TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang
disertai perdarahan interstisial substansi atau tanpa diikuti terputusnya
konsistinuitas otak (Hudak & Gallo, 1996).
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatic pada kepala tulang
tengkorak dan otak, pembuluh darah dan selaput otaknya (Junaidi,1998).
Cedera kepala adalah suatu penyebab kematian dan kecacatan utama
pada usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas
(Mansjoer, 2000).
Cedera kepala adalah satu di antara kebanyakan bahaya yang
menimbulkan kematian dan kecacatan pada manusia (Cholik
Harun,dkk.2007)
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumamatik dari fungsi otak
yang di sertai atau tanpa disertai perubahan intestisial dalam substansi otak
tanpa di ikuti terputusnya kontuinitas otak (Walidi dan Aryadi,1997).
Cedera kepala adalah trauma otak sehingga dapat terjadi perubahan
pada fisik, emosional dan sosial (Black & Thafassarin – Jacop, 1997).
Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai
atau tanpa di sertai perdarahan intertisial dalam substansi otak tanpa diikuti
terputusnya kontuniutas otak (Tarwoto,dkk.2007).
2. Fisiologi Otak
Menurut Syaifuddin (1999:125-127),otak terdiri dari 3
bagian penting ;
a. Serebelum (otak kecil)
Fungsi serebelum adalah ;
1. Pusat penerima implus dari reseptor sensori umum (Paleaserebelum).
2. Untuk keseimbangan dan rangsangan pendengaran keotak
( Arkhioserebelum).
3. Untuk mengatur gerakan (Neoserebelum).
b. Serebelum ( otak besar )
2. Arakhnoid
Meurpakan membran bagian tengah, membran yang bersifat
tipis dan lembut ini menyerupai sarang laba-laba karena itu disebut
Arachnoid. Membran ini berwarna putih karena tidak dialiri darah.
Pada dinding Arachnoid terdapat pleksus khoroid yang bertanggung
jawab memproduksi cairan serebrospinal (CSS).
3. Piameter
Merupakan membran yang paling dalam berupa dinding yang
tipis, transparan yang menutupi otak dan meluas kesetiap lapisan
daerah otak.
C. Etiologi
Menurut Black (1997,741)
1. Kecelakaan kendaraan bermotor seperti kendaraan bermotor dan mobil
2. Tembakan yang merupakan trauma tembus dan pukulan langsung pada
kepala yang merupakan truma pukulan
3. Jatuh dan kecelakaan olah raga
D. Patofisiologi
Cedera kepala bervariasi dari luka kulit yang sederhana seperti gegar
otak, luka terbuka dari tengkorak, di sertai kerusakan – kerusakan otak.
Luasnya luka buka merupakan indikasi berat ringannya gangguan. Pengaruh
umum dari cedera kepala yaitu dari tingkat ringan sampai tigkat berat ialah
cedera otak, devisit sensorik dan motorik. Peningkatan tekanan intrakranial,
kerusakan selanjutnya timbul herniasi otak laniscemia dan hipoksia.
(Long,1996)
E. Gejala Klinis
1. Nyeri akibat benturan
2. Amnesia pasca traumatik selama kurang dari 30 menit serta masalah
memori yang dapat secara bermakna mengubah gaya hidup klien pasca
cidera
3. Hematoma kulit kepala.
Tanda gejala menurut Tarwoto, dkk.(2007) secara umum tanda
dan gejala pada cedera kepala meliputi ada atau tidaknya ffraktur
tengkorak, tingkat kesadaran dan kerusakan jaringan otak.
1. Fraktur tengkorak
mual,muntah,nyeri kepala.
b. Cidera kepala sedang: jika nilai GCS antara 9-12, hilang kesadaran
c. Cidera kepala berat: jika GCS antara 3-8, hilang kesadaran lebih
G. Mekanisme cedera
ada 3 mekanisme yang berpengaruh dalam trauma kepala yaitu :
H. Komplikasi
a. Defisit neurologik
b. Kejang
c. Pneumonia
d. Perdarahan
e. Perdarahan gastrointestinal
f. Disritmia jantung
h. Hidrosepalus
kepala bagian atas yang membentur jalan atau benda diam. Fraktur difosa
akustikus intrnal, foramen jugularis dan tube eusthakhius. Setelah 2-3 hari
dari telinga dengan trauma kepala hampir selalu di sebabkan oelh retak
tulang dasar tengkorak. pada dasarnya fraktur tulang tengkorak itu sendiri
(nerve pathway).
mastoid)
struktur otak.
kontusio di mana lesi terjadi lesi koup, sedang kepala dalam keadaan
derajat ringan dalam waktu yang singkat masuk ke dalam suatu keadaan
saja kasus cedera kepala yang datang ke rumah sakit berlanjut menjadi
hematom, tetapi di lain pihak frekuensi hematom ini terdapat pada 75%
a. Hematom Epidural
jenis ini biasanya berasal dari perdarahan atrerial akibat adanya fraktur
meninges.
b. Hematom subdural
duramatris.
c. Hematoma Intraserebral
kadang-kadang.
rinorre pad fraktur bagian anterior, dan battle sign serts otorre untuk
a. Rinore Likuor
kranii anterior, dan kadang ada beberapa kasus yang likuornya keluar
b. Otorre Likuor
hidung.
L. Pemeriksaan penunjang,
perlukan untuk iskemia atau infrak mungkin tak terdeteksi dalam 24-
b. Angiografi serebral
patologis.
d. Sinar X
f. Pemantauan kesadaran
Klasifikasi yang mendekati keadaan klinis adalah berdasarkan nilai GCS yang
di keluarkan oleh The traumatik Coma Data Bank ; (Hudak & Gallo,1996) .
gaslow :
1. Ringan (GCS = 13 – 15 )
2. Sedang (GCS =9 - 12 )
3. Berat (GCS =3 – 8 )
kejadian.
M. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Penatalaksanaan keperawatan
Cedera kepala