Anda di halaman 1dari 59

BAHAN AJAR

ILMU NEGARA

2 sks

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

i
VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini Senin tanggal 20 bulan Februari tahun 2017 Bahan Ajar Mata Kuliah
Ilmu Negara Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum telah diverifikasi oleh
Ketua Jurusan/Ketua Program Studi Ilmu Hukum

Semarang, 22 Agustus 2016

Ketua Prodi Ilmu Hukum Penulis

Dr. Martitah, M.Hum. Dani Muhtada, Ph.D.


NIP. 196205171986012001 NIP. 197804152008121002

ii
PRAKATA

Bahasan mengenai ilmu negara dalam pengaruhnya dengan hukum terus


dikaji dengan berbagai macam pendekatan. Pada era sekarang telah banyak
penelitian dan juga analisis-analisis baru yang berkaitan dengan aspek
negara. Temuan-temuan yang dihasilkan memberikan gambaran baru
mengenai negara, terutama berkaitan dengan definisi, asal mula, tujuan,
bentuk dan masa depan negara.

Bahan ajar ini disusun untuk memberikan gambaran yang berkaitan dengan
dasar-dasar pengetahuan dan pemahaman mengenai ilmu negara dalam
kaitannya dengan ruang lingkup kajian negara. Diharapkan dengan bahan
ajar ini dapat memberikan bekal dasar mengenai ilmu negara dan aspek-
aspek ada dalam negara.

Bahan ajar ini tersusun dari 6 bab, yang masing-masing akan membahas
topik yang berbeda namun tetap saling berhubungan. Dimulai dengan
bahasan mengenai definisi negara, hakikat dan asal mula negara, tujuan
negara, bentuk negara dan sistem pemerintahan, masa depan negara, dan
contoh negara. Bahan ajar ini juga bukan sebagai satu-satunya sumber
dalam proses pembelajaran, sehingga bahan lain terutama yang berkaitan
dengan jurnal penelitian akan ditambahkan untuk memperkaya konteks
kajian ilmu negara.

Melalui buku ini diharapkan mahasiswa dapat muncul ketertarikan dalam


memahami terkait ilmu negara, serta mengembangkannya dalam kajian
keilmuan yang lebih mendalam. Selanjutnya, masukan dan tanggapan
terhadap bahan ajar ini akan sangat membantu untuk mengembangkan dan
menyempurnakan isi dalam bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini dapat
berguna bagi dosen maupun mahasiswa yang mempelajari matakuliah ilmu
negara.

Selamat Membaca!
Penulis

iii
DAFTAR ISI
Lembar verifikasi ii
Prakata iii
Daftar Isi iv
Daftar Gambar v
Daftar Tabel vi
Bab I Definisi Negara 1
Deskripsi Singkat 1
Capaian pembelajaran pertemuan 1
A. Definisi-Definisi Negara 1
B. Objek Ilmu Negara 2
C. Aliran dan Metode Ilmu Negara 3
D. Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu-Ilmu Lainnya 4
E. Rangkuman 6
Pertanyaan/Diskusi 6
Bab II Hakikat dan Asal Mula Negara 7
Deskripsi Singkat 7
Capaian pembelajaran pertemuan 7
A. Hakikat Negara 7
B. Unsur Negara 9
C. Asal Mula Negara 11
D. Lenyapnya Negara 13
E. Rangkuman 13
Pertanyaan/Diskusi 14
BAB III Tujuan Negara 15
Deskripsi Singkat 15
Capaian pembelajaran pertemuan 15
A. Tujuan Negara 15
B. Rangkuman 18
Pertanyaan/Diskusi 18
BAB IV Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan 20
Deskripsi Singkat 20
Capaian pembelajaran pertemuan 20
A. Negara Kesatuan 20
B. Negara Serikat 21
C. Sistem Pemerintahan Presidensil 22
D. Sistem Pemerintahan Parlementer 23
E. Sistem Pemerintahan di Indonesia 24
F. Rangkuman 27
Pertanyaan/Diskusi 27
BAB V Masa Depan Negara 29
Deskripsi Singkat 29
Capaian pemebelajaran pertemuan 29
A. Trend Masa Kini 29
B. Konsep Negara Modern 31
C. Dampak Globalisasi terhadap Peran Negara 31

iv
D. Peran dan Fungsi Negara di Era Globalisasi 32
E. Rangkuman 32
Pertanyaan/Diskusi 33
BAB IV Contoh Negara 34
Deskripsi Singkat 34
Capian pembelajaran pertemuan 34
A. Inggris 34
B. Amerika 36
C. Australia 37
D. Singapura 39
E. Indonesia 41
F. Rangkuman 42
Pertanyaan/Diskusi 42
Daftar Pustaka 43
Glosarium 44

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Negara Inggris 35


Gambar 2. Lambang Negara Inggris 36
Gambar 3. Bendera Negara Inggris 36
Gambar 4. Peta Negara Amerika Serikat 39
Gambar 5. Lambang Amerika Serikat 40
Gambar 6. Bendera Amerika Serikat 40
Gambar 7. Peta Negara Australia 42
Gambar 8. Lambang Negara Australia 43
Gambar 9. Bendera Negara Australia 43
Gambar 10. Peta Negara Singapura 45
Gambar 11. Lambang Negara Singapura 46
Gambar 12. Bendera Negara Singapura 46
Gambar 13. Peta Negara Indonesia 48
Gambar 14. Lambang Negara Indonesia 49
Gambar 15. Bendera Negara Indonesia 49

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kursi Parlemen Hasil Pemilu Inggris Tahun 2010 36

vii
BAB I
DEFINISI NEGARA

Deskripsi Singkat
Bab ini membahas tentang definisi negara yang meliputi definisi-definisi negara,
objek ilmu negara, sistematika ilmu negara, aliran dan metode ilmu negara,
hubungan ilmu negara dengan ilmu-ilmu lainnya.

Capaian Pembelajaran Pertemuan (Sub-CPMK)


1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi-definisi negara
2. Mahasiswa mampu menjelaskan objek ilmu negara
3. Mahasiswa mampu menjelaskan aliran dan metode ilmu negara
4. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan ilmu negara dengan ilmu-ilmu
lainnya

A. DEFINISI-DEFINISI NEGARA
Sebelum mempelajari tentang definisi-definisi ilmu negara atau
pengertian tentang ilmu negara. sebaiknya kita mempelajari dulu pengertian
tentang ilmu. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI yang dimaksud
dengan ilmu adalah pengetahuan tentang suatu biidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala tertentu dibidang itu. Pengertian ilmu dalam perspektif filsafat yaitu
pengetahuan yang didapat melalui metode ilmiah. Metode ilmiah yang
dimaksud seperti metode yang bersifat rasional, sistematis, dan logis. Jadi ilmu
murupakan pengetahuan yang berdasarkan pada metode tertentu guna
menerangkan gejala yang tertentu pula sesuai dengan bidang itu (Sabon,
2014:2).
Setelah kita mengetahui secara garis besar tenatang pengertian ilmu
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan dari pandangan filsafat.
Selanjutnya kita akan mengetahui terkait dengan pengertian ilmu ngara.
Pengertian negara menurut Philips, Jackson, dan Leopold (2001) adalah “An
independent political society occupying a defined territory, the members of
which are united together for the purpose of resisting external force and the

1
preservation of internal order” artinya negara adalah kesepakatan politik
masyarakat yang mempunyai wilayah tertentu, rakyat yang bersatu secara
bersama-sama untuk tujuan melaksanakan kedaulatan keluar dan melangsukna
kehidupan di dalam (Sabon, 2014:4).
Mac Iver (1950) menyatakan bahwa pengertian negara terdiri dari empat
indikator yaitu:
1. Adanya suatu struktur kelas;
2. Mempunyai suatu sistem kekuasaan;
3. Mempunyai suatu sistem kesejahteraan dan;
4. Mempunyai suatu konstruksi hukum.
Empat indikator yang dijelaskan oleh Mac Iver merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa terpisahkans sehingga pengertian negara menurut Mac Iver adalah
adanya empat indikator yang telah disebutkan diatas. Ketika salah satuy atau
bahkan empat indikator tersebut belum ada maka menurut Mac Iver tidak bisa
disebut sebagai negara. sebaliknya ketika semua atau empat indikator yang
telah dijelaskana oleh Mac Iver ada maka dapat disebut sebagai negara
(Atmadja, 2012:19).

B. OBYEK ILMU NEGARA


Sebelum membahas mengenai obyek ilmu negara adakalanya kita
mengetahui tokoh atau bapak ilmu negara. Georg Jellinek merupakan salah
satu tokoh atau bapak ilmu negara. Georg Jellinek lahir di Leipzig, pada tanggal
16 Juni 1851 dan meninggal di Heidelberg tepat pada tanggal 12 Januari 1911.
Georg Jellinek menyelesaikan pendidikan Strata satu di Vienna, Strara dua di
Heidelberg, dan pendidikan Strata tiga di Leipzig. Georg Jellinek menjadi
Profesor Hukum di University of Heidelberg pada tahun 1891. Georg Jellinek
pernah menulis karya terkenal yang berjudul “The General Theory of the State”
atau Allgemeine Staatslehre pada tahun 1900. George Jellinek dikenal sebagai
Bapak Ilmu Negara.
Jellinek (1900) dalam karyanya menyatakan bahwa objek ilmu negara
bercabang dimulai dari negara dalam arti luas (Staatwissenchaft). Negara
dalam arti luas terdiri dari negara dalam arti sempit dan aspek hukum dalam
negara seperti Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, dan Hukum

2
Antar Negara. Negara dalam arti sempit terdiri dari ilmu negara deskriptif, ilmu
negara, dan politik. ilmu negara mempunyai dua cabang yaitu ilmu negara
umum dan ilmu negara khusus. Ilmu negara umum meliputi ilmu negara
perspektif sosiologis dan ilmu negara perspektif yuridis. Ilmu negara khusus
meliputi ilmu negara individual dan ilmu negara spesial.

C. ALIRAN DAN METODE ILMU NEGARA


Ada dua aliran dan metode pada ilmu negara yaitu aliran normatif yuridis
dan aliran empiris genetis. Aliran normatif yuridis yaitu aliran yang mengkaji
fenomena negara dari sudut pandang normatif dan hukum. Aliran normatif
yuridis mempunyai empat metode yaitu:
1. Metode deduksi
Metode deduksi merupakan metode yang berawal berdasarkan kaidah-
kaidah atau norma-norma umum tentang negara guna menerangkan
fenomena negara yang beraneka ragam.
2. Metode filosofis
Metode filosofis adalah metode yang mengkaji negara secara abstrak–ideal.
Artinya metode ini melihat negara dalam bentuknya yang abstrak dan dalam
bentuk yang ideal.
3. Metode sistematis
Metode sistematis lebih memfokuskan pada kajian terhadap negara dengan
menggunakan bahan-bahan yang sudah dihimpun oleh ilmuwan lain. Metode
ini lebih cenderung untuk mengkaji terhadap bahan-bahan yang sudah ada
sebelumnya.
4. Metode hukum
Metode hukum merupakan metode yang mengkaji negara hanya dengan
melalui pendekatan yuridis semata. Metode ini merupakan metode yang
paling normatif karena hanya mengkaji dari aspek yuridis yang telah ada di
dalam suatu negara.
Aliran selanjutnya yang ada pada ilmu negara yaitu aliran empiris-
genetis. Aliran empiris-genetis merupakan aliran yang mengkaji negara secara

3
empiris (realita). Artinya aliran ini lebih mengkaji pada kondisi empiris atau
kenyataan yang ada dalam negera secara konkrit. Aliran empiris-
genetismempunyai beberapa metode diantaranya:
1. Metode historis-perbandingan
Metode historis-perbandingan merupakan salah satu metode yang
menggunakan analisis historis seperti pertumbuhan dan perkembangan
negara dan selanjutnya membuat perbandingan.
2. Metode dialektika
Metode dialektika suatu metode yang mncoba mengkaji negara dalam
kerangka dialektika-materialisme (Marxian). Metode ini dipakai oleh kaum
Marxian dalam menganalisi negara. contoh menggunakan metode ini yaitu
dengan thesis kemudian melakukan antithesis dan selanjutnya membuat
synthesis.
3. Metode fungsional
Metode fungsional ini adalah metode yang mengkaji negara dalam perspektif
funsional. Sebagai contoh: apa fungsi negara, mengapa masyarakat
memerlukan negara, dan lain-lain.
4. Metode Sinkretis
Metode Sinkretis mengkaji negaraberdasarkan sudut pandang misalnya
aspek sosiologis dan yuridis.

