Anda di halaman 1dari 33

GASTRITIS EROSIF EC OAINS

Oleh :
M. Tegar Syahputra
1508157904

Pembimbing:
dr. Anwar Bet, Sp.PD, FINASIM

Sabtu, 29 Februari 2020


GASTRITIS EROSIF EC OAINS
Gastritis erosif atau ulserasi duodenum adal
Definisi ah kondisi lambung dimana terjadi erosi atau ulserasi
lambung atau duodenum yang telah mencapai sistem
pembuluh darah lambung atau duodenum, dapat
terjadi secara akut atau kronis (Corwin, 2009).
Epidemiologi
Di negara barat insidensi perdarahan akut Di Indonesia kejadian yang sebenarnya
01 02
SCBA mencapai 100 per 100.000 pada populasi tidak diketahui. Dari catatan
penduduk/tahun, laki-laki lebih banyak dari
wanitaInsidensi ini meningkat sesuai medik pasien-pasien yang dirawat di
dengan bertambahnya usia. bagian penyakit dalam RS Hasan Sadikin
Bandung pada tahun 1996-1998, pasien
yang dirawat karena perdarahan SCBA
sebesar 2,5% - 3,5% dari seluruh pasien
yang dirawat di bagian penyakit dalam.
Faktor Risiko
Lanjut Usia
01 Lanjut usia meningkatkan resiko gastritis disebabkan karena dinding mukosa
lambung semakin menipis akibat usia tua dan pada usia tua lebih mudah untuk
terinfeksi helicobacter pyllori atau penyakit autoimun daripada usia muda
(Corwin, 2009).
Jenis Kelamin
02 Penyakit gastritis lebih banyak terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. Hal
ini didukung oleh data distribusi penyakit sistem cerna pasien rawat inap
menurut golongan sakit di Indonesia tahun 2006, gastritis berada pada urutan
ke-5 dengan jumlah penderita laki laki 13.529 orang dan perempuan 19.506
orang
Stres Fisik
03 Stres fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat
dapat menyebabkan gastritis, ulkus serta pendarahan pada lambung.

Stres Psikologis
04 Efek stress pada saluran pencernaan antara lain menurunkan saliva sehingga
mulut menjadi kering; menyebabkan kontraksi yang tidak terkontrol pada otot
esophagus sehingga menyebabkan sulit untuk menelan; peningkatan asam
lambung, konstriksi pembuluh darah di saluran pencernaan dan penurunan
produksi mukus
Etiologi

Pemakaian obat penghilang Penggunaan zat korosif, alcohol


Helicobater pylori
nyeri secara terus menerus. dan kokain secara berlebihan,
Patofisiologi
Manifestasi Klinis dan Diagnosis

Gejala dari gastritis erosif kronis berupa mual ringan dan nyeri di perut sebelah atas.
Jika gastritis menyebabkan perdarahan dari ulkus lambung, gejalanya bisa berupa:- Tin
01 ja berwarna kehitaman seperti aspal (melena)- Muntah darah (hematemesis) atau
makanan yang sebagian sudah dicerna, yang menyerupai endapan kopi.

Pemeriksaan fisik penderita perdarahan saluran makan bagian atas yang perlu diperhatikan
adalah keadaan umum, kesadaran, nadi, tekanan darah, tanda-tanda anemia dan gejala-
02 gejala hipovolemik agar dengan segera diketahui keadaan yang lebih serius seperti adanya
rejatan atau kegagalan fungsi hati.

dicari tanda-tanda hipertensi portal dan sirosis hepatis, seperti spider naevi, ginekomasti,
03 eritema palmaris, caput medusae, adanya kolateral, asites, hepatosplenomegali dan
edema tungkai untuk menyingkirkan diagnosis banding lain.

Pemeriksaan fisik abdomen yang biasa ditemukan adalah nyeri epigastrium dan
04 pada pemeriksaan rectal touché dapat ditemukan BAB yang berwarna hitam
Pemeriksaan Penunjang

Darah rutin Rontgen Endoskopi


Medikamentosa :
Non Medikamentosa :

Terapi a. Edukasi terhadap pasien beserta


a. Antasida : untuk menetralisir asam
cukup diberikan 120-240 mEq/hari
dalam dosis terbagi
keluarga mengenai penyakit yang
b. H2 Receptor Antagonist (H2RA):
dialami sehingga dapat menghindar Ranitidin 2 x 150 mg/hari
kan dari penyebab awal terjadinya c. PPI Dapat diberikan sekali sehari
Tujuan terapi adalah atau dua kali sehari. Adapun sediaan
gastritis erosif
yang tersedia adalah: Omeprazole 20 mg
1. Menghilangkan keluhan / rabeprazol `10 mg.
b. Pasien dianjurkan untuk beristirahat
symptom
2. Menyembuhkan/memperbaiki c. Diberikan makanan halus, dalam d. Injeksi Kalnex Digunakan untuk
menghentikan perdarahan pada gastritis
kerusakan lambung porsi kecil, dan cukup cairan. erosif Diberikan 50 mg injeksi.
3. Mencegah kekambuhan
e. Injeksi Vitamin K Membantu
4. Mencegah Komplikasi menyembuhkan luka. Sediaan tablet 10
mg (4 x sehari) atau injeksi 10 mg
(4 x sehari).
Komplikasi

