Anda di halaman 1dari 28

BEST PRACTICE GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

Judul : Meningkatkan kemampuan siswa pada pelajaran Bahasa Inggris di


Madrasah Ibtidaiyah Sulaimaniyah Tahun Pelajaran 2019/2020 menggunakan
metode ODOS (one day one sentence)

Oleh : Neneng Faidah


Guru MI Sulaimaniyah Kauman Mojoagung Jombang

A. Latar Belakan Masalah


Madrasah Ibtidaiyah tempat saya mengajar adalah termasuk
sekolah yang masih menerapkan pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan
lokal. Meskipun muatan lokal namun pelajaran Bahasa Inggris telah menjadi
bahasa yang tenar dikalangan umum. Dalam berbagai lomba, baik lomba
matematika, agama, IPA atau lomba – lomba lainnya, saat ini semua
menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantarnya. . Terlebih lagi
kami juga mengadakan ujian untuk mata pelajaran Bahasa Inggris Maka dari
itulah sekolah kami mulai menaruh perhatian khusus pada pelajaran ini.
Dalam perjalanannya, saya sebagai guru Bahasa Inggris, merasa
bahwa tidak mudah mengubah mind set para siswa. Kebanyakan siswa
berfikir bahwa mempelajari Bahasa Inggris adalah sulit. Banyak hal yang
mereka takutkan dari pelajaran Bahasa Inggris, dalam hal mengartikan, dalam
hal cara membaca, dalam hal berbicara, tenses / grammar ataupun dalam hal
menjawab soal- soal. Oleh karena itu kemampuan siswa dalam berbahasa
Inggris pun masih perlu ditingkatkan, dengan cara memberikan target kepada
siswa untuk mampu menguasai empat komponen yaitu, listening,
speaking,reading, dan writing.
Sementara itu melihat fenomena saat ini, para siswa mulai kendur
semangatnya dalam mempelajari bahasa inggris. Sehingga hasilnya
berdampak pada nilai harian dan nilai rapot, lebih jauh lagi mereka kesulitan

1
lolos dalam seleksi lomba – lomba yang mengandalkan bahasa inggris
sebagai bahasa pengantar.
Melihat fenomena tersebut membuat saya berfikir bahwa metode
adalah salah satu kunci utama keberhasilan guru dalam menyampaikan
pelajarannya. Oleh karena itu pemilihan metode yang tepat yang sesuai
dengan situasi dan kondisi siswa juga harus diperhatikan. Saya mengamati
bahwa salah satu metode menghafal Al – Qur’an dengan metode ODOJ (one
day one juz ) cukup efektif. Sehingga saya mengadaptasi metode ini dalam
pelajaran bahasa inggris untuk mengahfalkan vocabulary, yang mana
kekayaan vocabulary ini adalah kunci utama dalam memahami soal bahasa
inggris. Metode ODOS (one day one sentence) akan “memaksa” siswa untuk
menghafalkan vocabulary secara konsisten dan kontinyu, dengan kata lain
metode ini “memaksa” mereka untuk memperkaya perbendaharaan kata
dalam bahasa inggris, bonusnya mereka dapat memahami cara membuat
kalimat yang baik dan benar.

B. Identifikasi Masalah
Selama ini, saya sebagai guru bahasa inggris yang mengajar siswa
– siswa di sekolah pinggir kota, merasa kemampuan berbahasa inggris siswa-
siswa adalah rendah dalam empat kompetensi yang seharusnya dikuasai
siswa. Namun demikian, saya juga harus realistis, para siswa juga tidak
mungkin ditekan untuk dapat menguasai atau mendapatkan nilai tinggi di
semua kompetensi. Maka dari itu saya melakukan pengamatan sebelumnya,
untuk mendapatkan kompetensi apa yang harus saya prioritaskan dalam
upaya untuk meningkatkan nilai bahasa inggris siswa. Dengan tujuan lebih
umum adalah agar para siswa nanti dapat juga bersaing dalam berbagai
macam lomba baik ditingkat daerah maupun nasional.
Kenyataannya kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam hal
mengartikan. Dalam hal belajar bahasa, saya mengamati bahwa hal utamanya
adalah memang masalah kosa – kata / vocabulary. Jika siswa menguasai
banyak kosa – kata / vocabulary bahasa inggris maka secara otomatis siswa

