Anda di halaman 1dari 7

Muh.

Arya Ramadhan
041883331
Tugas 1

1. Nama Proyek:

"Pembuatan Database berbasis web UMKM Ternak Ayam Archa Keren"

2. Nama Perusahaan/Instansi:

UMKM Archa Keren

3. Skala Proyek:

Kecil

Alasan memilih skala kecil:

UMKM Archa Keren adalah usaha mikro, kecil, dan menengah yang fokus pada bisnis ternak ayam.
Proyek ini dirancang untuk mengatasi kebutuhan data dan manajemen yang relatif sederhana.
Anggaran yang terbatas dan sumber daya terbatas membuat proyek ini cocok dengan skala kecil.

4. Latar Belakang, Tujuan, dan Manfaat Proyek:

Latar Belakang:

UMKM Archa Keren saat ini menghadapi tantangan dalam mengelola data terkait ternak ayam
mereka, termasuk informasi mengenai kesehatan ayam, produksi telur, dan catatan keuangan
terkait. Saat ini, data-data tersebut disimpan secara manual dan tersebar di beberapa catatan fisik.
Hal ini menghambat efisiensi operasional dan membuat pengambilan keputusan sulit.

Tujuan:

Tujuan utama proyek ini adalah mengembangkan database berbasis web yang sederhana dan
mudah digunakan untuk UMKM Archa Keren. Database ini akan digunakan untuk mencatat
informasi seputar ternak ayam, kesehatan ayam, dan informasi keuangan terkait.

Manfaat:

Proyek ini diharapkan akan memberikan manfaat berikut:

a. Pencatatan data yang lebih efisien dan akurat.


b. Kemampuan untuk memantau kesehatan ternak ayam dan produksi telur dengan lebih baik.
c. Peningkatann pengelolaan keuangan dan pemantauan laba-rugi.
d. Pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang tersedia.
e. Penghematan waktu dan upaya yang dikeluarkan dalam pemeliharaan catatan manual.
5. Struktur Organisasi Proyek:

Struktur organisasi proyek yang dibutuhkan akan sederhana, dan hanya melibatkan beberapa peran:

a. Pemilik UMKM Archa Keren:


Bertanggung jawab atas proyek, memastikan anggaran tersedia, dan memberikan persetujuan
akhir.

b. Manajer Proyek (bisa juga diisi oleh Pemilik UMKM):

Alasannya: Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan proyek, serta koordinasi
antara tim pengembang dan pemilik.

c. Tim Pengembang (1-2 orang):

Programer/database developer: Bertanggung jawab untuk merancang dan mengembangkan


database berbasis web.

d. Pengguna Akhir (Pemilik UMKM dan staf terkait):

Bertanggung jawab untuk memberikan masukan tentang kebutuhan dan persyaratan database.
Memastikan penggunaan database yang efektif.

Struktur organisasi proyek yang sederhana mencerminkan skala kecil proyek dan kebutuhan yang
terbatas dalam pengelolaan UMKM Archa Keren. Dalam hal ini, pemilik UMKM juga dapat berperan
sebagai manajer proyek untuk menghemat sumber daya.

6. Tim Proyek dan Alasannya:


a. Tim Pengembang (2 orang):
Database Developer/Programmer: Bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, dan
mengelola database berbasis web. Dibutuhkan dua orang untuk memastikan kehandalan dan
kemampuan responsif dalam pengembangan.

b. Manajer Proyek (1 orang):


Dalam proyek skala kecil, pemilik UMKM atau seseorang yang memiliki pengetahuan teknis dan
manajemen proyek yang memadai dapat berperan sebagai manajer proyek. Tugasnya adalah
merencanakan, mengelola sumber daya, dan mengawasi kemajuan proyek.

c. Pengguna Akhir (Pemilik UMKM dan staf terkait):


Bertanggung jawab untuk memberikan masukan tentang kebutuhan dan persyaratan database.
Memastikan penggunaan database yang efektif.