D. HUBUNGAN ILMU NEGARA DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA


Ilmu negara merupakan salah satu cabang ilmu tersendiri. Namun bukan
berarti ilmu negara tidak mempuyai kaitan atau hubungan dengan ilmu-ilmu
lainnya. Ilmu negara mempunyai hubungan dengan berbagai cabang ilmu
lainnya diantaranya hubungan antara ilmu negara dengan Hukum Tata Negara,
hubungan ilmu negara dengan Hukum Administrasi Negara, dan hubungan ilmu
negara dengan Hukum Antar Negara.
1. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara
Hubungan ilmu negara dengan Hukum Tata Negara diantaranya ilmu
negara mengkaji negara dalam pengertian yang abstrak dimana tidak terikat
tempat, waktu dan keadaan. Sedangkan Hukum Tata Negara mengkaji
dalam pengertian yang konkrit. Jika disimulasikan bangunan rumah maka

4
ilmu negara hanya mengkaji rumah secara umum dari luar rumah atau dari
pintu gerbang. Sehingga rumah yang dikaji bersifat abstrak karena hanya
bangunan yang terlihat dari luar seperti umumnya rumah. Sedangkan Hukum
Tata Negara akan mengkaji rumah tertentu secara nyata dari dalam seperti
ada kamar, ruangan, kuris, meja dan sebagainya. Keadaan tersebut sama
jika ilmu negara mempelajari suatu negara tertentu maka yang dipelajari
hanya bentuk negara yang masih abstrak. Sedangkan Hukum Tata Negara
jika mempelajari suatu negara tertentu maka akan mempelajari secara nyata
seperti lembaga negara yang ada didalam negara, tugas dan fungsi lembaga
negara, dan lain sebagainya (Atmadja, 2012:4).
Objek kajian ilmu negara dan objek kajian Hukum Tata Negara juga
berbeda. Objek kajian ilmu negara meliputi asal mula negara, hakikat negara,
bentuk-bentuk negara, dan pemerintahan. Sedangkan objek kajian Hukum
Tata Negara yaitu meliputi negara tertentu, susunannya, lembaga negaranya,
tugas dan wewenangn lembaga tersebut, dan lain-lain (Atmadja, 2012:4).

2. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Administrasi Negara


Hubungan ilmu negara dengan Hukum Administrasi Negara yaitu ilmu negara
memberikan dasar-dasar teori yang bersifat umum bagi Hukum Administrasi
Negara sedangkan Hukum Administrasi Negara mengkaji peraturan-
peraturan administrasi pemerintahan (Atmadja, 2012:5).

3. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Antarnegara atau Hukum


Internasional
Hubungan ilmu negara dengan hukum internasional pada dasarnya terletak
pada negara yang merupakan subyek hukum internasional. Beberapa aspek
dalam ilmu negara selalu menjadi dasar dalam penyelesaian masalah-
masalah hukum internasional seperti unsur-unsur negara, pengakuan,
kedaulatan teritorial, yuridiksi, dan lain-lain (Atmadja, 2012: 6-7).

4. Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik


Hubungan ilmu negara dengan ilmu politik dapat dilihat dari persamaan dan
perbedaan. Persamaan ilmu negara dengan ilmu politik yaitu pada pokok

5
kajian yang sama-sama mengkaji negara. Perbedaan ilmu negara dengan
ilmu politik yaitu pada pusat perhatian. Ilmu negara mengkaji negara dalam
keadaan diam atau statis sebagai contoh lembaga negara yang merupakan
institusi. Ilmu politik mengkaji dalam keadaan bergerak atau dinamis sebagai
contoh dinamika kekuasaan, kewenangan dan lain-lain. Ilmu negara dengan
pendekatan yuridis sedangkan ilmu politik menggunakan pendekatan
sosiopolitik (Atmadja, 2012:8).

E. Rangkuman
Bab terkait definisi negara secara langsung membahas mengenai
definisi-definisi negara baik dari pandangan Philips, Jackson, dan Leopold serta
dari pandangan Mac Iver maupun Georg Jellinek khusunya mengenai objek ilmu
negara. Ilmu negara mempunyai dua aliran dan masing-masing aliran
mempunyai metode seperti yang telah dijelaskan diatas. Ilmu negara juga
mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lainnya seperti Hukum Tata Negara,
Hukum Administrasi Negara, Hukum Antarnegara atau Hukum Internasional,
dan ilmu politik.

Pertanyaan/Diskusi
1. Jelaskan definisi negara menurut Mac Iver?
2. Jelaskan objek ilmu negara sesuai teori dari Geog Jellinek?
3. Sebutkan dan jelaskan masing-masing aliran dan metode yang ada dalam ilmu
negara?
4. Sebutkan dan jelaskan hubungan ilmu negara dengan ilmu-ilmu lainnya?

6
BAB II
HAKIKAT DAN ASAL MULA NEGARA

Deskripsi Singkat
Bab ini membahas tentang hakikat negara yang meliputi berdasarkan teori
hakikat negara yang terdiri dari lima teori. Kemudian bab ini juga membahas
mengenai unsur-unsur negara. Bab ini juga membahas mengenai asal mula suatu
negara dapat berdiri dan lenyapnya suatu negara.

Capaian Pembelajaran Pertemuan (Sub-CPMK)


1. Mahasiswa mampu menjelaskan hakikat negara berdasarkan teori hakikat negara
2. Mahasiswa mampu menjelaskan unsur-unsur negara
3. Mahasiswa mampu menjelaskan teori pengakuan negara dengan onteks di
Indonesia
4. Mahasiswa mampu menjelaskan asal mula negara
5. Mahasiswa mampu menjelaskan lenyapnya suatu negara

A. HAKIKAT NEGARA
Apa hakikat negara sebenarnya? Pertanyaan tersebut merupakan
pertanyaan yang ringan tapi sulit untuk dijawab. Ringan karena pertanyaan itu
sering muncul. Sulit karena hakikat negara sesungguhnya merupakan bentuk
yang relatif. Sebelum kita membahas mengenai hakikat negara adakalanya
terlebih dahulu mengetahui teori hakikat negara sebagai konstruksi berpikir
untuk memahami apa sesungguhnya hakikat negara. Ada lima teori hakikat
negara yaitu teori sosiologis, teori organis, teori ikatan golongan, teori hukum
murni, dan teori dua sisi.
1. Teori Sosiologis
Teori sosiologis yaitu teori yang memandang negara sebagai suatu
institusi sosial yang tumbuh dalam masyarakat karena diperlukan untuk
mengurus, mengatur, dan menyelenggarakan kepentingan masyarakat. Teori
sosiologis menurut Rudolf Smend menyatakan bahwa hakikat negara adalah
suatu ikatan keinginan masyarakat, yang diusahakan selalu tetap, dengan
mengadakan faktor-faktor integrasi. Pandangan dari Rudolf Smend

7
mengantarkan pada hakikat negara yang berawal dari persamaan nasib dan
kemudian menyatu untuk mewujudkan tujuan bersama.

2. Teori Organis
Teri organis memandang bahwa negara tidak lain merupakan suatu
organisasi yang hidup dan mempunyai kehidupan layaknya sebuah
organisme seperti misalnya manusia dan hewan yang mempunyai danber-
evolusi yaitu lahir, muda, tua sampai mati. Sama halnya dengan makhluk
hidup negara juga memerlukan ruang hidup untuk berkembang secara
dinamis. Negara akan terus mengalami perkembangan secara dinamis
sesuai dengan kehendak dari rakyat. Adapun kehendak negara dilaksanakan
oleh organ-organ seperti parlemen, presiden, menteri, dan lain-lain. Hal
tersebut sama dengan manusia yang mempunyai kehendak dan kehendak
manusia dilaksanakan melalui organ-organ yang ada dalam tubuh manusia.

3. Teori Ikatan Golongan


Teori ikatan golongan merupakan teori yang membahas mengenai
hakikat negara berdasarkan pada gabungan kelompok masyarakat. Teori
ikatan golongan menempatkan negara sebagai ikatan gabungan kelompok
masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Gabungan kelompok
masyarakat tersebut diikat dengan rumusan kehendak bersama (common
interest), bukan kehendak kelompok atau golongan tertentu. Kehendak
bersama tersebut merupakan tujuan negara, yang dioperasionalkan atas
kesepakatan bersama dalam suatu organisasi negara. Jadi teori ini
memandang negara yang dibentuk berdasarkan kesepakatan kelompok-
kelompok tertentu yang kemudian secara bersama-sama mengikatkan diri
untuk membentuj negara dan mewujudkan guna mewujudkan tujuan
bersama yang telah disepakati dalam ikatan golongan.

4. Teori Hukum Murni


Berbicara mengenai hakikat negara melalui teori hukum murni maka
akan terbayang bahwa negara berkaitan erat dengan hukum bahkan inti dari
suatu negara menurut teori hukum murni adalah hukum. Memang demikian

8
bahwa teori hukum murni menganggap negara sebagai suatu sistem hukum
semata-mata. Negara merupakan tatanan tertib norma-norma hukum yang
mengikat. Konsekuensinya, negara mempunyai kekuasaan untuk menjaga
tertib hukum (legal order). Teori hukum murni menyatakan bahwa pada
hakikatnya negara ada manakala mempunyai hukum atau tatanan maupun
aturan yang dapat mengatur sehingga mampu mewujudkan ketertiban sosial
dan akan mampu menciptakan keadilan serta kesejahteraan sosial.
Couwnberg berpendapat bahwa negara pada hakikatnya merupakan suatu
proses interaksi politis-yuridis. Interaksi politis yuridis tersebut yang akan
mempengaruhi konfigurasi baik konfigurasi politik maupun konfigurasi
hukum. Politik dapat menentukan hukum atau sebaliknya hukum juga dapat
menentukan politik.

5. Teori Dua Sisi


Teori dua sisi memandang negara dalam dua sisi, pertama teori ini
memandang hakikat negara sebagai fakta sosial (social fact) dan kedua teori
ini memandang hakikat negara yang tidak lain merupakan lembaga hukum
(legal institution). Hakikat negara sebagai fakta sosial yaitu berdasarkan pada
sudut pandang yang sosiologis. Sudut pandang ini memandang negara
sebagai suatu kebulatan, totalitas, dan satu kesatuan kehidupan
bermasyarakat. Adapun hakikat negara sebagai lembaga hukum melihat
bahwa sejatinya negara merupakan suatu struktur organisasi yang organ-
organ dalam negara diatur melalui peraturan-peraturan hukum seperti
undang-undang dasar maupun undang-undang. Artinya setiap lembaga
negara yang ada harus diatur melalui peraturan perundang undangan.

