Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASI UJI HIGROSKOPIS

Dosen Pengampu: apt. Masruhen, S. Si., MM.

Disusun oleh:
Nama : Regita Putri Mey Pramestri
NIM : 23092080
Kelompok : 7
Kelas : B S1 Farmasi Klinis dan Komunitas

PROGRAM STUDI S1 FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr.
SOEPRAOEN MALANG
I. TUJUAN
Melalui percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan sifat-sifat higroskopis, faktor-faktor yang terkait higroskopis zat padat dan
contoh bahan obat yang bersifat higroskopis.
2. Menjelaskan pengaruh higroskopis pada preformulasi sediaan obat.
3. Mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien (perbedaan konsentrasi) terhadap
karakteristik sediaan yang dihasilkan.

II. DASAR TEORI


Mengukur higroskopisitas dapat dengan menggunakan alat-alat seperti penyerapan
uap Dinamis atau Tandem DIFFERNTIAL Mobility Analyzer. Kelembaban dapat diukur
dengan hygrometer. Bagi mereka yang tanpa peralatan mewah, kadar air dapat diukur
dengan menimbang bahan basah, menghapus air menggunakan desikator, dan berat bahan
kering. Melakukan hal ini untuk beberapa kelembaban akan memberikan kurva yang sama.
Metode kimia untuk mengukur kadar air akan melakukan titrasi Karl Fischer. substrat
akan dilarutkan dalam pelarut anhidrat dan dititrasi dengan Sulfur Dioksida, Yodium, dan
basis. Satu mol Yodium dikonsumsi oleh satu mol air dan menggunakan titrasi kulometri,
seseorang dapat menentukan kadar air.
Bagaimana substrat menjadi lebih higroskopis dari yang lain? Ini masih agak misteri
tapi perkiraan yang baik didasarkan pada kristalinitas substrat dan lingkungan elektrostatik
padat.
Padatan dapat diklasifikasi berdasarkan higroskopisitas, yaitu tendensi meningkatkan
kandungan air secara adsorpsi
1. Non hygroscopic: Tidak terjadi peningkatan kandungan air, jika disimpan pada < 90%
Rh
2. Agak higroskopik (slightly hygroscopic): Tidak terjadi peningkatan kadar air, jika
disimpan pada < 80% Rh sesudah disimpan satu minggu; atau kurang dari 40% pada >
80% Rh
3. Higroskopik moderat (moderately hygroscopic): Peningkatan kadar air ≤ 5% pada
penyimpanan dibawah 60% Rh; sesudah penyimpanan satu minggu pada > 80%, ku-
rang dari 50% kelembaban
4. Sangat higroskopik (very hygroscopic): Terjadi peningkatan secara substansil pada
40% Rh
Kelembaban kritik relatif (CRH) adalah limit Rh dibawah mana tidak terjadi
adsorbsi sejumlah esensial air. Sifat padatan seperti: aliran serbuk, keterkempaan atau
stabilitas kimi tergantung pada kandungan kelembaban.
Hal ini sangat penting diperhatikan pada bahan baku, formulasi dan proses manufaktur.
 Informasi tambahan
Dalam kebanyakan kasus, air dapat dihilangkan dari bahan dengan pemanasan (kadang-
kadang di bawah vakum atau di bawah aliran gas kering seperti nitrogen).
 Tabung pengeringan
Zat higroskopis yang digunakan untuk menghilangkan air dari lingkungan disebut
desiccants. Misalnya, paket-paket kecil yang ditandai "TIDAK UNTUK DIMAKAN"
yang datang dengan barang-barang seperti barang elektronik mengandung silika gel untuk
menyerap kelembaban atmosfer dan mencegah dari kondensasi pada produk ketika suhu
turun.
Di laboratorium, zat higroskopis anhidrat seperti kalsium klorida (CaCl2),
magnesium sulfat (MgSO4), dan natrium sulfat (Na2SO4) digunakan untuk
menghilangkan air sisa dari solusi organik. Dalam aplikasi ini, zat padat ditambahkan ke
dalam larutan. Setelah beberapa menit, zat pengering padat (sekarang sebagian terhidrasi)
dihapus dengan penyaringan atau decanting.
Agen pengeringan Hygroscropic juga digunakan dalam desikator, disegel guci
yang memiliki lapisan pengering di bagian bawah. Mereka juga digunakan dalam tabung
pengeringan yang diisi dengan bahan pengering dan ditempatkan di atas pembukaan alat
kimia untuk menjaga kelembaban atmosfer keluar.
Pengaruh Higroskpis Pada Preformulasi Sediaan Obat
Tujuan preformulasi adalah untuk menyiapkan dasar yang rasional untuk pendekatan
formulasi, Untuk memaksimalkan kesempatan keberhasilan memformulasi produk yang dapat
diterima oleh pasien dan akhirnya menyiapkan dasar untuk mengoptimalkan produksi obat dari
segi kualitas dan penampilan.
Pemilihan bentuk sediaan obat tergantung pada: Sifat-sifat fisika-kimia zat aktif yang
digunakan, yakni kelarutan, ukuran partikel, sifat higroskopis, reaksi-reaksi kimia dll. Tingkat
higroskopis yang tinggi dapat mempengaruhi efek yang tidak dikehendaki dari sifat fisika dan
kimia suatu bahan obat yang menyebabkan terjadinya perubahan sehingga secara farmasetik sulit
atau tidak mungkin dilakukan penanganan secara memuaskan. (Anonim, 2013).
ALAT DAN BAHAN
1. Bahan : sampel serbuk obat, makanan, minuman
2. Alat :
 Timbangan * Mortir stamper
 Pot plastic *Plastik klip

III.PROSEDUR KERJA
Uji Higroskopisitas Granul
1. Timbanglah 1 bungkus serbuk silica.
2. Timbanglah 4 plastik wadah sampel, dan beri tanda penomoran 1,2,3,4
3. Masukkan 2 gram granul ke dalam pot plastik , pada tiap formula diberi 4 perlakuan
berbeda yaitu :
a. Pot 1 : pot plastik terbuka tanpa silica gel
b. Pot 2 : pot plastik terbuka dengan diberi silica gel
c. Pot 3 : pot plastik tertutup tanpa diberi silica gel
d. Pot 4 : pot plastik tertutup dengan diberi silica gel
3. Uji dilakukan selama 6 hari pada suhu ruangan, setiap hari pot ditimbang kemudian
pertambahan bobot yang terjadi di catat
4. Buatlah table pengamatan sebagai berikut :
Pot Isi Bobot pada hari ke- Kadar
1 2 3 4 5 6 7 Air
Plastik terbuka +
serbuk silika
Plastik tertutup +
serbuk silica
Plastik terbuka +
serbuk silica + sam-
pel
Plastik tertutup +
serbuk silica + sam-
pel

Kadar air = bobot hari ke 7 – bobot hari ke 1 x 100 %


Bobot hari ke 1
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pot Isi Bobot pada hari ke- Kadar


1 2 3 4 5 6 7 Air
Plastik terbuka + 2,20 2,22 2,20 2,21 2,21 2,21 2,22

serbuk silika
Plastik tertutup + 2,33 2,25 2,30 2,25 2,32 2,24 2,23

serbuk silica
Plastik terbuka + 4,46 4,62 4,51 4,45 4,51 4,63 4,40

serbuk silica + sam-


pel
Plastik tertutup + 4,17 4,23 4,05 4,10 4,04 4,25 4,20

serbuk silica + sam-


pel

Kadar air = bobot hari ke 7 – bobot hari ke 1 x 100 %


Perhitungan:
bobot h 7−h 1 x 100 %
1. Kadar air (1) :
bobot h 1

2 ,22−2, 20 x 100 %
=0,9%
2 ,20

bobot h 7−h 1 x 100 %


2. Kadar air (2):
bobot h 1
2 ,23−2 ,33 x 100 %
=-4,2%
2 , 33

bobot h 7−h 1 x 100 %


3. Kadar air (3):
bobot h 1
4 , 40−4 , 46 x 100 %
=-1,3%
4 , 46
bobot h 7−h 1 x 100 %
4. Kadar air (4):
bobot h 1
4 ,2 0−4 , 17 x 100 %
=0,7%
4 , 17

Higroskopis adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari
lingkungannya baik melalui absorbsi atau adsorpsi. Suatu zat disebut higroskopis jika zat itu
mempunyai kemampuan menyerap molekul air yang baik. Contoh zat-zat higroskopis adalah
madu, gliserin, etanol, metanol, asam sulfat pekat, dan natrium hidroksida (soda kaustik)
pekat.Kalsium klorida merupakan zat yang sangat higroskopis, sehingga kalsium klorida akan
larut dalam molekul-molekul air yang diserapnya. Fenomena tersebut disebut juga
deliquescence (Bahasa Inggris). Karena bahan-bahan higroskopis memiliki afinitas yang kuat
terhadap kelembapan udara, biasanya mereka disimpan di wadah tertutup. Beberapa zat
higroskopis juga ditambahkan pada makanan atau bahan-bahan tertentu untuk menjaga
kelembapannya. Zat-zat ini disebut humektan.
Setiap bahan memiliki sifat higroskopi yang berbeda-beda. Contoh yang umum adalah
pada sampul buku. Seringkali pada tempat yang lembap, sampul sebuah buku melengkung
keluar. Hal ini disebabkan bagian dalam sampul lebih menyerap kelembapan (lebih
higroskopis), daripada bagian luar, bagian luar menjadi lebih luas, menyebabkan tegangan
yang membengkokkan sampul tersebut keluar. Fenomena ini mirip dengan fenomena bimetal.
Pengaruh kelembapan udara terhadap kondisi suatu bahan dapat diekspresikan dalam
koefisien ekspansi higroskopis atau koefisien kontraksi higroskopis. Perbedaan kedua
koefisien ini terletak pada konvensi tanda positif dan negatif yang digunakan.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil
pengamatan timbangan dengan bobot paling rendah adalah plastik yang terbuka berisi
marimas tanpa serbuk silika karena serbuk silika gel dapat mempengaruhi bobot di
timbangan dan kemudian kadar air yang paling tinggi terdapat pada plastik terbuka berisi
marimas tanpa serbuk silika, kemudian kadar air paling rendah yaitu plastik tertutup
berisi marimas tanpa serbuk silika

VI. DAFTAR PUSTAKA

masruhen, SF,Apt.2021. Modul Praktikum Fisika Farmasi ; Institut Teknologi ,Sains dan
Kesehatan Rumah Sakit dr.Soepraoen Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada, Malang
Hygroscopic compounds,hygroscopiccycle.com.IBERGY.Diakes tanggal 7 April 2007

VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai