Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

STUDI KASUS ANAK DAN REMAJA

Dosen Pengampu: Risnasari Z, M.Pd

DISUSUN OLEH:

FARIZ QULLAH IKHSAN 2111080126

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM 2023/2024
SOAL

1. Menurut kalian, apa yang kalian ketahui tentang Konsep Dasar Studi Kasus Anak dan Remaja ?
2. Mengenai Studi Kasus Anak dan Remaja, apa yang kalian ketahui mengenai Hakikat dan Urgensi
dari Studi Kasus Anak dan Remaja ?
3. Coba sebutkan dan jelaskan bagaimana Fase Tugas Perkembangan Anak Pra-Sekolah (Usia
Dini), Usia Sekolah Dasar, Remaja Awal dan Remaja Akhir ?
4. Menurut kalian, hal apa saja yang mempengaruhi dari perilaku-perilaku menyimpang atau kasus-
kasus yang terjadi pada seorang individu ?
Apakah ini ada kaitannya dengan Tugas Perkembangan ? Apa alasannya ?
5. Menurut kalian, bagaimana jika ditemukan seorang individu yang dalam proses tugas
perkembangannya itu ada yang terlewati atau tidak sesuai dengan tugas perkembangannya, hal
ini bagaimana dampaknya ? dan tolong berikan contoh kasus-kasus/permasalahannya .

JAWABAN:

1. Studi kasus anak dan remaja merupakan pendekatan penelitian yang mendalam untuk
memahami situasi, masalah, dan pengalaman individu atau kelompok anak dan remaja. Dalam
studi kasus ini, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti observasi, wawancara,
catatan, dan laporan, untuk menyusun gambaran komprehensif tentang kasus yang sedang
dipelajari.

2. Hakikat studi kasus anak dan remaja adalah memahami secara mendalam kehidupan,
pengalaman, dan kondisi individu atau kelompok anak dan remaja dalam berbagai konteks. Studi
kasus memungkinkan peneliti atau profesional untuk melihat gambaran lengkap dari situasi yang
sedang dipelajari, termasuk faktor-faktor fisik, sosial, emosional, dan lingkungan yang
mempengaruhi perkembangan mereka. Dengan memahami hakikat ini, studi kasus dapat
memberikan wawasan yang mendalam tentang kebutuhan, masalah, atau potensi anak dan
remaja.

3. *Anak Pra-Sekolah (Usia Dini)*:


- *Fase Tugas Perkembangan:* Pada fase ini, anak-anak mengembangkan keterampilan motorik,
bahasa, dan sosial. Mereka belajar berinteraksi dengan teman sebaya, mengembangkan
kreativitas, dan memahami batasan-batasan.

- *Penjelasan:* Anak pra-sekolah belajar mengenali diri mereka sendiri, memahami emosi dasar,
dan mengembangkan keterampilan sosial. Mereka juga mulai mengenal angka, huruf, dan konsep
dasar matematika melalui permainan dan kegiatan belajar yang menyenangkan.

*Usia Sekolah Dasar*:

- *Fase Tugas Perkembangan:* Pada fase ini, anak-anak memperdalam pengetahuan akademik
mereka, mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. Mereka juga mulai
mengasah keterampilan sosial, memahami aturan, dan mengembangkan rasa tanggung jawab.

- *Penjelasan:* Anak-anak sekolah dasar fokus pada pembelajaran akademik yang lebih formal.
Mereka mulai mengembangkan identitas mereka melalui pencapaian di sekolah, kegiatan
ekstrakurikuler, dan interaksi sosial dengan teman sebaya. Masa ini penting untuk pembentukan
dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan mereka bawa ke fase berikutnya.

*Remaja Awal*:

- *Fase Tugas Perkembangan:* Remaja awal mengalami perubahan fisik dan emosional yang
signifikan. Mereka mencari identitas, mengembangkan hubungan sosial yang lebih kompleks,
dan mulai menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar.

- *Penjelasan:* Pada fase ini, remaja awal mencoba mengenali diri mereka sendiri melalui
eksplorasi identitas, pergaulan dengan teman sebaya, dan mencari peran mereka dalam
masyarakat. Mereka juga mengalami pertumbuhan fisik yang pesat dan mulai memahami konsep
cinta, persahabatan, dan tanggung jawab.

*Remaja Akhir*:
- *Fase Tugas Perkembangan:* Remaja akhir mengalami proses penyelesaian identitas dan
persiapan untuk memasuki kehidupan dewasa. Mereka menghadapi pertanyaan tentang masa
depan, karier, hubungan romantis, dan tanggung jawab sosial.

