PENDAHULUAN
1
Asep Maluna Rohimat, Metodologi Studi Islam, Cet. 1, (Yogyakarta: CV Gerbang
Media Aksara, 2018), hal. 1
2
Anita Puji Astutik, Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam Kontemporer
Perspektif Insider/Outsider,(Sidoarjo: UMSIDA Press, 2018), hal. 2
3
Probabilitas arti lainnya Kebolehjadian, kemungkinan, peluang.Tim, Tesaurus Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hal. 386
1
dalam cabang-cabangnya, hubungan antara cabang-cabang tersebut dan
sebagainya.4
4
P. Hardono Hadi, “Kebenaran Dan Metodologi Penelitian Filsafat”, dalam tulisan Anton
Bakker, dkk, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hal. 12
5
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), hal. 1284.
6
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia....., hal. 9
7
Rohi Baalbaki, Al-Mawarid A Modern Arabic-English Dictionary, (Beirut: Dar-E-Ilm
Lilmalayn, 1995), hal. 475.
8
Koentjaraningrat, Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta:
PT Gramedia, 2004), hal. 9-10
2
Kemudian arti Islam sendiri tidak lain merujuk kepada agama Islam.
Sehingga jika kita gabungkan kalimat sejarah peradaban Islam sebagaimana
yang sudah dijelaskan secara terpisah diatas artinya ilmu yang mempelajari
asal-usul atau kejadian peristiwa di masa lalu tentang kemajuan kebudayaan
Islam secara lahir dan batin.
9
Syamruddin Nasuiton, Sejarah Perkembangan Peradaban Islam, Cet. 4, (Riau: Asa
Riau, 2017), hal. 5-8
10
Supiana, Metodologi Studi Islam, Cet. 2, (Jakarta: Direktorat Jenderal PendidikanISlam
Kementrian Agama, 2012), hal. 262-263
3
Barat tengah dalam kemajuan yang dapat mengancam dunia Islam. Raja
dan pemuka-pemuka Islam mulai berfikir dan mencari jalan untuk
mengembalikan balance of power, selanjutnya timbulah pemikiran dan
pembaharuan dalam Islam tentang bagaimana caranya membuat Islam
maju sebagaimana yang terjadi di zaman klasik.
11
Din Muhammad Zakariya, Sejarah Peradab an Islam: Prakenabian hingga Islam di
Indonesia, Cet. 1, (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018), hal. 11-12.
4
sejarah pada umumnya menggunakan metode lisan, observasi dan
dokumenter.12
a. Metode lisan (interview)
Dengan metode ini pelacak suatu objek sejarah dilakuakn dengan
interview atau wawancara disebut dengan metode kuesioner.
Karena terjadi suatu dialog yang dilakukan oleh pewancara
(Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(Interviewee).
b. Metode Observasi
Dalam metode ini, objek sejarah diamati secara langsung sebelum
penelitian dimulai atau pertama kali terjun ke lapangan, metode
observasi sangat penting untuk digunakan dalam sebuah penelitian
dengan mengumpulkan data-data yakni penyelidikan yang
dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan
menggunakan alat indra terhadap kejadian yang dapat langsung
ditangkap. Jadi metode obersevasi adalah metode penelitian dengan
pengamatan yang dicatat secara sistematis fenomena-fenomena
yang diselidiki.
c. Metode Dokumenter
Metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam
segala catatan atau dokumen tertulis. Metode dokumentasi
merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk
mengetahui data yang dapat dilihat secara langsung. Sebagai
laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari
penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa dan sengaja
menyimpan keterangan-keterangan tertentu atau catatan-catatan.
12
Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA, 2014), hal. 7.
5
2. Metode Sejarah
Adapun dalam penulisan sejarah, demikian pula sejarah
peradaban Islam, metode yang digunakan adalah metode deskriptif,
komparatif dan analisis sintetis.13
a. Metode Deskriptif
Metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan adanya peradaban
Islam tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai agama samawi
yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw yang berhubungan
dengan peradaban diuraikan sebagamana adanya, dengan tujuan
untuk memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.
b. Metode Kompartif
Metode ini merupakan metode yang berusaha membandingkan
sebuah perkembangan peradaban Islam dengan peradaban Islam
lainnya. Melalui metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran
Islam tersebut dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan
berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk
mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu
permasalahan tertentu. Dengan demikina, dapat diketahui pula
adanya garis tertentu yang menghubungkan peradaban Islam
dengan peradaban yang dibandingkan.
c. Metode Analisis Sintesis
Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam secara
lebih kritis, ada analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan
yang spesifik. Dengan demikian akan tampak adanya berlebihan
dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan lebih jelas
dengan adanya pendekatan sintesis yang dimaksudkan untuk
memperoleh kesimpulan yang diambil untuk memperoleh suatu
keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta
manfaat penulisan sejarah peradaban Islam.
13
Anwar Sewang, Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam, (Pare-pare: STAIN Pare-Pare
Sulsel, 2017), hal. 5-6.
6
KESIMPULAN
Setelah menjelaskan dan menguraikan tentang metodologi sejarah
perabadan Islam, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut;
Pertama, Metodologi adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksaaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Kedua, Sejarah
Peradaban Islam adalah ilmu yang mempelajari asal-usul atau kejadian peristiwa
di masa lalu tentang kemajuan kebudayaan Islam secara lahir dan batin. Adapun
sejarah peradaban Islam terbagi menjadi tiga periode yaitu periode klasik (650-
1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M) dan periode modern (1800-sampai
sekarang).
Ketiga, dalam melakukan metodologi sejarah peradaban Islam ada empat
langkah yang perlu diperhatikan yaitu konstruksi, Interpretasi, Transformasi dan
Rekonstruksi. Adapun dalam penulisan sejarah ada dua hal yang perlu dikuasai,
dipahami dan dilaksanakan yaitu 1) metode penggalian sejarah (historiografi)
terdiri metode lisan, observasi dan dokumenter. Kemudian 2) metode sejarah yang
terdiri tiga yaitu deskriptif, komparatif dan analisis sintesis. Sehingga dari
beberapa tahapan-tahapan diatas diharapkan seseorang yang melakukan penelitian
sejarah paradaban Islam bisa tercapai.
7
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Anita Puji. 2018. Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam
Kontemporer Perspektif Insider/Outsider. Sidoarjo: UMSIDA Press.
Baalbaki, Rohi. 1995. Al-Mawarid A Modern Arabic-English Dictionary. Beirut:
Dar-E-Ilm Lilmalayn.
Bakker, dkk, Anton. 2011. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Koentjaraningrat. 2004. Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas dan
Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
Mas’ud, Sulthon. 2014. Sejarah Peradaban Islam. Surabaya: UINSA.
Nasuiton, Syamruddin. 2017. Sejarah Perkembangan Peradaban Islam, Cet. 4.
Riau: Asa Riau.
Rohimat, Asep Maluna. 2018. Metodologi Studi Islam, Cet. 1. Yogyakarta: CV
Gerbang Media Aksara.
Sewang, Anwar. 2017. Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam. Pare-pare: STAIN
Pare-Pare Sulsel.
Supiana. 2012. Metodologi Studi Islam, Cet. 2. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementrian Agama.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional
Tim. 2008. Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional.
Zakariya, Din Muhammad. 2018. Sejarah Peradab an Islam: Prakenabian hingga
Islam di Indonesia, Cet. 1. Malang: CV. Intrans Publishing.