Dialog:
Desy: Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-teman.
Ali: Di balai desa atau di rumah Ata?
Desy: Di Balai Desa saja.
Desti: Baiklah teman-teman, kalau begitu saya pulang ganti baju dan makan dulu baru saya ke balai desa.
Narator: Setelah mereka semua pulang ke rumah masing-masing dan jam menunjukkan pukul empat sore,
Desti, Desy, dan Ali segera berangkat menuju balai desa. Hanya Ata yang tidak berangkat karena sepulang
sekolah ia tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan tugas.
Narator: Di Balai Desa
Ali: Ata mana ya? Sudah hampir jam lima dia tak kunjung datang.
Desti: Jangan-jangan dia lupa jika sekarang kita akan mengerjakan tugas?
Desy: Atau mungkin dia mengira kalau kita akan mengerjakan tugas di rumahnya. Sebaiknya kita ke
rumahnya mungkin dia sudah menunggu kita.
Haykal: Mungkin dia ada urusan tetapi lupa memberitahu kita. Kita tunggu saja disini sembari
menyelesaikan separuh tugas.
Narator: Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan Ata.
Setelah jam tangan Haykal menunjukkan angka pukul 5:30 sore, terlihat dari jauh anak laki-laki terengah-
engah berlari membawa tas.
Ali: Tuh kan, Ata baru kemari.
Desti: Eh.. iya. Tetapi kenapa dia berlari seperti dikejar hantu dan memakai seragam sekolah?
Haykal: Woi Ata mau kemana buru-buru!!!!
Ata: Teman-teman? Sedang apa kalian sepagi ini di balai desa? Apa kalian tidak takut terlambat ke sekolah?
Desy : Ini masih sore, Ata. Pasti kamu baru bangun tidur kan?
Desti : Makanya Ata, kita dilarang tidur sampai hampir petang.
Epilog:
Narator: Wajah Ata memerah disertai rasa malu dan menyesal.