Menurut sudoyo dkk, (2006) terdapat bebrapa komplikasi yang


diakibatkan oleh gastritis erosif yaitu :

- Perdarahan kronik
- Anemia
- Kolik abdomen – nyeri hebat
- Dehidrasi yang disebabkn karena muntah hebat
dan intake kurang.
Prognosis

Gastritis erosif akan memberikan prognosis yang baik apabila penyebab


yang mendasari timbulnya gastritis di obati, dan kebanyakan penderita
sembuh dengan terapi infeksi H. Pylori, menghindari penggunaan
OAINS dan minum anti sekretorik pada lambung (Adi P., 2006).
Ilustrasi Kasus
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. P
Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Marpoyan Damai
Agama : Islam
Status : Menikah
BB/TB : 164/52
Tanggal Masuk : 22-01-2020
Tanggal Keluar : 28-01-2020
Keluhan
Utama BAB berwarna hitam sejak 2 minggu SMRS
2 minggu SMRS pasien mengeluhkan BAB berwarna hitam seperti
aspal. BAB lengket dan berbau amis, apabila disiram seperti ada
warna kemerahan. Keluhan pasien tidak disertai muntah darah dan
demam (-) BAK normal. Pasien mengeluhkan badan yang terasa
Riwayat semakin lemas. Pasien merupakan rujukan dari RS Syafira. 2 Hari

penyakit SMRS Pasien datang ke IGD RS Syafira karena kondisi semakin


pucat, lemas dan sesak nafas. BAB masih hitam, pasien mengatakan

sekarang sudah diberikan anti perdarahan dan transfusi, lalu di rujuk ke RSUD
Arifin Ahmad. Di RSUD Arifin Ahmad. BAB berwarna hitam
(+), lunak, lendir (-), darah segar (-), keluhan juga diikuti nyeri
perut (+) mual (+) muntah (-) pusing (+) Demam (-) rasa terbakar
di dada (-) nyeri ulu hati (+) nyeri tidak menjalar dan dirasakan
terus menerus.
Sejak ± 5 tahun yang lalu pasien mengeluh badan
sering pegal pegal, sehingga pasien sering

Riwayat mengkonsumsi minuman jamu racikan. Setelah


minum jamu pasien merasakan badan lebih segar.
penyakit Pasien pada awal bulan agustus 2018 juga pernah
dahulu dirawat dirumah sakit dengan keluhan yang sama
yaitu BAB hitam dan nyeri perut, lalu dirawat di
dirumah sakit selama 2 hari dan pulang.
 Riwayat penyakit sama : diakui
 Riwayat penyakit jantung : disangkal
 Riwayat penyakit asma : disangkal
 Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat  Riwayat konsumsi OAT : disangkal
penyakit  Riwayat operasi : disangkal

dahulu Riwayat konstipasi/obstipasi : disangkal
 Riwayat dirawat di RS : diakui
 Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat
 Riwayat penyakit asma : disangkal
penyakit  Riwayat hipertensi : disangkal
keluarga  Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Merokok : diakui
 Riwayat.konsumsi obat :.pasien sering meng
Riwayat konsumsi jamu racikan.

Pribadi  Riwayat konsumsi alkohol : disangkal


 Riwayat konsumsi narkotik : disangkal
A. Pemeriksaan Fisik
 Status generalis : kesadaran compos mentis
 Vital sign : TD 101/51 mmHg; RR 24x/menit; HR 89x/menit; S:37°C.
 Kepala : Bentuk normocephal, rambut rontok(-)
 Mata : simetris, conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-). Reflek cahaya (+/+)
 Telinga : ukuran normal, sekret (-), bau (-), perdarahan (-)
 Hidung : eritem (-), pernapasan cuping hidung (-), sekret (-)
 Ekstremitas : akral hangat (+), edema (-/-), CRT <2 Detik
 Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tyroid (-), JVP tidak meningkat.
Thorax:
o Cor:
- Inspeksi : iktus cordis tampak
- Palpasi : iktus cordis kuat angkat
- Perkusi : batas atas jantung SIC III linea parasternalis sinistra, batas
bawaah jantung SIC V linea midklavicularis sinistra.
- Auskultasi : suara jantung S1-S2 regular M1 > M2, A1 < A2, A2 < P2,
P1 < P2, suara tambahan (-)
o Pulmo:
- Inspeksi : simetris, tidak terdapat ketinggalan gerak (-/-)
- Palpasi : tidak terdapat ketinggalan gerak, fremitus normal.
- Perkusi : sonor.
- Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen:
- Inspeksi : cekung, bekas luka (-) sikatrik (-)
- Auskultasi : hiperperistaltik (-), bising usus (+) 7x/ menit
- Palpasi : supel, nyeri tekan (+), hepatomegali (-), splenomegali (-)
- Perkusi : timpani (+)
Pemeriksaan Penunjang
o Laboratorium
Tanggal 21 Januari 2020
Tanggal 23 Januari 2020
Gambaran Darah Tepi

Sediaan dipulas Wright Giemsa

Eritrosit :Mikrositik hipokrom. Anisopoikilositosis leptosit (+), ovalosit (+), eritrosit polikromasi (+) .

