i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah Swt., karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah
ini kami beri judul “Pengembangan Strategi Pembelajaran Pai Pada Materi Thaharah, Cara
Melakukan Thaharah, Hikmah Thaharah Model Dick And Carey Dengan Menggunakan
Pendekatan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi
kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal manfaat pelaksanaan
bimbingan kelompok sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Amrullah, M.Pd.I, selaku Tutor Mata Kuliah Perencanaan dan Metode Pembelajaran dan
Bapak. Dr. Moh. Ali Hafid, M.Pd.I selaku Kepala Jurusan PJJ PAI. Tidak lupa bagi rekan-
rekan mahasiswa kelas A9 yang telah mendukung penyusunan makalah ini kami juga
mengucapkan terima kasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna.
Maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
kami, agar pada tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..………………………………………………………….. 1
B. PERMASALAHAN……………………………………………………………… 3
C. TUJUAN PENELITIAN..……………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN
REFERENSI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Abuddin Nata (2005), thaharah tidak sekedar ritual membersihkan diri secara
fisik, namun juga memiliki makna pembersihan diri secara spiritual. Melalui thaharah,
seorang muslim diharapkan dapat mensucikan diri dari hal-hal yang dapat menghalangi
mereka untuk beribadah kepada Allah SWT.
1
1
Abuddin Nata, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 123
2
Namun, dalam praktiknya, pembelajaran thaharah di sekolah terkadang masih
menemui kendala. Studi yang dilakukan oleh Rohmat (2019) menunjukkan bahwa metode
ceramah yang dominan dalam pembelajaran PAI kurang efektif dalam meningkatkan
pemahaman dan pengamalan siswa terhadap materi thaharah.2 Siswa cenderung mudah bosan
dan tidak termotivasi untuk belajar.
Hal ini selaras dengan pendapat Trianto (2012) yang menyatakan pentingnya
diversifikasi strategi pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 3
Strategi pembelajaran yang inovatif dan menarik dibutuhkan untuk membuat siswa lebih aktif
terlibat dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran Dick and Carey adalah salah satu model pembelajaran yang
terstruktur dan sistematis yang menekankan pada perencanaan, implementasi, dan evaluasi
pembelajaran.4 Penggunaan model ini dalam konteks pengembangan strategi pembelajaran
PAI dapat memberikan kerangka kerja yang jelas dan terukur dalam merancang pengalaman
pembelajaran yang efektif.
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran penting dalam membentuk karakter
dan akhlak mulia bagi peserta didik. Salah satu materi penting dalam PAI adalah thaharah,
yang membahas tentang kesucian diri dalam Islam, baik secara fisik maupun spiritual.
Memahami dan mengamalkan thaharah dengan benar merupakan landasan penting bagi siswa
untuk melaksanakan ibadah dengan sah dan optimal.
Thaharah merupakan salah satu pilar fundamental dalam Islam yang mengatur tentang
kesucian diri. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
2
Rohmat, "Pengembangan Model Pembelajaran Thaharah Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan
Pemahaman dan Pengamalan Siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT)," Jurnal Pendidikan Islam Radix,
vol. 8, no. 1 (2019), hlm. 112-124.
3
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi HOTS (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 24.
4
Dick, W., & Carey, L. (1978). The systematic design of instruction. Glenview, IL: Scott, Foresman.
3
ن ذَا ق م لَى ال ص َفا غسلُو وجوه ْ د كم َ يا أ ه ا
كم ي ا َل ت ُّي الَّذي آمُنوا
َوأ ْم
ق سحوا رء سك وأَ جلَك لَى ا كع ْ ين لَى ا ْل م
ْل ِب و م ر م وام را
Ayat tersebut menunjukkan bahwa thaharah merupakan syarat sah salat, ibadah yang
menjadi tiang agama. Selain itu, thaharah juga memiliki manfaat lain, seperti menjaga
kesehatan dan kebersihan diri, serta meningkatkan kedekatan diri kepada Allah SWT.
B. PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncul beberapa permasalahan yang perlu
dikaji, yaitu:
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengembangkan strategi pembelajaran PAI yang inovatif dan menarik pada materi
4
thaharah dengan mengintegrasikan model Dick and Carey dan pendekatan model
pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
2. Menganalisis efektivitas strategi pembelajaran yang dikembangkan terhadap hasil
belajar siswa.
5
BAB II
PEMBAHASA
N
6
9. Mengevaluasi Pembelajaran: Mengevaluasi efektivitas pembelajaran dan
melakukan perbaikan pada masa depan.
Kelebihan Model Dick and Carey:
Sistematis dan komprehensif
Mudah dipahami dan diterapkan
Fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan
Telah terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar
Kekurangan Model Dick and Carey:
Membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup besar
Kurang fleksibel untuk pembelajaran yang kreatif dan inovatif
Kurang memperhatikan aspek sosial dan emosional peserta didik
Aplikasi Model Dick and Carey:
Model Dick and Carey dapat diterapkan dalam berbagai bidang pendidikan, seperti:
Pendidikan formal (SD, SMP, SMA, SMK)
Pendidikan nonformal (kursus, pelatihan)
Pendidikan informal (pendidikan keluarga, pendidikan masyarakat)
7
Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek:
1. Penentuan Topik dan Pertanyaan Proyek: Guru dan peserta didik berkolaborasi
untuk menentukan topik dan pertanyaan proyek.
2. Perencanaan Proyek: Peserta didik merencanakan proyek mereka, termasuk tujuan,
langkah-langkah, dan sumber daya yang dibutuhkan.
3. Penelitian dan Pengumpulan Data: Peserta didik melakukan penelitian dan
mengumpulkan data yang relevan dengan proyek mereka.
4. Analisis Data dan Pembuatan Produk: Peserta didik menganalisis data yang
mereka kumpulkan dan menghasilkan produk akhir proyek.
5. Presentasi dan Evaluasi: Peserta didik mempresentasikan hasil proyek mereka
kepada audience dan mendapatkan umpan balik.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Thaharah:
Topik Proyek:
Membuat Poster Panduan Thaharah
Menyusun Video Tutorial Cara Melakukan Thaharah
Merancang Kampanye Pentingnya Thaharah di Masyarakat
Pertanyaan Proyek:
Bagaimana cara melakukan thaharah yang benar sesuai dengan syariat Islam?
Apa saja hikmah di balik thaharah?
Bagaimana cara mensosialisasikan pentingnya thaharah kepada masyarakat?
Langkah-langkah Penerapan:
1. Penentuan Topik dan Pertanyaan Proyek: Guru dan peserta didik berdiskusi untuk
menentukan topik dan pertanyaan proyek yang menarik dan relevan.
2. Perencanaan Proyek: Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan
dibimbing oleh guru untuk merencanakan proyek mereka, termasuk tujuan, langkah-
langkah, dan sumber daya yang dibutuhkan.
3. Penelitian dan Pengumpulan Data: Peserta didik melakukan penelitian dan
mengumpulkan data yang relevan dengan proyek mereka, seperti melalui buku teks,
internet, dan observasi.
4. Analisis Data dan Pembuatan Produk: Peserta didik menganalisis data yang
mereka kumpulkan dan menghasilkan produk akhir proyek, seperti poster, video
tutorial, atau kampanye.
5. Presentasi dan Evaluasi: Peserta didik mempresentasikan hasil proyek mereka
kepada audience dan mendapatkan umpan balik dari guru dan teman-teman.
8
Manfaat Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek:
Meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam belajar.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Meningkatkan kemampuan kolaborasi dan komunikasi.
Meningkatkan kemampuan belajar mandiri.
Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi thaharah.
9
Meningkatkan kemampuan kolaborasi dan komunikasi.
