Anda di halaman 1dari 4

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama MahaPeserta Didik: NURLAUYAH HARAHAP, S.Pd


Asal Institusi: SD Negeri 1108 Hadungdung

Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab
masalah:

1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan
dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat
yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah
tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis
penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam
masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman
lebih mendalam tentang penyebab masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil
untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis
penyebab masalah secara lebih mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang
terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik.
Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


diidentifikasi penyebab masalah

1 1. Dari hasil 1. Kajian Literatur Dari hasil kajian


refleksi, literatur, wawancara
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Fak dengan guru,
Peserta didik
tor/article/view/2719 wawancara dengan
kesulitan
kepala sekolah dan
dalam Wulandari (2014) mengungkapkan kesulitan wawancara dengan
menyelesaika Peserta Didik dalam meyelesaikan soal cerita pakar diperoleh
n soal cerita diantaranya: hasil analisis sebagai
penjumlahan 1. Peserta Didik kurang memahami masalah berikut;
dengan (menuliskan apa yang di ketahui dan apa yang 1. Peserta Didik
di tanyakan) ketika diberikan permasalahan kurang
menggunakan
terutama dalam bentuk soal cerita menguasai
media benda 2. Peserta Didik kesulitan ketika mengubah keterampilan
nyata pada soal cerita ke bentuk matematika berhitung.
materi 3. Kurang menguasai keterampilan berhitung 2. Peserta Didik
Penjumlahan sehingga terjadi kesalahan yang seharusnya kurang
kelas 1 di SD dapat dihindari memahami
Negeri 1108 masalah yang
terdapat pada
Hadungdung
Menurut Insri (2011) kesulitan Peserta Didik soal
dalam menyelesaikan soal cerita di 3. Pelaksanaan
sebabkanbeberapa hal, yaitu : pembelajaran
1. Peserta Didik tidak dapat menafsirkan secara berfokus pada
cermat maksud dari soal.
pendekatan
2. Peserta Didik mengalami kesulitan dalam
mengubah soal cerita ke dalam yang
modelmatematika. konvensional
3. Peserta Didik tidak menguasai perosedur 4. ketersediaan
yang di gunakan untuk menyelesaikan soal perangkat dan
cerita. sumber daya
4. Peserta Didik kesulitan menentuan rumus
teknologi di
apa yang harus di gunakan utuk menjawabsoal
sekolah belum
memadai
Artikel dari Kozma, R.B. (1994). Will Media 5. pemahaman dan
Influence Learning? Reframing the Debate. keterampilan
Educational Technology Research and guru dalam
Development, 42(2), 7-19. menggunakan
media
Menyatakan bahwa pengaruh media terhadap
pembelajaran dan memberikan perspektif yang pembelajaran
lebih luas tentang bagaimana media dapat sangat kurang
mempengaruhi proses belajar peserta didik. 6. Peserta Didik
belum terbiasa
Dalam buku "e-Learning and the Science of dalam soal
Instruction: Proven Guidelines for cerita
Consumers and Designers of Multimedia
7. Peserta Didik
Learning" karya Richard E. Mayer dan
Ruth C. Clark mengatakan bahwa tidak dapat
Penggunaan media dan teknologi dalam mempautkan
pembelajaran sangat berpengaruh pada soal cerita dari
peningkatan hasil belajar peserta didik dengan dunia nyata ke
menggunakan pengembangan multimedia bentuk
seperti penggunaan gambar, prinsip penjelasan matematika
suara, prinsip segmentasi, dan prinsip dengan
responsivitas. menggunakan
media
1. Wawancara dengan :
a. Kepala Sekolah pembelajaran.
- Guru tidak membuat kegiatan
pembelajaran yang menarik perhatian
Peserta Didik misalnya media
pembelajaran sehingga kegiatan belajar
kurang menyenangkan
- Guru tidak mengunakan media
pembelajaran yang menarik perhatian
Peserta Didik

b. Guru
- Kurang optimalnya guru dalam
menggunakan media pembelajaran yang
menyenangkan
- Guru kurang memberikan motivasi
kepada Peserta Didik
- Guru kurang menguasai strategi atau
model pembelajaran yang inovatif dan
kreatif.
- Metode pembelajaran masih
konvensional (metode tidak bervariasi)

c. Rekan Sejawat
- Peserta Didik tidak dapat mengerjakan
soal cerita bisa disebabkan beberapa hal,
salahsatu diantaranya Peserta Didik
tidak terbiasa dengan soal cerita di kelas
sebelumnya.Artinya Peserta Didik lebih
terbiasa mengerjakan soal matematika
yang langsungdinyatakan secara formal
tanpa permasalahan kontekstual.
- Biasanya guru 'lebih suka' memberikan
soal-soal matematika tanpa konteks atau
cerita, karena lebih mudah untuk
diperiksa / dinilai

2. Wawancara dengan pakar

Ibu Sri Sadly, S.Pd. M.Si mengatakan bahwa :

1. Media pembelajaran digunakan apabila


memang dibutuhkan dalam
pembelajaran, pada soal cerita,
sebetulnya Peserta Didik sudah diminta
untuk mengembangkan kemampuan
menerjemahkan soal dari dunia nyata ke
bentuk matematika. Media pembelajaran
dibutuhkan sebagai jembatan diantara
keduanya
2. Peserta didik mungkin berasal dari
lingkungan atau daerah yang tidak
memiliki infrastruktur teknologi yang
memadai, seperti koneksi internet yang
tidak stabil atau perangkat komputer
yang terbatas.
3. Sekolah atau lembaga pendidikan
mungkin tidak memiliki perangkat dan
peralatan yang cukup, seperti komputer
atau proyektor, serta kurangnya
pelatihan untuk pendidik dalam
menggunakan media pembelajaran
secara efektif.
4. Peserta didik mungkin tidak pernah
melihat atau mengenal pembelajaran
menggunakan media karena kurangnya
pengetahuan tentang manfaat dan
potensi media dalam pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai