Anda di halaman 1dari 3

Modul 9

KEBIJAKAN ISLAM DAN SISTEM MONETER ISLAM

Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola

perekonomian ke kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran

pemerintah.

1. Fungsi Sektor Kebijakan Fiskal (Menurut Islam)

- Pemeliharaan terhadap hukum, keadilan dan pertahanan


- Perumusan dan pelaksanaan terhadap kebijakan ekonomi
- Manajemen kekayaan pemerintah yang ada didalam BUMN
- Intervensi ekonomi oleh pemerintah jika diperlukan

Golongan

Penstabil otomatik Bentuk sistem fiskal yang berlaku otomatik cenderung menimbulkan kestabilan

dalam kegiatan ekonomi.

1) Sistem perpajakan yang progresif dan proporsional

2) Kebijakan harga minimum

3) Sistem asuransi pengangguran

fiskal diskresioner

Kebijakan fiskal diskresioner adalah langkah dalam bidang pengeluaran

pemerintah dan perpajakan yang khusus

1) Kebijakan fiskal ekspansi

2) Kebijakan fiskal kontraksi

3. Kelemahan

1) Adanya jeda waktu (time lag) yaitu periode mulai dari menyadari masalah yang timbul
sampai dengan saat pengaruh mulai dirasakan akibat kebijakan fiskal yangdijalankan
2) Persaingan untuk memperoleh dana diantara pemerintah dan sektor swasta
3) Kebutuhan untuk membayar bunga dan mencicil pembayaran kembali pinjaman di

masa yang akan dating

Sumber-Sumber Penerimaan Negara

Sumber penerimaan pada masa Rasulullah SAW dapat digolongkan menjadi tigagolongan besar,
yaitu:

1) Kaum muslim, berasal dari kharaj (pajak tanah), zakat, bea impor, zakat fitrah,wakaf,
infaq dan sadaqah, dan sebagainya.

2) Kaum non-muslim, berasal dari jizyah, kharraj, dan beasiswa impor.

3) Sumber lain.

Baitulmaal

Secara terminologi, baitulmaal adalah suatu lembaga atau pihak yangmempunyai tugas menangani
segala harta umat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara. Sumber-sumber tetap
adalah fai", ghanimah/anfal, kharaj, jizyah, pemasukan dari harta milih umum, pemasukan harta
milik Negara, ushr (bea impor),khumus dari rikaz, tambang, serta harta zakat.

Pengelolaan Pengeluaran Pemerintah

1) Wasteful Spending adalahKondisi dimana belanja pemerintah memberikan manfaat lebih kecil
disbanding biaya yang dikeluarkan

2) Productive Spending adalah Kondisi belanja pemerintah memberikan manfaat lebih besar
daripada biaya yang dikeluarkan

Transfer Payment

Apabila jumlah manfaat dan biaya yang dikeluarkan sama besarnya

Sementara menurut sifatnya, pengeluaran pemerintah dapat dibedakan menjadi:

1) Temporary spending.

Pembiayaan yang hanya dilakukan untuk satu kali waktu saja.

2) Permanent spending.

Pembiayaan yang dilakukan secara terus-menerus dalam periode tertentu

Utang Pemerintah

Ada suatu kondisi dimana Negara mengalami pengeluaran lebih besar daripada penerimaan,

dengan nama lain defisit Negara. Maka solusi kebijakan untuk mengatasinya antara lain:

- Melakukan pinjaman/utang baik berasal dari dalam maupun luar negeri


- Mencetak uang untuk memenuhi kebutuhan anggaran mendesak
- Melakukan kebijakan pengeluaran uang ketat

BAB II

Sistem Moneter Islam

Konsep Dasar

Kebijakan Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi
yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar. Kebijakan moneter dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu Kebijakan moneter kuantitatif dan Kebijakan moneter kualitatif.

Manajemen Moneter
Instrumen Moneter dapat dibedakan menjadi dua yaitu instrumen moneter konvensional dan
instrumen moneter islam Instrumen Moneter Konvensional

Otoritas Moneter

Otoritas moneter, atau bank sentral melakukan hal tersebut melalui kemampuannya dalam
mengendalikan penawaran uang dan kredit bank, serta melalui pengaruhnya terhadap tingkat jumlah
kewajiban minimum dana pihak ketiga yang harus disimpan oleh bank.

Himbauan Moral

Mempengaruhi tindak tanduk para bankir dan manajer senior institusi finansial dalam kegiatan
operasional keseharian bisnisnya agar searah dengan kepentingan publik pemerintah, dikarenakan
adanya jeda waktu antara penerapan kebijakan moneter dengan akibat pada tujuan akhir yang ingin
dicapai

Aplikasi Instrumen

1. Bank Sentral Sundan sangat tergantung pada instrumen langsung sepertitingkat suku bunga,
credit ceiling, statutory liquidity ratio, dan tingkat diskonto.
2. Banyak modifikasi yang dilakukan oleh otoritas moneter Iran terhadap system perbankannya
agar tetap kompetitif di era persaingan global.
3. Bank Indonesia dalam menjalankan fungsi bank mempunyai instrument. syariah yaitu giro
wajib minimum

Anda mungkin juga menyukai