Anda di halaman 1dari 2

Mikroskop ditemukan pertama kali oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723),

seorang ahli mikrobiologi yang berkebangsaan Belanda. Beliau membuat mikroskop dengan
kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga ia bisa
mengamati mikroorganisme yang lebih kecil dan tak kasat mata (Purba, 1999).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung
yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik
objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda.
Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan
penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula. Benda atau
organisme yang akan diamati dengan mikroskop harus brukuran kecil dan tipis agar dapat
ditembus oleh cahaya.Terdapat 2 jenis utama Mikroskop :
1. Mikroskop Cahaya
Mempergunakan pancaran cahaya untuk membuat bayangan benda yang dibesarkan
2. Mikroskop Elektron
Mempergunakan pancaran electron untuk membuat bayangan benda itu.

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

1. Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

2. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek,
pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang berarti sel mampu atau tetap
hidup tanpa kehadiran sel yang lain. Sel juga merupakan struktur terkecil yang mampu
melakukan pertumbuhan dan reproduksi (Sumadi dan Marianti, 2007). Sel tubuh manusia
adalah sel mikroskopik yang berdiameter 10 sampai dengan 30 µm (Setiadi, 2007).

Rata-rata ukuran sel pada tumbuhan sangat kecil. Biasanya ukuran sel tumbuhan
mencapai mikrometer bahkan hingga nanometer (Campbell, 2000). Bentuk sel tumbuhan
adalah tetap karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa, kitin,
asam amino dan karbohidrat kompleks. Dinding sel berfungsi sebagai penyokong (George,
2006).
Sel hewan berukuran sangat kecil, tetapi ada juga yang dapat dilihat oleh mata tanpa
bentuan alat. Salah satunya adalah sel telur katak yang berdiameter 1 milimeter (mm) ada
yang mencapai micrometer (µm), bagian dalam sel dan makromolekul lebih kecil dari
mikrometer yang satuannya dikenal dengan nanometer (nm). Bentuk sel hewan relatif tidak
tetap dan biasa berubah (George, 2006). Sel mikroskopik yang berdiameter sekitar 10-30 µm.

Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk sel eukariotik yang memiliki selaput inti,
namun secara umum sel hewan dan sel tumbuhan tidak memiliki perbedaan yang mendasar,
hanya saja perbedaan pada bagian struktur atau organ-organ tertentu. Sel tumbuhan memiliki
dinding sel, membran sel, inti sel, sitoplasma, kutikula, dan epidermis. Sedangkan sel hewan
memiliki vakuola retikulum endoplasma dan membran sel. Sel hewan dan sel tumbuhan
memiliki perbedaan pada organ tertentu (Sumadi, 2007). Sel tumbuhan memiliki membran
sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, inti sel (nukleus), mitokondria, ribosom, plastida dan
vakuola. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan terletak pada sentriol, sentrosom, lisosom
dan flagel/silia.

DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sumadi dan Marianti, A. 2007. BiologiSel. Graha Ilmu. Yogyakarta.

George. 2006. Biologi Edisi Kedua.Jakarta: PT Erlangga.

Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Purba, M. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai