Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Khusus Riset ............................................................................ 2
1.4 Manfaat Riset ...................................................................................... 2
1.5 Urgensi Riset ....................................................................................... 2
1.6 Temuan yang Ditargetkan .................................................................... 2
1.7 Kontribusi Riset Terhadap Ilmu Pengetahuan ...................................... 3
1.8 Luaran yang Ditargetkan ..................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3
2.1 Itik Pitalah ........................................................................................... 3
2.2 Gen Myostatin ..................................................................................... 4
2.3 Penciri Genetik PCR-RFLP ................................................................. 4
BAB 3. METODE RISET ............................................................................. 5
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 5
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................... 5
3.3 Peubah Penelitian ................................................................................ 5
3.4 Tahapan Riset ...................................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................. 7
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8
LAMPIRAN ................................................................................................. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua Anggota Serta Dosen Pendamping .................. 11

i
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran .............................................................. 19
Lampiran 3. Susunan Tim Pengusul dan Pembagian Tugas........................ 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pengusul ................................... 23

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Teks Halaman

1. Struktur Gen Myostatin .............................................................. 7

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman


1. Primer Gen Myostatin .................................................................. 5

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dirjen Peternakan dan Keswan (2016) menyampaikan bahwa populasi
ternak unggas di Indonesia pada tahun 2014 dan 2015 relatif lebih banyak
daripada ternak lainnya. Salah satu usaha perunggasan yang cukup berkembang di
Indonesia adalah usaha peternakan itik. Meski tidak sepopuler ayam, namun itik
memiliki potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur dan daging. Jika
dibandingkan dengan unggas lainnya, itik memiliki keunggulan antara lain tahan
terhadap penyakit. Oleh karena itu, usaha peternakan itik memiliki risiko yang
relatif lebih kecil. Di Indonesia, peternakan itik merupakan salah satu komoditas
peternakan yang memiliki nilai ekonomi dan potensi yang cukup tinggi, baik
sebagai sumber protein hewani ataupun sebagai sumber tambahan penunjang
kehidupan keluarga.
Sumatera Barat mempunyai 4 jenis itik lokal yang menjadi sumber daya
genetik ternak lokal Indonesia dan harus selalu dijaga kelestariannya. Salah satu
dari 4 jenis itik tersebut yaitu, itik Pitalah. Itik Pitalah ditemukan dan
dikembangkan di Nagari Pitalah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar.
Itik Pitalah sebagai salah satu plasma nutfah ternak lokal Indonesia khususnya
Sumatera Barat telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor
2923/Kpts/OT.140/6/2011 tanggal 17 Juni 2011.
Itik Pitalah merupakan salah satu jenis itik lokal Sumatera Barat yang
unggul sebagai itik petelur namun juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai
itik pedaging. Hal ini 2 sesuai dengan pendapat Suhaemi dkk. (2018) yang
menyatakan bahwa itik Pitalah memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi
dibandingkan itik Bayang sebagai pedaging. Suhaemi (2017) juga melaporkan
bahwa secara keseluruhan, potensi produksi itik Pitalah lebih unggul
dibandingkan dengan itik Kamang dan itik Bayang. Itik Pitalah berpotensi sebagai
itik pedaging maupun petelur, sedangkan itik Kamang berpotensi sebagai
pedaging dan itik Bayang unggul untuk rataan berat telur.
Untuk mengembangkan itik Pitalah maka dapat didukung dengan
melakukan perbaikan mutu genetik melalui penerapan seleksi dan teknik rekayasa
genetik. Salah satu seleksi yang bisa dilakukan yaitu seleksi molekuler. Salah satu
gen yang memiliki peran utama dan memegang peranan signifikan dalam
mengatur pertumbuhan dan produksi daging adalah gen myostatin (MSTN). Gen
MSTN juga dikenal sebagai Growth Differentiation Factor-β (TGF-β) yang
berperan sebagai pengendali negatif dalam pertumbuhan otot skeletal. (Ye et.al.,
2007). Peningkatan pertumbuhan otot secara luar biasa telah tercatat pada
beberapa jenis hewan sebagai akibat dari mutasi non-fungsional alami pada gen
myostatin. Fenomena ini ditemukan dalam situasi “Double Muscling” pada sapi
Belgian Blue (Oldham et.al., 2001).

1
Penelitian yang yang berkaitan dengan myostatin pada unggas yaitu ayam
pernah dilakukan oleh Khaerunnisa et al. (2016). Yang meneliti tentang
polimorfisme gen myostatin T4842G pada ekson-2 berhubungan dengan
karakteristik karkas pada ayam Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
lokus myostatin bersifat polimorfik pada semua populasi. Sementara hasil
penelitian Nisa (2021) yang mengidentifikasi keragaman, menganalisis komposisi
basa nukleotida dan asam amino dari diplotipe gen myostatin ekson 3 pada itik
lokal jantan. Kesimpulan penelitian tersebut yaitu terdapat empat belas titik
mutasi membentuk dua belas pola sekuen, masing-masing pola diplotipe
menunjukkan adanya perbedaan komposisi basa nukelotida dan menunjukkan
adanya keragaman gen myostatin ekson 3 pada populasi itik lokal jantan serta
mengakibatkan perbedaan komposisi asam amino yang disandikan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Identifikasi Keragaman Gen Myostatin (MSTN) pada Itik
Lokal Sumatera Barat”.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah terdapat keragaman gen myostatin (MSTN) ekson 2 dan 3 pada
itik Pitalah dalam rangka penentuan kandidat marker pertumbuhan otot dengan
menggunakan metode PCR-RFLP?

1.3 Tujuan Khusus Riset


Mengidentifikasi dan menganalisis keragaman gen myostatin (MSTN)
ekson 2 dan 3 pada itik Pitalah dalam rangka penentuan kandidat marker
pertumbuhan otot dengan menggunakan metode PCR-RFLP

1.4 Manfaat Riset


Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan dan data dasar dalam
penelitian mengenai keragaman gen myostatin pada itik lokal dalam rangka
penentuan kandidat marker pertumbuhan otot.

1.5 Urgensi Riset


Urgensi dalam penelitian ini adalah melakukan perbaikan genetik secara
molekuler sehingga hal tersebut akan membantu peningkatan produktivitas dan
peningkatan populasi itik Pitalah. Salah satu cara yang dilakukan secara
molekuler tersebuat dengan mengevaluasi profil sekuen nukleotida dari gen-gen
yang ada pada DNA yang mampu berpengaruh pada produktivitas ternak. Salah
satu gen yang memiliki peran pada produksi yaitu gen myostatin (MSTN).

1.6 Temuan yang Ditargetkan


Diharapkan adanya keragaman gen myostatin pada itik Pitalah sehingga
dapat dijadikan sebagai kandidat marka/MAS (Marker Assisted Selection) gen
pertumbuhan otot.

2
1.7 Kontribusi Riset Terhadap Ilmu Pengetahuan
Data yang diperoleh dari riset yang akan dilakukan diharapkan dapat
menjadi rujukan pada penelitian yang lebih mendalam terkait gen myostatin
terutama untuk ekspresi genetik (mRNA relatif) dan asosiasi genotip terhadap
karakteristik sifat pertumbuhan otot pada itik lokal.

1.8 Luaran Riset


1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Publikasi artikel ilmiah pada Buletin Peternakan UGM
4. Akun media sosial

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Itik Pitalah


Itik adalah unggas air (waterfowls) yang tergolong ke dalam kelas Aves,
Ordo Anseriformes, Family Anatidae, Sub Family Anatinae, Genus Anas dan
Spesies Anas Platyrhynchos (Susilorini dkk. 2010). Itik pertama kali datang ke
Indonesia dibawa dari Hindia Belanda ke pulau Jawa dan dikembangbiakkan
secara luas di pulau Jawa (Mulyadi, 2014).
Itik Pitalah merupakan itik lokal yang berkembang sebagai salah satu
sumber daya genetik Indonesia yang berasal dari Nagari Pitalah, Kecamatan
Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Pada daerah asalnya, itik
Pitalah memliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan daging dan telur bagi
masyarakat sekitar serta meningkatkan pendapatan Nagari Pitalah. Namun,
keberadaan itik Pitalah belum mendapatkan perhatian yang seharusnya dari
pemerintah dan masyarakat. Penetapan galur ternak (rumpun) lokal, itik Pitalah
merupakan kekayaan plasma nutfah yang dimiliki Indoesia dan harus dilindungi
serta dilestarikan (Kepmentan, 2011).
Menurut Keputusan Menteri Pertanian Nomor
2923/KPTS/OT.140/6/2011, itik Pitalah memiliki ciri-ciri yaitu bulu berwarna
dominan coklat dengan totol-totol hitam dan kuning, kepala hingga leher
berwarna hitam, tubuh relatif sedang dan agak tegak, sementara paruh dan kaki
berwarna kuning. Telur itik Pitalah berwarna hijau, dengan produksi sekitar 150-
200 butir per tahun dan berat antara 60-70 gram per butir. Bobot dewasa baik
jantan maupun betina berkisar antara 1,1-1,5 kg. Ciri khas lainnya yaitu saat itik
Pitalah berjalan, bentuknya menyerupai bola jika dilihat dari kepala, leher,
punggung, sampai kebelakang. Tubuh langsing dengan leher sedang dan bulat.
Kepala kecil dengan mata berwarna dasar kuning jernih dan bola mata berwarna
hitam (Mito dan Johan, 2011).

