Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR

“Aktivitas Kehidupan Masa Lalu”

Nama : Aat Atminingsih, S.Pd Jenjang/Kelas : SMP/VII


Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Gununghalu Mapel : IPS

Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit) Fase :D

A. Kompetensi Awal
a) Sebelum pembelajaran dimulai, siswa dapat menjelaskan secara sederhana
mengenai contoh kerajaan Hindu Buddha.

B. Tujuan Pembelajaran
1) Siswa dapat menguraikan aktivitas kehidupan manusia masa Hindu-Buddha

C. Profil Pelajar Pancasila


1) Bernalar kritis
2) Kreatif
3) Gotong royong
4) Mandiri

D. Deskripsi Umum Kegiatan


Pada akhir fase ini, siswa mampu menganalisis dan mengontruksi pengetahuan terkait
kehidupan manusia pada masa lampau melalui pendekatan kontekstual learning.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan tatap muka dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning. Adapun kegiatan yang dilakukan siswa antara lain
pengamatan, diskusi dan kegiatan literasi dan tanya jawab.

E. Sumber Belajar, Sarana dan Prasarana


1) Buku IPS untuk SMP/MTs kelas VII
2) Peninggalan Hindu-Buddha yang ada di Indonesia atau di wilayah tempat
tinggal siswa
(PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA)
3) Teropong Waktu (Jejak Kerajaan Hindu, Buddha) di Nusantara
4) Sumber lain terkait peninggalan Hindu, Buddha (buku, internet, dll)
5) Komputer/laptop, LCD, Papan tulis, spidol, penghapus, LKPD

F. Target Peserta Didik


Peserta didik umum/reguler

KOMPONEN DESKRIPSI KEGIATAN


Persiapan  Menyiapkan materi dan bahan tentang aktivitas
mengajar masyarakat pada masa lampau (Masa Hindu Buddha)
 Menyiapkan lembar kerja
 Menyiapkan alat bantu dan media pembelajaran
 Menentukan metode pembelajaran: ceramah, diskusi
dan presentasi
Pertanyaan  Apakah kalian pernah mendengar tentang kerajaan-
Pemantik kerajaan bercorak Hindu Buddha di Indoensia, coba
sebutkan salah satu Kerajaan Bercorak Hindu Buddha di
Indoensia

Pemahaman Manusia dan kebutuhan tidak dapat dipisahkan. Dimana


bermakna manusia hidup dengan kebutuhannya masing-masing. Untuk
memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai
aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi tersebut diantaranya
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Kegiatan tersebut
telah dilakukan oleh manusia zaman pra aksara hingga
masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia
Asessment  Formatif (lembar kerja kelompok)
 Diagnostik non kognitif (pertanyaan terkait kondisi
psikis) dan kognitif

Urutan kegiatan Aktivitas Awal : (10 Menit)


pembelajaran  Guru membuka kegiatan dengan salam, berdoa,
memeriksa kehadiran dan kebersihan kelas
 Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Satu
Nusa Satu Bangsa” untuk menumbuhkan jiwa
semangat dan bangga pada Indonesia (KESADARAN
DIRI)
 Guru memberikan pertanyaan pemantik:
1) Apakah kalian pernah mendengar tentang kerajaan-
kerajaan bercorak Hindu Buddha di Indonesia, coba
sebutkan salah satu Kerajaan Bercorak Hindu Buddha
di Indoensia
 Guru memberikan umpan balik terhadap jawaban siswa
 Guru memberikan motivasi terhadap siswa bahwa
bagi kita untuk mengetahui bagaimana aktivitas
masyarakat pada masa lampu agar menjadi suatu pengingat
jejak sejarah di Indonesia
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan Dipelajari
 Guru menyampaikan teknik penilaian kepada siswa
setelah mempelajari materi ini

Aktivitas Inti: (60 Menit)


 Guru membagi kelompok secara spontan dengan
mengelompokkan siswa berdasarkan blok tempat duduk.
Satu kelompok terdiri dari 4 orang.
 Guru mengajak siswa untuk melihat peninggalan-
peninggalan kerajaan masa Hindu Budha dengan
membagikan kumpulan gambar prasasti dan candi
kepada setiap kelompoknya(DIFERENSIASI
KONTEN)
 Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi
gambar-gambar tersebut
 Guru memberikan lembar kerja beserta potongan
puzzle yang harus disusun oleh peserta didik
dalam kelompok.
 Guru mendorong siswa untuk tidak ragu bertanya
apabila terdapat hal yang kurang dipahami
 Siswa diberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi
sesuai dengan minat siswa terkait gambar yang telah mereka
lihat hari ini dari berbagai sumber (buku pendukung dan
lembar bahan ajar dll.) (DIFERENSIASI PRODUK)
(DIFERENSIASI PROSES)
 Siswa mendiskusikan tugas tersebut dan melakukan
pengamatan dengan teman kelompoknya
 Siswa memprsesentasikan temuannya
(KETERAMPILAN BERELASI)

Aktivitas Akhir: (10 Menit)

 Guru melakukan refleksi bersama siswa dan memberi


umpan balik: (KESADARAN SOSIAL)
1) Bagian mana yang dirasa sulit dalam kegiatan ini?
2) Bagaimana perasaan kalian setelah mengetahui
aktivitas manusia pada masa lampau?
 Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan
dari hasil pembelajaran
 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa sebagai
rasa syukur atas kelancaran pembelajaran hari ini

Mengetahui Bandung Barat, Juli 2023


Kepala SMP Negeri 4 Gununghalu, Guru Mata Pelajaran

Ujang Rahmat Slamet, M. Pd. Aat Atminingsih, S. Pd


NIP . 19680205 199702 1 001 NIP. 19830719832022212024
LAMPIRAN
1) Penilaian Sikap

Jurnal Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Gununghalu


Kelas/semester : VII/Genap
Tahun pelajaran : 2022-2023
Mata Pelajaran : IPS

No Waktu Nama Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.


Siswa

2) Penilaian Pengetahuan

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Di Indonesia Terdapat 6 Kerajaan Besar Bercorak Hindu Buddha, yaitu Kerajaan Kutai
Martadipura, Tarumanagara, Mataram Kuno, Sriwijaya, Singhasari dan Majapahit,

1. Guru mempersilahkan siswa untuk mendiskusikan tentang kerajaan bercorak Hindu


Buddha tersebut.
2. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja yang telah disediakan
berupa potongan-potongan puzzle bergambar candi atau prasasti
3. Guru memberikan kesempatam kepada masing-masing Kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya (peserta didik menjelaskan
candi/prasasti tersebut berasal dari Kerajaan mana, bagaimana
kehidupan politik di Kerajaan tersebut, apa saja peninggalan Kerajaan,
dan bagaimana kehidupan sosialnya)
4. Guru mempersilahkan kepada siswa untuk mengumpulkan hasil diskusinya kepada guru
untuk mendapat penilaian
Peninggalan
No Nama Kerajaan Kehidupan Kerajaan Kehidupan Sosial
Politik

2
RUBRIK PENILAIAN HASIL PENGAMATAN
Nama Anggota Kelompok : ..................
Kelas VII
Mapel : IPS

No Aspek Skor
1 2 3
1 Hasil Pengamatan
a. Kesesuaian tugas dengan tema
b. Bahasa yang digunakan
c. Kesesuaian penyebutan konteks
peninggalan bercorak Hindu Buddha di
Indonesia
JUMLAH SKOR
Nilai : Skor perolehan x 100
Skor Maksimal

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN DISKUSI

Respon Siswa
Kemampu Penguasaa Kemampua Kemampuan
No Nama Siswa an n Materi n Mengolah
Menjawa Dikusi Menyelesaik Data
b an
Pertanyaan Masalah
1 2 3 4

2
3
4
Dst.

Penskoran aktivitas siswa diberi rentang 1-4 serta nilai maksimal 100. Adapun
kriteria penskoran sebagai berikut:
➢ Skor 1 jika melakukan 1 indikator
➢ Skor 2 jika melakukan 2 indikator Nilai : Skor Perolehan x 25
➢ Skor 3 jika melakukan 3 indikator
➢ Skor 4 jika melakukan 4 indikator
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Aktivitas Kehidupan Masa Lalu

a. Aktivitas Kehidupan Masyarakat Masa Hindu-Buddha


Proses penyebaran dan perkembangan budaya India melalui teori-teori dari
berbagai ahli berikut.
a) Teori Brahmana. Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh
Brahmana karena Brahmana adalah kasta yang memahami dengan
benar kitab Weda dan bertanggung jawab untuk menyebarkan agama
Hindu.
b) Teori Waisya. Menurut teori ini, penyebaran budaya India dilakukan
oleh pedagang India melalui jalur laut. Perdagangan pada masa itu
sedang berkembang karena jalur sutera yang menghubungkan India-
Tiongkok melalui jalur laut dan melalui wilayah Nusantara.
c) Teori Ksatria. Agama Hindu masuk ke Indonesia oleh para prajurit
India yang ingin menaklukan Nusantara. Mereka melakukan
penyebaran agama Hindu melalui penaklukan wilayah atau prajurit
yang melarikan diri setelah kalah perang.
d) Teori Arus Balik. Berdasarkan teori ini, penduduk Nusantara yang
ulung dalam berlaut melakukan interaksi di negeri India dan pulang ke
Nusantara untuk menyebarkan agama Hindu yang mereka pelajari.
Aktivitas kehidupan masyarakat pada masa Hindu-Buddha dipengaruhi oleh
beberapa Kerajaan.
a) Kerajaan Kutai Martadipura: Gerbang Masa Sejarah Nusantara
b) Kerajaan Tarumanagara: Penanda Peradaban Sejarah Nusantara di Pulau
Jawa
c) Kedatuan Sriwijaya: Sang Penguasa Perairan Nusantara
d) Kerajaan Mataram Kuno: Nuansa Kemewahan Peradaban Nusantara di Pulau
Jawa
e) Kerajaan Singhasari: Pendiri Dinasti Penguasa Nusantara
f) Kerajaan Majapahit: Supremasi Kejayaan Nusantara

1. Kerajaan Kutai
Kutai yang di pulau Kalimantan pada kisaran abad ke-4 M adalah kerajaan paling tua di Indonesia
yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan India.Uniknya, kerajaan ini didirikan oleh seorang
kepala suku yang bernama Kudungga. Di masa pemerintahan Kudungga tidak banyak catatan
yang ditinggalkan.
Barulah pada masa pemerintahan Mulawarman yang merupakan salah satu dari tiga putra
Kudungga inilah kerajaan Kutai mencapai masa keemasannya.
Di masa kepemimpinan raja Mulawarman, kerajaan Kutai mampu mencapai kestabilan ekonomi,
sosial, keamanan dan budaya.Selain seorang raja yang sangat bijaksana dan mencintai rakyatnya.
Raja Mulawarman termasuk sosok penganut agama yang sangat taat.Para brahmana yang saat itu
merupakan pemuka agama sangat dihormatinya.Bahkan dalam suatu prasasti dituliskan bahwa
raja Mulawarman pernah menghadiahkan 20.000 ekor lembu kepada para brahmana yang berada
di wilayahnya.
2. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara ada pada kisaran abad ke-4 Masehi.
Kerajaan yang diperkirakan didirikan oleh Maharesi Jayasingawarman ini memiliki peranan
sangat penting dalam berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Jawa.Beberapa raja diyakini
pernah memerintah di kerajaan Tarumanegara. Namun, yang paling terkenal adalah raja
Purnawarman.
Selama masa pemerintahannya raja Purnawarman banyak sekali melakukan pembangunan yang
ditujukan untuk memakmurkan rakyatnya.Dalam salah satu prasasti yang ditinggalkan raja
Purnawarman digambarkan memiliki lengan yang sangat kuat.Bahkan, di prasasti tersebut raja
Purnawarman dikatakan mampu membangun saluran air dengan menggunakan tangannya.
Selain itu raja Purnawarman juga merupakan sosok yang sangat dermawan.
Setelah selesai membangun saluran air yang menjaga wilayahnya dari bencana banjir. Raja
Purnawarman menghadiahkan sebanyak 1.000 lembu kepada para pendeta Hindu di wilayahnya.
3. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan Hindu Budha yang memiliki rekam jejak dan
peninggalan monumental di Indonesia.Candi-candi yang dibangun pada masa kerajaan Mataram
Kuno sangat luar biasa. Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh dua dinasti yakni dinasti Sanjaya
dan dinasti Syailendra.
Dua dinasti ini sering terlibat perselisihan paham dan bahkan sering melakukan perang saudara
untuk berebut pengaruh di Mataram Kuno.Perselisihan dua dinasti ini terjadi hampir puluhan
tahun lamanya. Barulah ketika Rakai Pikatan yang beragama Hindu menikah dengan
Pramodhawardhani yang beragama Budha terjadilah kedamaian di Mataram Kuno.Ketika masa
damai terjadi, kerajaan Mataram Kuno melakukan pembangunan candi-candi dengan ukuran
raksasa. Contohnya adalah candi prambanan, candi mendut, candi borobudur, dll.
Sayangnya menjelang tahun 1000 M terjadi sebuah petaka yang disebut dengan mahapralaya yang
membuat pusat kerajaan Mataram Kuno harus dipindah ke Jawa Timur.

4. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken
Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan di daerah Singasari, Malang.
Kerajaan Singasari hanya sempat bertahan 70 tahun sebelum mengalami keruntuhan.
Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang terletak di kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya,
Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kadiri
dengan bupati bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang
merupakan pengawalnya.
Keberadaan Kerajaan Singasari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan di Jawa
Timur, seperti daerah Singasari sampai Malang, juga melalui kitab sastra peninggalan zaman
Majapahit yang berjudul Negarakerlagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang
raja-raja yang memerintah di Singasari serta kitab Pararalon yang juga menceritakan riwayat Ken
Arok yang penuh keajaiban.
Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel
menggantikan Tunggul Amelung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul
Amelung. Selanjutnya, ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang
diperintah oleh Kerlajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri meminta
perlindungannya.
Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M/1144 C Ken Arok menyerang Kediri, sehingga
Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Ken Arok yang mengangkat
dirinya sebagai raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.
Raja Kerajaan Singasari
Daftar raja-raja Singasari versi Pararaton:
 Ken Arok (1222-1247 M)
Anusapati (1248-1254 M)
Panji Tohjaya (1254-1268 M)
Wisnuwardhana (1268-1292 M)
 Daftar raja-raja Singasari versi Negarakertagama:
 Ken Arok (1222-1247 M)
Anusapati (1248-1256 M)
Panji Tohjaya (1256-1268 M)
Wisnuwardhana (1268-1292 M)

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singasari


Runtuhnya Kerajaan Singasari berawal dari konflik antara Raja Kertanegara dengan Jayakatwang
dan Arya Wiraraja. Jayakatwang, yang merupakan keturunan Raja Kediri, melakukan perlawanan
terhadap Kerajaan Singasari karena ingin mendirikan Kerajaan Kediri kembali.
Dalam perlawanannya, Jayakatwang dibantu oleh Arya Wiraraja. Akhirnya, Kerajaan ini jatuh ke
tangan Jayakatwang setelah Raja Kertanegara wafat
Peninggalan Kerajaan Singasari
Beberapa peninggalan kerajaan ini antara lain
1. Candi Singasari
2. Candi Jawi
3. Candi Kidal
4. Candi Jago
5. Prasasti Gondang
6. Prasasti Singasari
7. Arca Amoghapasa

5. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah kerajaan bahari historis yang berasal dari Pulau Sumatra
dan berlangsung sekitar abad ke-7 hingga abad ke-11 Masehi. Kerajaan ini didirikan
secara resmi pada tahun 682 Masehi, seperti yang tercatat dalam prasasti Kedukan Bukit.
Nama “Sriwijaya” diambil dari kata “Sri” yang berarti cahaya dan “Wijaya” yang berarti
kemenangan gemilang, merujuk pada kejayaan dan kegemilangan kerajaan ini.
Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh besar di kawasan Nusantara barat dan menjadi
pusat agama, budaya, dan perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Pada abad ke-9 Masehi, Sriwijaya mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan
Raja Balaputradewa. Namun, pada abad ke-13 Masehi, kerajaan ini runtuh akibat serangan
dari Kerajaan Singasari di Jawa
Di bawah kepemimpinan Raja Balaputradewa, Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim
yang membangun armada laut kuat. Selain itu, Sriwijaya berhasil mengendalikan jalur
perdagangan utama di wilayahnya hingga Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan.
Namun, serangan dari Kerajaan Cola mengakibatkan keruntuhan Sriwijaya karena
terganggunya jalur perdagangan utamanya. Akibatnya, ibu kota Sriwijaya dipindahkan ke
Jambi dan lambat laun kekuasaan Sriwijaya meredup.
Sejarah Kerajaan Sriwijaya mencakup periode awal berdiri, masa kejayaan, hingga
keruntuhan. Pendiriannya dipimpin oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada tahun 682
Masehi dengan ekspedisi untuk menguasai wilayah-wilayah strategis perdagangan.
Masa kejayaannya terjadi sejak abad ke-7 hingga abad ke-11 Masehi sebelum mengalami
penurunan akibat serangan musuh dan gangguan jalur perdagangan utamanya.
Daftar raja-raja Kerajaan Sriwijaya
 Dapunta Hyang Sri Jayanasa (abad ke-7 M)
 Samaragrawira (abad ke-8 M)
 Dharanindra (abad ke-8 M)
 Samaratungga (abad ke-9 M)
 Balaputradewa (abad ke-9 M)
 Sriwijaya Maharaja (abad ke-10 M)
 Sri Cudamani Warmadewa (abad ke-11 M)
 Kertanegara (abad ke-12 M)
Raja-raja ini memiliki peran penting dalam sejarah Kerajaan Sriwijaya, yang berdiri pada
tahun 682 Masehi dan mencapai masa kejayaannya pada abad ke-9 Masehi
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang masih ada hingga saat ini antara lain:
 Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di sekitar tepian sungai Batang, Kedukan Bukit,
Kota Palembang. Prasasti ini berisikan tentang pemberian izin kepada seorang pendeta
Budha untuk mendirikan tempat ibadah.
Prasasti ini merupakan bukti sejarah dan kemajuan Kerajaan Sriwijaya, yang berasal dari
Pulau Sumatra dan berdiri pada tahun 682 Masehi.
 Prasasti Ligor
Prasasti Ligor ditemukan di Thailand bagian selatan oleh Nakhon Si Thammarat. Prasasti
ini menceritakan kisah raja Sriwijaya yang membangun Tisamaya Caitya untuk Kajara.
 Prasasti Kota Kapur
Prasasti Kota Kapur ditemukan di Kota Kapur, Bangka Belitung. Prasasti ini diperkirakan
ditulis pada 656 Masehi. Prasasti Kota Kapur berisikan permintaan kepada Dewa untuk
menjaga persatuan dan kesatuan Kerajaan Sriwijaya.
 Prasasti Talang Tuo
Prasasti Talang Tuo ditemukan di sekitar Palembang, Sumatera Selatan. Prasasti ini berisi
tentang pembangunan taman oleh Sri Jayanasa, yang dibuat untuk rakyat pada abad ke-7.
 Prasasti Palas Pasemah
Prasasti Palas Pasemah ditemukan di pinggir rawa Desa Palas Pasemah, Lampung Selatan.
Peninggalan ini ditulis dalam 13 baris dan berhuruf Pallawa dengan Bahasa Melayu Kuno.
Isi prasasti ini hampir sama dengan beberapa prasasti peninggalan Sriwijaya lainnya yang
ditemukan di Lampung, yaitu tentang kutukan bagi mereka yang tidak patuh kepada
penguasa Kerajaan Sriwijaya
CONTOH GAMBAR-GAMBAR YANG BERKAITAN DENGAN LKPD
CONTOH PUZZLE

Anda mungkin juga menyukai