B. UNSUR-UNSUR NEGARA
Unsur-unsur negara merupakan sesuatu yang harus ada dalam
negara. Artinya ketika negara tidak mempunyai unsur-unsur maka negara
tersebut tidak mungkin bisa ada sehingga unsur negara merupakan hal yang
paling fundamental dalam suatu negara. Pakar Ilmu Negara Oppenheim
Lauterpacht menyatakan bahwa unsur-unsur dalam suatu negara terdiri dari
tiga unsur utama yaitu adanya rakyat, daerah, dan pemerintahan yang

9
berdaulat. Suatu negara tidak mungkin akan berdiri manakal tidak
mempunyai rakyat dan daerah serta pemerintahan yang berdaulat. Negara
tanpa adanya pemerintahan yang berdaulat menurut Oppenheim belum bisa
dikatakan sebagai negara. oleh karena itu ketiga unsur tersebut harus ada
secara bersama untuk dapat disebut sebagai negara.
Unsur negara menurut Konvensi Pan Amerika di Montevideo pada
tahun 1933 menyatakan bahwa unsur-unsur dari negara yaitu dengan
adanya 1) penduduk yang tetap; 2) wialayah tertentu; 3) pemerintah; dan
kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain. Mengenai
kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain akan menjadi
perdebatan. Apakah mengadakan hubungan dengan satu negara saja sudah
dapat dikategorikan dengan mampu negadakan hubungan dengan negara
lain? Secara normatif mungkin bisa dikatakan sebagai kemampuan untuk
mengadakan hubungan dengan negara lain. Tetapi secara politis hal
demikian menjadi belum tentu, tergantung subyektifitas dari yang
memandang.
Unsur-unsur dari penjelasan diatas menandakan bahwa negara akan
terwujud manakala mempunyai unsur-unsur yang secara bersama-sama ada
dan terus ada. Kemudian bagaimana dengan pengakuan dari negara lain,
apakah merupakan salah satu sebagai unsur negara? Bukankah
mengadakan hubungan dengan negara lain juga masuk dalam pengakuan
dari negara lain? Ada dua teori yang membahas mengenai pengakuan dari
negara lain. Teori pertama yaitu teori deklaratif, teori ini menyatakan bahwa
pengakuan hanya bersifat deklaratif, bukan konstitutif sehingga bisa
dikatakan bahwa pengakuan bukan unsur yang bersifat mutlak. Artinya
pengakuan dari negara lain jika berdasarkan pada teori ini tidak mutlak
menjadi unsur negara karena pengakuan hanya bersifat mengakui saja tidak
bersifat melaksanakan.
Teori kedua yaitu teori konstiutif, teori ini menyatakan bahwa adanya
unsur-unsur pokok seperti rakyat, wilayah, dan pemerintahan tidak secara
serta merta membuat sebuah negara menjadi ada di tenganh-tengah
masyarakat dunia. Karena itu suatu negara membutuhkan pengakuan dari
negara lain. Tidak hanya negara lain melainkan juga pengakuan dunia

10
internasional. Teori ini juga memandang bahwa negara baru tidak hanya
dituntut memiliki pemerintah yang berdaulat kedalam (internal), namun juga
dituntut untuk keluar (eksternal). Salah satu bukti kedaulatan eksternal yaitu
dengan adanya pengakuan dari negara lain.

C. ASAL MULA NEGARA


Ketika mempelajari ilmu negara khususnya negara maka akan ada
pertanyaan bagaiaman asal mula suatu negara terbentuk. Tidaklah mungkin
suatu negara terbentuk tanpa ada asal mulanya. Oleh karena itu pada bagian ini
kita akan mempelajari terkait asal mula negara. Ada tiga teori yang mendasari
asal mula suatu negara yaitu teori theokrasi, teori perjanjian masyarakat, dan
teori kekuatan atau kekuasaan.
1. Teori Theokrasi
Teori theokrasi dalam kaitan dengan asal mula negara terdiri dari dua
theori yaitu theori theokrasi klasik dan theori theokrasi modern. Teori
theokrasi klasik merupakan suatu teori yang menyatakan bahwa kekuasaan
barasal dari Tuhan dan di turunkan secara langsung kepada seseorang yang
memerintah dan dianggap sebagai titisan Tuhan. Sebagai contoh Iskandar
Zulkarnaen yang dianggap sebagai putera Zeus, Fir’aun dari Mesir yang juga
dianggap sebagai titisan Dewa Ra. Theori theokrasi modern juga
menyatakan bahwa kekuasaan beasal dari Tuhan, namun teori ini lebih
menekankan bahwa kekuasaan berasal dari Tuhan yang dianugerahkan
pada orang yang memerintah karena suatu kejadian atau peristiwa tertentu.
Salah satu tokoh populer teori ini yaitu Friederich Julius Stahl yang
menyatakan bahwa negara tumbuh dikarenakan takdir sejarah dan negara
tidak tumbu karena kehendak manusia, tapi skneario dari Tuhan.

2. Teori Perjanjian Masyarakat


Teori Perjanjian masyarakat diperkenalkan oleh oleh tokoh yang
bernama Thomas Hobbes yang lahir pada tahun 1588 dan meninggal pada
tahun 1679. Thomas Hobbes menyatakan bahwa masa sebelum negara
yaitu berlaku hukum rimba. Masa sebelum negara berlaku prinsip homo
hominilupus yang berarti manusia menjadi serigala bagi manusia lain. Selain

11
prinsip tersebut juga berlaku prinsip bellum omnium contra omnes yang
artinya semua lawan semua. Kemudian memasuki masa setelah negara
dengan tujuan untuk mengakhiri hukum rimba yang berlaku maka
masyarakat melakukan kontrak sosial atau perjanjian masyarakat. kontrak
sosial tersebut dapat berupa penyerahan kewenaangan atau wewenang
kepada raja yang memiliki kekuasaan mutlak. Artinya masyarakat secara
bersama sama berjanji untuk menyerahkan kekuasaan kepada raja yang
ditunjuk untuk mnjalankan kekuasaan.
Seorang tokoh terkenal di dunia John Locke juga mencetuskan teori
perjanjian masyarakat. John Locke yang lahir pada tahun 1632 dan
meninggal pada tahun 1704 menyatakan bahwa manusia pada dasarnya
secara alamiah sudah mempunyai hak-hak asasi yang meliputi hak hidup,
hakl kemerdekaan, dan hak milik. Sebagai wujud untuk melindungi hak-hak
tersebut maka dibuatlah kontrak sosial. John Locke menyatakan bahwa ada
dua macam kontrak sosial. Pertama, pactumunionis yaitu perjanjian antara
individu dengan individu lainnya untuk membentuk suatu negara. Kedua,
pactumsubjectionis yang merupakan perjanjian antara rakyat dengan
penguasa yang diberi wewenang untuk memerintah. Perjanjian ini pada era
sekarang dapat juga disebut semacam kontrak politik.

3. Teori Kekuatan
Selain teori theokrasi dan teori perjanjian masyarakat terkait asal mula
negara juga terdapat teori kekuatan. Teori kekuatan sendiri terdiri dari dua
macam yaitu teori kekuatan fisik dan teori kekuatan ekonomi. Teori kekuatan
fisik menyatakan bahwa kekuasaan adalah ciptaan orang-orang yang paling
kuat, berani, dan berkemauan teguh untuk memaksakan kemauannya
kepada pihak yang lemah. Voltaire menyatakan bahwa raja yang pertama
merupakan “the winning hero”. Teori kekuatan fisik mendeklarasikan bahwa
negara dapat muncul dikarenakan kemenangan dari pihak yang secara fisik
lebih unggul dan kuat dari pihak lain.
Teori kekuatan yang kedua yaitu teori kekuatan ekonomi. Teori
kekuatan ekonomi berpandangan bahwa kekuasaan pada dasrnya berasal
dari orang-orang yang secara ekonomi kuat dan ingin melanggengkan

12
kekuatannya tersebut dengan kekuasaan. Franz Oppenheimer menyatakan
dalam pendapatnya bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia
akan menempuh dua jalan yaitu jalan ekonmi atau memeras keringat dan
jalan politik atau merampas jerih payah orang lain. Karl Marx sebagai
penggagas marxsisme menyatakan bahwa teori kekuatan ekonomi tidak lain
merupakan perjuangan kelas atau pertarungan antar kelas. Karl Marx juga
menyatakan bahwa teori kekuatan ekonomni tidak lain adalah eksploitasi
kaum borjuis atau pemilik modal terhadap kaum proletar atau buruh.

D. LENYAPNYA NEGARA
Keberadaan suatu negara tidak ada yang bisa menjamin akan terus
berdiri kokoh atau hidup. Suatu negara bisa saja kapanpun akan lenyap atau
hancur. Bagian ini kita akan mempelajari mengenai lenyapnya negara. salah
satu pakar bernama Mac Iver mengemukakan bahwasuatu negara dapat lenyap
dengan dua cara yaitu cara revolusi dan cara evolusi. Cara revolusi yaitu
dengan melakukan sesuatu hal secara cepat dan besar seperti peperangan dan
pemberontakan. Cara evolusi yaitu dengan melakukan sesuatu hal secara
perlahan misalnya dengan adanya konflik internal yang berkepanjangan.
Diponolo mengategorikan lenyapnya negara kedalam tiga teori yaitu teori
organis, teori anarkis, dan teori marxis. Teori organis mengasmsikan layaknya
negara adalah organisme sehingga akan lenyap manakala organisme sudah
tidak berfungsi atau organisme tersebut telah hancur. Teori organisme
mengasumsikan layaknya seperti manusia yang juga bisa lahir, muda, tua, dan
akhirnya mati. Teori anarkis mendasarkan pada dampak dari anarkisme.
Terjadinya anarkisme dapat membuat negara hancur yang berarti lenyapnya
negara bisa dikarenakan anarkisme. Teori selanjutnya dalam kaitan lenyapnya
negara yaitu teori Marx. Teori Marx seperti dengan ciri khasnya bahwa negara
lenyap karena adanay pertentangan kelas. Negara bisa lenyap karena adanya
kemenangan suatu kelas dalam masyarakat atas kelas lainnya.

E. Rangkuman
Hakikat negara yang meliputi berdasarkan teori hakikat negara yang terdiri
dari lima teori. Unsur-unsur negara setidaknya terdapat rakyat, wilayah dan

13
pemerintah. Adapun mengenai asal mula suatu negara dapat berdiri dapat dianalisis
berdasarkan tiga teori yaitu teori theokrasi, teori perjanjian masyarakat dan teori
kekuatan. Lenyapnya suatu negara bisa dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya revolusi, evolusi, anarkisme, dan pertentangan kelas.

Pertanyaan/Diskusi
1. Sebutkan dan jelaskan teori hakikat negara?
2. Sebutkan unsur-unsur negara serta jelaskan dua teori pengakuan dari negara
lain?
3. Jelaskan mana diantara dua teori tersebut yang paling tepat serta bagaimana
dengan kasus di Indonesia?
4. Jelaskan bagaimana asal mula negara terbentuk?
5. Jelaskan alasan mengapa suatu negara bisa lenyap?

14
BAB III
TUJUAN NEGARA
Deskripsi Singkat
Bab ini membahas tentang peran dan fungsi negara yang lebih spesifik yaitu
membahas mengenai tujuan negara dari berbagai pendapat pakar ilmu negara.
selain membahas tujuan negara secara umum juga membahas mengenai tujuan
negara Indonesia. Tujuan negara yang bermacam-macam dan merupakan suatu
kehendak yang harus diwujudkan menjadikan tujuan negara sangan fundamental
dalkam berdirinya suatu negara. untuk apa negara berdiri kalau tidak mempunyai
tujuan. Maka tujuan negara merupakan sesuatu yang harus ada dalam negara.

Capaian Pembelajaran Pertemuan (Sub-CPMK)


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan negara menurut pendapat
Immanuel Kant
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan negara menurut pendapat
Niccolo Machiavelli
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan negara menurut pendapat Dante
Alighieri
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan negara Indonesia sesuai dengan yang
tertuang adalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

A. TUJUAN NEGARA
Suatu negara berdiri atau berdaulat sudah pasti mempunyai tujuan.
Seperti penjelasan pada bab sebelumnya bahwa negara dibentuk untuk
mewujudkan tujuan bersama sesuai dengan kesepakatan. Lalu apa tujuan negara
sebenarnya. Ada tiga pendapat dari ahli ilmu negara mengenai tujuan negara.
Pendapat tersebut lahir dari tokoh Immanuel Kant, Niccolo Machiavelli, dan Dante
Alleghiere.
1. Pendapat Immanuel Kant
Sebelum mengulas tujuan negara berdasarkan pendapat Immanuel
Kant, terlebih dahulu kita mengenal siapa Imanuel Kant. Immanuel Kant lahir
di Prussia pada 22 April 1724 dan meninggal pada 12 Februari 1804.
Immanuel Kant merupakan salah satu filosof dari Jerman yang dikenal sebagai

15
tokoh filsafat modern. Immanuel Kant pernah menulis karya yang sangan
terkenal dengan judul Metaphysics of Morals, Critique of Judgement. Pendapat
Immanuel Kant terkait tujuan negara bahwa sesungguhnya negara bertujuan
untuk menegakan hak dan kebebasan warganya dan untuk mencapai
ketertiban masyarakat. Immanuel Kant dalam argumennya bahwa tujuan
negara tersebut akan dapat diwujudkan melalui adanya pemisahan kekuasaan
negara. Pemisahan kekuasaan negara yang dimaksud oleh Immanuel Kant
yaitu adanya legislatif, eksekutif dan yudikatif. Immanuel Kant juga
berpendapat bahwa seharusnya negara berfungsi layaknya polisi yang
bertugas memperlancar usaha rakyat untuk mensejahterakan diri mereka.
Immanuel Kant juga berpendapat bahwa negara tidak boleh ikut campur dalam
urusan kesejahteraan rakyat (Sabon. 2014: 70-71).

2. Niccolo Machiavelli
Siapa yang tidak mengenal Niccolo Machiavelli yang pendapatnya
kontroversial tapi secara tidak langsung terkadang dipakai dalam kehidupan
nyata. Niccolo Machiavelli lahir di Florence Italia pada 3 Mei 1469 dan
meninggal pada 21 Juni 1527. Niccolo Machiavelli merupakan pejabat di
Republik of Florence yang membidangi urusan militer dan diplomatik. Niccolo
Machiavelli pernah membuat karya masterpiece yang berjudul The Prince.
Niccolo Machiavelli lebih terkenal dengan teori Machiavellianism. Niccolo
Machiavelli berpendapat bahwa tujuan negara sesungguhnya adalah
kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud menurut Niccolo Machiavelli yaitu
kekuasaan yang diarahkan untuk menciptakan kemakmuran dan persatuan
rakyat. Niccolo Machiavelli pernah memberikan lima pendapat atau yang lebih
sering disebut dengan lima ajaran Machiavelli yaitu:
a. Pemerintah harus tetap berada diatas semua golongan;
b. Pemerintah kadang-kadang harus bersikap seperti singa terhadap
rakyatnya dengan tujuan agar rakyat merasa takut atau bahkan bersikap
sebagai kancil yang cerdik dengan tujuan untuk menguasai rakyatnya;
c. Pemerintah boleh menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan demi
kepentingan negara;
d. Setiap perlawanan terhadap rakyat harus di tindak tegas;

16
e. Pemerintah boleh mengabaikan sendi-sendi kemanusian, moral, dan
kesusilaan (Sabon. 2014: 69-70).

3. Dante Alighieri
Pendapat ketika terkait tujuan negara lahir dari Dante Alighieri. Sama
Seperti Niccolo Machiavelli, Dante Alighieri juga lahir di Florence Italia. Dante
Alighieri lahir pada tahun 1265 dan meninggal pada tahun 1321. Dante
Alighieri merupakan negarawan, ahlisastra, dan penyair. Dante Alighieri lebih
terkenal sebagai bapak bahasa Italia. Dante Alighieri pernah menciptakan
karya terkenal yang berjudul De Monarchia. Karya Dante Alighieri tersebut
mengusulkan adanya sebuah monarki universal.
Dante Alighieri berpendapat mengenai tujuan negara bahwa
sesungguhnya tujuan negara yaitu untuk mewujudkan perdamaian dunia
dengan cara membuat peraturan perundang-undangan yang seragam bagi
seluruh manusia. Dante Alighieri juga berpendapat bahwa kekuasaan
sebaiknya terpusat ditangan seorang penguasa agar perdamaian dan
keamanan menjadi terjamin. Dante Alighieri menyatakan bahwa jika dunia ini
lebih dari satu pemerintahan atau penguasa, maka akan terjadi persaingan
diantara mereka yang dapat menimbulkan kekacauan dan hilangnya rasa
damai (Sabon. 2014: 70).

Pendapat tiga pakar tersebut menandkan bahwa sesungguhnya tujuan


negara bermacam-macam. Artinya tujuan setiap negara tergantung pihak yang
menginginkan tujuan dari berdirinya negara baik oleh satu pihak saja maupun
oleh kesepakatan dari berbagai pihak. Lalu bagaimana dengan tujuan negara
Indonesia. sejak negara Indonesia berdiri melalui deklarasi kemerdekaan
Indonesia yang diwujudkan dengan adanya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Peristiwa tersebut merupakan
jembatan emas bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan kehendak bersama
yang tercermin dalam tujuan negara Indonesia. Kemudian yang menjadi
pertanyaan apa sebenarnya tujuan negara. Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan secara jelas bahwa tujuan
negara Indonsia yaitu:

17
1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia;
2) Memajukan kesejahteraan umum;
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
4) Melaksanakan ketertiban dunia.
Pertanyaan yang perlu dilakukan yaitu apakah tujuan negara Indonesia
sudah tercapai? Sudahkah negara Indonesia melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia? Sudahkah negara Indonesia
memajukan kesejahteraan umum? Apakah dengan anggaran pendidikan 20%
dari APBN sudah mampu mencerdaskan kehidupan bangsa? Sudahkah dengan
politik bebas aktif yang dilakukan Indonesia dalam hubungan internasional dapat
melaksanakan ketertiban dunia atau apa yang telah dilakukan oleh negara
Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia? Pertanyaan selanjutnya apa
yang telah kita lakukan untuk mewujudkan tujuan negara? Kemudian bagaimana
ketika tujuan negara Indonesia telah tercapai?

B. Rangkuman
Setiap negara yang berdiri pasti mempunyai tujuan karena tidak mungkin
negara berdiri tanpa tujuan. Jika ada negara berdiri tanpa tujuan maka untuk apa
negara didirikan? Tujuan negara setikanya dapat dillihat dari tiga pendapat pakar
ilmu negara yaitu Immanuel Kant, Niccolo Machiavelli, dan Dante Alighieri. Pendapat
tiga pakar tersebut menyimpulkan bahwa tujuan negara tidak satu tetapi berbeda-
beda sesuai dengan tujuan yang diinginkan dari masing-masing negara. Tujuan
negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
terdiri dari 1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia; 2) memajukan kesejahteraan umum; 3) mencerdaskan kehidupan bangsa
dan; 4) ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Pertanyaan/Diskusi
1. Apa yang anda ketahui mengenai tujuan negara berdasarkan pendapat
Immanuel Kant?
2. Apa yang anda ketahui menganai tujuan negara menurut pandangan Niccolo
Machiavelli?

18
3. Apa yang anda ketahui mengenai tujuan negara menurut pendapat Dante
Alighieri?
4. Sebutkan dan jelaskan tujuan negara Indonesia sesuai dengan yang tertuang
adalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945?

19
BAB IV
BENTUK NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

Deskripsi Singkat
Bab ini membahas tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan.
Sesungguhnya di dunia ini hanya ada dua bentuk negara yaitu bentuk negara
kesatuan dan bentuk negara serikat. Begitu juga terkait dengan sistem
pemerintahan yang ada di negara-negara yang sesungguhnya sistem pemerintahan.
Dua sistem pemerintahan yang dimaksud yaitu sistem pemerintahan presidensial
dan sistem pemerintahan parlementer.

Capaian Pembelajaran Pertemuan (Sub-CPMK)


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang bentuk negara kesatuan dan bentuk
negara serikat
2. Mahasiswa mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan antara bentuk negara
kesatuan dan bentuk negara serikat.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem pemerintahan presidensial dengan
sistem pemerintahan parlementer.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan antara sistem pemerintahan
presidensial dengan sistem pemerintahan parlementer.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem pemerintahan yang telah diterapkan di
Indonesia sejak Indonesia merdeka.

A. NEGARA KESATUAN
Negara-negara di dunia kebanyakan atau bahkan hampir semua negara
kalau tidak berbentuk kesatuan maka akan berbentuk serikat. Kedua bentuk
negara tersebut merupakan wujud dari negara-negara yang ada di dunia. Bentuk
negara kesatuan merupakan bentuk negara yang banyak dianut oleh negara-
negara yang ada di dunia. Seperti namannya bahwa negara yang berbentuk
kesatuan maka semua akan tersentral pada satu pemerintah pusat. Pemerintah
pusat dapat mengontrol pemerintahan di daerah. Konsekuensi dari adanya
kontrol pemerintah pusat terhadap daerah maka daerah tidak memiliki otonomi
sebagaimana yang dimiliki oleh negara merdeka. Walaupun dalam beberapa

20
negara ada otonomi daerah yang berdasarkan asas desentralisasi tetapi otonmi
tersebut masih dalam koridor negara kesatuan. Contoh negara kesatuan yaitu
China, Indonesia, Inggris, dan Madagaskar.
Negara kesatuan mempunyai beberapa kelebihan diantaranya:
1. Adanya kesamaan sistem dalam pemerintahan yang dapat meumbuhkan
perasaan senasib sepenangguhan, rasa memiliki dan patriotisme, serta
memperkuat semangat persatuan dan kesatuan di kalangan bangsa;
2. Manajemen pemerintahan lebih sederhana sehingga menyebabkan tidak
kompleks dan beragam;
3. Tidak menutup kemungkinan adanya pemerintahan yang fleksibel
(http://thenextgalaxy.com/unitary-government-advantages-and-disadvantages-
list/).
Negara kesatuan selain mempunyai kekurangan juga terdapat adanany
kelemahan dari bentuk negara kesatuan. Kelemahan dari bentuk negara
kesatuan diantaranya:
1. Rentan terjadi adanya perpecahan yang diakibatkan ketidaksinkronan
kemauan antara pusat dan daerah;
2. Lambatnya respon dari pemerintah bila terjadi persoalan di daerah;
3. Berpotensi untuk menumbuhkan kediktatoran pada pemerintah pusat;
4. Keragaman dan keunikan daerah kemungkinan bisa terdistrosi
(http://thenextgalaxy.com/unitary-government-advantages-and-disadvantages-
list/).

B. NEGARA SERIKAT
Negara serikat atau negara federal merupakan salah satu bentuk negara
selain negara kesatuan. Negara serikat atau federal tidak memiliki wewenang
penuh atas pemerintah provinsi atau negara bagian. Bentuk negara serikat
bercirikan pemerintah provinsi atau negara bagian memiliki otonomi sebagaimana
yang dimiliki oleh negara merdeka kecuali untuk urusan-urusan tertentu, seperti
menyangkut soal diplomasi luar negeri, hubungan internasional, dan keamanan
nasional. Beberapa contoh negara di dunia yang berbentuk serikat atau federal
ddiantaranya adalah Australia, Kanada, Malaysia, dan Amerika Serikat. Sama
halnya dengan bentuk negara kesatuan, bentuk negara serikat atau federal juga

21
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari bentuk negara federal
diantaranya yaitu:
1. Menghargai adanya keragaman dan keunikan daerah;
2. Ada penyebaran kekuasaan dan kewenangan;
3. Meningkatkan partisipasi politik rakyat;
4. Meningkatkan efisiensi pemerintahan.
(http://www.cengage.com/resource_uploads/downloads/0495913510_265742.
pdf).
Adapun kelemahan dari bentuk negara serikat atau federal diantaranya
yaitu:
1. Berpotensi untuk tumbuhnya raja-raja kecil di daerah yang tidak tersentuh
pusat;
2. Kebijakan pusat dapat terganggu oleh kepentingan pemimpin daerah yang
menyebabkan tidak sinkornnya kebijakan pemerintah federal dan daerah;
3. Ongkos pemerintahan daerah bisa sangat berbeda antara satu daerah dengan
daerah lainnya;
4. Berpotensi untuk terjadinya pelebaran jurang antara daerah kaya dengan
daerah miskin.
(http://www.cengage.com/resource_uploads/downloads/0495913510_265742.
pdf).

C. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL


Telah disinggung diatas bahwa sesungguhnya sistem pemerintahan
yang dianut oleh negara-negara di dunia hanya ada dua yaitu sistem
pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan parlementer. Sistem
pemerintahan presidensial biasanya kepala pemerintahan dipilih secara langsung
oleh rakyat atau oleh lembaga yang dibentuk khusus untuk memilih kepala
pemerntahan. Sistem pemerintahan presidensial memisahkan antara eksekutif
dengan legislatif sehingga pada sistem pemerintahan presidensial kepala
pemerintahan tidak bertanggungjawab kepada legislatif. Eksekutif pada sisitem
pemerintahan presidensial tidak bisa membubarkan legislatif, begitu juga
sebaliknya legislatif tidak dapat membubarkan eksekutif (Janda, Berry, &
Goldman, 2002; Norris, 2004).

22
Sistem pemerintahan presidensial mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dari sistem pemerintahan presidensial diantaranya:
1. Antara eksekutif dan legislatif mempunyai pososi yang setara dan terjadi
pemisahan kekuasaan;
2. Proses check and balances akan lebih memungkinkan untuk tercipta;
3. Pemerintahan akan relatif lebih stabil.
Adapu kekurangan dari sistem pemerintahan presidensial yaitu akan
memungkinkan terjadinya deadlock dalam roda pemerintahan dan jika kinerja
kepala pemerintahan buruk, rakyat bisa menunggu waktu yang cukup lama untuk
menggantikannya.

D. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER


Sistem pemerintahan selanjutnya yaitu sistem pemerintahan parlementer
menyatakan bahwa pemerintahan berada di tangan partai yang menguasai
parlemen atau legislatif. Kepala pemerintahan yang memimpin eksekutif dalam
sisitem pemerintahan parlementer merupakan pemimpin legislatif yang partainya
menguasai mayoritas kursi di badan legislatif (parlemen) atau partainya mampu
membentuk koalisi mayoritas di parlemen. Sistem pemerintahan parlementer
memberi ruang bagi kepala pemerintahan untuk diturunkan oleh parlemen melalui
mosi tidak percaya. Sistem pemerintahan parlementer biasanya tidak memiliki
badan peradilan yang dapat menggagalkan keputusan atau tindakan legislatif
(Janda, Berry, & Goldman, 2002; Norris, 2004).
Sama halnya dengan sistem pemerintahan presidensial, sistem
pemerintahan parlementer juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan sistem pemerintahan parlementer yaitu 1) mudah mengganti kepala
pemerintahan jika kinerjanya buruk; 2) sistem pemerintahan parlementer juga
lebih menjamin keterwakilan aspirasi dalam pemerintahan karena pemerintah di
bentuk atas dasar representasi mayoritas parlemen; 3) sistem pemerintahan
parlementer juga sangat kecil berpotensi deadlock. Adapun kekurangan dari
sistem pemerintahan parlementer diantaranya:
1. Pemerintah terpusat di badan legislatif (parlemen) karena pemimpin partai
mayoritas adalah juga pemimpin eksekutif.

23
2. Karena pemerintahan di tangan legislatif, kontrol atas kinerja pemerintahan
relatif kecil.
3. Bongkar pasang pemerintahan ralatif mudah sehingga potensi instabilitas
dalam pemerintahan cukup tinggi.

E. SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA


Antara sistem pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan
presidensial mana yang lebih cocok untuk konteks negara Indonesia? Jika
melihat kembali sejarah penerapan demokrasi di Indonesia maka akan ada
beberapa fase demokrasi di Indonesia diantaranya:
1. Masa Transisi tahun 1945 sampai dengan tahun 1949
2. Demokrasi Liberal tahun 1950 sampai dengan tahun 1959
3. Demokrasi Terpimpin tahun 1959 sampai dengan tahun 1966
4. Demokrasi Pancasila tahun 1966 sampai dengan tahun 1998
5. Apakah sekarang menggunakan Demokrasi Liberal mulai Tahun 1998 sampai
dengan sekarang?
Lalu bagaiman dengan penerapan sistem pemerintahan di Indonesia
berdasarkan lima fase diatas.
1. Masa Transisi tahun 1945 sampai tahun 1949
Sistem Pemerintahan Presidensial dimulai pada tanggal 18 Agustus 1945
sampai dengan tanggal 14 November 1945 dengan Kepala Negara dan
Kepala Pemerintahan di pegang oleh Soekarno. Adapun sistem pemerintahan
parlementer pada fase ini terjadi beberapa kali perganitan kabinet diantaranya:
a. Kabinet Sjahrir 1 dimulai tanggal 14 November 1945 dan berarkhir pada
tanggal 12 Maret 1946.
b. Kabinet Sjahrir II dimulai tanggal 12 Maret 1946 dan berakhir pada tanggal
2 Oktober 1946.
c. Kabinet Sjahrir III dimulai tanggal 2 Oktober 1946 dan berakhir pada
tanggal 27 Juni 1947.
d. Kabinet Amir Sjarifuddin I dimulai tanggal 3 Juli 1947 dan selesai pada
tanggal 11 November 1947.
e. Kabinet Amir Sjafruddin II dimulai tanggal 11 November 1947 dan selesai
pada tanggal 29 Januari 1948.

24
f. Kabinet Hatta I dimulai tanggal 29 januari 1948 dan berakhir pada tanggal 4
Agustus 1949.
g. Kabinet Darurat dimulai pada 19 desember 1948 dan berakhir pada 13 Juli
1949.
h. Kabinet Hatta II dimulai tanggal 4 Agustus 1949 dan berakhir pada tanggal
14 Desember 1949.

2. Demokrasi Liberal tahun 1949 sampai dengan 1959


Fase demokrasi liberal merupakan fase setelah masa transisi dimana
pada fase ini Indonesia menggunakan sistem pemerintahan parlementer. Fase
demokrasi liberal terdiri dari beberapa kabinet diantaranya:
a. Kabinet Republik Indonesia serikat dengan Perdana Menteri dijabat oleh
Mohammad Hatta dimulai tanggal 20 Desember 1949 dan selesai tanggal 6
Septemebr 1950.
b. Kabinet Natsir yang dimulai pada tanggal 6 September 1950 dan selesai
tanggal 20 Maret 1951.
c. Kabinet Sukiman Wirjosandjojo yang dimulai 27 April 1951 dan berakhir 3
April 1952.
d. Kabinet Wilopo dimulai tanggal 3 April 1952 dan selesai tanggal 30 Juli
1953.
e. Kabinet Ali Sastroamidjojo I dimulai 30 Juli 1953 dan berakhir pada 12
Agustus 1955.
f. Kabinet Burhanudin Harahap dimulai pada tanggal 12 agustus 1955 dan
selesai pada tanggal 24 Maret 1956.
g. Kabinet Ali Sastroamidjojo II dimulai 24 maret 1956 dan selesai 14 Maret
1957.
h. Kabinet Juanda Kartawidjaja dimulai pada 9 April 1957 dan selesai pada 10
Juli 1959.

3. Demokrasi Terpimpin pada tahun 1959 sampai dengan 1966


Fase demokrasi terpimpin merupakan fase dimana Indonesia
dipimpin oleh satu pemimpin tertinggi yaitu presiden. Demokrasi terpimpin
merupakan fase pemerintahan yang sentralistik. Sistem pemerintahan pada

25
fase demokrasi terpimpin yaitu sistem pemerintahan presidensiil dengan
Kepala Negara dan kepala Pemerintahan di pegang oleh Soekarno.
Demokrasi terpimpin dimulai sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden pada
tanggal 5 Juli 1959 yang berisi:
1) Pembubaran Dewan Konstituante;
2) Penetapan berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950;
3) Pembentukan MPRS dan DPAS.
4. Demokrasi Pancasila pada tahun 1966 sampai tahun 1998
Fase ini merupakan fase baru setelah berakhirnya demokrasi
terpimpin. Fase ini lebih sering dikenal dengan sebutan orde baru. Fase
Demokrasi Pancasila negara Indonesia menggunakan sistem pemerintahan
presidensiil dengan kepala negara dan kepala pemerintahan dipegang oleh
Soeharto. Sama seperti fase sebelumnya pada fase Demokrasi Pancasila
juga mempunyai beberapa kabinet diantaranya:
a. Kabinet Ampera I yang dimulai pada tahun 1966 dan selesai pada tahun
1967. Kabinet Ampera I menyatakan Soeharto sebagai Ketua Presidium
Kabinet dan Soekarno sebagai Presiden
b. Kabinet Ampera II dimulai 1967 dan selesai 1968 dengan menetapkan
Soeharto sebagai Pejabat Presiden
c. Kabinet Pembangunan I dimulai tahun 1968 dan berakhir tahun 1973
d. Kabinet Pembangunan II dimulai tahun 1973 dan berakhir tahun 1978
e. Kabinet Pembangunan III dimulai tahun 1978 dan berakhir tahun 1983
f. Kabinet Pembangunan IV dimulai tahun 1983 dan berakhir tahun 1988
g. Kabinet Pembangunan V dimulai tahun 1988 dan berakhir tahun 1993
h. Kabinet Pembangunan VI dimulai tahun 1993 dan berakhir tahun 1998
i. Kabinet Pembangunan VII pada tahun 1998

5. Demokrasi Era Reformasi tahun 1998 sampai dengan sekarang


Setelah orde baru tumbang melalui adanya gerakan reformasi maka
tum,buhlah dem,okrasi era reformasi. Demokrasi era reformasi
sesungguhnya merupkan penataan kembali sistem baik sistem pemerintahan
maupun hal lain yang bersifat mendasar di Indonesia. Demokrasi era
reformasi menggunakan sistem pemerintahan presidensiil. Demokrasi era

26
reformasi yang telah ada sejak tahun 1998 sampai dengan sekarang telah
melahirkan beberapa kabinet. Kabinet yang telah muncul sejak era reformasi
diantaranya adalah:
a. Kabinet Reformasi Pembangunan pada 1998 sampai dengan 1999
dengan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan ialah B.J. Habibie
b. Kabinet Persatuan Nasional dimulai sejak 1999 sampai dengan 2001
dengan kepala negara dan kepala pemerintahan yaitu Abdurrahman
Wahid
c. Kabinet Gotong Royong mulai 2001 dan berakhir pada 2004 dengan
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yaitu Megawati
Sukarnoputri
d. Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dimulai tahun 2004 dan berakhir tahun
2009 dengan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono
e. Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang dimulai pada 2009 dan selesai
pada 2014 dengan kepala negara dan kepala pemerintahan yaitu Susilo
Bambang Yudhoyono
f. Kabinet Kerja dimulai tahun 2014 sampai dengan sekarang Sekarang
dengan kepala negara dan kepala pemerintahan yaitu Joko Widodo

F. Rangkuman
Bentuk negara di dunia ada dua bentuk yaitu bentuk negara kesatuan dan
bentuk negara serikat atau federal. Masing-masing bentuk negara mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Sistem pemerintahan di dunia juga paling tidak ada dua
macam yaitu sistem pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan
parlementer. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Indonesia
pernah menerapkan sistem pemerintahan parlementer dan juga pernah menerapkan
sistem pemerintahan presidensial.

