Narasi Drama Imp 2023
Narasi Drama Imp 2023
Narasi: Bujur adalah seorang anak yang baik dan penurut, dia
bertumbuh bersama kedua orangtuanya di sebuah perkampungan
namun saat usianya beranjak remaja (SMA kelas 3) sang ibu harus
relah mendahului Bujur beserta sang ayahnya akibat terkena penyakit
kanker dan tentu saja hal ini membuat bujur merasa sangat terpukul
dan kehilangan sang Ibundanya namun ditengah kesedihan yang
teramat dalam atas kehilangan sang Ibu tersebut tidak membuat bujur
kehilangan semangat untuk mengejar cita-citanya.
kini hanya sang Ayahlah yang bekerja keras untuk memenuhi segala
kebutuhan Bujur termasuk biaya sekolah agar kelak bujur menjadi
orang yang sangat berguna bagi banyak orang dan pada akhirnya bujur
pun dinyatakan lulus hasil ujian disekolahnya, kemudian memohon
kepada sang Ayahnya agar mengizinkannya ia bisa melanjutkan
kuliah di luar papua.
Sang Ayah: iyo kah? Ko yakin ko bisa jaga ko pu diri dari hal-hal
yang tidak baik kah? tanpa pengawasan dari sa?
Bujur: iyo bapa sa bisa, sa janji.
Sang Ayah: Oke kalau begitu ko ingat bapa pu pesan ini e, selama ko
kuliah disana ko tidak boleh ikut teman-teman minum mabuk,
mencuri, berpacaran, dan hal-hal lain yang berkaitan ko tidak boleh
terlibat didalamnya. Yang harus lakukan adalah rajin berdoa, rajin ke
Gereja, dan rajin kuliah sampai ko harus dapat ijazah sarjana baru
pulang lagi untuk bangun papua.
Bujur: Iyo bapa trimakasih bapa.
Narasi: Dan hari-hari selanjutnya bujur sudah mulai tidak aktif kuliah
lagi akibat pengaruh miras yang membuatnya tidur terlalu lama
hingga bangunnya kesiangan dan Brayen pun mulai mencari Bujur.
Narasi: Waktu begitu cepat berlalu 6th. kini bujur mulai sadar dan
menyesali atas pengaruh pergaulan buruknya yang m enyebabkan
proses perkuliahannya terhambat bahkan hampir mengalami stress
setelah mendengar sebuah informasi yang mengejutkan dari dosen
bahwasanya masa studinya tinggal 3 semester lagi akan berakhir
sementara jumlah SKS yang harus bujur tuntaskan sebanyak 112 SKS.
2
Disinilah bujur pun mulai mengingat pesan sang Ayah . pada awalnya
bujur masih mengingat sebuah pesan yang diberikan oleh sang
Ayahnya, namun seiring berjalannya waktu suasana dan kehidupan di
pedesaan tempat dirinya bertumbuh besar dengan kehidupan kota
serba mewa membuatnya sebuah pesan sang ayah tersebut hilang
dalam sekejap dan yang ada dipikiran bujur saat ini hanya rasa
bersalah dan penyesalan.