Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Perencanaan Pengecatan Kawasan Permukiman Pesisir Senggarang


Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Dalam meningkatkan mutu pelayanan di Kota Tanjungpinang,


maka diperlukan pembangunan sarana dan prasarana berupa
gedung yang layak dan baik.
Untuk melaksanakan suatu bangunan gedung yang berkualitas
maka diperlukan suatu usaha perencanaan teknis untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan pembangunan agar tepat mutu dan
biaya.

2. Maksud dan Tujuan - Kerangka acuan kerja ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Perencana yang berisi masukan, azas, kriteria, keluaran dan
proses yang harus di penuhi dan diperhatikan serta
diinterprastasikan ke dalam tugas perencanaan.
- Kegiatan Perencanaan ini dimaksudkan agar nantinya
dapatdibangun sarana dan prasarana fasilitas umum berupa
pekerjaan Perencanaan Pengecatan Kawasan Permukiman
Pesisir Senggarang sesuai kaidah dan standar perencanaan
yang baik sehingga mutu dan kualitas bangunan dapat tercapai
sesuai harapan yang diinginkan.
- Konsultan perencana diharapkan dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran
yang memadai sesuai dengan kerangka acuan kerja ini.

3. Sasaran Sasaran utama dari kegiatan ini adalah tersusunnya perencanaan


teknis yang mampu mencapai sasaran – sasaran sebagai berikut :
1. Secara teknis memenuhi harapan akan terlaksananya proses
pengadaan terciptanya sarana dan prasarana fasilitas umum
berupa Pekerjaan Pengecatan Kawasan Permukiman Pesisir
Senggarang yang memadai;
2. Diharapkan dengan tersedianya sarana dan prasarana fasilitas
umum tersebut akan mendorong terwujudnya kelancaran
kegiatan ekonomi, kegiatan usaha, kegiatan sosial dan budaya
pada wilayah tersebut;

4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan dalam pekerjaan perencanaan ini adalah di Kota
Tanjungpinang

5. Sumber Pendanaan Sumber Dana kegiatan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran
2024.
Pagu dana sebesar : Rp. 59.967.600,- (Lima puluh sembilan juta
sembilan ratus enam puluh tujuh ribu enam ratus rupiah),-

6. Nama dan Nama KPA/PPK : HENDRO SULISTIYO, ST


Organisasi Pejabat
Pembuat Komitmen Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Tanjungpinang
Data Penunjang1

7. Data Dasar 1) Penyediaan oleh pengguna jasa


Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang
dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
a. Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data awal sebagai hasil studi
terdahulu serta photografi harus dikumpulkan sendiri oleh
penyedia jasa.
b. Fasilitas Perlengkapan Survey
Pengguna Jasa menyediakan peralatan survey yang
digunakan Profesional Staff dan Tenaga Pendukung untuk
kelancaran dalam kegiatan perencanaan dan dianggap
sudah termasuk ke dalam kontrak dan harus disediakan oleh
penyedia jasa
c. Staf Pendamping
Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai pendamping konsultan perencana dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultasi.
d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan oleh penyedia jasa dan tidak tercantum dalam
Rincian Biaya namun diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan, dianggap sudah termasuk ke dalam kontrak dan
harus disediakan oleh penyedia jasa.

2) Penyediaan oleh penyedia jasa


Penyedia jasa menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.

