3
• Istilah duit telah digunakan masyarakat
Indonesia, berasal dari “Doit”, mata uang VOC
yang beredar di Nusantara pada abad ke-18.
Dari Doit
• Mata uang yang beredar pada masa itu seperti
“Dukaton”, “Stuiver”, dan “Real” (Bahan Dasar
Perak). Doit bahan dasar Tembaga.
4
Uang NICA
Uang-Uang Era Revolusi
● Pada masa awal
kemerdekaan, uang DJB, Uang Jepang
(Dai Nippon Teikoku Seihu)
uang Pemerintah Kolonial
Hindia Belanda, uang
Jepang, uang NICA, uang
DJB Federal, ORI, ORIDA Uang
DJB 1000 gulden
5
Kata “Rupiah” diyakini berasal dari kata
“rupia” yang merupakan serapan kata dari
Muasal bahasa Mongolia. Ada pula pendapat lain
yang menyebutkan bahwa Rupiah berasal
dari kata “ru-pya”, yang berasal dari
Kata Rupiah bahasa sanskerta. Namun demikian, kedua
kata itu (rupia atapun ru-pya), memiliki
makna yang sama, yakni “perak”. Kedua
kata tersebut kemudian mengalami serapan
dalam bahasa Arab “rupiyah” yang
diadaptasi ke dalam pengucapan bahasa
Indonesia menjadi “rupiah”.
Dari makna rupia atau ru-pya tersebut, saat
ini, dalam percakapan informal, lazim pula
masyarakat Indonesia menggunakan kata
“perak” dalam menyebut suatu nominal
uang rupiah seperti “seribu perak”, “lima
ratus perak”, dan sebagainya.
6
ORI (Oeang Repoeblik Indonesia)
Mengedarkan ORI, Bertaruh Nyawa
7
ORIDA (Oeang Repoeblik Indonesia Daerah)
● Dengan pertimbangan situasi keamanan, peredaran ORI ke setiap
wilayah belum dapat dilakukan.
8
Koleksi Rupiah
dengan identitas SUMUT
Bendungan
Buaya Asam Kumbang &
Tangga Asahan Rp.100
Mesjid Raya Rp.50 (1957)
(1984)
T. B. Simatupang
Rp.500 (2016)
Common fallacies:
▪ Definisi “uang”
dipersamakan dengan
definisi “instrumen”
(medium of exchange vs
means of payments)
▪ Penggunaan non-legal
tender dipersepsikan
sebagai kegiatan ilegal
TUGAS BANK INDONESIA
Tujuan Tunggal
Bank Indonesia
Berdasarkan UU No. 7 tahun 2011 tentang Mata Uang, Peran BI dalam Pengelolaan Uang Rupiah (PUR)
meliputi Perencanaan, Pencetakan, Pengeluaran, Pencabutan dan Penarikan, serta Pemusnahan.
Uang kertas masih merupakan satu kesatuan dengan nomor seri atau tanpa
nomor seri yang lengkap & fisik uang kertas lebih besar dari 2/3 (dua pertiga)
ukuran aslinya serta ciri uang dapat dikenali keasliannya, contoh :
UANG RUSAK YANG DIBERIKAN PENGGANTIAN
Uang kertas rusak tidak merupakan satu kesatuan, kedua nomor seri pada
uang rusak tersebut harus lengkap dan sama serta fisik uang lebih besar
dari 2/3(dua pertiga) ukuran aslinya & ciri uang dapat dikenali
keasliannya,contoh:
KRITERIA UANG POLIMER RUSAK DIBERIKAN
PENGGANTIAN SESUAI DENGAN NILAI NOMINAL
Uang Polimer rusak/ mengerut dapat diganti sebesar nilai nominal
apabila:
➢ Fisik UK masih utuh dan ciri uang dapat dikenali keaslianya;
➢ Fisik UK tidak utuh tetapi masih lebih besar dari 2/3 ukuran aslinya,
dan ciri uang dapat dikenali keaslianya.
PENUKARAN UANG LOGAM RUSAK
Uang Logam (UL) rusak diberikan penggantian
sebesar nilai nominal apabila:
➢ Fisik UL lebih besar dari ½ ukuran aslinya; dan
➢ UL dapat dikenali keasliannya.
UANG RUSAK YANG TIDAK DIBERIKAN PENGGANTIAN
Fisik uang kertas sama dengan atau kurang dari 2/3 (dua pertiga) ukuran
aslinya, contoh :
Uang kertas tidak merupakan satu kesatuan yang kedua nomor seri pada
uang rusak tersebut berbeda, contoh :
DIGUNTING
Profil Uang Rupiah Logam yang Dicabut dan Ditarik
Pecahan Rp1.000 TE 1993, Rp500 TE 1991 & Rp500 TE 1997
Tahun Pencetakan
DIMENSI GAMBAR DEPAN GAMBAR BELAKANG Terakhir & Masa
Berlaku s.d. saat ini
• Bahan
Luar : Copper-Nickel • Tulisan “Kelapa Sawit” Tahun Pencetakan
• Gambar Garuda
Dalam : Aluminium Bronze • Gambar Pohon Kelapa Terakhir:
Pancasila
• Warna: abu (luar) dan Sawit Tahun 2007
• Tahun pencetakan
kuning emas (dalam) • Nominal “Rp1.000”
“1993”, “1994”, dst
30
• Berat = 8,60 gr
• Tulisan “Bank Indonesia”
• Diameter
Rp1.000 TE 1993 Lingkar luar = 26,00 mm
Lingkar dalam = 18,00 mm tahun
• Ketebalan = 2,40 mm
Tahun Pencetakan
• Gambar Garuda Pancasila • Tulisan “Bunga Melati” Terakhir:
• Bahan: Aluminium Bronze
• Warna: kuning emas • Tahun pencetakan “1991”, • Gambar Setangkai Tahun 1997
“1992”, dst Bunga Melati
• Berat = 5,29 gr
32
• Tulisan “Bank Indonesia” • Tulisan “Rp500”
• Diameter = 24,00 mm
• Hiasan tepi bergaris-garis • Hiasan tepi bergaris-
Rp500 TE 1991 • Ketebalan = 1,80 mm
membentuk 8 lengkungan garis membentuk 8
lengkungan tahun
Tahun Pencetakan
Terakhir:
• Bahan: Aluminium Bronze • Gambar Garuda Pancasila • Gambar Bunga Melati
• Warna: kuning emas • Tahun pencetakan dengan kuncup, tangkai, Tahun 2003
“1997”, “1998”, dst dan daun
26
• Berat = 5,34 gr
• Diameter = 24,00 mm • Tulisan “Bank Indonesia” • Angka nominal “500”
Ketebalan = 1,83 mm • Teks “RUPIAH”
Rp500 TE 1997i •
• Tulisan “Bunga Melati” tahun
6
Tata Cara Layanan Penukaran RupiahMenggunakan Pintar.
Kunjungi website
https://pintar.bi.go.id
Atau Scan
Tata Cara Layanan Penukaran RupiahMenggunakan Pintar.
1 3
4 5 6
Cara Menukarkan Uang Rusak
➢ Bawa uang rusak yang telah memenuhi kriteria penukaran Bank Indonesia.
➢ Kunjungi kantor Bank Indonesia (BI) atau bank umum yang melayani
penukaran uang rusak.
➢ Serahkan uang rusak yang ingin ditukarkan kepada petugas.
➢ Petugas akan melakukan pemeriksaan terhadap uang rusak yang dibawa.
➢ Jika uang rusak memenuhi kriteria atau sesuai kriteria, maka uang akan
diganti dengan jumlah nominal yang sama.
➢ Jika uang tidak memenuhi kriteria penukaran, maka uang tidak dapat
penggantian. Bila penukar ingin menukar uang terbakar harus bawa surat
keterangan yang menyatakan bencana kebakaran dari Kelurahan/
Kecamatan dan Kepolisian.
➢ Jika penukaran tidak ingin melanjutkan proses penelitian lebih lanjut, maka
uang tersebut akan dikembalikan ke penukaran.
BANGGA RUPIAH
Sebagai:
1. Simbol Kedaulatan NKRI
2. Pemersatu Bangsa
3. Identitas Bangsa sebagai Alat Pembayaran yang sah
“Belanja Bijak
Sejak dini”
AYO MULAI BERHEMAT
DAN BERINVESTASI
DIMULAI DENGAN
MENABUNG
PAHAM RUPIAH
dalam:
1.Bertransaksi
Semua instrument pembayaran di NKRI seperti uang kartal,
uang elektronik, kartu ATM, dan QRIS Wajib menggunakan Rupiah
2. Berbelanja
Belanja dengan bijak:
1. Sesuai kebutuhan bukan keinginan
2. Memilih produk dalam negeri
3. Berhemat
Berhemat dan berinvestasi mendukung pertumbuhan ekonomi
TERIMA KASIH