Pertanyaan/Diskusi
1. Jelaskan tentang bentuk negara kesatuan dan bentuk negara serikat?
2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan antara bentuk negara kesatuan dan bentuk
negara serikat?

27
3. Jelaskan sistem pemerintahan presidensial dengan sistem pemerintahan
parlementer?
4. Jelaskan perbedaan antara sistem pemerintahan presidensial dengan sistem
pemerintahan parlementer?
5. Jelaskan sistem pemerintahan yang telah diterapkan di Indonesia sejak Indonesia
merdeka?

28
BAB V
MASA DEPAN NEGARA

Deskripsi Singkat
Bab ini membahas tentang masa depan negara mulai dari trend dunia masa
kini, definisi globalisasi, kemajuan teknologi, konsep negara modern, dampak
globalisasi terhadap peran negara yang meliputi globalisasi ekonomi, globalisasi
politik, perlindungan terhadap warga negara, dan kontrol terhadap warga negara.
Selain itu bab ini juga akan membahas terkait peran dan fungsi negara di era
globalisasi.

Capaian Pembelajaran Pertemuan (Sub-CPMK)


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi globalisasi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep negara modern.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dampak globalisasi terhadap peran negara.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan peran dan fungsi negara di era globalisasi.

A. TREND DUNIA MASA KINI


Trend dunia masa kini telah dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya
arus globalisasi yang semakin deras serta di barengi oleh kemajuan teknologi
informasi, komunikasi, dan transportasi. Globalisasi merupakan bentuk pengaruh
yang paling kuat di dunia. Pengertian globalisasi yaitu sebuah proses interaksi
dan inegrasi diantaranya yaitu manusia, perusahaan, dan pemerintahan yang
mewakili negara, suatu proses menjalankan perdagangan internasional dan
penanaman modal dan bantuan dengan teknologi informasi
(www.globalization101.org/what-is-globalization/).
Selian derasnya arus globalisasi yang mempengaruhi trend masa kini,
kemajuan teknologi juga merupakan faktor yang fundamental dalam menentukan
trend masa kini. Sebagai contoh kita bisa memperhatikan bagaimana orang
zaman dahulu melakukan penyebaran informasi, berkomunikasi, dan
menggunakan transportasi kemudian bandingkan dengan zaman sekarang
bagaiamana orang melakukan penyebaran informasi, melakukan komunikasi, dan
menggunakan trasnportasi. Jika kita telah membandingkan kondisi tersebut maka

29
akan mendapatkan kesimpulan bahwa informasi, komunikasi dan transportasi
telah berkembang secara pesat. Perkembangan tersebut menjadikan faktor
utama pengaruh trend masa kini. Informasi, komunikasi, dan transportasi akan
terus mengalami perkembangan yang sangat cepat karena di barengi oleh
inovasi. Oleh karena itu masyarakat dunia berkompetisi untuk terus melakukan
inovasi. Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh masyarakat dunia tersebut
melahirkan pengembangan-pengembangan teknologi informasi, komunikasi, dan
transportasi.
Inovasi yang dilakukan oleh masyarakat dunia akan tercipta manakala
masyarakat dunia mampu menciptkan ide-ide kreatif sehingga orang mampu
berinovasi manakala mampu menciptakan ide-ide yang kreatif. Artinya orang
yang kreatif tersebut yang akan memenangi kompetisi karena mampu
menciptakan ide-ide melalui kreatifitas yang dimilki untuk menciptakan inovas-
inovasi baru dalam penegmbangan teknologi informasi, komunikasi, dan
transportasi. Artinya secara substansi sebetulnya trend masa kini dimenangkan
atau diperuntuhkan bagi orang-orang yang mempunyai kreatifitas dan mampu
menjadikan kreatifitas yang dimili sebagai bagian untuk melakukan inovasi-
inovasi khususnya dalam pengembangan teknologi informasi, komunikasi, dan
transportasi.
Kaitan antara trend dunia masa kini dengan ilmu negara khususnya
negara secara konkrit dapat dsimpulkan bahwa dunia saat ini membutuhkan
sumberdaya manusia yang berkualitas. Sumberdaya manusia yang berkualitas
adalah sumberdaya maunsia yang mempunyai kreatifitas dan mampu
menciptakan inovasi-inovasi sehingga dapat berkompetisi dengan jujur dan
mampu memenangi persaingan di era globalisasi dan kemajuan teknologi
informasi, komunikasi, dan transportasi. Oleh karena itu negara harus mempu
menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas agar dapat bersaing dengan
negara-negara lain. Maka tidak heran jika saat ini banyak negara yang sedang
bekerja keras untuk meningkatkan sumberdaya manusia agar mampu bersaing di
dunia internasional.
Kedapan dapat dipastikan bukan lagi negara secara umum yang akan
bersaing melainkan manusia-manusia secara individu yang akan bersaing di
seluruh dunia. Pergeseran tersebut menjadi tugas negara untuk mampu

30
menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan produktif. Selain itu juga
negara berkewajiban untuk melindungi sumberdaya manusia yang masih
terbelakang agar tidak mengalami sebuah kekalahan yang akan menyebabkan
terjadinya sebuah imperealisme secara individualisme.

B. KONSEP NEGARA MODERN


Sebelum kita menelaah lebih lanjut terkait dampak globalisasi terhadap
peran negara serta peran dan fungsi negara di era globalisasi maka kita perlu
mengetahui konsep negara modern. Konsep negara modern merupakan
pengembangan dari konsep negara sebelumnya. Di era modern seperti sekarang
maka negara harus mampu mengikuti perkembangan zaman sehingga desain
ketatanegaraan juga harus mengikuti dinamika perkembangan yang sedang
terjadi termasuk nantinya akan memunculkan konsep negara modern.
Konsep negara modern atau yang lebih dikenal sebagai Westphalian
System merupakan konsep negara modern yang membagi menjadi dua yaitu
statehood dan sovereignty. Statehood atau kenegaraan merupakan konsep
negara modern yang menyatakan bahwa dunia terbagi-bagi kedalam wilayah-
wilayah teritoria. Wilayah teritorial tersebut masing-masing dikuasai oleh sebuah
pemerintahan sendiri. Sovereignty atau juga disebut sebagai kedaulatan
merupakan konsep negara yang membagi kedaulatan menjadi dua yaitu
kedaulatan internal dan kedaulatan eksternal. Kedaulatan internal yaitu
pemerintah memiliki kekuasaan dan kewenangan absolut atas suatu masyarakat
tertentu. Kedaulatan eksternal menyatakan bahwa tidak ada kekuasaan dan
kewenangan absolut diatas atau diluar pemerintah tersebut.

C. DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERAN NEGARA


Arus globalisasi tentu mempunyai dampak berupa dampak posyif atau
dampak negatif. Adanya dampak globalisasi sesungguhnya menjadikan negara
ikut berperan untuk mencegah dan menangani adanya dampak globalisasi yang
negarif. Dampak globalisasi terhadap peran negara diantaranya yaitu globalisasi
ekonomi, globalisasi politik, perlindungan bagi warganegara, dan kontrol terhadap
warganegara.
Dampak dari adanya globalisasi ekonomi diantaranya:

31
1. Eksistensi MNCs;
2. Badan-badan dunia di bidang ekonomi, keuangan, dan perdagangan;
3. Regulasi internasional di bidang ekonomi, keuangan, dan perdagangan
Adapun dampak globalisasi politik yaitu aktor politik internasional
melebar, bukan hanya aktor negara maupun non negara (LSM, kelompok politik
keagamaan, kelompok politik radikal, dan lain-lain). Selain dampak globalisasi
ekonomi dan globalisasi politik dampak globalisasi juga menyebabkan negara
berperan untuk melakukan perlindungan bagi warganegara serta melakukan
kontrol terhadap warganegara. Perlindungan bagi warganegara diantaranya: 1)
perlindungan terhadap ancaman ideologi transnasioanal yang tidak cocok dengan
ideologi negara; dan 2) perlindungan terhadap kejahatan atau tindakan kriminal
yang melibatkan pelaku atau jaringan internasional. Terkait kontrol terhadap
warga negara maka peran negara yaitu melakukan kontrol terhadap informasi
yang masuk serta kontrol terhadap budaya asing yang masuk.

D. PERAN DAN FUNGSI NEGARA DI ERA GLOBALISASI


Negara selain melakuakan peran sesuai dengan yang telah dijelaskan
diatas. Negara dalam mengahadapi dampak globalisasi juga harus memberikan
peran dan fungsi sebagai negara. Peran dan fungsi negara di era globalisasi
diantaranya dapat dilakukan dengan:
1. Kontrol negara atas mobilitas individu dalam mencari pekerjaan, melakukan
perjalanan, perpindahan domisili, dan lain-lain;
2. Kontrol atas mobilitas aset-aset individu;
3. Kontrol atas transaksi-transaksi perdagangan keuangan;
4. Kerjasama pertahanan dan keamanan antar negara.

E. RANGKUMAN
Trend masa kini sesungguhnya dipengaruhi oleh dua hal yaitu
globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi. Untuk
itu persaingan di dunia bukan lagi persaingan antar negara secara umum
melainkan persaingan antar individu-individu di seluruh dunia. Maka yang akan
memenangkan persaingan yaitu individu-individu yang mempunyai ide-ide kreatif
dan mampu melakukan inovasi-inovasi untuk pengembangan teknologi informasi,

32
komunikasi, dan transportasi. Sehingga peran negara saat ini yaitu menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif agar mampu bersaing dan
memenangi persaingan. Selain itu negara juga harus melindungi sumberdaya
manusai yang tidak bisa bersaing secara kualitas agar tetap dapat bertahan di
era masa kini.

Pertanyaan/Diskusi
1. Jelaskan tentang definisi globalisasi?
2. Jelaskan konsep negara modern?
3. Jelaskan dampak globalisasi terhadap peran negara?
4. Jelaskan peran dan fungsi negara di era globalisasi?

