Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR

PELAYANAN FARMASI
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGELOLAAN SEDIAN
JADI NARKOTIK DAN
PSIKOTROPIK

UNTUK SMK FARMASI KELAS XII


PETUNJUK PENGGUNAAN
BAHAN AJAR PELAYANAN KEFARMASIAN SMK
FARMASI KELAS XI SEMESTERGANJIL

A. PETUNJUK UNTUK PESERTA DIIDK

1. .Baca tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yang tercantum


dalam bahan ajar
2. .Dengan bimbingan guru, diskusikan materi prasyarat yang tercantum pada kolom
materi esensial
3. Peserta didik melakukan penelitian (mencari data/ referensi/sumber) untuk bahan
diskusi
4. peserta didik dapat membuka tautan yang terdapat pada materi ajar untuk
5. mendapatkan tambahan informasi materi ajar
ELEMEN
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami administrasi di bidang
farmasi seperti teknik pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan, pemesanan, penerimaan,
penyimpanan, dan distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan. Peserta didik juga memahami
teknik pencatatan kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, administrasi dokumen- dokumen
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, serta pemasaran farmasi.

TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN


PEMBELAJARAN
1. Peserta didik memahami administrasi di 1. Melakukan pengelolaan sediaan obat
bidang farmasi narkotik dan psikotropik
2. peserta didik mampu menerapkan 2. membuat laporan penggunaan sediaan
administrasi di bidang farmasi obat narkotik dan psikotropik
3. peserta didik mampu memahami tehnik 3. menjelaskan pembuatan sediaan obat
pembuatan sediaan tablet bentuk tablet
4. Peserta didik mampu menjelaskan 4. menjelaskan pembuatan sediaan steril
pembuatan sediaan steril 5. Melakukan Pelayanan Kefarmasian
5. peserta didik mampu melakukan 6. Melakukan perhitungan biaya
pelayanan kefarmasian oabatyang dibuat menurut permintaan

PETA KONSEP
KEGIATAN
PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Problem Base Learning ini, peserta didik dapat


menjelaskan pengertian pelayanan kefarmasian, menganalisis obat narkotika dan
psikotropika sesuai logo penandaan dan sesuai undang, undang, dapat
mengelompokkan obat narkotika dan psikotropika sesuai nama generiknya dan nama
paten, mengkategorikan penggolongan narkotik dan psikotropik sesuia kelas terapinya,
melakukan pemesana, penerimaan, penyimpanan, pelayanan resep dan melakukan
pemusnahan sediaan jadi narkotika dan psikotropika

Setelah penggalian informai dan diskusi :

1. Melalui membaca PP Nomer 51 tahun 2009, peserta


didik mampu menjelaskan pengertian Pelayanan Kefarmasian
2. Melalui menyimak vidio, peserta didik mampu
menggolongkan dan mengidentifikasi sediaan narkotika dan
psikotropika sesuai dengan nama generi, nama patent, klas
farmakologi
3. Melalui vidio, peserta didik mampu menyebutkan
alur pengelolaan sediaan jadi narkotika dan psikotropika
4. Melalui penyajian kasus, peserta didik mampu
melakukan penggolongan, mengidentifikasi ediaan
narkotika dan psikotropika sesuai dengan nama generi,
nama patent, klas farmakologi
5. Melalui penyajian kasus, peserta didik mampu
melakukan pengelolaan sediaan jadi narkotika dan
psikotropika dari pemesanan, penerimaan, penyimpanan,
pelayanan resep, dan
pemusnahan sediaan jadi narkotika dan psikotropika

4
MATERI AJAR
POKOK – POKOK MATERI
A. Narkotika dan Psikotropika
B. Konsep Pengelolaah sediaan jadi narkotika dan psikotropika

URAIAN MATERI

PENGERTIAN NARKOTIKA
Menurut UU No.22 Tahun 1997 Narkotika adalah zat/obat yang berasal dari
tumbuhan dan bukan tumbuhan, baik yang sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan bisa menimbulkan ketergantungan.
Istilahnya yaitu Narkoba atau narkotika dan obat/bahan berbahaya. Istilah lainnya
yang diperkenankan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yaitu Napza yaitu
singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Dari beberapa istilah tersebut di atas yang mengacu pada kelompok senyawa, yang
sering mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Pada tahun 2015 ada 35 jenis
narkoba yang dikonsumsi oleh pengguna narkoba di Negara Indonesia, dari yang paling
murah sampai yang paling mahal.

Narkotika dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :


Narkotika Golongan I: Adalah narkotika yang paling berbahaya. Karena
daya adiktifnya paling tinggi. Golongan ini digunakan unutk penelitian dan
ilmu pengetahuan.
Contohnya adalah Heroin, ganja, kokain, morfin, dan opium.
Narkotika Golongan II: Adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.
Contohnya adalah: Benzetidin, petidin dan betametadol
Narkotika Golongan III: Adalah narkotika yang memiliki daya adiktif yang ringan,
tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.
Contohnya adalah kodein dan turunannya.

PENGERTIAN PSIKOTROPIKA
Adalah zat/obat, alamiah atau sintetis dan bukan narkotika yang berkhasiat
proaktif dengan pengaruh yang selektif dalam susunan saraf pusat, yang
mengakibatkan perubahan khas dalam aktivitas mental serta perilaku.

5
Psikotropika dibagi menjadi empat golongan, yaitu :

Psikotropika Golongan I: Merupakan psikotropika dengan daya adiktif yang paling kuat,
belum diketahui manfaat untuk mengobati dan sedang diteliti manfaatnya.
Contohnya: LSD, MDMA, STP, dan Ekstasi.
Psikotropika Golongan II: Merupakan psikotropika dengan daya adiktif kuat dan juga
berguna untuk pengobatan serta penelitian.
Contohnya adalah: Metamfetamin, amfetamin, dan mekualon.
Psikotropika Golongan III: Merupakan psikotropika dengan daya adiktif sedang dan juga
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.
Contohnya adalah: Lumiball, Fleenitrazepam, dan buprenorsina
Psikotropika Golongan IV: Merupakan psikotropika yang mempunyai daya adiktif ringan
dan juga bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.
Contohnya adalah: Nitrazepam (BK, modadon, dumolid) dan diazepam

PENGELOLAAN SEDIAAN JADI NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA


Pengelolaan psikotropika dan narkotika meliputi:

Pemesanan
Tata cara pemesanan obat-obat psikotropika dan narkotika sama dengan pemesanan obat
lainnya yakni dengan surat pemesanan yang sudah ditandatangani oleh Apoteker yang dikirim
ke pedagang besar farmasi. Pemesanan psikotropika tidak memerlukan surat pemesanan
khusus dan dapat dipesan apotek dari PBF atau pabrik obat, dengan ketentuan :
1. asli dan dibuat sekurang-kurangnya rangkap 3 (tiga) serta tidak dibenarkan dalam bentuk
faksimili dan fotokopi. Dua rangkap surat pesanan diserahkan kepada pemasok dan 1
(satu) rangkap sebagai arsip;
2. Ditandatangani oleh Apoteker/Tenaga Teknis Kefarmasian Penanggung Jawab, dilengkapi
dengan nama jelas, dan nomor Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)/ Surat Izin Praktik Tenaga
Teknis Kefarmasian (SIPTTK) sesuai ketentuan perundang- undangan;
3. Dicantumkan nama sarana sesuai izin (disertai nomor izin) dan alamat lengkap (termasuk
nomor telepon/faksimili bila ada) dan stempel sarana;
4. Dicantumkan nama fasilitas distribusi pemasok beserta alamat lengkap;
5. Dicantumkan nama, bentuk dan kekuatan sediaan, jumlah (dalam bentuk angka dan huruf)
dan isi kemasan (kemasan penyaluran terkecil atau tidak dalam bentuk eceran) dari Obat
yang dipesan;
6. Diberikan nomor urut, nama kota dan tanggal dengan penulisan yang jelas;
7. Surat Pesanan Narkotika, Surat Pesanan Psikotropika, dibuat terpisah dari surat pesanan
untuk obat lain.
8. Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan distributor onat Narkotika adalah Kimia
Farma
9. untuk surat pesanan narkotika 1 surat pesanan hanya berlaku untuk 1 macam obat dengan 1
kekuatan dosisnya

6
contoh surat pesanan psikotropika dan narkotika

Penerimaan psikotropika
Pada saat penerimaan Psikotropika dan narkotika pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
harus melakukan pemeriksaan:
1. kondisi Psikotropika dan narkotika dalam keadaan baik tersegel, label/penandaan dalam
keadaan baik;
2. kesesuaian psikotropika dan narkotika bentuk, kekuatan sediaan Obat, isi kemasan antara
arsip Surat Pesanan (SP) dengan obat yang diterima
3. kesesuaian antara fisik Psikotropika dan narkotika dengan Faktur pembelian, Kebenaran
nama produsen, nama pemasok, nama Psikotropika dan narkotika jumlah, bentuk,
kekuatan sediaan, dan isi kemasan, dan Nomor bets dan tanggal kedaluwarsa.
4. Apabila hasil pemeriksaan Psikotropika dan narkotika yang diterima tidak sesuai dengan
pesanan seperti nama, kekuatan sediaan Obat, jumlah atau kondisi kemasan tidak baik,
Psikotropika harus segera dikembalikan pada saat penerimaan. Apabila pengembalian
tidak dapat dilaksanakan pada saat penerimaan misalnya pengiriman melalui ekspedisi
maka dibuatkan Berita Acara yang menyatakan penerimaan tidak sesuai dan
disampaikan ke pemasok untuk dikembalikan

Penyimpanan Psikotropika dan Narkotika


Penyimpanan Psikotropika dan narkotika harus:
Dalam wadah asli dari produsen.
Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a, dalam hal diperlukan
pemindahan dari wadah aslinya untuk pelayanan resep, obat dapat disimpan di dalam
wadah baru yang dapat menjamin keamanan, mutu, dan ketertelusuran obat dengan
dilengkapi dengan identitas obat meliputi nama obat dan zat aktifnya, bentuk dan
kekuatan sediaan, nama produsen, jumlah, nomor bets dan tanggal kedaluwarsa.
Pada kondisi yang sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi yang memproduksi
Obat sebagaimana tertera pada kemasan dan/atau label Obat sehingga
terjamin keamanan dan stabilitasnya.
Terpisah dari produk lain dan terlindung dari dampak yang tidak diinginkan akibat
paparan cahaya matahari, suhu, kelembaban atau faktor eksternal lain
Sedemikian rupa untuk mencegah tumpahan, kerusakan, kontaminasi dan campur-
baur
Tidak bersinggungan langsung antara kemasan dengan lantai
Dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaandan kelas terapi Obat serta disusun
secara alfabetis
Memperhatikan kemiripan penampilan dan penamaan Obat (LASA, Look Alike Sound
Alike) dengan tidak ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus
untuk mencegah terjadinya kesalahan pengambilan Obat
Memperhatikan sistem First Expired First Out (FEFO) dan/atau sistem First In First
Out(FIFO)
Obat yang sudah mendekati kedaluwarsa 3-6 bulan sebelum tanggal daluwarsa)
diberikan penandaan untuk kehati-hatian. Penggunaan dihentikan jika sisa masa
kedaluwarsa kurang dari masa pemakaian yang dibutuhkan oleh pasien untuk
menghabiskan Obat
Dalam hal tempat penyimpanan Obat dilengkapi label identitas Obat (nama, bentuk
sediaan, dan kekuatan), maka harus dipastikan label identitas Obat pada tempat
penyimpanan sesuai dengan identitas Obat yang disimpan di dalamnya
Lemari khusus penyimpanan Psikotropika dan narkotika harus mempunyai 2 (dua)
buah kunci yang berbeda, satu kunci dipegang oleh Apoteker Penanggung Jawab dan
satu kunci lainnya dipegang oleh pegawai lain yang dikuasakan. Apabila Apoteker
Penanggung Jawab berhalangan hadir dapat menguasakan kunci kepada pegawai lain
Penyimpanan Narkotika, Psikotropika harus dilengkapi pencatatan menggunakan kartu
stok, dapat berbentuk kartu stok manual maupun elektronik
Informasi dalam kartu stok sekurang-kurangnya memuat:
a. Nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Psikotropika
b. Jumlah persediaan;
c. Tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan;
d. Jumlah yang diterima;
e. Tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyerahan;
f. Jumlah yang diserahkan;
g. Nomor bets dan kedaluwarsa setiap penerimaan atau penyerahan; dan
h. Paraf atau identitas petugas yang mengerjakan

