KEBIJAKAN FISKAL
2. KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral
atau otoritas moneter yang meliputi bentuk pengendalian besaran moneter dan
3
Al-Fadli, Al-Fadli. "KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM." Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 15.1 (2015).
atau suku bunga untuk mencapai tujuan perekonomian yang diinginkan.
Kebijakan moneter merupakan kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan
perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Besaran moneter terdiri
atas uang primer (M0), uang beredar dalam artian sempit (M1), dan uang beredar
dalam artian luas (M2).4
Kebijakan Moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki
keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Untuk mengatasi
krisis ekonomi yang hingga kini masih terus berlangsung, disamping harus
menata sektor riil, yang tidak kalah penting adalah meluruskan kembali sejumlah
kekeliruan pandangan di seputar masalah uang. Bila dicermati, krisis ekonomi
yang melanda Indonesia, juga belahan dunia lain, sesungguhnya dipicu oleh dua
sebab utama, yang semuanya terkait dengan masalah uang. (a) Pertama, persoalan
mata uang, dimana nilai mata uang suatu negara saat ini pasti terikat dengan mata
uang negara lain (misalnya rupiah terhadap dolar AS), tidak pada dirinya sendiri
sedemikian sehingga nilainya tidak pernah stabil karena bila nilai mata uang
tertentu bergejolak, pasti akan mempengaruhi kestabilan mata uang tersebut. (b)
Kedua, kenyataan bahwa uang tidak lagi dijadikan sebagai alat tukar saja, tapi
juga sebagai komoditi yang diperdagangkan (dalam bursa valuta asing) dan ditarik
keuntungan (interest) alias bunga atau riba dari setiap transaksi peminjaman atau
penyimpanan uang.5
Terdapat tiga instrumen dasar kebijakan moneter yang tersedia bagi bank
sentraldalam melaksanakan kebijakan moneternya.Instrumen-instrumen dasar ini
adalah rasio cadangan yang disyaraktkan.Tingkat diskonto, dan operasi pasar
terbuka.
4
Adhitya Wardhono dan dkk, Perilaku Kebijakan Bank Sentral (Jawa Timur: Pustaka Abadi, 2019),
hal.22 - 23
5
Latifah, Nur Aini. "Kebijakan Moneter dalam Perspektif Ekonomi Syariah." Jurnal
Ekonomi Modernisasi 11.2 (2015): 124-134.
dana dalam bentuk pemberian pinjaman. Namun, bank disyaratkan menjaga
sesuatu porsi simpanan sebagai cadangan, yang mana tidak dapat dipinjamkan,
sebagaimana yang disyaratkan oleh bank sentral. Persentase simpanan yang harus
dijaga sebagai cadangan adalah rasio giro wajib minimum (required reserve ratio).
b. Tingkat Diskonto
Bank sentral tidak hanya menjalankan fungsi regulasi dan kontrol moneter,
melainkan juga berfungsi sebagai bank bagi perantara-perantara keuangan.
Sebagai bank bagi bank, bank sentral juga membentangkan pinjaman-pinjaman
kepada bank-bank yang membutuhkan dana. Suku bunga yang dikenakan oleh
bank sentral atas pinjamannya kepada bankbank diistilahkan sebagai tingkat
diskonto (discount rate).
DAFTAR PUSTAKA
6
Ajuna, Luqmanul Hakiem. "Kebijakan Moneter Syariah." Al-Buhuts 13.01 (2017): 104-
117.
Turmudi, Imam. "Kajian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter dalam
Islam." An-Nawa: Jurnal Studi Islam 1.2 (2019): 74-90.
Adhitya Wardhono dan dkk, Perilaku Kebijakan Bank Sentral (Jawa Timur:
Pustaka Abadi, 2019), hal.22 – 23