Leukosit :Kesan jumlah dalam rentang normal,morfologi normal. Tidak ditemukan blast.

Trombosit :Kesan jumlah cukup,morfologi normal. Agregasi(-), Giant platelet (-).

Kesan :Anemia mikrositik hipokrom e.c suspek anemia def. Besi? Adakah tanda-tanda blood loss?

Saran :Retikulosit, SI,TIBC, feritin, darah samar feses.


Tanggal 25 Januari 2020 Tanggal 28 Januari 2020
Endoskopi

Hasil : Mucosa antrum edema dan hiperemis.


Bulbus dan second part duodenum normal

Kesimpulan: Gastritis Antrum

Obat Premedikasi: Dormicum


Tn P 23 tahun datang ke RSUD dengan BAB hitam sejak 2 minggu
SMRS. Konsistensi lunak, berbau amis, jika disiram berwarna kemera
han. Pasien adalah rujukan dari RS Syafira. Pasien datang ke RS
syafira dikarenakan lemas dan semakin pucat, nyeri pada ulu hati
yang tidak disertai terbakar dan panas. Pasien pernah dirawat dengan

Resume keluhan yang sama 2 tahun lalu. Pasien mengkonsumsi jamu racikan
yang membuat badan terasa lebih segar sejak 5 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, tidak ditemukan
spleno megali. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
pemeriksaan hb awal 3,6 g/dl, apusan darah tepi didapatkan kesan
anemia mikrositik hipokrom. Pemeriksaan endoskopi didapatkan
edem dan hiperemis pada antrum gaster.
Daftar Masalah

Gastritis Erosif ec OAINS Anemia Berat


1. Gastropati NSAID
Pengkajian : BAB hitam, badan lemas
Perencanaan :Feses rutin, endoskopi, USG abdomen.
Terapi :
- Non Farmakologi :
o Edukasi pasien mengenai penyakit (tingkat keparahan penyakit)
o Istirahat cukup

Analisis o Membatasi konsumsi makanan pedas, diet makanan lunak


o Perlu pengawasan diet agar tidak memperberat penyakitnya.

Masalah o Dianjurkan kontrol rutin minimal 1x/bulan


- Farmakologi
Kausatif:
 IVFD NaCl 0,9% 20 TPM
Sucralfate syrp 3x 10 cc/hari
Injeksi Omeperazole 40mg 3x1 iv
Asam traneksamat 500mg 3x1 iv
Injeksi vit K3 3x1 iv
Edukasi : hentikan konsumsi jamu racikan.
2. Anemia
Pengkajian : Diketahui badan lemas, konjungtiva anemis (+), mukosa anemis (+), Hb 3,6
g/dl.
Perencanaan : Pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan gambaran darah tepi (GDT)
untuk pemantauan anemia.
Terapi :

Analisis - Non Farmakologi :


o Edukasi pasien mengenai penyakit (tingkat keparahan penyakit)
o
Masalah Konsumsi makanan tinggi protein dan zat besi seperti daging hewani, telur,ikan
dan lain sebagainya.
o Istirahat cukup
o Rutin kontrol bila keluhan tidak berkurang.
- Farmakologi
Pemberian transfusi 6 kantong PRC 250 mL dan sulfas ferrosus 3x300mg/hari serta asam
folat 400ug 2x1/hari.
Gastritis erosif atau ulserasi duodenum adalah kondisi lambung dimana terjadi erosi
atau ulserasi lambung atau duodenum yang telah mencapai sistem pembuluh darah lambung
atau duodenum, dapat terjadi secara akut atau kronis. terdapat beberapa etiologi penyebab
gastritis erosif yaitu disebabkan bakteri helicobater pylori, penggunakaan obat obatan
penghilang nyeri yang menggandung steroid dan riwayat konsumsi atau penggunaan zat
korosif, alcohol dan kokain secara berlebihan.
Gejala yang timbul dari gastritis bermacam – macam. Biasanya penderita gastritis
mengalami gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak nyaman diperut sebelah atas
Kesimpulan Perdarahan pada penderita gastritis dapat memunculkan manifestasi tinja berwarna
hitam (melena) kehitaman seperti aspal, cairan lambung menjadi kemerahan dan jika sangat
berat, tekanan darah bisa turun. Perdarahan bisa meluas dan berakibat fatal. Gejala dari
gastritis erosif kronis berupa mual ringan dan nyeri di perut sebelah atas. Jika gastritis
menyebabkan perdarahan dari ulkus lambung, gejalanya bisa berupa:- Tinja berwarna
kehitaman seperti aspal (melena)- Muntah darah (hematemesis) atau makanan yang
sebagian sudah dicerna, yang menyerupai endapan kopi.
Penatalaksanaan gastritis erosif pada prinsipnya adalah menghentikan perdarahan
menghilangkan keluhan/symptom, menyembuhkan/memperbaiki kerusakan lambung,
mencegah kekambuhan, mencegah komplikasi.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai