Anda di halaman 1dari 33

STANDAR

TEKNIS AIR
LIMBAH

UPTD PUSKESMAS GADINGREJO


KABUPATEN PRINGSEWU
KATA PENGANTAR

UPTD Puskesmas Gadingrejo yang berlokasi di Jl.


Dewi Ratih Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.
Pengelolaan limbah Cair merupakan salah satu aspek yang
menjadi perhatian penting bagi UPTD Puskesmas Gadingrejo
dalam rangka untuk menjaga keberlangsungan fungsi lingkungan
hidup serta memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

Dokumen Standar Teknis Pembuangan Air Limbah ke


Badan Air ini merupakan lampiran kelengkapan Pengajuan
Permohonan Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air
Limbah yang diajukan oleh UPTD Puskesmas Gadingrejo kepada
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pringsewu.

Penyusunan dokumen Standar Teknis Pembuangan Air


Limbah ke Badan Air berpedoman pada Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2021 Tentang
Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan surat kelayakan
Oprasional Baku Mutu Air Limbah.Dengan tersusunan dokumen
Standar Teknis ini, UPTD Puskesmas Gadingrejo selaku
penanggung jawab kegiatan menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya terhadap semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan.

Gadingrejo, Januari 2024


Kepala UPTD Puskesmas Gadingrejo

SUTARTO,S.Kep,MM
NIP. 19710129 199101 1 002
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... i


Daftar Isi ......................................................................................................ii
Daftar Tabel.............................................................................................…iv
Daftar Gambar .........................................................................................,.v
BAB I Standar Teknis ..............................................................................,1
I.1. Deskripsi Kegiatan ................................................................,1
I.1.1. Jenis dan Kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan ........,1
I.1.2. Jenis dan Kapasitas Kegiatan Pelayanan Medik ......,.1
I.1.3. Proses Usaha dan/atau Kegiatan Yang Direncanakan…..,.2
I.1.4. Neraca Air ....................................................................,.4
I.1.5. Fluktuasi atau Kontinuitas Produksi dan Air Limbah ....... ..,6
I.1.6. Layout ............................................................................... ..,6
I.2. Baku Mutu Air Limbah ..........................................................,.7
I.3. Rencana Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan…….,8
I.3.1. Rencana Pengelolaan Lingkungan............................... 8
I.3.1.1. Kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah……. 8
I.3.1.2. Teknologi Sistem Pengolahan Air Limbah .......... .. 8
I.3.1.3. Unit Proses/Unit Operasi ...................................... ..10
I.3.1.4. Kriteria Desain Setiap Unit Proses ...................... ..12
I.3.1.5. Alur Proses dan Layout IPAL ................................ ..13
I.3.1.6. Pengelolaan Lumpur Dan/atau Gas yang
Dihasilkan ................................................................ 15
I.3.2. Rencana Pemantauan Lingkungan ............................16
I.3.2.1.Titik Penaatan (Outlet) ........................................... 16
I.3.2.2.Titik Pembuangan Air Limbah (Outfall) ................ 17
I.3.2.3. Mutu Air Limbah Yang Dipantau........................... 18
I.3.3. Sistem Penanggulangan Keadaan Darurat .................... 20
I.3.4. Internalisasi Biaya Lingkungan ....................................21
I.3.5. Kewajiban.......................................................................21
I.3.6. Larangan ...................................................................... 22
BAB II Standar Kompetensi Sumberdaya Manusia .......................... 23
II.1. Struktur Organisasi ........................................................... 24
II.2. Sumberdaya Manusia ....................................................... 24
BAB III Sistem Manajemen Lingkungan (SML) .................................. 25
III.1.Perencanaan ..................................................................... 25
III.2.Pelaksanaan ..................................................................... 26
III.3.Pemeriksaan ..................................................................... 26
III.4. Tindakan........................................................................... 27

iii
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jenis dan Kapasitas Kegiatan ................................. 1


Tabel 1.2 Jenis Pelayanan/Ruangan ...................................... 2
Tabel 1.3 Rencana Penggunaan Air ....................................... 4
Tabel 1.4 Fluktuasi dan KontinuitasKegiatan Dan AirLimbah..6
Tabel 1.5 Baku Mutu Air Limbah dan hasil Pemeriksaan........ 7
Tabel 1.6 Kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah ............ 8
Tabel 1.7 Teknologi Pengolahan Air Limbah ........................... 9
Tabel 1.8 Unit Proses Pengolahan Air Limbah ........................ 10
Tabel 1.9 Lokasi Titik Penaatan .............................................. 16
Tabel 1.10 Lokasi Titik Pembuangan Air Limbah ..................... 17
Tabel 1.11 Mutu Air Limbah yang Wajib Dipantau ................... 18
Tabel 1.12 Metode Pengambilan Contoh Uji Air Limbah .......... 18
Tabel 1.13 Metode Pengujian Kualitas Air Limbah ................... 19
Tabel 1.14 Rencana Tanggap Darurat IPAL ............................ 20
Tabel 1.15 Estimasi Biaya Operasional IPAL ........................... 21

iv
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Pelayanan Pasien …………………… 3


Gambar 1.2 Neraca air …………………………………. 5
Gambar 1.3 Layout UPTD Puskesmas Gadingrejo…. 6
Gambar 1.4 Denah IPAL Puskesmas....................................... 13
Gambar 1.5 Alur Pengolahan Air Limbah Puskesmas…… 16
Gambar 1.6 Bak penataan ( Outlet) ……………………….. 16
Gambar 1.7 Titik lokasi Pembuangan air limbah ……………. 17

v
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

BAB I
STANDAR TEKNIS
I.1 Deskripsi Kegiatan
I.1.1 Jenis dan Kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan
UPTD Puskesmas Gadingrejo merupakan Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu. Sebagai unit
pelaksana tehnis, Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan kegiatan yang lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginyadi wilayah kerjanya. UPTD
Puskesmas Gadingrejo beralamat di Jl. Dewi Ratih,
Kec.Gadingrejo, Kab.Pringsewu, Lampung, Jenis dan kapasitas
kegiatan Puskesmas yang direncanakan disampaikan pada
tabel berikut.
Tabel 1.1 Jenis dan Kapasitas Kegiatan

No Uraian Keterangan
A. Jenis Kegiatan
1 UPTD Puskesmas
Nama Usaha
Gadingrejo Kecamatan
Pringsewu
2 Jenis Kegiatan Pelayanan Kesehatan
3 KBLI 86102 – Aktivitas Puskesmas
B. Kapasitas Kegiatan
1 Kapasitas 10 Pelayanan
Pelayanan
2 Luas Lahan 2640 M2
3 Luas Bangunan 738 M2

I.1.2 Jenis dan Kapasitas Kegiatan Pelayanan Medik


Jenis pelayanan dari kegiatan operasional puskesmas
Gadingrejo berupa Ruang BP, KIA-KB, MTBS, Farmasi, Gizi,
Laboratorium, UGD, Konsultasi Kesehatan, Pandu PTM,
Pelayanan Lansia. Jenis pelayanan dan kapasitas yang ada
di Puskesmas selengkap nya disampaikan pada tabel berikut ini

1
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

Tabel 1.2 Jenis Pelayanan/Ruangan

Kapasitas
No Unit Pelayanan
Pelayanan
(pasien)
Pelayanan Rawat Jalan(BP
1 1300 Orang/bulan
Umum)
2 Unit Gawat Darurat (UGD) 150 Orang/bulan
3 Pelayanan MTBS 100 Orang/bulan
4 Poli Gigi 60 Orang/bulan
5 KIA 70 Orang/bulan
6 Pelayanan Gizi 50 Orang/bulan
7 Pelayanan Laboratorium 750 Orang/bulan
8 Pelayanan Farmasi/Apotik 1300 Orang/bulan

I.1.3 Proses Usaha dan/atau Kegiatan Yang Direncanakan

Secara garis besar komponen kegiatan pada tahap operasi yang


akan dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Gadingrejo meliputi
kegiatan:, Operasional Puskesmas, Operasional Fasilitas
Pendukung, dan Pemeliharaan. Komponen kegiatan pada tahap
operasi digambarkan sebagai berikut.

2
Kegiatan

STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

ALUR PASIEN UPTD PUSKESMAS


GADINGREJO
PASIEN
BARU /
LAMA
 RUANG BP UMUM
RUANG
 RUANG KIA & KB
PERAWATAN
 RUANG MTBS
RUANG
TUNGGU  RUANG BP GIGI PULANG / DIRUJUK
RUANG
PENDAFTARAN  KLINIK SANITASI
& REKAM LOKET OBAT
MEDIK  KLINIK GIZI
LABORATORIUM

Gambar 1.1 Alur Pelayanan Pasien


STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Prigsewu

I.1.4 Neraca Air


Kebutuhan air yang diperlukan untuk operasional UPTD Puskesmas
Gadingrejo adalah 2.600 L/hari. Pemenuhan kebutuhan air diperoleh
dari sumur bor yang dipompa ke reservoir, dan selanjutnya di
distribusikan ke unit-unit yang menggunakan air menggunakan
jaringan perpipaan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional
Puskesmas, penggunaan air mutlak sangat diperlukan. Untuk
memenuhi kebutuhan air kegiatan operasional tersebut, Rencana
penggunaan air bersih dan debit air limbah ditampilkan pada Tabel
berikut.
Tabel 1.3 Rencana Penggunaan Air

Penggunaan Debit
No Air Limbah Debit (L/hari)
Air Bersih (L/hari)
Air Limbah
1 Aktifitas Domestik 600 600
domestik
2 Poliklinik 1.000 Air Limbah 800
Aktifitas
3 Laboratorium 500 Pelayanan 400
4 Penyiraman 500 - -
Total 2.600 1.800

Dari tabel neraca penggunaan air, jenis air limbah yang


dihasilkan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu air limbah
aktifitas pelayanan dan air limbah domestik. Air limbah aktifitas
pelayanan merupakan air limbah yang dihasilkan dari proses
pelayanan yang ada pada Puskesmas. Sedangkan air limbah
domestik dihasilkan dari kegiatan domestik yang meliputi kegiatan
kantor, dapur dan Toilet. Rencana pengolahan air limbah
berdasarkan jenis limbah yang dihasilkan, dimana debit air limbah
aktifitas klinik sebesar 1200 L/hari dan debit air limbah domestik
sebesar 600 L/hari akan diolah pada IPAL.

