Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Perspektif Bea dan Cukai

222
Vol. 4, No. 1, 2020

IMPLEMENTASI KONSEP LEAN MANAGEMENT


PADA SISTEM ARSIP KPPBC TANGERANG

Imam Tri Wahyudi1)


1
Pejabat Fungsional Pemeriksa Bea Cukai Muda KPU Bea Cukai Tanjung Priok
E-mail: imam.tri@kemenkeu.go.id

INFORMASI ARTIKEL
ABSTRAK:
Tanggal masuk
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
[2020-03-20] Cukai Tangerang (KPPBC Tangerang) telah
melakukan inisitif penerapan konsep lean
Revisi management sebagai upaya penyempurnaan
[2020-05-11] pada beberapa proses bisnis. Upaya tersebut
dimulai dengan adanya pelatihan lean
Tanggal terima management dari konsultan eksternal di KPPBC
[2020-06-20] pada tahun 2018, kemudian dilanjutkan dengan
tim implementasi lean management untuk
ABSTRACT: beberapa proses bisnis, diantara pada proses
bisnis arsip.
The Tangerang Customs and Excise Supervision and Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis
Service Office (KPPBC Tangerang) has initiated the bagaimana implementasi lean government di
implementation of the lean management concept as KPPBC Tangerarang dan bagaimana dampaknya
an effort to improve several business processes, setelah diterapkan. Metodologi penelitian ini
including the archive business process. Before this menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan
implementation, they held a lean management penelitian studi kasus
training from an external consultant at KPPBC Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
Tangerang in 2018. penerapan lean management berhasil diterapkan
This study analyzes how to implement lean pada bisnis proses di unit pendukung sesuai
government in the archive business process of rencana dan memberikan hasil sesuai target yang
KPPBC Tangerang and how its impact. This direncanakan.
research methodology uses a qualitative approach,
based on a case study research.
The results of the study concluded that lean Kata Kunci: Bea Cukai, Lean Management, 5S,
management is effectively applied to business Value Stream Mapping, Form A3
processes in the supporting unit, the archive
business process.

Keywords: Customs, Lean Management, 5S, Value


Stream Mapping, Form A3

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
223
Vol. 4, No. 1, 2020

1. PENDAHULUAN tenaga kerja maupun luas area produksi


Kantor Pengawasan dan Pelayanan yang dibutuhkan, istilah lean berkembang
Bea dan Cukai Tangerang (KPPBC pesat dan popular dalam berbagai
Tangerang), sebagai bagian dari literature.
Kementerian Keuangan, mendukung Konsep lean adalah sekumpulan
penuh upaya reformasi birokrasi dalam peralatan dan metode yang dirancang
peningkatan pelayanan ke publik. Dengan untuk mengeliminasi pemborosan,
semangat reformasi birokrasi itulah, mengurangi waktu tunggu, memperbaiki
pimpinan KPPBC Tangerang melakukan performance, dan mengurangi biaya
inisitif penerapan lean management (William, 2006). Lean mengkaji aliran
sebagai upaya penyempurnaan pada pekerjaan atau tugas dari mulai
beberapa proses bisnis. Dengan perancangan sampai dengan produk
penyempurnaan proses bisnis tersebut diterima konsumen agar dapat berjalan
diharapkan dapat memberikan lancar dan tidak mengalami
memberikan layanan prima kepada publik, pemberhentian atau pengembalian yang
yaitu layanan yang terukur dan pasti dalam disebabkan karena cacat atau waste
hal waktu penyelesaian, persyaratan (Muhsin dkk, 2018). Tujuan dari
administrasi yang harus dipenuhi, dan penerapan lean adalah untuk
biaya yang harus dikeluarkan. meningkatkan kualitas, meningkatkan
Upaya tersebut dimulai dengan produktivitas, meningkatkan kemampuan
adanya pelatihan lean management dari memperoleh keuntungan/profit, dan
konsultan eksternal di KPPBC pada tahun meningkatkan daya saing pasar.
2018. Setelah mendapat pemahaman, Konsep lean ini kemudian
KPPBC Tangerang membentuk beberapa berkembang dan diadopsi di berbagai
tim sebagai tindak lanjut nyata penerapan sektor industri. Konsep lean ini
lean government, dimana salah satunya merupakan salah satu strategi manajemen
adalah tim perbaikan proses bisnis arsip yang bisa juga diterapkan tidak hanya di
layanan BC 2.5 dan proses bisnis arsip di dalam sektor swasta atau komersial, tetapi
gudang. bisa juga diterapkan di dalam sektor
Penelitian ini bertujuan untuk publik (pemerintahan). Lean management
melakukan analisis bagaimana yang diterapkan di sektor pemerintahan
implementasi lean government di sektor lebih memfokuskan bagaimana
publik dilakukan dan bagaimana menghapus waste guna meningkatkan
dampaknya setelah diterapkan. waktu pelayanan. Lean Manajemen di sini
lebih bertujuan pada peningkatan
2. KAJIAN LITERATUR pelayanan guna peningkatan kepuasan
2.1 Lean Management pengguna jasa.
Krafcik (1988) pada awalnya Salah satu contoh sukses penerapan
memperkenalkan istilah ‘Lean lean di organisasi pemerintah adalah di
Production’, dimana menjelaskan tentang Norwegian Tax Administration (NTAX).
kesuksesan sistem produksi di Toyota Program lean mereka inisiasi mulai tahun
mengurangi pemborosan secara sistematik 2008 dan berhasil digunakan secara efektif
dan membangun sistem yang belajar dan untuk transformasi kinerja organisasi
beradaptasi,, memproduksi mobil dalam (Aunan & Roseth, 2016).
jumlah lebih banyak, dengan kualitas yang
lebih baik, dengan defect yang lebih 2.2 Literatur Gap
sedikit; dengan menggunakan sumber
daya yang lebih sedikit, baik dalam jumlah

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
224
Vol. 4, No. 1, 2020

Instansi pemerintah memiliki banyak alur kerja menunggu perbaikan. Di sinilah


"proses" yang menghasilkan "produk" - peran dari lean (Mafauzy, 2015)
termasuk peraturan, memo panduan, Meskipun popular dan berhasil
laporan, hibah, lokakarya, insulasi, diterapkan dibanyak organisasi, namun
otorisasi perjalanan, proses tunjangan implementasi lean masih dianggap sulit,
karyawan, pengiriman surat, dan dengan risiko kegagalan dalam
sebagainya. Semua proses ini memiliki implementasi diatas 50% (Kallage, 2006).

Tabel 1. Penelitian Sebelumnya – Lean Government


terlampir
Menurut beberapa sumber, terdapat untuk layanan kepada pengguna jasa
beberapa titik kritis (critical success (eksternal). Mengingat masih terbatasnya
factors) dalam melakukan adopsi dan penelitian tentang penerapan lean
implementasi di sektor publik (Radnor, government dari bisnis proses unit
2008), yaitu meliputi; pendukung (internal) dan masih minim
a. budaya dan kepemilikan organisasi, penelitian tentang lean government di
b. kesiapan organisasi dan dukungan Indonesia, maka penelitan itu bemaksud
karyawan, untuk berkontribusi atas literatur gap
c. penetapan tujuan (pemotongan biaya / tersebut.
pemutusan hubungan kerja atau
peningkatan proses), 2.2 Metode Lean
d. komitmen dan kemampuan 2.2.1 Value Stream Mapping
manajemen, Menurut Korkman (2006), Value
e. kebutuhan untuk perubahan, Stream Mapping (VSM) adalah dentifikasi
f. keterkaitan antara program dan semua kegiatan spesifik yang terjadi di
strategi peningkatan, sepanjang aliran nilai untuk suatu produk
g. jumlah dan keterampilan sumber daya atau keluarga produk (atau layanan).
yang memadai, Menurut George (2002), VSM
h. pelatihan dan transfer pengetahuan, adalah sebuah metode visual untuk
komunikasi, memetakan jalur produksi dari sebuah
i. fokus pelanggan yang jelas, produk yang didalamnya termasuk
j. orang-orang yang bekerja dan berpikir material dan informasi dari masing-
dalam silo atau pemikiran seluruh masing stasiun kerja. VSM mampu
sistem, memvisualisasikan aliran produk dan
k. terlalu banyak prosedur dan target, mengidentifikasi pemborosan (waste)
l. kesadaran akan arahan strategis, (George, 2002)
m. kepercayaan umum bahwa staf bekerja Jadi VSM adalah suatu metode
terlalu keras dan dibayar rendah, untuk memetakan aliran barang dan aliran
n. penghargaan, informasi dalam satu rangkaian pemetaan
o. mengukur dampak dan waktu yang seluruh kegiatan yang menghasilkan
realistis dalam perencanaan. produk atau jasa. Pemetaan VSM
Berdasarkan pencarian literature yang bertujuan untuk memudahkan identifikasi
ada, penelitian terkait kebijakan impor pemborosan (waste) yang terjadi
limbah masih sangat terbatas, sepanjang aliran pemetaan tersebut.
sebagaimana digambarkan pada tabel 1 Selanjutnya, pemborosan yang telah
(terlampir). Sebagian besar dari penelitian teridentifikasi akan menjadi obyek
membahas penerapan lean government perbaikan secara terus menerus. Konsultan

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
225
Vol. 4, No. 1, 2020

eksternal yang dipilih diketahui telah melakukan pekerjaan yang tidak


mempunyai pengalaman dalam penerapan diminta
lean baik di sektor swasta maupun sektor d. Kompleksitas (complexity): langkah
publik. proses yang tidak perlu, terlalu
Penggunaan VSM di sektor swasta banyak level tanda tangan, deskripsi
telah lama berjalan dan telah terbukti pekerjaan tidak jelas
memberikan dampak efisiensi dan e. Menunggu (waiting): waktu untuk
penghematan biaya yang cukup signifikan. siklus persetujuan, menunggu
Beberapa penelitian juga menunjukan, informasi atau keputusan, menunggu
Dengan beberapa penyesuaian, orang dalam rapat
pelaksanaan kaizen di perusahaan swasta f. Kelebihan gerakan (excess motion):
dapat diadopsi dan diterapkan dalam melakukan perjalanan ke printer dan
rangka peningkatan efisiensi birokrasi, mesin fotokopi, gerakan yang tidak
khususnya yang berkaitan dengan perlu untuk mencari file atau
kegiatan pelayanan publik. penawaran, bepergian ke pertemuan
2.2.2 Waste Elimination g. Pindah item (moving items): laporan
Sisa (waste) adalah sisa yang routing, pengangkutan dokumen,
melebihi dari kebutuhan minimum penyimpanan dokumen
peralatan, bahan, suku cadang, ruang, dan h. Sumber daya lingkungan
waktu pekerja yang sangat penting untuk (environmental resources):
menambah nilai pada produk. Sisa dapat penggunaan kertas, energi, atau air
dalam berbagai bentuk dan dapat secara berlebihan
ditemukan di mana-mana dan kapan saja. Shankar Prasad Adhikari (2010)
Sisa ini merupakan akibat dari kebijakan, mengkaji penerapan lean management di
prosedur, proses dan desain produk, dan Kantor Layanan Kepabeanan di Nepal,
dalam operasional (Peacock, 2010). dengan merangkum sisa (waste) yang
Taiichi Ohno mengidentifikasi 7 limbah umumnya ditemukan di kepabeanan: :
seperti cacat, produksi berlebih, waktu a. Perpindahan (movement): ini dapat
menunggu, pengangkutan, pergerakan, diartikan gerakan orang yang tidak
kelebihan pemrosesan, dan persediaan perlu di tempat kerja, perjalanan dan
(Peacock, 2010). pencarian. Di dalam kantor bea cukai,
Sementara itu. Mafauzy (2015) hal ini mungkin termasuk
menjelaskan 8 (delapan) waste dan perpindahan karyawan untuk mencari
contohnya yang biasa ditemukan di dokumen dan logistik, pergi menemui
organisasi pemerintah: atasan untuk meminta izin menangani
a. Persediaan (inventory): tumpukan masalah tertentu, perpindahan klien
pekerjaan (izin, persetujuan rencana), untuk bertemu staf dapat dianggap
kelebihan bahan / info, database sebagai perpindahan.
usang / file / folder. b. Proses yang berlebihan (excess
b. Cacat (defects): kesalahan data, info processing): ini terkait dengan
yang hilang, kesalahan dalam pemrosesan yang tidak perlu, dan
dokumen, instruksi atau persyaratan aktivitas penciptaan biaya yang tidak
yang membingungkan, kesalahan bernilai tambah. Misalnya dalam bea
ketik. cukai, pemrosesan deklarasi pabean
c. Kelebihan produksi (overproduction): berupa barang bebas tarif.
laporan dan salinan yang tidak c. Persediaan (inventories): ini adalah
dibutuhkan, pesan email berlebih, barang-barang seperti bahan baku,
barang dalam proses, barang jadi,

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
226
Vol. 4, No. 1, 2020

orang dan informasi dalam aliran 2.2.3 Strategi 5 S


logistik di toko yang menciptakan Salah satu metode yang paling
biaya untuk bisnis. Dalam bea cukai, banyak diadopsi dalam lean management
misalnya barang pabean di dalam adalah metode 5S. Metode 5S adalah
kawasan pabean dan gudang pabean metodologi pengaturan dan pemeliharaan
yang harus dibedakan antara yang tempat kerja yang terorganisir dengan
belum diverifikasi atau sedang baik, bersih, efektif tinggi, dan berkualitas
verifikasi atau sudah diverifikasi; tinggi. Hasilnya adalah organisasi yang
formulir pernyataan pabean (customs efektif di tempat kerja, penghapusan
declaration) dan dokumen lampiran; kerugian yang terkait dengan kegagalan
klien antri untuk layanan; aplikasi dan kerusakan pada mesin, peningkatan
klien untuk meninjau penilaian tarif; kualitas dan keamanan kerja (Aziz Wan
informasi yang belum diproses dalam Asri Wan Abdul, Mat Azman Che, 2011).
sistem; dokumen dan file terkait 5S adalah sebuah pendekatan dalam
proses audit; surat korespondensi mengatur lingkungan kerja, yang pada
menunggu arahan dari bagian lain, intinya berusaha mengeliminasi waste
dan file backlog lainnya yang akan sehingga tercipta lingkungan kerja yang
diambil keputusan adalah persediaan. efektif, efisien dan produktif (Osada,
d. Kurang pemanfaatan (under-utilized): 2011)
staf yang kurang dimanfaatkan juga Konsep aslinya didasarkan pada
dianggap sebagai waste, seperti staf lima kata dari bahasa Jepang yang dimulai
yang menunggu penyelesaian dari dengan "S", dimana dalam bahasa
bagian lain untuk menyelesaikan Indonesia sering diterjemahkan sebagai
pekerjaan mereka, staf dengan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat), yaitu
keterampilan yang tidak diberdayakan terdiri dari:
dan staf yang tidak didorong atau a. Seiri (ringkas) - merupakan tahap
kurang didorong untuk tumbuh dalam membedakan item-item yang
organisasi. Di Bea Cukai Nepal, diperlukan dan tidak diperlukan,
contohnya staf komputer menunggu mengambil keputusan yang tegas dan
untuk memasukan data, pegawai tidak menerapkan manajemen stratifikasi
diberikan deskripsi pekerjaan, untuk membuang yang tidak
kelebihan pegawai di tingkat junior diperlukan dan menyimpan barang-
seperti bagian antar dokumen dan barang yang masih diperlukan (Osada,
sopir, dan staf yang dipekerjakan 2011). Pembedaan item ditujukan agar
untuk statistik bea cukai namun belum sistem kerja menjadi ringkas. Upaya
mendapat pendidikan komputer. yang dilakukan dengan menyingkirkan
Waste yang disebutkan di atas barangbarang yang sudah tidak
disebabkan oleh tata letak yang buruk, bermanfaat, sehingga perusahaan akan
pemeliharaan yang buruk, metode kerja mempunyai ruang kerja yang lebih
yang tidak disederhanakan dan kepatuhan luas,
yang rendah pada prosedur, penjadwalan b. Seiton (rapi) – merupakan tahap
yang tidak efektif, pelatihan yang kurang, menyimpan barang di tempat yang
pemasok yang tidak dapat diandalkan tepat atau dalam tata letak yang benar
dengan kesesuaian rendah terhadap dengan menekankan pada aspek
kualitas, bahan yang tidak memadai, keamanan, mutu dan efektifitas,
manajemen sumber daya manusia yang sehingga dapat digunakan dalam
salah, kapasitas mesin dan disorganisasi. keadaan mendadak (Hirano, 1995).
Hal ini berguna untuk menghilangkan

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
227
Vol. 4, No. 1, 2020

waktu yang terbuang dalam proses Lingkaran Kualitas. Metode ini


pencarian barang dan tempat kerja berkembang di Toyota dan menjadi format
menjadi lebih rapi, standar untuk pemecahan masalah,
c. Seison (resik) - adalah membersihkan proposal, rencana, dan tinjauan status
tempat atau lingkungan kerja, mesin (Shook, 2010).
atau peralatan dan barang-barang Laporan A3 adalah pendekatan
lainnya agar tidak terdapat debu atau sistematis untuk pemecahan masalah pada
kotoran dan sampah yang berserakan. selembar kertas berukuran A3 (11 "x 17").
Kondisi yang bersih dapat Ini membantu pengguna untuk lebih
mempengaruhi manusia secara memahami masalah dan peluang, dan
psikologis dengan membuat diri membimbing mereka dalam mengatasi
mereka merasa nyaman dan tidak masalah. A3 template diwakili dengan
merasa stress (Hirano, 1995). Langkah menyediakan tujuh elemen utama berikut,
awal yang dapat dilakukan pada tahap yaitu: (1) latar belakang, (2) kondisi saat
ini seperti membuang sampah pada ini, (3) tujuan / target, (4) analisis, (5)
tempatnya dan membersihkan lantai langkah-langkah penanggulangan yang
pada ruang kerja, diusulkan, 6) rencana implementasi dan
d. Seiketsu (rawat) - menetapkan aturan (7) tindak lanjut (Shook, 2009).
dan area penyimpanan dengan A3 pada dasarnya adalah
membuat aturan visual sederhana dokumentasi proses Plan-Do-Check-Act
bersama dengan pelatihan (PDCA) yang dilalui tim untuk
mempertahankan standar untuk memecahkan masalah dan meningkatkan
mengurangi waktu pencarian dan proses bisnis. Alat A3 memberikan
menghindari kesalahan (Liker J K, manifestasi visual dari apa yang sedang
2004) dipertimbangkan atau dipertimbangkan
e. Shitsuke (rajin) - Prinsip shitsuke oleh pengguna. Dengan itu, pemikiran
adalah terciptanya kebiasaan pribadi yang cermat tentang pernyataan masalah
karyawan untuk menjaga dan dan perincian status saat ini harus
meningkatkan apa yang sudah dicapai. dipertimbangkan sebelum penambahan
Disiplin ditempat kerja merupakan pada alat A3. Setelah kondisi sesudah
pengembangan kebiasaan positif di diidentifikasi, kesenjangan kondisi
tempat kerja (Heizer and Render, sebelum/ sesudah dapat secara akurat
2009). ditentukan. Proses metodis ini disebut
Salah satu tujuan utama 5S adalah sebagai pemikiran A3 (LEI, 2012).
untuk mempersiapkan lingkungan kerja
untuk menyimpan informasi visual 2.3 Identifikasi Masalah
(Womack et al, 1990). Metode manajemen Penelitian ini ini dilakukan dalam
visual mengasumsikan bahwa dengan rangka mengisi gap literatur, bahwa masih
pengamatan sederhana, dalam maksimum minim penelitian terkait penerapan lean
lima menit, dapat dilihat situasi yang ada government untuk proses bisnis unit
untuk menetapkan rencana tindakan cepat pendukung (internal). Berdasarkan alasan
untuk meningkatkan seluruh proses tersebut, penelitian ini dimulai dari
produksi. observasi KPPBC Tangerang
menggunakan lean dalam mengurangi
2.2.4 Laporan A3 masalah peningkatan jumlah permohonan
Pemecahan masalah berupa lembar BC 2.5 dan dokumen perijinan lainnya,
A3 dimulai pada tahun 1960-an sebagai berakibat pada waktu proses perijinan
format penyelesaian masalah yang disebut yang bertambah lama dan meningkatnya