Alasan: Tim ini terdiri dari individu dengan keterampilan yang relevan yang dapat merancang dan
mengembangkan database sesuai dengan kebutuhan UMKM Archa Keren. Tim yang sederhana dan
terfokus akan meminimalkan biaya dan waktu pelaksanaan proyek.
7. Siklus Manajemen Proyek:
Proyek ini akan mengikuti siklus manajemen proyek yang sederhana yang mencakup tahapan
berikut:

a. Inisiasi: Pada tahap ini, pemilik UMKM atau manajer proyek akan mendefinisikan visi dan tujuan
proyek, merencanakan sumber daya, dan mengidentifikasi kebutuhan awal.

b. Perencanaan: Merancang rencana proyek yang mencakup jadwal, anggaran, dan sumber daya
manusia yang diperlukan. Selama tahap ini, juga akan disusun spesifikasi database yang lebih
rinci.

c. Pelaksanaan: Tim pengembang akan mulai merancang dan mengembangkan database berbasis
web sesuai dengan spesifikasi yang telah disusun.

d. Pemantauan dan Pengendalian: Manajer proyek akan memantau kemajuan proyek,


mengidentifikasi masalah, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan untuk memastikan
bahwa poryek tetap berjalan sesuai rencana.

e. Penyelesaian dan Penyerahan: Setelah database selesai dikembangkan, akan dilakukan uji coba
untuk memastikan keberfungsian yang baik. Setelah itu, database akan diserahkan kepada
pemilik UMKM.

f. Evaluasi: Evaluasi kinerja database dan penggunaan oleh pemilik UMKM, serta pengambilan
tindakan perbaikan jika diperlukan.

8. Alasan Penggunan Manajemen Proyek Berbasis Agile dan Metode Scrum:

Fleksibilitas: Manajemen proyek berbasis Agile, terutama metode Scrum, memungkinkan adaptasi
cepat terhadap perubahan. Dalam lingkungan UMKM yang dinamis, perubahan kecil dalam
kebutuhan atau prioritas dapat dengan mudah diintegrasikan.

Keterlibatan Pemilik UMKM: Dalam metode Scrum, pemilik proyek (dalam hal ini, pemilik UMKM)
aktif terlibat dalam setiap iterasi pengembangan. Mereka memiliki peluang untuk memberikan
masukan langsung, sehingga solusi yang dikembangkan sesuai dengan visi dan kebutuhan mereka.

Pengembangan Bertahap: Agile memungkinkan pengembangan bertahap, dengan fokus pada


bagian-bagian terpenting dan fungsi utama yang akan memberikan nilai secepat mungkin. Ini
penting dalam konteks UMKM di mana waktu pengembangan yang singkat adalah prioritas.

Transparansi: Agile mendorong transparansi dalam proyek. Pemilik UMKM memiliki akses terus-
menerus ke iterasi proyek, memungkinkan mereka untuk memantau kemajuan, memberikan umpan
balik, dan mengidentifikasi maaslah lebih cepat.
Kualitas Produk Akhir: Dengan pengujian yang terus-menerus dan perbaikan yang dilakukan pada
setiap iterasi, Agile membantu memastikan bahwa produk akhir memiliki kualitas yang tinggi.

Tim Kecil dan Kolaboratif: Dalam proyek kecil seperti ini, tim pengembang yang kecil dapat
berkolaborasi dengan baik dalam kerangka kerja Scrum, memungkinkan komunikasi yang baik dan
pengambilan keputusan yang cepat.

Kendali Anggaran: Dalam pendekatan Agile, biaya terkendali dengan jelas, karena pengembangan
terjadi dalam iterasi pendek yang dapat dievaluasi secara teratur.

Penekanan pada Nilai Bisnis: Agile mendorong tim untuk fokus pada pengembangan fitur dan fungsi
yang memberikan nilai bisnis tertinggi, yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

Manajemen proyek berbasis Agile dengan metode Scrum adalah pilihan yang tepat untuk proyek
UMKM dengan sumber daya yang terbatas dan prioritas pada pengembangan cepat dan fleksibel
yang dapat menghadapi perubahan kebutuhan dan pasar.

9. Metodologi yang digunakan adalah Metodologi Pengembangan Cepat (Rapid Application


Development, RAD).

Alasan penggunaan Metodologi RAD:

Metodologi ini cocok untuk proyek berukuran kecil dengan batas waktu yang singkat.
RAD memungkinkan pengembangan cepat dan iteratif, yang sesuai dengan lingkungan UMKM yang
dinamis.

Fokus utama adalah memenuhi kebutuhan pengguna dengan cepat dan efisien.
Lebih sedikit dokumen dan perencanaan yang rumit, sesuai dengan sumber daya terbatas yang
tersedia.

Penggunaan Metodologi RAD akan memungkinkan pengembangan cepat dan fleksibel yang sesuai
dengan karakteristik proyek kecil UMKM Archa Keren.
10. Untuk Manajemen Ruang lingkup :

a. Pengumpulan Persyaratan Proyek:

• Melakukan pertemuan dengan pemilik UMKM Archa Keren dan tim pengguna akhir untuk
memahami kebutuhan dan tujuan utama mereka terkait database ternak ayam.
• Mewawancarai staf UMKM untuk memahami proses pengelolaan ternak ayam saat ini dan
mencatat kelemahan serta tantangan yang dihadapi.
• Melakukan survei keadaan saat ini terkait catatan manual yang ada dan data yang perlu
dimigrasi ke dalam database.
• Menganalisis dokumen laporan keuangan dan catatan terkait ternak ayam yang telah ada.

b. Definisi Ruang Lingkup:


Ruang lingkup proyek ini mencakup pengembangan sebuah database berbasis web untuk UMKM
Archa Keren yang akan mencakup:

• Pencatatan data ternak ayam, termasuk kesehatan ayam, produksi telur, dan pengelolaan
keuangan terkait.
• Fasilitas untuk mengakses dan memasukkan data melalui antarmuka web yang aman.
• Uji coba sistem dan pelatihan pengguna akhir.
• Penyerahan database yang berfungsi dengan baik.

c. Work Breakdown Structure (WBS):


WBS adalah pembagian proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk memudahkan
manajemen proyek. Contoh WBS untuk proyek ini adalah:

1. Perencanaan Proyek
1.1. Identifikasi Persyaratan
1.2. Perancangan Database
1.3. Perencanaan Pengembangan

2. Pengembangan Database
2.1. Pembuatan Antarmuka Web
2.2. Pengembangan Database
2.3. Uji Coba dan Debugging

3. Pelatihan Pengguna
3.1. Persiapan Pelatihan
3.2. Pelatihan Pengguna
4. Penyerahan Proyek
4.1. Verifikasi dan Validasi
4.2. Penyerahan Database

5. Evaluasi dan Penilaian


5.1. Evaluasi Kinerja Database

d. Verifikasi Ruang Lingkup:


Setela proyek selesai, verifikasi ruang lingkup dilakukan dengan membandingkan hasil proyek
dengan rencana awal. Ini melibatkan pemeriksaan apakah semua persyaratan telah terpenuhi
dan apakah proyek berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pemilik UMKM dan tim pengguna
akhir akan terlibat dalam proses verifikasi ini.

e. Pengendalian Ruang Lingkup Jika Terjadi Perubahan:


Jika ada perubahan dalam ruang lingkup proyek, langkah-langkah berikut dilakukan:

• Identifikasi perubahan dan dampaknya pada proyek.


• Mendokumentasikan perubahan dan alasan di baliknya.
• Evaluasi perubahan terhadap anggaran dan jadwal proyek.
• Mendiskusikan perubahan dengan pemilik UMKM dan tim pengguna akhir dan
mendapatkan persetujuan mereka.
• Jika perubahan disetujui, mengubah rencana proyek dan jadwal sesuai.
• Melakukan komunikasi yang baik kepada semua pihak terkait perubahan ruang lingkup.
• Melacak perubahan dan memastikan bahwa proyek tetap berjalan sesuai dengan rencana
yang telah diperbarui.
Daftar Pustaka :

1. Ruliah & Suryadi, A. (2020). Basis Data. Universitas Terbuka


2. Gani, L. (2021). Pemrograman Berbasis Web. Universitas Terbuka
3. Agustiani, K. (2022). Data Mining. Universitas Terbuka
4. Ramadhan, M. A. (2023). Aplikasi Basis Data Berbasis Web Pada UMKM Archa Keren. Karya
Ilmiah. Mamuju : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai