Anda di halaman 1dari 2

Amal Shaleh, Tapi Membawa Ke Neraka

Saudaraku yang dirahmati oleh Allah, hidup di dunia adalah kehidupan yang sementara. Satu persatu
orang yang kita kenal dan yang tidak kita kenal meninggalkankan dunia ini. Diantara mereka ada yang
segera pergi meninggalkan dunia di usianya yang masih sangat muda. Sebagiannya ada yang mencapai
usia tua, baru dia tinggalkan dunia ini. Namun yang pasti adalah semua yang hidup, termasuk kita, akan
meninggalkan dunia ini. Suka atau tidak suka! Rela atau terpaksa!
Saudaraku, pertanyaan berikutnya yang harus selalu kita tanyakan pada diri kita masing-masing adalah
“kemanakah nanti kita akan berakhir abadi? Di surga ataukah neraka?” Jadikanlah ini sebagai
pertanyaan harian untuk kita tanyakan pada diri kita! Janganlah tertipu oleh setan yang telah
menggantinya dengan pertanyaan “bagaimana nasibmu besok di dunia ini?”.
Saudaraku, tentu untuk mendapatkan surga itu tidaklah mudah. Surga didapatkan dengan pengorbanan
demi pengorbanan. Surga tidak didapat dengan bersantai-santai dan larut dalam kesenangan dunia yang
melalaikan!
Saudaraku yang dimuliakan Allah, mari kita renungkan hadits berikut ini agar kita kembali sadar
bahwa memang tidak mudah untuk mendapatkan surga! Mudah-mudahan Allah menyelamatkan kita
darinya.
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah shallallu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya bila telah terjadi hari kiamat, Allah ta’ala turun kepada para hamba untuk
memutuskan perkara diantara mereka. Tiap-tiap umat berlutut. Orang pertama yang dipanggil adalah
orang yang mengumpulkan (membaca/menghafal) Al-Qur’an, orang yang terbunuh di jalan Allah, dan
orang yang banyak harta. Allah berfirman kepada orang yang membaca Al-Qur’an, ‘Bukankah Aku
telah mengajarkan kepadamu apa saja yang telah Aku turunkan pada Rasul-Ku?’
‘Benar, ya Rabb,’ jawabnya.
‘Lalu apa yang telah engkau kerjakan dari apa yang telah diajarkan padamu?’ tanya Allah.
‘Aku mempraktekkannya sepanjang siang dan malam,’ jawabnya.
Allah berfirman padanya, ‘Kau dusta!’
Para malaikat juga berkata padanya, ‘Kau dusta!’
Allah berfirman, ‘Tapi engkau ingin agar dikatakan bahwa si fulan itu orang yang suka membaca Al-
Qur’an. Sungguh itu sudah dikatakan padamu.’
Berikutnya didatangkan orang yang mempunyai harta. Allah berfirman padanya, ‘Bukankah telah Aku
lapangkan rezekimu sehingga Aku tidak membiarkanmu minta bantuan pada orang lain?’
‘Benar, ya Rabb,’ jawabnya.
‘Lalu apa yang telah kau kerjakan terhadap harta yang telah Aku berikan padamu?’ tanya Allah.
‘Aku gunakan selalu untuk menyambung tali silaturahim dan bershadaqah,’ jawabnya.
Allah berfirman padanya, ‘Kau dusta!’
Para malaikat juga berkata padanya, ‘Kau dusta!’
Allah berfirman, ‘Tapi engkau menginginkan agar dikatakan bahwa si fulan itu dermawan. Sungguh
itu sudah dikatakan padamu.’
Kemudian didatangkan orang yang terbunuh di jalan Allah. Allah berfirman padanya, ‘Dalam hal apa
engkau terbunuh?’
‘Aku diperintahkan untuk berjihad di jalan-Mu maka aku berperang sampai aku terbunuh,’ jawabnya.
Allah berfirman padanya, ‘Kau dusta!’
Para malaikat juga berkata padanya, ‘Kau dusta!’
Allah berfirman, ‘Tapi engkau ingin agar dikatakan bahwa si fulan itu pemberani. Sungguh itu sudah
dikatakan padamu.’”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memukul dua lututku dan berkata, “Hai Abu
Hurairah, tiga orang itu adalah makhluk pertama yang digunakan untuk mengobarkan nyala api
neraka pada hari kiamat!” (HR Bukhari, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Khuzaimah)
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah, mari kita jaga niat di setiap amalan yang kita lakukan! Mudah-
mudahan tiga orang yang disebutkan dalam hadits ini bukanlah kita.

. ‫ َالَّلُه َّم َأِج ْر َنا ِم َن الَّناِر‬، ‫ َالَّلُه َّم َأِج ْر َنا ِم َن الَّناِر‬، ‫َالَّلُه َّم َأِج ْر َنا ِم َن الَّناِر‬

Anda mungkin juga menyukai