuman selesai. Saran untuk desain captain order tersebut dapat
dilihat pada lampiran 8.
6. Bakso Kemon Galaxy sebaiknya menggunakan laci yang terkunci untuk
menyimpan aset yang dimiliki restoran sehingga risiko pencurian dapat dikurangi.
7. Bakso Kemon Galaxy sebaiknya melakukan pemeriksaan independen atas
dokumen aktivitas penjualan yang dimiliki perusahaan. Pemeriksaan independen
ini dapat dilakukan dengan reconciliation of independently maintained records.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat diberikan setelah
dilakukannya penelitian dan pembahasan. Semoga apa yang peneliti sampaikan dapat
berguna bagi Bakso Kemon Galaxy.

95
Daftar Pustaka

Accountingcapital. (2020). Accounting Capital. Diambil kembali dari Accounting


Capital.com: https://www.accountingcapital.com/basic-accounting/revenue-receipts/

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. (2013). Accounting Information System. New Jersey:
Pearson.

COSO. (2013). Internal Control-Integrated Framework. New York: AIGPA.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2018). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:


Ikatan Akuntan Indonesia.

Juniman, P. T. (2017, January 18). CNN Indonesia Gaya Hidup Food. Diambil
kembali dari cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20170118121405-262-187137/gaya-hidup-masyarakat-menjadikan-
bisnis-kuliner-menjanjikan

Kemenparekraf. (2020). Subsektor Ekonomi Kreatif. Diambil kembali dari


Kemenparekraf.go.id: https://kemenparekraf.go.id/layanan/Subsektor-
Ekonomi-Kreatif/Kuliner

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2018). Accounting Information Systems. Harlow:


Pearson.

Weygandt, J., Kimmel, P., & Kieso, D. (2015). Financial Accounting. Wiley.

Wilkinson, J. W. (2000). Accounting Information System. Toronto: Wiley.


LAMPIRAN
Lampiran 1

Dokumen Captain Order Minuman


Lampiran 2

Dokumen captain Order Makanan


Lampiran 3

Dokumen Tagihan
Lampiran 4

Dokumen Struk
Lampiran 5

Rekomendasi Prosedur Penjualan Bakso Kemon Galaxy Melalui Pemesanan dine-in

Prosedur Penjualan Bakso Kemon Galaxy

1. Pelanggan diarahkan untuk duduk pada tempat yang kosong oleh waiter. Lalu
waiter akan memberikan menu makanan dan minuman kepada pelanggan.
Pelanggan akan memesan makanan dan/atau minuman kepada waiter. Pesanan
makanan akan dicatat pada dokumen captain order makanan dan pesanan
minuman akan dicatat pada dokumen captain order minuman. Waiter juga
mencatat meja dan nomor identifikasi karyawan pada kolom paraf waiter.
2. Setelah itu waiter akan mengirimkan dokumen captain order makanan dan
minuman kepada kasir untuk diinput ke dalam cash register. Lalu kasir akan
mencetak dokumen tagihan untuk diberikan kepada pelanggan. Lalu pelanggan
akan mencocokkan dokumen tagihan dengan pesanan yang sudah dipesan. Jika
sudah sesuai, maka pelanggan akan membayar atas pesanan tersebut dan kasir
akan menerima pembayarannya.
3. Setelah pembayaran, kasir akan memberi paraf pada dokumen captain order
makanan dan minuman. Dokumen aptain order makanan yang sudah diparaf akan
diberikan kepada bagian kitchen untuk pembuatan makanan dan dokumen captain
order minuman yang sudah diparaf akan diberikan kepada bagian bar untuk
pembuatan minuman.
4. Setelah pembuatan makanan, dokumen captain order makanan akan diberikan
paraf oleh bagian kitchen dan setelah pembuatan minuman dokumen captain
order akan diparaf oleh bagian bar.
5. Captain order makanan yang sudah diparaf kasir dan kitchen serta captain order
yang sudah diparaf kasir dan bar akan dikirim ke serving counter bersamaan
dengan makanan dan minuman.
6. Waiter akan melakukan penyesuaian antara captain order dengan makanan dan
minuman. Setelah sesuai maka waiter akan mengirim makanan dan minuman ke
meja pelanggan yang nomornya tertera pada captain order.
7. Setelah mengirim makanan dan minuman, waiter akan memberikan captain order
makanan dan minuman kepada kasir dan akan diarsip oleh kasir.
Lampiran 6

