Anda di halaman 1dari 111

Nama : Istiqomah Widyawati

PTK ID : 7000116735
Kelas : MIPA 1
UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL
MATA KULIAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Soal:
Merancang pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan studi kasus yang ditemui di tempat PPL
Tuliskan unsur-unsur diferensiasi secara jelas dalam rancangan pembelajaran yang disusun.
Jawab:
a. Hasil Studi Kasus
Studi kasus yang ditemui di Fase E5 SMA Negeri 4 Surakarta adalah guru belum
melakukan tes diagnostik (kognitif maupun non kognitif) kepada peserta didik sehingga
guru tidak memiliki data kesiapan belajar atau kemampuan awal peserta didik, minat
maupun gaya belajar peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara
ceramah, tanya jawab dan presentasi. Guru menggunakan buku paket dalam pelaksanaan
pembelajaran. Pembentukan kelompok dilakukan secara acak. Selain itu, peserta didik
kurang memiliki motivasi dalam belajar, peserta didik kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran (baik ketika menjawab pertanyaan maupun bertanya) bahkan ketika
berdiskusi dengan teman kelompoknya terdapat anggota kelompok yang justru sibuk
bermain game.
b. Solusi
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada peserta didik Fase
E5 di SMA Negeri 4 Surakarta adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi. Sebelum pembelajaran (pertemuan pertama pada materi baru) dilakukan
tes diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, hasil tes diagnostik
digunakan untuk memetakan peserta didik atau digunakan untuk pembentukan kelompok
saat kegiatan diskusi. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran tidak hanya memanfaatkan
buku, melakinkan dapat memanfaatkan video-video dari youtube, e-book, gambar-gambar
dan lain-lain sehingga lebih menarik dan tidak membosankan.
Untuk mengatasi permasalahan peserta didik yang tidak fokus dalam berdiskusi dan
justru sibuk bermain game adalah mengintegrasikan game pada proses pembelajaran.
Proses pembelajaran dengan mengintegrasikan game termuat pada modul ajar pertemuan
2. Dengan begitu, diharapkan seluruh anggota kelompok memberikan kontribusi bagi
kelompoknya. Kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan game dapat meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas siswa. Selain itu, untuk meningkatkan keaktifan peserta didik
agar bertanya dan menjawab pertanyaan adalah dengan memberikan pertanyaan pematik
serta memberikan reward berupa tambahan poin bagi peserta didik yang berani bertanya
maupun menjawab pertanyaan.
Berikut merupakan hasil dari tes diagnostik kemampuan awal peserta didik yang
dilakukan pada pertemuan 1 untuk pembentukan kelompok. Tes diagnostik untuk
mengukur kemampuan awal peserta didik ini dilakukan dengan cara memberikan 10 soal
pilihan ganda terkait materi ekosistem. Hasil pembentukan kelompok ini dapat digunakan
untuk petemuan 2 dan 3. Asesmen tes diagnostik terlampir pada modul ajar pertemuan 2.
Nilai Nama Siswa Kelompok
100 Rafi Althaf Widyadhana 1
100 Salma Salsabila 2
100 Falisha Candra Sanari 3
100 Fathan Asmam Maulana Okta 4
100 Zalfa Gita Fa’adillah 5
100 Raffi Abhyasa Saputra 6
90 Arvendo Rizky Saktyawan 1
90 Muhammad Rafa Risyan Syahputra 2
90 Muhammad Kale Avyandro 3
90 Muhammad Dimas Syakim 4
80 Hana Yumna Setyarajni 5
80 Fathya Maulida 6
80 Muhammad Dhandy Dewanto 1
80 Fidiya Zalfa 2
80 Calista Putri Fatimaheswari 3
70 Friska Alzena Nafisa Azizah 4
70 Raynasywa Anugrah 5
70 Muhammad Jibril Mahendra Akbar 6
70 Raisyah Zalsy 1
70 Arif Ali Rahman 2
60 Annisa Pratiwi 3
60 Raden Rara Sekar Gandes Gantari 4
60 Desfita Dwi Paramita 5
60 Tania Naffa Azilla 6
60 Khayara Aulia Difa 1
60 Intan Nuraini 2
60 Alhanif Mushaddaq Dehan putra 3
60 Azwa Setia Intana 4
50 Galih Satya Prakosa 5
50 Tata Permatasari 6
50 Arjuna Rantau Wiratama 1
50 Muhammad Bintang Firdausi 2
40 Azzahra Nayla Efendi 3
40 Annisa Putri Yuanita 4
40 Ayla Najwa Faza 5
30 Raden Ajeng Ken 6

c. Unsur Diferensiasi dalam Rancangan Pembelajaran


1. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses dilakukan dengan memanfaatkan hasil tes diagnostik yang
dilakukan pada pertemuan 1 untuk membentuk kelompok. Pembentukan kelompok
dilakukan secara heterogen yang mana setiap kelompok terdiri dari peserta didik yang
memiliki kemampuan kognitif yang tinggi, sedang dan rendah. Dengan adanya
pembentukan kelompok yang heterogen ini proses scaffolding dapat berjalan dengan
baik.
2. Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten dilakukan dengan cara memberikan konten atau materi yang
berbeda untuk setiap kelompok. Selain itu, dapat memberikan konten yang kepada
peserta didik melalui gambar, video dari youtube maupun bahan bacaan e-book.
Contohnya:
Pada pertemuan 2, saya memberikan konten yang berbeda kepada peserta didik.
Selain itu saya juga memberikan tambahan referensi berupa teks dan video pada
masing-masing materi yang terlampir pada LKPD. Berikut merupakan link game yang
digunakan dalam pembelajaran pertemuan 2:
• Kelompok 1 dan 2 bermain game rantai makanan pada ekosistem hutan. Link:
https://toybox.tools.bbc.co.uk/activities/id/g6klkqfxx1/exitGameUrl/https%3A
%2F%2Fwww.bbc.co.uk%2Fbitesize%2Ftopics%2Fz6wwxnb%2Farticles%2Fz
sphrwx/palette/colour-palette-7/language/en-GB/project/blocks-bitesize
• Kelompok 3 dan 4 bermain game rantai makanan pada ekosistem tundra. Link:
https://toybox.tools.bbc.co.uk/activities/id/grky46pws5/exitGameUrl/https%3A
%2F%2Fwww.bbc.co.uk%2Fbitesize%2Ftopics%2Fz6wwxnb%2Farticles%2Fz
cgbjty/palette/colour-palette-7/language/en-GB/project/blocks-bitesize
• Kelompok 5 dan 6 bermain game rantai makanan pada ekosistem savana. Link:
https://toybox.tools.bbc.co.uk/activities/id/gm2zlfh9hq/exitGameUrl/https%3A
%2F%2Fwww.bbc.co.uk%2Fbitesize%2Ftopics%2Fz6wwxnb%2Farticles%2Fz
93vdxs/palette/colour-palette-7/language/en-GB/project/blocks-bitesize
Pada pertemuan 3, saya memberikan konten yang berbeda kepada peserta didik
yaitu: kelompok 1 dan 2 membahas siklus karbon, kelompok 3 dan 4 membahas siklus
nitrogen, kelompok 5 membahas siklus fosfor dan kelompok 6 membahas siklus
sulfur. Pada LKPD masing-masing kelompok sudah tersedia referensi gambar, video
youtube untuk mebantu menjawab pertanyaan yang ada di LKPD. Selain itu, saya juga
memberikan kebebasan peserta didik untuk mencari bahan bacaan e-book.
3. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk dilakukan dengan cara memberikan tugas kepada peserta didik
untuk membuat ringkasan materi pembelajaran hari ini sesuai dengan topik yang
didapatkan dalam bentuk poster, infografis, video atau bentuk lainnya sesuai dengan
minat masing-masing peserta didik. Pada pertemuan 2 peserta didik membuat
ringkasan materi mengenai aliran energi (rantai makanan, jaring-jaring makanan dan
tingkatan trofik) sedangkan pada pertemuan 3 peserta didik membuat ringkasan materi
mengenai daur biogeokimia.
4. Diferensiasi Lingkungan Belajar
Diferensiasi lingkungan belajar dilakukan dengan cara mengatur peserta didik untuk
menempatkan diri sesuai kelompoknya dengan mengatur tata letak meja dan kursi
untuk berdiskusi.

Berikut saya lampirkan modul ajar pertemuan 2 dan 3:


Informasi Umum
A. Identitas Umum
Nama Penulis : Istiqomah Widyawati, S.Pd Fase/Semester : E/Genap
Jenjang : SMA Negeri 4 Surakarta Alokasi Waktu/ : 2 x 45 menit
Sekolah Pertemuan ke- Pertemuan 2
Elemen : a. Pemahaman Biologi
b. Keterampilan proses
Topik : Aliran Energi (Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida
ekologi)
Capaian : a. Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan
Pembelajaran menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya,
virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan
lingkungan.
b. Peserta didik memiliki kemampuan mengidentifikasi pertanyaan
dan permasalahan yang dapat diselidiki secara ilmiah,
merencanakan penyelidikan ilmiah dan melakukan langkah-
langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk
menjawab pertanyaan, memproses dan menganalisis data dan
informasi, mengevaluasi kesimpulan serta
mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh.
B. Kompetensi Awal
Pengetahuan : 1. Peserta didik telah mempelajari definisi ekosistem
dasar 2. Peserta didik telah mempelajari komponen biotik dan komponen
abiotik yang ada pada ekosistem dan dapat membedakannya
3. Peserta didik telah mempelajari interaksi yang terjadi antar
komponen ekosistem
C. Profil Pelajar Pancasila
1. Peserta didik dapat mengembangkan sikap beriman kepada tuhan yang maha esa
2. Peserta didik dapat mengembangkan sikap bergotong-royong melalui diskusi.
3. Peserta didik dapat mengembangkan sikap bernalar kritis dalam membedakan
komponen ekosistem dan menciptakan solusi dari permasalahan tentang bagaimana
menciptakan kesimbangan ekosistem.
4. Peserta didik mampu mengembangakan sikap kreatif dalam membuat poster daur
biogeokimia.
D. Sarana dan Prasarana
Media, : • Komputer/Laptop/Smartphone • Buku Paket
Bahan dan • Projector/LCD • LKPD
Alat • Koneksi Internet/WIFI • PPT
• Papan tulis, spidol, penghapus • Video youtube:
https://youtu.be/9bQNR
VyI4I0
Lingkungan : • Ruang Kelas
Belajar
E. Target Peserta didik
Kategori : Peserta didik regular: tidak memiliki kesulitan dalam memahami
materi ajar.
Jumlah : 36 peserta didik
F. Model, Metode Pembelajaran
Model : Discovey Learning
Metode : Ceramah interaktif, diskusi, presentasi, tanya jawab

Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
• Melalui kegiatan observasi di lingkungan sekolah dan diskusi kelompok (C, PK),
peserta didik (A) mampu mengidentifikasi (B, C1) komponen-komponen
ekosistem dengan tepat dan percaya diri (D).
• Melalui kegiatan observasi di lingkungan sekolah dan diskusi kelompok (C, PK),
peserta didik (A) mampu membedakan (B, C2) komponen biotik dan abiotik
dalam ekosistem dengan tepat dan percaya diri (D).
• Melalui kegiatan observasi di lingkungan sekolah dan diskusi kelompok (C, PK),
peserta didik (A) mampu menentukan (B, C3) interaksi antar komponen
eksositem dengan tepat dan percaya diri (D).
Pertemuan 2:
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menganalisis (B, C4) aliran energi yang terjadi pada komponen ekosistem dengan
tepat (D).
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menyusun (B, C6) jaring-jaring makanan dengan tepat (D).
Pertemuan 3
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menganalisis (B, C4) siklus biogeokimia yang terjadi pada komponen ekosistem
dengan lengkap dan rinci (D).
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
membuat (B, P5) penjelasan daur biogeokimia selain daur air dalam bentuk
poster, infografis, video atau bentuk lainnya yang diunggah di media sosial
dengan kreatif dan jelas (D).
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menganalisis (B, C4) dampak yang terjadi dari permasalahan yang berkaitan
dengan ketidakseimbangan ekosistem dengan kreatif dan jelas (D).
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menciptakan (B, C6) solusi terhadap permasalahan yang berkaitan dengan
ketidakseimbangan ekosistem dengan kreatif dan jelas (D).
B. Pertanyaan Pemantik
Pertemuan 2:
Jika kalian berada di sawah, bagaimana interaksi yang terjadi antar komponen yang
terdapat pada ekosistem sawah?
C. Pemahaman Bermakna
a. Peserta didik memahami bahwa dalam suatu ekosistem, terjadi saling ketergantungan
antara produsen dan konsumen yang tampak pada peristiwa makan dan dimakan.
b. Peserta didik dapat memahami bahwa setiap organisme tidak hanya memakan atau
dimakan oleh satu macam organisme lain, namun setiap organisme dapat memakan
dalam satu tingkatan konsumen atau dari tingkatan konsumen lain di dalam
ekosistem, dan antara rantai-rantai makanan itu saling berhubungan.

D. Kegiatan Pembelajaran
Muatan Inovatif
Tahapan (TPACK, Profil Estimasi
Kegiatan Pembelajaran Pelajar Pancasila
Pembelajaran Waktu
dan 4C)
PENDAHULUAN
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam, PK 10 menit
menyapa peserta didik dan
berdo’a bersama untuk memulai
kegiatan pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran peserta PK
didik, mengkondisikan kelas
3. Guru mengadakan pretest PK
Apersepsi 4. Guru memberikan pertanyaan PCK
kepada peserta didik terkait Bernalar kritis
materi pada pertemuan Critical thinking
sebelumnya mengenai komponen Communication
ekosistem:
“Apasaja komponen-komponen
penyusun ekosistem?”
Tujuan 5. Guru menyampaikan tujuan TPK
pembelajaran pembelajaran hari ini
menggunakan power point
Motivasi 6. Guru memotivasi peserta didik PK
dengan menjelaskan bahwa
organisme satu dengan yang lain
saling ketergantungan. Energi
dari organisme satu dapat
mengalir ke organisme lain
melalui interaksi di dalam
ekosistem.
KEGIATAN INTI
Sintaks 1. 7. Guru meminta peserta didik untuk TPACK 10 menit
Stimulation mengamati video kehidupan
ekosistem savana di Afrika
Link youtube:
https://youtu.be/9bQNRVyI4I0
8. Guru memberikan stimulus PCK
berupa pertanyaan “Apa saja
peristiwa yang terjadi pada video
yang sudah kalian amati?”
9. Guru meminta peserta didik untuk PCK
menuliskan hal-hal yang Bernalar kritis
ditemukan saat mengamati video Critical thinking
kehidupan ekosistem savana di
Afrika
10. Peserta didik merumuskan CK
pertanyaan berdasarkan hasil Bernalar kritis
observasi yang telah dilakukan Critical thinking
Sintaks 2. 11. Peserta didik menentukan dan CK 5 menit
Problem menuliskan hipotesis mengenai Bernalar kritis
statment permasalahan yang ditemui Critical thinking
Sintaks 3. Data 12. Guru mengelompokkan peserta PK 15 menit
collection didik berdasarkan hasil tes
diagnostik kemampuan awal
peserta didik pada pertemuan
sebelumnya (Diferensiasi proses)
13. Guru meminta peserta didik untuk PK
menempatkan diri sesuai
kelompoknya dengan mengatur
tata letak meja dan kursi untuk
berdiskusi (Diferensiasi
lingkungan belajar)
14. Guru membagikan LKPD kepada PK
peserta didik
15. Guru meminta masing-masing TPACK
kelompok untuk bermain game
rantai makanan dari web,
kemudian menuliskan rantai
makanan yang ditemukan pada
lembar LKPD.
• Kelompok 1 dan 2 bermain
game rantai makanan pada
ekosistem hutan. Link:
https://toybox.tools.bbc.co.uk/
activities/id/g6klkqfxx1/exitG
ameUrl/https%3A%2F%2Fw
ww.bbc.co.uk%2Fbitesize%2
Ftopics%2Fz6wwxnb%2Farti
cles%2Fzsphrwx/palette/colou
r-palette-7/language/en-
GB/project/blocks-bitesize
• Kelompok 3 dan 4 bermain
game rantai makanan pada
ekosistem tundra. Link:
https://toybox.tools.bbc.co.uk/
activities/id/grky46pws5/exit
GameUrl/https%3A%2F%2F
www.bbc.co.uk%2Fbitesize%
2Ftopics%2Fz6wwxnb%2Fart
icles%2Fzcgbjty/palette/colou
r-palette-7/language/en-
GB/project/blocks-bitesize
• Kelompok 5 dan 6 bermain
game rantai makanan pada
ekosistem savana. Link:
https://toybox.tools.bbc.co.uk/
activities/id/gm2zlfh9hq/exitG
ameUrl/https%3A%2F%2Fw
ww.bbc.co.uk%2Fbitesize%2
Ftopics%2Fz6wwxnb%2Farti
cles%2Fz93vdxs/palette/colou
r-palette-7/language/en-
GB/project/blocks-bitesize
(Diferensiasi konten)
16. Guru mengarahkan setiap TPACK
kelompok untuk memahami Bernalar kritis
referensi yang sudah disediakan Bergotong
baik teks maupun video. Peserta royong
didik juga diberi kebebasan untuk Critical thinking
mencari sumber referensi sendiri. Collaboration
(Diferensiasi konten)
Sintaks 4. Data 17. Guru membimbing peserta didik PCK 15 menit
Processing berdiskusi pada masing-masing Bergotong
kelompok. royong
Bernalar kritis
Communication
Critical thinking
Collaboration
Sintaks 5. 18. Guru memberikan kesempatan PCK 20 menit
Verification kepada setiap kelompok untuk Communication
menyampaikan hasil diskusi
dengan presentasi di depan kelas
19. Guru memberikan kesempatan PCK
kepada kelompok lainnya yang Communication
tidak melakukan presentasi untuk
mengajukan pertanyaan kepada
kelompok yang melakukan
presentasi
Sintaks 6. 20. Guru membimbing peserta didik PCK 5 menit
Generalization untuk menyimpulkan terkait aliran Bernalar kritis
energi Critical thinking
21. Guru memberikan konfirmasi dan TPACK
penguatan dari hasil kesimpulan Communication
melalui powerpoint
PENUTUP
22. Guru melakukan refleksi atas TPACK 10 menit
pembelajaran yang sudah
dilakukan melalui google form.
Link:
https://forms.gle/K5ruDM3QvEJf
wswHA
23. Guru mengadakan postest PK
24. Guru memberikan tugas kepada
peserta didik untuk membuat
ringkasan materi hari ini sesuai
dengan topik yang didapatkan
dalam bentuk poster, infografis,
video atau bentuk lainnya sesuai
dengan minat masing-masing
peserta didik (Diferensiasi
produk)
25. Guru memberikan pengarahan PK
untuk pertemuan selanjutnya
26. Guru menutup pembelajaran PK
dengan berdo’a dan mengucapkan
salam

E. Asesmen
Bentuk
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
Asesmen
Diagnostik Tes kemampuan awal peserta didik melalui Sebelum pembelajaran
google form (pada pertemuan 1)
Formatif a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Selama pembelajaran
(keterampilan)
b. Rubrik penilaian presentasi (keterampilan)
c. Rubrik penilaian sikap ketika diskusi dan
tanya jawab
d. Pretest (tes pilihan ganda melalui google Awal pembelajaran
form)
e. Postest (tes pilihan ganda melalui google Akhir pembelajaran
form)
f. Refleksi melalui google form Akhir pembelajaran
Sumatif Rubrik penilaian produk (poster, video, Akhir lingkup materi
infografis dan lain-lain)
Tes essay (ulangan lingkup materi) Akhir lingkup materi
F. Refleksi Peserta Didik
No. Pertanyaan Refleksi Peserta Didik
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini? (Pilih emoticon yang
mewaliki perasaanmu)

Sedih Biasa saja Senang Sangat senang


2. Apakah kamu memahami materi pelajaran hari ini?
3. Adakah materi hari ini yang menurut kamu sulit? Jika ada, bagian mana yang menurut
kamu paling sulit dipelajari?
4. Apakah hal yang menarik dalam pembelajaran hari ini?

G. Refleksi Guru
No. Pertanyaan Refleksi Guru
1. Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan?
2. Kesulitan apa saja yang dihadapi?
3. Apakah terdapat tahapan kegiatan pembelajaran yang perlu mendapat perhatian
khusus?
4. Apakah peserta didik nampak mengikuti pembelajaran dengan gembira dan antusias?
5. Apakah semua peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran?

Surakarta, April 2023


Guru Pamong Guru Mata Pelajaran

Karjo, S.Pd. Istiqomah Widyawati, S.Pd.


NIP. 197109121995121001
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN KE-2
EKOSISTEM HUTAN
Materi: Aliran Energi (Rantai Makanan, Jaring-Jaring Makanan & Piramida Ekologi)

A. Identitas Peserta Didik


Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis aliran
energi yang terjadi pada komponen ekosistem dengan tepat
2. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menyusun jaring-
jaring makanan dengan tepat

C. Petunjuk
1. Bacalah instruksi dengan seksama!
2. Bukalah situs web game rantai makanan ekosistem hutan yang dibagikan oleh guru,
kemudian temukan rantai makanan yang ada di game tersebut!
3. Diskusikanlah secara berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah
ditentukan!
4. Tuliskan hasil diskusi pada tabel yang sudah disediakan!

D. Pertanyaan
1. Apa yang kalian ketahui tentang rantai makanan?
Jawab:

2. Tuliskan rantai makanan yang kalian temukan pada situs web game rantai makanan
ekosistem hutan! Selain dari situs web game, carilah referensi yang mendukung terkait
rantai makanan pada ekosistem hutan!
Jawab:
3. Apa yang kalian ketahui tentang jaring-jaring makanan?
Jawab:

4. Buatlah jaring-jaring makanan berdasarkan rantai makanan yang sudah kalian temukan
pada ekosistem hutan sesuai dengan hasil diskusi poin 1!
Jawab:

5. Perhatikan bacaan di bawah ini!


Peristiwa perpindahan energi terjadi melalui proses makan dan dimakan di dalam suatu
rantai makanan. Peristiwa tersebut membentuk struktur trofik. Struktur trofik terdiri
atas tingkat-tingkat trofik. Setiap tingkat trofik terdiri atas kumpulan berbagai
organisme. Pada suatu ekosistem laut terdiri dari phytoplankton, udang, ikan
berukuran sedang dan ikan hiu. Urutan posisi makhluk hidup pada piramida makanan
ekosistem laut tersebut adalah phytoplankton berperan sebagai produsen yang
menduduki trofik 1, udang berperan sebagai konsumen primer atau menduduki trofik
2, ikan berukuran sedang berperan sebagai konsumen sekunder atau menduduki trofik
3, sedangkan ikan hiu berperan sebagai konsumen tersier atau menduduki trofik 4.

Berdasarkan rantai makanan yang sudah kalian temukan pada poin 1, buatlah piramida
makanan ekosistem hutan seperti pada contoh piramida makanan ekosistem laut di
atas!
Jawab:
Tambahan Referensi Materi Ekosistem Hutan

Teks atau Bacaan Video

https://ilmugeografi.com/ilmu- https://youtu.be/WpM4_MhyE4M
bumi/ekosistem-hutan

https://rimbakita.com/rantai-makanan-di-
hutan/
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN KE-2
EKOSISTEM TUNDRA
Materi: Aliran Energi (Rantai Makanan, Jaring-Jaring Makanan & Piramida Ekologi)

A. Identitas Peserta Didik


Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis aliran
energi yang terjadi pada komponen ekosistem dengan tepat
2. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menyusun jaring-
jaring makanan dengan tepat

C. Petunjuk
1. Bacalah instruksi dengan seksama!
2. Bukalah situs web game rantai makanan ekosistem tundra yang dibagikan oleh guru,
kemudian temukan rantai makanan yang ada di game tersebut!
3. Diskusikanlah secara berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah
ditentukan!
4. Tuliskan hasil diskusi pada tabel yang sudah disediakan!

D. Pertanyaan
1. Apa yang kalian ketahui tentang rantai makanan?
Jawab:

2. Tuliskan rantai makanan yang kalian temukan pada situs web game rantai makanan
ekosistem tundra! Selain dari situs web game, carilah referensi yang mendukung
terkait rantai makanan pada ekosistem tundra!
Jawab:
3. Apa yang kalian ketahui tentang jaring-jaring makanan?
Jawab:

4. Buatlah jaring-jaring makanan berdasarkan rantai makanan yang sudah kalian temukan
pada ekosistem tundra sesuai dengan hasil diskusi poin 1!
Jawab:

5. Perhatikan bacaan di bawah ini!


Peristiwa perpindahan energi terjadi melalui proses makan dan dimakan di dalam suatu
rantai makanan. Peristiwa tersebut membentuk struktur trofik. Struktur trofik terdiri
atas tingkat-tingkat trofik. Setiap tingkat trofik terdiri atas kumpulan berbagai
organisme. Pada suatu ekosistem laut terdiri dari phytoplankton, udang, ikan
berukuran sedang dan ikan hiu. Urutan posisi makhluk hidup pada piramida makanan
ekosistem laut tersebut adalah phytoplankton berperan sebagai produsen yang
menduduki trofik 1, udang berperan sebagai konsumen primer atau menduduki trofik
2, ikan berukuran sedang berperan sebagai konsumen sekunder atau menduduki trofik
3, sedangkan ikan hiu berperan sebagai konsumen tersier atau menduduki trofik 4.

Berdasarkan rantai makanan yang sudah kalian temukan pada poin 1, buatlah piramida
makanan ekosistem tundra seperti pada contoh piramida makanan ekosistem laut di
atas!
Jawab:
Tambahan Referensi Materi Ekosistem Tundra

Teks atau Bacaan Video

https://youtu.be/OZohdj5qGn8
https://ilmugeografi.com/biogeografi/ekosistem-
tundra

https://netsains.id/ekosistem/tundra/
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN KE-2
EKOSISTEM SAVANA
Materi: Aliran Energi (Rantai Makanan, Jaring-Jaring Makanan & Piramida Ekologi)

A. Identitas Peserta Didik


Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis aliran
energi yang terjadi pada komponen ekosistem dengan tepat
2. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menyusun jaring-
jaring makanan dengan tepat

C. Petunjuk
1. Bacalah instruksi dengan seksama!
2. Bukalah situs web game rantai makanan ekosistem savana yang dibagikan oleh guru,
kemudian temukan rantai makanan yang ada di game tersebut!
3. Diskusikanlah secara berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah
ditentukan!
4. Tuliskan hasil diskusi pada tabel yang sudah disediakan!

D. Pertanyaan
1. Apa yang kalian ketahui tentang rantai makanan?
Jawab:

2. Tuliskan rantai makanan yang kalian temukan pada situs web game rantai makanan
ekosistem savana! Selain dari situs web game, carilah referensi yang mendukung
terkait rantai makanan pada ekosistem savana!
Jawab:
3. Apa yang kalian ketahui tentang jaring-jaring makanan?
Jawab:

4. Buatlah jaring-jaring makanan berdasarkan rantai makanan yang sudah kalian temukan
pada ekosistem savana sesuai dengan hasil diskusi poin 1!
Jawab:

5. Perhatikan bacaan di bawah ini!


Peristiwa perpindahan energi terjadi melalui proses makan dan dimakan di dalam suatu
rantai makanan. Peristiwa tersebut membentuk struktur trofik. Struktur trofik terdiri
atas tingkat-tingkat trofik. Setiap tingkat trofik terdiri atas kumpulan berbagai
organisme. Pada suatu ekosistem laut terdiri dari phytoplankton, udang, ikan
berukuran sedang dan ikan hiu. Urutan posisi makhluk hidup pada piramida makanan
ekosistem laut tersebut adalah phytoplankton berperan sebagai produsen yang
menduduki trofik 1, udang berperan sebagai konsumen primer atau menduduki trofik
2, ikan berukuran sedang berperan sebagai konsumen sekunder atau menduduki trofik
3, sedangkan ikan hiu berperan sebagai konsumen tersier atau menduduki trofik 4.

Berdasarkan rantai makanan yang sudah kalian temukan pada poin 1, buatlah piramida
makanan ekosistem savana seperti pada contoh piramida makanan ekosistem laut di
atas!
Jawab:
Tambahan Referensi Materi Ekosistem Savana

Teks atau Bacaan Video

https://lindungihutan.com/blog/hutan- https://youtu.be/PdAZQge9d-0
sabana/

https://materiipa.com/rantai-makanan-
ekosistem-savana
RUBRIK PENILAIAN LKPD PERTEMUAN 2
Kegiatan Penilaian
No.
Diskusi Skor Rubrik
1. Peserta didik 2 Peserta didik mampu menuliskan definisi rantai makanan
menuliskan dengan tepat
definisi rantai 1 Peserta didik kurang tepat dalam menuliskan definisi rantai
makanan makanan
0 Peserta didik salah dalam menuliskan definisi rantai
makanan
2. Peserta didik 4 Peserta didik mampu menuliskan minimal 4 rantai makanan
menemukan Peserta didik mampu menuliskan 3 rantai makanan
rantai makanan 3
setelah bermain 2 Peserta didik mampu menuliskan 2 rantai makanan
game rantai
1 Peserta didik mampu menuliskan 1 rantai makanan
makanan pada
suatu ekosistem Peserta didik tidak mampu menuliskan rantai makanan
0
dengan benar
3. Peserta didik 2 Peserta didik mampu menuliskan definisi jaring-jaring
menuliskan makanan dengan tepat
definisi jaring- 1 Peserta didik kurang tepat dalam menuliskan definisi
jaring makanan jaring-jaring makanan
0 Peserta didik salah dalam menuliskan definisi jaring-jaring
makanan
4. Peserta didik Peserta didik mampu menyusun jaring-jaring makanan
menyusun jaring- 4 dengan melibatkan semua organisme yang ditemui ketika
jaring makanan menyusun rantai makanan
berdasarkan Peserta didik mampu menyusun jaring-jaring makanan,
rantai makanan namun terdapat 1 organisme yang ditemui ketika menyusun
yang telah dibuat 3
rantai makanan tidak dimasukkan dalam menyusun jaring-
jaring makanan
Peserta didik mampu menyusun jaring-jaring makanan,
namun terdapat 2 organisme yang ditemui ketika menyusun
2
rantai makanan tidak dimasukkan dalam menyusun jaring-
jaring makanan
Peserta didik mampu menyusun jaring-jaring makanan,
namun terdapat 3 atau lebih organisme yang ditemui ketika
1
menyusun rantai makanan tidak dimasukkan dalam
menyusun jaring-jaring makanan
Peserta didik tidak mampu menyusun jaring-jaring dengan
0
benar
5. Peserta didik Peserta didik mampu membuat piramida ekosistem (hutan/
membuat 4 tundra/ savana) dan mampu menentukan seluruh peranan
piramida organisme pada setiap tingkatan trofiknya.
ekosistem (hutan/ Peserta didik mampu membuat piramida ekosistem (hutan/
tundra/ savana) tundra/ savana) namun dalam menentukan peranan
3
organisme pada setiap tingkatan trofiknya terdapat 1
peranan yang salah
Peserta didik mampu membuat piramida ekosistem (hutan/
tundra/ savana) namun dalam menentukan peranan
2
organisme pada setiap tingkatan trofiknya terdapat 2
peranan yang salah
Peserta didik mampu membuat piramida ekosistem (hutan/
tundra/ savana) namun dalam menentukan peranan
1
organisme pada setiap tingkatan trofiknya terdapat 3
peranan yang salah
Peserta didik tidak mampu membuat piramida ekosistem
0 (hutan/ tundra/ savana) dan tidak mampu menentukan
peranan organisme pada setiap tingkatan trofiknya.

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
Nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
Penilaian Keterampilan
Lembar Penilaian Keterampilan (Presentasi)
Aspek yang Dinilai
Kebenaran Jumlah
Kel Anggota Kelompok Penyampaian Penyajian
Substansi Skor
Materi Materi
Materi
1 Rafi Althaf Widyadhana
Arvendo Rizky S
Muhammad Dhandy D
Raisyah Zalsy
Khayara Aulia Difa
Arjuna Rantau Wiratama
2 Salma Salsabila
Muhammad Rafa R S
Fidiya Zalfa
Arif Ali Rahman
Intan Nuraini
Muhammad Bintang F
3 Falisha Candra Sanari
Muhammad Kale A
Calista Putri F
Annisa Pratiwi
Alhanif Mushaddaq D P
Azzahra Nayla Efendi
4 Fathan Asmam M O
Muhammad Dimas S
Friska Alzena Nafisa A
Raden Rara Sekar G G
Azwa Setia Intana
Annisa Putri Yuanita
5 Zalfa Gita Fa’adillah
Hana Yumna Setyarajni
Raynasywa Anugrah
Desfita Dwi Paramita
Galih Satya Prakosa
Ayla Najwa Faza Ardian
6 Raffi Abhyasa Saputra
Fathya Maulida
Muhammad Jibril M A
Tania Naffa Azilla
Tata Permatasari
Raden Ajeng Ken A
Rubrik Penilaian Keterampilan (Presentasi)
No Indikator Keterangan
1 Aspek: Penyampaian Materi Skor 4: memenuhi 3 indikator
• Menggunakan bahasa indonesia Skor 3: memenuhi 2 indikator
yang baik dan benar Skor 2: memenuhi 1 indikator
• Komunikatif Skor 1: tidak satupun indikator terpenuhi
• Lancar
2 Aspek: Penyajian Materi Skor 4: memenuhi 3 indikator
• Penyajian materi mudah dipahami Skor 3: memenuhi 2 indikator
• Penyajian materi sistematis Skor 2: memenuhi 1 indikator
• Penyajian materi tersusun rapi Skor 1: tidak satupun indikator terpenuhi
3 Aspek: Kebenaran Substansi Materi Skor 4: memenuhi 3 indikator
• Substansi materi sesuai dengan Skor 3: memenuhi 2 indikator
konsep Skor 2: memenuhi 1 indikator
• Substansi materi berisi teori yang Skor 1: tidak satupun indikator terpenuhi
benar
• Sumber yang digunakan valid

Penilaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (12)

Rentangkan angka Rubrik penilaian Kategori


85 – 100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang
Penilaian Sikap
Lembar Penilaian Sikap (Diskusi dan Tanya Jawab)
Aspek yang Dinilai Jumlah
Kel Anggota Kelompok
Gotong Royong Bernalar Kritis Skor
1 Rafi Althaf Widyadhana
Arvendo Rizky S
Muhammad Dhandy D
Raisyah Zalsy
Khayara Aulia Difa
Arjuna Rantau Wiratama
2 Salma Salsabila
Muhammad Rafa R S
Fidiya Zalfa
Arif Ali Rahman
Intan Nuraini
Muhammad Bintang F
3 Falisha Candra Sanari
Muhammad Kale A
Calista Putri F
Annisa Pratiwi
Alhanif Mushaddaq D P
Azzahra Nayla Efendi
4 Fathan Asmam M O
Muhammad Dimas S
Friska Alzena Nafisa A
Raden Rara Sekar G G
Azwa Setia Intana
Annisa Putri Yuanita
5 Zalfa Gita Fa’adillah
Hana Yumna Setyarajni
Raynasywa Anugrah
Desfita Dwi Paramita
Galih Satya Prakosa
Ayla Najwa Faza Ardian
6 Raffi Abhyasa Saputra
Fathya Maulida
Muhammad Jibril M A
Tania Naffa Azilla
Tata Permatasari
Raden Ajeng Ken A
Rubrik Penilaian Sikap
No Indikator Keterangan
1 Aspek: Gotong Royong Skor 4: memenuhi 4 indikator
• Terlibat aktif dalam membangun tim dan Skor 3: memenuhi 3 indikator
mengelola kerja sama (diskusi) Skor 2: memenuhi 2 indikator
• Mengerjakan tugas kelompok sesuai pembagian Skor 1: memenuhi 1 indikator
tugas yang disepakati kelompok Skor 0: tidak satupun indikator
• Ikut mencari jawavan dari pertanyaan yang terpenuhi
disajikan dalam lembar diskusi
• Tidak mengganggu teman yang sedang
berdiskusi
2 Aspek: Bernalar Kritis Skor 4: memenuhi 4 indikator
• Mengajukan pertanyaan sesuai permasalahan Skor 3: memenuhi 3 indikator
atautopik yang sedang dibahas secara kritis Skor 2: memenuhi 2 indikator
• Memberikan tanggapan yang logis Skor 1: memenuhi 1 indikator
• Menyajikan data berupa fakta (disertai sumber) Skor 0: tidak satupun indikator
• Mampu menarik kesimpulan terpenuhi

Penilaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (8)

Rentangkan angka Rubrik penilaian Kategori


85 – 100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang
Penilaian Produk
Lembar Penilaian Produk
Aspek yang Dinilai Jumlah
Kel Anggota Kelompok
Desain Isi Konsep/Teori Referensi Skor
1 Rafi Althaf Widyadhana
Arvendo Rizky S
Muhammad Dhandy D
Raisyah Zalsy
Khayara Aulia Difa
Arjuna Rantau Wiratama
2 Salma Salsabila
Muhammad Rafa R S
Fidiya Zalfa
Arif Ali Rahman
Intan Nuraini
Muhammad Bintang F
3 Falisha Candra Sanari
Muhammad Kale A
Calista Putri F
Annisa Pratiwi
Alhanif Mushaddaq D P
Azzahra Nayla Efendi
4 Fathan Asmam M O
Muhammad Dimas S
Friska Alzena Nafisa A
Raden Rara Sekar G G
Azwa Setia Intana
Annisa Putri Yuanita
5 Zalfa Gita Fa’adillah
Hana Yumna Setyarajni
Raynasywa Anugrah
Desfita Dwi Paramita
Galih Satya Prakosa
Ayla Najwa Faza Ardian
6 Raffi Abhyasa Saputra
Fathya Maulida
Muhammad Jibril M A
Tania Naffa Azilla
Tata Permatasari
Raden Ajeng Ken A
Rubrik Penilaian Produk
Aspek/kategori/
4 3 2 1
kriteria
Desain Warna menarik, Dua kriteria Hanya salah Warna, ukuran
ukuran elemen desain satu kriteria elemen
penyusun terpenuhi desain yang penyusun,
proporsional, terpenuhi pusat perhatian
pesan yang ingin tidak terpenuhi
disampaikan
menjadi pusat
perhatian (ketiga
kriteria
terpenuhi)
Isi Isi informasi Dua dari Hanya salah Seluruh
singkat, padat, kriteria isi satu kriteria isi kriteria tidak
jelas dipenuhi dipenuhi terpenuhi
keterbacaannya
Konsep/ teori Sangat sesuai
Sesuai dengan Tidak sesuai Tidak
dengan konsep konsep dengan konsep mencantumkan
unsur konsep
Referensi Mencantumkan 3 Mencantumkan Mencantumkan Tidak
sumber referensi 2 referensi 1 referensi mencantumkan
bacaan bacaan bacaan referensi
bacaan

Penilaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (16)

Rentangkan angka Rubrik penilaian Kategori


85 – 100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang
LAMPIRAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
A. Rencana Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memperoleh hasil tes sumatif 90 atau
lebih. Pengayaan berupa pengembangan materi yang telah dipelajari peserta didik dengan
mencermati video mengenai suksesi. Selanjutnya, peserta didik mencatat proses suksesi
primer dan sekunder pada buku catatan masing-masing. Link video:
https://youtu.be/8ceDE01iWLE
B. Rencana Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran atau memperoleh hasil tes
sumatif kurang dari 75 maka diberikan kegiatan berikut sebagai bentuk remedial:
1. Pemberian bimbingan secara individual. Hal ini dilakukan apabila terdapat beberapa
peserta didik mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat
kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran
ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
3. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara
penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
5. Setelah dilakukan remidial teaching, maka peserta didik yang belum tuntas diminta
untuk mengerjakan kembali tes yang telah diberikan.

LAMPIRAN BAHAN BACAAN


A. Aliran Energi
Komponen biotik dan abiotik memiliki banyak peran dalam ekosistem. Selain itu,
kedua komponen tersebut berperan dalam proses aliran energi dan daur biogeokimia. Aliran
energi merupakan proses berpindahnya energi dari satu organisme ke organisme lainnya.
Aliran energi dapat berupa rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Daur biogeokimia
merupakan daur perpindahan materi dari komponen abiotik ke komponen biotik dan
kembali lagi ke komponen abiotik. Aliran energi berbeda dengan aliran materi. Aliran
materi bersifat siklus, sedangkan aliran energi bersifat menuju satu arah, yaitu sampai pada
tingkat mikroba.

Gambar diatas merupakan gambar aliran energi yang menunjukkan bahwa tumbuhan
berklorofil mengalami proses fotosintesis, bentuk energi diubah dari energi cahaya menjadi
energi kimia dan berpindah ke konsumen I, II dan III, yang berakhir pada proses
penguraian. Di dalam proses penguraian, energi ini dilepaskan dalam bentuk panas,
kemudian tersebar ke lingkungan dan tidak dapat dimanfaatkan lagi.
1. Rantai Makanan

Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem berlangsung melalui serangkaian


organisme. Organisme konsumen, baik herbivora, karnivora, maupun omnivora, serta
detritivor dan dekomposer berperan penting dalam proses tersebut. Demikian pula
produsen sebagai pihak yang menyediakan energi kimia bagi konsumen. Proses
perpindahan materi dan energi melalui serangkaian organisme dalam peristiwa makan
dan dimakan dengan urutan tertentu yang berlangsung satu arah dinamakan rantai
makanan. Tiap-tiap kedudukan dalam rantai makanan disebut tingkat trofi (Subardi,
2009).
Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrof yang disebut
produsen. Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat bahan organik
sendiri dari bahan anorganik dengan bantuan sumber energi. Produsen yang berupa
tumbuhan merupakan makanan bagi hewan herbivora. Hewan-hewan herbivora
tersebut dinamakan konsumen primer yang menempati tingkat trofik kedua.
Selanjutnya, hewan-hewan herbivora akan dimakan oleh hewan-hewan karnivora kecil.
Hewan-hewan karnivora tersebut dinamakan konsumen sekunder yang menempati
tingkat trofik ketiga. Hewan-hewan karnivora dapat dijadikan makanan oleh hewan-
hewan karnivora lainnya. Kelompok hewan karnivora yang memakan hewan karnivora
lainnya disebut konsumen tersier yang menempati tingkat trofik keempat (Ferdinand
& Ariebowo, 2009).
Dalam rantai makanan tingkat trofi pertama tidak selalu ditempati oleh produsen.
Oleh karena itu ada beberapa macam rantai makanan ditinjau dari komponen yang
menduduki tingkat trofi pertamanya, yaitu sebagai berikut:
a. Rantai Makanan Perumput
Jika kedudukan tingkat trofi pertamanya ditempati produsen. Contoh: padi → tikus
→ ular → elang. Pada contoh tersebut tingkat trofi pertamanya padi (produsen),
tingkat kedua tikus (konsumen pertama), tingkat ketiga ular (konsumen kedua) dan
tingkat trofi keempat ditempati oleh elang (konsumen ketiga).
b. Rantai Makanan Detritus
Jika kedudukan tingkat trofi pertamanya ditempati oleh detritus. Contoh: kayu lapuk
→ rayap → ayam → elang. Pada contoh rantai makanan di atas tingkat trofi
pertamanya ditempati oleh kayu lapuk (detritus), tingkat trofi keduanya rayap
(detritivor), tingkat trofi ketiga ditempati oleh ayam (konsumen kedua), dan tingkat
trofi keempat ditempati oleh elang (konsumen ketiga).
2. Jaring-Jaring Makanan

Dalam ekosistem tiap trofik dapat dimakan atau memakan lebih dari satu
organisme pada tingkat trofik yang lain. Dari hal tersebut dimungkinkan terjadi proses
makan dan dimakan dengan rangkaian yang kompleks. Bila beberapa rantai makanan
saling berhubungan terbentuk jalinan yang kompleks akan membentuk jaring-jaring
makanan. Jadi, jaring-jaring makanan merupakan kumpulan dari beberapa rantai
makanan yang saling berhubungan. Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang
terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem. Oleh karena itu, untuk
menjaga kestabilan ekosistem, suatu rantai makanan tidak boleh terputus akibat
musnahnya salah satu atau beberapa organisme (Irnaningtyas, 2016).
3. Piramida Ekologi
Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar
trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Gambar
susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering,
maupun kemampuan menyimpan energi pada setiap trofik yang disebut piramida
ekologi. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran perbandingan
antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai
dasar piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai
konsumen puncak. Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain piramida
jumlah, piramida biomassa dan piramida energi (Anshori & Martono, 2009).
a. Piramida Jumlah
Piramida jumlah merupakan jumlah organisme yang berada di dalam suatu
daerah (areal) tertentu yang dikelompokkan dan dihitung berdasarkan taraf trofi.
Untuk menggambarkan piramida jumlah dinyatakan dalam bentuk segi empat yang
luasnya menggambarkan atau sebanding dengan jumlah organisme dalam areal
tertentu. Perbandingan populasi antar trofik umumnya menunjukkan jumlah
populasi produsen lebih besar dari populasi konsumen primer lebih besar dari
populasi konsumen skunder lebih besar dari populasi konsumen tersier. Ada
kalanya tidak dapat menggambarkan kondisi sebagaimana piramida ekologi.
Misalnya, pada sebuah pohon asam tinggal jutaan semut, puluhan kupu-kupu,
ratusan lebah, dan sekelompok burung pemakan serangga (Anshori & Martono,
2009).
b. Piramida Berat (Biomassa)

Piramida berat (biomassa) merupakan taksiran berat organisme yang mewakili


setiap taraf trofi dengan cara tiap-tiap individu ditimbang dan dicatat jumlahnya
dalam suatu ekosistem. Misalnya biomassa tumbuhan di ukur berat akar, batang,
dan daun yang menempati areal tertentu. Piramida biomasa dibuat berdasarkan berat
total populasinya pada suatu waktu. Satuan yang dipakai adalah berat total
organisme dalam satuan berat (gr/kg) per satuan luas tertentu (m² atau hektar) yang
biasanya diukur dalam berat kering. Untuk mengukur biomassa seluruhnya,
dilakukan teknik sampling (cuplikan) guna memperkirakan seluruhnya. Penafsiran
dalam piramida biomassa memerlukan banyak waktu dan peralatan dalam
melakukan penimbangan individu-individu dan mencatat jumlahnya. Penggunaan
piramida ini tidak memuaskan karena bentuk yang berubah-ubah. Hal ini tergantung
pada iklim dan dalam transfer energi sebagian akan hilang, yaitu digunakan untuk
respirasi atau sebagai panas yang masuk ke biosfer (Kistinnah & Lestari, 2006).
c. Piramida Energi
Dasar penentuan piramida energi adalah dengan cara menghitung jumlah
energi tiap satuan luas yang masuk ke tingkat trofik dalam waktu tertentu, (misalnya
per jam, per hari, per tahun). Piramida energi dapat memberikan gambaran lebih
akurat tentang kecepatan aliran energi dalam ekosistem atau produktivitas pada
tingkat trofik. Kandungan energi tiap trofik sangat ditentukan oleh tingkat trofiknya
sehingga bentuk grafiknya sesuai dengan piramida ekologi yang sesungguhnya di
lingkungan. Energi yang mampu disimpan oleh individu tiap trofik dinyatakan
dalam k kal/m2 /hari. Pada piramida energi tampak jelas adanya penurunan jumlah
energi secara bertahap dari trofik terendah ke trofik di atasnya. Penurunan ini
disebabkan oleh: hanya sejumlah makanan tertentu yang dapat dimakan oleh
organisme trofik di atasnya, beberapa bahan makanan yang sulit dicerna dibuang
dalam keadaan masih mengandung energi kimia, hanya sebagian energi kimia
dalam bahan makanan yang dapat disimpan dalam sel dan sebagian lainnya untuk
melakukan aktivitas hidup (Anshori & Martono, 2009).

GLOSARIUM
Aliran energi : peristiwa makan dan dimakan antara produsen dan konsumen
Biomassa : Bahan organik yang dihasilkan dari tanaman dan biasanya
digunakan sebagai energi dalam jumlah yang cukup besar
Interaksi : hubungan antar organisme dapat bersifat saling
menguntungkan, merugikan, bahkan saling berkompetisi.
Ekosistem : kesatuan makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kompetisi : bentuk hubungan antara spesies yang satu dengan yang lain jika
terjadi persaingan di antara mereka.
Komponen abiotik : faktor tak hidup.
Komponen biotik : bagian hidup dari lingkungan, termasuk semua organisme yang
dapat berinteraksi satu sama lain.
Piramida ekologi : struktur trofik suatu ekosistem dalam bentuk piramida
Simbiosis : hubungan erat antara dua organisme dan spesies yang berbeda
yang hidup bersama di suatu daerah.
Trofik : posisi makhluk hidup dalam rantai makanan

DAFTAR PUSTAKA
Anshori, M & Martono, D. (2009). Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Ferdinand, F & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi 1: Untuk Kelas X Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
Irnaningtyas. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Kistinnah, I & Lestari, E.S. (2006). Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Subardi, Nuryani, Pramono, S. (2009). Biologi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
LAMPIRAN MEDIA PEMBELAJARAN
PPT Materi Ekosistem Pertemuan 2
Video Pembelajaran
Video Ekosistem Savana di Afrika
Sumber: https://youtu.be/9bQNRVyI4I0

Situs Game Rantai Makanan


Ekosistem Hutan

Ekosistem Tundra

Ekosistem Savana
LAMPIRAN ASESMEN FORMATIF
Kisi-Kisi Asesmen Formatif (Pretest-Postest) Pertemuan 2
No. Tujuan Indikator Asesmen Level Bentuk Nomor
Pembelajaran & Soal Soal
Materi Pokok

1. Melalui studi Disajikan daftar rantai C4 Pilihan 1


literatur dan diskusi makanan, peserta didik ganda
kelompok (C, TCK), dapat menganalisis urutan
rantai makanan yang benar
peserta didik (A)
dalam suatu ekosistem
mampu menganalisis
(B, C4) aliran energi Disajikan gambar jaring- C4 Pilihan 2
yang terjadi pada jaring makanan, peserta ganda
komponen ekosistem didik dapat menganalisis
dengan lengkap dan peran suatu organisme
dalam jaring-jaring
rinci (D).
tersebut
Materi: Aliran energi
Disajikan gambar jaring- C4 Pilihan 3
jaring makanan, peserta ganda
didik dapat menganalisis
organisme yang
menduduki suatu tingkatan
trofik

Disajikan gambar jaring- C4 Pilihan 4


jaring makanan, peserta ganda
didik dapat menganalisis
yang akan terjadi apabila
salah satu organisme yang
ada dalam jaring-jaring
tersebut
berkurang/meningkat
jumlahnya

2. Melalui studi Disajikan daftar rantai C6 Pilihan 5


literatur dan diskusi makanan yang terjadi pada ganda
kelompok (C, TCK), suatu ekosistem, peserta
peserta didik (A)
didik dapat menyusun
mampu menyusun
(B, C6) jaring-jaring jaring-jaring makanan
makanan dengan berdasarkan daftar rantai
tepat (D). makanan yang sudah
Materi: Aliran energi disediakan
Soal Asesmen Formatif (Pretest) Pertemuan 2
1. Perhatikan daftar rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem laut berikut ini!
i. Zooplankton → fitoplankton → ikan tongkol → ikan hiu
ii. Fitoplankton → zooplankton → udang → ikan tuna
iii. Zooplankton → fitoplankton → ikan tuna → ikan hiu
iv. Fitoplankton → zooplankton → ikan tuna → paus
v. Fitoplankton → udang → zooplankton → ikan tuna
Urutan rantai makanan yang benar ditunjukkan oleh poin…
a. i dan iii
b. i dan iv
c. ii dan iii
d. ii dan iv
e. iv dan v
2. Perhatikan jaring-jaring makanan sederhana di bawah ini!

Berdasarkan jaring-jaring makanan di atas, ular berperan sebagai…


a. Produsen
b. konsumen 1
c. konsumen 2
d. konsumen 1 dan 2
e. konsumen 2 dan 3
3. Berdasarkan jaring-jaring makanan nomor 2, yang menduduki tingkatan trofik
dua adalah…
a. padi
b. katak
c. tikus
d. tikus dan serangga
e. katak dan ular
4. Perhatikan gambar jaring-jaring makanan di bawah ini!

Apabila populasi musang berkurang, maka kemungkinan yang akan terjadi


adalah…
a. populasi burung meningkat
b. populasi padi meningkat
c. populasi elang meningkat
d. populasi tikus menurun
e. populasi padi dan tikus menurun
5. Perhatikan daftar rantai makanan di bawah ini!
i. Padi → ulat → katak → ular
ii. Rumput → belalang → ayam → elang
iii. Padi → tikus → ular → elang
Susunan jaring-jaring makanan yang tepat berdasarkan daftar rantai makanan di
atas adalah…
a. d.

b. e.

c.
Soal Asesmen Formatif (Postest) Pertemuan 2
1. Perhatikan daftar rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem sawah berikut
ini!
i. Padi → tikus → ular → elang
ii. Rumput → ular → tikus → elang
iii. Padi → belalang → ayam → elang
Urutan rantai makanan yang benar ditunjukkan oleh poin…
a. hanya i
b. hanya ii
c. i dan ii
d. i dan iii
e. semua benar
2. Perhatikan jaring-jaring makanan ekosistem laut berikut ini!

Berdasarkan jaring-jaring makanan di atas, ikan tuna berperan sebagai…


a. produsen
b. konsumen primer
c. konsumen sekunder
d. konsumen tersier
e. konsumen puncak
3. Berdasarkan jaring-jaring makanan nomor 2, yang menduduki tingkat trofik 2
adalah…
a. ikan tuna, ikan paus
b. ikan teri, udang, lobster
c. udang, ikan tuna, ikan paus
d. udang, burung pelikan
e. lobster, ikan paus, burung pelikan
4. Perhatikan gambar jaring-jaring makanan di bawah ini!

Apabila populasi laba-laba berkurang, maka kemungkinan yang akan terjadi


adalah…
a. populasi ular meningkat
b. populasi belalang menurun
c. populasi belalang meningkat
d. populasi belalang dan ular menurun
e. populasi burung pemakan serangga meningkat
5. Perhatikan daftar rantai makanan di bawah ini!
i. Padi → ulat → katak → ular
ii. Rumput → belalang → ayam → elang
iii. Padi → tikus → ular → elang
Susunan jaring-jaring makanan yang tepat berdasarkan daftar rantai makanan di
atas adalah…
a. d.
b. e.

c.
Rubrik Penilaian Asesmen Formatif (Pretest) Pertemuan 2
Nomor Kunci
Pembahasan Skor
Soal Jawaban
1 D Poin i: salah 1
Poin ii: benar
Poin iii: salah
Poin iv: benar
Poin v: salah
2 E Ular berperan sebagai konsumen 2 dan 3. Ular berperan 1
sebagai konsumen 2 karena dapat memakan tikus
(konsumen 1) dan ular berperan sebagai konsumen 3
karena dapat memakan katak (konsumen 2).
3 D Tingkat torfik dua adalah organisme yang langsung 1
memakan produsen. Jadi jawabannya adalah tikus dan
serangga
4 A Apabila populasi musang berkurang, maka kemungkinan 1
yang akan terjadi adalah populasi burung meningkat,
populasi tikus meningkat, populasi padi menurun, populasi
elang menurun.
5 A Susunan jaring-jaring yang tepat adalah A karena sudah 1
mencakup semua organisme yang ada pada rantai
makanan dan hubungan interaksi yang ditunjukkan oleh
anak panah tidak salah
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai= x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (5)
Rubrik Penilaian Asesmen Formatif (Postest) Pertemuan 2
Nomor Kunci
Pembahasan Skor
Soal Jawaban
1 D Poin i: benar 1
Poin ii: salah
Poin iii: benar
2 C Ular berperan sebagai konsumen sekunder karena dapat 1
memakan ikan teri, udang dan lobster yang berperan
sebagai konsumen primer.
3 B Tingkat torfik dua adalah organisme yang langsung 1
memakan produsen. Jadi jawabannya adalah ikan teri,
udang, lobster.
4 C Apabila populasi laba-laba berkurang, maka 1
kemungkinan yang akan terjadi adalah populasi belalang
meningkat karena belalang tidak dimakan oleh binatang
apapun.
5 A Susunan jaring-jaring yang tepat adalah A karena sudah 1
mencakup semua organisme yang ada pada rantai
makanan dan hubungan interaksi yang ditunjukkan oleh
anak panah tidak salah
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai= x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (5)
LAMPIRAN ASESMEN DIAGNOSTIK PADA PERTEMUAN 1
Kisi-Kisi Soal
Tujuan Pembelajaran & Bentuk Nomor
No. Indikator Asesmen Level
Materi Pokok Soal Soal

1. Melalui kegiatan observasi di Disediakan gambar suatu C1 Pilihan 1


lingkungan sekolah dan ekosistem, peserta didik ganda
diskusi kelompok (C, PK), dapat mengidentifikasi
peserta didik (A) mampu
komponen-komponen
mengidentifikasi (B, C1)
komponen-komponen yang terdapat dalam
ekosistem dengan tepat dan gambar ekosistem yang
percaya diri (D). disajikan
Materi: Komponen ekosistem

2. Melalui kegiatan observasi di Disajikan daftar C2 Pilihan 2


lingkungan sekolah dan komponen-komponen ganda
diskusi kelompok (C, PK), penyusun ekosistem,
peserta didik dapat
peserta didik (A) mampu
membedakan komponen
membedakan (B, C2) biotik dan abiotik suatu
komponen biotik dan abiotik ekosistem
dalam ekosistem dengan tepat
dan percaya diri (D).
Materi: Komponen ekosistem

3. Melalui kegiatan observasi di Disajikan gambar C3 Pilihan 3


lingkungan sekolah dan mengenai hubungan antar ganda
diskusi kelompok (C, PK), komponen biotik, peserta
peserta didik (A) mampu didik dapat menentukan
menentukan (B, C3) interaksi interaksi yang terjadi
antar komponen eksositem antar organisme tersebut
dengan tepat dan percaya diri
(D).
Materi: Interaksi antar
komponen biotik ekosistem

4. Melalui studi literatur dan Disajikan gambar jaring- C4 Pilihan 4


diskusi kelompok (C, TCK), jaring makanan, peserta ganda
peserta didik (A) mampu didik dapat menganalisis
peran suatu organisme
menganalisis (B, C4) aliran
dalam jaring-jaring
energi yang terjadi pada tersebut
komponen ekosistem dengan
lengkap dan rinci (D). Disajikan gambar jaring- C4 Pilihan 5
Materi: Aliran energi jaring makanan, peserta ganda
didik dapat menganalisis
yang akan terjadi apabila
salah satu organisme yang
ada dalam jaring-jaring
tersebut
berkurang/meningkat
jumlahnya

5. Melalui studi literatur dan Disajikan daftar rantai C6 Pilihan 6


diskusi kelompok (C, TCK), makanan yang terjadi ganda
peserta didik (A) mampu pada suatu ekosistem,
menyusun (B, C6) jaring-
peserta didik dapat
jaring makanan dengan tepat
(D). menyusun jaring-jaring
Materi: Aliran energi makanan berdasarkan
daftar rantai makanan
yang sudah disediakan

6. Melalui studi literatur dan Disajikan gambar salah C4 Pilihan 7,8


diskusi kelompok (C, TCK), satu siklus biogeokimia, ganda
peserta didik (A) mampu peserta didik dapat
menganalisis (B, C4) siklus
menganalisis proses yang
biogeokimia yang terjadi pada
komponen ekosistem dengan terjadi pada siklus
lengkap dan rinci (D). tersebut sesuai dengan
Materi: Siklus biogeokimia yang ditunjukkan oleh
huruf pada gambar

7. Melalui studi literatur dan Disajikan suatu masalah C4 Pilihan 9


diskusi kelompok (C, TCK), yang berkaitan tentang ganda
peserta didik (A) mampu gangguan siklus
menganalisis (B, C4) dampak
biogeokimia, peserta
yang terjadi dari permasalahan
yang berkaitan dengan didik dapat menganalisis
ketidakseimbangan ekosistem dampak yang mungkin
dengan kreatif dan jelas (D). terjadi permasalahan
Materi: Siklus biogeokimia tersebut

8. Melalui studi literatur dan Disajikan suatu masalah C6 Pilihan 10


diskusi kelompok (C, TCK), yang berkaitan tentang ganda
peserta didik (A) mampu gangguan siklus
menciptakan (B, C6) solusi
biogeokimia, peserta
terhadap permasalahan yang
berkaitan dengan didik dapat menciptakan
ketidakseimbangan ekosistem solusi dari permasalahan
dengan kreatif dan jelas (D). tersebut
Materi: Siklus biogeokimia
Soal Asesmen Diagnostik
1. Perhatikan gambar ekosistem sungai di bawah ini!

Komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem tersebut adalah…


a. biotik: kerbau, abiotik: air
b. biotik: cahaya matahari, abiotik: batu
c. biotik: air, abiotik: ikan
d. biotik: katak, abiotik: rumput
e. biotik: tanah, abiotik: kepiting
2. Perhatikan komponen-komponen ekosistem berikut ini!
i. Tanah
ii. Padi
iii. Cacing
iv. Cahaya matahari
v. Iklim
vi. Ular
Komponen ekosistem yang termasuk ke dalam komponen biotik ditunjukkan oleh
poin…
a. i, ii, iii
b. i, v, vi
c. ii, iii, iv
d. ii, iii, vi
e. iii, v, vi
3. Perhatikan gambar ekosistem padang rumput berikut ini!

Tipe interaksi yang ditunjukkan oleh panah pada gambar di atas adalah…
a. kompetisi
b. predasi
c. netral
d. antibiosis
e. komensalisme
4. Perhatikan gambar ekosistem sawah di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, katak berperan sebagai…


a. produsen
b. konsumen primer
c. konsumen sekunder
d. konsumen tersier
e. konsumen puncak
5. Berdasarkan gambar pada soal nomor 4, apabila populasi ular cobra menurun
maka kemungkinan yang akan terjadi adalah…
a. populasi padi meningkat
b. populasi tikus menurun
c. populasi katak menurun
d. populasi ulat meningkat
e. populasi tikus meningkat
6. Perhatikan daftar rantai makanan di bawah ini!
i. Padi → ulat → katak → ular
ii. Rumput → belalang → ayam → elang
iii. Padi → tikus → ular → elang
Susunan jaring-jaring makanan yang tepat berdasarkan daftar rantai makanan di
atas adalah…
a. d.
b. e.

c.

7. Perhatikan gambar siklus nitrogen berikut ini!

Proses yang ditunjukkan oleh huruf Y adalah…


a. fiksasi
b. amonifikasi
c. denitrifikasi
d. nitritasi
e. nitratasi
8. Perhatikan gambar daur air di bawah ini!

Proses yang ditunjukkan oleh huruf C adalah…


a. kondensasi
b. transpirasi
c. evaporasi
d. presipitasi
e. infiltrasi
9. Perhatikan bacaan berikut ini dengan seksama!
Beberapa waktu lalu banjir pun menjadi perkara yang serius bagi masyarakat dan
pemerintah daerah Kalimantan dan Sulawesi. Tidak hanya mengenangi satu daerah
administratif saja, banjir pun melanda beberapa kawasan sehingga akses dan
pelayanan masyarakat menjadi terganggu. Dampak dari banjir pun secara langsung
dan tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Banjir terjadi karena adanya
gangguan terhadap siklus air. Pemanasan global menyebabkan suhu di bumi tinggi
sehingga meningkatkan laju evaporasi, presipitasi air terjadi dengan intensitas yang
tinggi sehingga dapat mengakibatkan hujan.
Berdasarkan permasalahan banjir tersebut, dampak yang ditimbulkan adalah,
kecuali…
a. kesulitan air bersih
b. suburnya lahan pertanian
c. menimbulkan korban jiwa
d. muncul masalah kesehatan
e. melumpuhkan aktivitas manusia
10. Berdasarkan bacaan nomor 9, cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
banjir adalah, kecuali…
a. melakukan reboisasi
b. Memasang lubang biopori
c. membuang sampah pada tempatnya
d. membuat bangunan di pinggir sungai
e. melaksanakan program tebang pilih
Rubrik Penilaian Asesmen Diagnostik
Nomor Kunci
Pembahasan Skor
Soal Jawaban
1 A Komponen penyusun ekosistem sungai yang sesuai dengan 1
gambar adalah komponen biotik: pohon, kerbau, ikan kecil,
ikan besar, kepiting, kura-kura, katak sedangkan komponen
abiotik: cahaya matahari, batu, tanah, air. Jadi, jawaban yang
tepat adalah biotik kerbau, abiotik air.
2 D Poin i, iv dan v merupakan komponen abiotik sedangkan poin 1
ii, iii dan vi adalah komponen biotik. Jadi, jawaban yang tepat
adalah d. i, iii, vi
3 B Gambar menunjukkan bahwa jerapah, zebra dan kuda 1
dimakan oleh harimau, jadi tipe interaksinya adalah predasi.
4 C Katak berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen 1
kedua karena katak dapat memakan ulat dan belalang yang
berperan sebagai konsumen primer
5 E Apabila populasi ular cobra menurun maka kemungkinan 1
yang akan terjadi adalah populasi tikus meningkat jumlah
pemangsa tikus berkurang
6 A Susunan jaring-jaring yang tepat adalah A karena sudah 1
mencakup semua organisme yang ada pada rantai makanan
dan hubungan interaksi yang ditunjukkan oleh anak panah
tidak salah
7 C Huruf Y menunjukkan proses penguraian ion nitrat menjadi 1
nitrogen yang disebut denitrifikasi
8 B Huruf C menunjukkan proses penguapan atau hilangnya uap 1
air dari permukaan tumbuhan yang disebut dengan transpirasi
9 B Dampak yang ditimbilkan dari banjir adalah kesulitan air 1
bersih, menimbulkan korban jiwa, muncul masalah kesehatan,
melumpuhkan aktifitas manusia. Yang tidak termasuk dampak
banjir adalah suburnya tanah pertanian
10 D Yang bukan termasuk cara untuk menanggulangi banjir adalah 1
membuat bangunan di pinggir sungai karena justru hal tersebut
dapat mengakibatkan banjir
Nilai Asesmen Diagnostik= Skor yang diperoleh x 10
Informasi Umum
A. Identitas Umum
Nama Penulis : Istiqomah Widyawati, S.Pd Fase/Semester : E/Genap
Jenjang : SMA Negeri 4 Surakarta Alokasi Waktu/ : 2 x 45 menit
Sekolah Pertemuan ke- Pertemuan 3
Elemen : a. Pemahaman Biologi
b. Keterampilan proses
Topik : Daur Biogeokimia
Capaian : a. Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan
Pembelajaran menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya,
virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan
lingkungan.
b. Peserta didik memiliki kemampuan mengidentifikasi pertanyaan
dan permasalahan yang dapat diselidiki secara ilmiah,
merencanakan penyelidikan ilmiah dan melakukan langkah-
langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk
menjawab pertanyaan, memproses dan menganalisis data dan
informasi, mengevaluasi kesimpulan serta
mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh.
B. Kompetensi Awal
Pengetahuan : 1. Peserta didik telah mempelajari definisi ekosistem
dasar 2. Peserta didik telah mempelajari komponen biotik dan komponen
abiotik yang ada pada ekosistem dan dapat membedakannya
3. Peserta didik telah mempelajari interaksi yang terjadi antar
komponen ekosistem
4. Peserta didik telah mempelajari aliran energi (rantai makanan,
jaring-jaring makanan dan piramida ekologi)
C. Profil Pelajar Pancasila
1. Peserta didik dapat mengembangkan sikap beriman kepada Tuhan Yang Maha
Esa
2. Peserta didik dapat mengembangkan sikap bergotong-royong melalui diskusi.
3. Peserta didik dapat mengembangkan sikap bernalar kritis dalam membedakan
komponen ekosistem dan menciptakan solusi dari permasalahan tentang bagaimana
menciptakan kesimbangan ekosistem.
4. Peserta didik mampu mengembangakan sikap kreatif dalam membuat poster,
infografis, video atau bentu lainnya mengenai daur biogeokimia.
D. Sarana dan Prasarana
Media, : • Komputer/Laptop/Smartphone • Buku Paket
Bahan dan • Projector/LCD • LKPD
Alat • Koneksi Internet/WIFI • PPT
• Papan tulis, spidol, penghapus • Video youtube:
https://youtu.be/aC25Th6RE
qU
Lingkungan : • Ruang Kelas
Belajar
E. Target Peserta didik
Kategori : Peserta didik regular: tidak memiliki kesulitan dalam memahami
materi ajar.
Jumlah : 36 peserta didik
F. Model, Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Metode : Ceramah interaktif, diskusi, presentasi, tanya jawab, pengamatan
video

Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
• Melalui kegiatan observasi di lingkungan sekolah dan diskusi kelompok (C, PK),
peserta didik (A) mampu mengidentifikasi (B, C1) komponen-komponen
ekosistem dengan tepat dan percaya diri (D).
• Melalui kegiatan observasi di lingkungan sekolah dan diskusi kelompok (C, PK),
peserta didik (A) mampu membedakan (B, C2) komponen biotik dan abiotik
dalam ekosistem dengan tepat dan percaya diri (D).
• Melalui kegiatan observasi di lingkungan sekolah dan diskusi kelompok (C, PK),
peserta didik (A) mampu menentukan (B, C3) interaksi antar komponen
eksositem dengan tepat dan percaya diri (D).
Pertemuan 2:
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menganalisis (B, C4) aliran energi yang terjadi pada komponen ekosistem dengan
tepat (D).
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menyusun (B, C6) jaring-jaring makanan dengan tepat (D).
Pertemuan 3
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menganalisis (B, C4) siklus biogeokimia yang terjadi pada komponen ekosistem
dengan lengkap dan rinci (D).
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
membuat (B, P5) penjelasan daur biogeokimia selain daur air dalam bentuk
poster, infografis, video atau bentuk lainnya yang diunggah di media sosial
dengan kreatif dan jelas (D).
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menganalisis (B, C4) dampak yang terjadi dari permasalahan yang berkaitan
dengan ketidakseimbangan ekosistem dengan kreatif dan jelas (D).
• Melalui studi literatur dan diskusi kelompok (C, TCK), peserta didik (A) mampu
menciptakan (B, C6) solusi terhadap permasalahan yang berkaitan dengan
ketidakseimbangan ekosistem dengan kreatif dan jelas (D).
B. Pertanyaan Pemantik
Pertemuan 3:
Pernahkah kalian berpikir, setiap kali kita mandi, mencuci, memasak, kita menggunakan
begitu banyak air. Lantas mengapa air tersebut tidak pernah habis? Apa yang
menyebabkan hal ini bisa terjadi?
C. Pemahaman Bermakna
Pertemuan 3:
Peserta didik memahami bahwa komponen biotik dan abiotik dalam lingkungan saling
berinteraksi sehingga dapat membentuk suatu siklus atau daur yang saling terkait satu
dengan lainnya dan tidak dapat terpisahkan. Siklus ini sangat penting bagi kehidupan
manusia karena memberikan sumber-sumber zat penyusun tubuh yang dibutuhkan oleh
manusia. Dengan memahami dan menyadari sistem ekologi akan membuat peserta didik
lebih bijak dalam menjaga alam sekiar. Hal tersebut akan berdampak pada kestabilan
ekosistem yang kita tempati.
D. Kegiatan Pembelajaran
Muatan Inovatif
Tahapan (TPACK, Profil Estimasi
Kegiatan Pembelajaran Pelajar Pancasila
Pembelajaran Waktu
dan 4C)
PENDAHULUAN
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan PK 10 menit
menyapa peserta didik
2. Guru mengecek kehadiran peserta PK
didik dan mengkondisikan kelas
3. Guru meminta peserta didik PK
berdo’a bersama untuk memulai
kegiatan pembelajaran
4. Guru mengadakan pretest PK
Apersepsi 5. Guru memberikan pertanyaan TPACK
kepada peserta didik terkait Bernalar kritis
materi pada pertemuan Critical thinking
sebelumnya mengenai aliran Communication
energi melalui power point:
“Apa yang dimaksud dengan
rantai makanan?”
Kemudian mengaitkan dengan
materi hari ini dengan memberi
pertanyaan “Pernahkah kalian
berpikir, setiap kali kita mandi,
mencuci, memasak, kita
menggunakan begitu banyak air.
Lantas mengapa air tersebut tidak
pernah habis? Apa yang
menyebabkan hal ini bisa
terjadi?”
Tujuan 6. Guru menyampaikan tujuan TPK
pembelajaran pembelajaran hari ini
menggunakan power point
Motivasi 7. Guru memotivasi peserta didik PK
dengan menjelaskan bahwa
komponen-komponen yang ada
pada ekosistem saling
berhubungan dan menciptakan
keseimbangan lingkungan. Oleh
karena itu kita harus menjaga,
merawat, mengelola dan
melestarikan alam agar tetap
stabil.
KEGIATAN INTI
Sintaks 1. 8. Guru meminta peserta didik untuk TPACK 10 menit
Orientasi mengamati video banjir
peserta didik Link youtube:
pada masalah https://youtu.be/aC25Th6REqU
9. Guru meminta peserta didik untuk PCK
menanggapi video banjir yang Bernalar kritis
sudah ditonton, kemudian Critical thinking
mengaitkan dengan siklus air
Sintaks 2. 10. Guru mengelompokkan peserta PK 5 menit
Mengorganisa- didik berdasarkan hasil tes
sikan peserta diagnostik kemampuan awal
didik untuk peserta didik pada pertemuan
belajar sebelumnya(Diferensiasi proses)
11. Guru memberikan topik yang
berbeda bagi setiap kelompok
(Diferensiasi konten)
Kelompok 1 dan 2 membahas
siklus karbon
Kelompok 3 dan 4 membahas
siklus nitrogen
Kelompok 5 membahas siklus
fosfor
Kelompok 6 membahas siklus
sulfur
12. Guru meminta peserta didik untuk PK
menempatkan diri sesuai
kelompoknya dengan mengatur
tata letak meja dan kursi untuk
berdiskusi (Diferensiasi
lingkungan belajar)
13. Guru membagikan LKPD kepada PK
peserta didik
14. Peserta didik mencermati LKPD Bergotong
dan menanyakan kepada guru royong
bagian yang belum dipahami. Bernalar kritis
Kemudian masing-masing Communication
kelompok melakukan pembagian Critical thinking
tugas. Collaboration
Sintaks 3. 15. Peserta didik berdiskusi dengan Bergotong 20 menit
Membimbing anggota kelompoknya untuk royong
penyelidikan menyelesaikan LKPD Bernalar kritis
secara Communication
individu Critical thinking
maupun Collaboration
kelompok 16. Guru mengarahkan setiap PK
kelompok untuk mencermati
referensi yang sudah disediakan
pada LKPD berupa gambar dan
video mengenai topik yang
dibahas masing-masing kelompok
atau mencari referensi bacaan
lainnya.
(Diferensiasi konten)
17. Guru memantau diskusi peserta PK
didik dan membantu kelompok
yang mengalami kesulitan ketika
diskusi
18. Peserta didik menuliskan hasil Bergotong
diskusi pada LKPD yang telah royong
dibagikan oleh guru Bernalar kritis
Critical thinking
Collaboration
Sintaks 4. 19. Guru mengarahkan peserta didik PK 20 menit
Mengembang utnuk mengembangkan dan
kan dan menyajikan hasil LKPD yang
menyajikan digunakan dalam presentasi
hasil karya 20. Guru meminta kelompok untuk PCK
mempresentasikan hasil Communication
diskusinya. Kelompok lain
diminta untuk memberikan
tanggapan untuk kelompok yang
presentasi
Sintaks 5. 21. Guru mengevaluasi dan TPACK 15 menit
Menganalisis memberikan penguatan atau Communication
dan konfirmasi terhadap pemecahan
mengevaluasi masalah terhadap masing-masing
proses kelompok melalui power point
pemecahan
masalah
PENUTUP
Penutup 22. Peserta didik bersama-sama Bernalar kritis 10 menit
membuat kesimpulan mengenai Critical thinking
materi hari ini Communication
23. Guru melakukan refleksi atas TPACK
pembelajaran yang sudah
dilakukan melalui google form.
Link:
https://forms.gle/ruk1BbMXqfgiy
QXm8
24. Guru mengadakan postest PK
25. Guru memberikan tugas kepada PK
peserta didik untuk membuat
ringkasan materi hari ini sesuai
dengan topik yang didapatkan
dalam bentuk poster, infografis,
video atau bentuk lainnya sesuai
dengan minat masing-masing
peserta didik (Diferensiasi
produk)
26. Guru memberikan pengarahan PK
untuk pertemuan selanjutnya
27. Guru menutup pembelajaran PK
dengan mengucapkan salam

E. Asesmen
Bentuk
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
Asesmen
Diagnostik Tes kemampuan awal peserta didik melalui Sebelum pembelajaran
google form (pada pertemuan 1)
Formatif a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Selama pembelajaran
(keterampilan)
b. Rubrik penilaian presentasi (keterampilan)
c. Rubrik penilaian sikap ketika diskusi dan
tanya jawab
d. Pretest (tes pilihan ganda melalui google Awal pembelajaran
form)
e. Postest (tes pilihan ganda melalui google Akhir pembelajaran
form)
f. Refleksi melalui google form Akhir pembelajaran
Sumatif Rubrik penilaian produk (poster, video, Akhir lingkup materi
infografis dan lain-lain)
Tes essay (ulangan lingkup materi) Akhir lingkup materi
F. Refleksi Peserta Didik
No. Pertanyaan Refleksi Peserta Didik
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini? (Pilih emoticon yang
mewaliki perasaanmu)

Sedih Biasa saja Senang Sangat senang


2. Apakah kamu memahami materi pelajaran hari ini?
3. Adakah materi hari ini yang menurut kamu sulit? Jika ada, bagian mana yang menurut
kamu paling sulit dipelajari?
4. Apakah hal yang menarik dalam pembelajaran hari ini?

G. Refleksi Guru
No. Pertanyaan Refleksi Guru
1. Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan?
2. Kesulitan apa saja yang dihadapi?
3. Apakah terdapat tahapan kegiatan pembelajaran yang perlu mendapat perhatian
khusus?
4. Apakah peserta didik nampak mengikuti pembelajaran dengan gembira dan antusias?
5. Apakah semua peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran?

Surakarta, April 2023


Guru Pamong Guru Mata Pelajaran

Karjo, S.Pd. Istiqomah Widyawati, S.Pd.