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
228
Vol. 4, No. 1, 2020

jumlah arsip di gudang. Untuk Untuk meningkatkan kinerja dan


mengantisipasi peningkatan beban layanan, KPPBC Tangerang mengadopsi
tersebut, maka perlu adanya langkah lean management, dimulai dengan
terobosan, salah satunya dengan pelatihan Lean Government pada tahun
implementasi konsep lean management di 2018. Semua peserta pelatihan telah dapat
KPPBC TMP A Tangerang bekerjasama memahami konsep dasar Lean Thinking,
dengan konsultan eksternal. Penelitian ini Lean Government, dan metode pembuatan
akan membahas bagaimana implementasi VSM untuk memfasilitasi identifikasi
proses lean di KPPBC Tangerang dan waste. Setelah memahami pembuatan
bagaimana dampaknya. VSM kemudian diterapkan dengan
membuat Peta Aktual dan Peta Masa
3. METODOLOGI PENELITIAN Depan sesuai dengan tema yang diberikan
Dengan berusaha memahami sifat terkait dengan peningkatan proses
spesifik lean dalam pemerintahan, kami perizinan, disertai dengan perbaikan yang
memilih pendekatan kualitatif berdasarkan diusulkan seperti yang diberikan dalam
penelitian studi kasus, sehingga dapat sesi teoritis.
diperoleh gambaran secara utuh tentang Berdasarkan pengamatan yang
bagaimana lean manajemen dilakukan selama pelatihan, tampaknya
diimplementasikan dan bagaimana peserta sangat aktif dan bersemangat
dampak dan manfaatnya. untuk mengikuti semua materi yang
Penelitian ini didasarkan pada diberikan, baik pada saat pengiriman
wawancara dan pengumpulan dokumen materi dan pada saat latihan. Peserta
yang berkaitan dengan inisiasi proyek pelatihan menunjukkan keseriusan dan
lean, pengambilan keputusan, sangat kooperatif ketika diminta untuk
implementasi, implementasi dan dampak/ memberikan masukan tentang potensi
manfaatnya dimulai pada paruh pertama perbaikan yang dapat dilakukan. Peserta
tahun 2018. sangat antusias mempelajari hal-hal baru
Objek penelitian ini adalah adalah dan mencoba menerapkannya secara
pada proses bisnis arsip dokumen BC 2.5 mandiri.
dan proses bisnis arsip di gudang. Setiap peserta aktif mengajukan
Permasalahan pada penelitian ini adalah perbaikan yang diusulkan, serta
terdapat pemborosan-pemborosan yang mengajukan rencana kerja untuk
tidak mempunyai nilai tambah terhadap merealisasikan perbaikan yang diusulkan.
produk. Penelitian ini dilakukan untuk Hal ini dinyatakan dalam presentasi yang
meninjau peran lean management dalam disampaikan pada sesi terakhir pelatihan.
mengurangi pemborosan yang terjadi. Setiap tim juga mengirimkan data tentang
3. Studi Literatur perkiraan hasil perbaikan dalam bentuk
Teknik ini dilakukan dengan cara waktu tenggang berkurang, waktu proses
membaca, memperoleh buku-buku, dan berkurang dan berkurangnya jumlah
sebagainyan yang ada hubungannya proses. Namun, pada tahap ini efektivitas
dengan masalah yang dibahas. Hal ini tindakan korektif belum terlihat.
dimaksudkan untuk memperoleh data Efektivitas tindakan baru dapat dilihat
teoritis yang sekiranga dapat mendukung setelah rencana perbaikan ditindaklanjuti
kebenaran data yang diperoleh melalui secara konkret oleh para peserta sendiri,
penelitian. untuk mengetahui apakah memang ada
peningkatan, terutama dalam hal
4. HASIL DAN PEMBAHASAN kecepatan penyelesaian layanan perizinan.
Dalam implementasi lean management di

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
229
Vol. 4, No. 1, 2020

KPPBC Tangerang, dimulai dengan Langkah pertama yang dilakukan oleh


pembentukan zona, tim, pemilihan tim adalah identifikasi masalah di
pemimpin tim dan pelatihan untuk anggota kearsipan. Tim menemukan bahwa
tim dan semua karyawan di organisasi. Gudang TPP & Arsip sudah tidak
mencukupi lagi dalam memuat arsip dan
4.1 Lean Manajemen Arsip di Gudang barang hasil penindakan dengan kondisi
Arsip dan TPP yang kurang beraturan.

Tabel 1. terlampir

Berdasarkan temuan awal tersebut, b. Mengelompokkan dokumen per


kemudian diidentifikasi penyebab dari seksi, berdasarkan sistem tertentu
permasalahan tersebut terutama adalah (Per seksi, urutan abjad, per tahun)
waste persediaan, yaitu: c. Digitalisasi Arsip untuk
a. Terdapat beberapa barang yang sudah memudahkan pencarian arsip jika
tidak digunakan lagi diperlukan
b. Terdapat dokumen-dokumen yang d. Melakukan penambahan
siap dimusnahkan namun masih pengadaan rak besi arsip dengan
menunggu Keputusan Pemusnahan ketinggian tertentu untuk
Arsip, maupun dokumen yang belum memaksimalkan space gudang
diusulkan pemusnahan arsip yang e. Memberikan PC pada gudang
masih berada di dalam gudang untuk data arsip
c. Dokumen-dokumen dalam gudang 3. Rencana Pelaksanaan Seisou
belum tertata dengan baik atau a. Pemeliharaan gudang secara
sistematis, antar seksi masih tercampur berkala
d. Belum terdapat PIC penanggungjawab b. Menambal atap yang bocor untuk
arsip untuk masing-masing seksi pengamanan arsip
e. Volume barang hasil penindakan yang Urutan implementasi tersebut
kian banyak setiap tahun digambarkan dalam format A3 pada
f. Terkadang terjadi kebocoran atap pada gambar 1, dimana menjelaskan tujuh
bagian pinggir gudang ketika hujan elemen utama berikut, yaitu:
deras 1. latar belakang: Gudang TPP & Arsip
Kemudian implementasi 5S dimulai sudah tidak mencukupi lagi dalam
dengan implementasi 5 langkah berurutan. memuat arsip dan barang hasil
1. Rencana Pelaksanaan Seiri penindakan
a. Memindahkan barang-barang 2. kondisi saat ini: daftar temuan waste
selain arsip atau barang hasil dan gambar awal
penindakan ke luar Gudang TPP & 3. tujuan / target: Menerapkan prinsip 5S
Arsip dalam penataan barang-barang
b. Memindahkan dokumen-dokumen maupun dokumen di gudang dengan
yang sudah diajukan Usulan baik agar tercapai efisiensi tempat dan
Pemusnahan Arsip ke luar Gudang biaya
TPP & Arsip dengan pengamanan 4. analisis: tabel estimasi efek dan tingka
ditutup dengan raincoat/terpal kemungkinan implementasi
2. Rencana Pelaksanaan Seiton 5. langkah-langkah penanggulangan
a. Mengelompokkan barang-barang yang diusulkan: daftar usulan
sesuai tempatnya masing-masing perbaikan

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
230
Vol. 4, No. 1, 2020

6. rencana implementasi dan tindak proses tersebut sebagaimana pada


lanjut: Tabel rencana kerja, gambar pada lampiran, meliputi:
penanggung jawab, dan jadwal a. Proses Penelitian Dokumen
implementasi. - Sistem informasi bea dan cukai
(CEISA) yang kurang stabil,
4.2 Lean Manajemen Arsip BC 2.5 seringkali down, sehingga
Arsip BC 2.5 merupakan rekaman penelitian dokumen tertunda
informasi yang memuat beberapa elemen - Keterbatasan kapasitas untuk arus
data kepabeanan suatu perusahaan yang data dalam CEISA, sehingga
terkait dengan impor barang dari kawasan membutuhkan waktu relatif lama
berikat ke daerah pabean. Sehingga untuk memproses satu dokumen.
pengelolaan arsip harus dilakukan dengan b. Proses Pencatatan II
baik dan benar agar apabila dikemudian Pencatatan menggunakan sistem
hari arsip diperlukan dapat ditemukan batch, mengakibatkan adanya
dengan mudah. waktu tunggu supaya jumah
Dalam melakukan tinjauan penerapan dokumen mencukupi standar
lean management pada proses bisnis arsi batch, yaitu sebanyak 25 berkas.
BC 2.5 di KPPBC Tangerang, penelitian c. Proses Pengarsipan
ini menggunakan lima prinsip inti Lean, - Proses pengarsipan tidak
yang dikembangkan oleh Womack dan dilakukan penjadwalan secara
Jones (1996) yaitu sebagai berikut: rutin
1. Value: Nilai (value) yang dituju - Rak arsip sudah penuh sehingga
adalah pengelolaan BC 2.5 dapat box ditata diluar ruangan arsip
menyediakan arsip yang diminta 3. Flow; Setelah melakukan pemetaan
dalam hal suatu saat diperlukan. awal, langkah berikutnya adalah
Berdasarkan hal tersebut, maka menyusun rencana perubahan
KPPBC perlu memperbaiki sistem sehingga memungkinkan arus
pengelolaan arsip BC 2.5 dan prosesnya lebih lancar dan cepat
mempercepat proses pengarsipan dalam penyelesaian arsip BC 2.5.
dokumen BC 2.5 pada KPPBC TMP Berdasarkan gambar 2 (terlampir),
A Tangerang. dapat diketahui salah satu yang
2. Value stream: Untuk implementasi menghambat aliran ada di proses
Lean Management, KPPBC Pencatatan 1 dan Pencatatan 2, oleh
Tangerang membuat satu tim yang karena mengusulkan penggabungan
melibatkan beberapa pegawai yang dua proses tersebut menjadi hanya
merupakan bagian dari proses bisnis satu proses saja, sehingga dapat
ini dan memenuhi berbagai peran. memperlancar arus.
Kemudian tim secara bersama-sama 4. Pull; Pengguna jasa di bagian hilir
memetakan semua alur dari semua dari proses ini adalah internal
proses terkait pengelolaan arsip BC pegawai bea cukai. Mereka
2.5. Alur proses ini meliputi tentang mengharapan proses arsip masuknya
urutan kegiatan, waktu yang mereka dapat dipercepat, sehingga
ambil, siapa yang melaksanakannya, meningkatkan efisiensi dan efektifitas
dan masalah apa yang dihadapi kerja di KPPBC Tangerang.
pegawai selama melakukan 5. Perfection; Selama fase peningkatan
pekerjaan. Berdasarkan hasil tinjauan dan kontrol (implementasi) aspek
umum proses ini memungkinkan tim
untuk mengidentifikasi waste dalam

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
231
Vol. 4, No. 1, 2020

6. budaya dan perubahan terbukti sangat b. Dokumen tertata secara rapi dan
penting Komitmen manajemen sangat sistematis
penting dalam memberikan dorongan c. Kemudahan pencarian arsip
dan pemantauan implementasi d. Pengamanan arsip dari risiko
program ini. kerusakan
2. Penerapan Lean Management pada
4.3 Hasil Implementasi Gudang Arsip mendapatkan hasil
Berdasarkan data dari tim implementasi sesuai yang diharapkan, yaitu:
lean management di KPPBC Tangerang, a. Lead time berkurang menjadi 3.5
adalah sebagai berikut: hari
1. Penerapan Lean Management pada b. Delay time berkurang 1 hari
Gudang Arsip mendapatkan hasil c. Processing time berkurang
sesuai yang diharapkan, yaitu:
a. Area gudang menjadi lebih lega

5. SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan b. Waktu tunggu (waiting time):
Hasil dari penerapan konsep lean usulan perbaikan dengan
manajemen pada proses arsip, baik di menggunakan alat bantu Value
dalam gudang arsip atau pun proses arsip
Stream Map, melalui pembenahan
dokumen BC 2.5 di KPPBC Tangerang
adalah: titik-titik proses yang menyumbat
1. Proses identifikasi pemborosan (bottleneck).
(waste) ditemukan tiga (3) c. Produksi yang berlebihan
pemborosan yang paling dominan (overproduction): usulan
yaitu pemborosan terkait persediaan perbaikan dengan menggunakan
(inventory), waktu tunggu (waiting alat bantu Value Stream Map,
time), dan produksi yang berlebihan melalui menghapus dan atau
(overproduction). penggabungan proses yang tidak
2. Usulan perbaikan yang dilakukan diperlukan.
untuk mengurangi pemborosan 3. Hasil implementasi lean management
terpilih adalah dengan: secara umum menunjukan hasil yang
a. Persediaan (inventory): usulan positif terhadap kinerja sesuai dengan
perbaikan dengan menggunakan harapan KPPBC Tangerang.
konsep 5S dan Laporan A3.
melakukan perbaikan terus-menerus
5.2 Saran (sustainability).
Berdasarkan hasil analisis penelitian 2. Untuk menjaga kedisiplinan dalam
ini, maka disampaikan saran-saran
implementasi KPPBC Tangerang
penelitian sebagai berikut:
1. Meskipun hasilnya dapat dicapai dapat melakukan monitoring rutinitas,
dengan sangat cepat dengan melalui penilaian mandiri, audit, dan
menggunakan strategi 5S atau pun daftar periksa dengan hasil yang
VSM, tetapi perlu kedisiplinan ditampilkan secara visual dan ditinjau
secara berkala.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
232
Vol. 4, No. 1, 2020

3. Untuk mengukur keberhasilan Pacific Management Accounting


implementasi lean management, Journal, 12(2), 79–104.
peerlu dikembangkan metode Armistead, C., Pritchard, J.-P., Machin, S.
1999. Strategic business process
pengukuran dampak dan manfaatnya,
management for organizational
yaitu: effectiveness. Long Range Planning
a. Waktu: mengevaluasi waktu untuk 32, 96-106
menghasilkan dan mengirimkan Aziz Wan Asri Wan Abdul, Mat Azman
produk atau layanan kepada Che. 2011. “The Effectiveness of
pengguna jasa, porsi waktu yang Implementation of 5S on Employee
dihabiskan untuk memproses Motivation”. Business and Social
Sciences Review (BSSR) Vol. 1, No.
produk atau waktu idle, apakah
1, pp. 41-51
pengguna jasa menerima produk Aunan, L. & Roseth, Ø. 2016.
atau tanggapan tepat waktu, dan Organisering og ledelse av LEAN-
pertimbangan terkait waktu innføring i Skatteetaten.
lainnya. George, M. L., 2002, Lean Six Sigma:
b. Biaya: mengukur penghematan Combining Six Sigma Quality with
biaya dan biaya produk atau Lean Speed, The McGraw-Hill, New
York.
proses, seperti jumlah pegawai
Ginanjar, A., & Syah, T. Y. R. 2019. Lean
setara penuh waktu yang Government Concept and Design Over
dibutuhkan untuk suatu proses Service Administration in Indonesian
c. Kualitas: memeriksa kualitas ID Card. 01(01).
produk atau layanan, seperti Hartanto, A., & Syah, T. Y. R. 2019. Lean
kepuasan pengguna jasa dan Government Applied Concept in
Mutation Service over Land and
apakah dokumen lengkap dan
Building Tax at Badan Pendapatan
akurat Daerah ( Bapenda ). 6–10.
d. Output: melacak produksi, seperti Heizer, Jay dan Barry Render. 2009.
jumlah izin yang dikeluarkan Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9.
e. Kompleksitas proses: Jakarta: Salemba Empat.
menggambarkan kompleksitas dan Hirano, H., 1995. Jakarta: PQM
sifat proses. Consultants.
Kallage, R. 2006. Lean implementation
DAFTAR PUSTAKA failures: Why they happen and how to
avoid them, The Fabricator, July
Adhikari, Shankar Prasad. 2010. 2006.
Application of Lean Management in Krafcik, J.F. 1988. Triumph of the Lean
Customs Services of Nepal: A Production System. Sloan
Conceptual Framework. The Nepalese Management Review, 30, 41-52.
Journal of Public Administration. LEI. 2012. The A3 Column. Retrieved
Ain, N., Bakar, A., Zainun, T., Mat, T., May 28, 2012, from
Fahmi, F. M., Urus, S. T., & Campus, http://www.lean.org/a3dojo/Latest
M. 2017. Lean management practices Column.cfm#tabAnchor
and its effect on Malaysian local Liker J K. 2004 The Toyota way: 14
government performance. Asia- Management Principles from the
World’s Greatest Manufacturer

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
233
Vol. 4, No. 1, 2020

Publisher McGraw-Hill Professional Shook. 2010. Managing to Learn.


(U.S.A.)) Cambridge, MA: Lean Enterprise
Mohamed, Mafauzy, 2016, Lean Institute, Inc.
Management in Public Sector, Simamora, Jayanti Mayasari dan Tantri
University Sains Malaysia. Yanuar Rahmat Syah. 2020. The
Muhsin, A., Djawoto, Priyo Susilo, Muafi. Lean Government Development on
2018. Hospital Performance Public Services over Publishing
Improvement Through The Hospital Letter Police Record at State Police
Information System Design, Office , Indonesian Republic.
International Journal of Civil Utara, U. S., Utara, U. S., & Utara, U. S.
Engineering and Technology 2019. Perancangan Sistem Pelayanan
(IJCIET), Vol. 9, No.1, pp: 918-928 Sertifikasi Halal dengan Pendekatan
Osada, T., 2011. Cetakan ke-4, Jakarta: Lean Service di LPPOM MUI
PPM. Provinsi Sumatera Utara.
Radnor, Z., Walley, P.2008. Learning to William, T., 2006, Lean Sigma, Circuit
Walk Before We Try to Run: Adapting Tree, Vol. 19.
Lean for the Public Sector. Public Womack, J.P., Roos, D., Jones, D. 1990.
Money & Management, 13-20 The Machine That Changed the World
Shook, J. 2009. "Toyota’s Secret: The A3 Rawson and Associates, New York
Report", vol. 50, no. 4, pp. 30.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
234
Vol. 4, No. 1, 2020

Lampiran
Gambar 1. Laporan A3 Gudang

KPPBC TMP A TANGERANG Rev Tanggal Nama


TEMA : PENERAPAN PRINSIP 5S PADA GUDANG TPP & ARSIP

Kategori : Usulan

1. OUTLINE 4. EFEK YANG DIHARAPKAN


1. Gudang TPP & Arsip sudah tidak mencukupi lagi dalam memuat arsip dan barang hasil penindakan.
1. Space area gudang menjadi lebih lega
2. Dokumen tertata secara rapi dan sistematis

3. Kemudahan pencarian arsip


4. Pengamanan arsip dari resiko kerusakan
2. TUJUAN / TARGET
image:
1, Menerapkan prinsip 5S dalam penataan barang-barang maupun dokumen di gudang dengan baik agar tercapai efisiensi tempat dan
biaya

3. KONDISI AKTUAL COMING SOON

image:

5. SCHEDULE

Permasalahan dan Usulan Kaizen

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
235
Vol. 4, No. 1, 2020

Tabel 1. Penelitian Sebelumnya – Lean Government


.
No Nama Tahun Judul Variabel Metodologi Hasil
Independen Variable:
Lean Government
Lean Government
Applied Concept in konsep yang diterapkan dari program lean
Agung Mutation Service over government dapat meningkatkan proses
Dependen Variabel:
Hartanto, Tantri Land and Building Tax Data observasi pengajuan layanan mutasi untuk objek /
1 2019 Mutation Service
Yanuar Rahmat at Badan Pendapatan dan Interview subjek Pajak Bumi dan Bangunan menjadi
over Land and
Syah Daerah (Bapenda) 28,6% dengan waktu rata-rata berkurang 8
Building Tax at
South Tangerang, West hari (dari 28 hari menjadi 20 hari)
Badan Pendapatan
Java, Indonesia
Daerah (Bapenda)
Hasilnya menunjukkan, Value to Waste
Independen Variable: Ratio meningkat dari 9,1% menjadi 43%
Lean Government Lean Government sementara di sisi penyedia dari 7,2%
Apiet Ginanjar, Concept and Design menjadi 46%. Studi ini menunjukkan
Data observasi
2 Tantri Yanuar 2019 Over Service Dependen Variabel: bahwa metodologi berpikir Lean dapat
dan Interview
Rahmat Syah administration in Service dianut oleh layanan publik untuk
Indonesian ID Card Administration in menciptakan proses yang efisien dan
Indonesian ID Card efektif dalam mengurangi waktu proses
layanan
Independen Variable:
The Lean Government Lean Government
Concept and Design Observasi dari
Hadriyanto, Hasilnya menunjukan perbaikan yang
over Copy of Dependen Variabel: internal dan
3 Tantri Yanuar 2019 signifikan dari segi waktu proses sampai
Administrative Copy of eksternal
R. S terbitnya dokumen
Document on Building Administrative responden
Tax Document on
Building Tax
The Lean Government
Independen Variable:
Development on Public
Tantri Yanuar Lean Government Observasi,
Services over
R.S, Jayanti document Value added meningkat signifikan sekitar
4 2020 Publishing Letter
Mayasari Dependen Variabel: analysis,dan 36,8% sampai 40%
Police Record at State
Simamora Publishing Letter notes
Police Office,
Police Record
Indonesian Republic

Perancangan Sistem
Independen Variable:
Pelayanan Sertifikasi rancangan proses bisnis baru dengan
Lean Service
Halal dengan Root Cause mengurangi dari
Ahmad
5 2019 Pendekatan Lean Analysis dan 30 kegiatan menjadi 28 kegiatan dan
Shalihin Dependen Variabel:
Service di LPPOM FMEA mengurangi waktu proses dari 92 hari
Sistem Pelayanan
MUI Provinsi Sumatera menjadi 36 hari.
Sertifikasi Halal
Utara

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
236
Vol. 4, No. 1, 2020

Gambar 2 Current State Map Arsip BC 2.5

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai