Guru bimbingan dan konseling atau konselor adalah guru yang mempunyai
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan
bimbingan dan konseling terhadap sejumlah pendidik.” Lebih lanjut menurut
Winkel (2006: 172) konselor sekolah adalah tenaga professional, yang
mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan (full-time guidance
counselor).
Guru BK merupakan pendidik yang bertanggung jawab dari mulai perencanaan
program, penyusunan program, pelaksanaan program bimbingan dan konseling
hingga pada evaluasi program tersebut dalam pelaksanaan tugasnya. Meskipun
demikian fokus pengembangan pada peserta didik yang berbeda antara guru
kelas/mata pelajaran dengan guru BK.
3) Kompetensi Sosial
a. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, dengan
indikator esensial : berkomunikasi secara efektif dengan siswa, guru bisa
memahami keinginan dan harapan siswa.
b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik
dan tenaga kependidikan, misalnya bisa berdiskusi tentang
masalahmasalah yang dihadapi siswa.
4) Kompetensi Profesional
a. Menguasai substansi keilmuan yang terikat dengan bidang studi. Guru
harus memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah,
memahami struktur konsep, dan metode keilmuan yang menaungi dan
koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antara mata
pelajaran terkait dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam proses
belajar mengajar.
b. Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki implikasi bahwa guru
harus menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk
memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi.
KESIMPULAN
Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru diamanahkan sebagai tenaga yang
profesional, wajib memiliki kualifikasi akademik, memiliki kompetensi dan sertifikasi yang
sesuai dengan kewenangan mengajar. Guru yang profesional diharapkan mampu
berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang
bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki
jiwa yang berbudi pekerti luhur. Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Penguasaan dan implementasi kompetensi tersebut diharapkan
mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang bermutu dan
bermartabat.
Keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling akan sangat terkait erat
dengan kompetensi pelaksanaanya yaitu guru bimbingan dan konseling/konselor sebagai
orang yang memberikan bantuan, meliputi kombinasi antara pengetahuan, akademik,
kualitas pribadi, dan ketrampilan dalam membantu. Dengan demikian demi keberhasilan
pelayanan bimbingan dan konseling yang profesional harus dilaksanakan oleh guru BK yang
profesional pula.