2
dapat menyelesaikan soal- soal yang dihadapinya. Baik soal yang berbentuk
bacaan, menyusun kalimat, teka – teki maupun soal tenses / grammar.
Sedangkan untuk masalah hafalan, memang kebanyakan siswa masih
mengalami kesulitan. Untuk itulah saya merancang pembelajaran dengan
mengutamakan pada hafalan vocabulary menggunakan metode one day one
sentence.
Lupa adalah juga menjadi salah satu penyebab / masalah dalam
ketidak berhasilan pembelajaran. Maka dengan menerapkan metode ODOS
(one day one sentence) yang berprinsip pada kontinuitas dan konsisten, maka
diharapkan metode ini akan berhasil.

C. Tujuan
Dengan melakukan pembelajaran menggunkan metode one day one
sentence ( satu hari satu kalimat), pada pelajaran bahasa inggris saya
memiliki dua tujuan, yaitu tujuan secara umum : untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, dan tujuan khusus yaitu :
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal berbahasa inggris empat
kompetensi, khususnya kompetensi writing.

D. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari kegiatan best practice yang saya
lakukan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam hal berbahasa inggris empat
kompetensi, khususnya kompetensi writing.

E. Pelaksanaan dan Hasil Penyelesaian Masalah


 Sasaran dalam best practice yang saya lakukan adalah siswa – siswi kelas
V A, sebanyak 32 siswa.
 Tempat dan Waktu Kegiatan : pembelajaran dilaksanakan didalam ruang
kelas VA selama kurang lebih satu bulan (4 kali pertemuan). Yaitu selama
bulan Agustus – September

3
 Metode yang saya lakukan adalah one day one sentence ( satu hari satu
kalimat)
 Langkah – langkah best practice sebagai berikut :
 Melakukan observasi
 Observasi yang saya lakukan dengan cara memberikan pertanyaan
tertutup kepada siswa mengenai permasalahan yang dihadapi siswa
pada pelajaran Bahasa Inggris.
 Melakukan pretest
 Melakukan pembelajaran metode one day one sentence ( satu hari satu
kalimat)
 Melakukan post test.

1. DATA AWAL
Daftar Nilai B.Inggris sebelum melakukan metode one day one
sentence ( satu hari satu kalimat)

nilai
No Nama No.Induk listening speaking reading writing
akhir
1 Afif Taufik Rochman 5640 60 75 75 70 70
Alaina Nafisa Mafaza
2 5650 60 75 70 70 69
R.
3 Desfita Cahya Arini 5681 60 75 80 70 71
4 Diyanah Talita Sakhi 5684 60 75 70 60 66
Elsa Savana
5 5686 60 75 75 70 70
Khalimatussa'diah
6 Fadil Muhammad 5689 80 65 70 70 71
7 Fania Rahma Izahra 5693 60 65 70 60 64
8 Farkhatus Zul Zar'in 5695 80 70 75 70 74
Firany Aqila
9 5697 80 75 75 70 75
Nawwarah

4
nilai
No Nama No.Induk listening speaking reading writing
akhir
Fliandra Mirfaia
10 5966 60 75 75 70 70
Istighfarda
11 Iva Nur Fauziyah 5704 60 75 75 60 68
12 Keysa Anfasa Tazkiah 5710 60 75 70 70 69
Khofi Zakiyyan
13 5711 60 75 80 70 71
Atho'ulloh
Lathifah Khirza
14 5713 80 70 75 70 74
Rayata
Marinda Aisyah
15 5726 60 70 70 70 68
Mawlaaya I.
Mochammad Ali
16 5733 60 65 75 60 65
Husen
Muhammad Nafis
17 5747 60 65 75 70 68
Althof
18 Muhammad Riffat B. 5749 40 70 70 70 63
Muhammad Syauqil
19 5751 60 80 75 70 71
Jinan
20 Nasfa Khurotul Aini 5758 80 75 75 70 75
Nayaka Maulana
21 5761 40 75 75 60 63
Azka Syarif
22 Nazila Nur Izza 5763 60 70 70 70 68
23 Nur Fatimah Nofiana 5766 60 65 75 70 68
24 Rahel Shaila Az Zahra 5772 60 70 75 70 69
Revano Ardiansa
25 5775 60 75 70 70 69
Putra R.
26 Rizal Azam Muzaki 5777 60 70 70 70 68
27 Sakhira Nazwa Reta 5778 60 75 70 70 69
28 Silvi Hakikah 5784 40 65 70 70 61