Meningkatkan kemampuan belajar mandiri.
Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi pembelajaran.
Contoh Penerapan Integrasi Model Dick and Carey dan Pendekatan PBL:
Topik Proyek:
Membuat Poster Panduan
Thaharah Langkah-langkah Penerapan:
1. Analisis Kebutuhan dan Perumusan Tujuan Pembelajaran:
o Guru melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui pengetahuan dan
keterampilan awal peserta didik tentang thaharah.
o Guru merumuskan tujuan pembelajaran, seperti:
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian thaharah dengan benar.
Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis thaharah.
Peserta didik dapat mempraktikkan thaharah dengan benar.
2. Analisis Keterampilan dan Pengembangan Strategi Pembelajaran:
o Guru mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek, seperti:
Keterampilan riset
Keterampilan komunikasi
Keterampilan desain
Keterampilan kerjasama
3. Pengembangan Bahan Ajar dan Pemilihan Format Pembelajaran:
o Guru mengembangkan bahan ajar seperti panduan proyek, lembar kerja, dan
contoh poster thaharah.
o Guru memilih format pembelajaran campuran (blended learning) yang
menggabungkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online.
4. Melaksanakan Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran:
o Guru membimbing dan memantau peserta didik selama mereka mengerjakan
proyek.
o Guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik berdasarkan:
Kualitas poster yang dihasilkan
Presentasi proyek
Tes tertulis
1
D. Tantangan dan Solusi Penggunaan Pendekatan MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK (Project Based Learning) Pada Pembelajaran PAI
Tantangan Penggunaan Pendekatan Project Based Learning (PBL) pada Pembelajaran
PAI:
1. Keterbatasan Waktu: PBL membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan
pembelajaran tradisional. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi guru PAI yang
memiliki jam mengajar yang terbatas.
2. Keterampilan Guru: PBL membutuhkan guru yang memiliki keterampilan khusus
dalam membimbing dan memantau proyek. Tidak semua guru PAI memiliki
keterampilan tersebut.
3. Ketersediaan Sumber Daya: PBL membutuhkan sumber daya yang cukup, seperti
bahan ajar, teknologi, dan akses internet. Tidak semua sekolah memiliki sumber daya
yang memadai.
4. Penilaian: Penilaian PBL membutuhkan waktu dan usaha yang lebih banyak
dibandingkan penilaian tradisional.
5. Keterampilan Peserta Didik: PBL membutuhkan peserta didik yang memiliki
keterampilan belajar mandiri, kolaborasi, dan komunikasi yang baik. Tidak semua
peserta didik memiliki keterampilan tersebut.
Solusi Mengatasi Tantangan PBL pada Pembelajaran PAI:
1. Merencanakan Proyek dengan Tepat: Guru PAI perlu merencanakan proyek
dengan tepat dan mempertimbangkan waktu yang tersedia.
2. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB): Guru PAI perlu mengikuti
pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam PBL.
3. Pemanfaatan Teknologi: Guru PAI dapat memanfaatkan teknologi untuk
mempermudah proses pembelajaran dan penilaian.
4. Kolaborasi dengan Orang Tua: Guru PAI dapat bekerja sama dengan orang tua
untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan proyek.
5. Pembelajaran Berdiferensiasi: Guru PAI dapat menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan dan kemampuan peserta didik yang
berbeda-beda.
1
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1
REFERENSI
Abuddin Nata, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.
123
Departemen Agama Republik Indonesia (2016). Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti Luhur. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia.
Dick, W., & Carey, L. (1978). The systematic design of instruction. Glenview, IL: Scott,
Foresman.https://educationaltechnology.net/dick-and-carey-instructional-model/
Hamzah, B. (2020). Strategi Pembelajaran PAI di Era Digital. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Joyce, B., & Weil, M. (2010). Models of Teaching. Boston: Pearson Education.
Sadiman, A. S., & Rahardjo, R. (2012). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.