33
BAB VI
CONTOH NEGARA
Deskripsi Singkat
Bab ini membahas mengenai beberapa contoh negara yang ada di dunia
seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Indonesia. Negara-negara
tersebut akan dikaji mengenai gambaran umum dari negara tersebut, sejarah
negara, sistem pemerintahan, dan sistem politik

Capaian Pembelajaran Pertemuan (Sub-CPMK)


1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai negara Inggris mulai dari gambaran
umum, sejarah, sistem pemerintahan, dan sistem politik.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai negara Amerika Serikat mulai dari
gambaran umum, sejarah, sistem pemerintahan, dan sistem politik.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai negara Australia mulai dari gambaran
umum, sejarah, sistem pemerintahan, dan sistem politik.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai negara Singapura mulai dari
gambaran umum, sejarah, sistem pemerintahan, dan sistem politik.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai negara Indonesia mulai dari
gambaran umum, sejarah, sistem pemerintahan, dan sistem politik.

A. INGGRIS
Gambaran Umum
Negara Inggris merupakan negara yang mempunyai ibukota bernama
London. Jumlah penduduk negara Inggris menurut sensus tahun 2011 sebesar
63.181.775 jiwa. Mata uang yang digunakan oleh negara Inggris yaitu Pound
Sterling. Negara inggris mempunyai pembagian wilayah secara administratif
meliputi England, Scotland, Wales, dan Northern Ireland. Cuaca di Inggris
khususnya di England mempunyai suhu rata-rata untuk winter setinggi 4.4 C,
adapun suhu rata-rata untuk summer setinggi 15.6 C, kemudian suhu tertinggi
yaitu 38.5, dan untuk catatan suhu terendah yaitu -26.1 C. Untuk mengetahui
Peta, Lambang, dan Bendera Negara Inggris dapat dilihat pada gambar 1, 2, dan
3.

34
Gambar 1. Peta Negara Inggris
Sumber: https://lh5.googleusercontent.com/-
PNO1x9vNQUk/TXojGq6w7tI/AAAAAAAAAYM/cd6DKUcH0g4/s1600/mapnorther
nireland.jpg

35
Gambar 3. Bendera Negara Inggris
Sumber:
Gambar 2. Lambang Negara Inggris https://upload.wikimedia.org/wikipedi
Sumber: a/commons/thumb/a/ae/Flag_of_the
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/co _United_Kingdom.svg/250px-
mmons/thumb/d/dd/Royal_Arms_of_Engla
Flag_of_the_United_Kingdom.svg.p
nd_%281198-1340%29.svg/170px-
Royal_Arms_of_England_%281198- ng
1340%29.svg.png

Sejarah
Inggris mempunyai tanggal-tanggal bersejarah yaitu tanggal 1 Mei tahun
1707 sebagai tanggal penyatuan England dan Scotland (GB), tanggal 1 januari
tahun 1801 sebagai tanggal penyatuan Great Britain dengan Irlandia, dan tanggal
5 Desember tahun 1922 Irlandia memsiahkan diri.

Bentuk Negara
Bentuk negara Inggris yaitu kesatuan (Unitary) dimana perlemen
mengontrol England secara langsung dan memiliki wewenang penuh atas
Scotland, Wales, dan North Ireland. Scotland, Wales, dan North Ireland memiliki
otonomi yang berbeda-beda. Scotland memiliki otonomi paling luas dari membuat
peraturan perundang-undangan untuk hampir seluruh perikehidupan orang-orang
Scotland hingga pengumpulan pajak diwilayah tersebut
(http://guides.lib.umich.edu/unitedkingdom).
Bentuk negara Inggris yitu monarki dengan kepala negara Ratu
Elizabeth II. Sistem pemerintahan di Inggris yaitu sistem pemerintahan
parlementer. Kepala pemerintahan di Inggris dipimpin oleh Perdana Menteri
dengan Perdana Menteri sekarang yaitu Theresa May. Kepala Negara di Inggris

36
mempunyai wewenang yaitu dalam bidang politik diantaranya: 1) mengesahkan
dan menolak undang-undang; 2) menangkat perdana menteri dengan
berdasarkan dukungan politik partai terbanyak di Parlemen; dan 3) menyatakan
perang. Bidang pertahanan yaitu menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata
dan dalam bidang hukum yaitu mempunyai kekebalan hukum atau the Queen is
above the law; She cannot be prosecuated. Selain itu wewenang Kepala Negara
dalam bidang hukum yaitu dapat memberikan grasi. Wewenang selanjutnya yang
dimiliki oleh Kepala Negara yaitu memeberikan gelar dan penghargaan serta
wewenang lain-lain (http://royalcentral.co.uk/blogs/insight/what-are-the-queens-
powers-22069).

37
Tabel 1. Kursi Parlemen Hasil Pemilu Inggris Tahun 2010
Party Seats
Conservative 306
Labour 258
Liberal Democrat 57
Democratic Unionist Party 8
Scottish National Party 6
Sinn Fein 5
Plaid Cymru 3
Social Democratic & Labour Party 3
Alliance 1
Green Party 1
Independent 1
Speaker 1
Total number of seats 650

Sumber: http://www.parliament.uk/mps-lords-and-offices/mps/current-state-of-the-
parties/).

B. AMERIKA SERIKAT
Gambaran Umum
Amerika Serikat mempunyai ibukota di Washington, D.C. Jumlah
penduduk negara Amerika Serikat berdasarkan sensus yang dilakukan tahun
2010 berjumlah 309.349.689 jiwa. Amerika Serikat mempunyai mata uang
dengan nama Dollar. Pembagian wilayah administratif negara Amerika Serikat
terdiri dari 50 negara bagian dan 1 distrik federal. Cuaca di Amerika Serikat
beragam dengan summer di bagian selatan yang umumnya panas dan lembab,
sedangkan di bagian barat daya sangat panas dan kering. Adapun winter di
bagian selatan umumnya tidak terlalu dingin atau hanya 5 C di talahase, FL,
sedangkan diutara bisa sangat dingin dan salju yang tebal. Peta, Lambang, dan
Bendera Negara Amerika Serikat dapat dilihat pada gambar 4, 5, dan 6.

38
Gambar 4. Peta Negara Amerika Serikat
Sumber:
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a5/Map_of_USA_with_s
tate_names.svg/langid-800px-Map_of_USA_with_state_names.svg.png

39
Gambar 6. Bendera Negara Amerika
Serikat
http://2.bp.blogspot.com/-
Gambar 5. Lambang Negara Amerika MqbKMdDmadM/TVvHS1dEh9I/AA
Serikat AAAAAAAYI/wRExI7m2Slc/s1600/U
Sumber: nited+States+of+America.jpg
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/co
mmons/thumb/5/5c/Great_Seal_of_the_U
nited_States_%28obverse%29.svg/300px
-
Great_Seal_of_the_United_States_%28o
bverse%29.svg.png


Sejarah
Amerika Serikat mempunyai tanggal bersejarah yaitu tanggal 4 Juli 1776
sebagai tanggal Proklamasi kemerdekaan 13 koloni Inggris. Tanggal 15 April
1783 sebagai tanggal Perjanjian Paris tentang Pengakuan Kemerdekaan.
Adapun tanggal 21 Juni 1788 sebagai tanggal Penegsahan Konstitusi
Federalisme.

Bentuk Negara
Negara Amerika Serikat berbentuk federal dengan 50 negara bagian, 1
distrik federal, dan 16 wilayah teritorial. Sistem pemerintahan di Amerika Serikat
yaitu menggunakan sistem pemerintahan presidensial dengan menggunakan
pemilihan presiden. Congres di Amerika Serikat terdiri dari DPR atau The House
of Representative dan Senat atau The Senate. Amerika Serikat menggunakan

40
sistem partai dengan sistem dua partai. Dua partai di Amerika Serikat yaitu Partai
Demokrat dan Partai Republik. Adapun sistem pemilu yang digunakan Amerika
Serikat yaitu dengan menggunakan sistem pemilu Singel Member Distrik atau
Plurality System.

C. AUSTRALIA
Gambaran Umum
Australia mempunyai nama resmi The Commonwealth of Australia. Ibu
kota Australia berada di Canberra. Pemeluk agama di Australia terdiri dari Kristen
sebesar 61.1%, Buddha sebesar 2.5%, Islam sebesar 2.2%, dan Atheism
sebesar 22.3%. Mata Uang Australia yaitu Dollar Australia atau AUD$. Australia
mempunyai bahasa nasional yaitu Inggris dengan lagu kebangsaan Advance
Australia Fair. Sistem pemerintahan di Australia yaitu parlementer dengan bentuk
negara federal. Australia di deklarasikan pada tanggal 1 Januari 1901. Kepala
Negara Australia yaitu Ratu Elizabeth II dengan Gubernur Jenderal Peter
Cosgrove. Adapun Kepala Pemerintahan yaitu Malcom Turnbull. Australia
mempunyai kota-kota besar diantaranya Perth, Adeleide, Melbourne, Sydney,
Brisbane, dan Darwin. Untuk melihat Peta, Lambang, dan Bendera Negara
Australia dapat dilihat pada gambar 7, 8, dan 9.

41
Gambar 7. Peta Negara Australia
Sumber:
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e0/Map_of_Australia.png

42
Gambar 9. Bendera Negara Autralia
https://portal-ilmu.com/wp-
Gambar 8. Lambang Negara Australia content/uploads/2016/06/bendera-
negara-australia-500x250.png
Sumber:
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/co
mmons/thumb/f/f8/Coat_of_Arms_of_Aust
ralia.svg/270px-
Coat_of_Arms_of_Australia.svg.png

Sejarah
Tahun 1606 pelaut Belanda yang bernama Willem Janzoon tiba di Cape
York, QLD. Selanjutnya tahun 1770 Letnan James Cook tiba di South Wales dan
membuat kalim wilayah untuk Inggris. Adapun tahun 1786 Perdana Menteri
Inggris William Pitt memutuskan mengirim para tahanan ke New South Wales dan
tahun 1788 pengriman pertama dilakukan dibawah pimpinan Kapten Arthur
Phillip. Tahun 1805 Kapten Mattew Flinders menjadi orang pertama yang berhasil
mengelilingi Australia dan menemukan bahwa pantai timur dan barat Australia
adalah satu kesatuan benua. Kemudian tahun 1901 Federasi Australia terbentu
(http://www.dummies.com/how-to/content/key-dates-in-australian-history.html).

Bentuk Negara
Bentuk negara Australia yaitu federal dengan bentuk pemerintahan
monarki konstitusional. Kepala Negara Australia adalah Monarki Inggris yang
diwakili oleh seorang Gubernur Jenderal. Terkait pembagian wilayah, Australia
terbagi dalam enam negara bagian yaitu:
1. New South Wales
2. Western Australia

43
3. South Australia
4. Queensland
5. Tasmania
6. Victoria
Selain terdapat enam negara bagian, Australia juga mempunyai tiga
wilayah federal yitu:
1. Australian Capital Territory
2. Northern Territory
3. Jervis Bay Territory

Australia sebagai negara monarki Inggris maka kepala negara yaitu Ratu
Elizabeth II sebagai Ratu Inggris. Ratu Elizabeth II mempunyai perwakilan di
Australia yang diwakili oleh Gubernur Jenderal. Wewenang Gubernur Jenderal
yaitu:
1. Bertindak atas nama Ratu sebagai Kepala Negara;
2. Mengangkat perdana menteri jika parlemen hasil pemilu gagal menghasilkan
perdana menteri;
3. Memberhentikan perdana menteri jika terjadi mosi tidak percaya;
4. Menolak pembubaran parlemen meskipun ada permintaan dari perdana
menteri;
5. Membubarkan parlemen dan memerintahkan diselenggarakannya pemilu;
6. Mengesahkan undang-undang yang dibuat oleh parlemen;
7. Mengagkat hakim federal dan duta besar;
8. Menyetujui perjanjian luar negeri dengan negara lain.
Adapun sistem pemerintahan Australia yaitu parlementer dengan Kepala
Pemerintahan saat ini yaitu Malcom Turnbull dari Partai Liberal. Australia
mempunyai dua partai besar yaitu Partai Buruh dan Partai Liberal. Terkait dengan
anggota parlemen di Australia tidak memiliki imunitas, namun memiliki
“Parliamentary Privilege”, dimana mereka tidak bisa dituntut atas apa yang
mereka ucapkan tentang orang-orang di dalam parlemen atau diluar parlemen.