5
nilai
No Nama No.Induk listening speaking reading writing
akhir
Sofi Sa'danatur
29 5786 60 70 70 60 65
Rosyidah
Sulthan Muhammad
30 5787 60 75 75 60 68
Dhobid R.
31 Zeda Eka Putri Firdani 5617 60 65 75 70 68
Zuliana Rofiqotul
32 5801 80 70 75 70 74
Fajriyyah
Nilai Rata - Rata 62 72 73 68 69

Melihat data yang disajikan diatas, dapat dibaca baca bahwa


kemampuan siswa rata- rata adalah dibawah KKM, yaitu 72.

Hasil Observasi pertanyaan tertutup.


Saya menyediakan 2 pertanyaan tertutup yaitu:
1. Apa kesulitan utama dalam belajar bahasa inggris
a. Grammar
b. Tenses
c. Arti
d. Bicara
2. Bagaimana cara termudah kamu dalam menghafal?
a. Membaca berulang-ulang semuanya
b. Membaca berulang sedikit demi sedikit
c. Melihat dan menutup hafalan secara bergantian
d. Melihat lalu mengingat –ingat tulisannya

6
Hasilnya disajikan dalam table berikut ini :

ASPEK/SOAL JAWABAN JUMLAH


1 A 4
B 8
C 14
D 6

2 A 3
B 9
C 17
D 3

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa rata- rata siswa malas
dalam pelajaran bahasa inggris karena tidak mengetahui arti dari apa yang
dihadapi. Selama ini para siswa menggunkan metode yang beragam dalam hal
menghafalkan vocabulary namun dari banyak metode hafalan yang dilakukan,
hasilnya belum cukup memuaskan.

2. LANGKAH – LANGKAH ODOS (one day one sentence)


- Pelajaran Bahasa Inggris kelas 5 berlangsung selama 2 jam pelajaran tiap
minggunya. 1 jam pelajaran adalah 35 menit, sehingga dalam 1 bulan saya
melaksanakan 4 kali pertemuan.
- Pembelajaran ini berlangsung mulai tanggal 15 Agustus – 5 September
2019
- Setiap pertemuan saya memberikan 6 kata untuk dijadikan kalimat
sederhana oleh para siswa. Dengan demikian para siswa hanya bertugas
menghafalkan 1 kalimat yang mereka buat sendiri dari kosa kata yang
sudah saya berikan. Pastinya sebelum dihafalkan, kalimat – kalimat –
kalimat yang mereka buat sudah saya koreksi.

7
- Sehingga dalam 4 kali pertemuan pelajaran bahasa inggris, para siswa akan
mendapatkan 24 kosa kata baru, sekaligus keterampilan membuat kalimat
sendiri.
- Pemantauan / pemeriksaan dilakukan oleh saya sendiri sebagai guru kelas
sekaligus guru Bahasa Inggrisnya.

3. DATA AKHIR
Setelah dilakukan metode ODOS selama 1 bulan (4 kali
pertemuan) maka diperoleh nilai bahasa inggris sebagai berikut:
Nilai
No Nama No.Induk listening speaking reading writing
Akhir
Afif Taufik
1 5640 83 85 83 80
Rochman 83
Alaina Nafisa
2 5650 83 85 75 80
Mafaza R. 81
Desfita Cahya
3 5681 83 85 90 80
Arini 85
Diyanah Talita
4 5684 83 85 75 75
Sakhi 80
Elsa Savana
5 5686 83 85 83 80
Khalimatussa'diah 83
6 Fadil Muhammad 5689 90 75 75 80 80
Fania Rahma
7 5693 83 75 75 75
Izahra 77
Farkhatus Zul
8 5695 90 80 83 80
Zar'in 83
Firany Aqila
9 5697 90 85 83 80
Nawwarah 85
Fliandra Mirfaia
10 5966 83 85 83 80
Istighfarda 83

