Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

NAMA PEKERJAAN :

PERENCANAAN INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SURYA ( PLTS )

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN ANGGARAN 2023


KERANGKA ACUAN KERJA
PERENCANAAN INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ( PLTS )

PENDAHULUAN

1. LATAR : Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Povinsi Jawa Timur adalah
BELAKANG mempunyai tugas melaksanakan kewenangan di bidang
perhubungan dalam arti merumuskan kebijaksanaan,
mengkoordinasikan, membina, mengatur dan mengendalikan
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan,
pelayanan publik, perizinan, retribusi, standarisasi pelayanan,
pengelolaan data dan informasi, pencegahan dan
penanggulangan kecelakaan, penyelenggaraan edukasi dan
sosialisasi peraturan perundang–undangan dan program
keselamatan bidang perhubungan, pelaksanaan manajemen dan
rekayasa lalu lintas, pengaturan dan pengendalian lalu lintas,
patroli dan pengawalan bidang lalu lintas dan angkutan jalan,
pemeriksaan persyaratan teknis dan kelaikan sarana dan
prasarana perhubungan, pembinaan disiplin, serta pelaksanaan
penyidikan dan penegakan hukum di bidang perhubungan.

Dalam usaha untuk meningkatkan tugas kinerja dan pelayanan


Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, maka dibutuhkan
sarana dan prasarana yang memadai demi kelancaran terhadap
proses pelayanan internal maupun eksternal. Oleh sebab itu
kebutuhan Akan Pemeliharaan design Interior sangat diperlukan
untuk Kenyamanan dan kelancaran bagi pegawai dan Dari latar
belakang tersebut diatas maka Dinas terkait perlu melaksanakan
kegiatan Perencanaan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
( PLTS ).

2. MAKSUD DAN : a. Maksud pengadaan


TUJUAN • Merancang Perencanaan Instalasi Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) dengan konsep yang sesuai
kebutuhan dan berorientasi kenyamanan dalam
pelayanan meliputi gambar rencana dan detailnya.
• Membuat dokumen perencanaan mengenai kebutuhan
Perencanaan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS).
• Sebagai acuan bagi perencana dan pelaksana kontruksi
tahapan Perencanaan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga
Surya ( PLTS )
b. Tujuan pengadaan
• Tersusunnya konsep desain Perencanaan Instalasi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

3. SASARAN : • Tersusunnya perencanaan dan estimasi harga


Perencanaan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS).

• Tersedianya gambar dan file softcopy Perencanaan


Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

4. LOKASI : Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur


KEGIATAN
Jl. A. Yani 268 Surabaya
5. SUMBER : Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Tahun
PENDANAAN Anggaran 2023.

6. NAMA DAN : Nama Pejabat Pembuat Komitmen :


ORGANISASI
ANITA KHOIRUNNISA’, S.H.
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN Satuan Kerja :

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR

DATA PENUNJANG
7. DATA DASAR : Pengguna jasa tidak menyediakan data maupun fasilitas
penunjang kepada penyedia jasa (konsultan perencana) untuk
kegiatan ini. Kebutuhan data dan fasilitas penunjang untuk
pelaksanaan kegiatan disiapkan oleh penyedia jasa (konsultan
perencana) sesuai kebutuhan, dan dimasukkan sebagai bagian
dari rencana biaya (cost proposal) dalam dokumen penawaran
konsultan.

8. STANDAR TEKNIS : Standar teknis yang digunakan adalah standar teknis dari Dirjen
Bina Marga, Kementrian PU Republik Indonesia dan SNI.
9. STUDI-STUDI : Sebagai bahan untuk mempelajari pekerjaan yang akan
TERDAHULU dilaksanakan bila diperlukan untuk melakukan studi – studi
terdahulu sebagai pertimbangan, perbandingan serta
pembelajaran untuk mendapatkan hasil karya perencanaan yang
maksimal dan sesuai dengan keinginan dari pengguna jasa (user).
10. REFERENSI : 1. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang
HUKUM pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.

2. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :


45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang pedoman
teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
3. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan
(PUPBB) N0. 3756
4. Surat Keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : KEP.174/MEN/86
No.104/KPTS/1986 Tanggal 4 Maret 1986 Tentang :
Keselamatan dan Sosial Kerja pada tempat kegiatan
Konstruksi.
RUANG LINGKUP
11. LINGKUP : a. Ruang lingkup pekerjaan
KEGIATAN
Tahapan Pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini antara
lain:
1. Persiapan antara tahap tim konsultan terdiri dari tenaga
ahli yang mencakup multi disiplin yang berkompeten
dalam bidangnya, memiliki wawasan serta menghayati
betul tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan
perencanaan.
2. Survey, output yang dihasilkan dari pelaksanaan survey
ini adalah keadaan ekstisting yang akan dipelihara secara
rutin tiap item pekerjaan yang memang perlu untuk di
rawat dan dipelihara supaya kembali terliat normal
seperti sedia kala.

