Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PEDAGOGIK DAN PEMEBELAJARAN DIKDAS

(ISTILAH-ISTILAH DALAM BIDANG PENDIDIKAN)

Oleh:
Kelompok 6

1. Salman Usman 6. Marwah


2. Nurhikamah 7. Asriani Amin
3. Muh. Akbar 8. Suriyani Supriadi
4. Lika Sarah Arahaf 9. Herianto
5. Nuraini

PROGRAM STUDI PASCASARJANA


ADMINISTRASI PENDIDIKAN – PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2024
Berikut adalah pengertian istilah-istilah dalam bidang pendidikan menurut beberapa tokoh:
1. Pedagogik

1. Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda)

Pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan
tertentu, yaitu supaya kelak ia “mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya”.

2. Suwarno

Pedagogik diartikan sebagai pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktik,


menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membimbing anak.

3. Langeveld (dalam Syaripudin & Kurniasih)

Pedagogik adalah ilmu yang membahas tentang pendidikan anak.

Kesimpulan

Pedagogik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang pendidikan anak,
termasuk teori dan praktiknya. Tujuan pedagogik adalah untuk membantu anak
mencapai potensi penuh mereka dan menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan
produktif. Pedagogik terkadang disamakan dengan ilmu pendidikan. Namun, pedagogik
lebih fokus pada pendidikan anak, sedangkan ilmu pendidikan memiliki cakupan yang
lebih luas, termasuk pendidikan orang dewasa. Pedagogik memiliki peran penting
dalam dunia pendidikan. Dengan memahami pedagogik, guru dan pendidik lainnya
dapat lebih efektif dalam mengajar dan membimbing anak.

2. Pendidikan (Education)

1. John Dewey (Filsuf dan Pendidik Amerika Serikat):

Menurutnya, pendidikan adalah proses pembebasan manusia dari belenggu


ketidaktahuan dan keterbatasan. Pendidikan berperan dalam memberdayakan
individu agar dapat berperan aktif dalam masyarakat. Dewey memandang pendidikan
sebagai proses pengalaman yang berkelanjutan dan tidak dibatasi usia
[Kompas.com].

2. Jean Piaget (Psikolog Perkembangan Swiss):

Piaget berfokus pada aspek perkembangan kognitif. Definisi pendidikan menurutnya


adalah proses membangun pengetahuan melalui interaksi aktif antara individu
dengan lingkungan mereka. Pendidikan berperan penting dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan mengembangkan kemampuan berpikir individu
[daewoong.co.id].

3. Ki Hajar Dewantara ( Bapak Pendidikan Nasional Indonesia):

Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai tuntunan dalam proses


mengeluarkan kodrat yang dimiliki anak-anak, baik itu kodrat alam maupun kodrat
zaman. Pendidikan bertujuan menghantar anak supaya mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat [UU
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003].

Kesimpulan:

Definisi pendidikan memiliki berbagai perspektif tergantung pada fokus para ahli.
Namun secara umum, pendidikan dapat dipahami sebagai:

 Proses pembelajaran dan pengembangan individu yang berkelanjutan.


 Pembebasan dari ketidaktahuan dan keterbatasan.
 Pemberdayaan individu untuk berperan aktif dalam masyarakat.
 Interaksi antara individu dan lingkungannya untuk membangun pengetahuan.
 Proses mengeluarkan potensi (kodrat) yang dimiliki individu.

3. Edukator

1. Dr. Wasty Soemanto (Pakar Pendidikan Indonesia):

Edukator adalah setiap orang yang bertugas untuk mendidik dan mengajar, baik di
sekolah formal maupun nonformal. Edukator tidak hanya terbatas pada guru, tetapi juga
orang tua, tutor, pembimbing, dan siapapun yang berperan dalam proses pembelajaran
[Soemanto, 2008].

2. M.S. Arifin (Ahli Pendidikan Indonesia):

Edukator adalah seorang profesional yang memiliki keahlian dan pengetahuan


khusus dalam bidang pendidikan. Edukator bertanggung jawab untuk merancang,
melaksanakan, dan mengevaluasi program pembelajaran yang efektif dan efisien
[Arifin, 2010].

3. Knowles et al. (Ahli Pendidikan Amerika Serikat):

Edukator adalah seorang fasilitator yang membantu orang lain untuk belajar.
Edukator tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif dan mendorong partisipasi aktif dari peserta didik [Knowles et
al., 2005].
Kesimpulan:

Edukator adalah seseorang yang memiliki peran penting dalam proses pendidikan.
Edukator dapat didefinisikan sebagai:

 Orang yang bertugas untuk mendidik dan mengajar.


 Seorang profesional yang memiliki keahlian dan pengetahuan khusus
dalam bidang pendidikan.
 Seorang fasilitator yang membantu orang lain untuk belajar.

Karakteristik Edukator yang Efektif:

 Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang bidang yang


diajarkan.
 Memiliki keterampilan mengajar yang baik.
 Mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
 Mampu memotivasi dan menginspirasi peserta didik.
 Memiliki sikap yang positif dan antusias terhadap pembelajaran.

4. Instruksi

Definisi Instruksi Menurut Para Ahli:


1. Reigeluth (1983):

Instruksi adalah seperangkat peristiwa yang dirancang untuk membantu


seseorang belajar. Peristiwa ini dapat berupa penyampaian informasi, demonstrasi,
latihan, dan umpan balik.