4
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

NERACA AIR

Neraca Air Berdasarkan Occupational Rate 40%

DAPUR 80 % GREASE
0,5 m3/hari 3
0,4 m /hari TRAP

LAUNDRY 80 %
0,1 m3/hari 0,08 m3/hari
3
1,8 m3
2,08 m /hari
0,8 m3/hari /hari
IPAL SIRING
POLIKLINIK 1,8 m3
1 m3/hari
0,2 m3/hari

BAK UTILITY & PENYIRAMAN


LABORATORIUM 0,8 m3/hari
Sumur PENAMPUNGAN 0,5 m33/hari
Bor 0,5 m /hari MERESAP
SEPTIC TANK
2,6 m3/hari 3
2,6 m3/hari 0,2 m 3KEDALAM
0,2 TANAH
m
/hari

Gambar 1.2 Neraca Air

5
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

I.1.5 Fluktuasi atau Kontinuitas Produksi dan Air Limbah


Fluktuasi kegiatan yang menghasilkan limbah pada UPTD Puskesmas
Gadingrejo ini relatif tetap, artinya besaran kegiatannya sesuai dengan
kapasitas yang direncanakan, dengan perubahan (naik-turun) yang
kurang signifikan. Sedangkan dilihat dari kontinuitas kegiatannya, ada
kegiatan sumber limbah yang kontinu setiap hari seperti operasional
kantor. Fluktuasi dan kontinuitas air limbah pada dasarnya mengikuti
fluktuasi dan kontinuitas kegiatan. Fluktuasi dan kontinuitas kegiatan
dan air limbah disampaikan pada Tabel berikut
Tabel 1.4 Fluktuasi dan Kontinuitas Kegiatan Dan Air Limbah
Fluktuasi dan Konstinuitas
No Kegiatan Sumber Kegiatan dan Air Limbah
Limbah
Fluktuasi Kontinuitas

1 Operasional Puskesmas Relatif tetap Harian

I.1.6. Layout Tempat Kegiatan Puskesmas Gadingrejo

Gambar 1.3. Lokasi UPTD Puskesmas Gadingrejo

6
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

I.2. Baku Mutu Air Limbah

Berdasarkan jenisnya, air limbah yang dihasilkan dari


keseluruhan operasional UPTD Puskesmas Gadingrejo terdiri dari
air limbah dari kegiatan pelayanan kesehatan dan kegiatan
pendukung. Baku mutu air limbah pelayanan kesehatan mengacu
pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Nomor 68/Menlhk/Setjen/Kum.1/2016 Tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik. Parameter kualitas air limbah yang
dipersyaratkan meliputi: pH, BOD, COD, TSS, Minyak dan Lemak,
Ammonia, dan debit air limbah. Baku mutu air limbah fasyankes
disampaikan pada Tabel berikut.

Tabel 1.5 Baku Mutu Air Limbah dan Hasil Pemeriksaan


Kadar
Parameter Satua
Maksimum
n
pH - 6-9
BOD mg/L 30
COD mg/L 100
TSS mg/L 30
Amonia bebas
10
Total Coliform MPN 3.000
Sumber : Permen LHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/2016

Hasil Pemeriksaan Air Limbah Puskesmas

Parameter Satuan Hasil Pemeriksaan

pH - 6,88
BOD mg/L 10
COD mg/L 80,0
TSS mg/L 10
Amonia bebas mg/L 0,99
Total Coliform mg/L 2300

7
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

I.3 Rencana Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan


I.3.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan

I.3.1.1. Kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah


Pengolahan air limbah dengan menggunakan 1 unit IPAL, yang
digunakan untuk pengolahan air limbah dari proses pelayanan
yang dihasilkan dari pencucian alat, laboratorium, operasional
kantor, dapur, laundry dan operasional kegiatan pendukung
yang menghasilkan limbah cair. Pada IPAL memiliki jaringan air
limbah dan outlet, dan outlet akan mengalir ke saluran
pembuangan (saluran outfall). Kapasitas IPAL yang direncanakan
pada UPTD Puskesmas Gadingrejo disampaikan pada Tabel
berikut ini.
Tabel 1.6 Kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah

Intalasi
No Air Limbah Pengolah Kapasitas Keterangan
an Air
Limbah
1 Air Limbah IPAL 8-12M3 Bagunan
Aktifitas Ukuran
Puskesmas 2,5M
Gadingrejo x1M

I.3.1.2 Teknologi Sistem Pengolahan Air Limbah


Pemilihan teknologi pengolahan air limbah ini didasarkan pada
kelompok pencemar pada jenis limbah. Berdasarkan parameter
utama (sesuai dengan baku mutu air limbah), kelompok pencemar
pada air limbah aktifitas puskesmas terdiri dari beberapa kelompok,
yaitu kelompok organik terurai (biodegradable organics) dengan
parameter BOD, kelompok organik sulit terurai (non
biodegradable organics) dengan parameter COD, kelompok
9eriodic dengan parameter ammonia, dan kelompok padatan
tersuspensi (suspended solids) dengan parameter TSS. Serta
untuk air limbah

8
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

yang berasal dari aktifitas dapur terdiri ditambah dengan kelompok


apungan (floatable material) dengan parameter minyak dan
lemak. Dengan teridentifikasinya kelompok pencemar dan
parameternya, maka dapat ditentukan pilihan teknologi pengolahan
air limbah yang sesuai. Teknologi pengolahan air limbah yang akan
digunakan secara umum menggunakan metode fisika (sedimentasi,
filtrasi), metode biologi (anaerob-aerob), dan metode gravitasi
(pemisah lemak). Pilihan teknologi yang akan digunakan pada tiap
jenis air limbah selengkapnya disampaikan pada Tabel sebagai
berikut.

Tabel 1.7 Teknologi Pengolahan Air Limbah


Air Kelompok Parameter Teknologi
No
Limbah Pencemar Air Pengolaha
Limbah n
1 Air Limbah Organik
Metode Biologi
Aktifitas Terurai BOD
(Anaerob-Aerob)
Puskesma (Biodegradable
s Organics)
Metode Fisika
Organik Sulit
(Sedimentasi)
Terurai (Non
COD dan Metode
Biodegradabl
Biologi
e Organics)
(Anaerob- Aerob)
Metode Fisika
Nutrien Ammonia
(Sedimentasi)
Padatan
Metode Fisika
Tersuspensi TSS
(Sedimentasi)
(Suspended
Solids)
Apungan Minyak & Metode Gravitasi
(Floatable Lemak (pemisah lemak)
Material)
Desinfeksi
Bakteriologis T. Coliform
(Clorinasi/UV)
Berdasarkan tabel diatas, maka teknologi yang dipilih untuk
pengolahan air limbah dari aktifitas puskesmas terdiri dari
sedimentasi, anaerob-aerob, filltrasi, pemisah lemak dan
desinfeksi.
9
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

I.3.1.3 Unit Proses/Unit Operasi


Berdasarkan teknologi sistem pengolahan air limbah yang akan
digunakan, jenis unit proses atau unit operasi pada IPAL
Puskesmas adalah sebagai berikut.

Tabel 1.8 Unit Proses Pengolahan Air Limbah

No Air Limbah Unit Proses Tipe Teknologi


1 Air Limbah 1. Unit Pengolahan Filtrasi
Aktifitas Pendahuluan
Puskesma Laboratorium
s 2. Unit Ekualisasi Bak Pengumpul

3. Unit Sedimentasi Bak Pengendapan


4. Anaerob-Aerob Bak Anaerob-Aerob
5. Unit Sedimentasi Bak Pengendapan
Akhir Akhir
6. Unit Desinfeksi Bak Clorinasi

7. Unit Desinfeksi Bak Clorinasi

Deskripsi mengenai unit proses atau operasi pada masing-


masing instalasi pengolahan air limbah diuraikan sebagai
berikut.

A. Unit Proses Pengolahan Air Limbah Produksi


Unit proses pengolahan air limbah pada IPAL Puskesmas
meliputi Unit Pemisah Lemak, Unit Pengolahan Pendahuluan
Laboratorium, Unit Ekualisasi, Unit Sedimentasi, Unit
Anaerob- Aerob, Unit Sedimentasi Akhir dan Unit Desinfeksi.

10
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

.
1. Unit Pengolahan Pendahuluan Laboratorium
Proses Pengolahan Pendahuluan pada Laboratorium
berfungsi untuk pengolahan awal air limbah dari aktifitas
laboratorium sebelum masuk ke dalam IPAL.
2. Unit Ekualisasi
Proses Ekualisasi ini berfungsi untuk mengatur debit air
limbah yang akan diolah serta menyeragamkan
konsentrasi zat pencemarnya agar sehingga proses
pengolahan selanjutnya dapat berjalan dengan stabil. Unit
Ekluasi pada IPAL Klinik direncanakan dalam bentuk Bak
Ekualisasi.

3. Unit Sedimentasi
Unit Sedimentasi ini merupakan unit pengolahan air limbah
klinik yang berfungsi untuk mengendapkan polutan atau
kotoran padatan pada air limbah. Kotoran atau polutan
yang berupa padatan tersuspensi misalnya lumpur
anorganik seperti tanah liat secara gravitasi akan
diendapkan pada bagian dasar Bak Pengendap. Kotoran
padatan tersebut (terutama lumpur anorganik) tidak dapat
terurai secara biologis (anaerob-aerob), dan jika tidak
dihilangkan atau diendapkan terlebih dahulu akan
menempel pada permukaan media filter, sehingga dapat
menurunkan efisiensi pengolahan. Unit Sedimentasi pada
IPAL Produksi direncanakan dalam bentuk Bak
Pengendapan, yang direncanakan dalam bentuk Bak
Pengendapan awal.