8
Nilai
No Nama No.Induk listening speaking reading writing
Akhir
11 Iva Nur Fauziyah 5704 83 85 83 75 82
Keysa Anfasa
12 5710 83 85 75 80
Tazkiah 81
Khofi Zakiyyan
13 5711 83 85 90 80
Atho'ulloh 85
Lathifah Khirza
14 5713 90 80 83 80
Rayata 83
Marinda Aisyah
15 5726 83 80 75 80
Mawlaaya I. 80
Mochammad Ali
16 5733 83 75 83 75
Husen 79
Muhammad Nafis
17 5747 83 75 83 80
Althof 80
Muhammad Riffat
18 5749 75 75 75 75
B. 75
Muhammad
19 5751 83 90 83 80
Syauqil Jinan 84
Nasfa Khurotul
20 5758 90 85 83 80
Aini 85
Nayaka Maulana
21 5761 75 85 83 75
Azka Syarif 80
22 Nazila Nur Izza 5763 83 80 75 80 80
Nur Fatimah
23 5766 83 75 83 80
Nofiana 80
Rahel Shaila Az
24 5772 83 80 83 80
Zahra 82
Revano Ardiansa
25 5775 83 85 75 80
Putra R. 81

9
Nilai
No Nama No.Induk listening speaking reading writing
Akhir
Rizal Azam
26 5777 83 80 75 80
Muzaki 80
Sakhira Nazwa
27 5778 83 85 75 80
Reta 81
28 Silvi Hakikah 5784 75 75 75 80 76
Sofi Sa'danatur
29 5786 83 80 75 75
Rosyidah 78
Sulthan
30 Muhammad 5787 83 85 83 75
Dhobid R. 82
Zeda Eka Putri
31 5617 83 75 83 80
Firdani 80
Zuliana Rofiqotul
32 5801 90 80 83 80
Fajriyyah 83
Nilai Rata - rata 84 81 80 79 81

4. PERBANDINGAN DATA AWAL DAN AKHIR


No Skil Rata- rata Nilai Awal Rata- rata Nilai Akhir
1 Listening 62 84
2 Speaking 72 81
3 Reading 73 80
4 Writing 68 79

Dari data diatas dapat dibaca bahwa rata – rata nilai listening siswa
naik sebesar 22 poin, nilai speaking naik sebesar 9 poin, nilai reading naik
sebesar 7 poin, dan writing naik sebesar 11 poin.

10
Dengan demikian keempat skill bahasa inggris siswa, kesemuanya
mengalami kenaikan. Maka dapat disimpulkan bahwa metode ODOS ini
cukup efektif.

F. KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam penulisan laporan ini, saya dapat menyimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
- Pembelajaran harus dilakukan secara kontinyu dan konsisten apapun
pelajarannya, dengan demikian akan mendapatkan keberhasilan.
- Metode ODOJ yang diadaptasikan ke dalam pelajran bahasa inggris
menjadi metode ODOS, menjadi metode yang cukup efektif dalam
menaikkan nilai bahasa inggris dalam 4 skil yang diminta.
Selanjutnya, setelah menyusun laporan ini, saya juga
mengharapkan saran – saran dari pembaca agar kedepannya saya dapat
menyusun laporan dengan lebih baik lagi.
Dan terakhir adalah saran saya sebagai penulis untuk para
pembaca, agar para guru dapat menerapkan metode ini kedalam pelajaran
yang diampunya, tentu dengan penyesuaian atau metode ini mengispirasi para
guru dalam proses pembelajaran. Saya juga berharap bahwa para guru juga
dapat menemukan ide lain / metode lain untuk meningkatkan kemampuan
siswa.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah SS. Strategi Tahfidzul Quran pada Santriwati di Pondok Yatim


Istanbul Baba Murat Korkmaz Aceh Besar. UIN Ar-Raniry Banda Aceh;
2018.
Mukarto, dkk. Grow with English. Erlangga. Jakarta. 2011

12

Anda mungkin juga menyukai