44
D. SINGAPURA
Gambaran Umum
Singapura mempunyai nama resmi yaitu Republic of Singapore dengan
ibu kota di Singapore. Agama yang ada di Singapura antara lain Buddha 33%,
Kristen 18%, Islam 15%, Taoism 11%, dan Hindu 5%. Mata Uang di Singapura
yaitu Dollar Singapore. Negara Singapura terdiri dari berbagai etnis diantaranya
Chinese 74.1%, Melayu 13.4%, dan India 9.2%. Negara Singapura juga
mempunyai bahasa resmi yaitu Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil. Adapun
lagu kebangsaan Singapura yaitu Majulah Singapura.
Bentuk negara Singapura yaitu kesatuan dengan sistem pemerintahan
parlementer. Negara Singapura berpisah dari Malaysia mulai tanggal 9 Agustus
1965 dengan kepala Negara saat ini Presiden Tony Tan dan Kepala
Pemerintahansaat ini yaitu Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Peta, Lambang,
dan Bendera Negara Singapura dapat dilihat pada gambar 10, 11, dan 12.

Gambar 10. Peta Negara Singapura

45
Sumber: https://saripedia.files.wordpress.com/2011/05/singapore_pol_05.jpg

Gambar 12. Bendera Negara


Singapura
https://upload.wikimedia.org/wikipedi
Gambar 11. Lambang Negara Singapura a/commons/thumb/4/48/Flag_of_Sin
gapore.svg/225px-
Sumber: http://lh3.ggpht.com/-R_nOO-
Flag_of_Singapore.svg.png
kcKQI/URmlhjHXpTI/AAAAAAAAFt0/F55d
de0c5XI/lambang%252520negara%25252
0Singapura%25255B5%25255D.png?img
max=800

Sejarah
Negara Singapura mempunyai tahun bersejarah yaitu tahun 1299
sampai dengan tahun 1398 berdiri Kerajaan Singapura. Kemudian pada tahun
1400 berdiri Kesultanan Malaka. Tahun 1528 berdiri Kesultanan Johor dan pada
tanggal 6 Februari 1819 terjadi penjajahan Inggris. Tanggal 3 Juni 1959 terjadi
self-government. Selanjutnya pada tanggal 31 Agustus 1963 Singapura merdeka
dari Inggris dan pada tanggal 16 September 1963 bergabung dengan federasi
Malaysia. Adapun pada Tanggal 9 Agustus 1965 secara resmi Singapura
berpisah dari Malaysia.
Perlu diketahui bahwa majunya Negara Singapura tidak terlepas dari
faktor Lee Kwan Yew. Lee Kwan Yew yang lahir pada tanggal 16 September dan
meninggal pada tanggal 23 Maret 2015 merupakan Perdana Menetri Singapura
sejak tanggal 3 Juni 1959 sampai dengan tanggal 28 November 1990. Lew Kwan
Yew juga pernah menduduku Menteri Senior mulai tanggal 28 November sampai
dengan tanggal 12 Agustus 2004. Selain itu Lee Kwan Yew juga pernah menjadi

46
Menteri Mentor sejak 12 Agustus 2004 sampai dengan 21 Mei 2011 dan juga
menduduki sebagai anggota parelemen sejak 2 April 1955 sampai dengan 23
Maret 2015 (https://en.wikipedia.org/wiki/Singapore).

Sistem Pemerintahan dan Sistem Politik


Telah disinggung diatas bahwa sistem pemerintahan Singapura yaitu
sistem pemerintahan parlementer dengan Kepala Negera yaitu Presiden.
Presiden di Singapura sebelum tahun 1993 dipilih oleh perlemen dan setelah
tahun 1993 dipilih oleh rakyat. Presiden memliki keterbatasan wewenang, dimana
dalam banyak hal hanya bisa melaksanakan wewenang atas persetujuan Dewan
Penasehat Presiden atau Kabinet. Kepala Pemerintahan Singapura dijabat oleh
seorang Perdana Menteri.
Selanjutnya mengenai sistem politik di Singapura terdapat Multi-partai
sistem dengan tiga partai yaitu 1) People’s Action Party; 2) Worker’s Party of
Singapore; dan 3) Singapore Democratic Party. Tidak sedikit pengamat
menganggap Singapura secara de facto adalah negara dengan “Partai Tunggal”
karena dominasi People’s Action Party di negara tersebut sejak Pemilu 1959
yang selanjutnya menjadikan Lee Kwan Yew sebagai Perdana Menteri pertama di
wilayah tersebut. Adapun Freedom House tidak memasukan Singapura dalam
kategori “Electoral Democracy”, dan mengaggapnya “Partly Free”. Namun
demikian, walaupun secara politik tidak demokratis, Singapura mencoba
menampilkan wajah pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Singapura
merupakan salah satu dari 10 negara terbersih di sunia yang bebas dari praktik
korupsi, menurut penilaian Transparancy International.

E. INDONESIA
Gambaran Umum
Negara Indonesia mempunyai nama resmi yaitu Republik Indonesia.
Indonesia mempunyai ibu kota yaitu Jakarta. Pemeluk agama di Indonesia antara
lain Islam sebesar 87.2%, Protestan sebesar 7%, Katolik sebesar 2.9%, Hindu
sebesar 1.7%, dan Buddha sebesar 0.9%. Adapun mata uang Negara Indonesia
yaitu rupiah. Negara Indonesia mempunyai Etnis yaitu lebih dari 300 suku

47
diantaranya Jawa sebesar 42%, kemudian mempunyai 742 bahasa dan dialek.
Negara Indonesia juga mempunyai pulau sebanyak 17.508 pulau dengan lebih
dari 6000 pulau yang berpenghuni. Bahasa resmi Negara Indonesia yaitu Bahasa
Indonesia dan Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya.
Bentuk Negara Indonesia yaitu kesatuan dengan sistem pemerintahan
presidensial. Negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Kepala
Negara dan Kepala Pemerintahan dijabat oleh Presiden. Presiden Indonesia saat
ini Joko Widodo. Untuk melihat Peta, Lambang, dan bendera Indonesia dapat
dilihat pada gambar 13, 14, dan 15.

Gambar 13. Peta Negara Indonesia


Sumber: http://assets.kompas.com/data/photo/2014/12/03/1345487peta-
indonesia780x390.jpg

48
Gambar 15 Bendera Negara
Indonesia
Gambar 14. Lambang Negara Indonesia https://upload.wikimedia.org/wikipedi
Sumber: http://3.bp.blogspot.com/- a/commons/thumb/a/ae/Flag_of_the
ros6E_sZBd0/Vqw8Hz6eDhI/AAAAAAAA _United_Kingdom.svg/250px-
AT4/-
Flag_of_the_United_Kingdom.svg.p
hZAMXJQGmo/s1600/Garuda_Pancasila
%252C_Coat_Arms_of_Indonesia.jpg ng

Sejarah

Indonesia sebelum merdeka tepatnya pada abad ke 7 berdiri Kerajaan


Sriwijaya dan pada abad ke 13 berdiri Kerajaan Majapahit. Selanjutnya pada
abad ke 16 di dominasi Kerajaan-kerajaan Islam. Tahun 1602 Belanda
mendirikan VOC dan tahu 1800 Berdiri Pemerintah Hindia Belanda (Dutch East
Indies). Tahun 1942 ada invasi Jepang. Tanggal 17 Agustus 1945 terjadi
peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan pada tanggal 2 November
1949 Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia
(https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Indonesia).

F. RANGKUMAN

49
Negara Inggris merupakan negara kesatuan dengan bentuk
pemerintahan monarki konstitusional dan sistem pemerintahan parlementer
sedangkan Negara Amerika Serikat merupkan negara federal dengan bentuk
pemerintahan republik dan sistem pemerintahan presidensial. Adapun Negara
Australia merupakan negara federal dengan bentuk negara monarki Inggris dan
sistem pemerintahan parlementer. Negara Singapura merupakan negara dengan
sistem pemerintahan parlementer. Negara Indonesia merupakan negara
kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik dan sistem pemerintahan
presidensial

Pertanyaan/Diskusi
1. Jelaskan mengenai negara Inggris mulai dari gambaran umum, sejarah, sistem
pemerintahan, dan sistem politik?
2. Jelaskan menjelaskan mengenai negara Amerika Serikat mulai dari gambaran
umum, sejarah, sistem pemerintahan, dan sistem politik?
3. Jelaskan menjelaskan mengenai negara Australia mulai dari gambaran umum,
sejarah, sistem pemerintahan, dan sistem politik?
4. Jelaskan menjelaskan mengenai negara Singapura mulai dari gambaran umum,
sejarah, sistem pemerintahan, dan sistem politik?
5. Jelaskan mengenai negara Indonesia mulai dari gambaran umum, sejarah,
sistem pemerintahan, dan sistem politik?

50
DAFTAR PUSTAKA

Buku Referensi:

Atmadja, I. D. G. 2012. Ilmu Negara: Sejarah, Konsep Negara dan Kajian


Kenegaraan, Malang: Setara.

Busroh, A. D. 2009. Ilmu Negara, Jakarta: Bumi Aksara

Ismatullah, D., & Gatara, A. A. S. (2007). Ilmu Negara dalam Multi Perspektif:
Kekuasaan, Masyarakat, Hukum, dan Agama, Bandung: CV Pustaka Setia

Kencana, I. (2013). Ilmu Negara: Kajian Ilmiah dan Keagamaan, Bandung: Pustaka
Reka Cipta

Sabon, M. B. 2014. Ilmu Negara, Jakarta: Universitas Atmajaya.

Soehino (2005). Ilmu Negara, Yogyakarta: Liberty

Sumber Online:

https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Indonesia

https://en.wikipedia.org/wiki/Singapore

http://guides.lib.umich.edu/unitedkingdom

http://royalcentral.co.uk/blogs/insight/what-are-the-queens-powers-22069

http://thenextgalaxy.com/unitary-government-advantages-and-disadvantages-list/

http://www.cengage.com/resource_uploads/downloads/0495913510_265742.pdf

http://www.dummies.com/how-to/content/key-dates-in-australian-history.html

http://www.parliament.uk/mps-lords-and-offices/mps/current-state-of-the-parties/

www.globalization101.org/what-is-globalization/

51
Glosarium

Definisi : Penjabaran dari pengertian objek yang dimaksud serta pandangan


atau pernyataan dari para ahli yang dijadikan kalimat.
Obyek : Sesuatu yang menjadi kajian dan menjadi objek penelitian dalam
materi yang dipelajari.
Metode : Teknik atau cara untuk mencari suatu kebenaran dari objek kajian
Hakikat : Sesuatu yang menjadi embrio atau inti dari adanya objek kajian serta
sebagai bagian untuk mewujudkan objek kajian.
Trend : Gaya atau tingkah laku yang dijalani oleh masyarakat pada waktu
maupun masa tertentu.
Sistem : Kerangka atau dasar yang dibuat untuk menjalankan sesuatu hal agar
dapat terencana dan mampu diterapkan dalam kehidupan.

52

Anda mungkin juga menyukai