Makalah B. Indonesia
Makalah B. Indonesia
DISUSUN OLEH:
2024
A. Materi
Menurut (Nur’aeni, 2021) Berpikir adalah suatu usaha manusia untuk menyelesaikan
masalah yang ada. Secara umum berpikir dibagi menjadi 2, yaitu berpikir secara alamiah dan
ilmiah. Berpikir alamiah ialah suatu kegiatan penalaran yang dipengaruhi oleh suatu
lingkungan alam yang ada di kehidupan sehari-hari. Sedangkan berpikir ilmiah ialah suatu
penalaran yang didasari oleh cara yang teratur dan cermat. Setiap manusia pasti memiliki
keperluan untuk berpikir menggunakan akalnya. Apabila seseorang tidak dapat berpikir secara
jauh, maka kebenaran untuk menjalani suatu kehidupannya akan penuh dengan kesalahan
bahkan kebohongan. Oleh karena itu, pemikiran ilmiah merupakan suatu proses manusia untuk
mendapatkan pengetahuan yang dicerminkan oleh suatu sebab akibat, analisis, dan sintesis.
Berfikir ilmiah ialah suatu proses seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang akan
mengarahkan kepada suatu kesimpulan berupa pengetahuan(Suaedi, 2016).
Menurut (Zulmiyetri, Nurhastuti, 2019) Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang
mendeksripsikan penelitian atau pengkajian yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikonfirmasi dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan yang telah diuji kebenarannya serta dapat diterima dan ditulis secara
ilmiah. Menurut (Teguh Budiharso, 2009) karya ilmiah memiliki dua ciri, yang pertama yaitu
karya ilmiah yang mengutamakan penyajian temuan penelitian, pembahasan, sistematis, dan
simpulan singkat. Kemudian yang kedua kajian karya ilmiah ditulis secara singkat, dan padat
dalam latar belakang masalah. Kajian Pustaka untuk karya ilmiah hasil penilitian berfungsi
sebagai berikut:
1. Latar belakang masalah
2. Untuk mengawali karya ilmiah
3. Menjelasakan rasional penelitian
4. Penegasan rumusan masalah
5. Tujuan penelitian
Karya ilmiah ialah suatu hasil penuangan data yang konkret yang dibuat kedalam bentuk
karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan
informasi yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan kepada masyarakat serta
didokumentasikan di perpustakaan (Zainal, 2003). Menurut (Wibowo Wahyu, 2010) karya
ilmiah diartikan sebagai tulisan yang dilandasi oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian,
dan di refleksi ke dalam bidang keilmuan tertentu dan disusun menurut metode tertentu dengan
penulisan yang santun, baik, dan benar. Biasanya berdasarkan kaidah baku ragam bahasa tulis
1
dan dalam kajian permasalahnnya, karya tulis ilmiah dapat dibedakan menjadi beberapa
bentuk, yaitu sebagai berikut:
Menurut (Irving, 1998) menyebutkan ada 7 langkah metode ilmiah, yaitu sebagai berikut.
1. Masalah
2. Hipotesis awal
3. Pengumpulan fakta tambahan
4. Merumuskan hipotesis
5. Menyimpulkan akibat
6. Menguji akibat
7. Menerapkan
Dalam buku (Udin Bahak, 2018) memiliki model-model berpikir dalam penulisan
karya ilmiah sebanyak 2 model, yaitu deduksi dan induksi. Sedangkan menurut (Kunjana,
2009) model-model berpikir dalam penulisan karya ilmiah ada 6, yaitu DAM-D, DSD, PMHT,
5W 1H, TAS, PIK.
2
B. Pembahasan
Model – model berfikir yang ada dalam pembuatan penulisan karya ilmiah merupakan
suatu sistem untuk merangkap dan menggambarkan beberapa pemikiran dari penulis dalam
menyusun suatu karya ilmiah. Menurut (Kunjana, 2009) model – model berfikir karya ilmiah
terbagi menjadi 6 model yaitu sebagai berikut:
Contoh konkrit :
Duduk Perkara: "Pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam anggaran negara."
Misal: "Negara yang telah maju pendidikan nya seperti Finlandia telah sukses
memajukan bangsa nya karena mengutamakan pendidikan dalam anggaran negara
mereka."
3
Contoh konkrit :
Dahulu:
Sekarang:
Depan:
Contoh konkrit :
Minat (M): "Banyak orang yang ingin mengatasi masalah pengangguran di Indonesia
4
ini, seperti pengusaha, aktivis, bahkan akademisi sekalipun.
Contoh konkrit :
What: "Pendidikan di Indonesia ialah suatu sistem pendidikan yang telah diusahakan
oleh pemerintah untuki membangun generasi yang berpikir kritis dan berdaya saing."
When: "Pendidikan di Indonesia telah dimulai dari sejak zaman penjajahan dan telah
melalui berbagai perubahan dan pengembangan hingga saat ini,”
5
meringkas suatu tesis dan antitesis tersebut. Menurut (Utomo, 1998) model ini
biasanya digunakan untuk menyusun tulisan yang bersifat argumentatif, dengan
mengemukakan tesis, antitesis, dan sintesis.
Contoh konkrit :
Antitesis: “Kurikulum yang tidak cocok dengan kebutuhan pasar kerja tidak akan
mempengaruhi kualitas pendidikan.”
Contoh konkrit :
Model PIK (Pendahuluan, Isi, Kesimpulan) adalah model yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah. Berikut adalah contoh konkrit dari Model PIK:
Pendahuluan:
Isi:
6
secara luas dan memberikan metode pembelajaran yang inovatif.
Kesimpulan:
Model komunikasi menurut (Udin Bahak, 2018) dibagi menjadi 2, yaitu sebagai
berikut:
1. Induksi
Induksi merupakan pola berpikir induksi merupakan lawan dari pola
berpikir deduksi, yaitu proses berpikir dari hal-hal yang bersifat khusus
menuju ke umum. Dasar pola berpikir induksi ialah observasi.
Contoh konkrit :
Induksi:
2. Deduksi
Deduksi merupakan proses berpikir yang menggunakan asumsi khusus
atau proses berpikir dengan hal yang umum menuju hal yang khusus. Pola
berpikir deduksi cenderung manusia yang berpikir deduksi, menyatakan
bahwa asumsi yang digunakannya harus benar-benar konkrit.
Contoh konkrit :
7
Asumsi: Peneliti membuat asumsi bahwa akses ke internet mempengaruhi
penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
8
C. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah merupakan sebuah hasil pemikiran seseorang yang di tuangkan
dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca dan bermanfaat bagi pembacanya. Menurut Kunjana
(2009) terdapat beberpa model berfikir yang dapat digunakan dalam penulisan karya ilmiah
sepeti Model berfikir Duduk perkara, Alasan, Misal, Duduk perkara (DAM-D), model Dahulu,
Sekarang, Depan (DSD), model Perhatian, Minat, Hasrat, Tindakan (PMHT), model 5W 1H
atau What, Who, When, Where, Whay, How,model Tesis, Antitesis, Sintesis (TAS) model
tersebut biasanya digunaka untuk mengkaji suatu dimensi yang sama atau berlawanan yang
berkaitan dengan berlawanan, biasanya kebaikan-keburukan, keuntungan-kerugian, dan
keunggulan-kelemaha, model Pendahuluan, Isi, Kesimpulan (PIK). Kemudian menurut Udin
Bahak (2018) terdapat dua model berfikir yaitu induksi dan deduksi. Model model diatas bisa
menjadi referensi dalam membuat karya ilmiah agar lebih memudahkan para penulis dalam
mendalami suatu persoalan materi yang akan di tuangkan ke dalam sebuah karya ilmiah.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nur’aeni. (2021). Bab I Berpikir Ilmiah. Psikologi Eksperimen: Teori Dan Implementasi
Ilmu, 154. https://digitallibrary.ump.ac.id/1070/2/Bab 1.pdf
Suaedi. (2016). Pengantar Ilmu Filsafat (J. Nia (ed.); pertama). IPB Press.
Teguh Budiharso. (2009). Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah (4th ed.). Venus.
Udin Bahak, N. (2018). Metodologi Penelitian Pendidikan (F. fariyatul Eni (ed.); pertama).
UMSIDA Press.
Utomo, T. W. (1998). Materi Disampaikan Dalam Diklat “Penulisan Karya Tulis Ilmiah”
Angkatan I, 5 Agustus 1998.
Wibowo Wahyu. (2010). Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah (Sugiarti (ed.)). PT.
Bumi Aksara.
10