8. Standar Teknis 1. SURVEY PENDAHULUAN


Survey Pendahuluan adalah survey yang dilakukan pada awal
pekerjaan di lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk
memperoleh data awal sebagai bagian penting bahan kajian
kelayakan teknis untuk bahan pekerjaan selanjutnya Survey ini
diharapkan mampu memberikan saran dan bahan
pertimbangan terhadap survey detail lanjutan.Pada tahapan ini
Tim harus mengumpukan data pendukung perencanaan baik
data sekunder atau laporan-laporan lainnya yang berkaitan
dengan lokasi yang telah di tetapkan, Tim melaksanakan
koordinasi dan konfirmasi dengan instansi / unsur - unsur
terkait di daerah sehubungan dengan dilaksanakannya survey
pendahuluan.
Tim bersama-sama melaksanakan survey dan
mendiskusikannya serta membuat usulan perencanaan di
lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing serta membuat sketsa dilengkapi
catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan
berupa patok serta dilengkapi foto – foto penting dan
identitasnya masing-masing yang akan dioptimalkan di kantor
sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali. Adapun
survey pendahuluan untuk masing – masing bagian adalah
sebagai berikut
1. Survey Pendahuluan untuk kondisi lokasi adalah :
a. Menentukan areal pengukuran
b. Mengamati kondisi lapangan.

2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
c. Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.

3. Survey Pendahuluan untuk mengamati kondisi harga


material dan upah adalah :
a. Mengumpulkan data upah, harga satuan material dan
data peralatan yang akan digunakan.
b. Mengumpulkan data analisa harga satuan yang akan
digunakan sesuai dengan peraturan daerah setempat.
c. Menganalisa jarak quarry menuju kelokasi pekerjaan.

2. SURVEY LAPANGAN
Pengukuran dilakukan pada lokasi dengan mengadakan
tambahan pengukuran detail pada tempat yang memang
memerlukannya. Jenis pengukuran ini meliputi pekerjaan-
pekerjaan sebagai berikut :
a. Pengukuran situasi.
b. Perhitungan dan penggambaran peta lokasi.

3. PERENCANAAN TEKNIS
1. Analisa Data Lapangan
Data – data yang diperoleh dari peninjauan lapangan
maupun survey detail di lapangan harus di analisa untuk
mendapatkan data yang dapat digunakan guna menunjang
kegiatan perencanaan.
2. Penggambaran Peta Lokasi
Hasil survey pengukuran yang dilakukan harus dituangkan
dalam bentuk gambar peta yang menunjukkan lokasi
perencanaan.
3. Kegiatan Perencanaan
Setelah melakukan pengukuran dan data lapangan, maka
Konsultan harus segera menuangkan dalam bentuk
perencanaan detail termasuk gambar – gambar yang bisa
digunakan dalam pelaksanaan.

4. PEMBUATAN SPESIFIKASI TEKNIK


Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan kualitas yang
baik, maka konsultan perencana harus membuat Spesifikasi
Teknik yang memuat tentang syarat – syarat pelaksanaan dan
kualitas material yang harus digunakan.

5. PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA FISIK


Setelah dilakukan perencanaan detail, maka konsultan
perencana harus membuat Rencana Anggaran Biaya Fisik dari
pekerjaan yang direncanakan. Adapun dalam membuat
Rencana Anggaran biaya tersebut, konsultan perencana harus
melakukan beberapa hal sebagai berikut :
a. Konsultan harus mengumpulkan harga satuan dasar upah
bahan dan peralatan yang akan digunakan di lokasi
pekerjaan.
b. Konsultan harus menyiapkan laporan analisa harga satuan
pekerjaan untuk semua mata pembayaran yang mengacu
pada Daftar Standarisasi Penyusunan Rencana Anggaran
Biaya untuk Jasa Konstruksi yang berlaku.

6. PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA KEGIATAN KONSULTANSI


Dalam melakukan penawaran, Konsultan harus membuat
anggaran biaya konsultansi yang diajukan bersama dengan
dokumen penawaran dengan didasarkan pada Daftar Keluaran
dan Harga sebagaimana tertuang dalam RAB.

7. PROGRAM KERJA
1. Konsultan harus menyusun program kerja minimal meliputi:
a. Jadwal pelaksanaan kegiatan secara detail.
b. Jadwal penugasan personil yang tercantum dalam
kontrak.
c. Metodologi kerja.
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan
persetujuan dari PPK, setelah sebelumnya dipresentasikan
oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan masukan teknis
dari Tim Pendamping atau instansi lain.

3. Laporan-laporan yang harus diserahkan kepada pengguna


jasa seperti yang tercantum dalam kontrak.

