Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NI’ MATUL KHAER

NIM : E1F020066
KELAS : 4C
JUDUL : Malnutrisi rumah sakit: Prevalensi, Identifikasi dan Dampak pada Pasien dan
Sistem Pelayanan Kesehatan

ANALISIS JURNAL
Malnutrisi Rumah Sakit: Prevalensi, Identifikasi dan Dampak pada Pasien
dan Sistem Pelayanan Kesehatan

1. Isi
Malnutrisi adalah kondisi yang melemahkan dan sangat lazim di rumah sakit akut,
dengan studi Australia dan internasional melaporkan tingkat sekitar 40%. Malnutrisi
dikaitkan dengan banyak hasil yang merugikan termasuk depresi sistem kekebalan,
gangguan penyembuhan luka, pengecilan otot, lama tinggal di rumah sakit, biaya
perawatan yang lebih tinggi dan peningkatan kematian. Tingkat rujukan untuk
penilaian diet dan pengobatan pasien malnutrisi terbukti kurang optimal, sehingga
meningkatkan kemungkinan berkembangnya komplikasi yang disebutkan di atas.
Skrining risiko nutrisi menggunakan alat yang divalidasi adalah teknik sederhana
untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko malnutrisi dengan cepat, dan
memberikan dasar untuk rujukan dietetik yang cepat. Pengobatan malnutrisi pertama
membutuhkan pasien malnutrisi untuk diidentifikasi baik melalui skrining atau
penilaian. Ini perlu dilakukan saat masuk, dan sebaiknya dibuat wajib oleh badan
akreditasi perawatan kesehatan. Untuk mencapai hal ini, ahli gizi perlu memiliki
kepercayaan diri dan pengetahuan untuk mendeteksi malnutrisi, yang idealnya akan
dilakukan dengan menggunakan alat penilaian yang divalidasi seperti SGA misalnya.
Agar hasil pasien dan keuntungan finansial dapat dipantau, dokumentasi malnutrisi
yang memadai sangat penting.

2. Hasil
Populasi dari penelitian ini adalah kepada seluruh negara maju dan negara
berkembang,Di Australia, Pedoman Praktik Terbaik Asosiasi Ahli Diet Australia yang
baru-baru ini diterbitkan semakin memperkuat argumen untuk penerapan skrining
nutrisi rutin, terutama di lingkungan rumah sakit akut di mana bukti substansial
menunjukkan beban malnutrisi yang tinggi. Pada tahun 1859, Florence Nightingale
menulis tentang tentara yang dirawat di rumah sakit selama perang Krimea, kelaparan
di antara banyak makanan. Lebih dari 100 tahun kemudian, mulai dari tahun 1970-an,
banyak penulis telah melaporkan tingkat malnutrisi pada pasien rumah sakit menjadi
sekitar 35%, dengan 30 hingga 55% pasien yang memasuki rumah sakit akut berisiko
malnutrisi. Studi juga melaporkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
malnutrisi konsekuensi dari malnutrisi dan manfaat dukungan nutrisi yang dapat
ditawarkan kepada pasien malnutrisi.
Selama 30 tahun terakhir, kemajuan dalam dukungan medis, bedah, keperawatan dan
nutrisi telah dibuat namun, banyak publikasi terus melaporkan tingginya prevalensi
dan kurangnya kesadaran Untuk meningkatkan tingkat deteksi, banyak penelitian
telah menyelidiki berbagai metode untuk skrining dan menilai malnutrisi, dan
menunjukkan banyak dari alat ini sederhana, cepat, akurat dan berguna dalam
pengaturan klinis

3. Kelebihan
Layanan kesehatan merupakan hal terpenting yang harus ada di rumah sakit, tentunya
dengan adanya jurnal yang menjelaskan tentang malnutrisi akan memberikan
pengetahuan pembaca tentang pentingnya keseimbangan nutrisi, pembaca jadi tahu
bahwa jika terjadi malnutrisi akan mengakibatkan depresi sistem kekebalan, gangguan
penyembuhan luka, pengecilan otot, lama tinggal di rumah sakit, biaya perawatan
yang lebih tinggi dan peningkatan kematian.

4. Kelemahan
Diketahui selama 30 terakhir, kemajuan dalam dukungan medis, bedah, keperawatan
dan nutrisi telah dibuat. Namun, banyak publikasi terus melaporkan tingginya
prevelensi dan kurangnya kesadaran dari pihak rumah sakit.
Memerlukan waktu yang cukup banyak, membutuhkan bahan dan fasilitas yang
lengkap sehingga memerlukan pengetahuan dari masyarakat tentang pentinya
keseimbangan nutrisi, tentunya dengan kurangnya pengetahuan tentang bahaya
malnutrisi sehingga masyarakat tidak terlalu memikirkan pentingnya keseimbangan
nutrisi. Meskipun banyak kemajuan dalam pengobatan dan perawatan klinis, koreksi
sederhana status gizi pasien tampaknya diabaikan atau tidak dianggap sebagai
prioritas medis yang memadai.

5. Saran
Saran dari saya , rumah sakit harus bisa memberikan pelayanan atau informasi
tentang malnutrisi, Agar masyarakat bisa tau pentingnya keseimbangan nutrisi dalam
tubuh, rumah sakit juga harus bisa memberikan informasi atau sosialisasi tentang
dampak negatif dan positif dari malnutrisi, Seperti yang terjadi di daerah saya
khususnya di kalijaga, saya melihat terdapat beberapa orang yang terlihat tidak
seimbang nya gizi yang mereka miliki terutama pada anak-anak yang ada di sana , hal
tersebut terjadi tentunya karena kurangnya pengetahuan dari orang tua tentang
keseimbangan nutrisi, Oleh karena itu menurut saya tenaga kesehatan yang lebih
mengerti tentang nutrisi tersebut akan lebih baik jika memberikan arahan kepada
masyarakat bagaimana pentingnya menjaga nutrisi pada tubuh dan bagi tenaga
kesahatan lebih memperhatikan masalah malnutrisi tersebut sebagai prioritas dengan
cepat mengidentifikasikan dan pengobatan malnutrisi agar kesehatan pasien lebih
cepat pulih atau mengurangi hasil yang kurang baik dari malnutrisi

Anda mungkin juga menyukai