NIP. 197109121995121001
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN KE-3
SIKLUS KARBON

A. Identitas Peserta Didik


Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis siklus
biogeokimia yang terjadi pada komponen ekosistem dengan lengkap dan rinci.
2. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu membuat
penjelasan daur biogeokimia selain daur air dalam bentuk poster, infografis, video atau
bentuk lainnya yang diunggah di media sosial dengan kreatif dan jelas.
3. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis
dampak yang terjadi dari permasalahan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan
ekosistem dengan kreatif dan jelas.
4. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menciptakan solusi
terhadap permasalahan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan ekosistem dengan
kreatif dan jelas

C. Petunjuk
1. Bacalah instruksi dengan seksama!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memperhatikan referensi yang
sudah disediakan maupun mencari referensi lainnya dari internet!
3. Diskusikanlah secara berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah
ditentukan!
4. Tuliskan hasil diskusi pada tabel yang sudah disediakan!

D. Pertanyaan
1. Perhatikan bacaan berikut ini!
Kebakaran Hutan dan Lahan di Berbagai Negara Tahun 2020 Diprediksi Jadi
yang Terburuk Selama 18 Tahun Terakhir, Bagaimana di Indonesia?
Sekelompok ilmuwan menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai
negara pada 2020 akan menjadi yang paling parah sepanjang dua dekade terakhir.
Karhutla di negara bagian New South Wales, Australia; kawasan Arktik Siberia;
wilayah Pantai Barat Amerika Serikat, dan lahan basah Pantanal di Brasil merupakan
yang terburuk dalam 18 tahun terakhir. Catatan itu merujuk data Badan Antariksa
Amerika Serikat (NASA) dan lembaga penyedia data atmosfer, Copernicus
Atmosphere Monitoring Service.
Periode karhutla di Indonesia sebenarnya sudah dimulai beberapa bulan lalu.
Namun karhutla sekarang masih tetap terjadi di beberapa wilayah, antara lain
Kalimantan Tengah dan Jambi. Lembaga pemantau lingkungan, Greenpeace,
menyebut setidaknya 64.000 hektar hutan telah terbakar sampai Juli lalu. Meski begitu,
angka itu lebih kecil daripada luas area terdampak tahun 2019. Kalimantan Tengah
menetapkan status siaga darurat karhutla Juli lalu, tak lama setelah 700 titik api
terdeteksi di provinsi itu. Setidaknya lima pemerintah provinsi lain, yaitu Riau,
Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan, juga menetapkan
status siaga serupa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa target perlindungan
keanekaragaman hayati yang mereka tetapkan untuk dekade ini gagal dicapai. Sekitar
satu juta spesies hewan dan tumbuhan kini terancam punah. Risiko besar itu tidak
pernah muncul sebelumnya dalam sejarah umat manusia. Perkiraan itu muncul dalam
kajian Intergovernmental Science Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem
Services tahun 2019. Saat hutan terbakar, sejumlah besar karbon dioksida terbang ke
atmosfer. Dampaknya, pemanasan global bisa bergulir lebih cepat. "Pada titik ini,
kebakaran menyumbang 5% emisi tahunan AS, dan 0,7% emisi CO2 tahunan secara
global," kata Pieter Tans, pakar iklim di Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer AS.
Pencemaran udara akibat karhutla juga berdampak pada kesehatan masyarakat.
Polutan disebut dapat terbang dalam jarak jauh. Zat perusak lingkungan itu pun
berpotensi menjadi lebih beracun saat terpapar sinar matahari dan elemen lainnya.
"Dalam kasus asap dari karhutla California dan Oregon, asap masuk ke arus jet alias
angin kuat di atmosfer bagian atas," kata Mark Parrington, pakar atmosfer di
Copernicus Atmosphere Monitoring Service. "Asap itu kemudian terbang cukup cepat
ke Eropa atau sejauh 8.000 kilometer, selama beberapa hari." "Namun risiko terbesar
terhadap kualitas udara dan kesehatan manusia dekat dengan penyebabnya, di mana
kualitas udara saat ini telah sangat menurun," ujar Mark.
Sumber: https://www.tempo.co/bbc/7089/kebakaran-hutan-dan-lahan-di-berbagai-
negara-tahun-2020-diprediksi-jadi-yang-terburuk-selama-18-tahun-terakhir-
bagaimana-di-indonesia

Setelah mencermati bacaan di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini untuk


menciptakan solusi yang dapat menanggulangi permasalahan tersebut!
a. Masalah apa yang terdapat pada bacaan di atas?
b. Dampak apakah yang kemungkinan akan terjadi apabila kebakaran hutan dan lahan
dibiarkan terus menerus?

c. Bagaimana solusi kalian untuk menanggulangi permasalahan tersebut?

2. Bacaan nomor 1 merupakan contoh kasus apabila siklus karbon mengalami gangguan.
Lantas bagaimana seharusnya siklus sulfur terjadi?
Agar dapat melengkapi pemahamanmu mengenai proses terjadinya siklus karbon,
perhatikan gambar dan simak tayangan video dengan link:
https://youtu.be/RWIDH4Fwy4c atau memindai barcode di bawah ini!

Tuliskan proses terjadinya siklus karbon berdasarkan gambar dan video yang sudah
kalian amati!
Jawab:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN KE-3
SIKLUS NITROGEN

A. Identitas Peserta Didik


Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis siklus
biogeokimia yang terjadi pada komponen ekosistem dengan lengkap dan rinci.
2. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu membuat
penjelasan daur biogeokimia selain daur air dalam bentuk poster, infografis, video atau
bentuk lainnya yang diunggah di media sosial dengan kreatif dan jelas.
3. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis
dampak yang terjadi dari permasalahan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan
ekosistem dengan kreatif dan jelas.
4. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menciptakan solusi
terhadap permasalahan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan ekosistem dengan
kreatif dan jelas

C. Petunjuk
1. Bacalah instruksi dengan seksama!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memperhatikan referensi yang
sudah disediakan maupun referensi lainnya dari internet!
3. Diskusikanlah secara berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah
ditentukan!
4. Tuliskan hasil diskusi pada tabel yang sudah disediakan!

D. Pertanyaan
1. Perhatikan bacaan di bawah ini!
Mengenal Nitrobakteri Sebagai Pengumpul Nitrogen
Unsur nitrogen merupakan salah satu unsur yang termasuk dalam unsur hara
makro yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman untuk tumbuh dan
berkembang secara normal. Umumnya unsur Nitrogen menyusun 1-5% dari berat
tubuh tanaman. Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau
ion nitrat (NO3-). Sumber unsur N dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah,
maupun penambahan dari pupuk organik. Namun, unsur N terbanyak sebenarnya
berada di udara bebas dalam bentuk gas (N2) yang belum dapat diserap tanaman.
Unsur nitrogen berperan penting dalam merangsang pertumbuhan secara
keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen pun berperan
penting dalam pembentukan hijau daun (klorofil) yang sangat berguna dalam proses
fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein, lemak, dan berbagai
persenyawaan organik lainnya. Kondisi tanaman yang kekurangan unsur nitrogen akan
menunjukkan gejala tanaman berwarna pucat kekuningan (klorosis) akibat kekurangan
klorofil, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, jumlah anakan atau jumlah cabang
sedikit, perkembangan buah menjadi tidak sempurna dan seringkali masak sebelum
waktunya. Apabila kondisi berlanjut, maka daun menjadi kering dimulai dari daun
pada bagian bawah tanaman.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan nitrogen bagi tanaman, petani umumnya
menggunakan pupuk buatan seperti urea dan ZA atau jenis-jenis pupuk lainnya yang
mengandung nitrogen. Keberadaan unsur nitrogen di udara dalam bentuk gas
sebenarnya dapat tersedia di tanah dan diserap tanaman apabila di dalam tanah
berkecukupan bakteri nitrifikasi yang dapat menarik gas N2 ke tanah supaya dapat
terserap tanaman.
Salah satu jenis bakteri nitrifikasi adalah nitrobakteria. Nitrobakteria bekerja pada
kondisi aerob (memerlukan udara). Nitrobakteria termasuk famili Nitrobacteraceae.
Spesies nitrobakteria meliputi Nitrobacter winogradskyi, Nitrobacter hamburgensis,
Nitrobacter vulgaris, dan Nitrobacter alkalicus. Keberadaan nitrobakteria di dalam
tanah sangat diperlukan dalam mempercepat proses nitrifikasi sehingga ketersediaan
unsur tersebut selalu terjaga bagi tanaman. Namun, dengan pengaplikasian pestisida
kimia berlebih oleh petani dan budidaya tanpa bahan organik, jumlah nitrobakteria
semakin lama semakin berkurang. Hal inilah yang menyebabkan petani semakin hari
semakin banyak menggunakan pupuk buatan berbahan dasar nitrogen. Penggunaan
pupuk buatan tersebut makin menurunkan kesuburan tanah, merusak tekstur tanah dan
dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak optimal. Kondisi
tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk mengembalikan kesuburan tanah
dengan mengembalikan populasi nitrobakteria.
Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/92177/Mengenal-Nitrobakteria-
sebagai-Pengumpul-Nitrogen/

Setelah mencermati bacaan di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini untuk


menciptakan solusi yang dapat menanggulangi permasalahan tersebut!
a. Masalah apa yang terdapat pada bacaan di atas?
b. Dampak apakah yang kemungkinan akan terjadi apabila jumlah populasi
nitrobakteria semakin berkurang?

c. Bagaimana solusi kalian untuk menanggulangi permasalahan tersebut?

2. Bacaan nomor 1 merupakan contoh kasus apabila siklus nitrogen mengalami


gangguan. Lantas bagaimana seharusnya siklus sulfur terjadi?
Agar dapat melengkapi pemahamanmu mengenai proses terjadinya siklus nitrogen.,
perhatikan gambar dan simak tayangan video dengan link:
https://youtu.be/vRxWTz7XMhM atau memindai barcode di bawah ini!

Tuliskan proses terjadinya siklus nitrogen berdasarkan gambar dan video yang sudah
kalian amati!
Jawab:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN KE-3
SIKLUS FOSFOR

A. Identitas Peserta Didik


Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis siklus
biogeokimia yang terjadi pada komponen ekosistem dengan lengkap dan rinci.
2. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu membuat
penjelasan daur biogeokimia selain daur air dalam bentuk poster, infografis, video atau
bentuk lainnya yang diunggah di media sosial dengan kreatif dan jelas.
3. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis
dampak yang terjadi dari permasalahan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan
ekosistem dengan kreatif dan jelas.
4. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menciptakan solusi
terhadap permasalahan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan ekosistem dengan
kreatif dan jelas

C. Petunjuk
1. Bacalah instruksi dengan seksama!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memperhatikan referensi yang
sudah disediakan maupun mencari referensi lainnya dari internet!
3. Diskusikanlah secara berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah
ditentukan!
4. Tuliskan hasil diskusi pada tabel yang sudah disediakan!

D. Pertanyaan
1. Perhatikan bacaan berikut ini!
Mengenal Eutrofikasi, Si Perusak Ribuan Danau di Indonesia
Indonesia diperkirakan mempunyai lebih dari 5.807 danau yang tersebar di
seluruh provinsi. Menurut Bappenas (2016) luas total danau di Indonesia mencapai
491.724 Ha. Pada saat ini hampir seluruh danau yang ada mengalami kerusakan.
Eutrofikasi merupakan penyebab kerusakan tersebut. Menurut Effendi (2003)
Eutrofikasi didefinisikan sebagai pengayaan (enrichment) air dengan nutrien/unsur
hara berupa bahan anorganik unsur nitrogen dan fosfat yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dan mengakibatkan terjadinya produktivitas primer perairan. Sedangkan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) eutropik merupakan perairan yang
mengandung organisme dan bahan organik dalam jumlah besar. Air dikatakan eutropik
jika konsentrasi total fosfat (TP) dalam air berada dalam rentang 35-100 µg/L.
Melalui penelitian jangka panjang pada berbagai danau kecil dan besar, para
peneliti akhirnya bisa menyimpulkan bahwa fosfat merupakan elemen kunci di antara
nutrien utama tanaman seperti karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P) di dalam proses
eutrofikasi. Pada konsentrasi yang normal, bahan organik, unsur hara N, dan P
menguntungkan bagi pertumbuhan fitoplankton. Namun ketika konsentrasi unsur-
unsur tersebut tinggi, terjadi pertumbuhan fitoplankton yang berlebih (blooming) atau
eutrofikasi dan bisa terjadi pencemaran air danau. Tidak semua elemen-elemen
tersebut mengakibatkan eutrofikasi hanya nitrogen dan fosfat, Mason (1993) dalam
Effendi (2003), dan dari dua unsur tersebut fosfat mempunya andil yang besar.
Danau yang mengalami eutrofikasi akan mengalami perubahan warna. Air
cenderung keruh atau berwarna kehijauan. Hal tersebut disebabkan tumbuh suburnya
fitoplankton atau ganggang akibat dari peningkatan konsentrasi nutrien/hara baik
bahan organik, unsur nitrogen (N) dan fosfat (P) terlarut dalam badan air. Sehingga
berakibat tumbuh berkembang biak secara cepat (blooming) alga atau ganggang
apabila sudah parah, kualitas air akan menurun, air berubah menjadi keruh, oksigen
terlarut rendah, timbul gas-gas beracun dan bahan beracun (cyanotoxin) (Sugiura el
all., 2004). Meningkatnya tumbuhan eceng gondok di perairan, disebabkan oleh
nitrogen dan fosfat yang berlebihan. Jenis tanaman ini akan menghalangi penetrasi
oksigen dan sinar matahari ke dalam air sehingga biota air tidak dapat berfotosintesis
untuk menyediakan oksigen bagi perairan.
Sumber:https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/dwityaspambudi/men
genal-eutrofikasi-si-perusak-ribuan-danau-di-indonesia-1vP02WL2pKN
Setelah mencermati bacaan di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini untuk
menciptakan solusi yang dapat menanggulangi permasalahan tersebut!
a. Masalah apa yang terdapat pada bacaan di atas?

b. Dampak apakah yang kemungkinan akan terjadi apabila eutrofikasi dibiarkan terus
menerus?
c. Bagaimana solusi kalian untuk menanggulangi permasalahan tersebut?

2. Bacaan nomor 1 merupakan contoh kasus apabila siklus fosfor mengalami gangguan.
Lantas bagaimana seharusnya siklus fosfor terjadi?
Agar dapat melengkapi pemahamanmu mengenai proses terjadinya siklus fosfor,
perhatikan gambar dan simak tayangan video dengan link: https://youtu.be/bjq2ijfIEa0
atau memindai barcode di bawah ini!

Tuliskan proses terjadinya siklus fosfor berdasarkan gambar dan video yang sudah
kalian amati!
Jawab:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN KE-3
SIKLUS SULFUR

A. Identitas Peserta Didik


Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis siklus
biogeokimia yang terjadi pada komponen ekosistem dengan lengkap dan rinci.
2. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu membuat
penjelasan daur biogeokimia selain daur air dalam bentuk poster, infografis, video atau
bentuk lainnya yang diunggah di media sosial dengan kreatif dan jelas.
3. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis
dampak yang terjadi dari permasalahan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan
ekosistem dengan kreatif dan jelas.
4. Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, peserta didik mampu menciptakan solusi
terhadap permasalahan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan ekosistem dengan
kreatif dan jelas

C. Petunjuk
1. Bacalah instruksi dengan seksama!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memperhatikan referensi yang
sudah disediakan maupun referensi lainnya dari internet!
3. Diskusikanlah secara berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah
ditentukan!
4. Tuliskan hasil diskusi pada tabel yang sudah disediakan!

D. Pertanyaan
1. Perhatikan bacaan di bawah ini!
Waspadai Hujan Asam
Intensitas hujan asam di Kota Bandung meningkat dalam kurun waktu tiga bulan.
Frekuensi hujan asam melonjak hingga tiga kali lipat dari sebelumnya. Hal ini
berdampak buruk bagi kesehatan, khususnya gejala penyakit kulit. Hujan asam terdiri
atas zat asam dan polutan berupa asap oleh industri. “Hujan asam terdiri atas zat CO
(Karbon Monoksida), CO2 (Karbon Dioksida) , SO2 (Asam Sulfat), dan H2SO3 (Asam
Sulfit). Ini semua berasal dari kegiatan manusia atau disebut antropogenik” ujar Sonni,
Pakar Gelombang Atmosphere, LAPAN-Bandung
Hujan asam hanya terjadi di kota besar sehingga derajat keasaman akan terus
meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari gejala fisik di kehidupan keseharian. “Asap
ini tidak menyatu dengan awan dan hujan asam ini terjadi di hujan pertama di setiap
hari. Besi atau logam akan cepat mengalami korosi,” tuturnya.
Salah satu gejala yang paling dominan jika terkena kontak langsung hujan asam
adalah gatal di kulit dan pusing kepala. “Lebih baik disaat hujan pertama, carilah
tempat perlindungan guna menghinhdari kontak langsung antara kepala atau kulit
dengan kandungan asamnya” ujarnya.
Sumber: https://berita.upi.edu/waspadai-hujan-asam/
Setelah mencermati bacaan di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini untuk
menciptakan solusi yang dapat menanggulangi permasalahan tersebut!
a. Masalah apa yang terdapat pada bacaan di atas?

b. Dampak apakah yang kemungkinan akan terjadi apabila hujan asam dibiarkan terus
menerus?

c. Bagaimana solusi kalian untuk menanggulangi permasalahan tersebut?

