Anda di halaman 1dari 8

NOVA YULIZA

2323011005

1. Kurikulum universal : Kurikulum Budaya Antri.

1. Analisis
Identifikasi tujuan dari kurikulum budaya antri untuk semua usia. Tinjau kebutuhan dan
karakteristik peserta didik dari berbagai rentang usia. Evaluasi sumber daya yang tersedia untuk
mendukung pembelajaran budaya antri.

2. Desain
Rancang struktur kurikulum yang mencakup konsep budaya antri yang relevan dan menarik untuk
semua usia. Tentukan metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dari
berbagai kelompok usia. Susun rencana pembelajaran yang memperhitungkan keberagaman usia
peserta didik.

3. Pengembangan
Buat materi pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dari segala
usia. Uji coba materi pembelajaran dengan berbagai kelompok usia untuk memastikan
ketercapaian tujuan pembelajaran.

4. Implementasi
Terapkan kurikulum budaya antri pada berbagai kelompok usia dengan pendekatan yang sesuai.
Monitor dan evaluasi proses pembelajaran secara berkala untuk menyesuaikan kurikulum sesuai
kebutuhan.

5. Evaluasi
Evaluasi hasil pembelajaran dari berbagai kelompok usia untuk menilai efektivitas kurikulum
budaya antri. Lakukan perbaikan dan penyesuaian berdasarkan umpan balik dari peserta didik dari
segala rentang usia.
2. Kurikulum Penitipan Anak

1. Analisis (Analysis)
Identifikasi kebutuhan anak-anak berdasarkan usia, minat, dan perkembangan mereka. Tinjau
regulasi dan standar terkait penitipan anak. Evaluasi sumber daya yang tersedia seperti fasilitas,
tenaga pengajar, dan materi pembelajaran.

2. Desain (Design)
Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Rancang
struktur kurikulum yang mencakup mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan metode
pengajaran. Pilih metode evaluasi yang sesuai untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.

3. Pengembangan (Development)
Persiapkan materi pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Buat
rencana pelaksanaan pembelajaran yang terstruktur dan menyeluruh. Uji coba materi pembelajaran
dengan kelompok kecil anak sebelum penerapan penuh.

4. Implementasi (Implementation)
Terapkan kurikulum dengan memperhatikan jadwal pembelajaran yang efektif. Libatkan orang tua
dalam proses pembelajaran anak-anak di penitipan. Monitor perkembangan anak-anak secara
berkala dan sesuaikan kurikulum jika diperlukan.

5. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi efektivitas kurikulum berdasarkan pencapaian tujuan pembelajaran. Dapatkan umpan
balik dari orang tua, tenaga pengajar, dan anak-anak untuk perbaikan di masa depan. Lakukan
evaluasi secara berkala untuk memastikan kesesuaian kurikulum dengan perkembangan anak-
anak.
3. Kurikulum Life Skill
1. Analisis - Analisis kebutuhan dan masalah yang harus diatasi dalam pembelajaran life skills.
2. Desain - Membuat desain kurikulum yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, serta
mengintegrasikan paket-paket diklat pravokasional melalui Program ini.
3. Development - Membuat materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan desain kurikulum.
4. Implementasi - Mengimplementasikan pembelajaran life skills secara individual atau dalam
kelompok kecil, dengan berlandaskan kebutuhan belajar setiap siswa.
5. Evaluasi - Melakukan evaluasi kinerja siswa secara individual maupun kelompok, serta
memberikan pemahaman tentang kecakapan hidup yang diperlukan untuk memasuki kehidupan
sebagai orang dewasa dengan berhasil
Apakah sama ADDIE pada setiap kurikulum?
Tidak, cara menganalisa, mendesain, dan ADDIE pada kurikulum budaya, kurikulum penitipan
anak, dan kurikulum life skill tidak sama. Setiap kurikulum memiliki tujuan, komponen, dan
metode pembelajaran yang berbeda.

Kurikulum budaya mempunyai tujuan untuk mengembangkan karakter, perilaku, dan budaya
lokal di antrian. Kurikulum penitipan anak (TPA) mempunyai tujuan untuk mengembangkan
perilaku dan kemampuan dasar anak usia dini, seperti fisik, kognitif, dan bahasa

Kurikulum life skill mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan dasar dan perilaku
yang berguna dalam kehidupan sehari-hari

Meskipun setiap kurikulum memiliki tujuan dan komponen yang berbeda, proses analisis,
desain, dan pengembangan kurikulum menggunakan model ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation) yang sama. Model ini memiliki beberapa tahap
yang harus dilalui, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Tetapkan,
tahap-tahap ini akan berbeda dalam konteks setiap kurikulum.

Untuk kurikulum budaya, analisis akan fokus pada budaya lokal dan kebutuhan anak. Desain
akan fokus pada komponen-komponen yang diperlukan untuk mengembangkan karakter dan
perilaku yang sesuai dengan budaya lokal. Pengembangan akan melibatkan pembuatan materi
dan aktivitas yang sesuai dengan desain. Implementasi akan melibatkan pengajaran dan
pembelajaran yang sesuai dengan materi dan aktivitas yang telah dibuat. Evaluasi akan
melibatkan penilaian kinerja anak dan kurikulum tersebut

Untuk kurikulum penitipan anak, analisis akan fokus pada perkembangan anak usia dini dan
kebutuhan anak tersebut. Desain akan fokus pada komponen-komponen yang diperlukan untuk
mengembangkan perilaku dan kemampuan dasar anak usia dini. Pengembangan akan
melibatkan pembuatan materi dan aktivitas yang sesuai dengan desain. Implementasi akan
melibatkan pengajaran dan pembelajaran yang sesuai dengan materi dan aktivitas yang telah
dibuat. Evaluasi akan melibatkan penilaian kinerja anak dan kurikulum tersebut

Untuk kurikulum life skill, analisis akan fokus pada kebutuhan dan perilaku yang berguna
dalam kehidupan sehari-hari. Desain akan fokus pada komponen-komponen yang diperlukan
untuk mengembangkan kemampuan dasar dan perilaku yang berguna. Pengembangan akan
melibatkan pembuatan materi dan aktivitas yang sesuai dengan desain. Implementasi akan
melibatkan pengajaran dan pembelajaran yang sesuai dengan materi dan aktivitas yang telah
dibuat. Evaluasi akan melibatkan penilaian kinerja anak dan kurikulum tersebut
Apakah sama outputnya?

Output dari kurikulum budaya antri, kurikulum penitipan anak, dan kurikulum life skill tidak
sama. Output dari kurikulum budaya antri adalah kemampuan, perilaku, dan budaya lokal yang
sesuai dengan budaya lokal di antrian

Output dari kurikulum penitipan anak (TPA) adalah kemampuan dasar dan perilaku yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari

Output dari kurikulum life skill adalah kemampuan dasar dan perilaku yang berguna

Output dari kurikulum budaya antri, kurikulum penitipan anak, dan kurikulum life skill berbeda
karena masing-masing memiliki tujuan, komponen, dan metode pembelajaran yang berbeda.
Kurikulum budaya antri fokus pada budaya lokal dan kebutuhan anak, kurikulum penitipan
anak fokus pada perkembangan anak usia dini, dan kurikulum life skill fokus pada kemampuan
dasar dan perilaku yang berguna

Anda mungkin juga menyukai