9. Studi-Studi Tidak terdapat studi – studi terdahulu terkait dengan pekerjaan


Terdahulu ini.

10. Referensi Hukum 1) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
3) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 Tentang Bangunan Gedung.
4) Peraturan Menteri PUPR Nomor 22 Tahun 2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
5) Penyedia jasa harus mengumpulkan dan mencari referensi
hukum lainnya terkait pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan ini antara lain :


1. Pembuatan laporan pra rancangan.
2. Pembuatan laporan rancangan detail.
3. Mendampingi Pengguna Jasa pada saat proses pengadaan
pekerjaan fisiknya.
4. Melakukan monitoring pada saat pembangunan sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan.

12. Keluaran2 Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah merupakan
produk yang jelas dan konsisten serta disajikan dalam sistematika
yang baik. Adapun bentuk keluaran laporan yang harus
diserahkan oleh Konsultan adalah sebagai berikut :
1. LAPORAN PRA RANCANGAN (5 RANGKAP)
a. Hasil Pengukuran dan Penyelidikan.
b. Sosialisasi.
c. Konsep Desain.
d. Gambar Pra Desain.
e. Dokumentasi.

2. DOKUMEN RANCANGAN DETAIL (5 RANGKAP)


a. Daftar Kuantitas

3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


b. Hitungan Biaya
c. Spesifikasi Teknis
d. Rancangan Konseptual SMKK
e. Time Schedule Rencana Pekerjaan Konstruksi
f. Perhitungan TKDN
g. Gambar Desain
h. Soft copy dokumen rancangan detil
Semua Laporan ini dibuat rangkap 5 (lima).

13. Peralatan, Transportasi yang berupa kendaraan roda empat, roda dua,
Material, Personil peralatan survey dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk
dan Fasilitas dari pelaksanaan pekerjaan dianggap sudah diperhitungan ke dalam
Pejabat Pembuat penawaran penyedia jasa.
Komitmen

14. Peralatan dan Peralatan dan material lain yang tidak tercantum dalam Rincian
Material dari Biaya namun diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, dianggap
Penyedia Jasa sudah termasuk ke dalam kontrak dan harus disediakan oleh
Konsultansi penyedia jasa.

15. Lingkup • Melaksanakan kegiatan perencanaan teknis;


Kewenangan • Memberikan penjelasan teknis terkait rencana dan syarat-
Penyedia Jasa syarat pekerjaan.
16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 30 (Tiga
Penyelesaian puluh) hari kalender.
Kegiatan

17. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang Bulan3
Tenaga Ahli:

1. Team Leader S1 – T. Sipil 1 orang – 1,00 Bulan


2. Ahli Arsitek S1 – T. Arsitektur 1 orang – 1,00 Bulan

Tenaga Pendukung :
1.
1. Draftman STM 1 orang – 1,00 Bulan

2. Administrasi SMA/Sederajat 1 orang – 1,00 Bulan


2.

Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini


adalah :

1. Team Leader
Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi dan
berpengalaman dibidangnya selama 1 (satu) tahun dan
memiliki Sertifikat Ahli Muda Bangunan Gedung, dimana tugas
utama ketua tim adalah bertanggung jawab pada hal-hal
berikut :
− Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan
semua kegiatan dan personil yang terlibat dalam pekerjaan
ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik
serta mencapai hasil yang diharapkan.
− Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik

4. Khusus untuk Metode Evaluasi Pagu Anggaran jumlah orang bulan tidak boleh dicantumkan.
dalam tahap pengumpulan data, pengolahan dan
penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.
− Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam
pekerjaan yang mencakup perencanaan serta memberikan
masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang terkait.
− Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan
pekerjaan.
− Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang
dilakukan anggota timnya.
− Menganalisis hasil data survey yang dilakukan.
− Memeriksa gambar desain.
− Bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi
langsung dan tidak langsung kepada semua karyawan
yang berada di bawah tanggung jawabnya, antara lain
memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat
mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang
diperlukan bagi teamnya dan dapat menerapkan sikap
disiplin kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di perusahaan.
− Bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi dalam
membina kerja sama team yang solid.
− Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan
yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aturan.
− Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola
seluruh kegiatan baik dilapangan maupun dikantor.
− Bertanggung jawab terhadap Pemberi Pekerjaan yang
berkaitan terhadap kegiatan tim pelaksana pekerjaan.
− Membimbing dan Mengarahkan anggota team dalam
mempersiapkan semua laporan yang diperlukan.
− Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
− Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan
instansi terkait.

2. Ahli Arsitek
Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di
bidang Teknik Arsitektur dan berpengalaman dibidangnya
selama 1 (satu) tahun dan memiliki Sertifikat Ahli Muda
Arsitek dimana tugas utama adalah bertanggung jawab pada
hal-hal berikut :
− Menerapkan SMM, SMK3-L, Bangunan Hijau, dan
peraturan yang berkaitan dengan bangunan gedung
− Membuat kerangka umum atau konsep rencana arsitektur
dan pengembangan desainnya
− Ahli Arsitektur akan melakukan analisis perencanaan
teknis (DED) arsitektur gedung atau bangunan yang akan
dibuat
− Melakukan koordinasi dengan Tim Leader dan tenaga
pendukung yang ada
− Melakukan konsultasi dengan bagian owner atau instansi
terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan
− Melakukan perencanaan permasalahan yang muncul
dalam tahap pelaksanaan akibat salah melakukan
perencanaan
− Mengendalikan perencanaan arsitektur
− Menerapkan batasan anggaran dan peraturan bangunan
− Menyiapkan data teknis untuk penyusunan spesifikasi
teknis bangunan gedung
- Membuat laporan pekerjaan

Tenaga pendukung :
1. Draftman – STM – Pengalaman Minimal 3 Tahun
2. Administrasi – SMA/ Sederajat – Pengalaman Minimal 3
Tahun
18. Jadwal Tahapan Penyedia wajib menyelesaikan pekerjaan perencanaan dalam
Pelaksanaan jangka waktu yang telah ditentukan terhitung sejak kontrak/SPK
Kegiatan di tandatangani. Kelalaian dan keterlambatan dalam penyelesaian
pekerjaan menjadi tanggung jawab penyedia jasa sebagaimana
diatur dalam peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat :
Pendahuluan ▪ Hasil Pengukuran dan Penyelidikan.
(Laporan Pra ▪ Sosialisasi.
Rancangan) ▪ Konsep Desain.
▪ Gambar Pra Desain.
▪ Dokumentasi.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sejak SPMK diterbitkan

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan tidak dipersyaratkan untuk kegiatan ini.

21. Laporan Antara Laporan Antara tidak dipersyaratkan untuk kegiatan ini.
22. Laporan Akhir Laporan Akhir (Dokumen Rancangan Detail) yang memuat
(Dokumen memuat:
Rancangan Detail ▪ Daftar Kuantitas
▪ Hitungan Biaya
▪ Spesifikasi Teknis
▪ Rancangan Konseptual SMKK
▪ Time Schedule Rencana Pekerjaan Konstruksi
▪ Perhitungan TKDN
▪ Gambar Desain
▪ Soft copy dokumen rancangan detil

Penyedia jasa melakukan pemaparan hasil Laporan Rancangan


Detail.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) rangkap
buku laporan dan Hardisk (jika diperlukan).

Hal-Hal Lain
23. Pedoman - Kontrak Perencanaan Konsultan;
Pengumpulan - Rencana Mutu Kontrak Konsultan yang bersangkutan
Data Lapangan

24. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada direksi pekerjaan.

Tanjungpinang, Januari 2024


Ditetapkan oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN BIDANG CIPTAKARYA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KOTA TANJUNGPINANG

HENDRO SULISTIYO, ST
NIP. 19770514 200902 1 003

Anda mungkin juga menyukai