2. Bacaan nomor 1 merupakan contoh kasus apabila siklus sulfur mengalami gangguan.
Lantas bagaimana seharusnya siklus sulfur terjadi?
Agar dapat melengkapi pemahamanmu mengenai proses terjadinya siklus sulfur,
perhatikan gambar dan simak tayangan video dengan link: https://youtu.be/SFH-
YHV7tCA atau memindai barcode di bawah ini!
Tuliskan proses terjadinya siklus sulfur berdasarkan gambar dan video yang sudah
kalian amati!
Jawab:
RUBRIK PENILAIAN LKPD PERTEMUAN 3 “SIKLUS KARBON”
Penilaian
No. Pertanyaan
Skor Rubrik
1a Masalah apa yang 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
terdapat pada mengenai masalah yang terdapat pada bacaan.
bacaan di atas? Masalah yang terdapat pada bacaan adalah terjadinya
kebakaran hutan dan lahan di berbagai negara seperti
Australia, Siberia, Amerika Serikat, Brasil dan Indonesia.
2 Peserta didik kurang tepat dalam menuliskan jawaban
mengenai masalah yang terdapat pada bacaan
0 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
masalah yang terdapat pada bacaan
1b Dampak apakah 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
yang mengenai dampak yang mungkin terjadi apabila kebakaran
kemungkinan hutan dan lahan dibiarkan terus menerus
Apabila kebakaran hutan dan lahan dibiarkan terus menerus
akan terjadi
maka akan mengakibatkan bertambahnya jumlah karbon di
apabila atmosfer, hilangnya habitat makhluk hidup, menimbulkan
kebakaran hutan korban jiwa, terjadinya polusi udara dan air, meningkatkan
dan lahan pemanasan global
dibiarkan terus 2 Peserta didik kurang tepat dalam menuliskan jawaban
menerus? mengenai dampak yang terjadi apabila kebakaran hutan dan
lahan dibiarkan terus menerus
0 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
dampak yang terjadi apabila kebakaran hutan dan lahan
dibiarkan terus menerus
1c Bagaimana solusi 4 Peserta didik dapat menuliskan minimal 3 solusi untuk
kalian untuk menanggulangi permasalahan kebakaran hutan yang
menanggulangi menyebabkan pemanasan global
Cara menanggulangi kebakaran hutan dan pemanasan
permasalahan
global:
tersebut? a. Tidak membuka lahan atau perkebunan dengan cara
membakar hutan
b. Memperbanyak jumlah pohon dengan mengadakan
reboisasi
c. Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api yang
cukup tinggi yang dapat memicu terjadinya kebakaran
hutan
d. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan
memilih untuk menggunakan transportasi umum
e. Melestarikan terumbu karang dan organisme air untuk
memaksimalkan pengurangan karbondioksida yang ada
di perairan.
3 Peserta didik hanya menuliskan 2 solusi untuk
menanggulangi permasalahan kebakaran hutan yang
menyebabkan pemanasan global
2 Peserta didik hanya menuliskan 1 solusi untuk
menanggulangi permasalahan kebakaran hutan yang
menyebabkan pemanasan global
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
solusi untuk menanggulangi permasalahan kebakaran hutan
yang menyebabkan pemanasan global
2. Tuliskan proses 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
terjadinya siklus dan lengkap:
karbon Siklus Karbon
berdasarkan 1. Gas karbon dioksida (CO2) hanya terdapat sekitar
gambar dan 0,035% di atmosfer bumi. Gas tersebut berasal dari
video yang sudah pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi),
kalian amati! pembakaran atau kebakaran hutan, aktivitas gunung
api.
2. Organisme produsen memanfaatkan CO2 udara untuk
melakukan sintesis senyawa organik melalui proses
fotosintesis.
3. Senyawa organik hasil fotosintesis dimanfaatkan oleh
organisme heterotrof (hewan, manusia) sebagai sumber
energi.
4. Melalui respirasi senyawa organik tersebut dibakar
(dioksidasi), CO2 hasil pembakaran dibebaskan lagi ke
udara.
5. Selain sebagai sumber energi, senyawa organik
tersebut sebagian disimpan dalam tubuh organisme.
Jika organisme mati, senyawa karbon akan diuraikan
oleh dekomposer dan diendapkan menjadi batuan
karbonat dan kapur.
6. Jika tersimpan dalam perut bumi dalam jangka waktu
yang sangat lama, senyawa karbon sisa organisme mati
dapat menghasilkan bahan bakar fosil (minyak bumi).
Akhirnya oleh kegiatan manusia bahan bakar fosil
tersebut kembali membebaskan CO2 ke udara.
Siklus Karbon di Air (Jawaban Optional)
Di dalam air kardondioksida terlarut akan bereaksi dengan
air membentuk asam karbonat. Asam karbonat kemudian
akan bereaksi dengan batu kapur membentu ion-ion
bikarbonat dan karbonat. Organisme seperti ciput membuat
cangkangnya dengan memanfaatkan kalsium dan
karbondioksida yang terlarut di dalam air. Apabila hewan
tersebut mati, maka cangkang akan hancur dan
membebaskan karbondioksida kembali ke udara yang
nantinya akan diserap kembali oleh produsen.
3 Peserta didik dapat menuliskan jawaban mengenai siklus
karbon, namun kurang lengkap
2 Peserta didik dapat menuliskan jawaban mengenai siklus
karbon, namun siklus yang dituliskan tidak urut
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
Nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
RUBRIK PENILAIAN LKPD PERTEMUAN 3 “SIKLUS NITROGEN”
Penilaian
No. Pertanyaan
Skor Rubrik
1a Masalah apa yang 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
terdapat pada mengenai masalah yang terdapat pada bacaan.
bacaan di atas? Masalah yang terdapat pada bacaan adalah pengaplikasian
pestisida kimia berlebih oleh petani dan budidaya tanpa
bahan organik sehingga jumlah nitrobakteria semakin lama
semakin berkurang.
2 Peserta didik kurang tepat dalam menuliskan jawaban
mengenai masalah yang terdapat pada bacaan
0 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
masalah yang terdapat pada bacaan
1b Dampak apakah 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
yang mengenai dampak yang mungkin terjadi apabila jumlah
kemungkinan nitrobakteria semakin berkurang
Apabila jumlah nitrobakteria semakin berkurang maka
akan terjadi
petani semakin banyak menggunakan pupuk buatan
apabila jumlah berbahan dasar nitrogen sehingga dapat menurunkan
nitrobakteria kesuburan tanah, merusak tekstur tanah dan dapat
semakin mengakibatkan pertumbuhan serta perkembangan tanaman
berkurang? tidak optimal.
2 Peserta didik kurang tepat dalam menuliskan jawaban
mengenai dampak yang mungkin terjadi apabila jumlah
nitrobakteria semakin berkurang
0 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
dampak yang mungkin terjadi apabila jumlah nitrobakteria
semakin berkurang
1c Bagaimana solusi 4 Peserta didik dapat menuliskan minimal 3 solusi untuk
kalian untuk menanggulangi permasalahan jumlah nitrobakteria yang
menanggulangi semakin berkurang dan kesuburan tanah menurun
Cara menanggulangi permasalahan jumlah nitrobakteria
permasalahan
yang semakin berkurang dan kesuburan tanah menurun:
tersebut? a. Mengurangi penggunaan pupuk kimia
b. Membuat bakteri pengikat nitrogen untuk
meningkatkan kesuburan tanah
c. Memperbanyak penggunaan pupuk kompos
3 Peserta didik hanya menuliskan 2 solusi untuk
menanggulangi permasalahan jumlah nitrobakteria yang
semakin berkurang dan kesuburan tanah menurun
2 Peserta didik hanya menuliskan 1 solusi untuk
menanggulangi permasalahan jumlah nitrobakteria yang
semakin berkurang dan kesuburan tanah menurun
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
solusi untuk menanggulangi permasalahan jumlah
nitrobakteria yang semakin berkurang dan kesuburan tanah
menurun
2. Tuliskan proses 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
terjadinya siklus dan lengkap:
nitrogen Siklus Nitrogen:
berdasarkan 1. Gas nitrogen ini di atmosfer masuk ke dalam tanah
gambar dan melalui fiksasi nitrogen oleh bakteri Rhizobium yang
video yang sudah hidup di akar tumbuhan.
kalian amati! 2. Nitrogen yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah
menjadi amonia (NH3) oleh bakteri amonia. Proses
penguraian nitrogen menjadi amonia disebut
amonifikasi.
3. Amonia diubah menjadi Nitrit dan Nitrat oleh bakteri
nitrifikasi. Perombakan amonia menjadi ion nitrit, ion
nitrit menjadi ion nitrat disebut nitrifikasi. Pada bentuk
ini akar tumbuhan akan menyerap nitrogen.
4. Perubahan gas nitrogen menjadi molekul nitrat juga
dibantu oleh petir.
5. Nitrat akan diubah menjadi protein oleh tumbuhan.
6. Tumbuhan kemudian akan dikonsumsi oleh hewan atau
manusia
7. Kemudian dibantu oleh dekomposer, sisa-sisa
metabolisme makhluk hidup akan dikembalikan ke
tanah dalam bentuk Amonia.
8. Oleh bakteri denitrifikasi, amonia akan diubah menjadi
gas nitrogen dan dilepaskan kembali ke atmosfer.
Sehingga kadar nitrogen di udara akan selalu tetap.
3 Peserta didik dapat menuliskan jawaban mengenai siklus
nitrogen, namun kurang lengkap
2 Peserta didik dapat menuliskan jawaban mengenai siklus
nitrogen, namun siklus yang dituliskan tidak urut
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
Nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
RUBRIK PENILAIAN LKPD PERTEMUAN 3 “SIKLUS FOSFOR”
Penilaian
No. Pertanyaan
Skor Rubrik
1a Masalah apa yang 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
terdapat pada mengenai masalah yang terdapat pada bacaan.
bacaan di atas? Masalah yang terdapat pada bacaan adalah terjadinya
eutrofikasi pada danau di Indonesia
2 Peserta didik kurang tepat dalam menuliskan jawaban
mengenai masalah yang terdapat pada bacaan
0 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
masalah yang terdapat pada bacaan
1b Dampak apakah 4 Peserta didik mampu menuliskan minimal 3 dampak yang
yang mungkin terjadi apabila eutrofikasi dibiarkan terus
kemungkinan menerus.
Apabila eutrofikasi dibiarkan terus menerus maka akan
akan terjadi
mengakibatkan air berwarna keruh atau berwarna
apabila kehijauan, kualitas air menurun, oksigen terlarut rendah,
eutrofikasi timbul gas-gas beracun dan bahan beracun, banyak biota air
dibiarkan terus yang mati karena menurunnya jumlah oksigen akibat
menerus? terhalangnya penetrasi oksigen dan sinar matahari ke dalam
air oleh tumbuhan eceng gondok yang menutupi permukaan
air.
3 Peserta didik hanya menuliskan 2 dampak yang mungkin
terjadi apabila eutrofikasi dibiarkan terus menerus.
2 Peserta didik hanya menuliskan 1 dampak yang mungkin
terjadi apabila eutrofikasi dibiarkan terus menerus.
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
dampak yang mungkin terjadi apabila eutrofikasi dibiarkan
terus menerus
1c Bagaimana solusi 4 Peserta didik dapat menuliskan minimal 3 solusi untuk
kalian untuk menanggulangi permasalahan eutrofikasi
menanggulangi Cara menanggulangi eutrofikasi adalah
a. Pemerintah membuat regulasi agar penguasaha tidak
permasalahan
menggunakan fosfat dalam detergen dan sabun
tersebut? b. Tidak menggunakan pupuk fosfat secara berlebihan
c. Mengelola sektor peternakan untuk mencegah lebih
banyak lagi fosfat lepas ke lingkungan air
d. Tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan dan
minuman yang mengandung aditif fosfat
e. Melakukan edukasi kepada masyarakat untuk membeli
produk kebutuhan rumah tangga yang mencantumkan
label bebas fosfat dan produk ramah lingkungan
f. Menggunakan pupuk anorganik secara bijaksana sesuai
dosis anjuran untuk menghindari terlepasnya pupuk
akibat air hujan
3 Peserta didik hanya menuliskan 2 solusi untuk
menanggulangi permasalahan eutrofikasi
2 Peserta didik hanya menuliskan 1 solusi untuk
menanggulangi permasalahan eutrofikasi
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
solusi untuk menanggulangi permasalahan eutrofikasi
2. Tuliskan proses 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
terjadinya siklus dan lengkap:
fosfor Siklus Fosfor
berdasarkan 1. Oleh air hujan, fosfor dari batuan akan larut dan masuk
gambar dan ke dalam aliran air dan tanah.
video yang sudah 2. Oleh organisme produsen, fosfor diserap dan
kalian amati! dimanfaatkan untuk sintesis senyawa organik .
3. Senyawa organik yang mendandung fosfor berpindah
ke konsumen dan digunakan untuk metabolisme
4. Jika organismenya mati, senyawa organik yang
mengandung fosfor mengalami perombakan oleh
pengurai, akhirnya fosfor kembali lagi ke tanah, air
tawar dan laut.
5. Fosfor dalam tanah terbawa oleh air, diendapkan di
danau atau lautan membentuk batuan yang mengandung
fosfor.
6. Batuan fosfor tererosi menghasilkan tanah, akhirnya
fosfor kembali ke tanah
3 Peserta didik dapat menuliskan jawaban mengenai siklus
fosfor, namun kurang lengkap
2 Peserta didik dapat menuliskan jawaban mengenai siklus
fosfor, namun siklus yang dituliskan tidak urut
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
Nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
RUBRIK PENILAIAN LKPD PERTEMUAN 3 “SIKLUS SULFUR”
Penilaian
No. Pertanyaan
Skor Rubrik
1a Masalah apa yang 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
terdapat pada mengenai masalah yang terdapat pada bacaan.
bacaan di atas? Masalah yang terdapat pada bacaan adalah terjadinya hujan
asam di Kota Bandung akibat pembakaran bahan bakar fosil
oleh kendaraan bermotor maupun pabrik.
2 Peserta didik kurang tepat dalam menuliskan jawaban
mengenai masalah yang terdapat pada bacaan
0 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
masalah yang terdapat pada bacaan
1b Dampak apakah 4 Peserta didik mampu menuliskan minimal 3 dampak yang
yang mungkin terjadi apabila hujan asam dibiarkan terus
kemungkinan menerus.
Apabila hujan asam dibiarkan terus menerus maka akan
akan terjadi
mengakibatkan tumbuhan terancam mati akibat pengikisan
apabila hujan jaringan epidermis; hewan terancam mati akibat
asam dibiarkan peningkatan karbon dioksida; hujan asam dapat
terus menerus? menyebabkan berbagai macam penyakit seperti asma,
bronkitis maupun iritasi mata; mengancam
keberlangsungan industri dan merusak material bangunan,
merusak ekosistem air
3 Peserta didik hanya menuliskan 2 dampak yang mungkin
terjadi apabila hujan asam dibiarkan terus menerus.
2 Peserta didik hanya menuliskan 1 dampak yang mungkin
terjadi apabila hujan asam dibiarkan terus menerus.
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
dampak yang mungkin terjadi apabila hujan asam dibiarkan
terus menerus
1c Bagaimana solusi 4 Peserta didik dapat menuliskan minimal 3 solusi untuk
kalian untuk menanggulangi permasalahan hujan asam
menanggulangi Cara menanggulangi hujan asam adalah:
a. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
permasalahan
b. Memperbanyak ruang terbuka hijau
tersebut? c. Mengurangi penggunaan energi listrik
d. Menerapkan 3R (reuse, reduce dan recyecle) secara
konsisten
3 Peserta didik hanya menuliskan 2 solusi untuk
menanggulangi permasalahan hujan asam
2 Peserta didik hanya menuliskan 1 solusi untuk
menanggulangi permasalahan hujan asam
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban mengenai
solusi untuk menanggulangi permasalahan hujan asam
2. Tuliskan proses 4 Peserta didik mampu menuliskan jawaban dengan benar
terjadinya siklus dan lengkap:
sulfur Siklus Sulfur:
berdasarkan 1. Secara alami belerang dapat ditemukan sebagai unsur
gambar dan murni atau mineral pada gunung berapi. Ketika gunung
video yang sudah berapi meletus maka akan mengeluarkan sulfur dalam
kalian amati! bentuk gas belerang dioksida (SO2) dan hidrogen
sulfida (H2S). Ketika menyentuh atmosfer gas-gas
tersebut akan bergabung dengan titik-titik air dan
membentuk asam sulfat (H2SO4).
2. Saat mulai jenuh, hujan asam akan terjadi dan asam
sulfat akan terserap ke tanah.
3. Selanjutnya asam sulfat (H2SO4) diasimilasi oleh
tumbuhan dalam bentuk sulfur dan masuk dalam sistem
rantai makanan.
4. Ketika hewan dan tumbuhan mati, zat organik seperti
hidrogen sulfida (H2S) akan diuraikan oleh dekomposer
menjadi bakteri secara aerob dan anaerob. Secara aerob
menghasilkan sulfat organik yang nantinya akan
digunakan oleh tumbuhan dan secara anaerob akan
menghasilkan senyawa sulfida beracun yang
terkandung dalam magma gunung berapi sedangkan
pada fosil makhluk hidup yang tertimbun akan
dijadikan bahan bakar fosil yang mengandung sulfur
dan akan digunakan oleh pabrik.
3 Peserta didik dapat menuliskan jawaban mengenai siklus
sulfur, namun kurang lengkap
2 Peserta didik dapat menuliskan jawaban mengenai siklus
sulfur, namun siklus yang dituliskan tidak urut
1 Peserta didik salah dalam menuliskan jawaban

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
Nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
Penilaian Keterampilan
Lembar Penilaian Keterampilan (Presentasi)
Aspek yang Dinilai
Kebenaran Jumlah
Kel Anggota Kelompok Penyampaian Penyajian
Substansi Skor
Materi Materi
Materi
1 Rafi Althaf Widyadhana
Arvendo Rizky S
Muhammad Dhandy D
Raisyah Zalsy
Khayara Aulia Difa
Arjuna Rantau Wiratama
2 Salma Salsabila
Muhammad Rafa R S
Fidiya Zalfa
Arif Ali Rahman
Intan Nuraini
Muhammad Bintang F
3 Falisha Candra Sanari
Muhammad Kale A
Calista Putri F
Annisa Pratiwi
Alhanif Mushaddaq D P
Azzahra Nayla Efendi
4 Fathan Asmam M O
Muhammad Dimas S
Friska Alzena Nafisa A
Raden Rara Sekar G G
Azwa Setia Intana
Annisa Putri Yuanita
5 Zalfa Gita Fa’adillah
Hana Yumna Setyarajni
Raynasywa Anugrah
Desfita Dwi Paramita
Galih Satya Prakosa
Ayla Najwa Faza Ardian
6 Raffi Abhyasa Saputra
Fathya Maulida
Muhammad Jibril M A
Tania Naffa Azilla
Tata Permatasari
Raden Ajeng Ken A
Rubrik Penilaian Keterampilan (Presentasi)
No Indikator Keterangan
1 Aspek: Penyampaian Materi Skor 4: memenuhi 3 indikator
• Menggunakan bahasa indonesia Skor 3: memenuhi 2 indikator
yang baik dan benar Skor 2: memenuhi 1 indikator
• Komunikatif Skor 1: tidak satupun indikator terpenuhi
• Lancar
2 Aspek: Penyajian Materi Skor 4: memenuhi 3 indikator
• Penyajian materi mudah dipahami Skor 3: memenuhi 2 indikator
• Penyajian materi sistematis Skor 2: memenuhi 1 indikator
• Penyajian materi tersusun rapi Skor 1: tidak satupun indikator terpenuhi
3 Aspek: Kebenaran Substansi Materi Skor 4: memenuhi 3 indikator
• Substansi materi sesuai dengan Skor 3: memenuhi 2 indikator
konsep Skor 2: memenuhi 1 indikator
• Substansi materi berisi teori yang Skor 1: tidak satupun indikator terpenuhi
benar
• Sumber yang digunakan valid

Penilaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (12)

Rentangkan angka Rubrik penilaian Kategori


85 – 100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang
Penilaian Sikap
Lembar Penilaian Sikap (Diskusi dan Tanya Jawab)
Aspek yang Dinilai Jumlah
Kel Anggota Kelompok
Gotong Royong Bernalar Kritis Skor
1 Rafi Althaf Widyadhana
Arvendo Rizky S
Muhammad Dhandy D
Raisyah Zalsy
Khayara Aulia Difa
Arjuna Rantau Wiratama
2 Salma Salsabila
Muhammad Rafa R S
Fidiya Zalfa
Arif Ali Rahman
Intan Nuraini
Muhammad Bintang F
3 Falisha Candra Sanari
Muhammad Kale A
Calista Putri F
Annisa Pratiwi
Alhanif Mushaddaq D P
Azzahra Nayla Efendi
4 Fathan Asmam M O
Muhammad Dimas S
Friska Alzena Nafisa A
Raden Rara Sekar G G
Azwa Setia Intana
Annisa Putri Yuanita
5 Zalfa Gita Fa’adillah
Hana Yumna Setyarajni
Raynasywa Anugrah
Desfita Dwi Paramita
Galih Satya Prakosa
Ayla Najwa Faza Ardian
6 Raffi Abhyasa Saputra
Fathya Maulida
Muhammad Jibril M A
Tania Naffa Azilla
Tata Permatasari
Raden Ajeng Ken A
Rubrik Penilaian Sikap
No Indikator Keterangan
1 Aspek: Gotong Royong Skor 4: memenuhi 4 indikator
• Terlibat aktif dalam membangun tim dan Skor 3: memenuhi 3 indikator
mengelola kerja sama (diskusi) Skor 2: memenuhi 2 indikator
• Mengerjakan tugas kelompok sesuai pembagian Skor 1: memenuhi 1 indikator
tugas yang disepakati kelompok Skor 0: tidak satupun indikator
• Ikut mencari jawavan dari pertanyaan yang terpenuhi
disajikan dalam lembar diskusi
• Tidak mengganggu teman yang sedang
berdiskusi
2 Aspek: Bernalar Kritis Skor 4: memenuhi 4 indikator
• Mengajukan pertanyaan sesuai permasalahan Skor 3: memenuhi 3 indikator
atautopik yang sedang dibahas secara kritis Skor 2: memenuhi 2 indikator
• Memberikan tanggapan yang logis Skor 1: memenuhi 1 indikator
• Menyajikan data berupa fakta (disertai sumber) Skor 0: tidak satupun indikator
• Mampu menarik kesimpulan terpenuhi

Penilaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (8)

Rentangkan angka Rubrik penilaian Kategori


85 – 100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang
Penilaian Produk
Lembar Penilaian Produk
Aspek yang Dinilai Jumlah
Kel Anggota Kelompok
Desain Isi Konsep/Teori Referensi Skor
1 Rafi Althaf Widyadhana
Arvendo Rizky S
Muhammad Dhandy D
Raisyah Zalsy
Khayara Aulia Difa
Arjuna Rantau Wiratama
2 Salma Salsabila
Muhammad Rafa R S
Fidiya Zalfa
Arif Ali Rahman
Intan Nuraini
Muhammad Bintang F
3 Falisha Candra Sanari
Muhammad Kale A
Calista Putri F
Annisa Pratiwi
Alhanif Mushaddaq D P
Azzahra Nayla Efendi
4 Fathan Asmam M O
Muhammad Dimas S
Friska Alzena Nafisa A
Raden Rara Sekar G G
Azwa Setia Intana
Annisa Putri Yuanita
5 Zalfa Gita Fa’adillah
Hana Yumna Setyarajni
Raynasywa Anugrah
Desfita Dwi Paramita
Galih Satya Prakosa
Ayla Najwa Faza Ardian
6 Raffi Abhyasa Saputra
Fathya Maulida
Muhammad Jibril M A
Tania Naffa Azilla
Tata Permatasari
Raden Ajeng Ken A
Rubrik Penilaian Produk
Aspek/kategori/
4 3 2 1
kriteria
Desain Warna menarik, Dua kriteria Hanya salah Warna, ukuran
ukuran elemen desain satu kriteria elemen
penyusun terpenuhi desain yang penyusun,
proporsional, terpenuhi pusat perhatian
pesan yang ingin tidak terpenuhi
disampaikan
menjadi pusat
perhatian (ketiga
kriteria
terpenuhi)
Isi Isi informasi Dua dari Hanya salah Seluruh
singkat, padat, kriteria isi satu kriteria isi kriteria tidak
jelas dipenuhi dipenuhi terpenuhi
keterbacaannya
Konsep/ teori Sangat sesuai
Sesuai dengan Tidak sesuai Tidak
dengan konsep konsep dengan konsep mencantumkan
unsur konsep
Referensi Mencantumkan 3 Mencantumkan Mencantumkan Tidak
sumber referensi 2 referensi 1 referensi mencantumkan
bacaan bacaan bacaan referensi
bacaan

Penilaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (16)

Rentangkan angka Rubrik penilaian Kategori


85 – 100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang
LAMPIRAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
A. Rencana Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memperoleh hasil tes sumatif 90 atau
lebih. Pengayaan berupa pengembangan materi yang telah dipelajari peserta didik dengan
mencermati video mengenai suksesi. Selanjutnya, peserta didik mencatat proses suksesi
primer dan sekunder pada buku catatan masing-masing. Link video:
https://youtu.be/8ceDE01iWLE
B. Rencana Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran atau memperoleh hasil tes
sumatif kurang dari 75 maka diberikan kegiatan berikut sebagai bentuk remedial:
1. Pemberian bimbingan secara individual. Hal ini dilakukan apabila terdapat beberapa
peserta didik mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat
kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran
ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
3. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara
penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
5. Setelah dilakukan remidial teaching, maka peserta didik yang belum tuntas diminta
untuk mengerjakan kembali tes yang telah diberikan.

LAMPIRAN BAHAN BACAAN


A. Aliran Materi
Daur materi merupakan suatu siklus, artinya jika suatu organisme mati, tidak berarti
aliran materinya terhenti (Kistinnah & Lestari, 2006). Berbeda dengan energi, materi kimia
yang berupa unsur-unsur penyusun bahan organik dalam ekosistem, berpindah ke trofik-
trofik rantai makanan tanpa mengalami pengurangan, melainkan berpindah kembali ke
tempat semula. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara,
tanah atau air. Perpindahan unsur kimia dalam ekosistem melalui daur ulang yang
melibatkan komponen biotik dan abiotik ini dikenal dengan sebutan daur biogeokimia
(Anshori & Martono, 2009).
Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara komponen biotik dengan abiotik dalam
suatu ekosistem. Daur biokimia meliputi: daur air, daur sulfur, daur fosfor, daur nitrogen,
daur karbon dan daur oksigen.
1. Daur Air
Air yang turun ke bumi berasal dari hujan maupun pencairan es yang membeku.
Sebagian air tersebut diserap oleh tumbuhan melalui akar. Setelah beberapa waktu, air
dilepaskan dalam bentuk uap air melalui proses transpirasi pada daun. Sebagian lagi
diminum hewan dan manusia, kemudian dilepaskan selama respirasi dan ekskresi.
Sebagian air hujan jatuh di kolam atau sungai yang menuju lautan. Air hujan juga
diserap oleh tanah dan mengalir di bawah tanah menuju laut. Sebagian besar air akan
terkumpul di laut. Proses penguapan air atau evaporasi juga akan terjadi di laut. Melalui
evaporasi, uap air akan berkumpul di udara dalam bentuk awan dan akan turun lagi
dalam bentuk hujan atau salju (Ferdinand & Ariebowo, 2009).
Daur air disebut juga daur hidrologi. Secara garis besar daur hidrologi dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu daur hidrologi pendek, daur hidrologi sedang, dan daur
hidrologi panjang (Subardi, 2009).
a. Daur hidrologi pendek
Air laut menguap, uap air naik ke udara lalu bersatu menjadi awan. Pada ketinggian
tertentu awan mengalami kondensasi dan presipitasi menjadi titik-titik air,
kemudian turun sebagai hujan. Pada daur hidrologi pendek ini terbentuknya awan
dan hujan terjadi di atas laut, jadi hujan tidak mencapai daratan.
b. Daur hidrologi sedang
Air laut menguap, uap air naik ke udara dan terbawa angin sampai di atas daratan
membentuk awan. Pada ketinggian tertentu awan mengalami kondensasi dan
presipitasi membentuk titik-titik air, lalu turun sebagai hujan di daratan. Sebagian
air meresap ke dalam tanah, sebagian lain kembali ke laut melalui sungai.
c. Dur hidrologi panjang
Uap air yang berasal dari penguapan air laut, kolam, danau, sungai maupun hasil
transpirasi tumbuhan naik ke udara, lalu bersatu menjadi awan. Awan terbawa oleh
angin ke arah daratan dan pada jarak tertentu terhalang oleh pegunungan. Akhirnya
awan mengalami kondensasi dan presipitasi menjadi titik-titik air dan turun sebagai
hujan di atas pegunungan. Air hujan meresap ke tanah di pegunungan, lalu diserap
oleh tumbuhan di pegunungan, sebagian muncul sebagai mata air. Melalui sungai
air mengalir kembali lagi ke laut.
2. Daur Karbon

Gas karbon dioksida (CO2) hanya terdapat sekitar 0,035% di atmosfer bumi.
Kadar tersebut akan mengalami peningkatan sejalan dengan pembebasan gas CO2 baik
oleh kegiatan manusia maupun oleh peristiwa alam. Gas tersebut berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi), pembakaran atau kebakaran hutan,
aktivitas gunung api. Organisme produsen memanfaatkan CO2 udara untuk melakukan
sintesis senyawa organik, baik melalui fotosintesis maupun kemosintesis. Senyawa
organik hasil fotosintesis dimanfaatkan oleh organisme heterotrof (hewan, manusia)
sebagai sumber energi. Melalui respirasi senyawa organik tersebut dibakar (dioksidasi),
CO2 hasil pembakaran dibebaskan lagi ke udara. Selain sebagai sumber energi, senyawa
organik tersebut sebagian disimpan dalam tubuh organisme. Jika organisme mati,
senyawa karbon akan diuraikan dan diendapkan menjadi batuan karbonat dan kapur.
Jika tersimpan dalam perut bumi dalam jangka waktu yang sangat lama, senyawa
karbon sisa organisme mati dapat menghasilkan bahan bakar fosil (minyak bumi).
Akhirnya oleh kegiatan manusia bahan bakar fosil tersebut kembali membebaskan CO2
ke udara (Subardi, 2009).
3. Daur Nitrogen

Semua organisme memerlukan unsur nitrogen untuk pembentukan protein dan


berbagai molekul organik esensial lainnya. Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di
atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2) dan kadarnya 78% dari semua gas di atmosfer.
Gas nitrogen ini di atmosfer masuk ke dalam tanah melalui fiksasi nitrogen oleh
bakteri (Rhizobium, Azotobacter, Clostridium), fiksasi nitrogen alga biru (Anabaena,
Nostoc) dan jamur (Mycorhiza) nitrogen yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah
menjadi amonia (NH3) oleh bakteri amonia. Proses penguraian nitrogen menjadi
amonia disebut amonifikasi.
Nitrogen yang masuk ke tanah bersama kilat dan air hujan berupa ion nitrat
(NO3−), sedangkan nitrogen yang ada di dalam tubuh tumbuhan dan akan hewan melalui
proses mineralisasi oleh bakteri pengurai menjadi amonia. Amonia yang dihasilkan
melalui proses amonifikasi dan mineralisasi oleh bakteri nitrit (nitrosomonas dan
nitrosococcus) dirombak menjadi ion nitrit (NO2−), selanjutnya ion nitrit dirombak
bakteri nitrat (nitrobacter) menjadi ion nitrat (NO3−). Perombakan amonia menjadi ion
nitrit, ion nitrit menjadi ion nitrat disebut nitrifikasi. Tumbuhan umumnya menyerap
nitrogen dalam bentuk ion nitrat, sedangkan hewan mengambil nitrogen dalam bentuk
senyawa organik (protein) yang terkandung pada tumbuhan dan hewan yang dimakan.
Sebagian ion nitrat dirombak oleh bakteri denitrifikasi (Thiobacillus denitrificans,
Pseudomonas denitrificans) menjadi nitrogen. Nitrogen yang dihasilkan akan kembali
ke atmosfer. Proses penguraian ion nitrat menjadi nitrogen disebut denitrifikasi.
4. Daur Fosfor

Fosfor merupakan unsur penting pembentuk asam nukleat, protein, Adenosin Tri
Pospat (ATP), dan senyawa organik lain. Fosfor (P) tidak pernah ditemukan dalam
bentuk gas, tapi dalam bentuk fosfor dalam tanah, fosfor dalam air tawar dan laut. Oleh
organisme produsen, fosfor diserap dan dimanfaatkan untuk sintesis senyawa organik
(protein, asam nukleat, ATP). Senyawa organik yang mengandung fosfor ini akhirnya
berpindah ke konsumen. Protein dalam tubuh organisme digunakan untuk metabolisme
dan membangun bagian-bagian tubuh. Jika organismenya mati, senyawa organik yang
mengandung fosfor mengalami perombakan oleh pengurai, akhirnya fosfor kembali lagi
ke tanah, air tawar dan laut. Fosfor dalam tanah terbawa oleh air, diendapkan di danau
atau lautan membentuk batuan yang mengandung fosfor. Batuan fosfor tererosi
menghasilkan tanah, akhirnya fosfor kembali ke tanah
5. Daur Sulfur

Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein. Di alam,


sulfur (belerang) terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan di udara
dalam bentuk SO atau gas sulfur dioksida. Ketika gas sulfur dioksida yang berada di
udara bersenyawa dengan oksigen dan air, akan membentuk asam sulfat yang ketika
jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat (SO42-). Kemudian ion-ion sulfat tadi
akan diserap oleh tumbuhan untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika manusia
atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi perpindahan unsur belerang dari
tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia. Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya
akan diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas
hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas ke udara dan sebagian tetap ada di dalam
tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di udara akan bersenyawa dengan oksigen
membentuk sulfur oksida, dan yang di tanah oleh bakteri tanah akan diubah menjadi
ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali oleh tumbuhan
(Suwarno, 2009).
B. Suksesi
Suatu komunitas keadaannya tidak akan selalu tetap, tetapi selalu mengalami
perubahan. Perubahan ini biasanya terjadi dari suatu komunitas menuju bentuk komunitas
lainnya. Misalnya, perkebunan kelapa sawit yang dibiarkan setelah masa panen dan tidak
ditanami lagi, apabila dibiarkan akan tumbuh tanaman spesies lain yang akan
menggantikan formasi kelapa sawit. Hal tersebut menyebabkan perubahan di komunitas
tersebut. Perubahan atau perkembangan suatu komunitas melalui tahap-tahap tertentu
disebut suksesi (Firmansyah dkk, 2009). Suksesi disebut juga sebagai proses perubahan
ekosistem dalam kurun waktu tertenti menuju arah lingkungan yang lebih teratur dan
stabil. Proses suksesi akan berakhir apabila lingkungan tersebut telah mencapai keadaan
yang stabil atau telah mencapai klimaks (Suwarno, 2009). Komunitas terakhir dan stabil
yang mencapai keseimbangan dengan lingkungannya disebut komunitas klimaks.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer terbentuk ditandai oleh hilangnya komunitas asal secara total,
misalnya letusan gunung, tanah longsor, penambangan timah dan batubara sehingga
tidak ada organisme penyusun komunitas asal yang tersisa, yang ada hanyalah tanah
gersang yang berupa batu-batuan. Dalam waktu yang lama dimulainya munculnya
organisme perintis yang berupa lumut kerak.
Lumut kerak ini akan melapukkan batuan yang semakin lama pelapukan
tersebut akan terbentuk tanah. Ada beberapa spora paku terbang dibawa oleh angin dan
jatuh pada tanah itu, sehingga tumbuhan paku tumbuh. Proses pelapukan batuan
semakin intensif dan tanah yang terbentuk semakin kaya nutrien. Keadaan ini terus
berlanjut akan terbentuk ekosistem yang didominasi oleh tumbuhan perdu yang
akhirnya mencapai klimaks. Dengan demikian, suksesi primer terjadi ditandai dengan
permukaan yang kosong sehingga akan muncul ekosistem baru (Kistinnah & Lestari,
2006).
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder berlangsung pada bekas ekosistem tidak mengalami
kerusakan total. Jadi, tidak mengubah komunitas asal secara total, substrat dan
kehidupan asal masih dijumpai. Misalnya, terjadi kebakaran alami, banjir, angin
kencang secara alami, penebangan hutan secara selektif, pembakaran padang rumput
dengan sengaja.
Di dalam tempat ini tidak dijumpai organisme perintis. Jika daerah tersebut
didiamkan, maka akan terjadi suksesi kembali karena akan ditumbuhi lagi komunitas
asal. Tumbuh-tumbuhan baru juga akan tumbuh dan hewan-hewan akan kembali lagi.
Hewan-hewan tersebut akan memberi senyawa organik untuk tanah sehingga banyak
tumbuhan lain akan hidup di daerah ini. Keseluruhan proses ini menyebabkan populasi
berubah dan komunitas berkembang secara bersinambungan.
GLOSARIUM
Aliran energi : peristiwa makan dan dimakan antara produsen dan konsumen
Biomassa : bahan organik yang dihasilkan dari tanaman dan biasanya
digunakan sebagai energi dalam jumlah yang cukup besar
Interaksi : hubungan antar organisme dapat bersifat saling
menguntungkan, merugikan, bahkan saling berkompetisi.
Ekosistem : kesatuan makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kompetisi : bentuk hubungan antara spesies yang satu dengan yang lain jika
terjadi persaingan di antara mereka.
Komponen abiotik : faktor tak hidup.
Komponen biotik : bagian hidup dari lingkungan, termasuk semua organisme yang
dapat berinteraksi satu sama lain.
Piramida ekologi : struktur trofik suatu ekosistem dalam bentuk piramida
Simbiosis : hubungan erat antara dua organisme dan spesies yang berbeda
yang hidup bersama di suatu daerah.
Trofik : posisi makhluk hidup dalam rantai makanan

DAFTAR PUSTAKA
Anshori, M & Martono, D. (2009). Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Ferdinand, F & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi 1: Untuk Kelas X Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
Firmansyah, R., Mawardi, A., & Riandi M, U. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Biologi Untuk
Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Irnaningtyas. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Kistinnah, I & Lestari, E.S. (2006). Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Subardi, Nuryani, Pramono, S. (2009). Biologi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
LAMPIRAN MEDIA PEMBELAJARAN
PPT Materi Ekosistem Pertemuan 3
Video Pembelajaran
1. Video Banjir
Sumber: https://youtu.be/aC25Th6REqU

2. Video Siklus Karbon


Sumber: https://youtu.be/RWIDH4Fwy4c

3. Video Siklus Nitrogen


Sumber: https://youtu.be/vRxWTz7XMhM

4. Video Siklus Fosfor


Sumber: https://youtu.be/bjq2ijfIEa0
5. Video Siklus Sulfur
Sumber: https://youtu.be/SFH-YHV7tCA
LAMPIRAN ASESMEN FORMATIF (PRETEST DAN POSTEST)
Kisi-Kisi Asesmen Formatif (Pretest-Postest) Pertemuan 3
No. Tujuan Pembelajaran & Indikator Asesmen Level Bentuk Nomor
Materi Pokok Soal Soal

1. Melalui studi literatur dan Disajikan gambar salah C4 Pilihan 1,2


diskusi kelompok (C, TCK), satu siklus biogeokimia, ganda
peserta didik (A) mampu peserta didik dapat
menganalisis (B, C4) siklus menganalisis proses
biogeokimia yang terjadi pada yang terjadi pada siklus
komponen ekosistem dengan tersebut sesuai dengan
lengkap dan rinci (D). yang ditunjukkan oleh
Materi: Siklus biogeokimia huruf pada gambar

2. Melalui studi literatur dan Disajikan suatu masalah C4 Pilihan 3


diskusi kelompok (C, TCK), yang berkaitan tentang ganda
peserta didik (A) mampu gangguan siklus
menganalisis (B, C4) dampak
biogeokimia, peserta
yang terjadi dari permasalahan
yang berkaitan dengan didik dapat
ketidakseimbangan ekosistem menganalisis dampak
dengan kreatif dan jelas (D). yang mungkin terjadi
Materi: Siklus biogeokimia permasalahan tersebut

3. Melalui studi literatur dan Disajikan suatu masalah C6 Pilihan 4


diskusi kelompok (C, TCK), yang berkaitan tentang ganda
peserta didik (A) mampu gangguan siklus
menciptakan (B, C6) solusi
biogeokimia, peserta
terhadap permasalahan yang
berkaitan dengan didik dapat menciptakan
ketidakseimbangan ekosistem solusi dari permasalahan
dengan kreatif dan jelas (D). tersebut
Materi: Siklus biogeokimia
Soal Asesmen Formatif (Pretest) Pertemuan 3
1. Perhatikan gambar siklus nitrogen di bawah ini!

Peristiwa denetrifikasi ditunjukkan oleh nomor…


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
2. Perhatikan gambar daur air di bawah ini!

Secara berturut-turut, proses yang ditunjukkan oleh huruf B dan C adalah…


a. evaporasi dan presipitasi
b. presipitasi dan evaporasi
c. presipitasi dan transpirasi
d. transpirasi dan infiltrasi
e. presipitasi dan kondensasi
3. Perhatikan bacaan di bawah ini!
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa target perlindungan
keanekaragaman hayati yang mereka tetapkan untuk dekade ini gagal dicapai.
Sekitar satu juta spesies hewan dan tumbuhan kini terancam punah. Risiko besar
itu tidak pernah muncul sebelumnya dalam sejarah umat manusia. Perkiraan itu
muncul dalam kajian Intergovernmental Science Policy Platform on Biodiversity
and Ecosystem Services tahun 2019. Saat hutan terbakar, sejumlah besar karbon
dioksida terbang ke atmosfer. Dampaknya, pemanasan global bisa bergulir lebih
cepat. "Pada titik ini, kebakaran menyumbang 5% emisi tahunan AS, dan 0,7%
emisi CO2 tahunan secara global," kata Pieter Tans, pakar iklim di Badan Nasional
Kelautan dan Atmosfer AS. Bagaimana hubungan kebakaran hutan dengan daur
karbon yang terjadi di alam…
a. kebakaran hutan menyebabkan peningkatan karbon tahunan di atmosfer, dalam
bentuk gas rumah kaca
b. kebakaran hutan menyebabkan peningkatan gas methana di udara
c. kebakaran hutan menurunkan jumlah karbon di atmosfer
d. kebakaran hutan menurunkan kadar air dalam tanah sehingga menyebabkan
longsor
e. kebakaran hutan tidak ada hubungannya dengan jumlah karbon di atmosfer
4. Penyebab hujan asam yang terjadi di Indonesia bisa dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor alam dan faktor manusia. Hujan asam pernah melanda
Indonesia, khususnya di wilayah Sumatra, Kalimantan, Bandung, Jakarta dan
masih banyak lagi.
Tindakan yang dapat dilakukan pelajar berkaitan dengan permasalahan tersebut
adalah…
a. menggunakan tenaga surya, angin dan mikrohidro
b. merintis penggunaan tenaga surya untuk memproduksi listrik
c. mengutamakan pemakaian sarana transportasi umum, jalan kaki atau bersepeda
d. membatasi penggunaan bahan bakar fosil serta beralih pada sumber energi
terbaharukan
e. mengurangi penggunaan listrik dan bahan bakar fosil dan menggantinya
dengan sumber tenaga surya
Soal Asesmen Formatif (Postest) Pertemuan 3
1. Perhatikan gambar siklus karbon di bawah ini!

Proses yang ditunjukkan oleh angka (1) dan (2) adalah…


a. fiksasi dan respirasi
b. fiksasi dan fotosintesis
c. fotosintesis dan respirasi
d. respirasi dan fotosintesis
e. fotosintesis dan kemosintesis
2. Perhatikan skema siklus sulfur di bawah ini!

Proses yang terjadi pada tahapan yang berlabel X dan bakteri yang terlibat
adalah…
a. reduksi, Thiobacillus ferrooxidans
b. oksidasi, Thiobacillus ferrooxidans
c. reduksi, Desulfibrio
d. oksidasi, Desulfibrio
e. fiksasi, Nitrosomonas
3. Indonesia diperkirakan mempunyai lebih dari 5.807 danau yang tersebar di seluruh
provinsi. Menurut Bappenas (2016) luas total danau di Indonesia mencapai
491.724 Ha. Pada saat ini hampir seluruh danau yang ada mengalami kerusakan.
Eutrofikasi merupakan penyebab kerusakan tersebut. Mason (1993) dalam Effendi
(2003), menyebutkan bahwa fosfat mempunya andil yang besar. Apabila
eutrofikasi dibiarkan secara terus menerus, maka dampak yang akan terjadi,
kecuali…
a. air berwarna keruh
b. banyak biota air yang mati
c. oksigen terlarut meningkat
d. timbul gas beracun
e. eceng gondok menutupi permukaan air
4. Intensitas hujan asam di Kota Bandung meningkat dalam kurun waktu tiga bulan.
Frekuensi hujan asam melonjak hingga tiga kali lipat dari sebelumnya. Hal ini
berdampak buruk bagi kesehatan, khususnya gejala penyakit kulit. Hujan asam
terdiri atas zat asam dan polutan berupa asap oleh industri. “Hujan asam terdiri atas
zat CO (Karbon Monoksida), CO2 (Karbon Dioksida) , SO2 (Asam Sulfat), dan
H2SO3 (Asam Sulfit). Solusi untuk mengatasi hujan asam adalah, kecuali…
a. menggunakan kendaraan pribadi
b. menerapkan 3R secara konsisten
c. memperbanyak ruang terbuka hijau
d. mengurangi penggunaan energi listrik
e. menggunakan transportasi umum
Rubrik Penilaian Asesmen Formatif (Pretest) Pertemuan 3
Nomor Kunci
Pembahasan Skor
Soal Jawaban
1 D Denitrifikasi adalah proses penguraian ion nitrat menjadi 1
nitrogen. Proses denitrifikasi ditunjukkan oleh nomor 4
2 C A: evaporasi 1
B: Presipirasi
C: Transpirasi
3 A Kebakaran hutan berkaitan dengan terganggunya siklus 1
karbon. Dampak dari kebakaran adalah dapat menyebabkan
peningkatan karbon tahunan di atmosfer dalam bentuk gas
rumah kaca
4 B Tindakan yang dapat dilakukan pelajar untuk menanggulangi 1
masalah hujan asam adalah dengan mengutamakan pemakaian
transportasi umum, jalan kaki atau bersepeda
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai= 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (4)
x 100

Rubrik Penilaian Asesmen Formatif (Postest) Pertemuan 3


Nomor Kunci
Pembahasan Skor
Soal Jawaban
1 C Angka 1 menunjukkan bahwa tumbuhan memanfaatkan 1
karbon dioksidioksida untuk proses fotosintesis. Sedangkan
angka 2 menunjukkan bahwa hewan memanfaatkan oksigen
dari hasil fotosintesis tumbuhan untuk proses respirasi
2 B Pembentukan sulfat menjadi Sulfur dioksidasi oleh bakteri 1
kemolitotrof seperti Thiobacillus
3 C Apabila eutrofikasi dibiarkan secara terus menerus, maka 1
dampak yang akan terjadi adalah air berwarna keruh, banyak
biota air yang mati, oksigen terlarut menurun, timbul gas
beracun serta eceng gondok menutupi permukaan air
4 A Solusi untuk mengatasi hujan asam adalah menerapkan 3R 1
secara konsisten, memperbanyak ruang terbuka hijau,
menggunakan transportasi umum dan mengurangi
penggunaan energi listrik
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai= x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (4)
LAMPIRAN ASESMEN SUMATIF (UNTUK AKHIR LINGKUP MATERI)
Kisi-Kisi Asesmen Sumatif
No. Materi Indikator Asesmen Level Bentuk Nomor
Pokok Soal Soal

1. Komponen Disediakan gambar suatu ekosistem, peserta C1 Uraian 1


ekosistem didik dapat mengidentifikasi komponen-
komponen yang terdapat dalam gambar
ekosistem yang disajikan

2. Komponen Disajikan gambar suatu ekosistem, peserta C2 Uraian 2


ekosistem didik dapat membedakan komponen biotik
dan abiotik dalam suatu ekosistem tersebut

3. Interaksi Disajikan pernyataan-pernyataan mengenai C3 Uraian 3


antar hubungan antar komponen biotik, peserta
komponen didik dapat menentukan interaksi yang
biotik terjadi antar organisme tersebut
ekosistem

4. Aliran Disajikan gambar jaring-jaring makanan, C4 Uraian 4


energi peserta didik dapat menganalisis peran suatu
organisme dalam jaring-jaring tersebut

5. Aliran Disajikan daftar rantai makanan yang terjadi C6 Uraian 5


energi pada suatu ekosistem, peserta didik dapat
menyusun jaring-jaring makanan
berdasarkan daftar rantai makanan yang
sudah disediakan

6. Siklus Disajikan gambar siklus nitrogen, peserta C4 Uraian 6


biogeokimia didik dapat menganalisis proses yang terjadi
pada siklus nitrogen sesuai dengan yang
ditunjukkan oleh huruf pada gambar

7. Siklus Disajikan suatu masalah yang berkaitan C4 Uraian 7


biogeokimia tentang gangguan siklus biogeokimia,
peserta didik dapat menganalisis dampak
yang mungkin terjadi permasalahan tersebut

8. Siklus Disajikan suatu masalah yang berkaitan C6 Uraian 8


biogeokimia tentang gangguan siklus biogeokimia,
peserta didik dapat menciptakan solusi dari
permasalahan tersebut
Soal Asesmen Sumatif
1. Perhatikan gambar ekosistem sungai di bawah ini!

Berdasarkan gambar ekosistem sungai tersebut, tuliskan komponen-komponen penyusun


ekosistem yang ada pada gambar tersebut!
2. Berdasarkan gambar nomor 1, kelompokkanlah komponen penyusun ekosistem ke dalam
tabel di bawah ini!
Komponen Biotik Komponen Abiotik

3. Analisislah interaksi yang terjadi pada hubungan yang terjadi antar komponen biotik di
bawah ini!
a. Kambing dan sapi memakan rumput di lapangan
b. Harimau memakan seekor kijang
c. Ikan badut dengan anemon laut
d. Flagellata hidup di usus rayap
4. Perhatikan gambar jaring-jaring di bawah ini!

Berdasarkan gambar tersebut, peran dari organisme di bawah ini adalah:


a. Padi
b. Tikus
c. Musang
d. Elang
5. Perhatikan daftar rantai makanan yang terjadi pada ekosistem
i. Fitoplankton → zooplankton → ikan kecil → ikan tuna
ii. Fitoplankton → zooplankton → ikan kecil → ikan makarel → ikan tuna → ikan hiu
iii. Fitoplankton → zooplankton → udang → ikan kecil → burung bangau → ular laut
Buatlah jaring-jaring makanan berdasarkan daftar rantai makanan di atas!
6. Perhatikan gambar siklus nitrogen berikut ini!

Analisislah proses yang terjadi pada huruf W, X, Y dan Z!


7. Perhatikan bacaan di bawah ini!
Mengenal Eutrofikasi, Si Perusak Ribuan Danau di Indonesia
Indonesia diperkirakan mempunyai lebih dari 5.807 danau yang tersebar di seluruh
provinsi. Menurut Bappenas (2016) luas total danau di Indonesia mencapai 491.724 Ha.
Pada saat ini hampir seluruh danau yang ada mengalami kerusakan. Eutrofikasi merupakan
penyebab kerusakan tersebut. Menurut Effendi (2003) Eutrofikasi didefinisikan sebagai
pengayaan (enrichment) air dengan nutrien/unsur hara berupa bahan anorganik unsur
nitrogen dan fosfat yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan mengakibatkan terjadinya
produktivitas primer perairan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
eutropik merupakan perairan yang mengandung organisme dan bahan organik dalam
jumlah besar. Air dikatakan eutropik jika konsentrasi total fosfat (TP) dalam air berada
dalam rentang 35-100 µg/L.
Melalui penelitian jangka panjang pada berbagai danau kecil dan besar, para peneliti
akhirnya bisa menyimpulkan bahwa fosfat merupakan elemen kunci di antara nutrien
utama tanaman seperti karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P) di dalam proses eutrofikasi.
Pada konsentrasi yang normal, bahan organik, unsur hara N, dan P menguntungkan bagi
pertumbuhan fitoplankton. Namun ketika konsentrasi unsur-unsur tersebut tinggi, terjadi
pertumbuhan fitoplankton yang berlebih (blooming) atau eutrofikasi dan bisa terjadi
pencemaran air danau. Tidak semua elemen-elemen tersebut mengakibatkan eutrofikasi
hanya nitrogen dan fosfat, Mason (1993) dalam Effendi (2003), dan dari dua unsur tersebut
fosfat mempunya andil yang besar.
Sumber:https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/dwityaspambudi/mengen
al-eutrofikasi-si-perusak-ribuan-danau-di-indonesia-1vP02WL2pKN
Analisislah 4 dampak yang mungkin terjadi apabila eutrofikasi dibiarkan terus menerus!
8. Perhatikan bacaan berikut ini!
Waspadai Hujan Asam
Intensitas hujan asam di Kota Bandung meningkat dalam kurun waktu tiga bulan.
Frekuensi hujan asam melonjak hingga tiga kali lipat dari sebelumnya. Hal ini berdampak
buruk bagi kesehatan, khususnya gejala penyakit kulit. Hujan asam terdiri atas zat asam
dan polutan berupa asap oleh industri. “Hujan asam terdiri atas zat CO (Karbon
Monoksida), CO2 (Karbon Dioksida) , SO2 (Asam Sulfat), dan H2SO3 (Asam Sulfit). Ini
semua berasal dari kegiatan manusia atau disebut antropogenik” ujar Sonni, Pakar
Gelombang Atmosphere, LAPAN-Bandung
Hujan asam hanya terjadi di kota besar sehingga derajat keasaman akan terus
meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari gejala fisik di kehidupan keseharian. “Asap ini
tidak menyatu dengan awan dan hujan asam ini terjadi di hujan pertama di setiap hari. Besi
atau logam akan cepat mengalami korosi,” tuturnya.
Salah satu gejala yang paling dominan jika terkena kontak langsung hujan asam
adalah gatal di kulit dan pusing kepala. “Lebih baik disaat hujan pertama, carilah tempat
perlindungan guna menghinhdari kontak langsung antara kepala atau kulit dengan
kandungan asamnya” ujarnya.
Sumber: https://berita.upi.edu/waspadai-hujan-asam/
Berdasarkan bacaan di atas, ciptakan 4 solusi untuk mengatasi hujan asam!
Rubrik Asesmen Sumatif
No Penilaian
Jawaban
Soal Skor Rubrik
1. Pohon, rumput, kerbau, sinar 4 Peserta didik mampu menuliskan minimal
matahari, air, batu, kepiting, 8 komponen penyusun ekosistem dengan
ikan, tanah, kura-kura, katak benar
3 Peserta didik hanya menuliskan 6-7
komponen penyusun ekosistem dengan
benar
2 Peserta didik hanya menuliskan 4-5
komponen penyusun ekosistem dengan
benar
1 Peserta didik hanya menuliskan 1-3
komponen penyusun ekosistem dengan
benar
0 Peserta didik tidak mampu menuliskan
komponen penyusun ekosistem dengan
benar
2. Biotik Abiotik 4 Peserta didik mampu mengelompokkan
Pohon Sinar komponen penyusun ekosistem ke dalam
matahari komponen biotik dan abiotik, masing-
Rumput Air masing 4 dengan tepat
Kerbau Batu 3 Peserta didik hanya mampu
Kepiting Tanah mengelompokkan komponen penyusun
Kura- ekosistem ke dalam komponen biotik dan
kura abiotik, masing-masing 3 dengan tepat
Katak 2 Peserta didik hanya mampu
mengelompokkan komponen penyusun
ekosistem ke dalam komponen biotik dan
abiotik, masing-masing 2 dengan tepat
1 Peserta didik hanya mampu
mengelompokkan komponen penyusun
ekosistem ke dalam komponen biotik dan
abiotik, masing-masing 1 dengan tepat
0 Peserta didik tidak mampu
mengelompokkan komponen penyusun
ekosistem ke dalam komponen biotik dan
abiotik dengan benar
3. a. Kompetisi 4 Peserta didik mampu menganalisis 4
b. Predasi interaksi yang terjadi secara benar
c. Simbiosis komensalisme 3 Peserta didik hanya mampu menganalisis
d. Simbiosis mutualisme
3 interaksi yang terjadi secara benar.
2 Peserta didik hanya mampu menganalisis
2 interaksi yang terjadi secara benar
1 Peserta didik hanya mampu menganalisis
1 interaksi yang terjadi secara benar
0 Peserta didik tidak mampu menganalisis
interaksi yang terjadi secara benar
4. a. Produsen 4 Peserta didik mampu menganalisis 4 peran
b. Konsumen primer atau organisme dalam jaring-jaring makanan
konsumen 1 3 Peserta didik hanya mampu menganalisis
c. Konsumen sekunder atau
3 peran organisme dalam jaring-jaring
konsumen 2
d. Konsumen 2 dan makanan
konsumen 3 2 Peserta didik hanya mampu menganalisis
2 peran organisme dalam jaring-jaring
makanan
1 Peserta didik hanya mampu menganalisis
1 peran organisme dalam jaring-jaring
makanan
0 Peserta didik tidak mampu menganalisis
peran organisme dalam jaring-jaring
makanan
5. Jaring-jaring makanan yang 4 Peserta didik mampu menyusun jaring-
terbentuk: jaring makanan dengan melibatkan semua
organisme pada daftar rantai makanan:
3 Peserta didik mampu menyusun jaring-
jaring makanan, namun terdapat 1
organisme pada daftar rantai makanan
tidak dimasukkan dalam menyusun jaring-
jaring makanan
2 Peserta didik mampu menyusun jaring-
jaring makanan, namun terdapat 2
organisme pada daftar rantai makanan
tidak dimasukkan dalam menyusun jaring-
jaring makanan
1 Peserta didik mampu menyusun jaring-
jaring makanan, namun terdapat 3 atau
lebih organisme pada daftar rantai
makanan yang tidak dimasukkan dalam
menyusun jaring-jaring makanan
0 Peserta didik tidak mampu menyusun
jaring-jaring makanan dengan benar
6. • Huruf W: Proses 4 Peserta didik mampu menganalisis proses
denitrifikasi, merupakan yang terjadi pada huruf W, X , Y dan Z
dengan benar
proses penguraian ion 3 Peserta didik hanya mampu menganalisis
nitrat menjadi nitrogen 3 proses yang terjadi pada gambar dengan
• Huruf X: Proses benar
amonifikasi, merupakan 2 Peserta didik hanya mampu menganalisis
penguraian nitrogen
menjadi amonia 2 proses yang terjadi pada gambar dengan
• Huruf Y: Proses benar
nitrifikasi, proses 1 Peserta didik hanya mampu menganalisis
perombakan amonia 1 proses yang terjadi pada gambar dengan
menjadi ion nitrit, dan ion benar
nitrit menjadi ion nitrat 0 Peserta didik tidak mampu menganalisis
• Huruf Z: Proses fiksasi, proses yang terjadi pada gambar dengan
merupakan masuknya gas
benar
nitrogen ke dalam tanah
dengan bantuan bakteri
Rhizobium
7. Dampak yang terjadi apabila 4 Peserta didik mampu menganalisis
eutrofikasi dibiarkan secara minimal 4 dampak yang terjadi apabila
terus menerus: eutrofikasi dibiarkan secara terus menerus
• Air berwarna keruh atau 3 Peserta didik hanya mampu menganalisis
berwarna kehijauan sebanyak 3 dampak yang terjadi apabila
• Kualitas air menurun eutrofikasi dibiarkan secara terus menerus
• Oksigen terlarut rendah 2 Peserta didik hanya mampu menganalisis
• Timbul gas-gas beracun sebanyak 2 dampak yang terjadi apabila
• Banyak biota air yang
eutrofikasi dibiarkan secara terus menerus
mati
1 Peserta didik hanya mampu menganalisis
sebanyak 1 dampak yang terjadi apabila
eutrofikasi dibiarkan secara terus menerus
0 Peserta didik tidak mampu menganalisis
dampak yang terjadi apabila eutrofikasi
dibiarkan secara terus menerus
8. solusi untuk mengatasi hujan 4 Peserta didik mampu menciptakan 4 solusi
asam dengan benar: untuk mengatasi hujan asam dengan benar
• Mengurangi penggunaan 3 Peserta didik hanya mampu menciptakan 3
kendaraan bermotor solusi untuk mengatasi hujan asam dengan
• Memperbanyak ruang benar
terbuka hijau 2 Peserta didik hanya mampu menciptakan 2
• Mengurangi penggunaan
solusi untuk mengatasi hujan asam dengan
energi listrik
• Menerapkan 3R (reuse, benar
reduce dan recyecle) 1 Peserta didik hanya mampu menciptakan 1
secara konsisten solusi untuk mengatasi hujan asam dengan
benar
0 Peserta didik tidak mampu menciptakan
solusi untuk mengatasi hujan asam dengan
benar
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai= x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (32)

Anda mungkin juga menyukai