Anda di halaman 1dari 62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

AKUNTANSI KEUANGAN

Disusun Oleh : Kelompok 10

Nama Mahasiswa : Putri A. Aruan ( 7223142005 )


Ribka Joy Nejevrina Br. Panjaitan ( 7223142009 )
Hasna Cecilia Purba ( 7223142011 )
Fencen Halim Simbolon ( 7203142030 )
Dosen Pengampu : Choms Gary GT Sibarani, S.E., S.Pd., M.Si., Ak. CA
Jabal Ahsan, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Akuntansi Keuangan ini dengan baik.
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan untuk menunjang
pembelajaran pada 2013 Revisi yang menekankan penilaian pada sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penulis berharap dengan adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
ini dapat membantu memenuhi kebutuhan guru dan peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Besar harapan penulis atas saran dan kritik yang membangun, untuk perbaikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini. Semoga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini
dapat memberikan manfaat kepada Bapak/ Ibu guru dan peserta didik dalam menyelesaiakan
pembelajaran pada kompetensi proses bisnis di Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga.

Medan, November 2023

Kelompok 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : Smk Swasta Markus 1 Medan


Nama Penyusun : Kelompok 10
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas / Semester : XII/ I
Materi Pokok : 3.11 Menganalisis pembentukan kas kecil
4.11 Melakukan pencatatan kas kecil
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Pertemuan ke :1

A. Kompetensi Inti
K–1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K–2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
K–3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humanuiora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
K–4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar
mengolah dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri.
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang telah dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis pembentukan kas kecil
4.11 Melakukan pencatatan kas kecil

C. Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian kas kecil
2. Menjelaskan fungsi dan tujuan kas kecil
3. Menjelaskan tentang sistem pencatatan dana kas kecil
4. Mengidentifikasi pemeriksaan saldo kas kecil

D. Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

E. Tujuan Pembelajaran

Pengetahuan : Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui proses pemberian


stimulus, tanya jawab, presentasi, penugasan, dan analisis, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian kas kecil, menjelaskan fungsi dan tujuan kas kecil,menjelaskan system
pencatatan dana kas kecil dengan benar dan mengidentifikasi pemeriksaan saldo kas kecil.
Keterampilan : Keterampilan yang diharapkan adalah peserta didik mengkomunikasikan
teori akuntansi keuangan tentang pengertian kas kecil, fungsi dan tujuan kas kecil, sistem
pencatatan dana kas kecil dan pemeriksaan kas dana kecil sehingga peserta didik dapat
menalar, menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis,mandiri,kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dokumen sumber dan dokumen pendukung yang berkaitan dengan kas
kecilakuntansi keuangan.

F. Karakter Peserta Didik Yang Diharapkan


Displin, Mandiri, Rasa ingin tahu, Tanggung jawab, Gotong royong, Kejujuran, Kerja
Keras,Percaya diri dan Kerja sama.

G. Materi Pelajaran
1. Faktual
Permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan teori akuntansi keuangan khusunya
tentang kas kecil yang meliputi pengertian kas kecil, fungsi dan tujuan kas kecil,
sistem pencatatan dana kas kecil dan pemeriksaan saldo kas kecil.

2. Konseptual

A. Pengertian Kas Kecil


Kas kecil merupakan sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam
perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu,
biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain
dilakukan melalui bank (dengan cek). Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan
khusus untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan
tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Adapun karakteristik dari kas kecil, sebagai
berikut.
 Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang
telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing-masing
perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan skala operasional
perusahaan (biasanya antara Rp500.000,00 sampai dengan Rp5.000.000,00).
 Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari.
 Disimpan di tempat khusus, baik itu dengan kotak kecil yang biasa disebut dengan
petty cash box atau di dalam sebuah amplop.
 Ditangani atau dipegang oleh petugas keuangan di tingkatan pemula (junior
cashier).
Dalam kas kecil terdapat beberapa dokumen yang digunakan untuk mengelola kas
kecil yaitu:
 Bukti Kas Keluar (BKK)
Dokumen yang diperlukan saat kasir mengeluarkan dana kas untuk pembentukan
dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.
 Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang kepada
pemegang kas kecil, dan bagi pemegang kas kecil berfungsi sebagai bukti
pembiayaan dana kas kecil kepada pengguna kas kecil.
 Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana untuk mempertanggungjawabkan
pemakaian dana kas kecil.
 Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (PPKKK)
Dokumen ini dibuat oleh pemegang kas kecil untuk meminta pengisian kembali
kas kecil pada bagian keuangan.
 Buku jurnal kas kecil (petty cash record)
Dokumen berupa jurnal yang digunakan untuk mencatat mutasi (penambahan atau
pengurangan) dan penggunaan kas kecil suatu perusahaan. Buku jurnal kas kecil
berisi catatan aktivitas dana kas kecil mulai dari pembentukan, pemakaian, dan
pengisian kembali dana kas kecil.

B. Fungsi dan Tujuan Kas Kecil


Kas kecil memiliki beberapa fungsi yaitu :
 Fungsi utama kas kecil adalah menunjang efektivitas aktivitas operasi
perusahaan karena tidak efektif apabila pengeluaran kecil dari perusahaan
menggunakan cek.
 Fungsi keamanan yaitu jumlah uang tunai yang disimpan di brankas
perusahaan relatif kecil (terbatas), maka jika terjadi kesalahan, kecurangan,
ataupun kejahatan jumlahnya dapat diminimalisir.
 Fungsi efesiensi, yaitu pembentukan kas kecil dianggap paling tepatbagı
perusahaan untuk pembayaran-pembayaran yang relatif kecil sehingga tidak
efektif jika menggunakan cek.
Sementara tujuan dari terbentuknya kas kecil yaitu :
 Untuk melakukan pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak
ekonomis dan tidak praktis.
 Untuk meringankan beban para staf dalam memberikan pelayanan secara
optimal kepada pelanggan termasuk relasi bisnis pimpinan.
 Untuk mempercepat kegiatan atasan yang menggunakan dana secara
mendadak dan tidak terencana.
C. Sistem Pencatatan Dana Kas Kecil
Cara pencatatan dana kas kecil ada dua cara yaitu
1. Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
Sistem dana tetap adalah suatu sistem pendanaan kas kecil yang ditetapkan
dengan jumlah tertentu untuk digunakan secara periodik dimana setiap
pengisian kembali kas kecil jumlahnya harus sama dengan jumlah pengeluaran
kas kecil, kecuali ada kebijakan dari yang berwenang untuk menambah atau
mengurangi jumlah dana kas kecil yang dialokasikan.
Ciri-ciri sistem pencatatan kas kecil metode dana tetap yaitu :
 Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebet akun kas kecil dan
mengkredit akun kas bank.
 Pada saat terjadi transaksi pembayaran biaya, tidak langsung dicatat dalam
jurnal tetapi ditunda hingga saat pengisian dana kas kecil kembali.
 Pada saat pengisian kembali dana kas kecil, pencatatan jurnal dilakukan
untuk transaksi pembayaran yang disertai bukti pembayaran. Pencatatan
dilakukan dengan mendebet akun biaya dan mengkredit akun kas di bank.
 Jika pada akhir periode penutupan buku belum dilakukan pengisian
kembali dana kas kecil yang telah terpakai, berarti masih terdapat bukti
pembayaran yang belum dicatat. Agar saldo kas kecil sesuai dengan yang
sebenarnya, perlu dibuat pencatatan jurnal penyesuaian. Pencatatan
dilakukan dengan cara mendebet perkiraan biaya yang sesuai da
mengkredit kas kecil.
2. Sistem Dana Tidak Tetap (Fluctuation Fund System)
Sistem dana tidak tetap adalah metode dimana jumlah nilai kas kecil akan
terus berubah-ubah sesuai kebutuhan perusahaan. Sistem ini menginginkan
jumlah nilai kas kecil tidak ditentukan di awal, melainkan sesuai yang
diperlukan oleh perusahaan. Pada metode ini, pencatatan selalu dilakukan
setiap kali terjadi pengeluaran dan langsung masuk ke dalam pembukuan kas
kecil berupa jurnal formal. Jurnal ini dipakai sebagai dasar pencatatan buku
besar untuk keseluruhan transaksi keuangan perusahaan.
Ciri-ciri sistem pencatatan kas kecil metode dana tidak tetap yaitu :
 Saldo kas kecil selalu berubah
 Setiap pengeluaran kas kecil selalu dicatat dengan mengkredit akun kas
kecil
 Pengisian kas kecil dengan mendebit akun kas kecil dan
mengkredit akun kas

D. Pemeriksaan Saldo Kas Kecil

Setiap akhir periode pemegang dana kas kecil harus mempertanggung


jawabkan semua pengeluaran dana kas kecil. Selain pemeriksaan pada buku kas kecil
yang dilampiri bukti transaksi pengeluaran kas kecil, perhitungan uang kas secara
fisik juga dilakukan. Surprised Audit adalah pemeriksa dana kas kecil secara
mendadak. Perhitungan uang dilakukan oleh pemeriksa dan disaksikan oleh 2 orang
atau lebih dan dibuat berita acara. Pengelolaan dana kas kecil perlu dilakukan, karena
perusahaan melakukan pembayaran biaya-biaya secara tunai. Jumlah saldo kas kecil
menurut perhitungan fisik harus sama dengan saldo dana kas kecil menurut catatan.
Saldo kas kecil dapat dihitung sebagai berikut:
Saldo kas kecil awal periode Rp xxx
Ditambah: Pengisian kembali dana kas kecil Rp xxx +
Rp xxx
Dikurangi: Jumlah pengeluaran dana kas kecil Rp xxx –
Saldo kas kecil pada akhir periode Rp xxx

H. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Santific Approach
2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, penugasan,
presentasi, presentasi, kerja kelompok.
I. Alat dan Media Pembelajaran
 LCD
 Laptop
 Powerpoint
 Whiteboard, Boardmarker dan Erase
J. Sumber Belajar
 Harti, Dwi. 2017. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga
 Solichatun dan Karmi. 2017. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Pustaka Mulia
 Suyoto, dkk. 2004. Akuntansi Keuangan. Bandung: Titian Ilmu
 Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Internet

K. Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran


Alokasi Waktu : 3 JP x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam 20 Menit
 Guru menanyakan kepada peserta didik
kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
 Guru mempersilahkan peserta didik untuk
berdoa bersama
 Guru mengabsen kehadiran peserta didik
 Guru mempersilahkan siswa untuk
membaca singkat buku akuntansi keuangan
sebagai kegiatan literasi
 Guru memberikan pengantar mengenai
konsep dari kas kecil
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pertemuan hari ini
 Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Inti Mengamati 100 Menit
 Guru meminta peserta didik mengamati
permasalahan yang ada didalam buku teks
Akuntansi Keuangan XII atau sumber
belajar lain
 Guru meminta peserta didik untuk
mengamati masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan kas kecil dalam
perusahaan
 Guru memberikan penjelasan singkat
tentang kas kecil dalam perusahaan
sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu
peserta didik
 Guru mengamati keterampilan peserta didik
dalam mengamati.

Menanya
 Guru mendorong kreavititas peserta didik
dalam merumuskan pertanyaan untuk
mengidentifikasi masalah materi pokok
tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan kas kecil dalam perusahaan
 Guru membahas dan mendiskusikan
mempertanyakan tentang masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan kas kecil dalam
perusahaan.

Mengumpulkan Informasi
 Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi tentang masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan kas kecil
dalam Perusahaan
 Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang sudah disusun dan mengerjakan
Latihan dan Kegiatan di buku Akuntansi
Keuangan XII dan mencari sumber belajar
lain
 Guru dapat menjadi sumber belajar bagi
peserta didik dengan memberikan
konfirmasi atas jawaban peserta didik atau
menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok

Menalar / Mengasosiasi
 Guru membimbing peserta didik untuk
menganalisis kas kecil dalam perusahaan
dalam masalah sehari-hari
 Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya
 Guru bersama peserta didik melakukan
tanya jawab untuk meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.

Mengomunikasikan
 Peserta didik menyampaikan dan
mempresentasikan hasil analisis atau
laporan apa yang telah dipelajari,
keterampilan atau materi yang masih perlu
ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru
yang ditemukan berdasarkan apa yang
dipelajari mengenai kas kecil dalam
perusahaan secara tertulis atau lisan
 Guru dan peserta didik yang lain
memberikan tanggapan hasil presentasi
meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi,
sanggahan dan alasan, tambahan informasi,
atau melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya
 Guru membuat rangkuman materi dari
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
Penutup  Guru membimbing peserta didik dalam 15 Menit

menyimpulkan materi pembelajaran melalui


tanya jawab klasikal
 Guru melakukan refleksi dengan peserta
didik atas manfaat proses pembelajaran
yang telah dilakukan
 Guru melakukan tes tertulis dengan
menggunakan Uji Kompetensi atau soal
yang disusun guru sesuai tujuan
pembelajaran
 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya dan
menutupnya dengan doa bersama.

L. Penilaian Proses dan Hasil belajar


1. Teknik Penilaian
a. Aspek Sikap : Pengamatan
b. Aspek Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Aspek Keterampilan : Penugasan (Proyek)
No. Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1. Sikap Non tes Observasi
 Displin (Pengamatan)
 Mandiri,
 Rasa ingin tahu,
 Tanggung jawab,
 Gotong royong,
 Kejujuran,
 Kerja Keras,
 Percaya diri,
 Kerja sama.
2. Pengetahuan Tes Tertulis Pilihan Ganda
 Mendeskripsikan
pengertian kas kecil
 Menjelaskan fungsi dan
tujuan kas kecil
 Menjelaskan tentang
sistem pencatatan dana
kas kecil
 Mengidentifikasi
pemeriksaan saldo kas
kecil
3. Keterampilan Penugasan Proyek
 Melakukan pencatatan
kas kecil metode dana
tetap.

4. Penilaian Remedial dan Pengayaan


a. Program Remedial
Remedial tes diberikan kepada peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah 80
(untuk pengetahuan dan keterampilan) dengan catatan jumlah siswa yang
remedialnya sebanyak maksimal 30% dari jumlah seluruh siswa di kelas dan jika
jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan remedial teaching
terlebih dahulu, tutor dengan teman sebaya lalu dilanjutkan remedial tes.
b.Program Pengayaan
Program pengayaan diberikan/ ditawarkan kepada siswa yang mendapatkan nilai di
atas 80 sebagai bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan dengan
meresume materi yang telah dipelajari.
Medan, 21 November
2023

Mengetahui

Kepala Sekolah Mahasiswa

……... Kelompok 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : Smk Swasta Markus 1 Medan


Nama Penyusun : Kelompok 10
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas / Semester : XII/ I
Materi Pokok : 3.2 Menganalisis pengelolaan dana kas perusahaan dibank
4.2 Melakukan pengelolaan dana kas perusahaan dibank
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Pertemuan ke :2

A. Kompetensi Inti
K–1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K–2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
K–3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humanuiora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
K–4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar mengolah dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri.kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang telah dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik dibawah pengawasan langsung.Menunjukkan keterampilan
mempersepsi,kesiapan, meniru,membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.12 Menganalisis pengelolaan dana kas perusahaan dibank
4.12 Melakukan pengelolaan dana kas perusahaan dibank

C. Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian kas
2. Menyebutkan pengendalian internal terhadap kas
3. Menjelaskan tentang cek sebagai alat pembayaran
4. Menjelaskan tentang dokumen transaksi kas
5. Menjelaskan tentang pencatatan transaksi kas
6. Mengidentifikasi selisih saldo kas dan saldo bank
7. Menjelaskan tentang rekonsiliasi bank

D. Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

E. Tujuan Pembelajaran

Pengetahuan : Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui proses pemberian


stimulus, tanya jawab, presentasi, penugasan, dan analisis, peserta didik dapat
menjelaskan pengertian kas, pengendalian internal terhadap kas, cek sebagai alat
pembayaran, dokumen transaksi kas, pencatatan transaksi kas, selisih saldo kas dan saldo
bank, dan rekonsiliasi bank.
Keterampilan : Keterampilan yang diharapkan adalah peserta didik mengkomunikasikan
teori akuntansi keuangan tentang pengertian kas, pengendalian internal terhadap kas, cek
sebagai alat pembayaran, dokumen transaksi kas, pencatatan transaksi kas, selisih saldo kas
dan saldo bank, dan rekonsiliasi bank sehingga peserta didik dapat menalar,
menalar,mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dokumen sumber dan dokumen pendukung yang berkaitan dengan kas akuntansi
keuangan.

F. Karakter Peserta Didik Yang Diharapkan


Kerja keras, Mandiri, Rasa ingin tahu, Tanggung jawab, Religius, Displin, Mandiri,
Gotong royong, Kejujuran, Percaya diri dan Kerja sama.

G. Materi Pelajaran
1. Faktual
Permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan teori akuntansi keuangan khususnya
tentang kas yang meliputi pengertian kas, pengendalian internal terhadap kas,
ceksebagai alat pembayaran, dokumen transaksi kas, pencatatan transaksi kas, selisih
saldo kas dan saldo bank, dan rekonsiliasi bank.
2. Konseptual

A. Pengertian Kas
Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat
tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya. Termasuk sebagai kas adalah rekening giro bank dan uang kas yang ada
pada perusahaan. Kas dibagi menjadi dua yaitu kas dibank (cash in bank) dan kas
ditangan (cash in hand). Kas di Bank (cash in bank) adalah simpanan di bank yang
dapat digunakan sebagai alat pertukaran di dalam neraca. Aset harus memenuhi dua
kriteria agar dapat disebut kas. Pertama, harus siap digunakan setiap saat untuk
membayar semua kewajiban yang ada sekarang. Kedua, harus bebas dari ikatan-ikatan
apapun yang membatasi penggunaannya untuk melunasi kewajiban.
B. Pengendalian Internal Terhadap Kas

Kas merupakan aset yang menjadi permulaan siklus operasi perusahaan. Oleh
karena itu, kas merupakan titik awal untuk sistem pengendalian akuntansi. Kas
memiliki tiga karakteristik yaitu dapat ditukar sewaktu-waktu menjadi aset nonkas
karena sifatnya sebagai alat pertukaran/pembayaran, mudah digelapkan karena
bentuknya kecil dan mudah dipindahkan karena bobotnya ringan, dan tidak ada
identitas pemiliknya.
Prinsip-prinsip pengendalian internal yang diterapkan untuk kas antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Pemisahan tugas. Tugas mencatat penerimaan dan pengeluaran kas harus
dipisahkan dari tugas menyimpan dan menyetujui pengeluaran kas.
2. Penyetoran ke Bank. Semua penerimaan kas harus segera disetor ke bank dalam
rekening giro.
3. Pemeriksaan mendadak. Pemeriksaan terhadap catatan dan fisik kas harus
dilakukan secara mendadak dan tidak dalam interval waktu tertentu.
4. Menggunakan cek. Sejalan dengan prinsip nomor dua , semua pengeluaran kas
(kecuali kas kecil) harus dilakukan dengan menggunakan cek.
C. Cek Sebagai Alat Pembayaran
Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau
mengambil uang di rekening giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat untuk
melakukan pembayaran. Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari
nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada
siapa saja (ada nama seseorang atau badan atau tidak ada sama sekali) yang
membawa cek ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, baik secara tunai maupun
pemindahbukuan.
D. Dokumen transaksi kas
Dokumen transaksi merupakan suatu bukti-bukti yang mendukung adanya
transaksi keuangan perusahaan dengan pihak intern maupun pihak ekstern.
Menurut mulyadi, ditinjau dari pengolahan data akuntansi, dokumen transaksi
menjadi dua bentuk yaitu dokumen sumber dan dokumen pendukung. Dokumen
sumber adalah dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal
atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang
melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahihnya transaksi yang direkam dalam
dokumen sumber. Sebagai contoh dokumen yang digunakan untuk merekam
transaksi penjualan terdiri dari faktur penjualan, yang merupakan dokumen
sumber sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal penjualan. Dilampiri dengan
surat order pengiriman dan angkut barang sebagai dokumen pendukung faktur
penjualan tersebut. Contohlainnya bukti kas keluar untuk pembayaran gaji sebagai
dokumen sumber sedangkan dokumen pendukungnya adalah slip gaji karyawan.
E. Pencatatan Transaksi Kas,
1. Sistem Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan atau transaksi yang
dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai
atau dari piutag yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum
perusahaan. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas
yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus sepanjang hidup
perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi
2. Sistem Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang digunakan
untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yang meliputi
serangkaian proses kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar,
menyerahkan dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang
berada dalam pengelolaan suatu perusahaan
F. Selisih Saldo Kas dan Saldo bank
Faktor penyebab terjadinya perbedaan saldo kas dan saldo bank adalah
Pencatatan suatu transaksi kas di perusahaan dan di bank, dilakukan pada waktu
yang berbeda, Faktor kekeliruan biasanya terjadi dalam pencatatan transaksi,
terutama kekeliruan mencatat jumlah uang, Setoran dalam proses (deposit in
transit), yaitu setoran yang belum diterima oleh bank pada saat rekening koran
untuk bulan yang bersangkutan sudah ditutup, cek yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan, tetapi sampai dengan saat penutupan rekening koran, cek yang
bersangkutan belum diuangkan ke bank sehingga dicatat dalam rekening Koran,
Penerimaan piutang perusahaan oleh bank, Jasa giro untuk keuntungan perusahaan
dan biaya administrasi yang dibebankan kepada perusahaan telah diperhitungkan
dan dicatat oleh bank dalam rekening koran sementara perusahaan baru
mengetahui setelah menerima rekening koran dari bank, Kesalahan mencatat
jumlah dan Cek yang diterima perusahaan dari debitur dan telah disetorkan ke
bank, ditolak oleh pihak bank karena saldo dana rekening debitur yang
bersangkutan tidak mencukupi.
G. Rekonsiliasi Bank.
Pada umumnya perusahaan-perusahaan uangnya di Bank, dan melakukan
pembayaran dengan cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil.
Dalam hal ini perusahaan membuka rekening Bank. Untuk mencatat setiap terjadi
penyetoran ke Bank, pengambilan dan pembayaran dengan cek. Saldo rekening
Bank menunjukkan jumlah uang perusahaan yang disimpan di Bank dalam bentuk
Giro/rekening Koran (demand deposit), maka dicatat di sisi debet oleh
perusahaan. Pihak Bank juga mencatat tentang utang rekening Koran dengan
setiap nasabahnya.Saldo utang rekening Koran menunjukkan jumlah uang
nasabah yang terutang oleh Bank, maka dicatat di kredit oleh Bank.Secara teoritis
saldo rekening Bank di perusahaan dan utang rekening Koran di Bank selalu
sama, tetapi dalam praktek tidak selalu demikian. Tujuan diadakannya rekonsiliasi
bank adalah untuk mencocokkan / Menyesuaiakan catatan perusahaan dengan
laporan catatan yang dikirim oleh Bank.

H. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan Pembelajaran : Santific Approach
5. Model Pembelajaran : Cooperative Learning
6. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, penugasan,
presentasi, presentasi, kerja kelompok.
I. Alat dan Media Pembelajaran
 LCD
 Laptop
 Powerpoint
 Whiteboard, Boardmarker dan Erase

J. Sumber Belajar
 Harti, Dwi. 2017. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga
 Solichatun dan Karmi. 2017. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Pustaka Mulia
 Suyoto, dkk. 2004. Akuntansi Keuangan. Bandung: Titian Ilmu
 Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Internet
K. Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu : 3 JP x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam 20 Menit
 Guru menanyakan kepada peserta didik
kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
 Guru mempersilahkan peserta didik untuk
berdoa bersama
 Guru mengabsen kehadiran peserta didik
 Guru mempersilahkan siswa untuk
membaca singkat buku akuntansi keuangan
sebagai kegiatan literasi
 Guru memberikan pengantar mengenai
analisis pengelolaan dana kas perusahaan di
bank
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pertemuan hari ini
 Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Inti Mengamati 100 Menit
 Guru meminta peserta didik mengamati
permasalahan yang ada didalam buku teks
Akuntansi Keuangan XII atau sumber
belajar lain
 Guru meminta peserta didik untuk
mengamati masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan menganalisis dan
melakukan pengelolaan dana kas
perusahaan di bank
 Guru memberikan penjelasan singkat
tentang kas kecil dalam perusahaan
sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu
peserta didik
 Guru mengamati keterampilan peserta didik
dalam mengamati.

Menanya
 Guru mendorong kreavititas peserta didik
dalam merumuskan pertanyaan untuk
mengidentifikasi masalah materi pokok
tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan pengelolaan dana kas perusahaan di
bank
 Guru membahas dan mendiskusikan
mempertanyakan tentang masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan pengelolaan
dana kas perusahaan di bank

Mengumpulkan Informasi
 Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi tentang masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan
pengelolaan dana kas perusahaan di bank
 Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang sudah disusun dan mengerjakan
Latihan dan Kegiatan di buku Akuntansi
Keuangan XII dan mencari sumber belajar
lain
 Guru dapat menjadi sumber belajar bagi
peserta didik dengan memberikan
konfirmasi atas jawaban peserta didik atau
menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok
Menalar / Mengasosiasi
 Guru membimbing peserta didik untuk
menganalisis dan melakukan pengelolaan
dana kas perusahaan di bank dalam masalah
sehari-hari
 Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya
 Guru bersama peserta didik melakukan
tanya jawab untuk meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.

Mengomunikasikan
 Peserta didik menyampaikan dan
mempresentasikan hasil analisis atau
laporan apa yang telah dipelajari,
keterampilan atau materi yang masih perlu
ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru
yang ditemukan berdasarkan apa yang
dipelajari mengenai pengelolaan dana kas
perusahaan di bank
 Guru dan peserta didik yang lain
memberikan tanggapan hasil presentasi
meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi,
sanggahan dan alasan, tambahan informasi,
atau melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya
 Guru membuat rangkuman materi dari
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
Penutup  Guru membimbing peserta didik dalam 15 Menit

menyimpulkan materi pembelajaran melalui


tanya jawab klasikal
 Guru melakukan refleksi dengan peserta
didik atas manfaat proses pembelajaran
yang telah dilakukan
 Guru melakukan tes tertulis dengan
menggunakan Uji Kompetensi atau soal
yang disusun guru sesuai tujuan
pembelajaran
 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya dan
menutupnya dengan doa bersama.

L. Penilaian Proses dan Hasil belajar


2. Teknik Penilaian
a. Aspek Sikap : Pengamatan
b. Aspek Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Aspek Keterampilan : Penugasan (Proyek)
No. Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
5. Sikap Non tes Observasi
 Displin (Pengamatan)
 Mandiri,
 Rasa ingin tahu,
 Tanggung jawab,
 Gotong royong,
 Kejujuran,
 Kerja Keras,
 Percaya diri,
 Kerja sama.
6. Pengetahuan Tes Tertulis Pilihan Ganda
 Mendeskripsikan
pengertian kas
 Menyebutkan
pengendalian internal
terhadap kas
 Menjelaskan tentang cek
sebagai alat pembayaran
 Menjelaskan tentang
dokumen transaksi kas
 Menjelaskan tentang
pencatatan transaksi kas
 Mengidentifikasi selisih
saldo kas dan saldo bank
 Menjelaskan tentang
rekonsiliasi bank
7. Keterampilan Penugasan Proyek
 Melakukan pencatatan
transaksi kas,
pencatatan selisih saldo
kas dan saldo bank, dan
pencatatan
rekonsiliasi bank

8. Penilaian Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Remedial tes diberikan kepada peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah 80
(untuk pengetahuan dan keterampilan) dengan catatan jumlah siswa yang remedialnya
sebanyak maksimal 30% dari jumlah seluruh siswa di kelas dan jika jumlah siswa
yang remedial mencapai 50% maka diadakan remedial teaching terlebih dahulu, tutor
dengan teman sebaya lalu dilanjutkan remedial tes.
b. Program Pengayaan
Program pengayaan diberikan/ ditawarkan kepada siswa yang mendapatkan nilai di
atas 80 sebagai bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan dengan meresume
materi yang telah dipelajari.

