Kata kunci: Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kompetensi sosial guru dalam
Kompetensi Sosial Guru; prpses pembelajaran sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang berbeda-
Motivasi Belajar; Siswa beda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang
bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kompetensi Sosial Guru dengan
Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Gugus III. Data hasil penelitian diperoleh
dengan membagikan angket kepada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi sosial guru dengan
motivasi belajar siswa SD Gugus III dengan nilai t hitung (5,19287) lebih besar
(>) nilai t tabel (1,65694) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial guru akan
berdampak terhadap motivasi belajar siswa. Dari kesimpulan tersebut, maka
dampak yang dihasilkan dari penelitian ini diketahui bahwa kompetensi sosial
guru akan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Abstract
Keywords: The problem in this study is the lack of teacher social competence in the learning
teacher’s social process so that students have different learning motivations. This research is a
competence, learning correlational quantitative research that aims to determine the relationship
motivation, student between teacher social competence and learning motivation of fifth grade
students in SD Cluster III. The research data were obtained by distributing
questionnaires to students. The results showed that there was a significant
relationship between the teacher's social competence and the learning
motivation of elementary school students Gugus III with a value (5.19287)
greater (>) value (1.65694) which means H0 is rejected and H1 is accepted.
Based on the results of the study, it can be concluded that the social competence
of teachers will have an impact on students' learning motivation. From these
conclusions, the impact resulting from this study is known that the teacher's
social competence will increase student learning motivation.
417
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
418
Vol, 1. No, 3. Tahun 2022
dengan harmonis, sehingga hubungan saling dalam pembelajaran. Selain itu, faktor yang
menguntungkan antara sekolah dan memengaruhi motivasi siswa yaitu cara guru
masyarakat dapat berjalan secara sinergis. berinteraksi dengan siswa baik dari perlakuan
Kompetensi sosial perlu dibangun beriringan maupun perkataan.
dengan kemampuan guru dalam Hal ini sejalan dengan penelitian
berkomunikasi, bekerjasama, bergaul Ardianti (2012) tentang hubungan
simpatik dan mempunyai jiwa yang kompetensi sosial guru dengan motivasi
menyenangkan. belajar pada Madrasah Aliyah Pekanbaru
Guru harus memiliki kompetensi bahwa terdapat hubungan signifikan yang
sosial dalam mengajar, karena guru harus positif antara kompetensi sosial dan motivasi
membangun hubungan yang baik, dengan belajar, dan semakin tinggi kompetensi sosial
memberikan perhatian, nasehat dan guru maka motivasi belajar siswa juga
masukan-masukan yang positif dalam semakin tinggi. Hasil penelitian yang serupa
mengembangkan motivasi belajar siswa. oleh Wardani (2018) pada kelas XI Jurusan
Motivasi adalah kondisi yang mendorong Akuntasi SMK Negeri 7 Pontianak bahwa
seseorang untuk melakukan sesuatu untuk kompetensi sosial guru memberikan
mencapai tujuan tertentu. Hal ini dipertegas pengaruh yang positif terhadap motivasi
oleh: Hani Handoko (2017) motivasi adalah belajar siswa. Siswa senang diberikan
keadaaan pribadi seseorang yang mendorong kesempatan dalam mengemukakan pendapat,
keinginan individu untuk melakukan perhatian dari guru jika kesulitan dalam
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. pembelajaran, empati terhadap masalah yang
Sedangkan motivasi belajar merupakan dihadapi siswa sehingga kompetensi sosial
aktivitas yang lahir dalam diri peserta didik yang tinggi maka motivasi belajar siswa juga
untuk melakukan sesuatu dalam kaitannya tinggi.
dengan pencapaian tujuan (Wahab, 2015, h. Tujuan dari penelitian ini untuk
120) mengetahui ada tidaknya hubungan yang
Sardiman (2011) mendefinisikan signifikan antara Kompetensi Sosial Guru
bahwa ”Motivasi dapat dikatakan sebagai dengan motivasi belajar siswa Gugus III
serangkaian usaha untuk menyediakan Kecamatan Tanete Riattang Timur.
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang Berdasarkan tujuan tersebut, dirumuskan
itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila hipotesis dari penelitian ini yaitu tidak ada
ia tidak suka maka akan berusaha hubungan yang signifikan antara Kompetensi
meniadakan perasaan tidak suka itu” (h. 75). Sosial Guru dengan motivasi belajar siswa
Sebagaimana yang dinyatakan oleh MC Gugus III Kecamatan Tanete Riattang Timur
Donald (Djamarah, 2020) bahwa dan ada hubungan yang signifikan antara
“Motivation is a energy change within the Kompetensi Sosial Guru dengan motivasi
person characterizet by affective arousal and belajar siswa Gugus III Kecamatan Tanete
anticipatory goal reactions”. Motivasi adalah Riattang Timur.
suatu perubahan energi di dalam diri Berdasarkan uraian-uraian yang
seseorang yang ditandai dengan timbulnya telah dikemukakan, maka peneliti tertarik
afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. untuk melakukan penelitian dengan judul
Berdasarkan hasil wawancara yang “Hubungan Kompetensi Sosial Guru dengan
telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 25 Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Gugus III
Januari 2021 dengan narasumber beberapa Kecematan Tanete Riattang Timur
siswa dan guru di SD Gugus III Kecamatan Kabupaten Bone”.
Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone.
Diketahui bahwa salah satu faktor lemahnya METODE PENELITIAN
motivasi belajar siswa adalah peran guru Penelitian ini menggunakan
dalam memotivasi siswa. Guru sebagai pendekatan kuantitatif, jenis korelasi.
individu sosial tidak hanya bertujuan untuk Penelitian korelasi atau korelasional
menuntaskan pembelajaran tetapi juga merupakan suatu penelitian untuk
kepedulian, empati, bersikap adil, terhadap mengetahui hubungan dan tingkat hubungan
masalah yang dihadapi siswa khususnya antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya
419
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
420
Vol, 1. No, 3. Tahun 2022
Setelah dikonsultasikan dengan tabel dari empat alternatif jawaban yaitu selalu,
2 di atas, maka diperoleh bahwa kompetensi sering, kadang-kadang, dan tidak pernah
sosial guru berada pada kategori sangat baik dengan urutan skor 1-4, sehingga
karena terletak pada rentang 80% - 100%. kemungkinan skor tertinggi yang bisa dicapai
responden yaitu 4 x 20 = 80 dan dan skor
Motivasi Belajar Siswa terendah yaitu 1 x 20= 20.
Data motivasi belajar siswa diperoleh Sebelum diadakan analisis rata-rata
melalui angket yang dibagikan kepada 129 dan analisis persentase, terlebih dahulu
siswa yang menjadi responden dengan dibuat tabel distribusi frekuensi untuk
jumlah pernyataan sebanyak 20 butir terdiri memudahkan dalam perhitungannya. Adapun
tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.
421
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
422
Vol, 1. No, 3. Tahun 2022
423
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
424
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
425