4. Unit Anaerob-Aerob
Unit Anaerob-Aerob merupakan unit pengolahan air limbah
klinik yang dilakukan secara biologi baik secara anaerob
(dengan bakteri anaerob) dan secara aerob (dengan
bakteri

11
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

aerob). Proses pengolahan air limbah secara biologis,


pada hakekatnya dengan memanfaatkan bakteri yang
mempunyai kemampuan untuk menguraikan senyawa-
senyawa polutan tertentu dalam reaktor biologis yang
kondisinya di buat agar sesuai untuk pertumbuhan bakteria
yang digunakan. Unit Anaerob-Aerob pada IPAL Produksi
direncanakan dalam bentuk Bak Anaerob dan Bak Aerob.
Bak Anaerob dilengkapi dengan pipa pengeluaran gas
karena pada proses anaerob tersebut dihasilkan gas (gas
metan, gas ammonia, H2S). Bak Aerob dilengkapi dengan
Aerator (aerated lagoon).

5. Unit Sedimentasi Akhir


Unit Sedimentasi Akhir ini berfungsi untuk mengendapkan
padatan tersuspensi pada air limbah klinik dari proses
anaerob-aerob. Unit Sedimentasi pada IPAL Produksi
direncanakan dalam bentuk Bak Pengendapan Akhir.

6. Desinfeksi
Unit Desinfeksi ini berfungsi untuk membunuh total bakteri
coliform pada air limbah klinik dari proses pengendapan
akhir. Unit desinfeksi pada IPAL klinik direncanakan dalam
bentuk bak penampungan dengan dilengkapi alat clorin
injector.

I.3.1.4. Kriteria Desain Setiap Unit Proses

Kriteria desain setiap unit proses pada IPAL Puskesamas


disampaikan pada uraian berikut.

A. Desain Unit Proses Pengolahan Air Limbah Puskesmas


IPAL Puskesmas dirancang dengan kapasitas pengolahan
sebesar 8-12 m3, berupa bangunan yang terdiri dari
beberapa bak (unit proses) yang dipasang secara seri
sesuai dengan urutan
12
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

(sequences) pengolahan air limbah. Informasi desain unit


proses pengolahan air limbah Puskesmas disampaikan pada
Gambar berikut.

Gambar 1.4 Denah IPAL Puskesmas

I.3.1.5. Alur Proses dan Layout IPAL

Alur proses pengolahan air limbah Puskesmas dijelaskan


sebagai berikut.
A. Alur Proses Pengolahan Air Limbah Puskesmas
pengolahan air limbah Puskesmas terdiri dari pre-
treatment pada Bak Penampung dan pengolahan pada IPAL
Puskesmas. Air limbah Puskesmas yang berupa limpasan dari
proses pencucian alat akan mengalir pada saluran pipa dan
masuk pada Bak Penampung untuk proses pengendapan
material kotoran. Limpasan dari Bak Penampung akan dialirkan
13
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

ke IPAL Puskesmas dengan menggunakan jaringan pipa. Air


limbah dari proses pencucian alat-alat pada car laboratorium
akan dialirkan ke IPAL Puskesmas.

Air limpasan dari Bak Penampung dan dari masing-masing


sumber akan masuk ke Bak Ekualisasi untuk proses
pencampuran atau homogenitas untuk selanjutnya di alirkan ke
Bak Pengendap Awal pada IPAL Puskesmas untuk proses
pengendapan partikel dan kotoran dengan cara gravitasi, dan
limpasan dari Bak Pengendap awal akan masuk ke Bak Anaerob
untuk proses pengolahan secara biologi dengan bakteri anaerob.
Pada bak ini akan dihasilkan gas (gas metan, gas ammonia, dan
gas H2S) yang akan dikeluarkan melalui pipa pengeluaran gas.
Setelah melalui proses pengolahan secara anaerobik
selanjutnya limpasan mengalir ke Bak Aerobik untuk proses
pengolahan secara aerobic dengan menggunakan bakteri aerob.
Pada bak ini dilakukan aerasi (aerated lagoon). Setelah
melewati Unit Anaerob-Aerob, limpasan akan mengalir ke Bak
Pengendapan Akhir untuk proses sedimentasi akhir. Pada
akhirnya air limbah yang telah melalui keseluruhan proses
pengolahan akan dialirkan ke badan air melalui saluran
pembuangan (saluran outfall).

14
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

Alur pengolahan air limbah Puskesmas secara skematis


digambarkan pada diagram sebagaimana pada Gambar berikut.