Medan, 21 November
2023

Mengetahui

Kepala Sekolah Mahasiswa

……... Kelompok 10
Lampiran 1 : Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
A. Pengertian Kas Kecil
Kas kecil merupakan sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan
dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu, biasanya pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan melalui bank (dengan
cek). Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan khusus untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Adapun karakteristik dari kas kecil, sebagai berikut.
 Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang
telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing-masing
perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan skala operasional
perusahaan (biasanya antara Rp500.000,00 sampai dengan Rp5.000.000,00).
 Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari.
 Disimpan di tempat khusus, baik itu dengan kotak kecil yang biasa disebut dengan
petty cash box atau di dalam sebuah amplop.
 Ditangani atau dipegang oleh petugas keuangan di tingkatan pemula (junior
cashier).
Dalam kas kecil terdapat beberapa dokumen yang digunakan untuk mengelola kas
kecil yaitu:
 Bukti Kas Keluar (BKK)
Dokumen yang diperlukan saat kasir mengeluarkan dana kas untuk pembentukan
dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.
 Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang kepada
pemegang kas kecil, dan bagi pemegang kas kecil berfungsi sebagai bukti
pembiayaan dana kas kecil kepada pengguna kas kecil.
 Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana untuk mempertanggungjawabkan
pemakaian dana kas kecil.
 Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (PPKKK)
Dokumen ini dibuat oleh pemegang kas kecil untuk meminta pengisian kembali
kas kecil pada bagian keuangan.
 Buku jurnal kas kecil (petty cash record)
Dokumen berupa jurnal yang digunakan untuk mencatat mutasi (penambahan atau
pengurangan) dan penggunaan kas kecil suatu perusahaan. Buku jurnal kas kecil
berisi catatan aktivitas dana kas kecil mulai dari pembentukan, pemakaian, dan
pengisian kembali dana kas kecil.

B. Fungsi dan Tujuan Kas Kecil


Kas kecil memiliki beberapa fungsi yaitu :
 Fungsi keamanan yaitu jumlah uang tunai yang disimpan di brankas
perusahaan relatif kecil (terbatas), maka jika terjadi kesalahan, kecurangan,
ataupun kejahatan jumlahnya dapat diminimalisir.
 Fungsi efesiensi, yaitu pembentukan kas kecil dianggap paling tepatbagı
perusahaan untuk pembayaran-pembayaran yang relatif kecil sehingga tidak
efektif jika menggunakan cek.
Sementara tujuan dari terbentuknya kas kecil yaitu :
 Untuk melakukan pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak
ekonomis dan tidak praktis.
 Untuk meringankan beban para staf dalam memberikan pelayanan secara
optimal kepada pelanggan termasuk relasi bisnis pimpinan.
 Untuk mempercepat kegiatan atasan yang menggunakan dana secara
mendadak dan tidak terencana.

C. Sistem Pencatatan Dana Kas Kecil


Cara pencatatan dana kas kecil ada dua cara yaitu
1. Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
Sistem dana tetap adalah suatu sistem pendanaan kas kecil yang ditetapkan
dengan jumlah tertentu untuk digunakan secara periodik dimana setiap
pengisian kembali kas kecil jumlahnya harus sama dengan jumlah pengeluaran
kas kecil, kecuali ada kebijakan dari yang berwenang untuk menambah atau
mengurangi jumlah dana kas kecil yang dialokasikan.
Ciri-ciri sistem pencatatan kas kecil metode dana tetap yaitu :
 Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebet akun kas kecil dan
mengkredit akun kas bank.
 Pada saat terjadi transaksi pembayaran biaya, tidak langsung dicatat dalam
jurnal tetapi ditunda hingga saat pengisian dana kas kecil kembali.
 Pada saat pengisian kembali dana kas kecil, pencatatan jurnal dilakukan
untuk transaksi pembayaran yang disertai bukti pembayaran. Pencatatan
dilakukan dengan mendebet akun biaya dan mengkredit akun kas di bank.
 Jika pada akhir periode penutupan buku belum dilakukan pengisian
kembali dana kas kecil yang telah terpakai, berarti masih terdapat bukti
pembayaran yang belum dicatat. Agar saldo kas kecil sesuai dengan yang
sebenarnya, perlu dibuat pencatatan jurnal penyesuaian. Pencatatan
dilakukan dengan cara mendebet perkiraan biaya yang sesuai da
mengkredit kas kecil.
Pencatatan dana kas kecil dengan sistem dana tetap (Imprest Fund
System) jumlah kas akan selalu tetap. Besarnya penggantian sebesar
pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti
semula. Untuk mengetahui sisa uang yang ada dalam kas kecil, kasir kas kecil
bisa membuat catatan kas kecil. Tetapi perlu diketahui bahwa metode tetap,
kasir kas kecil tidak mencatat pemakaian dana kas kecil dalam jurnal. Buku
kas kecil hanya merupakan catatan intern kasir kas kecil dan tidak dapat
dijadikan dasar pencatatan dalam buku besar.
Pencatatan dana kas kecil pada metode dana tetap adalah sebagai berikut :
Waktu Jurnal
Pembentukan dana kas kecil Dr. Kas Kecil xxx
Cr. Kas Bank xxx
Pengeluaran kas kecil untuk Tidak dijurnal
pembayaran biaya-biaya
Pengisian kembali dana kas kecil Dr. Biaya.... xxx
Dr. Biaya.... xxx
Cr. Kas Bank xxx
Pengembalian dana kas kecil (apabila Dr. Kas xxx
dianggap terlalu besar) Cr. Kas Kecil xxx
Penambahan dana kas kecil (apabila Dr. Kas Kecil xxx
dianggap terlalu kecil) Cr. Kas Bank xxx
Apabila pada akhir periode tidak ada Dr. Biaya.... xxx
pengisian kembali dana kas kecil Dr. Biaya.... xxx
Cr. Kas Kecil xx

2. Sistem Dana Tidak Tetap (Fluctuation Fund System)


Sistem dana tidak tetap adalah metode dimana jumlah nilai kas kecil akan
terus berubah-ubah sesuai kebutuhan perusahaan. Sistem ini menginginkan
jumlah nilai kas kecil tidak ditentukan di awal, melainkan sesuai yang
diperlukan oleh perusahaan. Pada metode ini, pencatatan selalu dilakukan
setiap kali terjadi pengeluaran dan langsung masuk ke dalam pembukuan kas
kecil berupa jurnal formal. Jurnal ini dipakai sebagai dasar pencatatan buku
besar untuk keseluruhan transaksi keuangan perusahaan.
Ciri-ciri sistem pencatatan kas kecil metode dana tidak tetap yaitu :
 Saldo kas kecil selalu berubah
 Setiap pengeluaran kas kecil selalu dicatat dengan mengkredit akun kas
kecil
 Pengisian kas kecil dengan mendebit akun kas kecil dan
mengkredit akun kas.
Dalam dana kas kecil metode dana tidak tetap, pemakaian kas kecil
oleh kasir kas kecil dicatat dalam bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil
dapat digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku besar. Dana kas kecil
ditentukan dalam jumlah yang tetap, sehingga jumlah pengganti dana kas kecil
(pengisian kembali) tidak harus sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Oleh
karena itu dalam metode dana tidak tetap tidak perlu jurnal penyesuaian
terhadap saldo dana kas kecil pada akhir periode.
Pencatatan dana kas kecil pada metode dana tidak tetap adalah sebagai
berikut:
Waktu Jurnal
Pembentukan dana kas kecil Dr. Kas Kecil xxx
Cr. Kas Bank xxx
Pengeluaran kas kecil untuk Dr. Biaya xxx
pembayaran biaya-biaya Dr. Biaya... xxx
Cr. Kas Kecil xxx
Penambahan dana kas kecil (apabila Dr. Kas Kecil xxx
dianggap terlalu kecil) Cr. Kas Bank xxx
Pengisian kembali kas kecil Dr. Kas Kecil xxx
Cr. Kas Bank xxx

D. Pemeriksaan Saldo Kas Kecil


Setiap akhir periode pemegang dana kas kecil harus
mempertanggungjawabkan semua pengeluaran dana kas kecil. Selain pemeriksaan
pada buku kas kecil yang dilampiri bukti transaksi pengeluaran kas kecil, perhitungan
uang kas secara fisik juga dilakukan. Surprised Audit adalah pemeriksa dana kas kecil
secara mendadak. Perhitungan uang dilakukan oleh pemeriksa dan disaksikan oleh 2
orang atau lebih dan dibuat berita acara. Pengelolaan dana kas kecil perlu dilakukan,
karena perusahaan melakukan pembayaran biaya-biaya secara tunai. Jumlah saldo kas
kecil menurut perhitungan fisik harus sama dengan saldo dana kas kecil menurut
catatan. Saldo kas kecil dapat dihitung sebagai berikut:
Saldo kas kecil awal periode Rp xxx
Ditambah: Pengisian kembali dana kas kecil Rp xxx +
Rp xxx
Dikurangi: Jumlah pengeluaran dana kas kecil Rp xxx –
Saldo kas kecil pada akhir periode Rp xxx

UD Jaya Abadi
Semarang
Berita Acara Perhitungan
Kas Kecil 31 Desember 2010
1. Menurut catatan
Saldo per 1 Desember 2010 Rp 1.600.000
Pengisian kembali dana kas kecil Rp 1.500.000 +
Rp 3.100.000

Pengeluaran kas kecil selama bulan Desember Rp 1.350.000 –


Rp 1.750.000
2. Perhitungan fisik dana kas kecil
2.1. Uang kertas
3 lembar @ Rp 100.000 = Rp 300.000
6 lembar @ Rp 50.000 = Rp 300.000
9 lembar @ Rp 20.000 = Rp 180.000
42 lembar @ Rp 10.000 = Rp 420.000
59 lembar @ Rp 5.000 = Rp 295.000
33 lembar @ Rp 1.000 = Rp 33.000
Rp 1.528.000
2.2. Uang logam
105 keping @ Rp 1.000 = Rp 105.000
123 keping @ Rp 500 = Rp 61.500
195 keping @ Rp 200 = Rp 39.000
165 keping @ Rp 100 = Rp 16.500
Rp 222.000+
Jumlah saldo fisik dana kas kecil per 31 Desember Rp 1.750.000
2010
Pertemuan 2
A. Pengertian Kas

Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat
tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya. Termasuk sebagai kas adalah rekening giro bank dan uang kas yang ada
pada perusahaan. Kas dibagi menjadi dua yaitu kas dibank (cash in bank) dan kas
ditangan (cash in hand). Kas di Bank (cash in bank) adalah simpanan di bank yang
dapat digunakan sebagai alat pertukaran di dalam neraca sedangkan kas di tangan
adalah simpanan dalam perusahaan yang dipergunakan sebagai alat pertukaran atau
alat setoran ke bank. Kas ditangan meliputi dana kas kecil, cek pribadi, cek kasir,
wesel bank, dan lain-lain yang disamakan dengan uang.
Selain itu, pengertian dari kas adalah alat pertukaran (pembayaran). Aset harus
memenuhi dua kriteria agar dapat disebut kas. Pertama, harus siap digunakan setiap
saat untuk membayar semua kewajiban yang ada sekarang. Kedua, harus bebas dari
ikatan-ikatan apapun yang membatasi penggunaannya untuk melunasi kewajiban.

B. Pengendalian Internal Terhadap Kas

Kas merupakan aset yang menjadi permulaan siklus operasi perusahaan. Oleh
karena itu, kas merupakan titik awal untuk sistem pengendalian akuntansi. Kas
memiliki tiga karakteristik yaitun:
1) Dapat ditukar sewaktu-waktu menjadi aset nonkas karena sifatnya sebagai alat
pertukaran/pembayaran
2) Mudah digelapkan karena bentuknya kecil dan mudah dipindahkan karena
bobotnya ringan
3) Tidak ada identitas pemiliknya.
Prinsip-prinsip pengendalian internal yang diterapkan untuk kas antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Pemisahan tugas
Tugas mencatat penerimaan dan pengeluaran kas harus dipisahkan dari tugas
menyimpan dan menyetujui pengeluaran kas.
2. Penyetoran ke Bank
Semua penerimaan kas harus segera disetor ke bank dalam rekening giro.
3. Pemeriksaan mendadak
Pemeriksaan terhadap catatan dan fisik kas harus dilakukan secara mendadak dan
tidak dalam interval waktu tertentu.
4. Menggunakan cek
Sejalan dengan prinsip nomor dua , semua pengeluaran kas (kecuali kas kecil)
harus dilakukan dengan menggunakan cek.
Prinsip bahwa semua kas harus disetor ke bank dan bahwa pengeluaran kas,
kecuali kas kecil, harus menggunakan cek dapat meminimalkan jumlah kas di
perusahaan. Jumlah kas minimal dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan oleh
karyawan dan perampokan oleh pihak luar. Prinsip ini juga menyebabkan adanya dua
catatan, satu catatan diselenggarakan oleh perusahaan dan catatan lainnya oleh bank.

C. Cek Sebagai Alat Pembayaran


Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau
mengambil uang di rekening giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat untuk
melakukan pembayaran.Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar
sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada siapa saja (ada
nama seseorang atau badan atau tidak ada sama sekali) yang membawa cek ke bank
yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan, baik secara tunai maupun pemindahbukuan Penguangan cek juga
dapat dilakukan di bank yang bukan mengeluarkan cek tersebut.Hanya bedanya jika
diuangkan bukan di bank penerbit, maka prosesnya tidak dapat diambil pada saat itu,
akan tetapi dipindahbukukan melalui proses kliring untuk dalam kota dan inkaso
untuk cek yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Bank penerima akan
menagihkan ke bank penerbit keesokan harinya. Untuk kliring memakan waktu 1 hari
dan untuk inkaso 1 minggu sampai 1 bulan tergantung jarak dan saran yang
digunakan.Agar cek memenuhi syarat sebagai alat pembayaran diperlukan syarat-
syarat hukum, sehingga memenuhi syarat sebagai cek. Syarat hukum dan penggunaan
cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur di dalam KUH Dagang Pasal
178, yaitu:
 Pada surat cek harus tertulis perkataan “CEK”
 Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang
tertentu
 Nama bank yang harus membayar (tertarik)
 Penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
 Tanda tangan penarik
Syarat lainnya yang dapat diterapkan oleh bank untuk menarik sejumlah uang yang
diinginkan adalah sebagai berikut:
 Tersedianya dana
 Ada materai yang cukup
 Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek
 Jumlah uang yang tertulis di angka dengan huruf haruslah sama
 Memperlihatkan masa kadaluwarsa cek, yaitu setelah 70 hari setelah
dikeluarkannya cek tersebut
 Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang ada di specimen
(contoh tanda tangan)
 Tidak diblokir pihak berwenang
 Resi cek sudah kembali
 Endorsment cek benar, jika ada
 Kondisi cek sempurna
 Rekening belum ditutup
 Dan syarat-syarat lain
 Penarikan dana dengan menggunakan sarana cek di samping persyaratan di atas
 tergantung dari jenis-jenis cek yang dikeluarkan oleh si pemberi cek. Adapun jenis-
jenis cek yang dimaksud adalah:
1) Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum
tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut. Sebagai contoh jika di
dalam cek tertulis perintah bayarlah kepada Tn. Roy Akase sejumlah Rp
3.000.000,- atau bayarlah kepada PT Marindo uang sejumlah Rp
1.000.000,- maka cek inilah yang disebut dengan cek atas nama, namun
dengan catatan kata “atau pembawa” di belakang nama yang diperintahkan
dicoret.
2) Cek Atas Unjuk
Cek atas unjuk merupakan kebalikand ari cek atas nama. Di dalam cek atas
unjuk tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu. Jadi siapa
saja dapat menguangkan cek atau dengan kata lain cek dapat diuangkan
oleh si pembawa cek. Sebagai contoh di dalam cek tersebut tertulis bayarlah
tunai, atau cash atau tidak ditulis kata-kata apa pun.
3) Cek Silang
Cek silang atau cross cheque merupakan cek yang dipojok kiri atas diberi
dua tanda silang. Cek ini sengaja diberi silang, sehingga fungsi cek yang
semula tunai berubah menjadi nontunai atau sebagai pemindahbukuan.
4) Cek Mundur
Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya
hari ini tanggal 01 Mei 2002. Sebagai contoh Tn. Roy Akase bermaksud
mencairkan selembar cek dan di mana dalam cekt tersebut tertulis tanggal
05 Mei 2002. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur atau cek
yang belum jatuh tempo, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan
antara si pemberi cek dengan si penerima cek, misalnya karena belum
memiliki dana pada saat itu.
5) Cek Kosong
Cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia
di dalam rekening giro. Sebagai contoh nasabah Tn. Rahman Hakim
menarik cek senilai 60 juta rupiah yang tertulis di dalam cek tersebut, akan
tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersbut hanya ada 50 juta rupiah.
Ini berarti kekurangan dana sebesar 10 juta rupiah, apabila nasabah
menariknya. Jadi jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan
jumlah dana yang ada. Dalam hal penarikan dengan cek kosong, apabila
nasabah melakukan sampai 3 kali, maak nasabah tersebut akan di black list
atau masuk daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kemudian
disebarkan ke seluruh perbankan, sehingga yang bersangkutan tidak dapat
berhubungan dengan bank mana pun. Namun tentunya sebelum masuk
daftar hitam terlebih dulu nasabah diberi peringatan baik lisan maupun
tertulis. Akan tetapi, apabila bank dapat menutupi kekurangan tersebut
dengan pertimbangan nasabah primer yang loyal terhadap bank selama ini
dengan tidak ada unsur kesengajaan, maka bank dapat memberikan fasilitas
over draft. Hal ini dilakukan untuk menghindari nasabah dari black list
D. Dokumen transaksi kas
1. Pengertian dokumen transaksi
Dokumen transaksi merupakan suatu bukti-bukti yang mendukung adanya
transaksi keuangan perusahaan dengan pihak intern maupun pihak ekstern.
Menurut mulyadi, ditinjau dari pengolahan data akuntansi, dokumen transaksi
menjadi dua bentuk yaitu dokumen sumber dan dokumen pendukung.
Dokumen sumber adalah dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke
dalam jurnal atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah
dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahihnya transaksi
yang direkam dalam dokumen sumber. Sebagai contoh dokumen yang
digunakan untuk merekam transaksi penjualan terdiri dari faktur penjualan,
yang merupakan dokumen sumber sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal
penjualan. Dilampiri dengan surat order pengiriman dan angkut barang
sebagai dokumen pendukung faktur penjualan tersebut. Contohlainnya bukti
kas keluar untuk pembayaran gaji sebagai dokumen sumber sedangkan
dokumen pendukungnya adalah slip gaji karyawan.
2. Macam – macam Bukti Transaksi
Adapun macam-macam dokumen transaksi tersebut sebagai berikut :
A. Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern
dan digunakan untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah
sebagaiberikut.
1) Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang
secara cash atau secara tunai.
2) Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan
uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran
utang atau pengeluaran - pengeluaran yang lainnya.

