Anda di halaman 1dari 18

PALIATIF CARE PADA PASIEN KANKER

OLEH
KELOMPOK II :

MILDA DJAFAR 2121006


SRI YUSRA KONE 2121007
NUR MUTMAINNAH 2121012
MOH.KAMAL TRIHADI 2121014
EMANUEL DEDONGARA 2121017
DELFITA GEGO 2121023

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul PALIATIF CARE PADA PASIEN KANKER
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pembangunan Kesehatan di Indonesia
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Makassar 06 Oktober 2023

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................
A. Latar Belakang .............................................................................................................
B. Rumsan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI ......................................................................................................
......................................................................................................................................................
A. PELAYANAN PALIATIF CARE PADA PASIEN KANKER...................................
a. Pengertian.............................................................................................................
b. Tahapan Program Pencegahan Timbulnya Kanker..............................................
c. Masalah Pasien Kanker........................................................................................
d. Prinsip Pelayanan Paliatif Pasien Kanker ...........................................................
e. Indikasi Pelayanan Paliatif...................................................................................
f. Langkah-langkah Dalam Pelayanan Paliatif........................................................
g. Tim Dan Tempat Pelayanan Paliatif....................................................................
B. ASUHAN KEPERAWATAN......................................................................................
a. Pengkajian..............................................................................................................
b. Diagnosa.................................................................................................................
C. Perencanaan / Intervensi........................................................................................
d. Implementasi..........................................................................................................
Evaluasi......................................................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................

B. Saran...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia, sebagian besar penyakit kanker ditemukan pada stadium lanjut, ditambah
dengan ditemukannya kasus-kasus yang tidak mendapatkan pengobatan kanker menyebabkan
angka harapan hidup yang lebih pendek. Pasien-pasien dengan kondisi tersebut mengalami
penderitaan yang memerlukan pendekatan terintegrasi berbagai disiplin agar pasien memiliki
kualitas hidup yang baik dan pada akhirnya meninggal secara bermartabat. Integrasi
perawatan paliatif ke dalam tata laksana kanker terpadu telah lama dianjurkan oleh Badan
Kesehatan Dunia, WHO, seiring dengan terus meningkatnya jumlah pasien kanker dan angka
kematian akibat kanker. Penatalaksanaan kanker telah berkembang dengan pesat. Walaupun
demikian, angka kesembuhan dan angka harapan hidup pasien kanker belum seperti yang
diharapkan. Sebagian besar pasien kanker akhirnya akan meninggal karena penyakitnya.
Pada saat pengobatan kuratif belum mampu memberikan kesembuhan yang diharapakan dan
usaha preventif baik primer maupun sekunder belum terlaksana dengan baik sehingga
sebagian besar pasien ditemukan dalam stadium lanjut, pelayanan paliatif sudah semestinya
menjadi satu satunya layanan fragmatis dan jawaban yang manusiawi bagi mereka yang
menderita akibat penyakit- penyakit tersebut di atas.
Sebagai disiplin ilmu keperawatan yang relatif baru, pelayanan paliatif merupakan
filosofi dan bentuk layanan kesehatan yang perlu terus dikembangkan, sehingga
penatalaksanaan pasien kanker menjadi efektif dan efisien. Berdasarkan latar belakang
diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus tentang Perawatan Paliatif Pada Pasien
Kanker.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu kanker?
b. Apa itu pelayanan paliatif pada pasien kanker?
c. Apa saja yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kanker?
d. Apa saja masalah yang dihadapi oleh pasien kanker?
e. Apa saja prinsip pelayanan paliatif pada pasien kanker?
f. Dalam kondisi bagaimanakah seorang pasien kanker memerlukan pelayanan paliatif?
g. Langkah apa saja yang ditempuh pada perawatan paliatif klien?
h. Siapa saja yang perlu dilibatkan dalam pelayanan paliatif?
i. Bagaimana penerapan asuhan keperawatan paliatif pada pasien dengan kanker?

C. Tujuan
a. Mengetahui konsep dasar kanker
b. Memahami pengertian pelayanan paliatif kanker
c. Mengetahui tahap program pencegahan kanker
d. Mengetahui masalah pasien kanker
e. Mengetahui Prinsip pelayanan paliatif pasien kanker
f. Mengetahui Indikasi pelayanan paliatif
g. Mengetahui Langkah-langkah dalam pelayanan paliatif
h. Mengetahui Tim dan tempat pelayanan paliatif
i. Mengetahui dan menerapkan asuhan keperawatan paliatif pada pasien kanker

j.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pelayanan Paliatif Pada Pasien Kanker


A. Pengertian
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan
tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma
yang ganas berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO)
dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD).
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penelitian dokter saat
mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah
tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran
ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada
tumor jinak. Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi rasa sakit).
Dokter berupaya untuk memperpanjang serta memperbaiki kualitas hidup pasien.
Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya mengalami
berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan
aktivitas tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang mempengaruhi
kualitas hidup pasien dan keluarganya. Maka kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu
penyakit tidak hanya pemenuhan/ pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya
dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan
pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif.
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial
dan spiritual.
Pelayanan paliatif pasien kanker adalah pelayanan terintegrasi oleh tim paliatif untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan dukungan bagi keluarga yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan kondisi pasien dengan mencegah dan
mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama serta pengobatan
nyeri dan masalah masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2002),
dan pelayanan masa duka cita bagi keluarga (WHO 2005).

B. . Tahapan Program Pencegahan Timbulnya Kanker


a. Pendidikan Masyarakat
b. Pencegahan penyakit stadium lanjut melalui program deteksi dini
c. Penurunan angka kematian dengan terapi kanker
d. Pencegahan penderita dengan perawatan paliatif

C. Masalah Pasien Kanker


a. Fisik
Gejala fisik juga dapat muncul karena pengobatan yang dilakukan. Kemoterapi
atau radiasi dibagian tertentu dapat memberikan efek samping mual, muntah, tidak
nafsu makan, cepat lelah dsb. Nyeri atau gangguan fungsi bagian tubuh yang dioprasi
dapat terjadi akibat oprasi. Kondisi tirah baring dalam waktu lama dapat menimbilkan
pasien merasa semakin lelah, gangguan buang air besar, luka dibagian tubuh yang
tertindih dsb. Kondisi lain yang menyertai yang telah ada sebelumnya juga dapat
menambah gejala yang muncul.
b. Psikologis
Gangguan psikologis dapat juga muncul akibat gejala fisik, progresifitas penyakit,
kecacatan yang timbul, perubahan bentuk tubuh, ketergantungan fisik, kelelahan fisik,
kegagalan pengobatan, biaya yang harus dibayarkan, komunikasi yang buruk dengan
petugas kesehatan.
c. Spiritual dan Agama
Masalah spiritual dan agama seperti menganggap penyakit akibat hukuman,
menyalahkan diri sendiri, hidup tidak berguna dapat menjadi sumber penderitaan.
D. Prinsip Pelayanan Paliatif Pasien Kanker
Pada pelayanan paliatif, pasien memiliki peran yang penting dalam membuat
keputusan yang akan diambil. Tujuan pelayanan paliatif bagi setiap pasien berbeda dan
dibuat dengan memperhatikan hal yang ingin dicapai oleh pasien bila memungkinkan, hal
ini biasanya disampaikan dalam bentuk fungsi tubuh misalnya Aku ingin bisa
melakukan….atau kejadian penting misalnya Aku ingin melihat anakku menikah. Secara
umum pelayanan paliatif bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan gejala lain,
meningkatkan kualitas hidup, memberikan dukungan psikososial dan spiritual serta
memberikan dukungan kepada keluarga selama pasien sakit dan selama masa dukacita.
Prinsip-prinsip pada pelayanan paliatif pasien kanker yaitu :
a. Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain
b. Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal
c. Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian
d. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
e. Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin
f. Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita
g. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya
h. Menghindari tindakan yang sia sia

E. Indikasi Pelayanan Paliatif


Pelayanan paliatif dimulai sejak diagnosis kanker ditegakkan bila didapatkan satu atau
lebih kondisi di bawah ini :
a. Nyeri atau keluhan fisik lainnya yang tidak dapat diatasi
b. Stres berat sehubungan dengan diagnosis atau terapi kanker
c. Penyakit penyerta yang berat dan kondisi sosial yang diakibatkannya
d. Permasalahan dalam pengambilan keputusann tentang terapi yang akan atau sedang
dilakukan
e. Pasien/keluarga meminta untuk dirujuk ke perawatan paliatif
f. Angka harapan hidup < 12 bulan (ECOG > 3 atau kanofsky < 50%, metastasis otak,
dan leptomeningeal, metastasis di cairan interstisial, vena cava superior sindrom,
kaheksia, serta kondisi berikut bila tidak dilakukan tindakan atau tidak respon
terhadap tindakan yaitu: kompresi tulang belakang, bilirubin ≥2,5 mg/dl, kreatinin ≥3
mg/dl ). *tidak berlaku pada pasien kanker anak
g. Pada pasien kanker stadium lanjut yang tidak respon dengan terapi yang diberikan

