Buku ajar mata kuliah Pengelolaan Barang Berbahaya dan Beracun ini merupakan
salah satu mata kuliah pembelajaran pada Jurusan DIII Manjemen Logistik
Politeknik Transportasi Darat. Mata Kuliah Pengelolaan Barang Berbahaya dan
Beracun ditujukan bagi civitas akademik Politeknik Transportasi Darat yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam
mempelajari tentang logistik. Terutama terkait dengan penanganan pengangkutan
terkait dengan barang B3 dalam penyelenggaraan logistik
Diharapkan buku ajar ini mampu memenuhi kebutuhan pengampu dan peserta didik
terutama dalam proses belajar untuk memperkaya pengetahuannya terkait logistik.
Meskipun demikian, sebagaimana peribahasa, tak ada gading yang tak retak, maka
penulis menyampaikan harapan adanya masukan dari berbagai pihak untuk
penyempurnaan modul ini. Akhir kata, selamat belajar, semoga bermanfaat.
Limbah B3 dari sumber spesifik sendiri masih dapat dibagi menjadi 2 jenis,
yakni limbah B3 dari sumber spesifik umum dan khusus.Untuk limbah B3 dari
sumber spesifik umum, beberapa contohnya adalah katalis bekas dan limbah karbon
aktif dari pabrik pupuk, residu proses produksi dan abu insinerator dari pabrik
pestisida serta residu dasar tangki dan sludge dari proses produksi kilang minyak
bumi. Sedangkan untuk limbah B3 dari sumber spesifik khusus beberapa contohnya
meliputi slag nikel, copper slag, slag timah putih dan sludge IPAL.
Sama halnya dengan limbah B3 dari sumber spesifik, limbah jenis ini juga
berasal dari aktivitas industri. Hanya saja, limbah jenis ini bukan berasal dari
kegiatan utama industri melainkan dari kegiatan sampingannya seperti kegiatan
pemeliharaan alat, pencucian, pengemasan, pelarutan kerak dan sejenisnya. Selain
itu, limbah B3 yang tidak jelas sumbernya dan belum diketahui secara pasti
kandungan racun di dalamnya juga bisa dimasukkan ke dalam jenis limbah B3 dari
sumber tidak spesifik.
3. Limbah dari Bahan Kadaluarsa
Silo adalah alat berbentuk tabung yang memiliki volume tertentu. Fasilitas
silo dilengkapi dengan peralatan dan sistem yang tidak menimbulkan debu pada
saat loading dan unloading, antara lain dust collector atau electrostatic precipitator
(EP) yang berfungsi untuk mengumpulkan debu agar tidak berterbangan dan pompa
yang berfungsi sebagai pemindah abu hasil tangkapan EP ke fasilitas silo.
e. Melindungi Buruh.
Yang dimaksud dengan Melindungi Buruh adalah menyangkut atas
keselamatan Jiwa Buruh, yang mana bahwa selama Buruh bekerja melaksanakan
kegiatannya senantiasa selalu terhindar dari segala bentuk resiko-resiko yang
mungkin atau dapat terjadi yang berasal dari pelaksanaan bongkar muat.
Pelaksanaan bongkat muat Barang Berbahaya pada Mobil Barang harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. menggunakan alat bongkar muat yang memenuhi persyaratan;
b. memiliki peralatan pengaman darurat yang memenuhi persyaratan;
c. dilakukan pada tempat yang tidak mengganggu keamanan, keselamatan,
kelancaran, serta ketertiban lalu lintas dan masyarakat di sekitarnya;
d. menghentikan kegiatan jika dalam pelaksanaan terdapat kemasan atau wadah
yang rusak; dan
e. diawasi oleh pengawas yang memiliki kualifikasi.
Pengemudi dan pembantu pengemudi yang mengoperasikan Mobil Barang
pengangkut Barang Berbahaya harus dilengkapi peralatan berupa:
a. pelindung mulut dan hidung;
b. pelindung anggota badan;
c. pelindung kepala/helm;
d. kacamata pengaman;
e. sarung tangan dapat berupa bahan karet, bahan kain, atau bahan kulit sesuai jenis
bahan berbahaya dan beracun;
f. sepatu pengaman; dan
g. pakaian kerja.