Anda di halaman 1dari 3

PEMETAAN RANTAI NILAI BISNIS RUMAH SAKIT

1. Visi Misi RS Oputa Yi Koo:


Support activities:
a. Infrastruktur : ruang instalasi gawat darurat, ruang perawatan pasien, ruang operasi,
ruang laborat, dll
b. Manajemen sdm : rekrut tenaga sdm yang baik, spesial dan bagus agar tetap
kompetitif
c. Pengembangan teknologi : rekam medis elektronik, integrasi pelayanan, dan
dukungan lis serta packs
d. Pengadaan : mengurangi biaya dan dapatkan keunggulan kompetitif, tanpa menambah
anggaran biaya produksi
Primary Activities
a. Inbound Logistics
 Pengadaan barang obat dan alat kesehatan,
 Pendaftaran pasien Rajal , Emergency, Ranap
b. Operations
 Inventory Warehouse, Stok distribusi
 Pelayanan Medis (Jasa Medis)
c. Outbond Logistics
 Farmasi & Penunjang Medis (Obat, BHP, Alkes)
d. Marketing
 Medical Check-up Rujukan Internal, Kunjungan kontrol pasien.
e. Service
 Ambulance, Edukasi kesehatan, Telemedicine, Terapi pasien

HASIL ANALISA SWOT


A. STRENGTH
 Lokasi strategis: Terletak di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang merupakan ibukota
provinsi dan pusat ekonomi di kawasan timur Indonesia.
 Dukungan pemerintah: Merupakan rumah sakit milik pemerintah provinsi Sulawesi
Tenggara, sehingga mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
 Dukungan politik: Rumah sakit ini mendapatkan dukungan politik yang kuat dari
pemerintah daerah, sehingga memudahkan dalam hal perizinan, pengadaan lahan, dan
pendanaan.
 Reputasi yang baik: Rumah sakit ini memiliki reputasi yang baik di masyarakat,
terutama dalam hal pelayanan kesehatan jantung, pembuluh darah, dan otak.
 Ketersediaan teknologi canggih: Rumah sakit ini dilengkapi dengan teknologi canggih
untuk diagnosa dan pengobatan penyakit jantung, pembuluh darah, dan otak, seperti
CT scan, MRI, dan Cath Lab.

B. WEAKNESS
 Kurangnya tenaga medis sub spesialis: Masih membutuhkan lebih banyak tenaga
medis sub spesialis untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
 Biaya pengobatan yang tinggi: Biaya pengobatan di rumah sakit ini masih tergolong
tinggi dibandingkan dengan rumah sakit lain di kawasan timur Indonesia.
 Kurangnya sosialisasi: Masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang
keberadaan dan layanan yang tersedia di rumah sakit ini.
 Sistem informasi yang belum terintegrasi: Sistem informasi di rumah sakit ini masih
belum terintegrasi dengan baik, sehingga menyulitkan proses administrasi dan
pelayanan pasien.

C. OPPORTUNITIES
 Meningkatnya kebutuhan akan layanan kesehatan jantung, pembuluh darah dan otak:
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup dan perubahan gaya hidup,
kebutuhan akan layanan kesehatan jantung, pembuluh darah dan otak diprediksi akan
terus meningkat.
 Kerja sama dengan pihak lain: Rumah sakit ini memiliki peluang untuk menjalin kerja
sama dengan berbagai pihak terkait, seperti universitas, rumah sakit lain, dan
organisasi nirlaba, untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu pendidikan.
 Pengembangan teknologi: Perkembangan teknologi di bidang kesehatan dapat
dimanfaatkan oleh rumah sakit ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu
pendidikan

D. THREAT
 Persaingan dengan rumah sakit lain: Semakin banyak rumah sakit yang menyediakan
layanan kesehatan jantung, pembuluh darah dan otak, sehingga meningkatkan
persaingan di bidang ini.
 Keterbatasan dana: Keterbatasan dana pemerintah dapat menghambat pengembangan
rumah sakit ini.
 Perubahan kebijakan pemerintah: Perubahan kebijakan pemerintah, seperti perubahan
aturan BPJS Kesehatan, dapat mempengaruhi pendapatan rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai