Anda di halaman 1dari 9

METODOLOGI STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dyah Elisa Rosanti


Dyahelisa20@gmail.com
Mahasiswi Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Dosen Pengampu Pengatar Studi Islam;


Dr. Muhamad Asvin Abdur Rohman, M.Pd.I

PENDAHULUAN

Pembahasan mengenai sejarah peradaban Islam sangatlah penting untuk


dijadikan perhatian saat ini. Tidak sedikit dari kalangan kita yang begitu kurang
mengenal dan interest atau bahkan (semoga tidak) tidak mau tahu tentang sejarah
peradaban Islam. Sehingga nantinya bisa berdampak pada hilangnya dari khayalak
tentang pentingnya peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian di masa lampau
yang bisa diambil hikmah dan dijadikan pijakan untuk masa kini (zaman
sekarang).

Karena pentingnya pembelajaran sejarah peradaban Islam maka kiranya


penulis ingin menguraikan metodologi studi sejarah peradaban Islam yang
nantinya bagi para peminat sejarah bisa diambil beberapa point sebagai modal
dalam melakukan penelitian.

Untuk mengawali makalah ini penulis akan menjelaskan terlebih dahulu


definisi metodologi dan Sejarah Peradaban Islam yang di dalamnya juga ada
penjelasan tentang periodesisasi Sejarah Peradaban Islam. Kemudian dilanjutkan
dengan bagaimana cara-cara atau jalan untuk melakukan penelitian sejarah
khususnya dalam studi sejarah peradaban Islam. Sehingga nantinya diharapkan
para pengkaji sejarah dapat menggali, menjelaskan dan menguraikan kejadian
atau peristiwa dimasa lalu kepada masyarakat serta mengambil hikmah-hikmah
yang bisa diambil dan ditemukan ketika melakukan penelitian.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metodologi dan Sejarah Peradaban Islam


1. Definisi Metodologi
Secara bahasa metodologi terdiri dari “metode dan logi”. Metode
berasal dari “method” artinya cara, jalan arti lainnya adalah cara yang teratur
dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Bisa juga diartikan
sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan logi/loghos
berarti ilmu. Jika digabungkan berarti ilmu berupa jalan atau cara dalam
memahami sesuatu.1
Menurut Anita Puji Metodologi adalah studi tentang metode yang
digunakan dalam suatu bidang ilmu untuk memperoleh pengetahuan
mengenai pokok persoalan dari ilmu itu, menurut aspek tertentu dari
penyelidikan. Metodologi (Science of Method) dapat juga diartikan sebagai
suatu pembahasan konsep teoritis atau metode yang terkait dalam suatu
sistem pengetahuan.2 Begitu juga dengan P. Hardono Hadi arti metodologi
secara singkat dapat dipahami sebagai “ilmu atau deskripsi mengenai metode-
metode atau prosedur yang digunakan di dalam suatu kegiatan tertentu”.
Namun menurutnya kata tersebut umumnya digunakan juga sebagai “suatu
penyelidikan atau penelitian terhadap maksud-maksud tertentu yaitu konsep
dan prinsip-prinsip penalaran ilmu tertentu, dan hubungan-hubungan antara
bagian-bagian ilmu bersangkutan”.
Dengan demikian menurut P. Hardono berkesimpulan bahwa
metodologi yaitu suatu ilmu yang mencangkup usaha-usaha untuk
menganalisis dan menelaah tujuan, konsep-konsep pokok (misalnya
penjelasan, penyebaban, percobaan, probabilitas3) metode-metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, pembagian ilmu tersebut di

1
Asep Maluna Rohimat, Metodologi Studi Islam, Cet. 1, (Yogyakarta: CV Gerbang
Media Aksara, 2018), hal. 1
2
Anita Puji Astutik, Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam Kontemporer
Perspektif Insider/Outsider,(Sidoarjo: UMSIDA Press, 2018), hal. 2
3
Probabilitas arti lainnya Kebolehjadian, kemungkinan, peluang.Tim, Tesaurus Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hal. 386

1
dalam cabang-cabangnya, hubungan antara cabang-cabang tersebut dan
sebagainya.4

2. Definisi Sejarah dan Peradaban Islam


Arti sejarah dalam kamus bahasa Indonesia adalah asal-usul
(keturunan) silsilah, kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau.5 Sedangkan peradaban dalam kamus tersebut adalah identik
dengan “kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin. 6 Kaitannya dengan
hal ini terkadang ada yang masih bingung membedakan antara peradaban
dengan kebudayaan, padahal keduanya memiliki perbedaan yang mendasar
dan signifikan. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah”
jamak dari buddhi artinya “budi” atau “akal” kalau bahasa arab “tsaqofah”
dan bahasa Inggris “culture” sehingga maksud dari ke-budaya-an adalah hal-
hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Jika diartikan secara luas
(konsep) kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang
harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan
karyanya itu.
Adapun istilah peradaban jika diterjemahan ke dalam bahasa arab
menjadi “Hadharah” dan bahasa Inggris menjadi “Civilization”.7 Istilah
tersebut biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari
kebudayaan yang halus dan indah, seperti keseniaan, ilmu pengetahuan serta
sopan santun dan sistem pergaulan yang komplek dalam suatu masyarakat.
Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang
mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan
dan ilmu pengetahuan yang maju serta berkembang.8

4
P. Hardono Hadi, “Kebenaran Dan Metodologi Penelitian Filsafat”, dalam tulisan Anton
Bakker, dkk, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hal. 12
5
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), hal. 1284.
6
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia....., hal. 9
7
Rohi Baalbaki, Al-Mawarid A Modern Arabic-English Dictionary, (Beirut: Dar-E-Ilm
Lilmalayn, 1995), hal. 475.
8
Koentjaraningrat, Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta:
PT Gramedia, 2004), hal. 9-10

2
Kemudian arti Islam sendiri tidak lain merujuk kepada agama Islam.
Sehingga jika kita gabungkan kalimat sejarah peradaban Islam sebagaimana
yang sudah dijelaskan secara terpisah diatas artinya ilmu yang mempelajari
asal-usul atau kejadian peristiwa di masa lalu tentang kemajuan kebudayaan
Islam secara lahir dan batin.

3. Periodesasi Sejarah Peradaban Islam


Menurut Nourazzaman Shiddiqy dan Harun Nasution Sejarah
Peradaban Islam terbagi menjadi tiga periode; pertama, periode klasik (650-
1250 M), kedua, periode pertengahan (1250-1800 M) dan ketiga, periode
modern (1800-sampai sekarang).9 Mengenai penjelasan tiga periode lihat
penjelasan dibawah ini;10
a. Periode Klasik (650-1250 M)
Periode klasik ini terbagi menjadi dua masa, masa kemajuan Islam I (650-
1000 M) dan masa disintegrasi (1000-1250 M). Masa kemajuan Islam I
merupakan masa ekspansi, integrasi dan keemasan peradaban Islam.
Adapun masa disintegrasi adalah masa yang sudah mulai menurun dalam
bidang politik, sains, ekonomi, dan pengetahuan.
b. Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Periode ini terbagi menjadi dua masa, masa kemunduran I dan masa Tiga
Kerajaan Besar (Turki Utsmani, Kerjaan Mughal di India dan Kerjaan
Savawi di Persia). Masa ketiga kerjaan Islam terdir dari fase kemajuan
1500-1700 M dan fase kemunduran 1700-1800 M.
c. Periode Modern (1800 M-sampai sekarang)
Periode modern ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Ekspansi
Napoleon di Mesir yang berakhir tahun 1801 M telah membuka mata
dunia Islam, terutama Turki dan Mesir. Tokoh-tokohnya menyadari dunia
Islam tengah berada dalam kelemahan dan kemunduran, di pihak lain

9
Syamruddin Nasuiton, Sejarah Perkembangan Peradaban Islam, Cet. 4, (Riau: Asa
Riau, 2017), hal. 5-8
10
Supiana, Metodologi Studi Islam, Cet. 2, (Jakarta: Direktorat Jenderal PendidikanISlam
Kementrian Agama, 2012), hal. 262-263

3
Barat tengah dalam kemajuan yang dapat mengancam dunia Islam. Raja
dan pemuka-pemuka Islam mulai berfikir dan mencari jalan untuk
mengembalikan balance of power, selanjutnya timbulah pemikiran dan
pembaharuan dalam Islam tentang bagaimana caranya membuat Islam
maju sebagaimana yang terjadi di zaman klasik.

B. Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam


Sebelum menulis sejarah perlu diperhatikan langkah-langkah
dalam mengkaji Sejarah yaitu;11
a. Konstruksi artinya apakah sejarah yang berlaku dahulu yang masih
berkaitan disusun, dipahami, dihayati, dan dicerna.
b. Interpretasi artinya sejarah yang berkaitan dengan yang masih berlaku
ini apakah masih dapat dijadikan pedoman dan apakah masih perlu
dikembangkan atau perlu dihilangkan.
c. Transformasi, artinya sejarah perlu ditransfer dan dikembangkan agar
mampu mengisi tuntunan globalisasi.
d. Rekonstruksi artinya melakukan kontruksi ulang secara runtut dan
sistematik agar ada keserasian dan kesesuaian dengan zaman bahwa
tuntunan global hendaknya mampu menyediakan model peradaban
Islam dengan tujuan mampu menghadapi masalah lokal dan global.
Adapun dalam penulisan sejarah demikian pula dalam sejarah
peradaban Islam, metode yang digunakan mengacu kepada dua hal
pertama, metode penggalian sejarah (historiografi) dan kedua, metode
sejarah.
1. Metode Penggalian Sejarah (historiografi)
Dalam penggalian sejarah terdapat beberapa metode yang
dapat digunakan. Untuk menggali data yang valid berkaitan dengan
sejarah, diperlukan metode penggalian sejarah yang akurat. Penggalian

11
Din Muhammad Zakariya, Sejarah Peradab an Islam: Prakenabian hingga Islam di
Indonesia, Cet. 1, (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018), hal. 11-12.

4
sejarah pada umumnya menggunakan metode lisan, observasi dan
dokumenter.12
a. Metode lisan (interview)
Dengan metode ini pelacak suatu objek sejarah dilakuakn dengan
interview atau wawancara disebut dengan metode kuesioner.
Karena terjadi suatu dialog yang dilakukan oleh pewancara
(Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(Interviewee).
b. Metode Observasi
Dalam metode ini, objek sejarah diamati secara langsung sebelum
penelitian dimulai atau pertama kali terjun ke lapangan, metode
observasi sangat penting untuk digunakan dalam sebuah penelitian
dengan mengumpulkan data-data yakni penyelidikan yang
dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan
menggunakan alat indra terhadap kejadian yang dapat langsung
ditangkap. Jadi metode obersevasi adalah metode penelitian dengan
pengamatan yang dicatat secara sistematis fenomena-fenomena
yang diselidiki.
c. Metode Dokumenter
Metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam
segala catatan atau dokumen tertulis. Metode dokumentasi
merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk
mengetahui data yang dapat dilihat secara langsung. Sebagai
laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari
penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa dan sengaja
menyimpan keterangan-keterangan tertentu atau catatan-catatan.

12
Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA, 2014), hal. 7.

5
2. Metode Sejarah
Adapun dalam penulisan sejarah, demikian pula sejarah
peradaban Islam, metode yang digunakan adalah metode deskriptif,
komparatif dan analisis sintetis.13
a. Metode Deskriptif
Metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan adanya peradaban
Islam tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai agama samawi
yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw yang berhubungan
dengan peradaban diuraikan sebagamana adanya, dengan tujuan
untuk memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.
b. Metode Kompartif
Metode ini merupakan metode yang berusaha membandingkan
sebuah perkembangan peradaban Islam dengan peradaban Islam
lainnya. Melalui metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran
Islam tersebut dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan
berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk
mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu
permasalahan tertentu. Dengan demikina, dapat diketahui pula
adanya garis tertentu yang menghubungkan peradaban Islam
dengan peradaban yang dibandingkan.
c. Metode Analisis Sintesis
Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam secara
lebih kritis, ada analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan
yang spesifik. Dengan demikian akan tampak adanya berlebihan
dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan lebih jelas
dengan adanya pendekatan sintesis yang dimaksudkan untuk
memperoleh kesimpulan yang diambil untuk memperoleh suatu
keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta
manfaat penulisan sejarah peradaban Islam.

13
Anwar Sewang, Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam, (Pare-pare: STAIN Pare-Pare
Sulsel, 2017), hal. 5-6.

6
KESIMPULAN
Setelah menjelaskan dan menguraikan tentang metodologi sejarah
perabadan Islam, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut;
Pertama, Metodologi adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksaaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Kedua, Sejarah
Peradaban Islam adalah ilmu yang mempelajari asal-usul atau kejadian peristiwa
di masa lalu tentang kemajuan kebudayaan Islam secara lahir dan batin. Adapun
sejarah peradaban Islam terbagi menjadi tiga periode yaitu periode klasik (650-
1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M) dan periode modern (1800-sampai
sekarang).
Ketiga, dalam melakukan metodologi sejarah peradaban Islam ada empat
langkah yang perlu diperhatikan yaitu konstruksi, Interpretasi, Transformasi dan
Rekonstruksi. Adapun dalam penulisan sejarah ada dua hal yang perlu dikuasai,
dipahami dan dilaksanakan yaitu 1) metode penggalian sejarah (historiografi)
terdiri metode lisan, observasi dan dokumenter. Kemudian 2) metode sejarah yang
terdiri tiga yaitu deskriptif, komparatif dan analisis sintesis. Sehingga dari
beberapa tahapan-tahapan diatas diharapkan seseorang yang melakukan penelitian
sejarah paradaban Islam bisa tercapai.

7
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Anita Puji. 2018. Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam
Kontemporer Perspektif Insider/Outsider. Sidoarjo: UMSIDA Press.
Baalbaki, Rohi. 1995. Al-Mawarid A Modern Arabic-English Dictionary. Beirut:
Dar-E-Ilm Lilmalayn.
Bakker, dkk, Anton. 2011. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Koentjaraningrat. 2004. Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas dan
Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
Mas’ud, Sulthon. 2014. Sejarah Peradaban Islam. Surabaya: UINSA.
Nasuiton, Syamruddin. 2017. Sejarah Perkembangan Peradaban Islam, Cet. 4.
Riau: Asa Riau.
Rohimat, Asep Maluna. 2018. Metodologi Studi Islam, Cet. 1. Yogyakarta: CV
Gerbang Media Aksara.
Sewang, Anwar. 2017. Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam. Pare-pare: STAIN
Pare-Pare Sulsel.
Supiana. 2012. Metodologi Studi Islam, Cet. 2. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementrian Agama.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional
Tim. 2008. Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional.
Zakariya, Din Muhammad. 2018. Sejarah Peradab an Islam: Prakenabian hingga
Islam di Indonesia, Cet. 1. Malang: CV. Intrans Publishing.

Anda mungkin juga menyukai