Air Limbah dari


dapur Pemisah Lemak

Sedimentasi

Air Limbah dari Aerob-Anaerob


pelayanan klinik
Pengurasan

Sedimentasi Akhir

Desinfeksi

Pembuangan ke drainase

Gambar 1.5 .Alur Pengolahan Air Limbah Puskesmas

I.3.1.6 Pengelolaan Lumpur Dan/atau Gas Yang Dihasilkan


Proses pengolahan lumpur dan gas yang dihasilkan dari masing-
masing instalasi pengolahan air limbah dijelaskan pada uraian di
bawah ini.
1. Pengelolaan Lumpur
Endapan lumpur akan dihasilkan dari serangkaian proses
pengolahan air limbah dari masing-masing unit proses.
Pengolahan lumpur pada IPAL Puskesmas direncanakan
sebagai berikut :
Endapan lumpur dari masing-masing unit pengolahan pada
IPAL klinik secara periodik akan dilakukan pengurasan.
Endapan lumpur pada Bak Pengurasan ini akan dibersihkan,
dengan cara diangkat secara manual, dan selanjutnya
dikeringkan. Endapan lumpur yang telah kering tersebut akan
dikumpulkan pada lokasi pengumpulan lumpur di sekitar
IPAL.

15
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

2. Pengelolaan Gas
Gas metan, gas amonia, dan gas H 2S akan dihasilkan dari
proses pengolahan air limbah secara biologi anaerob pada
Bak Anaerob pada IPAL Puskesmas. Pengelolaan gas
dilakukan dengan cara mengeluarkan gas tersebut melalui
pipa pengeluaran gas.

I.3.2. Rencana Pemantauan Lingkungan


I.3.3.1. Titik Penaatan (Outlet)
Pengolahan air limbah pada UPTD Puskesmas
Gadingrejo dilakukan pada satu IPAL klinik, sehingga Titik
Penataan (Outlet) terdiri dari satu outlet IPAL. Lokasi titik
koordinat penaatan air limbah pada tabel berikut.
Tabel 1.9 Lokasi Titik Penaatan

S Koordinat E
No Titik Keterangan

1 Titik Penaatan Outlet IPAL -5o 22’25 105o 3’45’’

Gambar 1.6. Bak Penataan (Outlet)

16
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

I.3.2.2. Titik Pembuangan Air Limbah (Outfall)


Pembuangan air limbah yang telah diolah ke badan air
permukaan dilakukan melalui saluran pembuangan (saluran
outfall). Lokasi titk pembuangan air limbah disampaikan pada
Tabel berikut.

Tabel 1.10 Lokasi Titik Pembuangan Air Limbah

LS Koordinat BT
No Titik Keterangan

Saluran
1 Titik Outfall -5o 22.25’’ 105 o 346.139”
Pembuangan

Gambar 1.7. Lokasi Pembuangan Air Limbah

17
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

I.3.2.3. Mutu Air Limbah Yang Dipantau


A. Mutu Air Limbah
Air limbah yang telah diolah akan dipantau kualitas atau
mutu airnya secara periodic setahun dua kali
pemeriksaan, untuk mengetahui kinerja masing- masing
instalasi pengolahan air limbah yang dioperasikan. Mutu air
limbah yang dipantau ditampilkan pada Tabel berikut.

Tabel 1.11 Mutu Air Limbah yang Wajib Dipantau

No Parameter Satuan Kadar Maksimum

1 pH – 6–9
2 BOD mg/L 30
3 COD mg/L 100
4 TSS mg/L 30
5 Minyak dan Lemak mg/L 5
6 Ammonia mg/L 10
7 Total Coliform Jumlah/100ml 3.000
8 Debit L/orang/hari 100

B. Metode Pengambilan Contoh Uji


Metode pengambilan dan pengujian mengacu pada
Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar
internasional lainnya yang relevan.
1. Metode pengambilan contoh uji
Metode pengambilan contoh uji air limbah puskesmas

adalah sebagai berikut.

Tabel 1.12 Metode Pengambilan Contoh Uji Air Limbah


Metode
No Air Limbah Pengambilan Keterangan
Contoh Uji
1 Air Limbah SNI 6989.59:2008 Air dan air limbah
– Bagian 59:
Puskesmas
Metode
pengambilan
contoh air limbah

18
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

2. Metode pengujian
Metode pengujian kualitas air limbah puskesmas dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.13 Metode Pengujian Kualitas Air Limbah


Metode
No Parameter Pengambila Keterangan
n Contoh
Uji
1 BOD SNI Air dan air limbah – Bagian
6989.72:2009 72: Cara uji Kebutuhan
Oksigen Biokimia (Biochemical
Oxygen Demand/BOD)
2 COD SNI Air dan air limbah – Bagian
6989.73:2019 73: Cara uji Kebutuhan
Oksigen Kimiawi (Chemical
Oxygen Demand/COD)
dengan refluks tertutup
secara titrimetri
3 TSS SNI 6989.3:2019 Air dan air limbah – Bagian 3
: Cara uji padatan tersuspensi
total (Total Suspended
Solids, TSS) secara
gravimetri
4 Ammonia SNI 06- Air dan air limbah – Bagian 30
Total (NH3-N) 6989.30- : Cara uji kadar amonia
2005 dengan spektrofotometer
secara fenat
5 pH SNI Air dan air limbah – Bagian 11
6989.11:2019 : Cara uji derajat keasaman
(pH) dengan menggunakan
pH meter
6 Minyak dan Lemak SNI 6989.10- Air dan air limbah – Bagian 10
2011 : Cara uji minyak dan lemak
secara gravimetri
7 Total coliform SNI 06- Metode pengujian jumlah
4158- total bakteri golongan koli
1996, dalam air dengan tabung
fermentasi

19
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

I.3.3 Sistem Penanggulangan Keadaan Darurat


Penanganan keadaan darurat pada IPAL puskesmas dilakukan
untuk beberapa kondisi keadaan darurat, seperti mutu air yang
melebihi baku mutu, suplai energi listrik padam, kebocoran atau
kerusakan pada unit proses, serta terjadinya kecelakaan pada
unit IPAL. Sistem tanggap darurat IPAL yang direncanakan
ditampilkan pada Tabel berikut ini.

Tabel 1.14 Rencana Tanggap Darurat IPAL

No Jenis Keadaan darurat Penangana


n
1 Mutu air limbah 1) Periksa air limbah influent yang
melebihi baku masuk ke IPAL, dan lakukan
mutu penanganan sesuai
penyimpangan yang ditemukan.
2) Periksa proses yang
berlangsung di IPAL. Lakukan
penanganan sesuai
penyimpangan yang
ditemukan.
3) Periksa seluruh mesin dan
peralatan IPAL. Lakukan
penanganan sesuai
penyimpangan yang ditemukan.
4) Melakukan penutupan
outlet saluran IPAL.
5) Melakukan penghentian
sementara aktifitas klinik
2 Listrik padam Jika suplai listrik dari genset
tidak berjalan otomatis, segera
hubungi Bagian Maintenance.
3 Kebocoran/kerusaka 1) Hentikan proses IPAL
n pada unit proses dihentikan sementara.
2) Periksa dan perbaiki pada
unit yang mengalami
kebocoran/kerusakan setelah
kondisi aman.
4 Kecelakaan di unit IPAL 1) Beri pertolongan pertama
2) Segera rujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat
untuk memperoleh pertolongan
medis lanjutan

Rencana tanggap darurat IPAL tersebut selanjutnya akan


dituangkan dalam SOP.

20
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

I.3.4 Internalisasi Biaya Lingkungan


Biaya yang diperlukan untuk pengelolaan dan pemantauan
lingkungan terutama dalam pengendalian pencemaran air dari
proses operasional dan pemeliharaan selama operasional
diprakirakan sebesar Rp. 9.000.000,- Estimasi biaya
pembangunan dan operasional IPAL selama masa konstruksi
ditampilkan pada Tabel berikut.

Tabel 1.15 Estimasi Biaya Pembangunan dan Operasional IPAL

Biaya Total
No Kegiatan Satua Volume Satua Biaya
n n (Rp) (Rp)
1 Pengoperasian IPAL Tahun 1 5.000.000 5.000.000
2 Pemeliharaan IPAL Tahun 1 2.000.000 2.000.000
3 Tanggap Darurat Paket 1 1.000.000 1.000.000
Pengembangan Tek. Tahun 1 1.000.000 1.000.000
4 & SDM
Jumlah 9.000.000

I.3.5 Kewajiban
Kewajiban yang harus dipenuhi dalam operasional
pengolahan limbah cair pada IPAL yaitu sebagai berikut :
a. Memisahkan saluran air limbah dengan saluran limpasan
air hujan.
b. Memiliki unit pengolahan dan saluran air limbah kedap air.
c. Memiliki alat pengukur debit.
d. Memiliki sistem tanggap darurat instalasi pengolahan air limbah
e. Melakukan pemantauan air limbah dan badan air.
f. Menyampaikan laporan secara lisan dan secara tertulis jika
terjadi keadaan darurat.
g. Melakukan penanggulangan pencemaran air dan pemulihan
mutu air jika terjadi pencemaran air.

21
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

I.3.6 Larangan
Hal yang dilarang dalam melakukan pengolahan air limbah
adalah sebagai berikut:
a. Membuang air limbah secara sekaligus dalam 1 (satu) kali
pembuangan.
b. Melakukan pengenceran air limbah dalam upaya
pemenuhan baku mutu yang dipersyaratkan.
c. Membuang air limbah di luar titik penaatan.

22
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

BAB II
STANDAR KOMPETENSI
SUMBERDAYA MANUSIA

II.1 Struktur Organisasi


UPTD Puskesmas Gadingrejo dipimpin oleh Kepala
Puskesmas yang langsung membawahi unit-unit pelayanan
keseluruhan operasional UPTD Puskesmas Gadingrejo.

Struktur organisasi MFK ( Managemen Fasilitas dan


Keselamatan) UPTD Puskesmas Gadingrejo dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini.

PENANGGUNG JAWAB
Ka. UPTD Puskesmas Gadingrejo

KOORDINATOR KMP
Ka. Tata Usaha

KOORDINATOR MFK

( Manajemen Fasilitas
Keselamatan)

UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT


Keselamatan Pengelolaan Kesiapan Peralatan Medis Sistem
dan B3 menghadapi Utilitas
Keamanan bencana dan
Kebakaran

23
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

II.2 Sumber Daya Manusia


II.2.1 Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air

Sesuai dengan struktur organisasi yang dimiliki UPTD


Puskesmas Gadingrejo, penanggung jawab pengendalian
pencemaran air adalah Sanitarian yang akan berkoordinasi
langsung dengan petugas cleaning service serta Bagian Tata
Usaha apabila membutuhkan eskalasi.

II.2.2 Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah

Sesuai dengan struktur organisasi UPTD Puskesmas


Gadingrejo penanggungjawab operasional pengolahan air
limbah adalah Sanitarian yang akan berkoordinasi langsung
dengan Operator IPAL.

II.2.3 Kompetensi Lainnya Sesuai Dengan Kebutuhan

Kompetensi yang harus dimiliki oleh personel yang terkait


dengan pengendalian pencemaran dan pengolahan air limbah
dan antara lain :

1. Pengetahuan mengenai cara pengoperasian IPAL yang


benar sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengetahuan mengenai perawatan IPAL
3. Pedoman identifikasi terhadap bahaya yang mungkin
muncul dalam proses pengelolaan air limbah.
4. Upaya perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja seandainya terjadi bahaya
dalam proses pengelolaan air limbah.
5. Hukum dan aturan perundang-undangan terkait
masalah limbah.

24
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

BAB III
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Manajemen lingkungan pada prinsipnya mengikuti elemen aktivitas


PDCA (Plan-Do-Check-Action), yang dikembangkan menjadi enam
prinsip dasar, yaitu:
1. Perencanaan (Plan);
2. Pelaksanaan (Do);
3. Pemeriksaan (Check); dan
4. Tindakan (Action).

Rincian tahapan penyusunan sistem manajemen lingkungan adalah


sebagai berikut:
III.1 Perencanaan
a. Menentukan lingkup dan menerapkan sistem manajemen
lingkungan terkait pengendalian pencemaran terutama
pencemaran air.
b. Menetapkan kebijakan pengendalian pencemaran
terutama pencemaran air.
c. Memastikan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen
puncak terhadap pengendalian pencemaran terutama
pencemaran air.
d. Memastikan adanya struktur organisasi yang menangani
pengendalian pencemaran terutama pencemaran air.
e. Menetapkan tanggungjawab dan kewenangan untuk
peran yang sesuai.
f. Menentukan aspek menetapkan kebijakan
pengendalian pencemaran terutama pencemaran air.
g. Identifikasi dan memiliki akses terhadap kewajiban
penaatan menetapkan kebijakan pengendalian
pencemaran air.

25
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

h. Menentukan risiko dan peluang yang perlu ditangani.


i. Merencanakan untuk mengambil aksi menangani risiko
dan peluang serta evaluasi efektifitas dari kegiatan
tersebut; dan/atau
j. Menetapkan sasaran menetapkan kebijakan
pengendalian pencemaran air, menentukan indikator
dan proses untuk mencapainya.

III.2 Pelaksanaan
a. Menentukan sumber daya yang disyaratkan untuk
penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen
lingkungan terkait pengendalian pencemaran air.
b. Menentukan sumber daya manusia yang memiliki
sertifikasi kompetensi pengendalian pencemaran air.
c. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses
yang dibutuhkan untuk komunikasi internal dan
eksternal.
d. Memastikan kesesuaian metode untuk pembuatan dan
pemutakhiran serta pengendalian informasi
terdokumentasi.
e. Menetapkan, menerapkan, dan mengendalikan proses
pengendalian operasi yang dibutuhkan untuk memenuhi
persyaratan sistem manajemen lingkungan terkait
pengendalian pencemaran air, dan
f. Menentukan potensi situasi darurat dan respon yang
diperlukan.

III.3 Pemeriksaan
a. Memantau, mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi
kinerja menetapkan kebijakan pengendalian
pencemaran air.
b. Mengevaluasi pemenuhan terhadap kewajiban
penaatan menetapkan kebijakan pengendalian
pencemaran air.
26
STANDAR TEKNIS
Kegiatan Pembuangan Air Limbah
UPTD Puskesmas Gadingrejo Pringsewu

c. Melakukan internal audit secara berkala; dan mengkaji


sistem manajemen lingkungan organisasi terkait
menetapkan kebijakan pengendalian pencemaran air
untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, dan
keefektifan.

III.4 Tindakan

a. Melakukan Tindakan untuk menangani ketidak


sesuaian dan
b. Melakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap
sistem manajemen lingkungan yang sesuai dan efektif
untuk meningkatkan kinerja pengendalian pencemaran
air.

27

Anda mungkin juga menyukai