Penyerahan
Penyerahan Psikotropika dan narkotika, pasien hanya dapat dilakukan berdasarkan resep
dokter. Resep yang diterima dalam rangka penyerahan Psikotropika wajib dilakukan
skrining. Resep yang dilayani harus asli ditulis dengan jelas dan lengkap, tidak dibenarkan
dalam bentuk faksimili dan fotokopi, termasuk fotokopi blanko resep, Resep harus memuat
a. Nama, Surat Izin Praktik (SIP), alamat, dan nomor telepon dokter;
b. Tanggal penulisan resep;
c. Nama, potensi, dosis, dan jumlah obat;
d. Aturan pemakaian yang jelas;
e. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien;
f. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep.
Selain dapat menyerahkan kepada pasien, Apotek juga dapat menyerahkan ,
Psikotropika kepada:
a. Apotek lainnya,
b. Puskesmas,
c. Instalasi Farmasi Rumah Sakit,
d. Instalasi Farmasi Klinik, dan
e. Dokter
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dilarang mengulangi penyerahan obat atas
dasarresep yang diulang (iter) apabila resep aslinya mengandung Narkotika.
Dalam menyerahkan Narkotika, Psikotropika resep, pada resep atau salinan resep harus
dicatat nama, alamat, dan nomor telepon yang bisa dihubungi dari pihak yang mengambil
obat
Resep dan/atau surat permintaan tertulis Narkotika harus disimpan terpisah dari
resep dan/atau surat permintaan tertulis lainnya

Pemusnahan
Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang sesuai
oleh Apoteker Penanggung Jawab dan disaksikan oleh sekurang-kurangnya seorang
petugas Fasilitas Pelayanan Kefarmasian. Pemusnahan resep wajib dilaporkan dengan
melampirkan Berita Acara Pemusnahan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat dan tembusan Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan
setempat, berita acara pemusnahan memuat :
identitas obat (nama obat, no bacth, tanggal kadaluarsa, )
waktu pemusnahan (jam, tanggal, bulan, tahun)
penyebab di musnahkan
cara pemusnahan
dihadirkan saksi dari dinas kesehatan dan dar pihak apotek
pemusnahan dapat melibatkan pihak ke 3 dengan pihak yang berwenang melakukan
pengelolaan limbah sesuai dengan peraturan yang berlaku
1. Penilaian Kognitif
- Teknik : Tes tertulis
- Bentuk : Pilihan Ganda
- Butir soal 10

Kompetensi Indikator Materi Indikator Tingkat


Butir Soal
Dasar (IPK) Soal
3.19 3.19.1 Pelayanan Peserta didik C4 Penyalahgunaan psikotropika kerap terjadi, hal apa yang
Menerapka Menjelaskan Kefarmasian dapat menyebabkan terjadinya penyalah gunaan psikotropika..
pengelolaan mengelompokk a. di gunakan sebagai anti kecemasan
sediaan jadi Jenis – jenis an golongan b. memiliki khasiat psikoaktif yang dapat menyebabkan
narkorik dan obat narkotika obat halusinasi
psikotropik dan psikotroika psikotropika c. dapat di gunakan sebagai stimulansia
d. khasiatnya sebagai relaksasi otot
e. ciri ketergantungannya dapat menimbulkan perubahan tingkah
laku

C4 Manakah golongan obat di bawah ini yang sesuai dengan kelas


farmakologinya...
a. Antidepresan : Carbamazepin, morphin, diazepam
b. Stimulan : citalopram, amitriptyline, tofranil
c. Mood stabilisator : Carbamazepin, terretol, depakote
d. Ansietas : Alprazolam, atomoxitine, isocarboxazid
e. Relaksan : Diazepam, Carbamazepin, Amitriptyline
Peserta didik
dapat
Jenis Narkoba yang dapat meningkatkan aktivitas otak dan
mengelompokk C2
fungsi organ tubuh lain termasuk kedalam golongan....
an golongan
a. Halusinogen
obat Narkotika
b. Amfetamin
c. Stimulansia
d. Inhalansia
e. LSD

Menurut potensi yang menyebabkan ketergantungan, Narkotika


C2 dibagi menjadi 3 golongan. Narkotika Golongan II adalah
narkotika yang....
a. Berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan
b. Berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan, banyak
digunakan dalam terapi
c. Berpotensi sedang menyebabkan ketergantungan, tidak
digunakan untuk terapi.
d. Berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, digunakan
untuk terapi
e. Tidak menyebabkan ketergantungan.

.
Peserta didik C4
3.19.2 dapat Perhatikan data berikut Ini:
Memahami melakukan 1. Penerimaan
pengelolaan pelayanan 2. Pemeriksaan ketersediaan
resep sediaan 3. Pengkajian resep
obat yang
narkotika dan 4. Penyiapan termasuk peracikan obat
mengandung prikotropika 5. Penyerahan dan pemberian informasi
narkotika dan 6. Pencatatan dan pengelompokan resep
psikotropika Berdasarkan data diatas, urutkan tahapan pengkajian dan
pelayanan resep adalah ....
a. 1-2-3-4-5-6
b. 1-3-2-4-5-6
c. 2-1-3-4-5-6
d. 2-1-4-5-3-6
e. 3-2-1-4-5-6

C5 Apabila ada seorang pasien ingin membeli obat Analsik tanpa


resep dokter, maka yang anda lakukan adalah…..
a. Langsung menolak mentah-mentah
b. Menyarankan konsultasi ke dokter dahulu
c. Memeberikan alternatif minum obat tradisional terlebih
dahulu sambal konsultasi ke dokter
d. Langsung memberinya supaya pasien bisa segera
digunakan sebagai analgesik
e. Memberi obat bebas lain yang yang dapat digunakan
sebagai analgesik
C5 Yang anda lakukan jika ada pasien datang membawa resep
yang mengandung psikotropika dari kabupaten lain dan tidak
mengenal dengan jelas dokter penulis resep..
a. Menolak dengan halus dan memintanya memeriksakan
diri ke dokter
b. Langsung menolak
c. Memberikan alternatif golongan obat bebas atau bebas
terbatas yang di duga yang memiliki khasiat sama
d. Langsung memberikan
e. Menelpon dokter yang bersangkutan dan menanyakan hal
tersebut

Jika seorang pasien berniat menebus setengah resep yang ada


C5 kandungan narkotik karena uang kurang, Tindakan yang paling
tepat adalah….
a. Menyarankan untuk menebus seluruhnya untuk obat
golongan narkotik dan setengah untuk obat yang lain
b. Memperbolehkan untuk menebus narkotika setengahnya
dahulu asal pasien berjanji membeli setengahnya lagi jika
sudah ada uang di apotek yang sama
c. Langsung menolak dan memintanya menebus di tempat lain
d. Menanyakan lebih dahulu kepada dokter yang memeriksa
Peserta didik e. Langsung menggantinya dengan obat yang lebih murah
dapat melakukan
Berikut hal yang perli di perhatikan pada penyimpanan sediaan
Penyimpanan
narkotika dan psikotropika :
sediaan 1. secara abjad
narkotika dan 2. ditempatkan terpisah pada lemari khusus
prikotropika 3. disesuaikan dengan kelas terapi
C3 4. tempat penyimpanan dengan kunci ganda

Informasi yang perlu di gali kepada pasien apabila menebus obat


tanpa resep adalah ….
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 1 dan 3
Peserta didik d. 3 dan 4
dapat melakukan e. 2 dan 4
penerimaan
Pada saat penerimaan obat datang terdapat perbedaan no bacth
sediaan
dan jumlah antara faktur dengan barang, sebagai ATTK apa yang
narkotika dan kalian lakukan
prikotropika a. Konfirmasi kepada apoteker
b. Menandatangani faktur
c. Konfirmasi kepada sales pengirim terkait perbedaan tersebut
311.3 Menjelaskan C4 d. Melakukan retur obat karena tidak sesuai
alur pelayanan e. Menerima dengan perjanjian
kefarmasian dengan
resep dan tanpa
6.
resep dokter
2. Penilaian Keterampilan
Kompetensi Materi Tingkat
Dasar Indikator (IPK) Indikator Soal Butir Soal

4.19 - Setelah Pengelolaan Melakukan P3 Di apotek terdapat obat kosong Codikaf 10 mg dan alprazolam
Melakukan mengikuti sediaan jadi pengadaan, 0,5 mg.. lakukan pengelolaan sediaan pada kedua obat
Pengelolaan
pembelajaran, narkotik dan penerimaan, dan tersebut di mulai dari pengadan jika mau di lakukan pengadaan
sediaan
peserta didik psikotropika penyimpanan codikaf sebanyak 3 box, dan alprazolam sebanyak 5 box
narkotika
dapat pemerimaan, penyipanan
dan
psikotropika melakukan
pemesanan
sediaan
narkotik dan
psikotropik
- Setelah
mengikuti
pembelajaran,
peserta didik
dapat
melakukan
penerimaan
sediaan
narkotik dan
psikotropik
- Setelah
mengikuti
pembelajaran,
peserta didik
dapat
melakukan
penyimpanan
sediaan
narkotik dan
psikotropik
- Setelah
mengikuti Melakukan P4
pembelajaran, Pelayanan resep
peserta didik obat narkotika Pasien datang ke apotek dengan
membawa resep tersebut, dan
dapat
meminta untuk di buatkan copy
melakukan resep.. Apa yang anda lakukan
pelayanan sebagai ATTK yang bekerja di
resep sediaan apotek...
narkotik dan
psikotropik

- Setelah
mengikuti Melakukan Setelah 3 tahun, akan di lakukan pemusnahan resep dari tahun
pembelajaran, pemusnahan resep P2 Januari 2018 – Desember 2021 yang akan di musnahkan
dan obat ED adalah resep total 389 lembar, obat Ed Codikaf 15 mg
peserta didik sebanyak 20 lembar dengan no batch CD3346. Sebagai ATTK
dapat apa yang anda lakukan untuk melakukan pemusnahan
melakukan tersebut...
pemusnahan
sediaan
narkotik dan
psikotropik
LKPD
Pengelolaan sediaan Jadi Narkotika dan Psikotropika

Nama Kelompok anggota kelompok :

Tanggal :

Kompetensi Dasar Kelas/ Semester: XII/5


3.19 Menerapkan Pengelolaan sediaan jadi
narkotik dan psikotropika
Tema : Pengelolaan sediaan
4.19 Melakukan pengelolaan sediaan jadi narkotika dan psikotropika
narkotika dan psikotropika
pertemuan ke 2

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat melakukan pemesanan sediaan
narkotik dan psikotropik
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat melakukan penerimaan sediaan
narkotik dan psikotropik
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat melakukan penyimpanan sediaan
narkotik dan psikotropik
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat melakukan pelayanan resep
sediaan narkotik dan psikotropik
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat melakukan pemusnahan sediaan
narkotik dan psikotropik

alat dan bahan :


alat tulis
lembar LKPD
PENGELOLAAN OBAT MERUPAKAN PELAKSANAAN MANAJEMEN OBAT.
PRINSIP MANAJEMEN TERSEBUT MERUPAKAN PEGANGAN UNTUK
TERSELENGGARAKAN FUNGSI PENGELOLAAN OBAT DENGAN BAIK. DIDALAM
PENGELOLAAN OBAT, FUNGSI MANAJEMEN MERUPAKAN SIKLUS KEGIATAN
YANG TERDIRI DARI PERENCANAAN, PENGADAAN, PENERIMAAN,
PENYIMPANAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PEMUSNAH

langkah pengamatan ;
1. siapkan alat tulis dan perlengkapan lainnya
2. amati video yang di putar guru dan penugasannya dengan seksama!
3. lakukan sutdy literasi menggunakan sumber (handout, video, informasi dari internet, dll)
4. tulislah langkah - langkah pengelolaah sediaan obat jadi narkotika dan psikotropika
5. analisis hasil pengamatan dengan menjawab pertanyaan pada LKPD

PERMASALAHAN
Jika anda sudah bekerja di apotek dan
ternyata stok obat diazepan dan codicaf 10
mg telah habis, apa yang anda lakukan
sebagai ATTK...?
(untuk pemesanan, penerimaan, dan
penyimpanan )

PERMASALAHAN
Jika anda sebagai ATTK di apotek
lakukanlah evaluasi dari resep tersebut
apakah resep tersebut dapat dilayani atau
di tolak, mulai dari skiring resep,pelayanan
resep dan pemberian KIE pada pasien ?

(untuk pelayanan resep)

Setelah 3 tahun, akan di lakukan pemusnahan resep


dari tahun Januari 2018 – Desember 2021 yang akan di
musnahkan adalah resep total 389 lembar, obat Ed
Codikaf 15 mg sebanyak 20 lembar dengan no batch
CD3346. Sebagai ATTK apa yang anda lakukan untuk
melakukan pemusnahan tersebut...
(untuk pemusnahan)
hasil telaah SOP pengelolaah obat narkotika dan psikotropika

Kim membeli 1 buku dan 2 rautan

Karin membeli 2 buku dan 1 marker


Lembar Kerja Diskusi
Berdasarkan hasi pencarian informasi tentang pengelolaan
sediaan farmasi, lakukan pengelolaan sedian farmasi dengan
membuat pemaparan tertulis!

Pemaparan tertulis dari pemesanan

Pemaparan tertulis dari Penerimaan


Pemaparan tertulis dari penyimpanan

Pemaparan tertulis dari pelayanan resep


pemaparan tertulis pemusnahan

Mari kita simpulkan


Berdarkan hasil diskusi dan kajian literatur buatkah
kesimpulan tentang pengelolaan sediaan jadi narkotik dan
psikotropika

Anda mungkin juga menyukai