- *Penjelasan:* Pada fase ini, remaja akhir mempersiapkan diri untuk mandiri. Mereka membuat
pilihan pendidikan, karier, dan hubungan yang lebih serius. Proses ini melibatkan eksplorasi
berbagai opsi, merencanakan masa depan, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan
untuk sukses di kehidupan dewasa.

4. Perilaku menyimpang atau kasus-kasus tertentu pada seorang individu dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku menyimpang meliputi:

*Faktor Lingkungan:* Lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya di sekitar individu dapat
memainkan peran penting dalam membentuk perilaku mereka. Misalnya, lingkungan yang penuh
kekerasan atau kurangnya dukungan sosial dapat menyebabkan perilaku menyimpang.

*Faktor Keluarga:* Pola asuh, hubungan keluarga, dan pengalaman masa kecil memiliki dampak
besar terhadap perilaku individu. Keluarga yang kurang harmonis, pengasuhan yang otoriter, atau
pengalaman traumatis dalam keluarga dapat berkontribusi pada perilaku menyimpang.

*Faktor Individu:* Faktor-faktor seperti gangguan mental, ketidakstabilan emosional, dan kondisi
kesehatan mental dapat mempengaruhi perilaku individu. Selain itu, tingkat kecerdasan, kemampuan
sosial, dan pola pikir juga dapat memainkan peran.

*Faktor Teman Sebaya:* Pengaruh teman sebaya dalam membentuk perilaku tidak boleh
diabaikan. Teman sebaya dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan individu, terutama selama
masa remaja.
*Faktor Kultural:* Norma-norma budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tempat
individu tinggal dapat membentuk pandangan mereka tentang perilaku yang dapat diterima atau
menyimpang.

Alasan terkait ini dapat dilihat dari perspektif psikososial Erik Erikson, yang menyatakan bahwa
setiap fase perkembangan memiliki konflik psikososial yang harus diatasi. Jika individu tidak berhasil
menyelesaikan konflik tersebut, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam tugas perkembangan
yang terkait, yang pada gilirannya dapat mengarah pada perilaku menyimpang atau masalah lainnya.
Oleh karena itu, tugas perkembangan yang tidak terselesaikan dengan baik dapat memengaruhi
perilaku individu dan mendorong mereka menuju perilaku menyimpang.

5. Jika seorang individu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, ini
dapat berdampak negatif pada perkembangan mereka di masa depan. Dampaknya bisa mencakup
kesulitan dalam membentuk hubungan interpersonal yang sehat, masalah emosional, rendahnya harga
diri, atau kesulitan menghadapi tantangan kehidupan.

Berikut adalah beberapa contoh kasus atau permasalahan yang mungkin timbul jika seorang individu
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya:

*Kesulitan dalam Pembentukan Identitas (Remaja Awal):* Seorang remaja mungkin mengalami
kesulitan dalam mengidentifikasi nilai-nilai, minat, atau tujuan hidupnya. Hal ini bisa menyebabkan
kebingungan identitas, rendahnya harga diri, atau pergaulan dengan teman sebaya yang menyimpang.

*Kesulitan dalam Membentuk Hubungan Intim (Orang Dewasa Muda):* Jika seseorang tidak
mampu membentuk hubungan intim yang sehat dan saling mendukung, mereka mungkin mengalami
kesepian, isolasi sosial, atau masalah dalam hubungan romantis.

*Krisis Pertengkaran Intim vs. Isolasi (Dewasa Awal):* Jika seseorang gagal menyeimbangkan
kebutuhan untuk menjalin hubungan intim dengan kebutuhan untuk mempertahankan kemandirian,
mereka bisa merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau merasa terisolasi secara sosial.
*Krisis Produktivitas vs. Stagnasi (Dewasa Tengah):* Jika seseorang tidak merasa berhasil atau
produktif dalam pekerjaan atau kehidupan mereka, mereka mungkin mengalami kebosanan,
kekecewaan, atau kehilangan motivasi.

*Krisis Integrasi Ego vs. Putus Asa (Tua Usia):* Jika seseorang mengalami penyesalan atau tidak
puas dengan kehidupan yang mereka jalani, mereka bisa mengalami perasaan putus asa, kekecewaan,
atau bahkan depresi.

Penting untuk diingat bahwa perkembangan individu adalah proses yang kompleks dan unik bagi
setiap orang. Jika seorang individu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas
perkembangannya, dukungan sosial, bimbingan, atau konseling psikologis dapat membantu mereka
mengatasi permasalahan tersebut dan mengembangkan strategi untuk menghadapi masa depan
dengan lebih positif.

Anda mungkin juga menyukai