Rekomendasi Prosedur Penjualan Bakso Kemon Galaxy Melalui Pemesanan


Aplikasi Jasa Transportasi Online

Prosedur Aktivitas Penjualan Bakso Kemon Galaxy

1. Pelanggan memesan melalui aplikasi Gofood dan Grabfood.


2. Muncul notifikasi pemesanan dari aplikasi yang dimiliki oleh Bakso Kemon
Galaxy.
3. Kasir menunggu driver untuk datang ke restoran . Setelah driver datang, driver
akan melakukan pembayaran sesuai dengan dokumen tagihan yang tertera pada
aplikasi.
4. Driver akan memasukkan kode verifikasi empat angka untuk melakukan proses
pembayaran dan kasir akan menerima pembayaran atas pemesanan tersebut
berbentuk gopay untuk pesanan melalui gofood dan OVO untuk pesanan melalui
Grabfood. Setelah itu kasir akan mencetak struk penjualan.
5. Setelah dilakukan pembayaran, kasir akan membuat dokumen captain order
makanan dan minuman sesuai dengan pesanan pada aplikasi. Dokumen tersebut
diberikan paraf dan dikirim ke bagian kitchen untuk captain order makanan dan
ke bagian bar untuk captain order minuman.
6. Setelah pembuatan makanan, dokumen captain order makanan akan diberikan
paraf oleh bagian kitchen dan setelah pembuatan minuman dokumen captain
order akan diparaf oleh bagian bar.
7. Captain order makanan yang sudah diparaf kasir dan kitchen serta captain order
yang sudah diparaf kasir dan bar akan dikirim ke kasir bersamaan dengan
makanan dan minuman.
8. Kasir akan memberikan makanan dan minuman kepada driver untuk diantarkan
kepada pelanggan dan kasir akan melakukan arsip terhadap captain order
makanan dan minuman.
Lampiran 7.1
Flowchart Rekomendasi Aktivitas Penjualan Bakso Kemon Galaxy Melalui Pemesanan Dine-in
Pelanggan Waiter Kasir
A
B
D

Pelanggan
C
Captain Order Captain Order
Makanan Minuman

Captain Order Captain Order


Makanan Terisi Minuman Terisi
Dokumen Tagihan
Menyebutkan
Pesanan
F
Penginputan
Pesanan Menerima
Pembayaran
Pencocokan Penginputan Pesanan
Database
dokumen
Captain Order Captain Order tagihan dan
Makanan Minuman menu yang
dipesan
Captain Order Captain Order
Makanan Terisi Minuman Terisi

A Dokumen Tagihan Yang


sudah dicocokkan Dokumen Tagihan
B

K L
Pembuatan Struk
Penjualan Database

Akhir Dokumen D
Captain Order Makanan Captain Order Minuman
E Terparaf Kasir dan Kitchen Terparaf Kasir dan bar

Melakukan
Penagihan Struk
Mencocokkan
Struk Pesanan

Captain Order
Makanan Terparaf
Captain Order Dokumen
Makanan Terparaf
C G H
Kasir dan Kitchen Kasir dan Kitchen Tagihan
END
P Q
Lampiran 7.2
Flowchart Rekomendasi Aktivitas Penjualan Bakso Kemon Galaxy Melalui Pemesanan Dine-in (Lanjutan)
Kasir Kitchen Bar Supervisor Manager

F G H M
J I

Captain Order Captain Order Struk E Captain Order Makanan Captain Order Minuman
Makanan Terisi Minuman Terisi Terparaf Kasir Terparaf Kasir Database Hasil rekapitulasi
aplikasi Penjualan
Terintegrasi