3) Voucher kas kecil


Voucher kas kecil adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan
uang tunai dibawah nominal yang telah ditentukan oleh perusahaan. Biasanya
perusahaan menggunakan kas kecil untuk pengeluaran dibawah
Rp.1.000.000,00.
4) Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan
bagianbagian yang ada di lingkungan perusahaan

B. Bukti Transaksi Ekstern


Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan
dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur, nota kontan, nota
debet, nota kredit dan cek
1) Faktur
Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit.
Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual
faktur yang dibuat disebut faktur penjualan. Bagi pembeli faktur yang diterima
adalah faktur pembelian
2) Kuitansi
Yang dimaksud dengan kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang
ditanda tangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar
sejumlah uang tersebut. Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah
kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang tertinggal
disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang.

3) Nota Kontan
Nota Kontan adalah bukti atas Penjualan sejumlah barang secara tunai. Nota
dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat
rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual.
4) Nota Debet
Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya
disebabkan karena berbagai hal. Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada
langganannya karena barang yang dibeli dikembalikan, bisa disebabkan rusak
atau tidak sesuai dengan pesanan dan penjual setuju barangnya diterima kembali
atau harganya dikurangi

5) Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan
langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh
perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok
atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.
6) Cek
Yang dimaksud dengan cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang
mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak
yang n amanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak -pihak yang berhubungan
dalam pengeluaran cek tersebut adalah: - Pihak penarik, yaitu pihak yang
mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut. - Pihak penerima, yaitu pihak
yang menerima pembayaran cek tersebut.

7) Bilyet Giro
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang
bersangkutan untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke
rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang
sama atau bank yang lain. Penerima bilyet giro tidak bisa menukarkan dengan
uang tunai kepada bank yang bersangkutan, tetapi hanya dapat menyetorkan
bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.
E. Pencatatan Transaksi Kas
1) Sistem Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan atau transaksi yang dibuat
untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari
piutag yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan
adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih
beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi
penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mencatat transaksi
yang dapat membantu pimpinan untuk menangani penerimaan perusahaan. Adapun
bentuk pembayaran tunai dari pelanggan yaitu: Uang tunai,Cek,Giro,Transfer lewat
bank dan Wesel Bank.
Adapun cara penerimaan kas yaitu dengan customer yang membayar sendiri atas
transaksi yang telah disetujui, ditagih oleh kreditur dan kompensasi utang piutang.
Sistem akuntansi penerimaan kas terdiri dari dua sistem pokok, yaitu:
1) Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2008), sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan
dagang berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan system pengendalian
intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
melakukan internal check.
b. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu
kredit,yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan
penerimaan kas.
2) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Usaha.
Mulyadi (2008), menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh
perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan:
a. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindah
bukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima
kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan , akan menjamin kas yang
diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan.
Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke
rekening giro bank perusahaan.
b. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank
dalam jumlah penuh.
3) Sistem Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang digunakan untuk
mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yang meliputi serangkaian proses
kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan dan
mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang berada dalam pengelolaan
suatuperusahaan. Sistem akuntansi pengeluaran kas terdiri dari dua sistem
pokok, yaitu:
1) Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek, yaitu sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan menggunakan cek biasanya ditujukan untuk
pengeluaran yang jumlah nominalnya besar.
2) Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai melalui Sistem
Dana Kas Kecil yaitu sistem dana kas kecil digunakan perusahaan jika
terjadi pengeluaran dengan nominal kecil. Sistem ini dilakukan dengan dua
cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system) dan
sistem saldo tetap (imprest system)

F. Selisih Saldo Kas dan Saldo bank


Dalam praktiknya, saldo kas menurut catatan perusahaan dapat dikatakan tidak
pernah sama dengan saldo menurut rekening koran sehingga tidak diketahui saldo kas
yang benar. Perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo rekening
koran, pada dasarnya terjadi karena faktor waktu dan kekeliruan pencatatan baik yang
dilakukan perusahaan maupun bank.
1) Faktor waktu
Pencatatan suatu transaksi kas di perusahaan dan di bank, dilakukan pada waktu
yang berbeda. Hal tersebut memungkinkan pada tanggal rekening koran ditutup,
terdapat transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan, sementara di bank belum
dicatat dalam rekening koran. Sebagai ilustrasi, misalnya pada tanggal 30 juni 2014
perusahaan mengeluarkan cek sebesar Rp. 1.000.000 untuk pembayaran hutang.
Transaksi tersebut dicatat di perusahaan pada tanggal 30 Juli 2014. Rekening koran
periode bulan Juli 2014 ditutup pada tanggal 31 Juli 2014. Apabila kreditor
menguangkan cek tersebut pada tanggal 1 Agustus 2014, dicatat dalam rekening
koran dibank pada tanggal 1 Agustus 2014. Artinya, dicatat dalam rekening koran
untuk periode bulan Agustus 2014. Perbedaan waktu pencatatan suatu transaksi
tersebut di atas, mengakibatkan saldo akun kas di perusahaan per tanggal 31 Juli
2014 berbeda dengan saldo rekening koran pada tanggal yang sama.
2) Faktor Kekeliruan
Faktor kekeliruan biasanya terjadi dalam pencatatan transaksi, terutama kekeliruan
mencatat jumlah uang. Bisa terjadi di perusahaan, bisa juga terjadi di pihak bank.
Misalnya cek sebesar Rp. 4.550.000 yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar
hutang. Perusahaan mencatat transaksi tersebut dengan jurnal debit akun utang
pada kredit akun kas sebesar Rp. 4.500.000. Bank mencatat pembayaran atas cek
tersebut dalam rekening koran, sebagai mutasi debit sebesar Rp. 4.550.000.
Kesalahan terjadi di Perusahaan, akun kas seharusnya di kredit Rp. 4.550.000,
dicatat dengan jumlah Rp. 4.500.000. Sementara dalam rekening koran dicatat
dengan jumlah yang benar. Kekeliruan pencatatan jumlah uang seperti itu bisa juga
terjadi di pihak bank. Artinya, di perusahaan dicatat dalam jumlah yang benar,
sementara di bank dicatat dengan jumlah yang salah. Banyak peristiwa, terutama
dari faktor waktu, yang mengakibatkan timbulnya perbedaan saldo kas bank.
Dalam hubungan dengan kepentingan pengawasan kas, perlu secara periodik
dilakukan rekonsiliasi catatan kas di perusahaan dengan catatan kas di rekening
Koran
a. Identifikasi penyebab timbulnya perbedaan saldo kas
Identifikasi penyebab terjadinya perbedaan saldo kas,dilakukan melalui
pemeriksaan kembali terhadap jumlah jumlah mutasi rekening koran dan data
jurnal pengeluaran kas atau register cek. Demikian pula terhadap jumlah jumlah
mutasi kredit rekening koran dan data jurnal penerimaan kas atau bukti setoran
ke bank. Dari kegiatan tersebut, dapat diketahui hal-hal yang mengakibatkan
terjadinya perbedaan saldo kas.Seperti disebutkan di atas, faktor penyebab
terjadinya perbedaan saldo kas adalah perbedaan waktu dan kekeliruan
pencatatan transaksi. Hal-hal yang biasanya mengakibatkan terjadinya
perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo rekening koran
antara lain:
1) Setoran dalam proses (deposit in transit), yaitu setoran yang belum diterima
oleh bank pada saat rekening koran untuk bulan yang bersangkutan sudah
ditutup. Termasuk pula pengertian ini, yaitu kas yang sudah diterima
perusahaan tetapi belum disetorkan ke bank.
2) Cek dalam peredaran (outstanding check), yaitu cek yang telah dikeluarkan
oleh perusahaan, tetapi sampai dengan saat penutupan rekening koran, cek
yang bersangkutan belum diuangkan ke bank sehingga dicatat dalam
rekening koran
3) Penerimaan piutang perusahaan oleh bank, misalnya piutang yang diterima
melalui inkaso atau penagihan oleh Bank, melalui pemindahbukuan dari
rekening debitur ke rekening perusahaan dan melalui transfer apabila memo
kredit untuk penerimaan tersebut belum diterima oleh pihak perusahaan.
4) Jasa giro untuk keuntungan perusahaan dan biaya administrasi yang
dibebankan kepada perusahaan telah diperhitungkan dan dicatat oleh bank
dalam rekening koran sementara perusahaan baru mengetahui setelah
menerima rekening koran dari bank.
5) Kesalahan mencatat jumlah, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang
dilakukan oleh bank misalnya jumlah yang seharusnya Rp. 7.500.000 dicatat
sebesar Rp. 5.700.000
6) Cek yang diterima perusahaan dari debitur dan telah disetorkan ke bank,
ditolak oleh pihak bank karena saldo dana rekening debitur yang
bersangkutan tidak mencukupi