3. Perencanaan Teknis Awal, Perencanaan awal adalah hasil


analisis berdasarkan hasil survey lapangan, termasuk
konsep penataan yang diajukan, serta beberapa sasaran
pekerjaan yang dihasilkan/ yang paling baik untuk dapat
dilaksanakan.
4. Perencanaan Teknis Akhir, Perencanaan teknis akhir
adalah hasil perbaikan semua hasil perencanan awal yang
terdiri atas gambar konsep terpadu, penataan pekerjaan,
gambar teknis perencanaan. Secara umum, metode
dalam rancangan kerja yang akan dilaksanakan untuk
pekerjaan Rehabilitasi Rutin Kantor Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Timur meliputi beberapa tahap kegiatan,
yaitu:
• Persiapan
• Pengumpulan Data Lapangan
• Analisa Data Lapangan

• Perencanaan Teknis
• Penggambaran

1. Persiapan

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk


mengenali lingkup pekerjaan dan kondisi lapangan berikut
permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder
(desk study) Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya:

• menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan


survey
• pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan
waktu yang disediakan
2. Tahapan Pengumpulan Data Lapangan (Survey)
Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah
melakukan survey pendahuluan, yang kemudian diikuti
dengan pelaksanaan survey detail.
• Survey Pendahuluan
Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah
untuk melakukan peninjauan awal terhadap lokasi pekerjaan
dan pengumpulan data-data sekunder untuk dipergunakan
dalam pelakasanaan detail survey dan mengumpulkan data
lainnya untuk melengkapi data survey detail dan kebutuhan
desain, kegiatan yang dilakukan antara lain:
• Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi
terkait di daerah sehubungan dengan dilaksanakan
survey.

• Mengumpulkan informasi mengenai lokasi terpilih.


• Peninjauan lokasi menidentifikasi dan menginventarisasi
kondisi dan permasalahan-permasalahan yang ada.
• Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai
kerusakan kerusakan yang terjadi dilapangan.
• Pembuatan foto dokumentasi lapangan
3. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis
pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah
menganalisis dan menyusun rencana teknis dari data
lapangan yang dihasilkan dalam kegiatan survey
pendahuluan. Kegiatan menganalisa serta merencanakan:
• Kondisi kerusakan ringan sampai parah yang memang
sangat perlu untuk segera dibenahi.
4. Penggambaran
Pembuatan gambar rencana selegkapnya dilakukan setelah
draf perencanaan mendapat persetujuan dari pengguna jasa
dengan mencantumkan koreksi- koreksi dan saran-saran yang
diberikan oleh pengguna jasa.
5. Lokasi pekerjaan.
Dinas Perhubungan Jalan A. Yani No. 268 Surabaya Provinsi
Jawa Timur.

12. KELUARAN : Dari hasil kegiatan ini, hasil yg didapat adalah dokumen yang
terdiri dari:

• gambar rencana penataan kawasan;


• gambar-gambar perspektif sesuai keperluan. Efektif dan
efisien sesuai keperluan.
Adapun sistem pelaporan pekerjaan Perencanaan Instalasi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terdiri atas:
• laporan pedahuluan, berisi mengenai latar belakang,
metoda, pendekatan, konsep penataan kawasan, jadwal
dan rencana kerja kosultan, serta hasil survey lapangan.
• laporan antara, berisi mengenai hasil penataan kawasan,
dan perencanaan awal penataan kawasan.

• laporan akhir, terdiri atas :


 gambar perspektif penataan kawasan
 gambar peta lokasi,
 gambar rencana blok plan setiap Jaringan

 gambar lingkungan,
13. PERALATAN, : Pengguna jasa tidak menyediakan peralatan, material, personel
MATERIAL, maupun fasilitas penunjang kepada penyedia jasa (konsultan
PERSONIL DARI perencana) untuk kegiatan ini.
PPK
14. PERALATAN DAN : Kebutuhan peralatan, material, personel dan fasilitas penunjang
MATERIAL DARI untuk pelaksanaan kegiatan disiapkan oleh penyedia jasa
PENYEDIA (konsultan perencana) sesuai kebutuhan, dan dimasukkan
sebagai bagian dari rencana biaya (cost proposal) dalam
dokumen penawaran konsultan.

15. LINGKUP : 1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional


KEWENANGAN atas jasa perencanaan yang berlaku dilandasi pasal 11
PENYEDIA Undang-undang Nomor 18 tentang Jasa Konstruksi.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal
sebagai berikut:

a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi


persyaratan standar hasil karya perencanaan yang
berlaku mekanisme pertanggungan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

16. JANGKA WAKTU : Jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut yaitu selama 45
PENYELESAIAN
( Empat Puluh Lima ) hari kalender.
PEKERJAAN

17. KUALIFIKASI : 1. Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih
PENYEDIA berlaku
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan kualifikasi
Usaha Kecil, klasifikasi bidang usaha Perencana Arsitektur

18. KEBUTUHAN : 1. Team leader


PERSONIL
Pendidikan minimal S-1, Pengalaman kerja sekurangnya, 1
(satu) tahun dalam bidangnya dan mempunyai sertifikat
tenaga ahli.
2. Operator Komputer
Pendidikan minimal SMK/SMA, Pengalaman Minimal 1 (satu)
tahun
19. LAPORAN : 1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat :
latar belakang, metoda, pendekatan, konsep penataan
kawasan, jadwal dan rencana kerja kosultan, serta hasil
survey lapangan. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya: 25 (dua puluh lima) hari kerja sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

2. Laporan Akhir
Laporan akhir memuat :
• Gambar perspektif : penataan kawasan dan rencana.
• Estimasi harga secara keseluruhan dan per item.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 45 (empat puluh


lima) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku
laporan dan cakram padat (compact disc) (jika diperlukan).

HAL-HAL LAIN
20. ALIH : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
PENGETAHUAN menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personel proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen.

Surabaya, Februari 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


SEKRETARIAT

ANITA KHOIRUNNISA’, S.H.


NIP. 19770524 200801 2 009

Anda mungkin juga menyukai