3
2.2 Gen Myostatin
Gen MSTN atau Growth Differentiations Factor 8 (GDF8) merupakan
anggota dari superfamili Transforming Growth Factor-β (TGF-β) yang berfungsi
sebagai regulator negatif dari pertumbuhan otot skeletal (Dushyanth et al., 2016).
Gen myostatin (MSTN) terletak pada kromosom tujuh dan disusun oleh tiga ekson
dan dua intron (Zhao et al., 2016).
Fungsi dari gen myostatin yaitu sebagai inhibitor (regulator negatif),
poliferasi dan diferensiasi siklus sel selama miogenesis dalam sel embrionik dan
dewasa (Grade et al., 2019; Konovalova et al., 2021). Massa otot dalam tubuh
ternak dipengaruhi oleh keseimbangan antara sintesis protein dan degradasi
protein. Keseimbangan ini diatur oleh komunikasi sel otot, terutama otot rangka,
melalui dua jalur utama: AKT (protein kinase B/mTOR yang bertanggung jawab
atas sintesis protein, dan jalur AKT/FOXO yang mengatur degradasi protein
(Rodriguez et al., 2014).
Agung et al. (2016) menyatakan bahwa gen MSTN bagian ekson 3 pada
generasi pertama (F1) hasil persilangan dengan sapi Belgian Blue pertama di
Indononesia merupakan marker untuk sifat double muscling pada sapi Belgian
Blue juga ada (diwariskan) pada anak-anak sapi generasi F1 (jantan dan betina).
Nisa (2021) menyatakan bahwa gen MSTN bagian ekson 3 pada itik lokal jantan
bersifat polimorfik. Khaerunnisa (2016) juga menyatakan bahwa gen MSTN
bagian ekson 2 pada ayam Indonesia bersifat polimorfik.

2.3 Penciri Genetik PCR-RFLP


PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah suatu reaksi amplifikasi atau
perbanyakan DNA secara in vitro, menggunakan prinsip replikais DNA dengan
bantuan enzim DNA polimerase dan memanfaatkan perubahan sifat fisik DNA
terhadap suhu (Viljeon et al., 2005). Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi hasil PCR, seperti konsentrasi enzim (taq polymerase), dNTP
(deoxynucleotide triphosphate), konsentrasi magnesium (MgCl2), suhu, jumlah
siklus, konsentrasi primer, dan DNA template. Suhu annealing memiliki peran
krusial dalam reaksi PCR (Muladno, 2010).
Analisis Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP) merupakan
salah satu teknik yang digunakan dalam mengidentifikasi keragaman DNA
dengan membandingkan pita-pita yang muncul setelah enzim restriksi memotong
DNA target. RFLP meliputi 4 tahapan yaitu isolasi DNA, pemotongan DNA
menggunakan enzim restriksi, elektroforesis hasil pemotongan DNA dan southern
blot (Fanani, 2011). Keunikan enzim restriksi terletak pada kemampuannya
memotong DNA sesuai dengan targetnya (Sunatmo, 2009).
Zulfahmi (2013) menyatakan bahwa keuntungan dari metode ini yaitu
polimorfisme yang relatif tinggi, bersifat kodominan, keberadaan lokus penanda
yang spesifik, dan hasil yang konsisten antar laboratorium. Sementara itu,
kelemahan metode ini yaitu membutuhkan DNA dengan kualitas tinggi yang

4
mengharuskan ekstraksi DNA dalam jumlah besar. Proses ini relatif mahal,
melibatkan prosedur yang panjang, dan menggunakan radioaktif

BAB 3. METODE RISET

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Ternak
Fakultas Peternakan dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas, Padang Sumatera barat.penelitian dilaksakan selama 1 bulan
sejak proposal disetujui pada bulan Februari-Maret 2024.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian adalah jarum suntik, Tabung
eppendorf, mikro pipet, mikro tip, mikro tube, tisu steril, centrifuge, vortex, mesin
PCR, dan mesin elektroforesis. Sementar itu, bahan yang digunakan antara lain
sampel darah itik Pitalah, aquades, proteinase K, ethanol absolute, RNAse, buffer
BL, buffer WA, buffer CE, DNA extraction kit (Intron G-SpinTM Total DNA
Extraction Kit), Master Mix Solution (i-MAX II), primer, Nuklease Free Wate,
bench top marker, dan Enzim Restriksi.
Untuk primer yang digunakan dalam penelitian ini bisa dilihat pada tabel
1.
Tabel 1. Primer Gen Myostatin
Gen Primer Tm0
MSTN-F2 5’- TCCACTTGTTACTGATGCTGT - 3’ 57.23

MSTN-R2 5’- TAGGGAAATGGAGGCACAGG - 3’ 59.08

MSTN-F3 5’- GCTTCCGGTTCCTTTTCCTC -3’ 58.83

MSTN-R3 5’- TTCTGAAGCGGTGGATCTCA -3’ 58.73

Enzim restriksi yang digunakan pada penelitian ini yaitu enzim TaqI dan
HaeIII. Dimana enzim TaqI memotong pada sekuen T↓CGA. Sedangkan enzim
HaeIII memotong pada sekeun GG↓CC. Masing-masing enzim memotong target
pada dua titik potong.

3.3 Peubah Penelitian


Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah frekuensi genotipe, frekuensi
alel, heterozigositas, dan keseimbangan Hardy-Weinberg.

5
3.4 Tahapan Riset

3.4.1 Isolasi DNA


Sampel darah itik Pitalah dimasukkan sebanyak 100 µl beserta laturan
buffer CL kedalam tube 2 ml. Kemudian Masukkan Proteinase K sebanyak 20 µl
dan 5 µl RNAse kemudian lakukan proses homogenisasi, lalu masukkan buffer
BL 200 µl dan lakukan proses homogenisasi kembali. Lakukan inkubasi selama 2
menit pada suhu ruang dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 56 oC. Kemudian
lakukan sentrifugasi untuk menghilangkan embun. Masukkan ethanol absolut
sebanyak 200 µl lalu dihomogenisasi dan disentrifugasi. Campuran tersebut
dimasukkan ke dalam kolom spin kemudian disentrifugasi selama 1 menit lalu
pindahkan campuran tersebut ke dalam tube 2 ml yang baru. Tambahkan 200 µl
buffer WA ke dalam kolom spin yang dilanjutkan dengan proses sentrifugasi
selama 1 menit pada kecepatan 13000 rpm kemudian cairan dibuang dan gunakan
tabung koleksinya. Setelah itu, masukkan 200 µl buffer WB lalu disentrifugasi
kemudian buang kembali cairan dan pindahkan ke dalam tube yang baru lalu
disentrifugasi selama 3 menit pada kecepatan 13000 rpm untuk menghilangkan
cairan etanol secara keseluruhan. Spin kolom dipindahkan ke dalam tube yang
berukuran 1,5 ml lalu dilanjutkan dengan penambahan buffer CE sebanyak 30µl
dan diinkubasi selama 1 menit. Proses berlanjut dengan sentrifugasi dengan
kecepatan 13000 rpm selama 1 menit dan tambahkan kembali buffer CE sebanyak
20µl kemudian inkubasi selama 1 menit dan disentrifugasi selama 1 menit pada
kecepatan 13000 rpm.
3.4.2 Amplifikasi Gen Myostatin
Proses ini terdiri dari 35 siklus dengan langkah-langkah meliputi
denaturasi, annealing, dan ekstensi. Tahap denaturasi awal dilakukan pada suhu
95o C selama lima menit, diikuti dengan proses amplifikasi yang terdiri dari tahap
denaturasi pada suhu 95o C selama 10 detik, annealing pada suhu 60 o selama 20
detik, dan ekstensi pada suhu 72 o selama 30 detik, yang dilakukan sebanyak 35
siklus. Selanjutnya tahap ekstensi akhir dilakukan pada suhu 72 o C selama 5
menit. Struktur gen myostatin dapat dilihat pada Gambar 1.

6
Gambar 1. Struktur Gen Myostatin

Lakukan elektroforesis pada gel agarose 1,5% yang telah diwarnai dengan
ethidium bromide untuk melihat hasil amplifikasi gen myostatin, kemudian amati
hasilnya dengan menggunakan UV transilluminator. Jika terdapat pita pada posisi
atau ukuran yang sesuai dengan sumur yang berisi sampel DNA pada gel agarose,
maka dapat dikatakan bahwa proses amplifikasi tersebut berhasil. Selanjutnya,
hasil elektroforesis dapat direkam menggunakan kamera.
3.4.3 Penggenotipan Gen Myostatin
Siapkan tabung Eppendorf 2 ml dan beri label sesuai sampel yang
digunakan. Setelah itu, masukkan produk PCR sebanya 3-4 µl ke dalam tabung
Eppendorf menggunakan mikro pipet. Kemudian enzim restriksi ditambahkan
sebanyak 1 µl, 5 µl buffer, dan 40-41 µl nuclease free water ke dalam tabung
Eppendorf. Setelah semua bahan ditambahkan, masukkan tabung yang berisi
produk PCR dan enzim restriksi tersebut ke dalam mesin PCR selama 30 menit
pada suhu 37O C.
Setelah selesai, lakukan proses elektroforesis pada gel agarose 1,5%
dengan pewarna ethidium bromide untuk melihat hasil penggenotipan gen
myostatin. Sertakan DNA bench top (marker) dalam sumur gel dan jalankan
elektroforesis menggunakan mesin dengan tegangan 150 volt selama 30 menit.
Selanjutnya, produk elektroforesis diamati dengan bantuan sinar UV
transilluminator. Dokumentasikan hasil restriksi dengan menggunakan kamera.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Baiay PKM-RE
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana
(Rp)
1 Bahan habis pakai Belmawa 6.000.000,-
Perguruan Tinggi 1.200.000,-
Instansi Lain
2 Sewa dan jasa Belmawa 1.500.000,-
Perguruan Tinggi 300.000,-

7
Instansi Lain
3 Transportasi lokal Belmawa 1.000.000,-
Perguruan Tinggi 200.000,-
Instansi Lain
4 Lain-lain Belmawa 1.500.000,-
Perguruan Tinggi 300.000,-
Instansi Lain
Jumlah 12.000.000,-
Rekap Sumber Dana Belmawa 10.000.000,-
Perguruan Tinggi 2.000.000,-
Instansi Lain
Jumlah 12.000.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-RE
No Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung
1 2 3 4 Jawab
1 Persiapan laboratorium Nada Iswari Samara
2 Pembelian alat dan bahan Winanti Salsabila
3 Isolasi DNA Ahmad Rafi
4 Amplifikasi gen myostatin Kyla Tahira
5 Penggenotipan gen myostatin Rahmat Ikdon
6 Pengumpulan dan pengolahan Tim
data
7 Penyusunan laporan Tim
8 Submit artikel Tim

DAFTAR PUSTAKA
Agung, P., P. Said, S. Sudiro, and B. Blue. 2016. Myostatin gene analysis in the
first generation of the belgian blue cattle in Indonesia. 41(March). 13–20.
https://doi.org/10.14710/jitaa.41.1.13-20.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2016. Populasi Itik
Menurut Provinsi. Kementrian Pertanian RI. Jakarta.
Dushyanth, K., T. K. Bhattacharya, R. Shukla, R. N. Chatterjee, T. Sitaramamma,
C. Paswan, and P. Vishnu. (2016). Gene expression and polymorphism of
myostatin gene and its association with growth traits in chicken. Animal
Biotechnology, 27(4), 269–277.
Fanani, M. Z. 2011. Teknologi analisis molekuler menggunakan metode
restriction fragment length polymorphism (RFLP) : aplikasinya dalam
diagnosis spesies candida. http://mazfanani.wordpress.com/2011/04/25.
Grade C. V. C., C. S. Mantovani, and L. E. Alvares. 2019. Myostatin gene

8
promoter: structure, conservation and importance as a target for muscle
modulation. Journal of Animal Science and Biotechnology 10(1).
Kementerian Pertanian. 2011. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
2923/Kpts/OT.140/6/2011 tentang Penetapan Rumpun Itik Pitalah. Jakarta.
Khaerunnisa, I., M. Pramujo, I. I. Arief, C. Budiman, A. Gunawan, Jakaria, and C.
Sumantri. 2016. Polymorphism of the T4842G myostatin gene is
associated with carcass characteristics in indonesian chickens. International
Journal of Poultry Science, 15(8): 316–324.
Konovalova E., O. Romanenkova, A. Zimina, V. Volkova, and A. Sermyagin.
2021. Genetic variations and haplotypic diversity in the myostatin gene of
different cattle breeds in russia. Animals 11(10): doi:
10.3390/ani11102810.
Mito dan S. T. Johan. 2011. Usaha Penetasan Telur Itik. PT. Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Muladno. 2010. Teknologi Rekayasa Genetika. Edisi Kedua, Bogor.
Mulyadi, U. 2014. Kaya dari Beternak Bebek Petelur dan Bebek Pedaging.
Flash Books, Jakarta.
Nisa, K., N. Sultan, dan S. Kasim. 2021. Keragaman gen myostatin ekson 3 pada
itik lokal jantan menggunakan metode direct keragaman gen myostatin
ekson 3 pada itik lokal jantan menggunakan metode direct. [SKRIPSI]
Oldham. 2001. Molecular expression of myostatin and myod is greaterin
doublemuscled than normal-muscled cattle fetuses. Am J Physiol
Regulatory Integrative Comp Physiol. 280: R1488-R1493.
Rodriguez, J., B. Vernus, I. Chelh, I. Cassar-Malek, J. C. Gabillard, A. H. Sassi,...
and A. Bonnieu. 2014. Myostatin and the skeletal muscle atrophy and
hypertrophy signaling pathways. Cellular and Molecular Life Sciences.
71(22): 4361-4371.
Suhaemi, Z. 2017. Potensi keragaman genetic itik lokal Sumatera Barat. Padang:
Disertasi, Universitas Andalas
Suhaemi, Z. dan Febriani. 2018. Perbandingan nilai ekonomis itik pitalah dan
bayang sebagai itik pedaging. 20(18): 451-455
Sunatmo, T .I. 2009. Mikrobiologi Esensial. Mikrobiologi IPB. Bogor.
Susilorini, T. Eko, Sawitri, M. Eirry, dan Muharlien. 2010. Budi Daya 22 Ternak
Potensial. Penebar Swadaya, Jakarta.
Viljoen, G. J., H. N. Louisand and R. C. John. 2005. Molecular Diagnostic PCR
Hand Book. Springer : IAEA-FAO (Fiat-Panis).
Ye, X., S. R. Brown, K. Nones, L. L. Coutinho, J. C. Dekkers, and S. J. Lamont.
2007. Associations of myostatin gene polymorphisms with performance
and mortality traits in broiler chickens. Genetics Selection Evolution.
39(1): 73-89.

9
Zhao, Z. H., H. Li., H. J. Yi and B. X. Peng. 2016. The correlation between
polymorphism of the mstn gene and slaugterntraits in sansui ducks.
Pakistan J. Zool. 48 (5): 1283-1290
Zulfahmi. 2013. Penanda DNA analisi genetik tanaman. Jurnal Agroteknologi. 3
(2): 41-52

10
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua Anggota Serta Dosen Pendamping


Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nada Iswari Samara
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Peternakan
4 NIM 2010611042
5 Tempat dan Tanggal Lahir Koto Baru, 09 Desember 2001
6 Alamat E-mail nadaiswari9@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085278313775

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 AYE Faterna Unand Staff Bidang BPU 2020/2021
2 AYE Faterna Unand Staff Bidang BPU 2021/2022
3 AYE Faterna Unand Sekretaris Umum 2022/2023
4 FECO II Faterna Unand Anggota Bidang Dana 2020-2021
Usaha
5 FECO III Faterna Unand Anggota Bidang Dana 2021-2022
Usaha
6 FECO IV Faterna Unand Steering Comitte Bidang 2022-2023
Dana Usaha
7 Musyawarah Besar AYE Presidium Sidang II 2021
Faterna Unand
8 Inaugurasi Merpati Sekretaris Bendahara 2021-2022
Perak 20 Bidang Dana Usaha

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

11
Padang, 6 Februari 2024
Ketua Tim

(Nada Iswari Samara)

12
Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Winanti Salsabila


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Peternakan
4 NIM 2010613010
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jambi, 3 November 2001
6 Alamat E-mail winanti41@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082385325707

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1 FECO II Faterna Unand Staff Bidang Acara 2020-2021

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Padang, 6 Februari 2024
Anggota Tim,

(Winanti Salsabila)

13
Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Ahmad Rafi


2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Ilmu Biomedis
4. NIM 2010342015
5. Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 16 Desember 2002
6. Email Ahmadrafi2002@gmail.com
7. No. Telepon/HP +62 85155108998

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan


Tempat
1. SITOPLASMA XIII FK Koordinator Divisi 2020
UNAND 2020 Pubdok Ragio
2. Webinar “Beasiswa ke Koordinator Divisi 2021
Luar Negeri” Dies Natalis Pubdok
FK UNAND 76
3. MEDFOS MRC 2022 Koordinator Divisi 2022
Perlengkapan
4. PK2M FK UNAND Koordinator Divisi 2022
Perlengkapan
5. KKN Tematik UNAND Ketua Kelompok 2023
2023

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
Juara 1 Poster Ilmiah Temilnas Konsorsium Ilmu Biomedis 2023
1.
KIBI 2023 Indonesia

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Padang, 6 Februari 2024


Anggota Tim,

(Ahmad Rafi)

14
Biodata Anggota 3

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Kyla Tahira


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Peternakan
4. NIM 2110613086
5. Tempat dan tanggal lahir Padang, 27 November 2002
6. Alamat E-mail kylatahira123@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081372900133

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1. Volunteer BEM Faterna Staff Acara 2021
pamit
2. BEM KM Faterna Staff Dinas PP 2021-2022
3. Volunteer Webinar Moderator 2022
Dinas PP BEM KM
Faterna
4. Inaugurasi Holstein 21 Staff Acara 2022

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Padang, 6 Februari 2024


Anggota Tim,

(Kyla Tahira)

15
Biodata Anggota 4

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Rahmat Ikdon


2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Peternakan
4. NIM 2210612065
5. Tempat dan tanggal lahir Silungkang, 12 Maret 2002
6. Alamat E-mail rahmatikdon@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085272659216

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Padang, 6 Februari 2024


Anggota Tim,

(Rahmat Ikdon)

16
Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Kusnadidi Subekti, S.Pt, MP


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Peternakan
4 NIP / NIDN 197907132006041003 / 0013077903
5 Tempat danTanggal Lahir Jambi, 13 Juli 1979
6 Alamat Email kusnadidi13subekti@gmail.com
7 No Telepon/HP - / 085377113086
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1. Sarjana (S1) Peternakan Universitas 2002
Andalas
2. Magister (S2) Ilmu Ternak Universitas 2008
Andalas
3. Doktor (S3) Ilmu & Teknologi IPB 2019
Produksi Peternakan University
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT (dalam 5 tahun terakhir)
Pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan sks


1. Fisiologi Ternak Wajib 3
2. Ilmu Teknologi Produksi Ternak Wajib 3
Unggas
3. Teknologi Penetasan dan Pemuliaan Wajib 3
Ternak Unggas
4. Ilmu Unggas Air Pilihan 2
5. Teknik Analisis Genetika Molekuler Pilihan 2
6. Biologi Molekuler (Pasca Sarjana) Pilihan 3
Riset

No Judul Riset Penyandang Dana Tahun


1. Pengaruh Polimorfisme Gen Heat Dikti 2019
Shock Protein 70 Terhadap Toleransi
Panas Itik Lokal Sumatera barat
2. Polymorphism of Duck HSP70 Gene Dikti 2019
and mRNA Expression Under Heat
Stress Condition
3. Konservasi Ek-Situ Ayam Kokok Kementan 2020
Balenggek Berdasarkan Sifat-Sifat
Reproduksi, Song Learning, Seleksi

17
Bibit Dan Desain Perkawinan Dalam
Rangka Pembentukan Galur Unggul
Ayam Kokok Balenggek
4. Identifikasi Dan Asosiasi Gen Prolaktin Dikti 2022
(Prl) Dan Gen Follicle Stimulating
Hormone (Fsh) Terhadap Beberapa
Sifat Produksi Itik Pitalah Sumatera
Barat
5. Identifikasi Gen HSP 70 pada itik lokal Riset Dasar Unand 2023
menggunakan metode RFLP dan
Sekuensing
6. Fertility Rate, Fertility Period, and DOC Dikti 2023
Sex Ratio of Kokok Balenggek Chicken
after Artificial Insemination
7 Identifikasi Fenotip Generasi Induk Dikti 2023
(G0) dan Generasi Pertama (G1) Pola
Perkawinan Assortative terhadap Hasil
Produksi Pada Ayam Kokok Balenggek
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Padang, 6 Februari 2024


Dosen Pendamping

(Dr. Kusnadidi Subekti, S.Pt., M.P.)

18
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
No Jenis Pengeluaran Kuantitas Harga Total (Rp)
Satuan
(Rp)
1 Bahan Habis Pakai (maks 60%)
Pengambilan sampel darah 60 sampel 10.000,- 600.000,-
Jarum suntik 0,3 ml 100 buah 2.500,- 250.000,-
Ekstraksi DNA 60 sampel 10.000,- 600.000,-
Primer 2 pasang 285.000,- 570.000,-
Elektroforesis 90 gel 10.000,- 900.000,-
PCR tube 5 pack 100.000,- 500.000,-
PCR tips 5 pack 100.000,- 500.000,-
Enzim restriksi 2 paket Dana laboratorium
Mikro pipet 20-50 µl 1 buah 500.000,- 500.000,-
Mikro pipet 10 µl 1 buah 500.000,- 500.000,-
Nuclease free water 6 liter 120.000 720.000,-
Buffer BL 1 buah 180.000.- 180.000,-
Buffer WA 1 buah 180.000,- 180.000,-
Buffer CE 1 buah 180.000,- 180.000,-
Sintesis DNA (cDNA) kit 60 reaksi 60.000/10 900.000,-
i-MAX II reaksi
Tabung vecutainer 60 buah 2.000,- 120.000,-
SUB TOTAL 7.200.000,-
2 Belanja Sewa (maks 15%)
Analisis PCR 6 kali 50.000,- 300.000,-
Running RFLP 6 kali 350.000,- 300.000,-
Nanodrop 2 kali 50.000,- 100.000,-
Biaya ekstraksi DNA 1 kali 500.000,- 500.000,-
ekstraksi
Biaya elektroforesis 6 kali 50.000,- 300.000,-
Running inkubasi 60 kali 5.000,- 300.000,-
SUB TOTAL 1.800.000,-
3 Perjalanan lokal (maks 30%)
Transportasi kegiatan 4 bulan 200.000,- 800.000,-
perjalanan penelitian dari
kampus ke laboratorium
Kegiatan penyiapan bahan I bulan 400.000,- 400.000,-
SUB TOTAL 1.200.000,-
4 Lain-lain (maks 15%)
Cooling box 1 buah 700.000,- 700.000,-
Dry ice 5 buah 40.000,- 200.000,-
Paket internet tim 4 bulan 100.000,- 400.000,-
Biaya publikasi 1 kali 500.000,- 500.000,-

19
SUB TOTAL 1.800.000,-
GRAND TOTAL 12.000.000,-
GRAND TOTAL (Terbilang: dua belas juta rupiah)

20
Lampiran 3. Susunan Tim Pengusul dan Pembagian Tugas
NO Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/mi
nggu)
1 Nada Iswari Peternakan Peternakan 20 jam / Mengkoordinasikan
Samara/ minggu anggota kelompok
2010611042 riset dan memastikan
semua anggota aktif,
mengelola persiapan
bahan, penyiapan
sampel dan bahan uji
serta melakukan
penghitungan hasil
analisa sampel.
2 Winanti Peternakan Peternakan 20 jam/ Mempersiapkan
Salsabila/ minggu laboratorium riset,
2010613010 alat dan bahan serta
melakukan proses
pengelolaan tahap
analisis sampel dan
bahan uji.
3 Ahmad Peternakan Peternakan 20 jam/ Menyediakan tempat
Rafi/ minggu pengambilan sampel
2010342015 dan keberangkatan
serta melaksanakan
kegiatan uji dasar
penelitian.
4 Nashifa Peternakan Peternakan 20 jam / Mengumpulkan
Noor mingu catatan harian
Rozali/ masing-masing
2210612002 anggota,
mengumpulkan data,
menyusun laporan,
membuat artikel
ilmiah dan menulis
laporan kemajuan
dan laporan akhir.
5 Rahmat Peternakan Peternakan 20 jam / Mengatur keuangan
Ikdon / minggu riset, pembelian alat
221061 dan bahan,
penyiapan sampel
dan bahan uji, serta

21
melakukan evaluasi
hasil riset

22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pengusul
SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PENGUSUL

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Ketua Tim : Nada Iswari Samara
Nomor Induk Mahasiswa : 2010611042
Program Studi : Peternakan
Nama Dosen Pendamping : Dr. Kusnadisi Subekti, S.Pt., M.P.
Perguruan Tinggi : Universitas Andalas

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RE saya dengan judul


“Identifikasi Keragaman Gen Myostatin (MSTN) Ekson 2 dan 3 pada Itik
Pitalah Dalam Rangka Penentuan Kandidat Marker Pertumbuhan Otot
Menggunakan Metode PCR-RFLP” yang diusulkan untuk tahun anggaran
2024 adalah:
1. Asli karya kami, belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain,
dan tidak dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan/artificial
intelligence (AI).
2. Kami berkomitmen untuk menjalankan kegiatan PKM secara sungguh-
sungguh hingga selesai.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima kek kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Padang, 6 Februari 2024


Yang Menyatakan,

(Nada Iswari Samara)


NIM. 2010611042

23

Anda mungkin juga menyukai