AKUNTANSI KEUANGAN
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Akuntansi Keuangan ini dengan baik.
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan untuk menunjang
pembelajaran pada 2013 Revisi yang menekankan penilaian pada sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penulis berharap dengan adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
ini dapat membantu memenuhi kebutuhan guru dan peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Besar harapan penulis atas saran dan kritik yang membangun, untuk perbaikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini. Semoga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini
dapat memberikan manfaat kepada Bapak/ Ibu guru dan peserta didik dalam menyelesaiakan
pembelajaran pada kompetensi proses bisnis di Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga.
Kelompok 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A. Kompetensi Inti
K–1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K–2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
K–3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humanuiora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
K–4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar
mengolah dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri.
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang telah dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis pembentukan kas kecil
4.11 Melakukan pencatatan kas kecil
C. Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian kas kecil
2. Menjelaskan fungsi dan tujuan kas kecil
3. Menjelaskan tentang sistem pencatatan dana kas kecil
4. Mengidentifikasi pemeriksaan saldo kas kecil
E. Tujuan Pembelajaran
G. Materi Pelajaran
1. Faktual
Permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan teori akuntansi keuangan khusunya
tentang kas kecil yang meliputi pengertian kas kecil, fungsi dan tujuan kas kecil,
sistem pencatatan dana kas kecil dan pemeriksaan saldo kas kecil.
2. Konseptual
H. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Santific Approach
2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, penugasan,
presentasi, presentasi, kerja kelompok.
I. Alat dan Media Pembelajaran
LCD
Laptop
Powerpoint
Whiteboard, Boardmarker dan Erase
J. Sumber Belajar
Harti, Dwi. 2017. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga
Solichatun dan Karmi. 2017. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Pustaka Mulia
Suyoto, dkk. 2004. Akuntansi Keuangan. Bandung: Titian Ilmu
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Internet
Menanya
Guru mendorong kreavititas peserta didik
dalam merumuskan pertanyaan untuk
mengidentifikasi masalah materi pokok
tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan kas kecil dalam perusahaan
Guru membahas dan mendiskusikan
mempertanyakan tentang masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan kas kecil dalam
perusahaan.
Mengumpulkan Informasi
Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi tentang masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan kas kecil
dalam Perusahaan
Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang sudah disusun dan mengerjakan
Latihan dan Kegiatan di buku Akuntansi
Keuangan XII dan mencari sumber belajar
lain
Guru dapat menjadi sumber belajar bagi
peserta didik dengan memberikan
konfirmasi atas jawaban peserta didik atau
menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok
Menalar / Mengasosiasi
Guru membimbing peserta didik untuk
menganalisis kas kecil dalam perusahaan
dalam masalah sehari-hari
Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya
Guru bersama peserta didik melakukan
tanya jawab untuk meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
Mengomunikasikan
Peserta didik menyampaikan dan
mempresentasikan hasil analisis atau
laporan apa yang telah dipelajari,
keterampilan atau materi yang masih perlu
ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru
yang ditemukan berdasarkan apa yang
dipelajari mengenai kas kecil dalam
perusahaan secara tertulis atau lisan
Guru dan peserta didik yang lain
memberikan tanggapan hasil presentasi
meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi,
sanggahan dan alasan, tambahan informasi,
atau melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya
Guru membuat rangkuman materi dari
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
Penutup Guru membimbing peserta didik dalam 15 Menit
Mengetahui
……... Kelompok 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A. Kompetensi Inti
K–1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K–2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
K–3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humanuiora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
K–4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar mengolah dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri.kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang telah dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik dibawah pengawasan langsung.Menunjukkan keterampilan
mempersepsi,kesiapan, meniru,membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.12 Menganalisis pengelolaan dana kas perusahaan dibank
4.12 Melakukan pengelolaan dana kas perusahaan dibank
C. Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian kas
2. Menyebutkan pengendalian internal terhadap kas
3. Menjelaskan tentang cek sebagai alat pembayaran
4. Menjelaskan tentang dokumen transaksi kas
5. Menjelaskan tentang pencatatan transaksi kas
6. Mengidentifikasi selisih saldo kas dan saldo bank
7. Menjelaskan tentang rekonsiliasi bank
E. Tujuan Pembelajaran
G. Materi Pelajaran
1. Faktual
Permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan teori akuntansi keuangan khususnya
tentang kas yang meliputi pengertian kas, pengendalian internal terhadap kas,
ceksebagai alat pembayaran, dokumen transaksi kas, pencatatan transaksi kas, selisih
saldo kas dan saldo bank, dan rekonsiliasi bank.
2. Konseptual
A. Pengertian Kas
Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat
tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya. Termasuk sebagai kas adalah rekening giro bank dan uang kas yang ada
pada perusahaan. Kas dibagi menjadi dua yaitu kas dibank (cash in bank) dan kas
ditangan (cash in hand). Kas di Bank (cash in bank) adalah simpanan di bank yang
dapat digunakan sebagai alat pertukaran di dalam neraca. Aset harus memenuhi dua
kriteria agar dapat disebut kas. Pertama, harus siap digunakan setiap saat untuk
membayar semua kewajiban yang ada sekarang. Kedua, harus bebas dari ikatan-ikatan
apapun yang membatasi penggunaannya untuk melunasi kewajiban.
B. Pengendalian Internal Terhadap Kas
Kas merupakan aset yang menjadi permulaan siklus operasi perusahaan. Oleh
karena itu, kas merupakan titik awal untuk sistem pengendalian akuntansi. Kas
memiliki tiga karakteristik yaitu dapat ditukar sewaktu-waktu menjadi aset nonkas
karena sifatnya sebagai alat pertukaran/pembayaran, mudah digelapkan karena
bentuknya kecil dan mudah dipindahkan karena bobotnya ringan, dan tidak ada
identitas pemiliknya.
Prinsip-prinsip pengendalian internal yang diterapkan untuk kas antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Pemisahan tugas. Tugas mencatat penerimaan dan pengeluaran kas harus
dipisahkan dari tugas menyimpan dan menyetujui pengeluaran kas.
2. Penyetoran ke Bank. Semua penerimaan kas harus segera disetor ke bank dalam
rekening giro.
3. Pemeriksaan mendadak. Pemeriksaan terhadap catatan dan fisik kas harus
dilakukan secara mendadak dan tidak dalam interval waktu tertentu.
4. Menggunakan cek. Sejalan dengan prinsip nomor dua , semua pengeluaran kas
(kecuali kas kecil) harus dilakukan dengan menggunakan cek.
C. Cek Sebagai Alat Pembayaran
Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau
mengambil uang di rekening giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat untuk
melakukan pembayaran. Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari
nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada
siapa saja (ada nama seseorang atau badan atau tidak ada sama sekali) yang
membawa cek ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, baik secara tunai maupun
pemindahbukuan.
D. Dokumen transaksi kas
Dokumen transaksi merupakan suatu bukti-bukti yang mendukung adanya
transaksi keuangan perusahaan dengan pihak intern maupun pihak ekstern.
Menurut mulyadi, ditinjau dari pengolahan data akuntansi, dokumen transaksi
menjadi dua bentuk yaitu dokumen sumber dan dokumen pendukung. Dokumen
sumber adalah dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal
atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang
melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahihnya transaksi yang direkam dalam
dokumen sumber. Sebagai contoh dokumen yang digunakan untuk merekam
transaksi penjualan terdiri dari faktur penjualan, yang merupakan dokumen
sumber sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal penjualan. Dilampiri dengan
surat order pengiriman dan angkut barang sebagai dokumen pendukung faktur
penjualan tersebut. Contohlainnya bukti kas keluar untuk pembayaran gaji sebagai
dokumen sumber sedangkan dokumen pendukungnya adalah slip gaji karyawan.
E. Pencatatan Transaksi Kas,
1. Sistem Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan atau transaksi yang
dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai
atau dari piutag yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum
perusahaan. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas
yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus sepanjang hidup
perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi
2. Sistem Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang digunakan
untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yang meliputi
serangkaian proses kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar,
menyerahkan dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang
berada dalam pengelolaan suatu perusahaan
F. Selisih Saldo Kas dan Saldo bank
Faktor penyebab terjadinya perbedaan saldo kas dan saldo bank adalah
Pencatatan suatu transaksi kas di perusahaan dan di bank, dilakukan pada waktu
yang berbeda, Faktor kekeliruan biasanya terjadi dalam pencatatan transaksi,
terutama kekeliruan mencatat jumlah uang, Setoran dalam proses (deposit in
transit), yaitu setoran yang belum diterima oleh bank pada saat rekening koran
untuk bulan yang bersangkutan sudah ditutup, cek yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan, tetapi sampai dengan saat penutupan rekening koran, cek yang
bersangkutan belum diuangkan ke bank sehingga dicatat dalam rekening Koran,
Penerimaan piutang perusahaan oleh bank, Jasa giro untuk keuntungan perusahaan
dan biaya administrasi yang dibebankan kepada perusahaan telah diperhitungkan
dan dicatat oleh bank dalam rekening koran sementara perusahaan baru
mengetahui setelah menerima rekening koran dari bank, Kesalahan mencatat
jumlah dan Cek yang diterima perusahaan dari debitur dan telah disetorkan ke
bank, ditolak oleh pihak bank karena saldo dana rekening debitur yang
bersangkutan tidak mencukupi.
G. Rekonsiliasi Bank.
Pada umumnya perusahaan-perusahaan uangnya di Bank, dan melakukan
pembayaran dengan cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil.
Dalam hal ini perusahaan membuka rekening Bank. Untuk mencatat setiap terjadi
penyetoran ke Bank, pengambilan dan pembayaran dengan cek. Saldo rekening
Bank menunjukkan jumlah uang perusahaan yang disimpan di Bank dalam bentuk
Giro/rekening Koran (demand deposit), maka dicatat di sisi debet oleh
perusahaan. Pihak Bank juga mencatat tentang utang rekening Koran dengan
setiap nasabahnya.Saldo utang rekening Koran menunjukkan jumlah uang
nasabah yang terutang oleh Bank, maka dicatat di kredit oleh Bank.Secara teoritis
saldo rekening Bank di perusahaan dan utang rekening Koran di Bank selalu
sama, tetapi dalam praktek tidak selalu demikian. Tujuan diadakannya rekonsiliasi
bank adalah untuk mencocokkan / Menyesuaiakan catatan perusahaan dengan
laporan catatan yang dikirim oleh Bank.
H. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan Pembelajaran : Santific Approach
5. Model Pembelajaran : Cooperative Learning
6. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, penugasan,
presentasi, presentasi, kerja kelompok.
I. Alat dan Media Pembelajaran
LCD
Laptop
Powerpoint
Whiteboard, Boardmarker dan Erase
J. Sumber Belajar
Harti, Dwi. 2017. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga
Solichatun dan Karmi. 2017. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Pustaka Mulia
Suyoto, dkk. 2004. Akuntansi Keuangan. Bandung: Titian Ilmu
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Internet
K. Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu : 3 JP x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam 20 Menit
Guru menanyakan kepada peserta didik
kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
Guru mempersilahkan peserta didik untuk
berdoa bersama
Guru mengabsen kehadiran peserta didik
Guru mempersilahkan siswa untuk
membaca singkat buku akuntansi keuangan
sebagai kegiatan literasi
Guru memberikan pengantar mengenai
analisis pengelolaan dana kas perusahaan di
bank
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pertemuan hari ini
Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Inti Mengamati 100 Menit
Guru meminta peserta didik mengamati
permasalahan yang ada didalam buku teks
Akuntansi Keuangan XII atau sumber
belajar lain
Guru meminta peserta didik untuk
mengamati masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan menganalisis dan
melakukan pengelolaan dana kas
perusahaan di bank
Guru memberikan penjelasan singkat
tentang kas kecil dalam perusahaan
sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu
peserta didik
Guru mengamati keterampilan peserta didik
dalam mengamati.
Menanya
Guru mendorong kreavititas peserta didik
dalam merumuskan pertanyaan untuk
mengidentifikasi masalah materi pokok
tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan pengelolaan dana kas perusahaan di
bank
Guru membahas dan mendiskusikan
mempertanyakan tentang masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan pengelolaan
dana kas perusahaan di bank
Mengumpulkan Informasi
Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi tentang masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan
pengelolaan dana kas perusahaan di bank
Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang sudah disusun dan mengerjakan
Latihan dan Kegiatan di buku Akuntansi
Keuangan XII dan mencari sumber belajar
lain
Guru dapat menjadi sumber belajar bagi
peserta didik dengan memberikan
konfirmasi atas jawaban peserta didik atau
menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok
Menalar / Mengasosiasi
Guru membimbing peserta didik untuk
menganalisis dan melakukan pengelolaan
dana kas perusahaan di bank dalam masalah
sehari-hari
Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya
Guru bersama peserta didik melakukan
tanya jawab untuk meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
Mengomunikasikan
Peserta didik menyampaikan dan
mempresentasikan hasil analisis atau
laporan apa yang telah dipelajari,
keterampilan atau materi yang masih perlu
ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru
yang ditemukan berdasarkan apa yang
dipelajari mengenai pengelolaan dana kas
perusahaan di bank
Guru dan peserta didik yang lain
memberikan tanggapan hasil presentasi
meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi,
sanggahan dan alasan, tambahan informasi,
atau melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya
Guru membuat rangkuman materi dari
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
Penutup Guru membimbing peserta didik dalam 15 Menit
Medan, 21 November
2023
Mengetahui
……... Kelompok 10
Lampiran 1 : Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
A. Pengertian Kas Kecil
Kas kecil merupakan sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan
dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu, biasanya pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan melalui bank (dengan
cek). Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan khusus untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Adapun karakteristik dari kas kecil, sebagai berikut.
Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang
telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing-masing
perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan skala operasional
perusahaan (biasanya antara Rp500.000,00 sampai dengan Rp5.000.000,00).
Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari.
Disimpan di tempat khusus, baik itu dengan kotak kecil yang biasa disebut dengan
petty cash box atau di dalam sebuah amplop.
Ditangani atau dipegang oleh petugas keuangan di tingkatan pemula (junior
cashier).
Dalam kas kecil terdapat beberapa dokumen yang digunakan untuk mengelola kas
kecil yaitu:
Bukti Kas Keluar (BKK)
Dokumen yang diperlukan saat kasir mengeluarkan dana kas untuk pembentukan
dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.
Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang kepada
pemegang kas kecil, dan bagi pemegang kas kecil berfungsi sebagai bukti
pembiayaan dana kas kecil kepada pengguna kas kecil.
Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana untuk mempertanggungjawabkan
pemakaian dana kas kecil.
Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (PPKKK)
Dokumen ini dibuat oleh pemegang kas kecil untuk meminta pengisian kembali
kas kecil pada bagian keuangan.
Buku jurnal kas kecil (petty cash record)
Dokumen berupa jurnal yang digunakan untuk mencatat mutasi (penambahan atau
pengurangan) dan penggunaan kas kecil suatu perusahaan. Buku jurnal kas kecil
berisi catatan aktivitas dana kas kecil mulai dari pembentukan, pemakaian, dan
pengisian kembali dana kas kecil.
UD Jaya Abadi
Semarang
Berita Acara Perhitungan
Kas Kecil 31 Desember 2010
1. Menurut catatan
Saldo per 1 Desember 2010 Rp 1.600.000
Pengisian kembali dana kas kecil Rp 1.500.000 +
Rp 3.100.000
Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat
tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya. Termasuk sebagai kas adalah rekening giro bank dan uang kas yang ada
pada perusahaan. Kas dibagi menjadi dua yaitu kas dibank (cash in bank) dan kas
ditangan (cash in hand). Kas di Bank (cash in bank) adalah simpanan di bank yang
dapat digunakan sebagai alat pertukaran di dalam neraca sedangkan kas di tangan
adalah simpanan dalam perusahaan yang dipergunakan sebagai alat pertukaran atau
alat setoran ke bank. Kas ditangan meliputi dana kas kecil, cek pribadi, cek kasir,
wesel bank, dan lain-lain yang disamakan dengan uang.
Selain itu, pengertian dari kas adalah alat pertukaran (pembayaran). Aset harus
memenuhi dua kriteria agar dapat disebut kas. Pertama, harus siap digunakan setiap
saat untuk membayar semua kewajiban yang ada sekarang. Kedua, harus bebas dari
ikatan-ikatan apapun yang membatasi penggunaannya untuk melunasi kewajiban.
Kas merupakan aset yang menjadi permulaan siklus operasi perusahaan. Oleh
karena itu, kas merupakan titik awal untuk sistem pengendalian akuntansi. Kas
memiliki tiga karakteristik yaitun:
1) Dapat ditukar sewaktu-waktu menjadi aset nonkas karena sifatnya sebagai alat
pertukaran/pembayaran
2) Mudah digelapkan karena bentuknya kecil dan mudah dipindahkan karena
bobotnya ringan
3) Tidak ada identitas pemiliknya.
Prinsip-prinsip pengendalian internal yang diterapkan untuk kas antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Pemisahan tugas
Tugas mencatat penerimaan dan pengeluaran kas harus dipisahkan dari tugas
menyimpan dan menyetujui pengeluaran kas.
2. Penyetoran ke Bank
Semua penerimaan kas harus segera disetor ke bank dalam rekening giro.
3. Pemeriksaan mendadak
Pemeriksaan terhadap catatan dan fisik kas harus dilakukan secara mendadak dan
tidak dalam interval waktu tertentu.
4. Menggunakan cek
Sejalan dengan prinsip nomor dua , semua pengeluaran kas (kecuali kas kecil)
harus dilakukan dengan menggunakan cek.
Prinsip bahwa semua kas harus disetor ke bank dan bahwa pengeluaran kas,
kecuali kas kecil, harus menggunakan cek dapat meminimalkan jumlah kas di
perusahaan. Jumlah kas minimal dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan oleh
karyawan dan perampokan oleh pihak luar. Prinsip ini juga menyebabkan adanya dua
catatan, satu catatan diselenggarakan oleh perusahaan dan catatan lainnya oleh bank.
3) Nota Kontan
Nota Kontan adalah bukti atas Penjualan sejumlah barang secara tunai. Nota
dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat
rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual.
4) Nota Debet
Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya
disebabkan karena berbagai hal. Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada
langganannya karena barang yang dibeli dikembalikan, bisa disebabkan rusak
atau tidak sesuai dengan pesanan dan penjual setuju barangnya diterima kembali
atau harganya dikurangi
5) Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan
langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh
perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok
atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.
6) Cek
Yang dimaksud dengan cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang
mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak
yang n amanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak -pihak yang berhubungan
dalam pengeluaran cek tersebut adalah: - Pihak penarik, yaitu pihak yang
mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut. - Pihak penerima, yaitu pihak
yang menerima pembayaran cek tersebut.
7) Bilyet Giro
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang
bersangkutan untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke
rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang
sama atau bank yang lain. Penerima bilyet giro tidak bisa menukarkan dengan
uang tunai kepada bank yang bersangkutan, tetapi hanya dapat menyetorkan
bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.
E. Pencatatan Transaksi Kas
1) Sistem Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan atau transaksi yang dibuat
untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari
piutag yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan
adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih
beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi
penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mencatat transaksi
yang dapat membantu pimpinan untuk menangani penerimaan perusahaan. Adapun
bentuk pembayaran tunai dari pelanggan yaitu: Uang tunai,Cek,Giro,Transfer lewat
bank dan Wesel Bank.
Adapun cara penerimaan kas yaitu dengan customer yang membayar sendiri atas
transaksi yang telah disetujui, ditagih oleh kreditur dan kompensasi utang piutang.
Sistem akuntansi penerimaan kas terdiri dari dua sistem pokok, yaitu:
1) Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2008), sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan
dagang berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan system pengendalian
intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
melakukan internal check.
b. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu
kredit,yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan
penerimaan kas.
2) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Usaha.
Mulyadi (2008), menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh
perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan:
a. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindah
bukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima
kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan , akan menjamin kas yang
diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan.
Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke
rekening giro bank perusahaan.
b. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank
dalam jumlah penuh.
3) Sistem Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang digunakan untuk
mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yang meliputi serangkaian proses
kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan dan
mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang berada dalam pengelolaan
suatuperusahaan. Sistem akuntansi pengeluaran kas terdiri dari dua sistem
pokok, yaitu:
1) Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek, yaitu sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan menggunakan cek biasanya ditujukan untuk
pengeluaran yang jumlah nominalnya besar.
2) Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai melalui Sistem
Dana Kas Kecil yaitu sistem dana kas kecil digunakan perusahaan jika
terjadi pengeluaran dengan nominal kecil. Sistem ini dilakukan dengan dua
cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system) dan
sistem saldo tetap (imprest system)
G. Rekonsiliasi Bank
1. Pengertian Rekonsiliasi Bank
Pada umumnya perusahaan-perusahaan uangnya di Bank, dan melakukan
pembayaran dengan cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil.
Dalam hal ini perusahaan membuka rekening Bank. Untuk mencatat setiap terjadi
penyetoran ke Bank, pengambilan dan pembayaran dengan cek. Saldo rekening
Bank menunjukkan jumlah uang perusahaan yang disimpan di Bank dalam bentuk
Giro/rekening Koran (demand deposit), maka dicatat di sisi debet oleh perusahaan.
Pihak Bank juga mencatat tentang utang rekening Koran dengan setiap
nasabahnya.Saldo utang rekening Koran menunjukkan jumlah uang nasabah yang
terutang oleh Bank, maka dicatat di kredit oleh Bank.
Secara teoritis saldo rekening Bank di perusahaan dan utang rekening Koran
di Bank selalu sama, tetapi dalam praktek tidak selalu demikian. Tujuan
diadakannya rekonsiliasi bank adalah untuk mencocokkan / Menyesuaiakan catatan
perusahaan dengan laporan catatan yang dikirim oleh Bank.Ketidaksamaan antara
saldo buku (rekening Bank di perusahaan) dengan saldo Bank (menurut rekening
Koran yang dibuat oleh Bank), disebabkan oleh beberapa factor seperti berikut ini
Transaksi-transaksi yang mempengaruhi saldo rekening Koran :
a. Simpanan/setoran dalam proses (diposit in transit), yaitu simpanan yang
dilakukan oleh perusahaan (biasanya pada akhir bulan), tetapi oleh Bank belum
dicatat (baru dicatat pada awal bulan berikutnya). (+)
b. Cek dalam peredaran (out standing checks), yaitu cek yang telah dikeluarkan
perusahaan, tetapi oleh pemegang belum diuangkan ke Bank, sehingga
pengeluaran tersebut belum dicatat oleh Bank. (-)
c. Uang tunai yang tidak atau belum disetorkan ke Bank. (+)
d. Kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan oleh Bank. (+/-)
2. Penyusun Rekonsiliasi
Rekonsiliasi Bank dapat disusun dalam bentuk :
a. Skontro (account form),Dalam bentuk ini saldo rekening Bank menurut catatan
perusahaan dan saldo rekening Koran Bank diperbaiki dengan bentuk sebelah
menyebelah.
b. Laporan (Report form),Dalam bentuk ini rekening Bank menurut catatan
perusahaan dan saldo rekening Koran Bank diperbaiki dengan bentuk vertical
Lampiran 2 : Lembar Penilaian Non Tes
Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)
Nama Kelompok : 1……………….
2………………
3………………
4………………
5………………
No Sikap/Aspek Yang Dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian Kelompok
1 Menyelesaikan Tugas Kelompok
Dengan Baik
2 Kerjasama Kelompok (Komunikasi)
3 Hasil Tugas (Relevansi Dengan
Bahan)
4 Pembagian Job
5 Sistematitsasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok
Kriteria Penilaian
Kriteria indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang Cukup 1
Lampiran 3 : Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Nama sekolah : SMK
Kelas/Semester : XII/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Paket Keahlian : Akuntansi Dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Penilaian : Post Test
N Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal No Soal Bentuk Soal
o
1 Memahami 1. Pengerti Menjelaskan 1 Uraian
pembentukan kas an kas pengertian kas
kecil kecil kecil
2. Fungsi Menjelaskan 2 Uraian
dan fungsi kas kecil
tujuan Menjelaskan 3 Uraian
kas kecil tujuan kas kecil
2 Melakukan pencatatan 3. Sistem Menjelaskan 4 Uraian
kas kecil pencatat sistem pencatatan
an kas kas kecil dengan
kecil metode dana
4. Pemerik tetap
saan Menjelaskan 5 Uraian
saldo sistem pencatatan
awal kas kecil dengan
metode dana
tidak tetap
Menjelaskan 6 Uraian
Pemeriksaan
saldo awal kas
kecil
Soal Uraian
Nama Sekolah : SMK
Kelas/Semester : XII/ 1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Paket Keahlian : Akuntansi Dan Lembaga Keuangan
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Penilaian : Post Test
No Soal Jawaban Skor
1 Jelaskan menurut anda apa Kas kecil merupakan sejumlah uang tunai 15
pengertian dari kas kecil? tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan
digunakan untuk melayani pengeluaran-
pengeluaran tertentu, biasanya pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas
kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran
lain dilakukan melalui bank (dengan cek). Kas
kecil adalah uang tunai yang disediakan khusus
untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek.
2 Apa saja fungsi dari Kas kecil memiliki tiga fungsi yaitu : 20
dibentuknya kas kecil Fungsi keamanan yaitu jumlah uang tunai
dalam perusahaaan? yang disimpan di brankas perusahaan relatif
kecil (terbatas), maka jika terjadi kesalahan,
kecurangan, ataupun kejahatan jumlahnya
dapat diminimalisir
Fungsi efesiensi yaitu pembentukan kas kecil
dianggap paling tepatbagı perusahaan untuk
pembayaran-pembayaran yang relatif kecil
sehingga tidak efektif jika menggunakan cek.
3 Selain memiliki fungsi, kas Selain memiliki fungsi, kas kecil memiliki 15
kecil juga memiliki tujuan. tujuan yaitu :
Menurut anda, apa saja Untuk melakukan pengeluaran yang relatif
tujuan dibentuknya kas kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis
kecil dalam perusahaaan? dan tidak praktis.
Untuk meringankan beban para staf dalam
memberikan pelayanan secara optimal
kepada pelanggan termasuk relasi bisnis
pimpinan.
Untuk mempercepat kegiatan atasan yang
menggunakan dana secara mendadak dan
tidak terencana.
4 Bagaimana sistem Sistem dana tetap adalah suatu sistem pendanaan 15
pencatatan kas kecil kas kecil yang ditetapkan dengan jumlah tertentu
dengan metode dana tetap untuk digunakan secara periodik dimana setiap
dalam suatu perusahaan? pengisian kembali kas kecil jumlahnya harus
sama dengan jumlah pengeluaran kas kecil,
kecuali ada kebijakan dari yang berwenang
untuk menambah atau mengurangi jumlah dana
kas kecil yang dialokasikan. Pencatatan dana kas
kecil dengan sistem dana tetap (Imprest Fund
System) jumlah kas akan selalu tetap. Besarnya
penggantian sebesar pengeluaran yang telah
dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap
seperti semula. Untuk mengetahui sisa uang
yang ada dalam kas kecil, kasir kas kecil bisa
membuat catatan kas kecil. Tetapi perlu
diketahui bahwa metode tetap, kasir kas kecil
tidak mencatat pemakaian dana kas kecil dalam
jurnal. Buku kas kecil hanya merupakan catatan
intern kasir kas kecil dan tidak dapat dijadikan
dasar pencatatan dalam buku besar.
5 Selain dengan metode dana Sistem dana tidak tetap adalah metode dimana 15
tetap kas kecil juga dapat jumlah nilai kas kecil akan terus berubah-ubah
dicatat dengan metode sesuai kebutuhan perusahaan. Sistem ini
dana tidak tetap. menginginkan jumlah nilai kas kecil tidak
Bagaimana pencatatan ditentukan di awal, melainkan sesuai yang
yang dilakukan dalam diperlukan oleh perusahaan. Pada metode ini,
metode tersebut? pencatatan selalu dilakukan setiap kali terjadi
pengeluaran dan langsung masuk ke dalam
pembukuan kas kecil berupa jurnal formal.
Jurnal ini dipakai sebagai dasar pencatatan buku
besar untuk keseluruhan transaksi keuangan
perusahaan. Dalam dana kas kecil metode dana
tidak tetap, pemakaian kas kecil oleh kasir kas
kecil dicatat dalam bentuk jurnal formal
sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai
dasar pencatatan dalam buku besar. Dana kas
kecil ditentukan dalam jumlah yang tetap,
sehingga jumlah pengganti dana kas kecil
(pengisian kembali) tidak harus sama dengan
jumlah yang dikeluarkan. Oleh karena itu dalam
metode dana tidak tetap tidak perlu jurnal
penyesuaian terhadap saldo dana kas kecil pada
akhir periode.
6 Bagaimana cara memeriksa Setiap akhir periode pemegang dana kas kecil 20
saldo awal dari kas kecil? harus mempertanggungjawabkan semua
pengeluaran dana kas kecil. Selain pemeriksaan
pada buku kas kecil yang dilampiri bukti
transaksi pengeluaran kas kecil, perhitungan
uang kas secara fisik juga dilakukan. Surprised
Audit adalah pemeriksa dana kas kecil secara
mendadak. Perhitungan uang dilakukan oleh
pemeriksa dan disaksikan oleh 2 orang atau lebih
dan dibuat berita acara. Pengelolaan dana kas
kecil perlu dilakukan, karena perusahaan
melakukan pembayaran biaya-biaya secara tunai.
Jumlah saldo kas kecil menurut perhitungan fisik
harus sama dengan saldo dana kas kecil menurut
catatan.
Pedoman Penskoran
Skor Penilaian
Skor minimal jika siswa mampu menjawab dengan benar (sesuai dengan
konsep)
Skor setengah dari skor maksimal jika siswa mampu menjawab namun
tidak sesuai dengan konsep
Skor 0 jika siswa tidak menjawab
Nilai = skor perolehan/skor maksimal x 100
Lampiran 4 : Penilaian Keterampilan
Kisi Kisi Penilaian Kinerja
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Penilaian
1 Menganalisis Pengertian 1. Dapat menganalisis Hasil
pembentukan dan Kas Kecil, pengertian kas kecil
pencatatan kas kecil Fungsi dan dalam suatu
Tujuan Kas perusahaan
Kecil 2. Mampu menentukan
fungsi dan tujuan
pembentukan kas
kecil dalam suatu
perusahaan.
Pencatatan 1. Dapat membuat Hasil
Kas Kecil pencatatan kas kecil
dengan dua metode
dalam suatu
perusahaan.
Penilaian Produk
Teknis Estetis Waktu Total
Skor Perolehan
Skor Maksimal
Bobot 50 25 25 100
Total
Keterangan :
Bobot total wajib : 100
Cara Penghitungan : Nilai total = ∑(Skor perolehan/skor maksimal x bobot)
Lampiran 5: Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Program Perbaikan Dan Pengayaan
Nama Sekolah : SMK
Kelas /Semester : XII/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran :Akuntansi Keuangan
1. Program Perbaikan
1.1 Sasaran perbaikan : Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 75
1.2 Bentuk perbaikan : Tes perbaikan
1.3 Jenis perbaikan : Individu
1.4 Kompetensi dasar/materi pokok : Memahami pembentukan kas kecil d
Melakukan pencatatan kas kecil
1.5 Proses perbaikan : Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengerjakan kembali soal yang telah
disesuaikan dengan kompetensi peserta didik
2. Program Pengayaan
2.1 Sasaran pengayaan : Siswa yang memperoleh nilai diatas 75
2.2 Bentuk pengayaan untuk dikerjakan : Belajar mandiri dengan pemberian tugas
Pengayaan
2.3 Jenis pengayaan : Individu
Kelas/semester : XII/1
Tangga l :
Perbaikan
Dst…
Pengayaan
Dst…
Soal Remedial
Kelas/semester : XII/1
Penilaian : Remedial
Soal Remedial
No Soal Penyelesaian
1 Apa yang menjadi perbedaan Fungsi keamanan dari dibentuknya dana dari kas kecil
fungsi keamanan dengan adalah jumlah uang tunai yang disimpan di brankas
fungsi efisiensi bentuknya perusahaan relatif kecil (terbatas), maka jika terjadi
dana kas kecil? kesalahan, kecurangan, ataupun kejahatan jumlahnya
dapat diminimalisir sedangkan fungsi efesiensi dana
dari kas kecil yaitu pembentukan kas kecil dianggap
paling tepatbagı perusahaan untuk pembayaran-
pembayaran yang relatif kecil sehingga tidak efektif
jika menggunakan cek.
2 Menurut kamu apa yg Ciri-ciri identik dari sistem pencatatan kas kecil
menjadi ciri identik dari metode dana tetap yaitu :
pencatatan dana tetap kas Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan
kecil? mendebet akun kas kecil dan mengkredit akun
kas bank.
Pada saat terjadi transaksi pembayaran biaya,
tidak langsung dicatat dalam jurnal tetapi
ditunda hingga saat pengisian dana kas kecil
kembali.
Pada saat pengisian kembali dana kas kecil,
pencatatan jurnal dilakukan untuk transaksi
pembayaran yang disertai bukti pembayaran.
Pencatatan dilakukan dengan mendebet akun
biaya dan mengkredit akun kas di bank.
Jika pada akhir periode penutupan buku belum
dilakukan pengisian kembali dana kas kecil
yang telah terpakai, berarti masih terdapat
bukti pembayaran yang belum dicatat. Agar
saldo kas kecil sesuai dengan yang sebenarnya,
perlu dibuat pencatatan jurnal penyesuaian.
Pencatatan dilakukan dengan cara mendebet
perkiraan biaya yang sesuai dan
mengkredit kas kecil.
3 Bagaimana pencatatan kas Untuk pencatatan pengeluaran kas kecil pembayaran
kecil dengan metode dana biaya-biaya adalah
tetap apabila pengeluaran kas tidak dijurnal karena dimetode dana tetap segala jenis
kecil untuk pembayaran pengeluaran dengan kas kecil tidak perlu dicatat
biaya-biaya?
4 Bagaimana sistem pencatatan Dalam dana kas kecil metode dana tidak tetap,
kas kecil yang dilakukan pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat dalam
dengan metode tidak tetap? bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil dapat
digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku
besar. Dana kas kecil ditentukan dalam jumlah yang
tetap, sehingga jumlah pengganti dana kas kecil
(pengisian kembali) tidak harus sama dengan jumlah
yang dikeluarkan. Oleh karena itu dalam metode dana
tidak tetap tidak perlu jurnal penyesuaian terhadap
saldo dana kas kecil pada akhir periode.
5 Siapa yang menjadi Surprised Audit adalah pemeriksa dana kas kecil
pemeriksa saldo dari kas kecil secara mendadak. Perhitungan uang dilakukan oleh
dalam suatu perusahaan? pemeriksa dan disaksikan oleh 2 orang atau lebih dan
dibuat berita acara. Pengelolaan dana kas kecil perlu
dilakukan, karena perusahaan melakukan pembayaran
biaya-biaya secara tunai.
Soal Pengayaan
Kelas/semester : XII/1
Penilaian : Pengayaan