Modul 9
Modul 9
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola
perekonomian ke kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah.
Golongan
Penstabil otomatik Bentuk sistem fiskal yang berlaku otomatik cenderung menimbulkan kestabilan
fiskal diskresioner
3. Kelemahan
1) Adanya jeda waktu (time lag) yaitu periode mulai dari menyadari masalah yang timbul
sampai dengan saat pengaruh mulai dirasakan akibat kebijakan fiskal yangdijalankan
2) Persaingan untuk memperoleh dana diantara pemerintah dan sektor swasta
3) Kebutuhan untuk membayar bunga dan mencicil pembayaran kembali pinjaman di
Sumber penerimaan pada masa Rasulullah SAW dapat digolongkan menjadi tigagolongan besar,
yaitu:
1) Kaum muslim, berasal dari kharaj (pajak tanah), zakat, bea impor, zakat fitrah,wakaf,
infaq dan sadaqah, dan sebagainya.
3) Sumber lain.
Baitulmaal
Secara terminologi, baitulmaal adalah suatu lembaga atau pihak yangmempunyai tugas menangani
segala harta umat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara. Sumber-sumber tetap
adalah fai", ghanimah/anfal, kharaj, jizyah, pemasukan dari harta milih umum, pemasukan harta
milik Negara, ushr (bea impor),khumus dari rikaz, tambang, serta harta zakat.
1) Wasteful Spending adalahKondisi dimana belanja pemerintah memberikan manfaat lebih kecil
disbanding biaya yang dikeluarkan
2) Productive Spending adalah Kondisi belanja pemerintah memberikan manfaat lebih besar
daripada biaya yang dikeluarkan
Transfer Payment
1) Temporary spending.
2) Permanent spending.
Utang Pemerintah
Ada suatu kondisi dimana Negara mengalami pengeluaran lebih besar daripada penerimaan,
dengan nama lain defisit Negara. Maka solusi kebijakan untuk mengatasinya antara lain:
BAB II
Konsep Dasar
Kebijakan Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi
yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar. Kebijakan moneter dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu Kebijakan moneter kuantitatif dan Kebijakan moneter kualitatif.
Manajemen Moneter
Instrumen Moneter dapat dibedakan menjadi dua yaitu instrumen moneter konvensional dan
instrumen moneter islam Instrumen Moneter Konvensional
Otoritas Moneter
Otoritas moneter, atau bank sentral melakukan hal tersebut melalui kemampuannya dalam
mengendalikan penawaran uang dan kredit bank, serta melalui pengaruhnya terhadap tingkat jumlah
kewajiban minimum dana pihak ketiga yang harus disimpan oleh bank.
Himbauan Moral
Mempengaruhi tindak tanduk para bankir dan manajer senior institusi finansial dalam kegiatan
operasional keseharian bisnisnya agar searah dengan kepentingan publik pemerintah, dikarenakan
adanya jeda waktu antara penerapan kebijakan moneter dengan akibat pada tujuan akhir yang ingin
dicapai
Aplikasi Instrumen
1. Bank Sentral Sundan sangat tergantung pada instrumen langsung sepertitingkat suku bunga,
credit ceiling, statutory liquidity ratio, dan tingkat diskonto.
2. Banyak modifikasi yang dilakukan oleh otoritas moneter Iran terhadap system perbankannya
agar tetap kompetitif di era persaingan global.
3. Bank Indonesia dalam menjalankan fungsi bank mempunyai instrument. syariah yaitu giro
wajib minimum