Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.

)
Journal homepage: https://jsk.farmasi.unmul.ac.id

Laporan Kasus: Pengobatan pada Melena et causa NSAID Ulkus peptikum pada
Pasien Anemia dan Nefrolitiasis dengan CKD

Case Report: Treatment of Melena et causa NSAIDs Peptic Ulcers in Patients


with Anemia and CKD Nephrolithiasis

Riski Sulistiarini1, Hajrah1,*, Muhammad Ardan1, Reny Anggraini2,


Adam M. Ramadhan1

1Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia


2Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Indonesia

*Email Korespondensi: hajrah@farmasi.unmul.ac.id

Abstrak
Melena atau berak darah adalah kondisi umum yang terjadi pada pasien dengan ulkus peptikum. Kami
melaporkan kasus pasien yang mengalami melena et causa NSAID ulkus peptikum dengan riwayat
hipertensi dan gagal ginjal dengan komplikasi anemia, nefrolitiasis serta CKD saat masuk rumah sakit.

Kata Kunci: Melena, NSAID, CKD

Abstract
Melena or bloody stools is a common condition that occurs in patients with peptic ulcers. We report a
case of a patient who had melena et causa NSAID peptic ulcer with a history of hypertension and renal
failure with complications of anemia, nephrolithiasis and CKD on admission to the hospital.

Keywords: Melena, NSAID, CKD

DOI: https://doi.org/10.25026/jsk.v4iSE-1.1682

Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) 2022. Vol 4. Special Issue 1. 5
p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Laporan Kasus: Pengobatan pada Melena et causa NSAID Ulkus peptikum pada Pasien Anemia dan Nefrolitiasis dengan CKD

1 Pendahuluan kelamin, dan keturunan, sedangkan faktor


Pelayanan farmasi rumah sakit adalah ekstrinsik yaitu kondisi geografis, iklim,
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem kebiasaan makan, zat yang terkandung dalam
pelayanan kesehatan rumah sakit karena urin, pekerjaan, dan sebagainya. Faktor risiko
merupakan pelayanan langsung yang nefrolitiasis (batu ginjal) umumnya terjadi
bertanggungjawab penuh terhadap pasien karena riwayat batu ginjal di usia muda, riwayat
terkait dengan sediaan farmasi dan orientasi batu ginjal pada keluarga hiperurisemia atau
kesembuhan pasien melalui ketepatan riwayat penyakit asam urat, kondisi medis local
pemberian obat. Praktek pelayanan dan sistemik, predisposisi genetik, dan
kefarmasian merupakan kegiatan terpadu komposisi urin itu sendiri.
dengan tujuan untuk mengidentifikasi,
2 Kasus
mencegah dan menyelesaikan masalah
pengobatan dan kesehatan [1]. Tn. IY datang ke instalasi gawat darurat
Melena atau dikenal dengan berak darah (IGD) rumah sakit pada tanggal 16 Februari
merupakan keadaan yang diakibatkan oleh 2020 pukul 17.48 WITA. Pasien berusia 69
perdarahan saluran cerna bagian atas. tahun, lahir pada tanggal 8 September 1950.
Hematemesis melena adalah salah satu penyakit Pasien memiliki berat badan 60 kg dan tinggi
yang sering dijumpai di bagian gawat darurat badan 165 cm. Tn. IY datang dengan keluhan
rumah sakit. Sebahagian besar pasien datang merasa lemas, pusing, mual, muntah dan buang
dalam keadaan stabil dan sebahagian lainnya air besar berdarah hitam. Pasien memiliki
datang dalam keadaan gawat darurat yang riwayat penyakit berupa hipertensi dan gagal
memerlukan tindakan yang cepat dan tepat. Ada ginjal. Ia mengatakan bahwa tidak
empat penyebab yang paling sering ditemukan, mengkonsumsi obat-obatan hipertensi dan
yaitu ulkus peptikum, gastritis erosif, varises gangguan ginjalnya, akan tetapi ia sering
esofagus, dan ruptur mukosa esofagogastrika. mengkonsumsi obat pereda nyeri dan jamu
Semua keadaan ini meliputi sampai 90% dari asam urat. Dari hasil pemeriksaan, dokter
semua kasus perdarahan gastrointestinal atas mendiagnosa pasien mengalami melena ec
dengan ditemukannya suatu lesi yang pasti [2], NSAID ulkus peptikum, nefrolitiasis bilateral
[3]. AKI on CKD, anemia, hiperurisemia.
Salah satu yang paling banyak Selama masuk rumah sakit dari tanggal 16
menyebabkan melena yaitu ulkus peptikum Februari 2020, pasien mendapatkan
atau tukak peptikum yang merupakan kondisi pengobatan berupa: Infus RL 20 tetes/menit i.v
rusaknya jaringan mukosa, submukosa hingga lalu diturunkan menjadi 14 tetes/menit i.v.;
lapisan otot dari saluran cerna dan Transfusi PRC 2 kolf/hari; Omeprazol 40 mg/12
berhubungan langsung (kontak) dengan cairan jam i.v; Sirup sukralfat 3×10mL P.O; Injeksi
lambung asam/pepsin [3]. Penyebab ulkus Kalnex (Asam tranexamat) 500mg/8 jam;
peptikum di seluruh negara dihubungan dengan Allopurinol 1×300 mg PO dan Paracetamol
H pylori dan Obat Anti Inflamasi Non Steroid 4×500 mg P.O. Pada tanggal 20 Februari 2020
(NSAID). Obat NSAID adalah obat-obatan yang pasien keluar rumah sakit dan diberikan obat
paling sering menyebabkan ulkus lambung pulang meliputi: Omeprazol 2×20 mg PO;
(ulcerogenic drugs). Obat lain yangdapat Allopurinol 1×300 mg PO; Paracetamol 3×500
menimbulkan hematemesis melena adalah mg PO; dan Domperidone 3×1.
golongan kortikosteroid, butazolidin, reserpin,
spironolakton, dan lain-lain [3]. 3 Pembahasan
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan Ulkus peptikum memiliki dua tipe yang
suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih sering didapatkan adalah ulkus gaster dan ulkus
batu di dalam pelvis atau kaliks dari duodenal. NSAID merupakan obat yang dapat
ginjal.Secara garis besar pembentukan batu menyebankan ulkus petikum dengan
ginjal dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan menghambat produksi prostaglandin dengan
ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu umur, jenis menghambat COX (siklooksigenase).

Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) 2022. Vol 4. Special Issue 1. 6
p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Laporan Kasus: Pengobatan pada Melena et causa NSAID Ulkus peptikum pada Pasien Anemia dan Nefrolitiasis dengan CKD

Terhambatnya COX menyebabkan penurunan Pada tangga 18 hingga 19 Februari 2020


sekresi mukus dan bikarbonat, penurunan pasien diberikan Parasetamol dengan dosis
aliran darah mukosa, kerusakan vaskular, 4×500 mg PO dan saat pulang diberikan kembali
akumulasi leukosit dan penurunan cell turnover, dengan dosis 3×500 mg. Pemilihan analgesik
yang pada akhirnya dapat menyebabkan atau antipiretik berupa paracetamol
kerusakan mukosa.Selain itu, terjadi merupakan pilihan yang tepat, karena
peningkatan jumlah neutrophil yang terlekat paracetamol bukan merupakan NSAID, dan
pada endotel vaskular yang cepat dan signifikan. memiliki efek antiinflamasi yang minimal [9].
Perlekatan neutrophil menyebabkan stasis Namun, pemberian paracetamol pada pasien
aliran pada mikrovaskular dan kerusakan perlu dipertimbangkan lagi, karena tidak ada
mukosa melalui iskemia dan pelepasan oxygen indikasi, keluhan ataupun diagnosis dari pasien
derived free radicals and proteases [5]. Cedera yang memerlukan pemberian paracetamol.
topical menginisiasi erosi inisiasi awal dengan Pasien juga di diagnosis mengalami
mengganggu pertahanan mukosa epitel anemia yang kemungkinan disebabkan oleh
lambung.Akan tetapi, dengan absennya adanya perdararahan pada lambung dan
prostaglandin merupakan esensi pembentukan melena yang dialami pasien. Diberikan transfusi
ulkus gaster dan duodenum. Studi pada PRC 2 kolf/hari sebagai terapi anemia sampai
mitokondria dan berbagai sel menunjukkan dengan kadar hemoglibin (Hb) mencapai 10
adanya akumulasi ‘ion trapping’ atau ion yang mg/dl dan terus stabil pada kondisi tersebut.
terjebak pada sel epitel lambung dengan Untuk mencegah terjadinya kegagalan sirkulasi
fosforilasi oksidatif mitokondria yang tidak dan mencukupi suplai oksigen ke jaringan [10].
berpasangan dan inhibisi kerja rantai transpor Diagnosa selanjutnya yaitu pasien
elektron. Hal ini mengakibatkan tidak mengalami nefrolithiasis bilateral AKI on CKD.
terjadinya pembentukan ATP intrasel, toksisitas Nefrolitialisis yaitu keadaan dimana terdapat
Ca2+ selular dan penumpukan Reactive Oxygen satu atau lebih batu di ginjal bagian pelvis atau
Species (ROS) sebagai radikal bebas [6]. kaliks. Nefrotialisis ini disebabkan oleh CKD
Pada kasus ini, pemberian asam atau riwayat gangguan ginjal dan hipertensi
tranexamat (Kalnex injeksi) 500mg/8 jam yang dialami pasien. Chronic Kidney Disease
sudah tepat untuk menghentikan perdarahan (CKD) adalah suatu gangguan pada ginjal
yang pada perdarahan saluran cerna bagian atas ditandai dengan abnormalitas struktur ataupun
[7]. Adapun pemberian omeprazole yang fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari 3
merupakan golongan Proton Pump Inhibitor bulan. CKD ditandai dengan satu atau lebih
(PPI) merupakan terapi medikamentosa untuk tanda kerusakan ginjal yaitu albuminuria,
masalah ulkus peptikum yang diderita pasien. abnormalitas sedimen urin, elektrolit, histologi,
Obat golongan PPI mengurangi sekresi asam struktur ginjal, ataupun penurunan laju filtrasi
lambung dengan menghambat enzim H+, K+, glomerulus. Selain, itu pasien juga memiliki
Adenosine Triphosphatase (ATPase) yang riwayat hipertensi tetapi tidak rutin
merupakan enzim pemompa proton dan mengkonsumsi obat. Keadaan tersebut
bekerja secara selektif pada sel-sel parietal. merupakan faktor risiko utama terjadinya
Enzim pompa proton bekerja memecah K+H+, penyakit ginjal kronik pada pasien [11].
ATP yang kemudian akan menghasilkan energi Kondisi CKD pada pasien diterapi dengan
yang digunakan untuk mengeluarkan asam dari infus RL pada awal pasien masuk rumah sakit
kanalikuli sel parietal ke dalam lumen lambung. hingga pasien keluar rumah sakit merupakan
Ikatan antara bentuk aktif obat dengan gugus tepai yang tepat. Karena terapi cairan atau infus
sulfhidril dari enzim ini yang menyebabkan pada pasien CKD untuk mencapai homeostatsis
terjadinya penghambatan terhadap kerja enzim. cairan dengan menggunakan cairan kristaloid,
Kemudian dilanjutkan dengan terhentinya yang salah satunya yaitu Ringer Laktat [12].
produksi asam lambung. Pasien juga Sedangkan untuk riwayat hipertensi perlu
mendapatkan sirup sukralfat 3 x 10 ml P.O. pada penambahan terapi yang disesuaikan dengan
tanggal 16 hingga 19 Februari 2020. Sukralfat kondisi gagal ginjal (CKD) yang dialami pasien.
merupakan obat yang digunakan untuk Menurut JNC VIII [13], lini pertama untuk
mengobati ulkus peptikum yang berfungsi kondisi tersebut yaitu pemberian ACEI atau
sebagai sitoprotektif mukosa lambung [8]. ARB. Pasien juga perlu untuk diedukasi untuk

Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) 2022. Vol 4. Special Issue 1. 7
p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Laporan Kasus: Pengobatan pada Melena et causa NSAID Ulkus peptikum pada Pasien Anemia dan Nefrolitiasis dengan CKD

meminum obat antihipertensi secara rutin peptikum di RSUD Abdul Wahab Sjahranie telah
untuk mengontrol tekanan darah agar tidak sesuai dengan guideline untuk pengobatan
memperburuk kondisi ginjal. ulkus peptikum.
Selain itu, diagnosa dokter juga
mengatakan bahwa pasien mengalami 5 Kontribusi Penulis
hiperurisemia, yang dapat memperparah Seluruh penulis berkontribusi dalam
kondisi nefrotialisis yang dialami pasien. menyusun konsep, desain, analisis dan
Namun, pasien baru mendapatkan allopurinol interpretasi data serta dalam penyusunan
pada tanggal 19 Februari 2020 dan dilanjutkan artikel.
dengan pengobatan rutin setelah pasien keluar
dirumah sakit. Pengobatan hiperurisemia 6 Konflik Kepentingan
diteruskan secara rutin agar tidak
memperparah kondisi ginjal dan juga Semua penulis menyatakan bahwa kami
memperparah batu ginjal yang dialami pasien. tidak memiliki konflik kepentingan dengan
Selanjutnya perlu dimonitoring kadar asam urat pihak manapun.
pasien secara berkala.
Domperidone 3×1 tablet P.O. yang 7 Daftar Pustaka
diberikan pada tanggal 20 Februari 2020 saat [1] Narsa, A. C., Sulistiarini, R. & Hajrah. 2022. Buku
pasien keluar rumah sakit, seharusnya Ajar Farmasi Rumah Sakit. Bintang Semesta
diberikan pada saat pasien masuk rumah sakit Media. Yogyakarta.
karena pada kasus disebutkan bahwa pasien [2] Mazen A., 2010. Managing Acute Upper GI
masuk IGD dengan keluhan mual dan muntah, Bleeding, Preventing Recurrences. Clev Clin J
Med.
sehingga diberikan pada saat itu untuk
[3] Adam V., 2008. Estimatesof Costs of Hospital
mengurangi gejala yang dialami pasien hingga Stay for Varical and Non Varical Upper
pasien merasakan gejala tersebut berkurang. Gastrointestinal Bleeding. Value Health.
Domperidone bekerja pada CTZ (Chemoreseptor [4] Sanusi, I., 2014. Tukak Lambung. Jakarta
Trigger Zone), untuk mengurangi mual muntah Selatan: Interna Publishing.
yang memiliki efek sedasi minimal karena tidak [5] Kautsar, A., 2019. Pengaruh Capsaicin pada
menembus sawar darah otak. Namun, Proses Penyembuhan Lambung Tikus yang
pemberian domperidone pada pasien dengan Diberi Paparan Piroksikam. Skripsi Fakultas
gangguan ginjal perlu dimonitoring. Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
[6] Orrenius, S., 2010. Reactive Oxygen Species in
4 Kesimpulan Mitochondria-mediated Cell Death. Drug
Metab.Rev, 39, 443–55.
Berdasarkan hasil telaah yang telah
dilakukan, pasien melena et causa NSAID ulkus

Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) 2022. Vol 4. Special Issue 1. 8
p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082

Anda mungkin juga menyukai