1 PB
1 PB
ARTIKEL PENELITIAN
Oleh:
FARIZ PANGESTU AL-MUWATTHO
NIM F01110062
Abstract
The purpose of this research was to know the influence of apperception by the teachers to
students' learning readiness on accounting subjects class XI IPS SMA Islamiyah Pontia-
nak. The method used in this research is a descriptive method with the form of interrela-
tionship studies. This study is a population study with a sample size of 56 students which
consists of all students of class XI IPS 1 and XI IPS 2 as respondents. The method used in
this research is quantitative descriptive method with the intention of to describe objec-
tively the influence of apperception on students' learning readiness. data processing in
this research using correlation technique pearson product moment and coefficient deter-
minant. The conclusion of this research is that the result of calculation coefficient of de-
termination (r2) shows there is significant influence equal to 74% giving apperception by
the teacher to readiness of student learning, while 26% other influenced by the other fac-
tor.
2
terlebih dahulu, kemudian guru menenangkan yang penting untuk menciptakan kondisi siap
suasana kelas, setelah suasana kelas dirasa belajar baik secara fisik maupun mental.
sudah cukup tenang untuk memulai pelajaran, Apersepsi pada prinsipnya adalah kegiatan
guru langsung menerangkan materi pelajaran pendahuluan atau pembuka pelajaran dengan
baru tanpa mengulas sedikit materi pelajaran tujuan untuk membangkitkan minat belajar
yang telah diberikan sebelumnya. Prosedur siswa. Tidak hanya itu saja, pemberian
seperti ini tentu tidak memungkinkan siswa apersepsi juga bertujuan untuk memberikan
untuk siap dalam menerima materi pelajaran gambaran tentang materi pelajaran yang akan
karena perhatian siswa belum terpusat kepada disampaikan kepada siswa.
materi yang akan disampaikan guru. Ketika seluruh elemen pembelajaran se-
Adapun fakta yang menunjukkan siswa jak awal kegiatan pembelajaran telah mem-
belum siap menerima pelajaran adalah ketika iliki kesiapan yang baik, maka akan berdam-
berlangsungnya kegiatan pembelajaran di ke- pak positif terhadap proses pembelajaran se-
las, sebagian siswa terlihat tidak lanjutnya.
memperhatikan, tidak fokus, kurang aktif, ada Apersepsi memiliki kaitan yang erat di
siswa yang terlihat sedang melamun, beberapa dalam proses pembelajaran. Dengan adanya
siswa terlihat bosan. Jika diberikan tugas atau apersepsi maka dapat memberikan dasar awal
latihan di kelas, siswa bersikap acuh tak acuh. siswa untuk mempelajari materi baru yang
Bahkan ada beberapa siswa yang tidak mem- akan disampaikan oleh guru, dengan demikian
perdulikan dan malah tidur. Guru sudah maka apersepsi dapat memberikan kemudahan
pernah bahkan sering memberikan teguran bagi siswa dalam proses pembelajaran.
bahkan hukuman kepada beberapa siswa yang Apersepsi sering juga disebut dengan
dilihat tidak dan kurang memperhatikan pem- istilah “batu loncatan”, maksudnya adalah
belajaran di kelas, tetapi perubahan sikap dari sebelum kegiatan pembelajaran dimulai untuk
siswa tersebut hanya bersifat sementara saja. menyajikan materi pelajaran yang baru, guru
Dari fakta diatas dapat diasumsikan bahwa diharapkan dapat menghubungkan lebih dahu-
siswa belum siap mengikuti proses lu materi pelajaran sebelumnya yang menurut
pembelajaran. guru telah dikuasai siswa. Apersepsi ini dapat
Apersepsi yang dilakukan pada tahap dilakukan dengan berbagai cara salah satunya
awal pembelajaran pada umumnya dianggap yaitu dengan memberikan pertanyaan untuk
hal yang kecil, terkadang terlupakan. Namun mengetahui apakah siswa masih ingat dengan
demikian berdasarkan fakta di lapangan ban- materi yang telah diberikan pada pertemuan
yak dijumpai menjadi sangat fatal akibatnya yang lalu, sejauh mana siswa memahami ma-
manakala siswa dihadapkan pada permasala- teri tersebut, dan hasilnya untuk menjadi titik
han inti dalam proses pembelajaran. Ketid- tolak dalam memulai kegiatan pembelajaran
akbisaan siswa dalam menyelesaikan masalah yang baru.
atau dalam proses menemukan konsep tern- Oleh karena itu sebelum memulai
yata sangat dipengaruhi oleh ketidaksiapan kegiatan pembelajaran guru hendaknya
siswa sewaktu apersepsi, yang akhirnya tujuan terlebih dahulu berusaha untuk
akhir dari pembelajaran itu tidak tercapai atau menghubungkan materi pelajaran terdahulu
tidak sesuai dengan harapan. yang telah dikuasai oleh siswa atau dari
Menurut Nasution (dalam Ningsih, 2013: pengalaman dengan materi pelajaran yang
18), apersepsi berasal dari bahasa Inggris, yai- akan disampaikan sehingga dapat
tu apperception yang berarti “mentafsirkan menumbuhkan sikap antusias serta rasa ingin
buah pikiran, jadi menyatukan dan menga- tahu siswa untuk mengikuti setiap proses
similasi suatu pengamatan berdasarkan pen- kegiatan pembelajaran.
galaman yang telah dimiliki dan dengan me- Berdasarkan uraian di atas, peneliti
mahami dan dapat menafsirkannya”. melihat bahwa pemberian apersepsi merupa-
Dalam setiap proses awal kegiatan kan salah satu faktor yang dapat
pembelajaran, apersepsi memiliki peranan mempengaruhi kesiapan belajar siswa di ke-
3
las. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk Sugiyono (2016: 80), “Populasi adalah wila-
meneliti lebih lanjut tentang “Pengaruh pem- yah generalisasi yang terdiri atas:
berian apersepsi oleh guru terhadap kesiapan obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
kelas XI IPS SMA Islamiyah Pontianak”. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa
Menurut Deni Darmawan (2013: 127), kelas XI IPS SMA Islamiyah Pontianak tahun
“Metode Penelitian adalah cara yang ajaran 2017/2018 berjumlah 56 orang yang
digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan terdiri dari siswa siswi kelas XI IPS 1 yang
data dan informasi mengenai berbagai hal berjumlah 28 orang dan XI IPS 2 berjumlah
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti”. 28 orang SMA Islamiyah Pontianak.
Metode dalam penelitian ini adalah Menurut Deni Darmawan (2013: 138),
metode deskriptif. Menurut Suharsimi “Sampel adalah sebagian dari populasi.
Arikunto (dalam Deni Darmawan, 2013: 134), Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada
“Penelitian deskriptif merupakan penelitian populasi”. Sedangkan menurut Sugiyono
yang dimaksudkan untuk mengumpulkan (2016: 81), “Sampel adalah bagian dari
informasi mengenai status suatu gejala yang jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya populasi tersebut”.
pada saat penelitian dilakukan”. Suharsimi Arikunto (2006: 134)
Deni Darmawan (2013: 134) menjelaskan bahwa, “untuk sekedar ancar-
menjelaskan bahwa “Tujuan dari penelitian ancar, maka apabila subjeknya kurang dari
deskriptif adalah untuk membuat penjelasan 100, lebih baik diambil semuanya sehingga
secara sistematis, faktual, dan akurat penelitiannya merupakan penelitian populasi”.
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi Berhubung populasinya kurang dari 100 orang
atau daerah tertentu”. Tujuan dari penelitian yaitu sebanyak 56 orang, maka seluruh
ini adalah peneliti ingin menjelaskan populasi dijadikan sumber data sehingga
memaparkan secara objektif mengenai disebut penelitian populasi.
“Pengaruh pemberian apersepsi oleh guru Teknik pengumpulan data yang
terhadap kesiapan belajar siswa pada mata digunakan dalam penelitian ini adalah (1)
pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Teknik komunikasi langsung, yaitu teknik
Islamiyah Pontianak”. pengumpulan data dengan melakukan wa-
Menurut Hadari Nawawi (2015:68), ter- wancara langsung kepada responden. Dalam
dapat beberapa bentuk penelitian dalam hal ini guru mata pelajaran akuntansi kelas XI
metode deskriptif, yaitu: (1) Survey (Survey IPS SMA Islamiyah Pontianak. (2) Teknik
studies); (2) Studi hubungan (Interrelation- komunikasi tidak langsung, yaitu tenik
ship studies); (3) Studi perkembangan (Devel- pengumpulan data dengan mempergunakan
opment studies) angket atau kuesioner sebagai alatnya yang
Dalam penelitian ini bentuk penelitian diberikan kepada objek penelitian, yaitu siswa
yang digunakan adalah bentuk studi hubungan siswi kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 SMA Is-
(Interrelationship studies), dimana bentuk lamiyah Pontianak. (3), Teknik observasi
penelitian ini bertujuan untuk memaparkan langsung, yaitu pengumpulan data yang
hubungan dan pengaruh antara pemberian dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan
apersepsi oleh guru terhadap kesiapan belajar hal-hal yang tampak pada obyek penelitian.
siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI Dalam hal ini guru mata pelajaran akuntansi
IPS SMA Islamiyah Pontianak. kelas XI IPS SMA Islamiyah Pontianak.
Deni Darmawan (2013: 137) menyatakan Alat pengumpul data yang digunakan
bahwa, “ Populasi adalah sumber data dalam dalam penelitian ini yaitu (1) Daftar pedoman
penelitian tertentu yang memiliki jumlah interview, yaitu alat pengumpul data yang
banyak dan luas”. Sedangkan menurut berisikan pertanyaan-pertanyaan yang di-
4
tujukan secara lisan kepada guru mata pelaja- 148), menyimpulkan pengertian reliabilitas
ran akuntansi kelas XI IPS SMA Islamiyah yaitu sebagai berikut : Gejala yang tampak
Pontianak. (2) Angket (kuesioner) dengan dalam pengumpulan data pertama tetap ber-
Skala Likert, yaitu pengumpulan data yang tahan atau tidak berubah pada pengukuran
dilakukan dengan cara memberi seperangkat kedua dan seterusnya bila dipergunakan alat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada yang sama. Pengukuran atau pengumpulan
responden untuk dijawabnya dan disertai ja- data berikutnya adalah ekuivalen dengan pen-
waban yang sudah terikat pada sejumlah gukuran atau pengumpulan data sebelumnya
kemungkinan jawaban yang sudah disediakan. dengan mempergunakan alat pen-
Angket disebarkan ke siswa kelas XI IPS 1 gukur/pengumpul data yang sama. (6)
dan XI IPS 2 SMA Islamiyah Pontianak yang Melakukan uji normalitas data. Menurut Mi-
telah menjadi sampel. (3) Daftar pedoman kha Agus Widiyanto (2013: 154) “Pengujian
observasi, yaitu alat pengumpul data berupa normalitas dilakukan untuk mengetahui
daftar pengamatan secara langsung kepada apakah data berasal dari populasi yang berdis-
sumber data yang menjadi pedoman bagi tribusi normal atau berada dalam sebaran
peneliti. normal. Uji normalitas yang digunakan pada
penelitian ini adalah uji Kolmogorof-Smirnov.
Tahapan Penelitian (7) Menganalisis hasil uji normalitas data. (8)
Tahapan yang dilakukan dalam Membagikan kuesioner penelitian kepada
penelitian ini meliputi : (1) Observasi awal siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 sebanyak
Observasi awal dilakukan untuk mempersiap- 56 kuesioner. (9) Melakukan wawancara
kan berkas administrasi dan perijinan dengan guru mata pelajaran akuntansi kelas
penelitian sekaligus melakukan riset, XI SMA Islamiyah Pontianak. (10)
perkenalan dengan Kepala Sekolah dan Menganalisis data yang diperoleh dari hasil
melakukan wawancara dengan guru mata jawaban responden. (11) Mendeskripsikan
pelajaran ekonomi kelas XI Ilmu-ilmu So- hasil analisis data dan memberikan kes-
sialMadrasah Aliyah Negeri Mempawah Ti- impulan sebagai jawaban dari rumusan masa-
mur. (2) Pembuatan instrumen penelitian, lah; (12) Menyusun laporan penelitian.
Jenis kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner tertutup HASIL PENELITIAN DAN
(closed questioner). Kuesioner tertutup yaitu PEMBAHASAN
bentuk pernyataan dimana responden hanya
memilih jawaban dari alternatif jawaban yang Hasil Penelitian
telah disediakan. Metode kuesioner yang Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa
digunakan dalam penelitian ini berupa pern- kelas XI IPS SMA Islamiyah Pontianak tahun
yataan dengan jawaban menggunakan skala ajaran 2017/2018 berjumlah 56 orang yang
Likert (1 sampai 4) yaitu selalu, sering, ka- terdiri dari siswa siswi kelas XI IPS 1 yang
dang-kadang, dan tidak pernah. Dalam tahap berjumlah 28 orang dan XI IPS 2 berjumlah
ini dibuat kuesioner berjumlah 30 butir per- 28 orang SMA Islamiyah Pontianak.
tanyaan. Daftar pertanyaan disusun berdasar- Berdasarkan data yang telah diperoleh
kan indikator variabel apersepsi dan kesiapan melalui angket maka terlebih dahulu disajikan
belajar. Masing-masing variabel dibagi lagi untuk keperluan analisis dan pembahasan.
kedalam beberapa indikator dan sub indikator. Dalam penelitian ini yang dijadikan sumber
(3) Memvalidasi soal yang telah dibuat kepa- data adalah Siswa Kelas XI IPS 1 dan XI IPS
da 30 orang responden kelas XII IPS SMA 2 SMA Islamiyah Pontianak yang berjumlah
Islamiyah Pontianak. (4) Menganalisis hasil 56 responden.
uji validitas. (5) Mengukur reliabilitas Dari hasil penyebaran angket kuesioner
terhadap data hasil uji coba instrumen soal tes responden, jawaban dari 56 responden
dengan menggunakan metode Alpha mengenai pengaruh pemberian apersepsi ter-
Cronbach. Menurut Hadari Nawawi (2015: hadap kesiapan belajar siswa dianalisis oleh
5
penulis dengan menggunakan analisis relasi product moment untuk mengetahui
deskriptif. hubungan antara variabel X dan variabel Y.
Data yang terkumpul selanjutnya akan
dianalisis dengan menggunakan teknik ko-
6
KD = 0,74 x 100% ditentukan oleh pemberian apersepsi oleh
KD = 74% guru (X), dan 26% ditentukan oleh faktor lain.
Dari hasil perhitungan Koefisien
Determinasi diatas didapat angka 74%. Hal ini Pembahasan Penelitian
berarti kesiapan belajar siswa (Y) 74%
Pengujian hipotesis membutuhkan alat Pearson, hasil dari perhitungan sebuah
penunjang yang diperoleh melalui angket instrumen haruslah dibandingkan dengan
untuk mengetahui data variabel X (pem- rtabel. rtabel dicari pada signifikasi 0,05 dan
berian apersepsi) dan variabel Y (kesiapan jumlah data (n) = 30, maka didapat rtabel
belajar) yang kemudian diolah dengan sebesar 0,361. Sehingga apabila rhitung kurang
penelitian statistik. Pengolahan jawaban kui- dari 0,361 maka instrumen tersebut dikatakan
sioner dengan wujud data kualitatif yang tidak valid, namun jika lebih besar dari rtabel
kemudian ditransformasikan menjadi data maka instrumen tersebut dikatakan valid.
kuantitatif. Setelah dilakukan uji validitas terhadap in-
Dari data yang telah diperoleh dari alat strumen terdapat 26 butir instrumen yang
pengumpulan data yaitu berupa angket, maka dinyatakan valid. 4 (empat) butir instrumen
disusunlah langkah-langkah untuk di analisis. yang tidak valid akan dihapus.
Angket disebarkan kepada siswa kelas XI Selanjutnya, hasil uji reliabilitas juga
IPS 1 dan XI IPS 2 di SMA Islamiyah Ponti- menunjukkan hal yang sama dimana untuk
anak dengan jumlah 56 siswa yang masing- masing-masing variabel kompetensi nilai r
masing berjumlah 28 siswa kelas XI IPS 1 hitung lebih besar dari pada nilai r tabel.
dan 28 siswa XI IPS 2. Hasil uji validitas tersebut menunjukkan
Untuk memudahkan dalam menganalisis bahwa kuisioner yang diberikan sesuai dalam
data yang diperoleh, maka terlebih dahulu menentukan tujuan penelitian seperti yang
data yang dikumpulkan berbentuk kualitatif diharapkan, sedangkan hasil uji reliabilitas
perlu di transformasikan menjadi data kuanti- yang bernilai positif tersebut dapat diartikan
tatif dengan memberi bobot pada setiap alter- bahwa kuisioner yang diberikan dapat
natif jawaban yang diberikan. dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan
Adapun bentuk transformasi data dalam dipakai untuk mengungkap informasi yang
penelitian ini dengan menggunakan skala sebenarnya.
likert. Sugiyono (2016: 93) menyatakan Dalam penelitian ini, sebelum data
bahwa, skala likert digunakan untuk men- dianalisis dengan korelasi pearson product
gukur sikap, pendapat, dan persepsi moment, maka perlu dilakukan salah satu uji
seseorang atau sekelompok orang tentang prasarat, yaitu uji normalitas data. Metode
fenomena sosial. Jawaban yang ada akan yang digunakan dalam melakukan uji
diberikan bobot dalam skala nilai 1 sampai 4. normalitas data dalam penelitian ini adalah
Hasil uji validitas dan reliabilitas uji kolmogorov-smirnov, dimana asumsi
tabulasi kuisioner dengan metode Pearson normalitas akan terpenuhi jika nilai
Product Moment dan metode Cronbach signifikan dari hasil uji kolmogorov-smirnov
Alpha menunjukkan bahwa jawaban > (lebih besar) dari 0,05 dan sebaliknya, jika
responden terhadap kuisioner yang diberikan hasil uji kolmogorov-smirnov < (lebih kecil)
valid dan reliabel. dari 0,05, maka data tersebut tidak
Uji validitas menunjukkan nilai r hitung berdistribusi normal. Setelah melakukan uji
lebih tinggi dari pada nilai r tabel baik pada normalitas data, dapat diketahui bahwa nilai
masing-masing butir kuisioner. Pada awalnya signifikansi sebesar 0,896 lebih besar dari
instrumen penelitian ini terdapat 30 soal, 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
namun setelah melalui proses validasi yang diuji berdistribusi normal.
mengalami penyusutan. Untuk menyatakan Selanjutnya data diolah dengan
valid atau tidaknya butir dari instrumen menggunakan teknik korelasi product mo-
dengan menggunakan korelasi Bivariate ment, untuk mengetahui tingkat hubungan
8
antar dua variabel. Derajat hubungan apersepsi dan melanjutkan ke materi pelaja-
biasanya dinyatakan dengan r, yang disebut ran yang baru dapat terlihat bahwa siswa
dengan koefisien korelasi, sedangkan r2 lebih antusias, aktif, dan interaktif dalam
disebut dengan koefisien determinasi mengikuti proses pembelajaran akuntansi di
(koefisien penentu). kelas, meskipun masih ada beberapa siswa
Untuk menentukan apakah koefisien ko- yang masih terlihat pasif. (3) Terdapat
relasi memiliki keberartian (uji signifikansi) pengaruh pemberian apersepsi oleh guru ter-
atau tidak maka dapat dilakukan dengan hadap kesiapan belajar siswa pada mata pela-
membandingkan rhitung dengan rtabel (Mikha jaran akuntansi kelas XI IPS SMA Islamiyah
Agus Widiyanto, 2013). Apabila rhitung < Pontianak. Hal ini dibuktikan dengan perhi-
(lebih kecil) dari rtabel maka dinyatakan sig- tungan statistik menggunakan uji korelasi
nifikan. Sedangkan apabila rhitung > (lebih be- pearson product moment dengan bantuan
sar) dari rtabel maka dinyatakan tidak signif- program statistik SPSS 16 dan perhitungan
ikan. koefisien determinasi (r2) pada Bab IV , di-
Karena nilai uji korelasi pearson mana didapati koefisien determinasi (r2)
product moment statistik bernilai rhitung > rtabel sebesar 74%. Dengan kata lain variabel Y
(0,858 > 0,259) maka Ha diterima dan Ho (kesiapan belajar) dipengaruhi oleh variabel
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa X (pemberian apersepsi) sebesar 74% dan
terdapat pengaruh signifikan pemberian sisanya 26% kesiapan belajar siswa di-
apersepsi oleh guru terhadap kesiapan belajar pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI
IPS SMA Islamiyah Pontianak. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kes-
KESIMPULAN DAN SARAN impulan yang telah dikemukakan, maka be-
berapa saran yang ingin penulis sampaikan
Kesimpulan antara lain: (1) Kepada guru akuntansi kelas
Berdasarkan hasil penelitian dan XI IPS SMA Islamiyah Pontianak untuk
pembahasan dapat diambil kesimpulan memberikan perhatian secara khusus terhadap
sebagai berikut: (1) Guru telah melaksanakan masalah pemberian apersepsi ini, dengan cara
prosedur pemberian apersepsi sesuai dengan selalu berusaha meningkatkan kualitas
teori indikator apersepsi, yaitu menarik per- mengajar terutama dalam pemberian aper-
hatian siswa, menimbulkan motivasi, mem- sepsi secara lebih efektif lagi. (2) Kepada
berikan acuan, dan membuat kaitan. Dari siswa khususnya kelas XI IPS SMA Islami-
empat indikator tersebut hanya indikator ke- yah Pontianak untuk meningkatkan kedi-
tiga yaitu memberikan acuan yang guru tidak siplinnya salah satunya adalah masuk kelas
selalu melakukannya disetiap pertemuan tepat waktu demi kelancaran proses belajar
dikarenakan jam pelajaran yang pendek (1 mengajar di kelas. (3) Kepada siswa khu-
jam pelajaran di SMA Islamiyah Pontianak susnya kelas XI IPS SMA Islamiyah untuk
hanya 40 menit) dan juga ada sebagian siswa lebih giat lagi untuk mengikuti proses pem-
yang kadang datang terlambat, ada yang ijin belajaran di kelas, memperhatikan guru keti-
keluar kelas seperti ke kamar kecil, dan lain- ka sedang menjelaskan, dan lebih antusias
lain sehingga mengganggu waktu pemberian lagi dalam mengikuti pembelajaran akuntansi
apersepsi oleh guru. (2) Menurut guru mata di kelas. (4) Kepada lembaga Pendidikan
pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Islam- khususnya SMA Islamiyah Pontianak agar
iyah Pontianak pada umumnya siswa kelas dapat memberikan motivasi kepada siswan-
XI IPS SMA Islamiyah Pontianak sudah ya, sehingga siswa termotivasi untuk
lebih siap dalam mengikuti proses pembela- sungguh-sungguh belajar di sekolah. (5) Di-
jaran setelah pemberian apersepsi. Hal ini harapkan penelitian ini dapat dikembangkan
sesuai dengan pengamatan yang dilakukan guna memperjelas mengenai pengaruh pem-
oleh peneliti ketika guru selesai memberikan
9
berian apersepsi oleh guru terhadap kesiapan Ningsih. 2013. Perbedaan Pengaruh Pem-
belajar siswa. berian Apersepsi Terhadap Kesia-
pan Belajar Siswa Mata Pelajaran
DAFTAR PUSTAKA IPS Kelas VII A. Skripsi FKIP Untan.
Pontianak
Deni Darmawan. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
Rosdakarya Offset yang Mempengaruhinya.Jakarta:
Rineka Cipta
Hadari Nawawi. 2015. Metode Penelitian
Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Mada University Press Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D. Bandung:
Mikha Agus Widiyanto. 2013. Statistika Alfabeta.
Terapan. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
10