2. Gagne & Briggs (1979):

Instruksi adalah seperangkat peristiwa eksternal yang dirancang untuk


mendukung proses belajar internal. Peristiwa ini dapat berupa rangsangan,
informasi, dan panduan yang diberikan kepada pembelajar.

3. Kemp & Dayton (1985):

Instruksi adalah seperangkat kegiatan yang dirancang untuk membantu


pembelajar mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Kegiatan ini dapat berupa
penyampaian informasi, demonstrasi, latihan, dan umpan balik.

Kesimpulan:
Instruksi dapat didefinisikan sebagai seperangkat peristiwa atau kegiatan yang
dirancang untuk membantu seseorang belajar dan mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Instruksi dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, seperti:

 Penyampaian informasi: Ceramah, presentasi, bacaan, dan video.


 Demonstrasi: Tampilan langsung tentang cara melakukan sesuatu.
 Latihan: Kesempatan bagi pembelajar untuk mempraktikkan apa yang telah mereka
pelajari.
 Umpan balik: Informasi tentang kinerja pembelajar dan bagaimana mereka dapat
meningkatkannya.

Karakteristik Instruksi yang Efektif:

 Jelas: Mudah dipahami oleh pembelajar.


 Akurat: Berdasarkan informasi yang benar dan terkini.
 Relevan: Sesuai dengan kebutuhan dan minat pembelajar.
 Terorganisir: Disajikan dengan cara yang logis dan sistematis.
 Menarik: Membangkitkan minat dan motivasi pembelajar.
 Interaktif: Memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.

5. Mengajar (Teaching)

1. John Dewey (Filsuf dan Pendidik Amerika Serikat):

Mengajar, menurut Dewey, adalah proses menciptakan lingkungan belajar yang


memungkinkan siswa untuk secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan
membangun pengetahuan mereka sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang
membantu siswa dalam proses eksplorasi dan penemuan. [Sumber:
https://www.britannica.com/summary/John-Dewey]

2. Hamalik (Ahli Pendidikan Indonesia):

Hamalik (1992) memandang mengajar sebagai aktivitas mengorganisasi atau


mengatur lingkungan sebaik-baiknya sehingga menciptakan kesempatan bagi
anak untuk melakukan proses belajar secara efisien. Fokusnya pada peran guru
dalam menciptakan lingkungan belajar yang optimal untuk mendukung proses
belajar siswa secara efektif. Sumber: [eprints.uny.ac.id: [invalid URL removed]]

3. Liberty Tampi (Ahli Pendidikan):

Mengajar, menurut Tampi, adalah memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman


yang mendalam terhadap materi dan mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Guru tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga
membantu siswa menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata.
https://www.rspatriaikkt.co.id/pengertian-mengajar-menurut-para-ahli]
Kesimpulan:

Mengajar adalah proses kompleks yang melibatkan interaksi antara guru dan
siswa dalam lingkungan belajar yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran. Definisi mengajar dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, namun
secara umum memiliki benang merah sebagai berikut:

 Memfasilitasi pembelajaran siswa: Guru berperan sebagai pembimbing dan


pendukung.
 Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif: Mencakup aspek fisik,
psikologis, dan sosial.
 Menyampaikan informasi dan pengetahuan.
 Mendorong pemahaman dan aplikasi pengetahuan.
 Mengembangkan keterampilan dan sikap positif pada siswa.

6. Belajar (Learning)

1. B.F. Skinner (Psikolog Behavioris Amerika Serikat):

Skinner memandang belajar sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen


sebagai hasil dari pengalaman. Belajar terjadi melalui proses penguatan
(reinforcement). Perilaku yang diperkuat cenderung diulangi, sedangkan perilaku yang
dihukum cenderung dikurangi. [Sumber: https://www.simplypsychology.org/operant-
conditioning.html]

2. Jean Piaget (Psikolog Perkembangan Swiss):

Piaget berfokus pada aspek perkembangan kognitif. Menurutnya, belajar adalah


proses aktif membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan.
Anak-anak secara aktif mengasimilasi (mengintegrasikan) dan mengakomodasi
(menyesuaikan) informasi baru ke dalam skema (struktur pengetahuan) yang sudah
ada. [Sumber: https://www.simplypsychology.org/piaget.html]

3. Albert Bandura (Psikolog Kognitif Sosial Kanada):

Bandura menekankan peran belajar observasional (observational learning). Belajar


dapat terjadi dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain. Menurutnya, faktor
kognitif seperti ekspektasi (harapan) dan self-efficacy (kepercayaan diri) juga
berperan penting dalam proses belajar. [Sumber:
https://project542.weebly.com/uploads/1/7/1/0/17108470/albert_bandura__social_learni
ng_theory_-_simply_psychology.pdf]

Kesimpulan:
Belajar adalah proses perubahan yang relatif permanen dalam perilaku,
pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang dihasilkan dari pengalaman. Definisi
belajar memiliki berbagai perspektif, namun secara umum memiliki benang merah
sebagai berikut:

 Proses aktif: Belajar tidak sekadar menerima informasi secara pasif.


 Perubahan yang relatif permanen: Belajar berdampak pada kemampuan
jangka panjang.
 Pengalaman: Belajar terjadi melalui interaksi dengan lingkungan.
 Dampak pada perilaku: Belajar dapat mengubah cara seseorang berpikir dan
bertindak.

Anda mungkin juga menyukai