Jurnal Internasional
Disabilitas Olah Raga & Ilmu Kesehatan
TINJAUAN PASAL
1Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
2Pendidikan Olahraga, Program Doktor Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
* Penulis koresponden: erick.burhaein@upi.edu
Abstrak
Tulisan ini mengkaji sains secara teoritis dengan metode literatur yang bertujuan untuk mengeksplorasi optimalisasi aktivitas akuatik
sebagai terapi bermain pada anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Anak ASD mempunyai masalah besar dalam komunikasi,
interaksi sosial, perilaku, minat, dan keterampilan motorik. Gangguan ini penting untuk diatasi dengan pengobatan yang tepat. Terapi
bermain merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan aspek psikis dan fisik. Kegiatan akuatik sebagai
salah satu bentuk terapi bermain terdapat dalam program sed adi lima permainan akuatik yang meliputi: 1) Permainan Jaring Ikan; 2)
Permainan Menyentuh Bola atau Benda; 3) Permainan Polo Air Mini; 4) Permainan Mencari Benda/Koin; 5) Permainan Menabur Benda/
Koin. Permainan akuatik dalam program ini dapat meningkatkan dan mengembangkan aspek psikologi yaitu perilaku, emosi, dan
sosial, termasuk komunikasi. Kegiatan akuatik sebagai sebuah program tidak lepas dari konsep frekuensi, intensitas, waktu, dan jenis
(FITT), program terapi psikis serta program latihan untuk meningkatkan komponen aerobik, fleksibilitas, dan neuromuskular pada anak
dan remaja ASD. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya ditemukan bahwa aktivitas akuatik mempunyai pengaruh yang signifikan
sebagai terapi bermain pada anak ASD. Kesimpulan dari artikel ini adalah program permainan akuatik dapat digunakan sebagai terapi
bermain pada anak ASD. Pemberian program tersebut dengan memperhatikan konsep FITT pada program lima permainan akuatik.
Kata kunci
Aktivitas Akuatik, Gangguan Spektrum Autisme, Terapi Bermain
PERKENALAN
kebutuhan bertujuan agar sosialisasi anak dengan
Exhom (2005), autisme merupakan istilah yang
lingkungannya berjalan dengan baik dan semakin meningkat
dulunya sering digunakan oleh sebagian besar orang ketika
memiliki kemandirian.
mengacu pada spektrum gangguan autis. Istilah yang lebih
Ulfah (2015) kegiatan tertentu yang menunjang
relevan digunakan saat ini untuk autisme adalah gangguan
interaksi dan perilaku sosial mampu mengembangkan
spektrum autisme atau gangguan spektrum autisme).
kemampuan anak ASD dari segi kognitif,
Merianto (2016) anak dengan gangguan spektrum autisme
(ASD) pada umumnya mempunyai gangguan dalam hal
psikomotor, Dan afektif aspek. Ini
Kegiatan yang dapat dilakukan berupa terapi.
komunikasi, interaksi sosial dan perilaku sehingga penting
Terapi Merianto (2016) merupakan pendukung
untuk mendapatkan perlakuan khusus yang berbeda dengan
perkembangan aspek kognitif dan perilaku
anak pada umumnya.
pada anak autis, karena kemajuan yang dialami
Hambatan atau permasalahan interaksi sosial dan
anak autis akan semakin memudahkan
perilaku pada siswa ASD ditangani dengan
pendampingan oleh orang tua/guru.
memberikan perhatian khusus kepada anak
(Ulfah, 2015). Bentuk perhatian khusus dilakukan
Terapi program, di sana adalah beberapa jenis
termasuk terapi fisio, terapi akupunktur,
dengan memberikan pengobatan yang tepat dan
terapi bermain, terapi musik, bedah ortopedi.
sesuai dengan kondisi anak. Bentuk pemberian
Terapi bermain diharapkan mampu
bantuan pada anak ASD sesuai dengan
Phytanza dan Burhaein, Ilmu Kesehatan Olahraga Int J Disabil, 2019 . Halaman 64/71.
Aktivitas Akuatik Sebagai Terapi Bermain Anak Autism Spectrum Disorder
Phytanza dan Burhaein, Ilmu Kesehatan Olahraga Int J Disabil, 2019 . Halaman 65/71.
Aktivitas Akuatik Sebagai Terapi Bermain Anak Autism Spectrum Disorder
kompresi limfatik, kompresi vena, peningkatan tidak mudah basah di permukaan air, atau menyelam
volume darah sentral, peningkatan volume jantung, untuk mengambil benda, atau dapat menggambarkan
peningkatan tekanan atrium, peningkatan volume kondisi dasar air setelah menyelam ke dalam benda
sekuncup, peningkatan curah jantung, peningkatan yang diambil di dasar kolam.
kerja pernapasan, peningkatan oksigen
Phytanza dan Burhaein, Ilmu Kesehatan Olahraga Int J Disabil, 2019 . Halaman 66/71.
Aktivitas Akuatik Sebagai Terapi Bermain Anak Autism Spectrum Disorder
4. Manfaat Rekreasi
Sebagian besar pengaturan rekreasi dalam kelompok karena kurangnya komunikasi,
(terpisah, terpadu dan inklusif) harus tersedia namun keaktifan dalam bentuk tim memberikan
untuk disesuaikan individu kapasitas dan pengalaman bagi anak untuk mengembangkan dirinya
tujuan dari akuatik program yang akan terjadi dengan membawa rombongan maka akan cenderung menjadi sebuah
dicapai. Dalam kegiatan rekreasi umum, mayoritas berdampak pada perilaku sosial dan keterampilan
berpendapat bahwa semua individu harus komunikasi (Sowa & Meulenbroek, 2012). Berikut ini
berpartisipasi bersama. merupakan permainan dalam Aquatic Activity yang
Aktivitas individu (terpisah) memang bisa berbentuk kelompok antar kelompok dan individu yang
mencegah pembangkangan komunikasi anak ASD dipertandingkan dalam satu kelompok.
sebagainya.
anak ASD yang berpartisipasi dicapai. Ada tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dan
dalam kegiatan perairan perlu memperhatikan unsur dipertimbangkan untuk menjaga keselamatan (Grosse, 2014)
keamanan, agar tujuan atau manfaatnya dapat tercapai
Phytanza dan Burhaein, Ilmu Kesehatan Olahraga Int J Disabil, 2019 . Halaman 67/71.
Aktivitas Akuatik Sebagai Terapi Bermain Anak Autism Spectrum Disorder
1.Tindakan Pencegahan dalam Program Perairan bola disusun berjajar. Batasan visual memberikan
A. Pengawasan terus menerus terhadap anak-anak selama efektivitas dan efisiensi dalam pengawasan.
program berlangsung. Peralatan yang tidak terpakai D. Membuat sebuah menarik konsep
dijauhkan dari jangkauan anak-anak, dan dekat dengan aktivitas perairan, untuk mengurangi
jangkauan pendamping program. kontak mata anak ASD di luar area
B. Tanyakan kondisi anak sebelum, saat, dan aktivitas. Anak-anak yang pergi ke luar
setelah program. Pastikan anak dalam area atau tidak sesuai petunjuk, berisiko
keadaan sehat selama program berlangsung. mengalami kecelakaan latihan seperti
C. Memberikan penjelasan tata cara dan peraturan di cedera, tenggelam, atau risiko lainnya.
kolam kepada setiap anak dan saya minta setiap anak Sahabat, keluarga, dan sahabat selalu
melaksanakan dan menaatinya. mewaspadai anak ASD.
D. Penguatan aturan dan prosedur setiap kali D. OPTIMASI AKTIVITAS PERAIRAN SEBAGAI
muncul perilaku ASD selama berada di TERAPI GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME
kolam. ANAK
e. Memberikan pengalaman akuatik yang dirancang untuk Anak-anak dengan Autisme Gangguan Spektrum
membantu individu dengan ASD mempelajari (ASD), di sana adalah dua aspek utama
pengetahuan dan keterampilan keselamatan air. karakteristik menurut ke DSM-V,
Dimulai dengan belajar untuk tidak mendekati air yaitu komunikasi sosial dan minat atau aktivitas yang
tanpa izin, tetap berada di satu area yang ditentukan, terbatas dan berulang-ulang perilaku . Keduanya
mengikuti instruksi, dan kemudian melanjutkan ke karakteristik dibagi menjadi tiga tingkat,
tingkat keterampilan berenang. yaitu: 1) level 1 memerlukan dukungan/membutuhkan
F. Anak dengan karakteristik ASD cenderung mempelajari dukungan); 2) level 2 membutuhkan dukungan
keterampilan dengan mengikuti contoh yang diberikan substansial/membutuhkan substansialmendukung); 3) Dan
oleh temannya. tingkat 3 membutuhkan sangat besar
G. Hindari peraturan yang berubah-ubah, karena dukungan atau substansial/substansial akan mempengaruhi membutuhkan sangat
ketika anak memberikan respon dalam hal tersebut besar dukungan (Amerika Psikiatrik
bentuk kekecewaan. Asosiasi, 2013).
H. Waspadai anak-anak yang sedang berlari Program ini penulis susun ditujukan untuk
atau beraktivitas jauh dari kolam utama ASD level 1 karena gangguan yang dialami lebih
(aktivitas akuatik). Membayar ringan dibandingkan level 2 dan 3, sehingga ada
memperhatikan pakaian renang yang digunakan, sesuaikan dengan anggapan ke menjadi lagi mungkin ke menjadi
standar keselamatan. dioptimalkan. DSM-V menjelaskan ciri-ciri DSM
Saya. Siapkan tempat yang tenang untuk anak ASD level 1 dilihat dari komunikasi sosial dan
agar pengendalian emosi saat stres dapat tetap keterbatasan minat atau aktivitas serta perilaku
terjaga. berulang (American Psychiatric Association, 2013),
2. Pencegahan Pengukuran dengan sebagai berikut.
Keluarga, Teman dan 1. Komunikasi Sosial
atau Sahabat kegiatan Perairan Tanpa adanya dukungan, defisit dalam
A. Seseorang yang mengidap ASD harus selalu komunikasi sosial akan menyebabkan gangguan
berenang dan/atau mengikuti aktivitas akuatik yang nyata. Kesulitan memulai interaksi sosial, dan
dalam pengawasan dari kehidupan kolam contoh yang jelas tentang tanggapan yang tidak
penjaga dan penanggung jawab lainnya guru biasa atau tidak berhasil terhadap tawaran sosial
pendidikan jasmani sebagai asisten utama orang lain. Tampaknya ada penurunan minat dalam
program dibantu oleh guru kelas dan orang interaksi sosial. Misalnya, seseorang yang mampu
tua. berbicara dalam kalimat lengkap dan terlibat dalam
B. Pengawasan terhadap ASD dilakukan secara komunikasi namun berusaha mencari teman dan
terus menerus dan setiap saat oleh biasanya cenderung kurang berhasil.
pendamping, teman (yang mempunyai
kemandirian cukup baik) dan orang tua. 2. Bunga Terbatas atau Aktivitas dan
C. Memberikan batasan yang jelas Perilaku Berulang
kawasan aktivitas perairan, dapat menggunakan terapung Sifat perilaku yang tidak fleksibel menyebabkan
gangguan yang signifikan pada satu atau lebih
Phytanza dan Burhaein, Ilmu Kesehatan Olahraga Int J Disabil, 2019 . Halaman 68/71.
Aktivitas Akuatik Sebagai Terapi Bermain Anak Autism Spectrum Disorder
Meja 2. Program Aktivitas Fisik untuk Anak dan Remaja Penyandang ASD
Latihan
Program Awal Kursus lanjutan
Komponen
Program senam aerobik untuk anak dan remaja ASD
Frekuensi 3 hari/minggu 5 hari/minggu, setiap hari dalam seminggu
Intensitas Aktivitas fisik sedang/sedang Aktivitas fisik kuat/tinggi
Waktu Akumulasi 20-30 menit/hari dengan 45-60 menit/hari
permainan singkat mengumpulkan permainan (game) singkat
optimal
Kegiatan akuatik menyediakan terkait aktivitas akuatik dan terapi bermain pada
pengaruh terhadap fisik dan psikologis melalui anak ASD sebagai berikut.
terapi bermain, diperkuat oleh penelitian
Tabel 3 .Penelitian Terkait Aktivitas Akuatik dan Terapi Bermain pada Anak ASD
TIDAK Referensi Metode penelitian Temuan
1. Suryati (2016) Percobaan terdapat pengaruh yang signifikan terapi
bermain terhadap interaksi sosial anak autis.
2. (Tambunan & Percobaan Terapi bermain mempunyai pengaruh yang signifikan pada anak autis
kedewasaan, untuk meningkatkan kemampuan kontak mata, dan kemampuan
2015) berbahasa reseptif namun kurang berpengaruh terhadap kemampuan
meniru (meniru) dan kemampuan berbahasa ekspresif.
3. (Aleksandrovic Systematic Review : program akuatik selama minimal 10 minggu dapat mempengaruhi et
al., 2015) 13 penelitian peningkatan keterampilan akuatik pada anak ASD, melalui
penggunaan metode pembelajaran yang digunakan dengan
baik dengan bantuan saudara atau teman sebaya.
4. Mortimer, Data Tinjauan Sistematis menunjukkan bahwa individu dengan ASD yang
Privopoulos, & berpartisipasi dalam program terapi akuatik
Kumar (2014) meningkatkan aktivitas fisik dan meningkatkan fungsi
kardiorespirasi, kekuatan dan daya tahan otot.
5. Caputo dkk. Percobaan Terapi multisistem akuatik efektif memperbaiki
(2018) gangguan fungsional pada anak ASD setelah
mengikuti program akuatik.
6. Kanupka dkk. Percobaan Hasilnya menunjukkan bahwa program akuatik dapat menghasilkan
(2018) perilaku yang lebih baik dan merupakan intervensi yang valid secara
sosial dan dianggap sebagai intervensi perilaku yang aman dan efektif
pada anak-anak penderita ASD.
Phytanza dan Burhaein, Ilmu Kesehatan Olahraga Int J Disabil, 2019 . Halaman 69/71.
Aktivitas Akuatik Sebagai Terapi Bermain Anak Autism Spectrum Disorder
Phytanza dan Burhaein, Ilmu Kesehatan Olahraga Int J Disabil, 2019 . Halaman 70/71.
Aktivitas Akuatik Sebagai Terapi Bermain Anak Autism Spectrum Disorder
Phytanza dan Burhaein, Ilmu Kesehatan Olahraga Int J Disabil, 2019 . Halaman 71/71.