Membuat
rekap
penjualan
Memparaf
Membuat Membuat harian Mencocokkan
Captain Order
Pesanan Pesanan uang yang
yang sudah terisi diterima dengan
hasil rekapan
penjualan per hari
Hasil rekapitulasi pada database
Penjualan harian

Captain Order Makanan Captain Order Minuman


Terparaf Kasir Terparaf Kasir Hasil rekapitulasi Penjualan
Captain Order Captain Order
Makanan Minuman Harian yang sudah sesuai
M
Terparaf Kasir Terparaf Kasir

Memparaf Memparaf N
J I Captain order captain order N
Makanan minuman

O
Hasil rekapitulasi Penjualan
P Q Harian yang sudah sesuai
Captain Order Makanan Captain Order Minuman
Terparaf Kasir dan Kitchen Terparaf Kasir dan bar

Menyetor Bukti penyetoran ke


uang ke Bank
Captain Order Makanan Captain Order Minuman bank
Terparaf Kasir dan Kitchen Terparaf Kasir dan bar
K L

Bukti penyetoran ke
Bank
O
N N N
Lampiran 8.1
Flowchart Rekomendasi Aktivitas Penjualan Bakso Kemon Galaxy Melalui Aplikasi Transportasi Online

Pelanggan Driver Kasir

C A
D

Pelanggan
Dokumen Tagihan Notifikasi Pemesanan

Melakukan
pemesanan melalui Pencocokan
aplikasi dokumen Melakukan
tagihan dan
menu yang verifikasi
dipesan kode untuk
Notifikasi Database Penginputan Pesanan pembayaran
Pemesanan
Dokumen Tagihan
Yang sudah
dicocokkan

A
Dokumen Tagihan

Akhir Dokumen D
Pembuatan Struk
Penjualan Database

Melakukan
Penagihan Struk
Struk

Dokumen
C G H
Tagihan
END
Lampiran 8.2

Flowchart Rekomendasi Aktivitas Penjualan Bakso Kemon Galaxy Melalui Aplikasi Transportasi Online (Lanjutan

Kasir Kitchen Bar Supervisor Manager

H M
G J I

Captain Order Makanan Captain Order Minuman


Struk E Terparaf Kasir Terparaf Kasir Database Hasil rekapitulasi
aplikasi Penjualan
Terintegrasi

Membuat
rekap
penjualan
Membuat dan
Membuat Membuat harian Mencocokkan
memparaf
Pesanan Pesanan uang yang
captain order diterima dengan
hasil rekapan
penjualan per hari
Hasil rekapitulasi pada database
Penjualan harian

Captain Order Makanan Captain Order Minuman


Terparaf Kasir Terparaf Kasir Hasil rekapitulasi Penjualan
Captain Order Captain Order
Makanan Minuman Harian yang sudah sesuai
M
Terparaf Kasir Terparaf Kasir

Memparaf Memparaf N
J I Captain order captain order N
Makanan minuman

O
Hasil rekapitulasi Penjualan
L Harian yang sudah sesuai
K
Captain Order Makanan Captain Order Minuman
Terparaf Kasir dan Kitchen Terparaf Kasir dan bar

Menyetor Bukti penyetoran ke


uang ke Bank
Captain Order Makanan Captain Order Minuman bank
Terparaf Kasir dan Kitchen Terparaf Kasir dan bar
K L

Bukti penyetoran ke
Bank
O
N N N
Lampiran 9

Rekomendasi Desain Captain Order Makanan


Lampiran 10

Rekomendasi Desain Captain Order Minuman


RIWAYAT HIDUP

Nama : Mario Gregorius Narendra Nugroho Adi

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 13 September 1998

Alamat :Villa Galaxy, Blok A1, No. 22, Bekasi.

Agama : Katolik

E-mail : greg.narendra@gmail.com

Riwayat Pendidikan:

2003-2005 :TK Marsudirini, Bekasi

2005-2011 : SD Marsudirini, Bekasi

2011-2014 : SMP Marsudirini, Bekasi

2014-2017 : SMA Kolese Gonzaga, Jakarta

2017-2022 : Program Studi Sarjana Akuntansi, Fakultas


Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Anda mungkin juga menyukai