G. Rekonsiliasi Bank
1. Pengertian Rekonsiliasi Bank
Pada umumnya perusahaan-perusahaan uangnya di Bank, dan melakukan
pembayaran dengan cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil.
Dalam hal ini perusahaan membuka rekening Bank. Untuk mencatat setiap terjadi
penyetoran ke Bank, pengambilan dan pembayaran dengan cek. Saldo rekening
Bank menunjukkan jumlah uang perusahaan yang disimpan di Bank dalam bentuk
Giro/rekening Koran (demand deposit), maka dicatat di sisi debet oleh perusahaan.
Pihak Bank juga mencatat tentang utang rekening Koran dengan setiap
nasabahnya.Saldo utang rekening Koran menunjukkan jumlah uang nasabah yang
terutang oleh Bank, maka dicatat di kredit oleh Bank.
Secara teoritis saldo rekening Bank di perusahaan dan utang rekening Koran
di Bank selalu sama, tetapi dalam praktek tidak selalu demikian. Tujuan
diadakannya rekonsiliasi bank adalah untuk mencocokkan / Menyesuaiakan catatan
perusahaan dengan laporan catatan yang dikirim oleh Bank.Ketidaksamaan antara
saldo buku (rekening Bank di perusahaan) dengan saldo Bank (menurut rekening
Koran yang dibuat oleh Bank), disebabkan oleh beberapa factor seperti berikut ini
Transaksi-transaksi yang mempengaruhi saldo rekening Koran :
a. Simpanan/setoran dalam proses (diposit in transit), yaitu simpanan yang
dilakukan oleh perusahaan (biasanya pada akhir bulan), tetapi oleh Bank belum
dicatat (baru dicatat pada awal bulan berikutnya). (+)
b. Cek dalam peredaran (out standing checks), yaitu cek yang telah dikeluarkan
perusahaan, tetapi oleh pemegang belum diuangkan ke Bank, sehingga
pengeluaran tersebut belum dicatat oleh Bank. (-)
c. Uang tunai yang tidak atau belum disetorkan ke Bank. (+)
d. Kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan oleh Bank. (+/-)

Transaksi-transaksi yang mempengaruhi saldo kas perusahaan


a. Adanya hasil inkaso tranfer Bank yaitu penagihan piutang atau wesel atas nama
perusahaan oleh Bank, tetapi belum dilaporkan kepada perusahaan. (+)
b. Cek tidak cukup dana (cek kosong), yaitu cek yang diterima perusahaan
kemudian didepositokan ke Bank, akan tetapi oleh Bank dikembalikan karena
tidak cukup dana (not sufficien funds). (-).Dalam hal ini perusahaan telah
mencatat sejumlah uang sebagai setoran tetapi Bank tidak mencatatnya atau
setelah mencatat kredit kemudian mengeluarkan kembali dengan mendebit,
karena tidak cukup dana.
c. Cek ditempat(counter check) yaitu pengambilan uang dari Bank dengan tidak
menggunakan buku cek melainkan dengan formulir khusus di Bank.(-)
d. Biaya Bank, yaitu biaya-biaya yang dibebankan Bank kepada perusahaan,
seperti : biaya administrasi, biaya inkaso (penagihan) dan lain-lain. (-)
e. Jasa Giro, yaitu biaya yang diberikan Bank kepada perusahaan atas saldo
rekeningnya. (+)
f. Kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan. (+/-)Seperti :
mencatat pada sus cek, terlalu besar/kecil.Untuk dapat mengetahui saldo kas
yang benar, sehingga saldo rekening Bank di perusahaan sama dengan saldo
rekening Koran di Bank, perlu dilakukan penelitian, penganalisaan dan
pencatatan dalam suatu daftar yang disebut “Bank Reconciliation” (Bank
Rekonsiliasi).

2. Penyusun Rekonsiliasi
Rekonsiliasi Bank dapat disusun dalam bentuk :
a. Skontro (account form),Dalam bentuk ini saldo rekening Bank menurut catatan
perusahaan dan saldo rekening Koran Bank diperbaiki dengan bentuk sebelah
menyebelah.
b. Laporan (Report form),Dalam bentuk ini rekening Bank menurut catatan
perusahaan dan saldo rekening Koran Bank diperbaiki dengan bentuk vertical
Lampiran 2 : Lembar Penilaian Non Tes
Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)
Nama Kelompok : 1……………….
2………………
3………………
4………………
5………………
No Sikap/Aspek Yang Dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian Kelompok
1 Menyelesaikan Tugas Kelompok
Dengan Baik
2 Kerjasama Kelompok (Komunikasi)
3 Hasil Tugas (Relevansi Dengan
Bahan)
4 Pembagian Job
5 Sistematitsasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok

Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)


No Sikap/Aspek Yang Dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
1 Berani Mengemukakan Pendapat
2 Berani Menjawab Pertanyaan
3 Inisiatif
4 Ketelitian
5 Jiwa Kepemimpinan
6 Bermain Peran
Jumlah Nilai Individu

Lembar Keaktifan Dalam Diskusi


No Aspek Yang Dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
1 Bertanya (Cara)
2 Menjawab Pertanyaan
3 Keseusian Dengan Topik Kajian
4 Cara Menyampaikan Pendapat
5 Antusiasme Mengikuti Pembelajaran

Kriteria Penilaian
Kriteria indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang Cukup 1
Lampiran 3 : Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Nama sekolah : SMK
Kelas/Semester : XII/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Paket Keahlian : Akuntansi Dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Penilaian : Post Test
N Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal No Soal Bentuk Soal
o
1 Memahami 1. Pengerti Menjelaskan 1 Uraian
pembentukan kas an kas pengertian kas
kecil kecil kecil
2. Fungsi Menjelaskan 2 Uraian
dan fungsi kas kecil
tujuan Menjelaskan 3 Uraian
kas kecil tujuan kas kecil
2 Melakukan pencatatan 3. Sistem Menjelaskan 4 Uraian
kas kecil pencatat sistem pencatatan
an kas kas kecil dengan
kecil metode dana
4. Pemerik tetap
saan Menjelaskan 5 Uraian
saldo sistem pencatatan
awal kas kecil dengan
metode dana
tidak tetap
Menjelaskan 6 Uraian
Pemeriksaan
saldo awal kas
kecil
Soal Uraian
Nama Sekolah : SMK
Kelas/Semester : XII/ 1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Paket Keahlian : Akuntansi Dan Lembaga Keuangan
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Penilaian : Post Test
No Soal Jawaban Skor
1 Jelaskan menurut anda apa Kas kecil merupakan sejumlah uang tunai 15
pengertian dari kas kecil? tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan
digunakan untuk melayani pengeluaran-
pengeluaran tertentu, biasanya pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas
kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran
lain dilakukan melalui bank (dengan cek). Kas
kecil adalah uang tunai yang disediakan khusus
untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek.
2 Apa saja fungsi dari Kas kecil memiliki tiga fungsi yaitu : 20
dibentuknya kas kecil  Fungsi keamanan yaitu jumlah uang tunai
dalam perusahaaan? yang disimpan di brankas perusahaan relatif
kecil (terbatas), maka jika terjadi kesalahan,
kecurangan, ataupun kejahatan jumlahnya
dapat diminimalisir
 Fungsi efesiensi yaitu pembentukan kas kecil
dianggap paling tepatbagı perusahaan untuk
pembayaran-pembayaran yang relatif kecil
sehingga tidak efektif jika menggunakan cek.
3 Selain memiliki fungsi, kas Selain memiliki fungsi, kas kecil memiliki 15
kecil juga memiliki tujuan. tujuan yaitu :
Menurut anda, apa saja  Untuk melakukan pengeluaran yang relatif
tujuan dibentuknya kas kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis
kecil dalam perusahaaan? dan tidak praktis.
 Untuk meringankan beban para staf dalam
memberikan pelayanan secara optimal
kepada pelanggan termasuk relasi bisnis
pimpinan.
 Untuk mempercepat kegiatan atasan yang
menggunakan dana secara mendadak dan
tidak terencana.
4 Bagaimana sistem Sistem dana tetap adalah suatu sistem pendanaan 15
pencatatan kas kecil kas kecil yang ditetapkan dengan jumlah tertentu
dengan metode dana tetap untuk digunakan secara periodik dimana setiap
dalam suatu perusahaan? pengisian kembali kas kecil jumlahnya harus
sama dengan jumlah pengeluaran kas kecil,
kecuali ada kebijakan dari yang berwenang
untuk menambah atau mengurangi jumlah dana
kas kecil yang dialokasikan. Pencatatan dana kas
kecil dengan sistem dana tetap (Imprest Fund
System) jumlah kas akan selalu tetap. Besarnya
penggantian sebesar pengeluaran yang telah
dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap
seperti semula. Untuk mengetahui sisa uang
yang ada dalam kas kecil, kasir kas kecil bisa
membuat catatan kas kecil. Tetapi perlu
diketahui bahwa metode tetap, kasir kas kecil
tidak mencatat pemakaian dana kas kecil dalam
jurnal. Buku kas kecil hanya merupakan catatan
intern kasir kas kecil dan tidak dapat dijadikan
dasar pencatatan dalam buku besar.
5 Selain dengan metode dana Sistem dana tidak tetap adalah metode dimana 15
tetap kas kecil juga dapat jumlah nilai kas kecil akan terus berubah-ubah
dicatat dengan metode sesuai kebutuhan perusahaan. Sistem ini
dana tidak tetap. menginginkan jumlah nilai kas kecil tidak
Bagaimana pencatatan ditentukan di awal, melainkan sesuai yang
yang dilakukan dalam diperlukan oleh perusahaan. Pada metode ini,
metode tersebut? pencatatan selalu dilakukan setiap kali terjadi
pengeluaran dan langsung masuk ke dalam
pembukuan kas kecil berupa jurnal formal.
Jurnal ini dipakai sebagai dasar pencatatan buku
besar untuk keseluruhan transaksi keuangan
perusahaan. Dalam dana kas kecil metode dana
tidak tetap, pemakaian kas kecil oleh kasir kas
kecil dicatat dalam bentuk jurnal formal
sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai
dasar pencatatan dalam buku besar. Dana kas
kecil ditentukan dalam jumlah yang tetap,
sehingga jumlah pengganti dana kas kecil
(pengisian kembali) tidak harus sama dengan
jumlah yang dikeluarkan. Oleh karena itu dalam
metode dana tidak tetap tidak perlu jurnal
penyesuaian terhadap saldo dana kas kecil pada
akhir periode.
6 Bagaimana cara memeriksa Setiap akhir periode pemegang dana kas kecil 20
saldo awal dari kas kecil? harus mempertanggungjawabkan semua
pengeluaran dana kas kecil. Selain pemeriksaan
pada buku kas kecil yang dilampiri bukti
transaksi pengeluaran kas kecil, perhitungan
uang kas secara fisik juga dilakukan. Surprised
Audit adalah pemeriksa dana kas kecil secara
mendadak. Perhitungan uang dilakukan oleh
pemeriksa dan disaksikan oleh 2 orang atau lebih
dan dibuat berita acara. Pengelolaan dana kas
kecil perlu dilakukan, karena perusahaan
melakukan pembayaran biaya-biaya secara tunai.
Jumlah saldo kas kecil menurut perhitungan fisik
harus sama dengan saldo dana kas kecil menurut
catatan.

Pedoman Penskoran
Skor Penilaian
 Skor minimal jika siswa mampu menjawab dengan benar (sesuai dengan
konsep)
 Skor setengah dari skor maksimal jika siswa mampu menjawab namun
tidak sesuai dengan konsep
 Skor 0 jika siswa tidak menjawab
Nilai = skor perolehan/skor maksimal x 100
Lampiran 4 : Penilaian Keterampilan
Kisi Kisi Penilaian Kinerja
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Penilaian
1 Menganalisis  Pengertian 1. Dapat menganalisis Hasil
pembentukan dan Kas Kecil, pengertian kas kecil
pencatatan kas kecil  Fungsi dan dalam suatu
Tujuan Kas perusahaan
Kecil 2. Mampu menentukan
fungsi dan tujuan
pembentukan kas
kecil dalam suatu
perusahaan.
 Pencatatan 1. Dapat membuat Hasil
Kas Kecil pencatatan kas kecil
dengan dua metode
dalam suatu
perusahaan.

Rubrik Penskoran Produk


Nama sekolah : SMK
Kelas/Semester : XII / 1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Nama peserta didik :
Kelas :
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom skor
No Komponen/sub komponen Skor
1 2 5
1 Teknis (skor maksimal 10)
Kesesuaian contoh kas kecil
yang disajikan dengan
jenisnya
Kesesuaian pencatatan dana
kas kecil yang disajikan
dengan pencatatatan metode
dana tetap dan dana tidak
tetap yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
2 Estetis (Skor maksimal 4)
Kerapian
Keterbacaan
3 Waktu (Skor maksimal 4)
Ketepatan Waktu Kerja

Penilaian Produk
Teknis Estetis Waktu Total
Skor Perolehan
Skor Maksimal
Bobot 50 25 25 100
Total
Keterangan :
 Bobot total wajib : 100
 Cara Penghitungan : Nilai total = ∑(Skor perolehan/skor maksimal x bobot)
Lampiran 5: Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Program Perbaikan Dan Pengayaan
Nama Sekolah : SMK
Kelas /Semester : XII/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran :Akuntansi Keuangan
1. Program Perbaikan
1.1 Sasaran perbaikan : Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 75
1.2 Bentuk perbaikan : Tes perbaikan
1.3 Jenis perbaikan : Individu
1.4 Kompetensi dasar/materi pokok : Memahami pembentukan kas kecil d
Melakukan pencatatan kas kecil
1.5 Proses perbaikan : Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengerjakan kembali soal yang telah
disesuaikan dengan kompetensi peserta didik
2. Program Pengayaan
2.1 Sasaran pengayaan : Siswa yang memperoleh nilai diatas 75
2.2 Bentuk pengayaan untuk dikerjakan : Belajar mandiri dengan pemberian tugas
Pengayaan
2.3 Jenis pengayaan : Individu

Pelaksanaan Perbaikan Pengayaan

Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan

Kompetensi dasar/materi pokok : Pembentukan Kas Kecil

Kelas/semester : XII/1

Tangga l :

Perbaikan

Nomor Nama Siswa Nilai Tanggal Hasil Bentuk Keterangan


Sebelum Perbaikan Perbaikan Perbaikan
Perbaikan

Dst…

Pengayaan

Nomo Nama Siswa Nilai Tanggal Hasil Bentuk Keterangan


r Sebelum Pengayaan Pengayaan Pengayaan
Pengayaan

Dst…

Soal Remedial

Nama sekolah : SMK

Kelas/semester : XII/1

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Paket Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan

Penilaian : Remedial

Jenis Soal : Subyektif

Soal Remedial
No Soal Penyelesaian
1 Apa yang menjadi perbedaan Fungsi keamanan dari dibentuknya dana dari kas kecil
fungsi keamanan dengan adalah jumlah uang tunai yang disimpan di brankas
fungsi efisiensi bentuknya perusahaan relatif kecil (terbatas), maka jika terjadi
dana kas kecil? kesalahan, kecurangan, ataupun kejahatan jumlahnya
dapat diminimalisir sedangkan fungsi efesiensi dana
dari kas kecil yaitu pembentukan kas kecil dianggap
paling tepatbagı perusahaan untuk pembayaran-
pembayaran yang relatif kecil sehingga tidak efektif
jika menggunakan cek.
2 Menurut kamu apa yg Ciri-ciri identik dari sistem pencatatan kas kecil
menjadi ciri identik dari metode dana tetap yaitu :
pencatatan dana tetap kas  Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan
kecil? mendebet akun kas kecil dan mengkredit akun
kas bank.
 Pada saat terjadi transaksi pembayaran biaya,
tidak langsung dicatat dalam jurnal tetapi
ditunda hingga saat pengisian dana kas kecil
kembali.
 Pada saat pengisian kembali dana kas kecil,
pencatatan jurnal dilakukan untuk transaksi
pembayaran yang disertai bukti pembayaran.
Pencatatan dilakukan dengan mendebet akun
biaya dan mengkredit akun kas di bank.
 Jika pada akhir periode penutupan buku belum
dilakukan pengisian kembali dana kas kecil
yang telah terpakai, berarti masih terdapat
bukti pembayaran yang belum dicatat. Agar
saldo kas kecil sesuai dengan yang sebenarnya,
perlu dibuat pencatatan jurnal penyesuaian.
Pencatatan dilakukan dengan cara mendebet
perkiraan biaya yang sesuai dan
mengkredit kas kecil.
3 Bagaimana pencatatan kas Untuk pencatatan pengeluaran kas kecil pembayaran
kecil dengan metode dana biaya-biaya adalah
tetap apabila pengeluaran kas tidak dijurnal karena dimetode dana tetap segala jenis
kecil untuk pembayaran pengeluaran dengan kas kecil tidak perlu dicatat
biaya-biaya?
4 Bagaimana sistem pencatatan Dalam dana kas kecil metode dana tidak tetap,
kas kecil yang dilakukan pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat dalam
dengan metode tidak tetap? bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil dapat
digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku
besar. Dana kas kecil ditentukan dalam jumlah yang
tetap, sehingga jumlah pengganti dana kas kecil
(pengisian kembali) tidak harus sama dengan jumlah
yang dikeluarkan. Oleh karena itu dalam metode dana
tidak tetap tidak perlu jurnal penyesuaian terhadap
saldo dana kas kecil pada akhir periode.
5 Siapa yang menjadi Surprised Audit adalah pemeriksa dana kas kecil
pemeriksa saldo dari kas kecil secara mendadak. Perhitungan uang dilakukan oleh
dalam suatu perusahaan? pemeriksa dan disaksikan oleh 2 orang atau lebih dan
dibuat berita acara. Pengelolaan dana kas kecil perlu
dilakukan, karena perusahaan melakukan pembayaran
biaya-biaya secara tunai.

Soal Pengayaan

Nama sekolah : SMK

Kelas/semester : XII/1

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Paket Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan

Penilaian : Pengayaan

Jenis Soal : Subyektif


No Soal Pembahasan
1 Bagaimana formula dari Saldo kas kecil dapat dihitung sebagai berikut:
perhitungan saldo kas kecil? Saldo kas kecil awal periode Rp XXX
Pengisian kembali dana kas kecil Rp XXX +
Jumlah pengeluaran dana kas kecil Rp XXX -
Saldo kas kecil pada akhir periode Rp XXX

Anda mungkin juga menyukai