F. Langkah-Langkah Dalam Pelayanan Paliatif


a. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien
b. Membantu pasien dalam membuat Advanced Care Planning (wasiat atau keingingan
terakhir)
c. Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang muncul
d. Tata laksana gejala ( sesuai panduan dibawah )
e. Informasi dan edukasi perawatan pasien
f. Dukungan psikologis, kultural dan social
g. Respon pada fase terminal: memberikan tindakan sesuai wasiat atau keputusan
keluarga bila wasiat belum dibuat, misalnya: penghentian atau tidak memberikan
pengobatan yang memperpanjang proses menuju kematian (resusitasi, ventilator,
cairan, dll)

G TIM DAN TEMPAT PELAYANAN PALIATIF


Dalam mencapai tujuan pelayanan paliatif pasien kanker, yaitu mengurangi
penderitaan pasien , beban keluarga, serta mencapai kualitas hidup yang lebih baik,
diperlukan sebuah tim yang bekerja secara terpadu ( lihat tabel tim paliatif ). Pelayanan
paliatif pasien kanker juga membutuhkan keterlibatan keluarga dan tenaga relawan.
Dengan prinsip interdisipliner (koordinasi antar bidang ilmu dalam menentukan
tujuan yang akan dicapai dan tindakan yang akan dilakukan guna mencapai tujuan ), tim
paliatif secara berkala melakukan diskusi untuk melakukan penilaian dan diagnosis,
untuk bersama pasien dan keluarga membuat tujuan dan rencana pelayanan paliatif pasien
kanker, serta melakukan monitoring dan follow up.
Kepemimpinan yang kuat dan manajemen program secara keseluruhan harus
memastikan bahwa manajer lokal dan penyedia layanan kesehatan bekerja sebagai tim
multidisiplin dalam sistem kesehatan, dan mengkoordinasikan erat dengan tokoh
masyarakat dan organisasi yang terlibat dalam program ini, untuk mencapai tujuan
bersama. Komposisi tim perawatan paliatif terdiri :
1. Dokter
Dokter memainkan peran penting dalam pelayanan paliatif interdisipliner, harus
kompeten di kedokteran umum, kompeten dalam pengendalian rasa sakit dan gejala
lain, dan juga harus akrab dengan prinsip-prinsip pengelolaan penyakit pasien. Dokter
yang bekerja di pelayanan paliatif mungkin bertanggung jawab untuk penilaian,
pengawasan dan pengelolaan dari banyak dilema pengobatan sulit.
2. Perawat
Merupakan anggota tim yang biasanya akan memiliki kontak terlama dengan
pasien sehingga memberikan kesempatan unik untuk mengetahui pasien dan pengasuh,
menilai secara mendalam apa yang terjadi dan apa yang penting bagi pasien, dan untuk
membantu pasien mengatasi dampak kemajuan penyakit. Perawat dapat bekerja sama
dengan pasien dan keluarganya dalam membuat rujukan sesuai dengan disiplin ilmu
lain dan pelayanan kesehatan. Peran perawat dalam
a. Konsultasi layanan paliatif
b. Penanggulangan nyeri
c. Penanggulangan keluhan lain penyerta penyakit primer
d. Bimbingan psikologis, social dan spiritual
e. Persiapan kemampuan keluarga untuk perawatan pasien dirumah
f. Kunjungan rumah berkala, sesuai kebutuhan pasien dan keluarga
g. Bimbingan perawatan untuk pasien dan keluarga
h. Membantu penyediaan tenaga perawat homecare
i. Membantu penyediaan pelaku perawat (caregiver)
j. Membantu kesiapan akhir hayat dengan tenang dalam iman
k. Membantu dukungan masa duka cita
l. Konsultasi melalui telepon.
3. Pekerja sosial dan psikolog
Perannya membantu pasien dan keluarganya dalam mengatasi masalah pribadi
dan sosial, penyakit dan kecacatan, serta memberikan dukungan emosional/konseling
selama perkembangan penyakit dan proses berkabung. Masalah pribadi biasanya
akibat disfungsi keuangan, terutama karena keluarga mulai merencanakan masa depan.
4. Konselor spiritual
Konselor spiritual harus menjadi pendengar yang terampil dan tidak menghakimi,
mampu menangani pertanyaan yang berkaitan dengan makna kehidupan. Sering juga
berfungsi sebagai orang yang dipercaya sekaligus sebagai sumber dukungan terkait
tradisi keagamaan, pengorganisasian ritual keagamaan dan sakramen yang berarti bagi
pasien kanker. Sehingga konselor spiritual perlu dilatih dalam perawatan akhir
kehidupan

2. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan
riwayat kesehatan, pengkajian fisik, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, serta review
catatan sebelumnya. Langkah-langkah pengkajian yang sistemik adalah pengumpulan data,
sumber data, klasifikasi data, analisa data dan diagnosa keperawatan. Pengkajian meliputi :
a. Pengumpulan data
Adalah bagian dari pengkajian keperawatan yang merupakan landasan proses
keperawatan. Kumpulan data adalah kumpulan informasi yang bertujuan untuk
mengenal masalah klien dalam memberikan asuhan keperawatan .
b. Sumber data
Data dapat diperoleh melalui klien sendiri, keluarga, perawat lain dan petugas
kesehatan lain baik secara wawancara maupun observasi.
c. Data biografi /biodata meliputi identitas klien dan identitas penanggung antara lain :
nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
d. Riwayat keluhan utama meliputi : adanya benjolan yang menekan payudara, adanya
ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak, nyeri.
e. Riwayat kesehatan masa lalu, apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya. Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.
f. Pengkajian fisik meliputi keadaan umum, tingkah laku, BB dan TB, Pengkajian head
to toe
g. Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun,
leukosit meningkat, trombosit meningkat jika ada penyebaran ureum dan kreatinin.
Pemeriksaan urine, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
h. Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma mammae adalah sinar
X, ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan pemeriksaan reseptor hormon.
i. Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi
nutrisi, eliminasi, istirahat dan tidur, personal hygiene, identifikasi masalah
psikologis, sosial dan spritual

B. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi
c. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
d. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
f. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya
berhubungan dengan kurangnya informasi.
g. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat.

C. Perencanaan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
Tujuan
Kriteria Hasil :
– Klien mengatakan nyeri berkurang
– Nyeri tekan tidak ada
– Ekspresi wajah tenang
Intervensi
1) Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
2) Beri posisi yang menyenangkan.
3) Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
4) Ukur tanda-tanda vital
5) Penatalaksanaan pemberian analgetik
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
Tujuan : Klien dapat beraktivitas
Kriteria Hasil :
– Klien dapat beraktivitas sehari – hari.
– Peningkatan kekuatan bagi tubuh yang sakit.
Intervensi :
1) Latihan rentang gerak pasif sesegera mungkin.
2) Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluan
3) Bantu ambulasi dan dorong memperbaiki postur.

c. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.


Tujuan : Kecemasan dapat berkurang.
Kriteria Hasil :
– Klien tampak tenang
– Mau berpartisipasi dalam program terapi
Intervensi :
1) Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
2) Diskusikan tanda dan gejala depresi
3) Diskusikan tanda dan gejala depresi
4) Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian prostetik.
d. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
Tujuan : Klien dapat menerima keadaan dirinya.
Kriteria Hasil :
– Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.
– Klien dapat menerima efek pembedahan.
Intervensi :
1) Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnya.
2) Tinjau ulang efek pembedahan
3) Berikan dukungan emosi klien.
4) Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi.
Kriteria Hasil :
– Tidak ada tanda – tanda infeksi.
– Luka dapat sembuh dengan sempurna.
Intervensi :
1) Kaji adanya tanda – tanda infeksi.
2) Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.
3) Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.
4) Penatalaksanaan pemberian antibiotik.
f. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya
berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan : Klien mengerti tentang penyakitnya.
Kriteria Hasil :
– Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya
– Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan pengobatannya
Intervensi
1) Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang akan
datang.
2) Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan pemasukan
cairan yang adekuat.
3) Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.
4) Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan minyak.
5) Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur
g. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil :
- Nafsu makan meningkat
- Klien tidak lemah
- Hb normal (12 – 14 gr/dl)
Intervensi :
1) Kaji pola makan klien
2) Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
3) Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.
4) Anjurkan untuk banyak makan sayuran yang berwarna hijau.
5) Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien

D. Implementasi
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana
keperawatan dilaksanakan : melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan, pada
tahap ini perawat siap untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat
dalam rencana perawatan klien. Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu dan
efektif terhadap biaya, pertama-tama harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien,
kemudian bila perawatan telah dilaksanakan, memantau dan mencatat respons pasien
terhadap setiap intervensi dan mengkomunikasikan informasi ini kepada penyedia
perawatan kesehatan lainnya. Kemudian, dengan menggunakan data, dapat mengevaluasi
dan merevisi rencana perawatan dalam tahap proses keperawatan berikutnya

E. Evaluasi
Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang
diinginkan dan respons pasien terhadap dan keefektifan intervensi keperawatan kemudian
mengganti rencana perawatanj ika di perlukan.Tahap akhir dari proses keperawatan
perawat mengevaluasi kemampuan pasien ke arah pencapaian hasil.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien
dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial
dan spiritual. Perawatan palliatif diantaranya yaitu penanganan rasa nyeri, pengambilan
keputusan yang tepat dalam penggunaan kemoterapi palliative
B. SARAN
Melalui makalah ini diharapkan setiap tenaga kesehatan dapat saling bersinergi guna
menerapkan perawatan yang yang maksimal bagi pasien paliatif khususnya pada klien
dengan kanker.

Anda mungkin juga menyukai